Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan Menerapkan HTML5 Artikel Ilmiah

  

Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata

Kabupaten Sumba Barat berbasis Web

dengan Menerapkan HTML5

Artikel Ilmiah

  

Peneliti:

Hermansi Pekutana (672007208)

Andeka Rocky Tanaamah, SE., M.Cs.

  

Michael Bezaleel, S.Kom., M.Cs.

  

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

  

Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata

Kabupaten Sumba Barat berbasis Web

dengan Menerapkan HTML5

Artikel Ilmiah

  

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

  

Peneliti:

Hermansi Pekutana (672007208)

Andeka Rocky Tanaamah, SE., M.Cs.

  

Michael Bezaleel, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

  

Universitas Kristen Satya Wacana

  

Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat

berbasis Web dengan Menerapkan HTML5

1 2 3 Hermansi Pekutana , Andeka Rocky Tanaamah , Michael Bezaleel , Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

  Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1

  Abstract West Sumba has tourism potential ranging from nature tourism, marine tourism, cultural tourism, and cultural attractions. Possessed tourism potential of West Sumba have not been able managed properly, it can be seen from the provision of information that has not been or are not informed to the tourists and visitors tourism. This is because tourism in West Sumba not yet have a system that handles this potential. The tourists, in traveling, should be planned in advance, which is a major step that started a whole series of activities and travel. One method that can be used to assist in promoting tourism in West Sumba, and in planning travel by tourists, is to utilize a web- based information system. In this study produced a tourism website that aims to promote tourism in West Sumba, and helps foreign and local tourists in planning travel to West Sumba. The conclusion of this study is a website developed by applying HTML5 can provide information about the attractions that exist in Sumba Southwestern ie information such as nature tourism and cultural tourism. Also helps travelers planning a tour in West Sumba.

  Keywords: Travelling, HTML5, Web Abstrak

  Kabupaten Sumba Barat memiliki potensi wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, dan atraksi budaya. Namun dalam proses Pengembangan pariwisata, potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Sumba Barat belum dapat dikelola dengan baik, hal ini dapat dilihat dari pemberian informasi yang belum atau tidak terinformasikan kepada wisatawan maupun pengunjung pariwisata. Hal ini disebabkan karena pariwisata di Kabupaten Sumba Barat belum memiliki sebuah sistem yang menangani potensi tersebut. Para wisatawan, dalam melakukan suatu perjalanan wisata, harus memiliki perencanaan yang merupakan langkah utama yang mengawali seluruh rangkaian kegiatan perjalanan wisata. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten Sumba Barat, dan dalam melakukan perencanaan perjalanan wisata oleh wisatawan, adalah dengan memiliki suatu sistem informasi berbasis web. Pada penelitian ini dihasilkan suatu website pariwisata yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Sumba Barat, dan membantu wisatawan asing atau lokal dalam perencanaan perjalanan wisata ke Kabupaten Sumba Barat. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah website yang dikembangkan dengan menerapkan HTML5 dapat memberikan informasi mengenai objek-objek wisata yang ada

  

budaya. Juga dapat membantu wisatawan merencanakan suatu perjalanan

wisata di Kabupaten Sumba Barat. 1 Kata Kunci: Perjalanan Wisata, HTML5, Web Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, 2 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 3 Salatiga Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

1. Pendahuluan

  Sektor Pariwisata merupakan sumber ekonomi yang dapat mendatangkan devisa bagi negara atau daerah tujuan wisata, di sisi lain, kehadiran teknologi informasi telah membuktikan dirinya sebagai media yang mendukung pemenuhan kebutuhan individu atau organisasi yang selalu mengutamakan pada efektivitas dan efisien, atau dengan kata lain teknologi informasi sangat menunjang efektivitas serta efisiensi kerja manusia. Sektor pariwisata memang sangatlah menarik dan sangatlah banyak melibatkan berbagai aspek yang sangat berkaitan satu sama lainnya, sebagai satu contoh aspek akomodasi, transportasi, aspek budaya, kerajinan dan bahkan aspek wisata itu sendiri, serta tidak juga ketinggalan aspek keamanan dan keramah-tamahan penduduk di sekitar objek wisata.

  Para wisatawan, dalam melakukan suatu perjalanan wisata, harus memiliki perencanaan yang merupakan langkah utama yang mengawali seluruh rangkaian kegiatan dari wisatawan yang mempunyai fungsi meletakkan titik tolak dari kegiatan wisatawan selanjutnya, serta sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, dan atraksi budaya. Keunikan wisata bahari yang dimiliki oleh Kabupaten Sumba Barat yaitu garis pantai yang membentang panjang, berpasir putih, lembut, bersih serta beberapa hutan bakau dan batu-batu karang yang terjal. Pemandangan alam hutan hujan tropis dengan segudang flora dan fauna yang hidup di dalamnya menjadi salah satu potensi wisata di Kabupaten Sumba Barat yang dipadukan dengan hamparan perbukitan dan padang rumput savana yang luas. Potensi wisata alam lainnya seperti goa-goa alam dan air terjun senantiasa turut menghiasi hutan-hutan yang ada di Kabupaten Sumba Barat. Potensi wisata di Kabupaten Sumba Barat juga menawarkan potensi wisata budaya dengan adat- istiadat masa lalu yang masih terjaga dan tetap dilakukan sampai sekarang yang tercermin dari cara hidup masyarakat, cara berpakaian maupun gaya bangunan yang masih asli terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam yang tersebar di beberapa perkampungan adat. Potensi wisata lain berupa atraksi budaya seperti tarian asli daerah, ritual adat, ritual kematian dan ritual pasola yang sangat terkenal menjadi atraksi yang dapat memberikan pengalaman berbeda bagi para wisatawan yang datang berkunjung.

  Namun dalam proses pengembangan pariwisata, potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Sumba Barat belum dapat dikelola dengan baik, hal ini dapat dilihat dari pemberian informasi yang belum atau tidak terinformasikan kepada wisatawan maupun pengunjung pariwisata. Hal ini disebabkan karena pariwisata di Kabupaten Sumba Barat belum memiliki sebuah sistem yang menangani potensi tersebut. Selama ini potensi pariwisata di Kabupaten Sumba Barat masih terepresentasi dalam bentuk gambar dan hanya berupa penjelasan dari objek wisata tersebut. Pemasaran atau promosi wisata Kabupaten Sumba Barat masih menggunakan brosur dan belum memiliki suatu alamat

  

web tersendiri yang dapat mempromosikan pariwisata yang ada. Hal ini menyebabkan

  informasi yang tersaji tidak menarik dan tidak tertata dalam suatu sistem informasi yang baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten Sumba Barat dan dalam melakukan perjalanan wisata oleh wisatawan adalah dengan memiliki suatu sistem informasi yang berbentuk web dengan mempromosikan pariwisata dan membantu wisatawan asing atau lokal yang belum mengetahui pariwisata yang ada di Kabupaten Sumba Barat.

  HTML5 merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang, yang dapat digunakan untuk membangun sistem informasi berbasis web. HTML5 merupakan versi HTML dengan berbagai fitur baru yang belum ada sebelumnya, guna menangani berbagai kebutuhan. Fitur-fitur baru yang ditampilkan seperti canvas untuk menampilkan gambar dan animasi, dukungan untuk video dan audio, dan tag baru untuk mendefinisikan elemen-elemen dokumen seperti header, konten, dan footer. Fitur-fitur ini dapat memberikan kemudahan bagi pengguna sistem informasi yang berbasis web.

  Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dilakukan penelitian yang membahas tentang sistem perencanaan perjalanan wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis web dengan menerapkan teknologi HTML5, yang bertujuan dapat memberikan informasi data objek wisata, data atribut tentang lokasi Objek wisata, dan data objek pendukung di Kabupaten Sumba Barat.

  Beberapa penelitian yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan, dijelaskan sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan Wicaksono, dkk. (2008), membahas tentang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Fasilitas Kesehatan di Kota Magelang berbasis web, dengan menggunakan ArcView, MapServer, PHP, Macromedia

  

Fireworks MX, dan MySQL. Sistem ini dapat memberikan informasi pemetaan lokasi

  fasilitas kesehatan di Kota Magelang kepada masyarakat dengan menampilkan secara

  

online peta Kota Magelang dan lokasi fasilitas kesehatan serta informasi dari fasilitas

  kesehatan tersebut [1]. Penelitian yang dilakukan Manongga, dkk. (2009), membahas tentang spesifikasi Sistem Informasi Geografis untuk Perjalanan Wisata di Kota Semarang, menggunakan ArcView[2]. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Ngara, dkk. (2010), membahas tentang sistem informasi pariwisata di Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi pariwisata berbasis

  

web , yang dibangun menggunakan PHP dengan metode MVC (Model, View, Controller)

dan macromedia dreamweaver sebagai editor serta MySQL sebagai database [3].

  Penggunaan HTML5 sebagai bahasa HTML baru dalam pembuatan aplikasi berbasis web juga mulai banyak digunakan. Salah satunya dalam penelitian yang dilakukan oleh Nabil Amer Thabit yang berjudul Pencitraan 3 Dimensi Berbasis

JavaScript Object Notation (JSON) pada Hyper Text Markup Language 5 (HTML5).

Penggunaan aplikasi berbasiskan website semakin berkembang dan digunakan untuk banyak hal, mulai dari Sistem Informasi hingga Game-Online. Hypertext Markup

  5 (HTML5) adalah salah satu teknologi terbaru dalam standar World Wide

  Language

Web . Standar ini memperkenalkan fitur baru seperti memutar video ataupun drag and

drop , sebelum ada HTML5 fitur ini bergantung pada plugins pihak ketiga di penjelajah

website seperti Adobe Flash atau Microsoft Silverlight. HTML5 membuat mekanisme

  yang lebih mudah dalam pencitraan, baik itu hanya audio, video 2 dimensi hingga 3 dimensi sekalipun. Teknologi yang sangat fenomenal dari HTML5 adalah adanya fitur

  

Web-Based Graphic Library (WebGL) yang diadaptasi dari aplikasi desktop agar website

  dapat menjalankan sebuah Interaktif 3 Dimensi yang dimasukkan dalam JavaScript dan adanya tag Canvas yang dapat digunakan untuk pencitraan 3 Dimensi dengan berbasiskan teks yang dikemas dalam JavaScript Object Notation (JSON). JSON adalah suatu format ringkas pertukaran data dalam komputer yang digunakan untuk merepresentasikan struktur data sederhana dan sebuah objek yang didasarkan pada JavaScript [4].

  Selanjutnya penelitian yang dilakukan Tamaela, dkk. (2012), tentang Analisis dan Perbandingan HTML4.01 dan HTML5 (Studi Kasus: Web Online Music Store)

  ”, yaitu terkait kelebihan HTML5 dibanding HTML4. Masalah yang dibahas adalah pengembangan web yang menggunakan dokumen multimedia dan validasi input pengguna web. HTML5 dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena pada HTML5 telah tersedia fitur-fitur untuk menangani dokumen multimedia. Selain itu HTML5 menyediakan beberapa elemen input baru, beserta validasi, seperti input email yang hanya dapat diisi dengan teks berformat alamat email. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan HTML5, dapat mempermudah untuk proses menyajikan dokumen multimedia, mempermudah proses validasi input dari pengguna web, menghemat penggunaan memori, relatif mempercepat proses pengiriman data dari server [5].

  Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait sistem informasi pariwisata, dan perjalanan wisata, dan penerapan teknologi HTML5, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang sistem perencanaan perjalanan wisata Kabupaten Sumba Barat, dengan menerapkan teknologi HTML5. Database dalam sistem yang dihasilkan dibangun menggunakan SQLServer .Net Framework 4.5. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat. Melihat latar belakang permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yang dibahas adalah bagaimana merancang suatu sistem perencanaan perjalanan wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan menerapkan teknologi HTML5, yang dapat memberikan informasi pariwisata dan membantu wisatawan asing atau lokal dalam merencanakan perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat.

  Penelitian yang dilakukan membahas tentang sistem informasi perencanaan perjalanan wisata. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia [6]. Perencanaan didefinisikan juga sebagai sesuatu proses penyusunan tindakan-tindakan yang mana tindakan tersebut digambarkan dalam suatu tujuan (jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang) yang didasarkan pada kemampuan fisik, ekonomi, sosial budaya, dan tenaga yang terbatas. Beberapa prinsip perencanaan pariwisata [7], sebagai berikut : 1) Perencanaan pengembangan kepariwisataan haruslah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan regional atau nasional dari pembangunan perekonomian negara. Karena itu perencanaan pembangunan kepariwisataan hendaknya termasuk dalam kerangka kerja dari pembangunan; 2) Seperti halnya perencanaan sektor perekonomian lainnya, perencanaan pengembangan kepariwisataan menghendaki pendekatan terpadu dengan sektor-sektor lainnya yang banyak berkaitan dengan bidang kepariwisataan; 3) Perencanaan pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah haruslah dibawa koordinasi perencanaan fisik daerah tersebut secara keseluruhan; 4) Perencanaan suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus pula berdasarkan suatu studi yang khusus dibuat untuk itu dengan memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan alam dan budaya di daerah sekitar; 5) Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus didasarkan atas penelitian yang sesuai dengan lingkungan alam sekitar dengan memperhatikan faktor geografis yang lebih luas dan tidak ditinjau dari segi administrasi saja; 6) Rencana dan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah harus memperhatikan faktor ekologi daerah yang bersangkutan; 7) Perencanaan pengembangan kepariwisataan tidak hanya memperhatikan masalah dari segi ekonomi saja, tetapi tidak kalah pentingnya memperhatikan masalah sosial yang mungkin ditimbulkan; 8) Pada masa-masa yang akan datang, jam kerja para buruh dan karyawan akan semakin singkat dan waktu senggangnya akan semakin panjang, karena itu dalam perencanaan pariwisata khususnya di daerah yang dekat dengan industri perlu diperhatikan pengadaan fasilitas rekreasi dan hiburan di sekitar daerah yang disebut sebagai pre-urban; dan 9) Pariwisata walau bagaimana bentuknya, tujuan pembangunan tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan orang banyak tanpa membedakan ras, agama, dan bahasa, karena itu pengembangan pariwisata perlu pula memperhatikan

  Pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk kegiatan yang menghasilkan upah. Sehingga dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu [8]. Perjalanan wisata atau yang biasa disebut tour tatap merupakan suatu perjalanan yang mempunyai ciri khas yang memperlihatkan warna kegiatan wisata. Pengertian perjalanan wisata dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, sebagai berikut : 1) Tour sebagai suatu Produk adalah suatu rencana perjalanan menuju satu atau beberapa tempat persinggahan dan kembali ke tempat asal dengan merangkai beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam perjalanan tersebut, 2) Tour sebagai suatu perjalanan adalah suatu kegiatan perjalanan yang mempunyai ciri tersendiri yang memberikan warna wisata yang bersifat santai, gembira, dan untuk bersenang-senang. Hal inilah yang membedakan dengan perjalanan lainnya [9].

  Kepariwisataan menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 pada Bab I Pasal 1, bahwa Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Pariwisata itu sendiri adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian tersebut mengandung unsur sebagai berikut : 1) kegiatan perjalanan; 2) dilakukan secara sukarela; 3) bersifat sementara; dan 4) perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

  Definisi yang lebih luas mengenai pariwisata adalah sebagai berikut pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam [10]. Definisi pariwisata lainnya yaitu pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu [11].

  Sistem yang dihasilkan dalam penelitian ini, dibangun dengan menggunakan HTML5. HTML5 merupakan Hyper Text Markup Language generasi ke-5 yang dibangun untuk melanjutkan kesuksesan dari HTML4 yang telah dikenal sejak tahun 1998. HTML5 merupakan bahasa tunggal yang dapat ditulis dengan cara HTML maupun

  XHTML. HTML5 mulai dikembangkan tahun 2006 oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG). Untuk menambah keluwesan pemformatan, pada HTML5 telah dispesifikasikan pengkodean

  

application programming interfaces (APIs). antarmuka document object model (DOM)

  yang ada dikembangkan dan fitur de facto didokumentasikan. Salah satu APIs terbaru pada HTML5 adalah (1) Canvas Element (canvas) , sebagai mode untuk menggambar objek dua dimensi (2D). Markup untuk membuat canvas adalah <canvas id="myCanvas" width="200" height="100"></canvas>. Contoh lain APIs terbaru pada HTML5 adalah: (2) Timed Media Playback, (3) Offline Web Applications, (4) Penyuntingan Dokumen, (5)

  

Drag and Drop . (6) Cross-Document Messaging, (7) Manajemen Sejarah Kunjungan

Penjelajah Web; dan (8) MIME dan Penanggung Jawab Protokol Registrasi [12].

3. Metode dan Perancangan Sistem

  Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data; (2) Perancangan sistem; (3) Implementasi sistem yaitu pembuatan aplikasi/program; dan (4) Pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian.

  

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML),

Perancangan Database, Perancangan Antarmuka

Implementasi Sistem, yaitu pembuatan Aplikasi/Program

  

Pengujian Sistem, serta Analisis Hasil Pengujian

Gambar 1 Tahapan Penelitian

  Gambar 1 menunjukkan tahapan penelitian, dijelaskan sebagai berikut. Tahap

  

pertama : analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis kebutuhan

  apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan Aplikasi Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan menerapkan HTML5, yang dilakukan melalui wawancara terhadap pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, misalnya pengumpulan data objek wisata; Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML), yaitu use case diagram, class diagram, perancangan antarmuka, berupa tampilan

  

interface aplikasi yang dibuat yaitu aplikasi untuk user dan admin; Tahap ketiga,

  implementasi sistem yaitu pembuatan aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan; Tahap keempat: pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan tahapan penelitian kedua dan ketiga ke dalam sebuah program, apabila implementasi program sudah selesai, maka dilakukan pengujian, serta dianalisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan.

  Pada tahap perancangan sistem terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi Sistem Perencanaan Perjalanan Wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan menerapkan HTML5, yaitu user dan admin. User dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) User dapat melihat objek-objek wisata/informasi wisata dan dapat merencanakan perjalanan wisata 2) User tidak dapat melakukan login untuk mengolah data. Sedangkan admin dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) Admin dapat melakukan aktivitas melihat data, edit data, hapus data, dan menambah data; 2) Admin

  

admin untuk memenuhi kebutuhan sistem ini adalah: 1) Data informasi wisata; 2) Data

kecamatan; 3) Data desa; dan 4) Data jarak lokasi.

  Perancangan proses menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language) meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Informasi Wisata Admin User Informasi Perencanaan Mengolah Data Galery <<include>> <<include>> <<extend>> Delete Data Insert Data Edit Data

  

Gambar 2 Use Case Diagram Sistem

  Gambar 2 menunjukkan use case diagram yang menjelaskan bahwa administrator bertindak sebagai aktor yang mempunyai hak mengelola data yaitu dengan menambah, mengubah maupun menghapus data. User merupakan aktor yang belum memiliki akun, user tidak dapat mengolah data.

  

Gambar 3 Class Diagram Sistem

Class diagram pada Gambar 3 terdiri dari class-class yang digunakan dalam sistem. Tabel Galery berisi foto-foto objek wisata yang ada di Kabupaten Sumba Barat.

  Tabel kecamatan berisi nama-nama kecamatan yang ada di Kabupaten Sumba Barat. Tabel informasi berisi informasi wisata, informasi kecamatan, informasi desa serta informasi pendukung lainnya. Tabel-tabel yang terlihat pada Gambar 3 menunjukkan adanya relasi antar tabel. Tabel kecamatan dan tabel informasi memiliki relasi one-to-

  

many yang artinya satu kecamatan memiliki beberapa informasi wisata, tabel kecamatan

  dan tabel desa memiliki relasi one-to-many yang artinya satu kecamatan memiliki beberapa desa, tabel kategori dan tabel informasi memiliki relasi one-to-many yang artinya satu kategori memiliki beberapa informasi wisata, tabel kategori dan tabel sub_kategori memiliki relasi one-to-many yang artinya satu kategori memiliki beberapa sub_kategori, tabel sub_kategori dan tabel informasi memiliki relasi one-to-many yang artinya satu sub_kategori memiliki beberapa informasi wisata, sedangkan tabel informasi dan tabel comen_info memiliki relasi one-to-many yang artinya tiap satu informasi wisata memiliki beberapa comen_info.

4. Hasil dan Pembahasan

  Sistem perencanaan perjalanan wisata ini memiliki dua pengguna utama yaitu

  

admin dan user. Admin memiliki hak akses penuh dalam sistem, hak akses penuh yang

  dimaksud adalah admin dapat melihat, menambah, mengubah dan menghapus data informasi wisata, data kecamatan, data desa, dan data jarak lokasi dalam sistem, sedangkan user hanya dapat melihat data-data tersebut.

  

Gambar 4 Halaman Home

  Gambar 4 menunjukkan halaman Home. Halaman Home akan muncul pertama kali saat pengunjung atau para wisatawan melakukan browsing site Informasi Wisata kabupaten Sumba Barat. Pada Halaman Home akan ditampilkan beberapa menu antara lain event, informasi wisata, kategori, perencanaan, contact us dan galeri. Menu login hanya dapat digunakan user administrator.

  

Gambar 5 Halaman Perencanaan Gambar 5 menunjukkan halaman Perencanaan. Pada halaman perencanaan wisatawan dapat merencanakan suatu perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat. Pada halaman tersebut user dapat memilih obyek-obyek wisata, dan menentukan lama waktu kunjungan pada tiap obyek wisata. Sistem akan otomatis menghitung waktu tempuh (lama perjalanan) dari satu obyek ke obyek yang lain. Pada bagian bawah tabel perencanaan ditampilkan total waktu tempuh, total lama kunjungan, dan total waktu keseluruhan perjalanan wisata.

  Gambar 6 Halaman Admin

  Gambar 6 menunjukkan halaman Admin. Halaman Admin akan tampil bila Admin melakukan login. Pada menu ini Admin dapat manambahkan, melakukan proses edit dan menghapus data informasi wisata untuk informasi-informasi wisata, data kegiatan untuk kegiatan/event yang dilakukan di Sumba Barat, data galery untuk foto-foto objek wisata, data video untuk video-video adat atau pariwisata, data video youtube untuk video-video adat atau pariwisata ysang ada di youtube, data kategori untuk kategori pariwisata/kebudayaan, data sub_kategori untuk nama-nama objek wisata yang termasuk pariwisata/kebudayaan, data lokasi untuk nama-nama kecamatan/desa dan data jarak lokasi untuk jarak-jarak objek wisata. Admin juga dapat mengganti password. Kode program HTML5 untuk menampilkan video ditunjukkan pada Kode Program 1.

  Kode Program 1 Perintah HTML5 untuk Menampilkan Video 1.

  <video width="640" height="360" controls> 2. <source src="../video/<%# Eval("urlGambar") %>" type="video/mp4">

3. Your browser does not support the video tag.

  4. </video>

  Kode Program 1 merupakan potongan HTML untuk menampilkan media video dengan tag video. Tag ini merupakan tag baru yang ditambahkan pada teknologi HTML versi 5 (HTML5). Didalam potongan kode tersebut terdapat juga potongan kode ASP.NET (baris 2) yang berfungsi untuk membaca record video dari database. Diantara

  

tag pembuka dan tag penutup juga disisipkan teks yang berisi keterangan bahwa browser

  yang digunakan tidak mendukung tag video (baris 3). Teks ini hanya akan muncul ketika browser yang digunakan oleh user tidak mendukung tag video HTML5. Tag video memberikan keuntungan bahwa tidak diperlukan plugin tambahan untuk memutar video, seperti halnya pada HTML4.1.

  Gambar 7 Halaman Add Data Galery

  Gambar 7 menunjukkan halaman Add Data Galery. Halaman Add Data Galery digunakan oleh Administrator untuk menambahkan foto

  • –foto wisata di Kabupaten Sumba Barat.

  Pengujian Black box dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem yang telah dibangun, yaitu dengan mencari bug/error yang terdapat pada aplikasi yang dibuat. Hasil pengujian black box terlihat pada Tabel 1.

  

Tabel 1 Hasil Pengujian Sistem Menggunakan Black Box

Aktivitas dan Input Ouput Status Event

  Pengujian Login dengan Username dan Jika berhasil login, maka dapat mengakses Valid memilih tombol Password. menu-menu yang terdapat dalam aplikasi. Jika login. password dan username salah, maka tidak akan

dapat mengakses aplikasi.

  Tambah data Memasukkan data Jika belum memasukkan data sesuai prosedur Valid kemudian pilih informasi wisata, (terdapat nama, jarak, kecamatan, dan desa), simpan. kegiatan, maka akan muncul peringatan untuk galery, kategori, melengkapi field yang masih kosong sub_kategori, lokasi dan jarak. Lihat data Memilih data yang Menampilkan detail data yang dipilih. Valid kemudian pilih ingin dilihat. objek wisata.

  Edit data Melakukan proses Jika masih ada data yang masih kurang (tidak Valid kemudian pilih edit data yang ada. sesuai prosedur), maka proses edit gagal, dan edit. harus dilengkapi.

  Menghapus data Memilih data yang Data terhapus Valid kemudian pilih ingin dihapus hapus

  Pengujian performance sistem dilakukan dengan menggunakan bantuan Software

  

Web Application Testing 7.5 (WAPT). WAPT dapat digunakan untuk menguji performa

web yang berjalan pada jaringan intranet maupun internet. Hasil dari pengujian

  menggunakan software WAPT dapat digunakan untuk menganalisis performa dari sebuah aplikasi web, terlihat pada Gambar 8.

  

Gambar 8 Grafik Performance Aplikasi

  Grafik pada Gambar 8 menunjukkan hasil pengujian menggunakan WAPT yang disimulasikan menggunakan 20 user. Dalam sistem penilaian respon server terdapat tiga batas penting, yaitu sebagai berikut: 0.5 detik, merupakan waktu respon ideal. Pengguna sistem akan merasakan reaksi sistem yang singkat, cepat, dan tidak terasa adanya interupsi (gangguan). 1.0 detik, merupakan waktu respon terlama yang masih dapat ditoleransi. 10 detik, merupakan batas waktu terlama yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi. Berdasarkan hasil pengamatan dan survey, waktu respon berada di atas 8 detik akan membuat user meninggalkan akses ke sistem. Hasil pengujian yang didapat menunjukkan bahwa waktu respon rata-rata sistem masih berada di antara batas 0.5 detik sampai dengan 1.0 detik, sehingga respon server terhadap client masih berada dalam batas toleransi. Berdasarkan pengujian black box dan perfomance sistem dapat disimpulkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik.

5. Simpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan dibuatnya sistem perencanaan perjalanan wisata Kabupaten Sumba Barat berbasis Web dengan menerapkan HTML5, dapat memberikan informasi mengenai objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Sumba Barat yaitu informasi berupa wisata alam dan wisata budaya. Juga dapat membantu wisatawan merencanakan suatu perjalanan wisata di Kabupaten Sumba Barat. Saran pengembangan dari penelitian ini adalah aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan lagi tidak hanya sebatas aplikasi yang hanya dapat diakses melalui komputer dengan koneksi internet tapi juga dapat diakses dengan menggunakan koneksi internet pada mobile phone atau handphone sehingga user lebih mudah mendapatkan informasi daerah objek wisata yang ada di Kabupaten Sumba Barat dan dapat merencanakan perjalanan wisata.

6. Daftar Pustaka

  [1] Wicaksono, R. S., Santosa, B., Kaswidjanti, W., 2008. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Fasilitas Kesehatan Di Kota Magelang Berbasis Web. [2] Manongga, D., Papilaya, F. S., Pandie, S., 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Perjalanan Wisata di Kota Semarang. Jurnal Informatika Vol. 10, No. 1,

  Mei 2009: 1 – 9. [3] Ngara, M. D., Pakereng, M. A. I., Rukmasari, A., 2010. Sistem Informasi

  Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya Berbasis Web. Skripsi: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana .

  [4] Thabit, N. A., 2011. Pencitraan 3 Dimensi Berbasis JavaScript Object Notation (JSON) pada Hyper Text Markup Language 5 (HTML5). [5] Tamaela, J., Pakereng, M. A. I., Bezaleel, M., 2012. Analisis dan Perbandingan

  HTML4.01 dan HTML5 (Studi Kasus: Web Online Music Store). Skripsi: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

  [6] Khairuddin, 1992, Pengertian Perencanaan,

   DiantoIrawan/makalah-perencanaan-pembangunan-tentang-partisipasi-

masyarakat-dalam-perencanaan-pembangunan-perencanaan-pembangunan-

dianto-irawan. Diakses Tanggal 22 Mei 2013.

  [7] Yoeti, O. A., 1997, Prinsip Perencanaan Pariwisata

  Diakses blogspot.com/2010/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html. Tanggal 4 Mei 2013. [8] Suwantoro, 2004, Pengertian Perjalanan Wisatawisata.html. Diakses Tanggal 4 Mei 2013.

  [9] Yoeti, O. A., 1996, Pengertian Pariwisata,

  [10] Kodhyat, H., 1983, Pengertian Pariwisata, http://andy-saiful.blogspot.com

  /2009/01/pengertian-pariwisata.html

  [11] Wahab, S., 1975, Pengertian Pariwisata,

  

  [12] W3C, 2009. The Canvas Element. 20090825/the-canvas-element.html. Diakses Tanggal 22 Mei 2013.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bantuan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Indonesia dalam Sistem Hukum di Indonesia

0 0 13

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alat Kontrasepsi Berbasis Web

1 5 20

Sistem Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Tas Pada Konveksi “IMA Collection Kudus”

0 0 21

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Kesetaraan jender - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kesetaraan Gender pada Usahatani Buncis Organik di Dusun Selongisor, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang = G

0 0 7

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kesetaraan Gender pada Usahatani Buncis Organik di Dusun Selongisor, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang = Gender

1 0 5

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Letak Geografis Desa Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kesetaraan Gender pada Usahatani Buncis Organik di Dusun Selongisor, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten S

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kerusakan Tanah pada Beberapa Penggunaan Lahan di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) = The Evaluation of Soil Damage in Some Land

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Universitas Ottow Geissler Jayapura

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Virtual Wisata Outbond Kopeng Treetop Adventure Park Berbasis 3D dengan Memanfaatkan Game Logic

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy: Studi Kasus Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga

0 0 26