PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT MENGHASIL

PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN
DI PERUSAHAAN PT. SATRIA MULTI SUKSES KECAMATAN
SEBANGKI KABUPATEN LANDAK

Oleh:
Agustian
C1011141080

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penukis dapat menyelesaikan
laporan magang ini

yang berjudul “Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit

Menghasilkan di PT. Satria Mukti Sukses“.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
lapoaran magang ini. Terutama kepada kedua orang tua dan keluarga yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materil, kemudian kepada ir. Mulyadi
Safwan selaku pembimbing yang banyak memberikan masukan dan pengajaran
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan lapoaran magang ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis perlu kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Penulis juga berharap laporan magang ini dapat bermanfaat dan
menjadi bahan informasi bagi pembaca, terutama mahasiswa yang ingin
melakukan penelitian.

Pontianak, 9 Januari 2018
Penulis

Agustian
C1011141080

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
I.

PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Tujuan magang......................................................................................2
C. Identifikasi Masalah..............................................................................3
D. Metode pendekatan...............................................................................3

II.

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG.......................................5
A. Profil Perusahaan..................................................................................5
B. Letak Administraif, Geografis dan Topografi Wilayah.........................6
C. Kondisi iklim.........................................................................................6
D. Visi dan Misi perusahaan......................................................................6
E. Disiplin Kerja........................................................................................7
F. Fasilitas perusahaan..............................................................................7


III.

PELAKSANAAN MAGANG..............................................................8

A. Tempat dan waktu.................................................................................8
B. Pelaporan di Lokasi Magang.................................................................8
C. Penyusunan Program dan Jadwal Kegiatan..........................................9
D. Kegiatan dipembibitan..........................................................................9
E. Kegiatan diareal Tanaman Menghasilkan.............................................9
IV.

PEMBAHASAN.................................................................................13
A. Terjadi Pemupukan Yang Terlambat dan Pemberian Pupuk Yang Tidak
Tepat....................................................................................................13

V.

PENUTUP...........................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................16
B. Saran....................................................................................................16


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................17
Lampiran.......................................................................................................18

2

3

I. PENDAHULUAN
II.
A. Latar belakang
III.

Kelapa sawit (Elais guineansis jacg) merupakan
tanaman

penghasil

utama


minyak

nabati

yang

mempunyai produktivitas tinggi dari pada tanaman
penghasil minyak nabati lainnya. Berdasarkan asal
usulnya, kelapa sawit diperkirakan berasal dari nigeria,
afrika barat. Ada pula yang berpendapat tanaman ini
bersal dari amerika, tepatnya di daratan brasil.
(Sunarko, 2010)
IV.

Tanaman kelapa sawit sebagai penghasil minyak nabati
dapat menjadi andalan dimasa depan karena berbagai
kegunaannya dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan
nasional indonesia, selain menciptakan kesempatan
kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat,

juga sebagai sumber devisa negara. Penyebaran
perkebunan kelapa sawit di indonesia saat ini sudah
berkembang di 22 daerah provinsi. Luas perkebunan
kelapa sawit pada tahun 1968 seluas 105.808 ha dengan
produksi 167.669 ton. Pada tahun 2007 telah meningkat
menjadi 6.6 juta ha dengan produksi 17,3 jutaton CPO
(Sastrosayono, 2006)

V.

Minyak nabati adalah salah satu produk yang di
hasilkan oleh tanaman denga kandungan rendah
kolestrol, sehingga aman untuk dikomsumsi. Minyak
nabati yang di hasilkan kelapa sawit terdiri dari dua
jenis yaitu, crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil
(PKO) mempunyai karakteristik minyak yang tidak
berwarna. Hasil tanaman kelapa sawit dapat digunakan
1

pada industri baja(bahan pelumas ), industri tekstil, dan

kosmetik. Tandan kosong dapa digunakan sebagai
pupuk dan bahan bakar alternatif. (Sunarko, 2010)
VI.

Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara tanaman secara lengkap sesuai kondisi tanah
untuk mencapai pertumbuhan yang optimal serta
ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Pemupukan yang tepat jenis, tepat dosis, tepat caranya
dan tepat waktu diharapkan tanaman lebih seragam
pertumbuhannya, lebih optimal dan lebih cepar
menghasilkan.

Untuk

mendapatkan

efisiensi

pemupukan yang tinggi perli diatur secara tepat.

Pemupuka yang tidak efektif dan tidak efisien biasanya
disebabkan karena dosis pupuk dan jenisnya tidak

2

2

VII.

tepat. Selain itu dapat disebabkan oleh pupuk terlanjur
hilang tercuci dan terbawa hujan, menguap, atau di
komsumsi gulma (Setyamidjaja, 2006)

VIII.

Pemupukan tanaman kelapa sawit harus dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan tanaman terhadap unsur
hara. Hal ini guna menunjang pertumbuhan tanaman
kelapa sawit yang sehat dan untuk mencapai produksi
buah yang optimal, serta enjadikan tanaman kelapa

sawit lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Pemupukan tanaman kelapa sawit pada masa TM
(tanaman menghasilkan) memerlukan biaya yang sangat
besar karena itu dalam pelasanaannya diperlukan
perhatian dan pengawasan

yang baik (Setyamidjaja,

2006), TM merupakan hal yang terpenting, ditinjau dari
kegunaanya atau biaya

yang di pakai. Teknik aplikasi,

dosis, jenis pupuk, dll tergantung pada jenis tanah, umur
tanaman dan tingkat produksi yang ingin di capai,
realisasi pemupukan sebelumnya, jenis pupuk yang
dipakai, tenaga kerja yang tersedia, keadaan penutup
tanah dan analisa kandungan hara pada tanah.
IX.
B. Tujuan magang

X.

Adapun tujuan dari kegiatan magang yang di laksanakn
di PT. Satria Multi Sukses Kecamatan Sebangki,
Kabuparen Landak ini adalah :

1. Tujuan umum
a) Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar
mahasiswa
b) Melatih mahasiswa dalam penerapan ilmu pengetahuan yang
diperolah dibangku kuliah.
c) Sebagai studi banding antara teori yang didapat dibangku kuliah
dengan pelaksanaannya secara teknis dilapangan

3

2. Tujuan khusus
XI.

Diharapkan setelah melaksanakan kegiatan magang ini,

mahasiswa dapat mengetahui dan memahami keadaan
serta permasalahan yang ada di lapangan, khususnya
permasalahan yang ada di PT. Satria Multi Sukses.

XII.
XIII.
C. Identifikasi Masalah
XIV.

Upaya dalam meningkatkan produksi kelapa sawit di di
PT.

Satria

Multi

Sukses

Kecamatan

Sebangki,

Kabuparen Landak tidak terlepas dari masalah yang
dihadapi dilapangan. Masalah yang

biasa dihadapi

adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi pupuk yang kurang efektif dan efesien
XV.

Pemupukan tidak memperhatikan konsep 5 T, yaitu
tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara dan
tempat. Pemupukan dilakukan hanya

menggunakan

jenis pupuk seadanya yang tersedia digudang kebun.
Pemupukan dilakukan tanpa memperhatikan kondisi
piringan yang masih ditumbuhi gulma.
2. Pemgkasan yang dilakukan kurang tepat
XVI. Tidak terawatnya tanaman kelapa sawit yang telah
mneghasilkan dapat dilihat dari junlah pelepah yang
teringgal diatas pohon melebihi julah yang seharusnya.
Pelepah yang telah dipangkas tidak disusun pada
gawangan mati.
D. Metode pendekatan
XVII. Dalam melaksanakan kegiatan magang Ini digunaka
beberapa metode pendekatan Yaitu :
1. Observasi

4

XVIII. Sebelum turun ke lapangan untuk mengamati dan
mempraktekan bagaimana cara kerja praktek teknis
lapangan, mahasiswa magang berkesempatan untuk
mempelajari terlebih dahulu teori tentang teknis di
lapangan
2. Praktik
XIX. Para mahasiswa magang langsung mempraktekan
dilapangan apa yang sedang dilaksanakan diperkebunan
tersebut, dengan arahan oleh asisten lapangan.
3. Diskusi
XX.

Selama pelaksanaan praktek dilapangan mahasiswa
melakuakn diskusi baik dengan asiten lapangan,
mandor maupun para pekerja dikebun kelapa sawit
selama pelaksanaan kegiatan dilpangan berlangsung.

XXI.
4. Studi kepustakaan
XXII. Metode ini dilakukan untuk membandingkan antara
teori dengan praktik dilapangan. Melalui referensi
buku-buku dan SOP perusahaan di PT. Satria Multi
Sukses.
XXIII.
XXIV.
XXV.
XXVI.
XXVII.
XXVIII.
XXIX.
XXX.

5

XXXI.
XXXII.
XXXIII.
XXXIV.
XXXV.
XXXVI.
XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL.
XLI.
XLII.
XLIII.

XLIV.

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

XLV.
A. Profil Perusahaan
XLVI.

PT. Satria Multi Sukses merupakan perusahaan
perkebunanan kelapa sawit yang berada di provinsi
Kalimantan Barat. PT. Satria Multi Sukses didirikan
sesuai dengan akte Anggaran dasar PT. Notaris
FIRDHONAL, SH No. 02 : Pengesahan akte pendirian
PT. Dari dapartemen Hukum & Ham C-20135 tanggal
12 juli 2006 serta izin perusahaan perkebunanan
525/20/HK-2008 tanggal 29 januari 2008.

XLVII.
XLVIII.
XLIX.
L.
LI.

Lambang perusahaan
LII.

Lokasi perusahaan PT. Satria Multi Sukses berada di
Desa Sindur, Desa Sei Taka dan desa manggang,
Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Provinsi
Kalimantan Barat. Aeral PT. Satria Multi Sukses terbagi
menjadi 3 estate. Setiapestate dipimpin oleh seorang
estate manager (EM) yang dibantu oleh satu asisten
kepala. Kedua dibawahi oleh seorang regional controler
(RC) dan seorang vice president agronomi (VPA). Luas
Estate PT. Satria Multi Sukses dapat di lihat pada tabel
1.

LIII.

Tabel 1. Luas Estate PT. Satria Multi Sukses

LIV.
No

LV.
Estate
5

LVI.
Luas

6

LVII.
1
LX.
2
LXIII.
3

LVIII.
Sindur

LIX.
2.956,

LXI.
Sei

LXII.
2.600,

LXIV.
Mangg

LXV.
2.584,
LXVII.
8,141,

LXVI. Total
B. Letak Administraif, Geografis dan Topografi Wilayah
LXVIII.

Seorang administratif, batas PT. Satria Multi Sukses

adalah sebelah timur berbatasan dengan kecamatan
mandor, batas bagian barat adalah kecamatan Sengai
Temila, Secara geografis, PT. Satria Multi Sukses
diwilayah kabupaten Lamdak dengan kordinat 00o 51’
00o Lintang Selatan – 000 01’ 00’’ Lintang utara dan
116o 01’ 00’’ Bujur Barat – 119o 57’’ 00’’ Bujur Timur,
dengan kondisi topograi Teratasan 65% sedangkan 35%
adalah daerah daratan/flat. Lokasi untuk LC sudah tidak
ada pengmbanagn lagi, dikarenakan 5.185.01 ha sudah
terbuka semua.
C. Kondisi iklim
LXIX. Temperatur udara di PT. Satria Multi Sukses berkisar
antara 26o-28oC dengan intensitas penyinaran matahari
tujuh jam. Penyebaran hujan merata di sepanjang tahun
dengan rata-rata curah hujan 2.060 mm/tahun. Data
curah hujan PT. Satria Multi Sukses dapat dilihat pada
tabel 2.
LXX. Tabel 2. Data Curah Hujan PT. Satria Multi Sukses
LXXI.
Tahun

LXXII.
C

LXXIII. H
ari
Huj
an/

7

LXXIV.
2008
LXXVII.
2009
LXXX.
2010
LXXXIII.
2011
LXXXVI.
2012
LXXXIX.
Rata-

LXXV.
9

Tah
un
LXXVI. 4
9

LXXVIII.
2

LXXIX. 1
25

LXXXI.
1

LXXXII. 9
6

LXXXIV.
2

LXXXV.
115

LXXXVII.
3

LXXXVIII.
158

XC.
2

XCI.

108
,6

XCII. Sumber : sindur estate
XCIII.
D. Visi dan Misi perusahaan
XCIV. PT. Satria Multi Sukses ingin menjadi perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang efektif dan efisien,
terpadu, berwawasan lingkungan, bermitra dengan
masyarakat dan menghasilkan produksi Crude Palm Oil
(CPO) beserta turunannya dengan kualitas terbaik
dalam industri. Keinginan tersebut diwujudkan dengan
terus

melakukan

berbagai

usaha

dan

strategi

menciptakan lapangan pekerjaan dan pengembangan
sumber daya manusia didaerah dalam konsep link
munch, menciptakan pola kemitraan menuju masyaraka
mandiri, maju dan sejahtera.
E. Disiplin Kerja

8

XCV. Kedisiplinan terhadap perusahaan diwajibkan bagi
seluruh karyawan kedisiplinan PT. Satria Multi Sukses
terbagi mnejadi dua proses, yaitu :
1. Proses

informal,

bagaimana

seorang

pemimpin

menerapkan

gaya

kepemimpinan dalam mengatur bawahanya sesuai dengan peratiran
perusahaan. Setiap pemimpin harus menciptakan lingkungan kerja yang
tentram bagi seluruh karyawan tanpa mengabaikan kebijakan perusahaan.
Hubungan antara pemimpin dengan bawahanya bersifat rahasia atau informal
2. Proses formal, sebelum kasus-kasus pelanggaran, prosedur formal meliputi
empat aspek, yaitu peringatan tertulis pertama, peringatan tertulis kedua,
F.

peringatan tertulis ketiga dan pemecatan
Fasilitas perusahaan
XCVI. Sarana penunjang oprasional yang terdapat di PT. Satria
Multi Sukses khususnya Sindur Estate adalah gudang
sentral, workshop, perumahan G-4 berjumlah dua unit,
perumahan G-6 berjumlah 6 unit. Selain itu terdapat
juga sarana pendukung seperti genset. Keseluruhan luas
lokasi 15 Ha.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.
C.
CI.
CII.
CIII.
CIV.
CV.

CVI.

PELAKSANAAN MAGANG

CVII.
A. Tempat dan waktu
CVIII. Pelaksanaan magang diselenggrakan selama 1 bulan
dimulai tanggal 24 juli sampai tanggal 24 agustus 2017
yang berlokasi diperusahaan perkebunan kelapa wasit
PT.

Satria

Kabupaten

Multi

Sukses,

Landak,

Kecamatan

Provinsi

Sebangki,

Kalimantan

Barat.

Kegiatan magnag dilaksanakan setiap hari kerja
disesuaikan

dengan

ketentuan

yang

di

tetapkan

perusahaan yaitu senin sampai dengan hari sabtu pada
pukul 07.00 sampai selesai.
CIX.

Mahasiswa magang seluruhnya berjumlah emapt orang
yang masing-masing ditempatkan dibeberapa estate di
PT. Satria Multi Sukses termasuk penulis yang
merupakan salah satu peserta magang dan ditempatkan
di Sindur Estate.

B. Pelaporan di Lokasi Magang
CX.

Pelaporan di lokasi magang dilakukan disua tempat
yaitu :

1. Kantor direksi
CXI.

Pelaporan ke kantor direksi PT. Satria Multi Sukses di
Pontianak dengan menyerahkan surat Permohonan
Praktek Magang Mahasiswa dari Fakultas Pertanian
Universitas
pelaporan

Tanjungpuar
ini

adalah

Pontianak.

aga

pihak

Tujuan
kantor

dari

direksi

menyampaikan kepada pihak kebun PT. Satria Multi
Sukses yang berada di Kecamatan Sebangki berkanaan
dengan diadakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(magang) oleh mahasiswa.

8

9

2. Kantor Kebun PT. Satria Multi Sukses
CXII. Pelaporan ke kantor direksi PT. Satria Multi Sukses
dengan menyerahkan surat jalan dari kantor direksi
yang berada di pontianak kepada Estate Manager PT.
Satria Multi Sukses di kantor kebun. Tujuan dari
penyerahan surat jalan tersebut adalah untuk mngetahui
kahadiran mahasiswa S1 jurusan Budidaya Pertanian
yang akan melaksanakan magang. Setelah itu diadakan
perkenalan antar mahasiswa dengan asisten lapangan,
mandor, dan staff KTU diareal kebun.
CXIII.
C. Penyusunan Program dan Jadwal Kegiatan
CXIV. Penyusunan program dan jadwal Kegiatan lapangan
dilakukan oleh Estate Manager dan Asisten Lapangan.
Jadwal kegiatan disesuikan dengan kondisi dilapangan
sehingga tidak mengganggu kelancaran kerja
D. Kegiatan dipembibitan
CXV. Pembibitan pada tanaman kelapa sawit umumnya dibagi
menjadi 2 lokasi kegiatan yaitu diareal pre nursery dan
main nursery. Adapun kegitan dari dua hal tersebut pada
umunya hampir sama, pada kegiatan pre nursery dan
main nursery meliputi persiapan tanah sebagai media
tanam, pengisian polybag, penanam, pensortiran,
penyiraman,

pemupukan

dan

pengendalian

OPT

(gulam, hama, dan penyakit).
E. Kegiatan diareal Tanaman Menghasilkan
a) Pemangkasan (Pruning)
CXVI. Tujuan

Kegiatan

pemangkasan

adalah

untuk

mempermudah aktivitas panen, kutip brondolan da
memperlancar

penyerbukan

pollen

untuk

10

menyenpurnakan fruit set yang merata. Alat yang
digunkan

untuk

memangkas

adalah

dodos,

pemangkasan dilakukan pada pelepah pokok yang
tingginya telah mencapai satu meter, selain itu
pemangkasan juga dilakukan untuk membuang pelepah
yang kering dan pelepah yang telah dipagkas tidak
boleh dibuang disembaranagan tempat, tetapi harus
disusun pada rumpukan (gawangan mati). Pemangkasan
tidak diperbolehkan membuang pelepah yang pokok
yang masih muda karena pelepah tersebut masih aktif
dan membutuhkan untuk melakukan fotosintesis.
b) Garuk piringan
CXVII.

Kegiatan membuang gulma atau sisa brondolan

yang tertinggal dipiringan. Dengan cara dicabut satu
persatu

menggunakan

alat

tebasan

maupun

menggunakan herbisida. Piringan berfungsi sebagai
tempat penyebran pupuk, tempat jatuhnya brondolan,
dan mempermudah pengangkutan buah ke TPH.
CXVIII.
CXIX.
c) Pemupukan
CXX. Pemupukan harus dilakukan dengan penuh perhitungan,
baik dari sisi dosis yang diberikan maupun dari
frekuensi

aplikasinya.

Pemupukan

juga

harus

diperhitungkan dengan matang karena kegiatan ini
merupakan kegiatan dengan biaya tertinggi dalam
pemeliharaan dan perawatan tanaman kelapa sawit.
Pada waktu pelaksanaan aplikasi pupuk, asisten dan
mandor harus selalau berada dilokasi setiap hari nya
untuk

memerikasa

jalannya

pelaksanaan

sehingga dapat dicapai kualitas kerja yang baik.

aplikasi

11

CXXI. Cara aplikasi pupuk harus disampaikan dengan
demostrasi terlebih dahulu kepada para pekerja.
Pengawasan dilapangan sahrusnya tidak dilakukan dari
tepi jalan raya saja. Tetapi harus dikonsentrasikan
ditengah-tengah blok dan disemua areal yang jalan
masuk nya lebih sulit. Pengawasan yang ketat harus
dilakkan selama berlangsungnya pekerjaan tersebut,
untuk mengawasi pekerja yang cenderung bersikap
sembarangan dengan memberikan dosis yang tidak
sama dengan stndar penggunaan pupuk. Keran para
pekerja hanya ingin mempercepat selesai proses
aplikasi dengan tidak memperhatikan sisa pupuk yang
masih ada.
CXXII.

Tujuan

yang

hendak

dicapai

adalah

dengan

pengawasan yang lebih intensif dan memastikan bahwa
para pekerja dapat menyelesaikan 7,5 jam kerja
produktif sehingga dicapai kualitas aplikasi pupuk
yang lebih memuaskan. Jenis pupuk yang biasa
digunakan yaitu pupuk NPK, urea dan beberapa jenia
pupuk lain yang takaranya sesuai kebutuhan masingmasing.
d) Pengendalian gulma
CXXIII.

Pengendalian gukma dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan manual yang meliputi menggaruk,
mendongkel, dan mebabat atau dengan cara kimia yaitu
aplikasi herbisida yang seletif tergantung pada keadaan
gulma yang akan dikendalikan. Alat-alat yang digunkan
dalam aplikasi herbisida yaitu : masker, sarung tangan,
alat semprot (kep) dengan matan 15 Liter.
e) Pemanenan

12

CXXIV.

Pemanenan adalah pengambilan buah kelapa sawit

yang telah memenuhi kriteria matang panen daro
pohonnya, selanjutnya bersama-sama brondol nya di
kumpulkan untuk diangkat kepabrik. Pemanenan
merupakan

inti

operasional

kebun

kelapa

sawit

untukmendapatkan jumlah TBS (tandan buah segar)
yang tinggi, mendapatkan jumlah minyak dan kernel
yang tinggi, mendapatkan jumlah minyak yang tinggi,
biaya panen efisien, dan ekploitasi berjalan dengan baik
sehingga

mencapai

Keberhasilan

panen

umur

produksi

didukung

oleh

yang

lama.

pengetahuan

pemanen tentang persiapan panen. Keseluruhan faktor
ini merupakan kombinasi yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya.
1. Persipan panen
CXXV.Persiapan panen yang akurat akan memperlacar
pelaksanaan panen yang meliputi tenaga kerja, perlatan,
pengangkutan dan sarana oanen. Kebutuhan alat
pengangkutan disesuaikan dengan produksi dan jarak
kepabrik kelapa sawit. Peralatan yang digunakan dalam
panen yaitu dodos, kampak, bangkat (alat yang
digunakan masyarakat sekitar untuk mnegangkut buah
ke TPH). Sedangan sarana panen adalah pasar pikul,
jembatan panen dan TPH. Persianpan perlu dilakukan
dengan baik agar pada saat pemanenan dapar berjalan
dengan lancar.
2. Pelaksanaan panen
CXXVI.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan

pemanenan yaitu kriteria buah matang siap panen, rotasi
panen, sistem ancak, pemeriksaan kerpatan panen, dan
pengakutan ke pabrik.

13

3. Sistem ancak
CXXVII. Pembagian ancak dalam pemanenan perlu dilakukan
untuk mempermudah pengawasan. Sistem ancak panen
bergantung pada keadaan topografi lahan dan keadaan
tenaga kerja. Sistem panen yang digunakan di PT. Satria
Multi Sukses merupakan sistem ancak tetap, yang
artinya setipa pemanen diberikan ancak panen yang
sama dengan luasan tertentu dan harus selesai pada hari
tertentu dimana pada sistem ini pemanen diberi ancak
dengan luasan 2 Ha kelebihan dari sistem ini yaitu
setiap pemanen bertanggung jawab terhadap ancak
panennya sendiri dan mudah dikontrol kualitasnya.
CXXVIII.
CXXIX.
4. Pengumpulan buah di TPH (tempat pengumpulan hasil)
CXXX.

Buah yang telah dipanen selanjutnya dikumpulkan

ke

TPH

disusun

rapi

dengan

tujuan

untuk

mempermudah kerani panen dalam menghitung jumlah
buuah yang didapat per ancak. Pengawasan buah di
TPH

diperlukan

untuk

menghindari

terjadinya

pencurian buah baik itu tandan buah segar maupun
brondolan. Kerani panen menghitung dan mengecek
kualitas dan kuantita buah sebelum diangkut untuk
dibawa ke PKS.
5. Pengangkutan buah ke PKS
CXXXI.

Pengangkutan ke PKS dilakukan dengan mobil jenis

truck setelah pengecekan dan perhitungan selesai.
CXXXII.
CXXXIII.

14

CXXXIV.
CXXXV.
CXXXVI.
CXXXVII.
CXXXVIII.
CXXXIX.
CXL.
CXLI.
CXLII.
CXLIII.
CXLIV.
CXLV.
CXLVI.
CXLVII.

CXLVIII. PEMBAHASAN
CXLIX.
A. Terjadi Pemupukan Yang Terlambat dan Pemberian Pupuk Yang Tidak
Tepat
CL.

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman agar dapat

menghasilkan buah sawit yang berkualitas dan produksi yang optimal
harus di lakukan penambahan unsur hara pada tanah agar cukup tersedia
bagi tanaman dengan melakukan pemupukan, adapun jenis pupuk yang di
gunakan di PT. Satria Multi Sukses adalah pupuk NPK majemuk. Bila
terjadi kekurangan salah satu unsur hara atau lebih akan menimbulakan
gejala yang tampak dan lansung dapat dilihat. Dengan demikian akan lebih
mudah untuk menentukan bahwa tanaman tersebut mengalami difesiensi
unsur hara tertentu. Tujuan pemupukan adalah untuk mempertahankan
kesuburan tanah sebagai unsur hara yang telah di ambil oleh tanaman,
pemupukan dilaksanakan sesuai dengan tahapan perkembangan tanaman
yaitu

Tanaman

Belum

Menghasilakan

(TBM)

dan

Tanaman

Mengahasilkan (TM). PT. Satria Multi Sukses mempunyai rekomendasi
pemupukan yaitu untuk menentukan dosis pupuk yang akan di aplikasikan
pada tanaman berdasarkan hasil analisis daun, analisa tanah dan hasil
percobaan pemupukan di Agronomi.
CLI.
Curah hujan yang tidak menentu menyebabkan ketepatan
waktu pemupukan berkurang di karenakan pupuk yang di gunakan adalah
NPK majemuk dengan kandungan N=12,65%, P2O5=6,75%, K2O=21%,
MgO=4%, B2O3=0,65 B, pada pupuk NPK majemuk terdapat kandungan
N yang memiliki sifat sukar larut melalui proses pencucian oleh aliran
permukaan dan erosi yang di akibat curah hujan yang berlebihan.
CLII.
Adapun permasalahan yang menyakut pada pemupukan di
tanaman menghasilkan adalah pemberian pupuk yang tidak tepat sehingga
banyak pokok tanaman kelapa sawit tidak mendapatkan asupan unsur hara
dari pupuk, ini dikarenakan karyawan pupuk tidak tepat dalam aplikasinya
dilapangan. Menurut rekomendasi yang di tentukan perusahaan adalah
setiap pokok mendapatkan 2,5 kg pupuk NPK Componen dan satu karung

13

14

pupuk dapat di tebarkan ke 12 pokok tanaman kelapa sawit, tetapi
penerapan oleh karyawan pupuk sangat berbeda dari yang seharusnya,
rekomendasi menyatakan 12 pokok per karung tetapi kurang dari 12 pokok
sehingga banyak tanaman yang tidak mendapatkan asupan hara dari pupuk
dan ada tanaman yang mendapatkan lebih unsur hara nya karena
pemberian yang berlebihan.
CLIII.

Pemupukan pada tanaman kelapa sawit menghasilkan dilakukan

tiap 6 bulan sekali yaitu menggunakan pupuk urea dan NPK dengan dosis urea 2.5
kg/tanaman dan NPK 2.5 kg/ tanaman. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur
disekitar tanaman (piringan). Dosis pupuk tersebut masih kurang dari dosis yang
dianjurkan. Adapun anjuran dosis pupuk yang digunakan untuk tanaman Kelapa
Sawit menghasilkan dapat dilihat ditabel 2
CLIV.

Tabel 2. Dosis pemupukan pada tanaman kelapa sawit yang

sudah menghasilkan
CLV. Jenis pupuk

CLVI.
Dosis
(kg/tan/th)

CLVII.
CLXVIII.

CLVIII.
Urea
CLIX. KCl
CLX. Kliserit
CLXI. SP-36
CLXII.Borax

CLXIX.
CLXIII. 2,0-2,5
CLXIV. 2,5-3,0
CLXX.
CLXV.
1,0-1,5
CLXVI. 0,75-1,0
CLXXI.
CLXVII. 0,05-0,1
CLXXII.

Keterangan
diberi
kan 2x aplikasi
diberikan 2x
aplikasi
diberikan 2x
aplikasi
diberikan 2x
aplikasi
diberikan 2x
aplikasi

CLXXIII.
Sumber. Risza 1994
CLXXIV. Pupuk N ditaburkan merata mulai jarak 50 cm dari pokok
sampai di pinggir luar piringan. Pupuk P, K dan Mg harus ditaburkan
merata pada jarak 1-3 m dari pokok. Pupuk B ditaburkan merata pada
jarak 30-50 cm dari pokok. Waktu pemberian pupuk sebaiknya
dilaksanakan pada awal musim hujan (September-Oktober), untuk
pemupukan yang pertama dan pada akhir musim hujan (Maret-April)
untuk pemupukan yang kedua.
CLXXV. Pada tahun 2012, di KBE sama sekali tidak dilakukan
pemupukan karena tidak adanya suplay pupuk dari pusat. Hal ini sangat

15

berpengaruh terhadap hasil tanaman sehingga jumlah tandan yang dapat
dipanen pada rotasi panen tahun 2013 menurun dengan sangat drastis.
CLXXVI. Pemupukan merupakan faktor yang sangat penting untuk
meningkatkan produksi. Hasil menunjukkan pemupukan mutlak dilakukan
karena nyata bisa meningkatkan produksi dan tetap menjaga stabilitas
tanaman. Pemupukan dilapangan dilakukan atas rekomendasi pemupukan
suatu areal yang didasarkan pada hasil analisis daun dan tanah, hasil
pengamatan

lapangan,

potensi

produksi,

pelaksanaan

pemupukan

sebelumnya serta hasil percobaan pemupukan pada tanaman kelapa sawit
(Sastrosayono 2006).
CLXXVII.
Menurut

Sunarko

(2010),

pemupukan

untuk

tanaman kelapa sawit menghasilkan dilakukan pada saat tanaman berumur
3 tahun, 4-6 tahun, 7-9 tahun, 10-14 tahun, 15-18 tahun dan 19-22 tahun
dengan menggunakan pupuk yang mengandung N, P, K, Mg dan Bo.
Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk dalam piringan
yang dibuat melingkar disekitar tanaman. Pemupukan dilakukan pada
larikan yang dibuat dalam piringan dengan jarak ½ meter dari pohon
kelapa sawit. (Sastrosayono, 206).
CLXXVIII.
CLXXIX.
CLXXX.
CLXXXI.
CLXXXII.
CLXXXIII.
CLXXXIV.
CLXXXV.
CLXXXVI.
CLXXXVII.
CLXXXVIII.
CLXXXIX.

16

CXC.
CXCI.
CXCII.
CXCIII.

CXCIV.

PENUTUP

CXCV.
A. Kesimpulan
CXCVI.

Kelapa sawit merupakan tanaman yan mempunyai

ptensi besar untuk dikembangkan di Kalimantan Barat
mengigat ketersediaan lahan masih cukup luas dan
kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan kelapa sawit.
CXCVII. Pemupukan

merupakan

salah

satu

usaha

pemeliharaan tanaman untuk mengembalikan hara yang
terangkut oleh tanamanguna mendapatkan pemupukan
yang sehat agar produksi tanaman yang optimal dapat
dicapai. Pemupukan yang tepat jenis, dosisi, cara,
waktu,

dan

tempat

diharapkan

tanaman

tidak

kekurangan akan unsur hara, pertumbuhannya optimum
dan leih cepat menghasilkan.
B. Saran
CXCVIII. Mengingat pekerjaan karyawan yang kurang baik,
maka perlu ditingkatkan pengawsasan, pembimbingan,
serta evaluasi yang baik demi memenuhi standar
perusahaan.
CXCIX.
CC.
CCI.
CCII.
CCIII.
CCIV.
CCV.

16

17

CCVI.
CCVII.
CCVIII.
CCIX.

CCX. DAFTAR PUSTAKA
CCXI.
CCXII.Fauzi, Y. 2006. Kelapa Sawit budidaya Pemanfaatan Hasil Dan Limbah,
Analisis Usaha dan Pemasaran. Penebar Awadaya. Yogyakarta.
CCXIII.

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen

Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta
CCXIV.

Risza, S. 1994. Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta.

CCXV. Sastrosayono, S. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
CCXVI.

Sunarko, 2010. Petunjuk Praktis budidaya dan pengolahan kelapa

sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.
CCXVII.

Syakir, M. 2010. Budidaya Kelapa Sawit. Aska Media. Bogor

CCXVIII.

Setyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit, teknik budidaya, Panen,

Pengolahan. Kanisius. Yogyakarta.
CCXIX.

Marsonodan, P S. 2009. Pupuk Akar, Jenis, dan Aplikasi. Penebar

Swadaya. Jakarta.
CCXX.

Suyatno, R. 1993. Kelapa Sawit Upaya Meningkatkan Kualitas.

Kanisius. Yogyakarta.
CCXXI.
CCXXII.
CCXXIII.
CCXXIV.
CCXXV.
CCXXVI.
CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX.
17

CCXXX. Lampiran
CCXXXI.
CCXXXII.
CCXXXIII.
CCXXXIV.
CCXXXV.
CCXXXVI.
CCXXXVII.
CCXXXVIII.
CCXXXIX.
CCXL.
CCXLI.
CCXLII.
CCXLIII.
CCXLIV.
CCXLV.
CCXLVI.
CCXLVII.
CCXLVIII.
CCXLIX.
CCL.
CCLI.
CCLII.
CCLIII.
CCLIV.

18

19

CCLV.