BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR KELAS VII MTs ASSYAFI’IYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju
kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan
moral. Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha
sadar yang dilakukan oleh manusia dewasa untuk membina kepribadian
anak didik yang belum dewasa sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
keluarga, peradaban, masyarakat, dan lingkungan sosial. Sesederhana
apapun peradaban masyarakat yang berkembang pasti di dalamnya terdapat
proses pendidikan. Oleh karena itu, sebagai implikasinya, pendidikan secara
otomatis berlangsung sepanjang peradaban manusia. Pendidikan telah
menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak manusia itu sendiri ada.1
Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan juga tak lepas dari
suatu tujuan yang hendak dicapai. Dengan adanya suatu pendidikan, maka
manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan yang luas. Ilmu akan
menjadikan manusia lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.

Berikut ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umat manusia mau
menuntut ilmu, seperti yang terdapat dalam Q.s. Al Mujadalah ayat 11:

1

Zaini, Landasan Kependidikan, (Yogyakarta : Mistaq Pustaka, 2011) hal 1

1

2

          
             
       
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan
kepadamu:
“Berlapang-lapnglah
dalam
majlis”,

makalapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan:”Berdirilah kamu”, maka
berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang -orang yang
beriman di antaramu dan orang -orang yang di beri ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.(Q.S Al Mujadalah :11 2)
Ayat di atas menjelaskan bahwa ikutilah kegiatan yang positif di
dalam suatu majlis untuk mencari ilmu seluas-luasnya. Seseorang yang haus
akan suatu ilmu maka Allah akan mengangkat derajat seseorang yang lebih
baik. Peningkatan ilmu yang turut mempengaruhi sumber daya manusia
tidak terlepas dari lembaga pendidikan sekolah. Lembaga pendidikan tiap
sekolah bertanggung jawab atas paling tidak dua hal. Keduanya itu adalah
kecakapan dan keterampilan hidup, seperti yang pada umumnya dicitacitakan oleh keluarga peserta didik. Sebagaimana para orangtua mengirim
anaknya ke lembaga pendidikan yaitu sekolah dengan tujuan memiliki ilmu
pengetahuan yang luas.

2

hal. 34


Departemen Agama, RI Al Qur’an dan Terjemah, (Bandung : Fajar Utama Madani, 2014),

3

Sebagian terbesar dari proses perkembangan berlangsung melalui
kegiatan belajar. Belajar yang disadari atau tidak, sederhana atau kompleks,
belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau dari media
elektronika, belajar di sekolah di rumah, di lingkungan kerja atau di
masyarakat.3 Ini berarti bahwa Belajar merupakan proses untuk memperoleh
dan menggali informasi dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang dapat
mengembangkan

pola

pikir

seseorang.

Sehingga


sangatlah

perlu

pelaksanaan pengajaran di tekankan pada belajar proses dan memaknai
setiap proses pembelajaran tersebut.
Salah satu komponen pembelajaran yang ada dalam pendidikan adalah
Matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang diajarkan di
berbagai macam jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, sampai SMA yang
mempunyai peran yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.4
Suherman berkata “Belajar matematika harus merupakan belajar bermakna”.
Belajar matematika dengan bermakna akan dicapai ketika siswa tidak hanya
dituntut untuk latihan, menghafal atau sekedar mengingat, melainkan siswa
memperoleh pemahaman matematika melalui proses pembelajaran dimana
siswa dapat aktif dalam berpikir dan memaknai setiap prosesnya, sehingga
setiap pembelajaran memiliki tujuan yang jelas. Tidak terlibatnya siswa
dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan siswa tidak minat untuk
mengikuti proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Sehingga

3


Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2005), hal 155
4
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:JICA
–UPI, 2003) , hal 23

4

pengetahuan, tingkat pemahaman siswa dan hasil yang diperoleh siswa
kurang maksimal.
Proses pembelajaran yang dilakukan tidak terlepas dari model
pembelajaran yang diterapkan. Menurut Soekamto Model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan

berfungsi

sebagai


pedoman bagi

perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar. Banyak model pembelajaran telah dikembangkan oleh guru yang
pada dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami
dan menguasai suatu pengetahuan atau pelajaran tertentu. Pengembangan
model pembelajaran sangat tergantung dari karakteristik mata pelajaran
ataupun materi yang akan diberikan kepada siswa sehingga tidak ada model
pembelajaran tertentu yang diyakini sebagai model pembelajaran yang baik.
Semua tergantung situasi dan kondisinya.5 Adapun salah satu model
pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran
ialah model pembelajaran Quantum Teaching.
Model quantum teaching disini ialah pengubahan belajar yang meriah
dengan segala nuansanya. Quantum teaching juga menyertakan segala
kaitan antara, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar. Quantum teaching berisi prinsip-prinsip sistem perencanaan
pengajaran yang efektif, efisien, dan progesif berikut metode penyajiannya

5

Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta:ArRuzz Media: 2014) hal 23-24

5

untuk mendapatkan hasil belajar yang mengangumkan dengan waktu
sedikit. Dalam praktik quantum teaching bersandar pada asas utama
“bawalah dunia mereka ke dalam dunia kita, dan antarkan dunia kita ke
dalam dunia mereka”. setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap
rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun
dengan prinsip utama tersebut. Adapun menurut Deporter kerangka
rancangan belajar dalam model quantum teaching ialah biasa disebut
dengan TANDUR : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan
Rayakan.6 Dalam pembelajaran quamtum teaching dengan rancangan
tersebut akan sangat efektif dengan adanya media pembelajarn yang
diterapkan.
Media pembelajaran berasal dari kata media dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti “tengah” , “perantara”, atau “pengantar”. Gerlach
& Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami seara garis besar adalah

manusia, materi, kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.7 Penggunaan
media

dalam

proses

pembelajaran

merupakan

salah

satu

upaya

meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik. Dengan menggunakan

media

dalam

pembelajaran

akan

diperoleh

manfaat

diantaranya

pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, dan materi pembelajaran

6
7

Ibid ….. hal 138-139

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal.3

6

akan lebih mudah di pahami oleh peserta didik. Media yang digunakan
dalam pembelajaran ini ialah media Puzzle.
Media Puzzle digunakan untuk memperkuat konsep siswa tentang
operasi bentuk aljabar. Dan untuk mempermudah siswa mengingat tentang
operasi bentuk aljabar, karena siswa terlibat langsung dalam media
pembelajaran yang diterapkan. Puzzle merupakan media yang terbuat dari
kertas dengan dua warna dan tiga bentuk yakni warna merah dan putih
dengan bentuk persegi, segitiga, dan belah ketupat. Cara penggunaan
singkatnya ialah dengan menjodohkan warna dan bentuk. Bila warna merah,
putih dan bentuk sama maka bila dijumlahkan akan bernilai nol, atau
dihilangkan.
Pemilihan materi dalam penelitian ini yakni Materi Operasi bentuk
Aljabar dikarenakan materi operasi bentuk aljabar ini merupakan materi
awal dalam cabang ilmu matematika yang berkaitan dengan simbol-simbol
yang masih akan berlanjut ke materi yang berkaitan dengan aljabar yang
lainnya, dan apabila siswa memahami konsep awal bentuk aljabar siswa

akan lebih mudah untuk memahami materi yang selanjutnya. Serta konsep
dasar bentuk aljabar ini erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari siswa,
seperti apabila membeli beberapa buku dengan harga satu berapa dan akan
membayar dengan uang berapa. Sehingga selayaknya siswa harus mampu
untuk memahimnya dengan baik. Sedangkan pemilihan sekolah yakni di
MTs Assyafi’iyah Gondang dikarenakan menurut observasi dan wawancara
dengan guru mata pelajaran yang sudah dilakukan, bahwa pembelajaran

7

yang dilakukan masih bersifat konvensional sehingga peneliti ingin
mencoba menerapkan suatu inovasi model pembelajaran yang cocok untuk
diterapkan kepada siswa-siswa di MTs Assyafi’iyah Gondang.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi
haruslah di imbangi dengan peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Mutu
pendidikan di sekolah juga dipengaruhi oleh ketepatan model yang
digunakan oleh guru. Model mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui
di dalam mengajar. Model mengajar ini akan sangat mempengaruhi suatu
proses mengajar karena jika model yang digunakan oleh guru tepat, maka
akan menimbulkan minat serta hasil belajar yang diperoleh juga akan baik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di MTs Assyafi’iyah Gondang
kenyataan yang dihadapi sekarang ialah masih banyak siswa yang merasa
takut, bosan, dan pesimis terhadap mata pelajaran matematika khususnya
materi operasi bentuk aljabar. Ini disebabkan karena kurangnya minat siswa
terhadap materi yang disampaikan, dan media yang digunakan dalam
pembelajaran kurang menarik siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh
akan kurang baik. Hal ini dapat terjadi juga karena siswa hanya pasif dan
hanya mendengarkan infomasi yang disampaikan oleh guru.
Setelah mengetahui beberapa informasi tentang model quantum
teaching peneliti ini mengadakan Penelitian tentang model quantum
teaching. Quantum teaching ditemukan oleh Bobby De Porter, quantum
teaching adalah konsep yang menguraikan cara baru dalam memudahkan
proses belajar mengajar, apapun mata pelajaran yang diajarkan. Model ini

8

merupakan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran
matematika.8 Seperti yang dikatakan Bobby De porter bahwa quantum
teaching menguraikan cara baru dalam pembelajaran, yang mana bila model
quantum teaching ini dikombinasi dengan media puzzle akan sangat
menarik, Sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
pengaruh model quantum teaching yang menggunakan suatu media yang
disebut puzzle terhadap minat dan hasil belajar.
Selain itu penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu
diantaranya berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Nurma
Mu’arifah pada Tahun 2011 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok
Bahasan Himpunan Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Aryojeding
Rejotangan Tulungagung Tahun Pelajaran 2010/2011” Menunjukkan bahwa
hasil

belajar

siswa

meningkat

setelah

adanya

Penerapan

Model

Pembelajaran Quantum Teaching dengan hasil rata-rata tes awal adalah
sebesar 73,378 sedangkan hasil rata-rata tes akhir adalah sebesar 90,675.9
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kiki Indah Pratiwi tahun
2013 yang berjudul “Keefektifan Model Quantum Teaching Terhadap Minat
dan Hasil Belajar Bangun Datar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri

Mashudi, Asrop Safi’I dan Agus Purwowidodo, Desain Model Pembelajaran Inovatif
Berbasis Konstruktivisme ( Kajian Teoritis dan Praktis), ( Tulungagung: STAIN tulungagung
Press, 2013), hal. 175
9
Nurma Mu’arifah, Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Himpunan Pada Siswa Kelas VII MTs
Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung Tahun Pelajaran 2010/201, Tulungagung : STAIN
Tulungagung, Tadris Matematika 2011 dalam http://repo.iain-tulungagung.ac.id/2287/ di
download pada 25 November 2017 pkl. 18.00 Wib
8

9

Tunon 2 Kota Tegal”. Menunjukkan bahwa model pembelajaran Quantum
Teaching lebih efektif diterapkan jika dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Hal ini dapat dilihat pengaruh pada minta belajar diperoleh
thitung > ttabel (3,017 > 1,687), sedangkan pada hasil belajar diperoleh sebagai
berikut thitung > ttabel (2,542 > 1,687).10
Oleh Karena itu, maka timbul gagasan untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Model Quantum Teaching dengan Media
Puzzle terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi
Bentuk Aljabar Kelas VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran
2017/2018 ”.
B.

Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1.

Identifikasi Masalah
Guru dalam pembelajaran matematika, tidak sedikit masalah
yang dihadapinya. Kekurang mampuan mengatasi masalah akan
menjadi faktor pemicu pembelajaran yang diselenggarakan kurang
berhasil mengantarkan siswa pada tercapainya yang diharapkan.
Peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang ada sebagai berikut :
a.

Guru kurang sesuai dalam memilih metode pembelajaran.,
sehingga Akvitas belajar siswa terkesan kurang bermakna.

b.

Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran
akan timbul kesulitan belajar.

10

Kiki Indah Pratiwi, Keefektifan Model Quantum Teaching Terhadap Minat dan Hasil
Belajar Bangun Datar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal
http://lib.unnes.ac.id/17283/1/1401409045.pdf , (Tegal: Universitas Negeri Semarang, 2013) di
download pada 23 November 2017 pada Pukul 18.30 Wib.

10

c.

Hasil belajar siswa belum mampu mencapai nilai yang sebaikbaiknya dengan kata lain belum menunjukkan batas tuntas
belajar.

2.

Pembatasan Masalah
Agar peneliti lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan
yang di maksud, penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian
sebagai berikut :
a.

Model Quantum Teaching adalah pengubahan belajar dengan
segala nuansanya, yang dimaksud disini adalah model
pembelajaran dengan tahapan tahapan sebagai berikut : a)
Tumbuhkan, tahap menumbuhkan minat siswa terhadap
pembelajaran yang akan dilakukan. b) Alami, merupakan tahap
ketika guru menciptakan atau mendatangkan pengalaman yang
dapat di mengerti semua siswa. Tahap ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuan
awal yang telah dimiliki. c) Namai, tahap memberikan kata
kunci, konsep, model, rumus, atau strategi atas pengalaman
yang telah diperoleh. d) Demonstrasi, tahap demonstrasi
memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan ke
dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupan mereka.
e) Ulangi, pengulangan akan memperkuat koneksi saraf
sehingga menguatkan struktur kognitif siswa. f) Rayakan,

11

merupakan wujud pengakuan untuk menyelesaikan partisipasi
dan memperoleh keterampilan dalam ilmu pengetahuan.
b.

Minat disini yang dimaksudkan ialah ada tidaknya minat
terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti
pelajaran, lengkap tidaknya catatan dalam pelajaran Matematika
tersebut. Cara mengetahui minatnya belajar siswa yaitu melalui
observasi dengan penyebaran angket dan melalui pengamatan.

c.

Hasil

belajar

yang

digunakan

untuk

mengukur

siswa

bahwasannya siswa sudah dikatakan mampu dan berhasil dalam
penerapan model pembelajaran Quantum Teaching ialah pada
aspek ranah kognitif siswa. Cara memperoleh hasil belajarnya
ialah dari nilai dengan diadakannya post test.
d.

Materi operasi bentuk aljabar yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi : konsep dasar aljabar, dan operasi bentuk aljabar.

e.

Subyek penelitian
Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Siswa kelas
VII MTs Assyafi’iyah Gondang.

C.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching
dengan media puzzle terhadap minat belajar matematika siswa materi

12

Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun
Ajaran 2017/2018?
2.

Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching
dengan media puzzle terhadap hasil belajar matematika siswa materi
Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun
Ajaran 2017/2018?

3.

Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching
dengan media puzzle terhadap minat dan hasil belajar matematika
siswa materi Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs Assyafi’iyah
Gondang Tahun Ajaran 2017/208?

D.

Tujuan Penelitian
1.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran
Quantum Teaching dengan media puzzle terhadap minat belajar
matematika siswa materi Operasi Bentuk Aljabar keas VII MTs
Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

2.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran
Quantum Teaching dengan media puzzle terhadap hasil belajar
matematika siswa materi Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs
Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

3.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran
Quantum Teaching dengan media puzzle terhadap minat dan hasil
belajar matematika siswa materi Operasi Bentuk Aljabar kelas VII
MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

13

E.

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah
1.

Ada pengaruh model quantum teaching dengan media puzzle terhadap
minat belajar matematika materi operasi bentuk aljabar kelas VII MTs
Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

2.

Ada pengaruh model quantum teaching dengan media puzzle aljabar
terhadap hasil belajar matematika materi operasi bentuk aljabar kelas
VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

3.

Ada pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching dengan media
puzzle aljabar terhadap minat dan hasil belajar siswa materi Operasi
Bentuk Aljabar di MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran
2017/2018.

F.

Kegunaan Penelitian
1.

Secara Teoritis
Dengan hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat
bermanfaat

bagi

dunia

pendidikan

khususnya

pembelajaran

matematika. Adapun kegunaan adalah untuk memberi gambaran
mengenai pengaruh model Quantum Teaching dengan media puzzle
terhadap minat dan hasil belajar matematika siswa. Sehingga mampu
memberikan tambahan informasi mengenai model pembelajaran yang
tepat dalam memaksimalkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan
minat siswa dalam pembelajaran matematika.

14

2.

Secara Praktis
Adapun manfaat secara praktis adalah sebagai berikut :
a.

Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
bagi peningkatan kualitas pembelajaran Matematika serta agar
tercapainya tujuan pendidikan Nasional.

b.

Bagi Guru
Model pembelajaran Quantum Teaching sebagai salah satu
inovatif model pembelajaran dan referensi jenis model yang
dapat digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar guna
menumbuhkan

minat

serta

meningkatkan

hasil

belajar

Matematika.
c.

Bagi Siswa
Siswa diharapkan lebih aktif dalam belajar matematika
sehingga siswa merasa senang dan timbullah minat untuk belajar
matematika serta dapat memperoleh hasil belajar yang lebih
baik seperti yang diharapkan.

d.

Bagi Peneliti lainnya
Menambah pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan
model pembelajaran ini sehingga nantinya dapat dijadikan
sebagai bahan, latihan, dan pengembangan dalam proses belajar
mengajar.

15

G.

Penegasan Istilah
1.

Penegasan Konseptual
a.

Model Quantum Teaching
Yang dimaksud dengan model quantum teaching disini
ialah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya.
Quantum teaching juga menyertakan segala kaitan antara,
interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Quantum teaching berisi prinsip-prinsip sistem perencanaan
pengajaran yang efektif, efisien, dan progesif, dengan kerangka
rancangan

belajar

Tumbuhkan,

Alami,

yang

dikenal

Namai,

sebagai

Demonstrasi,

TANDUR
Ulangi,

:

dan

Rayakan.11 Model quantum teaching pada penelitian ini ialah
merupakan suatu model pembelajaran yang mana membuat
siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang
dilakukan, sehingga minat siswa untuk mengikuti pembelajaran
sangat tinggi. Selain itu siswa diajak untuk langsung melakukan
proses pembelajaran melalui pengalaman yang dilakukan dalam
setiap tahapannya, dimaksudkan supaya mengena langsung pada
siswa dan agar pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna.
b.

Minat belajar
Minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang
menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah,

11

Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif …… hal 138-139

16

keinginan, perasaaan suka untuk melakukan proses perubahan
tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari
pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu
adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa)
terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan,
partisipasi dan keaktifan dalam belajar.12 Minat belajar dalam
penelitian ini merupakan ketertarikan siswa dalam mengikuti
pelajaran matematika, karena jika tidak adanya minat seseorang
siswa terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar.
c.

Hasil belajar
Hasil belajar adalah hasil-hasil pelajaran yang telah
diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, atau oleh dosen
kepada mahasiswa, dalam jangka waktu tertentu.13 Dengan
adanya hasil belajar ini siswa akan mengetahui kemampuan
yang dimilikinya, dan ini akan berhasil dengan baik hasil
belajarnya jika belajar dan proses belajarnya juga baik pula.
Sehingga untuk melihat seberapa besar metode tersebut berhasil
diterapkan akan terlihat di hasil belajarnya. .

d.

Materi operasi bentuk aljabar ialah suatu bentuk yang mana
didalamnya ada istilah variabel, konstanta, koefisien serta suku.

12

Muhammad Fathurrohman, dan Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta:
Teras, 2012), hal. 174
13
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), hal. 33

17

2.

Penegasan Operasional
Secara operasional, penelitian ini akan berusaha meneliti dan
mengkaji tentang Pengaruh Model Quantum teaching dengan Media
Puzzle terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Kelas VII MTs
Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018 untuk mengetahui
apakah jika diterapkan model quantum teaching ini minat dan hasil
belajar akan meningkat, sehingga jika meningkat dapat dikatakan
adanya pengaruh dari model yang diterapkan. Sedangkan alat yang
digunakan untuk mengambil data ialah menggunakan tes, observasi,
pengamatan, dan dokumentasi.

H.

Sistematika Penulisan Skripsi
1.

Bagian awal, terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul,
halaman persetujuan, halaman pengesahan, pernyataan keaslian
tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi , daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak.

2.

Bagian utama (inti), terdiri dari:
a.

Bab I, Pendahuluan: 1) Latar belakang, 2) Identifikasi dan
Pembatasan masalah, 3) Rumusan masalah, 4) Tujuan
penelitian, 5) Hipotesis Penelitian, 6) Kegunaan penelitian, 7)
Penegasan Istilah 8) Sistematika penulisan skripsi.

b.

Bab II, Kajian Pustaka: A. Deskripsi Teori berisi : 1) Hakikat
Matematika, 2) Model Quantum Teaching, 3) Media puzzle, 4)

18

Minat Belajar 5) Hasil Belajar, 5) Materi Aljabar. B.Kajian
penelitian terdahulu, C. Kerangka berfikir.
c.

Bab III, strategi penelitian: A. Rancangan Penelitian : 1)
Pendekatan penelitian, 2) Jenis Penelitian. B. Variabel
Penelitian, C. Populasi dan Sampel Penelitian, D. Kisi-kisi
Instrumen, E. Instrumen penelitian, F. Data dan Sumber data, G.
Teknik Pengumpulan Data, H. Analisis Data.

d.

Bab IV, Laporan hasil penelitian: A. Deskripsi data ,
B.Pengujian Hipotesis.

e.

Bab V, Pembahasan: A. Pembahasan rumusan masalah 1,
B.Pembahasan rumusan masalah 2 dst..

f.

3.

Bab VI, Penutup: A. Kesimpulan, B. Saran

Bagian akhir, terdiri dari : a) Daftar rujukan, b) Lampiran-lampiran

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25