PROPOSAL KEGIATAN DISKUSI PUBLIK NASIONA

1

PROPOSAL KEGIATAN DISKUSI PUBLIK NASIONAL DAN
PENCANANGAN SERAGAM PEDAGANG KAKI LIMA
SE- KOTA TANGERANG SELATAN

Tema Kegiatan

:

“PERAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG SELATAN”

Sub tema

:

“Mencari solusi dalam menangani dan menata pedagang kaki lima di kota Tangerang Selatan”

DEWAN PIMPINAN DAERAH ASOSIASI PEDAGANG KAKI LIMA INDONESIA
(DPD APKLI) KOTA TANGERANG SELATAN


2

Dasar Pemikiran
Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan (Tangsel)dibentuk dengan dasar hukum UU No. 32/2007, tanggal 29 Oktober
2008, meliput Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan
Setu. Sebelah tmur berbatasan dengan Kota Jakarta Selatan (DKI Jaya) dan Kota Depok (Jawa Barat),
sebelah selatan berbatasan dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor (Jawa Barat), sebelah utara
berbatasan dengan Kota Tangerang, dan sebelah tmur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Kota
Tangerang Selatan meliput luas wilayah 210,49 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 1.4 juta jiwa,
dengan kepadatan penduduk mencapai 4.589 jiwa per km2.
Dari segi kemampuan ekonomi, kecamatan-kecamatan di Tangerang Selatan merupakan lumbung bagi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Tangerang. Sektor perkotaan di kawasan ini sudah
berkembang pesat, terdongkrak oleh pertumbuhan ekonomi di DKI Jaya, khususnya Jakarta Selatan.
Untuk beberapa lokasi di perbatasan, menjadi sulit untuk membedakan apakah termasuk Kawasan
Jakarta Selatan atau Tangerang Selatan, bahkan sebagian masyarakat ‘merasa’ sebagai penduduk
Jakarta Selatan.
Perkembangan kawasan Tangerang Selatan, terutama untuk sektor perdagangan, jasa dan perumahan
bisa dikatakan yang paling pesat di Indonesia. Serpong merupakan kecamatan yang memiliki fasilitas
perkotaan paling lengkap, terutama dengan beroperasionalnya pengembang-pengembang besar sepert

BSD City, Alam Sutera, Gading Serpong, dan sebagainya. Di kecamatan ini telah berdiri beberapa pusat
perbelanjaan dan pusat bisnis berkelas internasional, sehingga Serpong telah menjadi Kota Wisata
belanja. Selain itu di Serpong juga sudah ada beberapa perguruan tnggi sepert Insttut Teknologi
Indonesia (ITI) dan Swiss German University (SGU), serta beberapa pusat penelitan milik pemerintah
sepert Puspitek.
Kecamatan Ciputat juga mengalami pertumbuhan yang pesat, meskipun dihadapkan pada infrastruktur
sepert jalan-jalan dalam kota yang belum memadai. Kemacetan lalulintas menjadi pemandangan seharihari di Ciputat namun dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan perlahan namun past

3
kemacetan mulai dapat diatasi. Di Ciputat sudah sejak lama berdiri beberapa perguruan tnggi sepert
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah (UIN), Universitas Muhamadiyah.
Kecamatan Pondok Aren merupakan sentra pengembangan kawasan pemukiman dan bisnis. Di Pondok
Aren misalnya telah berkembang pemukiman Bintaro Jaya dengan berbagai kelengkapan infrastruktur
perkotaannya. Selain itu di beberapa kelurahan sepert Parigi, Pondok Pucung dan Jurangmangu Barat
saat ini berkembang industri rumah tangga untuk komodit sepatu, tas dan handuk. Tidak jauh berbeda
dengan Kecamatan Serpong, Ciputat dan Pondok Aren, meskipun tdak berbatasan langsung dengan DKI
Jakarta,
Kecamatan Pamulang pun mengalami pertumbuhan yang pesat, bahkan tngkat kepadatan
penduduknya melampaui kawasan lain, saat ini sudah melampaui 8.000 jiwa per km2. Khusus
Kecamatan Cisauk masih banyak memiliki ruang terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut, baik untuk

pemukiman, industri atau bisnis agro. Kepadatan penduduk Cisauk masih sekitar 2.000 jiwa per km2.

Pedagang Kaki Lima di Kota Tangerang Selatan
Dengan potensi kota dan aktitas ekonomi yang ada di kota Tangerang Selatan, daerah ini mampu
menjadi magnet bagi para pelaku usaha informal untuk turut berusaha mencari peluang dikota ini.
Pelaku usaha informal, khususnya pedagang kaki lima mencoba mengais rejeki ditap-tap sudut jalan
dengan menggunakan tepi jalan atau dipelataran parkir. Mereka tumbuh subur bagaikan jamur dimusim
hujan. Tentu fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru dan aneh dikota, terlebih di Tangerang Selatan
yang menjadi sub urban dari Ibu kota Jakarta.
Mencermat fenomena PKL di perkotaan, kita harus mengubah perspektf terhadap keberadaan mereka.
Mereka bukanlah kelompok yang gagal masuk dalam sistem ekonomi perkotaan. Mereka bukanlah
komponen ekonomi perkotaan yang menjadi beban bagi perkembangan perkotaan. PKL adalah salah
satu moda dalam transformasi perkotaan yang tdak terpisahkan dari sistem ekonomi perkotaan.
Lapangan pekerjaan yang mereka lakukan adalah salah satu moda transformasi dari masyarakat berbasis
pertanian ke industri dan jasa. Juga merupakan sebuah solusi bagi para pencari kerja yang tdak terserap
didalam industri formal mengingat kemudahan untuk memasuki kegiatan ini berikut dengan minimnya
tuntutan keahlian dan modal usaha, penduduk yang bermigrasi ke kota cenderung memilih kegiatan
PKL.

4

Ketersediaan lapangan kerja sektor formal bukanlah satu-satunya indikator ketersediaan lapangan kerja.
Keberadaan sektor informal pun adalah wujud tersedianya lapangan kerja. Cukup banyak studi dinegara
Dunia Ketga yang menunjukkan bahwa tdak semua pelaku sektor informal berminat pindah ke sektor
formal. Bagi mereka mengembangkan kewirausahaan adalah lebih menarik ketmbang menjadi pekerja
di sektor formal.
DPD APKLI Kota Tangerang Selatan melihat ada 3 masalah yang muncul berkenaan dengan PKL di kota
Tangerang Selatan :
1. Kurangnya ruang untuk mewadahi kegiatan PKL di perkotaan.
2. Konsep perencanaan ruang perkotaan yang tdak didasari oleh pemahaman informalitas
perkotaan sebagai bagian yang menyatu dengan sistem perkotaan akan cenderung
mengabaikan tuntutan ruang untuk sektor informal termasuk PKL.
3. Tidak adanya kordinasi yang baik antara swasta dan pemerintah bahkan SKPD-SKPD didalam
pemerintahan itu sendiri dalam menangani pedagang kaki lima di Tangerang Selatan.
Kegiatan-kegiatan perkotaan di Tangerang Selatan didominasi oleh sektor-sektor formal yang memiliki
nilai ekonomis yang tnggi. Alokasi ruang untuk sektor-sektor informal termasuk PKL adalah ruang
marjinal. Sektor informal terpinggirkan dalam rencana tata ruang kota yang tdak didasari pemahaman
informalitas perkotaan. Pedagang kaki lima (PKL) di beberapa ttk dikota ini sepert di Ciputat dan Pasar
serpong identk dengan masalah kemacetan arus lalu lintas, karena PKL memanfaatkan trotoar sebagai
media berdagang.Kelompok ini pun kerap diusir dan dikejar petugas karena mempergunakan lahan
bisnis tdak sesuai dengan tata ruang perkotaan.

Akan tetapi, bagi sebagian kelompok masyarakat, PKL justru menjadi solusi mereka karena menyediakan
harga lebih miring. Hal ini membuat pembersihan usaha mikro itu di lokasi-lokasi strategis tersebut
menjadi kontroversial dilihat dari kaca mata sosial. Setap hari mereka berjuang untuk menghidupi
keluarga, sembari kucing-kucingan dengan aparat. Mereka harus dihargai karena perjuangannya luar
biasa, padahal mereka Tidak pernah menerima bantuan modal dari pemerintah maupun perbankan,
akan tetapi bisa survive.

Pedagang Kaki Lima Bisa Menjadi Kekuatan Ekonomi

5
Mantan
Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam sambutannya pada Kongres APKLI tahun 2011 berharap akan
adanya penyempurnaan, pembenahan, dan dukungan politk dari pemerintah daerah (pemda) agar para
pedagang kaki lima (PKL) mendapatkan ruang yang baik. Hal itu berupa kesempatan yang memadai,
perlindungan sehinggga penyerapan tenaga kerjanya bisa berjalan dengan maksimal.
"Pemerintah memiliki perhatan tnggi agar PKL yang memiliki daya serap tnggi atas tenaga kerja. Tata
kota boleh dilakukan dengan baik tapi harus ada solusi penempatan kaki lima yang baik. Ini menjadi
solusi segi tga. Yaitu, mensuplai kebutuhan konsumsi masyarakat, menyerap lapangan kerja, dan
penyangga ekonomi.
Kepmendagri No 41 tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan Pemberdayaan PKL, Peraturan

Presiden No 125 tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima serta
Perda Kota Tangerang Selatan No 08 tahun 2014 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki
Lima merupakan landasan hukum yang kuat sebagai acuan kerja pemerintah dan masyarakat di Kota
Tangerang Selatan untuk bersama-sama bekerja dan berpikir mencari solusi penataan berkenaan
dengan pedagang kaki lima. Keinginan politk yang kuat dari para pemangku kekuasaan di kota ini juga
sangat diperlukan untuk meng-akselerasi penataan PKL. Tanpa good will dari Pemeritah Kota beserta
jajarannya dalam penanganan masalah ini, maka semua yang diamanatkan regulasi dan peraturan
tersebut diatas hanya menjadi etelase hukum yang tdak bermakna apa-apa didalam kehidupan
bermasyarakat dikota ini.
Berdasarkan fakta lapangan diatas, kami DPD APKLI Kota Tangerang Selatan merasa ikut bertanggung
jawab untuk mencari solusi yang membangun dalam memecahkan permasalahan di kota ini dengan
mengadakan acara DISKUSI PUBLIK dan PENCANANGAN SERAGAM PKL SE-TANGERANG SELATAN yang

berjudul “PERAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PEMBANGUNAN DI KOTA TANGERANG SELATAN”
pada hari …… di ………

Tujuan Kegiatan
Kegiatan diskusi publik dan Pencanagan Seragam PKL se-Tangerang Selatan periode ini bertujuan untuk :
1. Mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam usaha-usaha
pengembangan dan penataan pedagang kaki lima yang berkelanjutan.


6
2. Meningkatkan kerjasama dan kordinasi kerja antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan
DPD APKLI Kota Tangerang Selatan dalam menangani setap permasalahan pedagang kaki lima di
Tangerang Selatan
3. Meningkatkan awareness para stakeholder pedagang kaki lima baik pemerintah, swasta maupun
masyarakat itu sendiri guna mendukung pembangunan di kota Tangerang Selatan.
4. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tentang tata kelola pedagang kaki lima yang
selaras dengan tujuan pembangunan kota Tangerang Selatan dan visi misi Asosiasi Pedagang
Kaki Lima Indonesia.

Target dan Sasaran
Target dan sasaran dari Diskusi Publik dan Pelantkan DPD APKLI Tangsel
1. Terbentuknya tata kelola yang terencana dan terukur bagi Pedagang Kaki Lima di Kota
Tangerang Selatan.
2. Sosialisasi peraturan dan produk hukum yang berhubungan tentang pedagang kaki lima kepada
masyarakat umum dan pelaku usaha
3. Terciptanya kerja sama yang baik dari pemerintah dan swasta dalam menangani permasalahan
pedagang kaki lima di Kota Tangerang Selatan.


Sasaran Peserta
Adapun sasaran peserta dari kegiatan Diskusi Publik dan Pencanangan Seragam PKL se-Tangerang
Selatan ini adalah :
1. Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang Selatan.
3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tangerang Selatan yang domain dan ruang
lingkup kerjanya berhubungan dengan usaha penanganan PKL dan UKM.
4. BUMN / BUMD, serta pelaku usaha dan penanam modal swasta yang berada di Kota Tangerang
Selatan.
5. Perhimpunan atau perkumpulan-perkumpulan organisasi dan wakil-wakil pedagang kaki lima seKota Tangerang Selatan.
6. Aktvis LSM, Mahasiswa, Pers baik lokal dan nasional dan Pemerhat lingkungan.

7
7. Para stakeholder dan masyarakat umum yang perduli dengan PKL dan UKM dikota Tangerang
Selatan.

Susunan Acara
 Registrasi : 8.00 – 8.30 WIB
 Pembukaan : 8.30 – 9.00 WIB
1. Ketua Panita Diskusi Publik dan Pelantkan DPD APKLI Kota Tangerang Selatan.

2. Ketua DPD APKLI Kota Tangerang Selatan
3. Ketua Umum DPP APKLI
4. Walikota Tangerang Selatan (Sekaligus membuka acara)
 Diskusi Publik : 9.00 – 11.00
“PERAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG SELATAN”
Keynote speaker:
1. ………

(Kemenkop RI / Kemendag RI)

2. Ibu Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH (Walikota Tangerang Selatan)
3. Dr. Ali Mahsun, M. Biomed (Ketua Umum DPP APKLI Periode 2011-2016)
4. Akademisi Pemerhat Pedagang Kaki Lima / Tata Ruang Kota Tangerang Selatan.
Coffee break : 11.00 – 11.15 WIB
 Deklarasi Seragam PKL se-Tangerang Selatan: 11.15 – 11.45 WIB
 Pemberian Santunan dan Beasiswa kepada anak-anak PKL yang berprestasi 11.45 -12.30
 Hiburan dan Makan Siang 12.30 – 13.00 WIB
 Selesai

8


Penutup
Demikian Proposal Diskusi Publik dan Pencanangan Seragam Pedagang Kaki Lima Kota Tangerang
Selatan ini dibuat sebagai gambaran singkat bentuk, tujuan dan arahan kegiatan tersebut. Akhirnya
partsipasi dari semua pihak sangat diperlukan untuk mensukseskan acara tersebut. Semoga ide dan
upaya bagi penataan pedagang kaki lima tada hent-hentnya dalam rangka mewujudkan pembangunan
yang sejalan dengan visi misi APKLI dan juga visi misi dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Amien

PANITIA DISKUSI PUBLIK DAN PENCANANGAN SERGAMA PEDAGANG KAKI LIMA
SE- KOTA TANGERANG SELATAN

Eko Surachman,SH
Ketua Pelaksana

Lumdrin Sidabutar
Sekretaris

Mengetahui,

Menyetujui,


Desman Ariando, S.Pd
Ketua DPD APKLI Tang-Sel

TB. Rahmatulloh
Pembina DPD APKLI Tangsel

9

Aan Nurhandiat
Ketua DPW APKLI Provinsi Banten

dr. Ali Mahsun, M.Biomed
Ketua DPP APKLI

Lampiran 1
ORGANISASI KERJA PANITIA DISKUSI PUBLIK DAN PELANTIKAN DPD APKLI
Penanggung Jawab

: DPD APKLI Tangerang Selatan

Steering Commitee

: dr. Ali Mahsun, M. Biomed
Desman Ariando, S.Pd (ex officio)

Ketua Panita

: Eko Surahman, SH

Pelaksana Diskusi Publik

: SIJI (Serikat Jurnalis Independent)a

Pelaksana Deklarasi dan Santunan

: Evelyn Torondek

Divisi Kesekretariatan

: Andi Syarifuddin

Divisi Kerjasama dan Publikasi

: Dede

Divisi Akomodasi

: Lie Daryanto Wibowo

Divisi Dokumentasi

: Hendra
Jul Haloho

10

Lampiran 2
PROFIL APKLI
ASOSIASI PEDAGANG KAKI LIMA INDONESIA
Indonesia Street Vendor Associaton
Perkembangan ekonomi secara global berimbas pada perkonomian di tngkat bawah dan
menggeser paradigma tentang konsep ekonomi kerakyatan sebagai sebuah cerita masa lalu
yang telah usang. Usaha informal khususnya pedagang kaki lima tdak dilihat sebagai sebuah
bagian dari system ekonomi yang menyeluruh secara nasional, namun dipandang sebagai
sebuah batu kerikil pembangunan. Untuk menyikapi ini perlu partsaipasi dari semua pihak,
perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan dalam bidang ekonomi, hukum, pendidikan dan
bidang lainnya untuk meretas permasalahan PKL di Indonesia. Pedagang kaki lima tdak boleh
hanya sebagai sector informal yang dipandang sebelah mata tetapi harus menjadi salah satu
pilar dari perekonomian Republik Indonesia. Menyikapi hal tersebut, APKLI terlahir dari citacita luhur untuk mensejahterakan para pelaku usaha informal, khususnya PKL selalu berusaha
untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan PKL di Negara ini.
Bentuk APKLI
Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia adalah sebuah organisasi profesi dan gerakan sosial
ekonomi yang bersifat independen, yang tdak terikat dan atau mengikatkan diri dengan
organisasi sosial politk atau kekuatan politk lainnya, mandiri, yang dalam kegiatannya bersifat
nirlaba. Asosiasi ini bernafaskan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan, yang merupakan
wadah berhimpun dan berjuang bagi Pedagang Kaki Lima diseluruh Indonesia tanpa
membedakan suku, agama, ras dan golongan. APKLI adalah induk organisasi para Pedagang

11

Kaki Lima disingkat PKL, yang merupakan bagian dari pelaku dalam dunia usaha dan
perekonomian di Indonesia.
Fungsi APKLI
APKLI berfungsi sebagai wadah dan wahana komunikasi, informasi, representasi, konsultasi,
dan fasilitasi bagi para pelaku Pedagang Kaki Lima yang berkaitan dengan pendataan, penataan,
pembinaan, advokasi, dan pemberdayaan dalam art luas yang mencakup seluruh kegiatan
usaha dan perekonomian yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial Pedagang
Kaki Lima di seluruh Indonesia.

Tujuan APKLI
1. Mewujudkan kepastan atas eksistensi Pedagang Kaki Lima dalam dunia usaha dan
perekonomian di Indonesia.
2. Mewujudkan kepastan kesempatan usaha dalam tata ruang, tata waktu, dan tata
wilayah bagi Pedagang Kaki Lima di seluruh Indonesia.
3. Meningkatkan kesejahteraan sosial bagi Pedagang Kaki Lima di seluruh Indonesia.
4. Mengembangkan sistem usaha dan lembaga keuangan, serta memberdayakan
kemampuan kegiatan usaha dan atau perekonomian Pedagang Kaki Lima di seluruh
Indonesia, serta menjadikan Pedagang Kaki Lima sebagai wirausahwan yang handal,
pengusaha kecil, pengusaha menengah, bahkan pengusaha besar.
5. Membangun, memperluas dan mengefektian komunikasi, kerja sama dan kemitraan
dengan lembaga pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan
daerah, dan lembaga non pemerintahan, baik perusahaan swasta, lembaga pendidikan
maupun lembaga terkait lainnya, baik dalam negeri maupun luar negeri dalam upaya :
a) Mendukung perencanaan dan realisasi pembangunan nasional dan atau
pembangunan daerah dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
b) Mewujudkan kepastan hukum dan kesempatan usaha bagi Pedagang Kaki Lima di
seluruh Indonesia.
c) Pendataan, penataan, advokasi, pembinaan, dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima
di seluruh Indonesia.
d) Membangun, mempermudah dan meningkatkan akses permodalan, ekonomi, dan
politk bagi Pedagang Kaki Lima di seluruh Indonesia.

12

e) Membangun, mengembangkan dan mengefektian pemberdayaan Pedagang Kaki
Lima di seluruh Indonesia melalui gerakan koperasi, serta sistem usaha dan lembaga
keuangan lainnya yang efektf dan eisien.

Lampiran 3
DISKUSI PUBLIK NASIONAL DAN PENCANANGAN SERAGAM PKL SE-TANGERANG SELATAN
Peran pedagang kaki lima dalam pembangunan di Kota Tangerang Selatan
ANGGARAN DANA
N
o

Uraian Kegiatan

Unit

A

Durasi

Harga
Satuan

Kontribusi
Sponsor
APKLI

KESEKRETARIATAN
Pengadaan proposal

30 eks

1 Periode

10.000

300.000

Sewa PC dan Printer

1 Unit

3 Hari

150.000

450.000

Penggandaan Materi

300 eks

1 Periode

1.000

300.000

Cartridge printer

1 Unit

1 Periode

300.000

300.000

Kertas HVS

3 Rim

1 Periode

30.000

90.000

Flashdisk

1 Unit

1 Periode

70.000

70.000

Guntng

2 Unit

1 Periode

7.500

15.000

Stapler

2 Unit

1 Periode

5.000

10.000

Isi Stapler

2 Box

1 Periode

3.500

7.000

Buku tamu

1 Unit

1 Periode

20.000

20000

Sertikat

50 eks

1 Periode

5.000

250.000

Honorarium OC

10 Orang

1 Periode

100.000

1.000.000

Fee Pemateri

4 Orang

1 Periode

1000000

4.000.000

450.000

Total

13
Cinderamata Pemateri

4 Unit

1 Periode

200.000

800.000

Fee Moderator

1 Orang

1 Periode

500.000

500.000

Fee MC

1 Orang

1 Periode

200.000

200.000

Sub total

8442000

B

8892000

PERLENGKAPAN DAN AKOMODASI
Sewa PC hari -H

1 Unit

1 Periode

150.000

150.000

Sewa LCD / Infocus

1 Unit

1 Periode

100.000

100.000

Sewa gedung

1 Unit

1 Periode

5.000.000

5.000.000

Sound System + Keyboard

1 Set

1 Periode

3.000.000

Coffee and Snack

500 pcs

1 Periode

3.000.000
10.000.00
20.000 0

Aqua

20 Dus

1 Periode

20.000

Sub total

400.000
30850000

C

30850000

PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
Sewa handycam

1 Unit

1 Periode

200.000

200.000

Kaset handycam

2 Unit

1 Periode

40.000

80.000

Spanduk

8 Unit

1 Periode

200.000

1.600.000

Fee pers Nasional
Iklan dimedia massa
Cetak

8 Unit

1 Periode

500.000

4.000.000

5 Unit

1 Periode

1.000.000

5.000.000

Sub total
D

450000

4280000

800000

5080000

135000
0

4281200
0

TRANSPORTASI
Sewa mobil

2 Unit

1 Hari

250.000

500.000

Bahan bakar mobil

20 liter

1 Hari

7.000

90.000

Sub total
TOTAL ANGGARAN DANA

590000
44162000

Total dana yang di butuhkan adalah sebesar Rp. Rp. 42.812.000,00

14

Lampiran 4
SPONSORSHIP DAN KERJA SAMA
-DISKUSI PUBLIK NASIONAL DAN PENCANANGAN SERAGAM PEDAGANG KAKI LIMADEWAN PIMPINAN DAERAH ASOSIASI PEDAGANG KAKI LIMA INDONESIA
(DPD APKLI) KOTA TANGERANG SELATAN
“PERAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PEMBANGUNAN DI KOTA TANGERANG SELATAN”

SPONSORSHIP
Dalam rangka kegiatan Diskusi Publik dan Pelantkan DPD APKLI Tangerang Selatan,
dengan mengambil tema “Peran pedagang kaki lima dalam pembangunan kota Tangerang
Sealatan”, panita pelaksana menawarkan kepada perusahaan/ instansi/ lembaga/ pribadi
untuk bekerjasama dalam bentuk:
1. Sponsor Tunggal
2. Sponsor Utama
3. Sponsor Pendukung
I. SPONSOR TUNGGAL
 Sponsor tunggal dalam kegiatan ini yaitu perusahaan/instansi/lembaga/pribadi yang
bersedia memenuhi 75 % dari keseluruhan dana yang dianggarkan dari sponsor. Harga
sponsor tunggal adalah Rp …….
 Sponsor Tunggal kegiatan memperoleh kontraprestasi berupa:
Hak untuk mengubah nama/ttel dan poin-poin kegiatan dengan ketentuan harus
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak Panita.
 Hak untuk mencantumkan logo perusahaan/instansi/lembaga/pribadi dalam ruang
sponsor di segala bentuk publikasi dan sarana yang disediakan.
a) Panita tdak dimungkinkan mencari sponsor lain di luar sponsor tunggal.

15

b) Segala macam bentuk perijinan ditanggung Panita
c) Biaya pembuatan kontraprestasi ditanggung Panita
d) Hal-hal lain tentang sponsor tunggal bisa berhubungan dengan Panita lebih lanjut.
II. SPONSOR UTAMA
 Sponsor Utama kegiatan adalah perusahaan/ instansi/ lembaga/ pribadi yang bersedia
memenuhi 50% dana yang dianggarkan dari sponsor. Harga dari Sponsor Utama adalah
Rp ………….
Sponsor utama akan memperoleh kontraprestasi berupa:
1. Dengan kesediaan Anda menjadi Sponsor Utama,
lembaga/pribadi anda berhak atas ruang promosi pada:

perusahaan/

instansi/

a. 2 (dua) buah Baliho.
b. 4 (delapan) buah Spanduk Rentang.
e. Iklan media cetak dan Elektronik.
2. Pencantuman nama dan logo perusahaan/ instansi/ lembaga/ pribadi pada ruang
sponsor yang disediakan oleh Panita untuk peserta.
Syarat-syarat Sponsor Utama:
1. Panita diperbolehkan untuk mencari sponsor diluar sponsor utama.
2. Segala macam bentuk perijinan dan biaya kontraprestasi ditanggung Panita
3. Hal-hal lain tentang sponsor utama bisa berhubungan dengan Panita lebih lanjut.
IIII. SPONSOR PENDUKUNG
 Panita menawarkan paket kerjasama. Panita juga menerima tawaran alternatf
sponsorship dalam bentuk lain sepanjang tdak menyimpang dari tema kegiatan.
Adapun paket sponsorship yang kami tawarkan tercantum dalam lampiran.
Persyaratan Umum Sponsor
1. Pendaftaran kontrak dilakukan dengan mengisi formulir terlampir dan bila diperlukan
dapat dibuat perjanjian hitam diatas puth.
2. Pembayaran uang kontrak tahap pertama minimum 50 % paling lambat tanggal ………..
3. Pelunasan uang kontrak paling lambat tanggal ……………...
4. Bagi sponsor yang telah melaksanakan pembayaran sebagai sponsor, apabila
mengundurkan diri maka pembayaran kontrak dianggap hangus.
5. Bila ada kesalahpahaman antara pihak sponsor dan panita maka akan diselesaikan
dengan cara musyawarah.
KERJASAMA
 Panita Pelaksana menawarkan pada perusahaan/instansi/lembaga/pribadi untuk
berpartsipasi dan bekerjasama dalam kegiatan ini. Adapun macam bentuk kerjasama

16

dapat dinegosiasikan antara perusahaan/instansi/lembaga/pribadi dengan panita
pelaksana.
Syarat-syarat Kerjasama:
1. Bentuk kerjasama yang kami tawarkan meliput:
a. Perusahaan/instansi/lembaga/ pribadi dapat memberikan produk yang dihasilkan.
b. Perusahaan/instansi/lembaga/pribadi membantu panita dalam hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan yang dilaksanakan.
2. Bentuk kerjasama sedapat mungkin berhubungan berkaitan dengan kegiatan yang akan
diselenggarakan.
3. Pelaksanaan kerjasama melalui produk, diberikan minimal 1 (satu) minggu sebelum
pelaksanaan kegiatan
4. Adapun kontraprestasi yang diberikan diatur kemudian melalui negosiasi dengan Panita.
5. Jika perusahaan/instansi/lembaga/pribadi menginginkan syarat-syarat khusus, maka
diadakan perjanjian hitam diatas puth.
DONATUR

Panita juga menerima sumbangan dana untuk maksud kegiatan ini. Dalam hal ini Panita tdak
memberikan kontraprestasi kepada perusahaan/instansi/lembaga/pribadi yang menjadi
donatur dalam kegiatan ini. Setelah memberi sumbangan, maka tdak ada ikatan antara panita
penyelenggara dengan perusahaan/instansi/lembaga/pribadi.
LAIN-LAIN
1. Dalam keadaan overmatch atau terpaksa yang mungkin dapat terjadi sehingga tertunda
atau batalnya acara ini, semua pihak tdak berhak melakukan tuntutan gant rugi. Dalam hal
ini, segala bentuk partsipasi dan kerjasama akan dikembalikan utuh setelah dikurangi
materi yang telah digunakan
2. Segala bentuk partsipasi dan kerjasama dilakukan dengan mengisi suarat pernyataan
kerjasama rangkap dua, dengan aturan helai puth untuk
perusahaan/instansi/lembaga/pribadi dan lembar kuning untuk panita yang dapat
diberikan langsung atau dikirim kesekretariatan panita.
3. Pembayaran partsipasi dan kerjasama dilakukan melaui rekening Bank …….
4. Hal-hal yang belum diatur diatas akan diatur kemudian.
5. Informasi lebih lanjut, hubungi:
Sekretariat Panita Pelaksana Diskusi Publik dan Pencanangan Seragam Pedagang Kaki Lima
DPD APKLI Kota Tangerang Selatan
Sekretariat, Taman Kota I BSD – Serpong, Jl. Letjend Soetopo – Kel. Lengkong Gudang Barat,
Kec. Serpong
Kontak Person :

17

1. Eko Surahman
2. Lie Daryanto

HP

Atas perhatan, partsipasi dan kerjasama dari perusahaan/ instansi/ lembaga/pribadi, panita
kegiatan Diskusi Publik dan Pencanangan Seragam Pedagang Kaki Lima Se-Tangerang Selatan,
(DPD APKLI) Kota Tangerang Selatan Periode 2012 – 2016 mengucapkan banyak terimakasih.

Lampiran 4
Lembar I Untuk Sponsor/Donatur

PERNYATAAN KERJA SAMA
DISKUSI PUBLIK DAN PELANTIKAN DEWAN PENGURUS DAERAH
PEDAGANG KAKI LIMA INDONESIA KOTA TANGERANG SELATAN PERIODE 2011
“PERAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG SELATAN”
Bersama ini kami
Nama
: ..................................................................................................
Instansi : ...................................................................................................
Alamat
: ...................................................................................................
Jabatan : ...................................................................................................
Telp.
: ...................................................................................................
Bersedia mendukung kegiatan sebagai
A. Sponsor*
a. Sponsor Tunggal
b. Sponsor Utama
c. Sponsor Pendukung
d. Lain-lain: .......................................................................................................
*) PIlih Opsi
B. Kerjasama dalam bentuk ................................................................................................
..............................................................................................................................................
C. Donatur :

18
Kontraprestasi
1. .................................................................................................................................
2. .................................................................................................................................
3. .................................................................................................................................
Total nilai Rp
Terbilang .....................................................................................................................................
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
November 2001
Pihak Panita
Pihak Sponsor

(.......................................................)

(.......................................................)

Lembar II Untuk Panita

PERNYATAAN KERJA SAMA
DISKUSI PUBLIK DAN PELANTIKAN DEWAN PENGURUS DAERAH
PEDAGANG KAKI LIMA INDONESIA KOTA TANGERANG SELATAN PERIODE 2011
“PERAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG SELATAN”
Bersama ini kami
Nama
: ..................................................................................................
Instansi : ...................................................................................................
Alamat
: ...................................................................................................
Jabatan : ...................................................................................................
Telp.
: ...................................................................................................
Bersedia mendukung kegiatan sebagai
A. Sponsor*
a. Sponsor Tunggal
b. Sponsor Utama
c. Sponsor Pendukung
d. Lain-lain: .......................................................................................................
*) PIlih Opsi
B. Kerjasama dalam bentuk ......................................................................................................
...............................................................................................................................................
C. Donatur :
Kontraprestasi
1. .................................................................................................................................
2. .................................................................................................................................
3. .................................................................................................................................

19

Total nilai Rp
Terbilang .....................................................................................................................................
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
November 2001
Pihak Panita
Pihak Sponsor

(.......................................................)

(.......................................................)