Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy: Studi Kasus Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga

Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector
pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy
(Studi Kasus : Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga)

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Karyono Abraham (672007190)
Teguh Indra Bayu, S.Kom., M. Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Desember 2014

Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector
pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy
(Studi Kasus : Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga)
Artikel Ilmiah


Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Karyono Abraham (672007190)
Teguh Indra Bayu, S.Kom., M. Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Desember 2014

i

ii

iii


iv

v

vi

Pernyataan
Penelitian berikut ini
Judul

:

:
Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses
HTTPS untuk Web Cache Proxy (Studi Kasus: Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kota Salatiga)

Pembimbing :

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs.


Adalah benar hasil karya saya :
Nama

: Karyono Abraham

NIM

: 672007190

Saya menyatakan tidak mengambil sebagian atau seluruhnya dari hasil karya orang lain
kecuali sebagaimana yang tertulis pada daftar pustaka.
Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam penulisan karya ilmiah.

Salatiga, 30 November 2014

Karyono Abraham

vii


Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector
pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy
(Studi Kasus: Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga)
1)

Karyono Abraham, 2) Teguh Indra Bayu
Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
Email: 1)karyonoabraham@gmail.com,
2)
teguh.bayu@staff.uksw.edu
Abstract
Internet access on web pages require web cache as the storage mechanism
towards ever accessed web pages more than once. However, in cases where a web proxy
cache cannot do a web caching for Internet sites using HTTPS URL (Hypertext Transport
Protocol Secure), especially when the intensity of use HTTPS URL is most prevalent, then
the solution that can be offered is to utilize the URL (Uniform Resource Locator) switcher

or can be called the redirector. URL redirector can use extension browser HTTPSEverywhere. Through its use, the redirector can help web cache proxy to do web caching
towards website pages that have a URL HTTPS by diverting URL into HTTP.
Keywords: Redirector, HTTPS to HTTP, Web Proxy Cache, Internet.
Abstrak
Akses internet pada halaman website memerlukan web cache sebagai mekanisme
penyimpanan terhadap halaman website yang pernah diakses lebih dari sekali. Namun
pada keadaan dimana web cache proxy tidak dapat melakukan web caching karena situs
internet menggunakan URL HTTPS (Hypertext Transport Protocol Secure), terlebih lagi
ketika intensitas penggunaan URL HTTPS paling banyak terjadi, maka solusi yang dapat
ditawarkan adalah dengan memanfaatkan pengalih URL (Uniform Resource Locator)
atau dapat disebut dengan redirector. Pengalih URL dapat menggunakan extension
browser HTTPS-Everywhere. Melalui pemanfaatannya, redirector dapat membantu web
cache proxy melakukan web caching terhadap halaman website yang memiliki URL
HTTPS dengan mengalihkan URL menjadi HTTP.
Kata Kunci: Redirector, HTTPS ke HTTP, Web Cache Proxy, Internet.

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.

2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
3)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

viii

1.

Pendahuluan

Akses internet pada halaman website memerlukan web cache sebagai
mekanisme penyimpanan terhadap halaman website yang pernah diakses lebih
dari sekali. Sehingga pada suatu instansi atau departemen yang menyediakan
komputer dengan dukungan akses internet, web cache berperan penting dalam
mengurangi pemakaian bandwidth dan beban trafik data. Selain itu, pada jaringan
lokal yang terkonfigurasi dengan router juga dapat ditemukan adanya mekanisme
web cache di dalam router atau browser, sehingga peran penting web cache masih
belum dapat dilepaskan dari penggunaan akses internet. Namun pada keadaan
dimana web cache proxy tidak dapat melakukan web caching karena situs internet

menggunakan URL HTTPS (Hypertext Transport Protocol Secure), terlebih lagi
ketika intensitas penggunaan URL HTTPS paling banyak terjadi, maka solusi
yang dapat ditawarkan adalah dengan memanfaatkan pengalih URL (Uniform
Resource Locator) atau dapat disebut dengan redirector.
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga atau disingkat PERSIPDA
Salatiga merupakan salah satu lembaga teknis daerah berdasarkan nomenklatur
kantor pada peraturan daerah nomor 2 tahun 2010[1]. Berdasarkan visi “menjadi
pusat informasi, pengetahuan dan kebudayaan”, PERSIPDA Salatiga
menyediakan komputer dengan dukungan akses internet untuk melengkapi
kebutuhan informasi selain buku-buku yang ada pada layanan perpustakaan, hal
ini berdasarkan pada fungsi internet saat ini, yaitu sebagai salah satu sarana
pemenuhan kebutuhan informasi yang ada di masyarakat. Terdapat dua golongan
komputer yang memerlukan akses internet pada layanan perpustakaan yaitu
komputer sirkulasi dan komputer publik. Ada pun pekerjaan pustakawan yang
telah ada, ditinjau dari layanan sirkulasi saja yaitu peminjaman, pengembalian,
foto dan pendaftaran, masih belum memerlukan akses internet, karena server dari
layanan sirkulasi hanya terletak pada jaringan komputer lokal. Namun pada
kenyataannya, terdapat penggunaan akses internet terhadap halaman website yang
diakses dari komputer jaringan lokal. Seperti ketika perpustakaan mendapatkan
buku baru, maka untuk dapat dipergunakan di dalam layanan sirkulasi, data dari

buku tersebut harus dimasukan ke dalam database server lokal dari aplikasi
layanan sirkulasi, ada pun data yang diperlukan berupa gambar cover dan profil
didapatkan melalui pencarian gambar search engine Google.
Berdasarkan data history browser Mozilla Firefox komputer layanan
perpustakaan PERSIPDA Salatiga tanggal 8 - 14 Oktober 2014, halaman website
internet yang sering dikunjungi pada layanan sirkulasi adalah Facebook dan
Google selain halaman web server lokal dari pekerjaan sirkulasi perpustakaan.
Meskipun terdapat kebijakan memblokir akses Facebook pada komputer yang
disediakan untuk pengunjung, pada komputer layanan sirkulasi Facebook tidak
diblokir karena Facebook dibutuhkan oleh pustakawan dalam menerima informasi
dan masukan dari masyarakat, selain itu Facebook juga cukup populer sebagai
media penyebaran informasi yang efektif pada saat ini. Sedangkan pada layanan
komputer publik terdapat situs media pencarian Google yang paling banyak
dipergunakan untuk mencari informasi berupa gambar dan tulisan. Walaupun
konten dari Google terlihat sedikit di depan layar komputer, namun telah

1

diketahui bahwa Google memiliki akses yang paling sibuk pada aktivitas internet.
Baik Facebook maupun Google menggunakan URL HTTPS, sehingga web cache

yang telah ada pada aplikasi proxy di dalam router tidak dapat berfungsi.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian yang
membahas tentang Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses
HTTPS untuk Web Cache Proxy, dengan mengambil studi kasus pada
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini dibatasi pada
pemanfaatan redirector untuk web cache proxy terhadap akses HTTPS di layanan
internet perpustakaan PERSIPDA Kota Salatiga dengan menggunakan redirector
HTTPS-Everywhere dan browser Mozilla Firefox, sehingga yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan perancangan
dan analisis pemanfaatan redirector pada akses HTTPS untuk web cache proxy di
layanan internet perpustakaan PERSIPDA Kota Salatiga. Ada pun manfaat dari
penelitian yang dilakukan adalah dapat membantu meningkatkan penghematan
bandwidth dan mengurangi beban trafik akses internet karena penggunaan akses
HTTPS yang cukup tinggi. Penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk mengambil kebijakan pada layanan internet yang sering mengalami
overload pada penggunaan bandwidth karena akses yang dilakukan pada jalur
HTTPS.
2.

Tinjauan Pustaka


Beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi acuan dalam penelitian ini,
dijelaskan sebagai berikut. Penelitian “Design and Configuration of App
Supportive Indirect Internet Access using a Transparent Proxy Server”. Tujuan
dari penelitian untuk membangun model indirect akses internet dengan
menggunakan transparent proxy server sebagai solusi terhadap masalah yang
terjadi karena beberapa aplikasi yang terhubung ke internet melalui proxy tidak
dapat bekerja sama sekali. Hasil yang diperoleh adalah penerapan indirect akses
dapat membuat aplikasi dapat bekerja dengan baik tanpa menghindari penggunaan
proxy untuk melakukan web cache, web filtering, monitoring dan hal lainnya.
Pada penelitian, terdapat uji coba melakukan kontrol akses terhadap media sosial
Facebook dengan seluruh akses Facebook mengalami “request denied”
menggunakan fungsi proxy filtering, hal ini adalah bukti bahwa sistem tetap
menggunakan proxy[2].
Penelitian tentang Menguraikan Data HTML Menggunakan Pendekatan
Regular Expression, yang mengambil studi kasus PT. Rocktokom Media,
membahas tentang cara alternatif untuk melakukan redirect URL menggunakan
regex menggantikan teknologi DOM yang sedang diterapkan di PT. Rocktokom
Media. Salah satu hasil dari penelitian ini adalah pengolahan data HTML dengan
menggunakan regex mengalami peningkatan kecepatan hingga 96% dari

kecepatan teknologi DOM[3].
Berdasarkan penelitian sebelumnya terkait proxy server dan redirect URL,
maka akan dilakukan penelitian mengenai Perancangan dan Analisis Pemanfaatan
Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy, dengan mengambil studi
kasus pada Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Penelitian ini akan

2

merancang sebuah ruleset dari sebuah redirector untuk keperluan web cache
dalam hal pengalihan URL HTTPS menjadi HTTP. Hal ini diperlukan, mengingat
pada saat ini, penggunaan akses HTTPS sering dipaksakan kepada pengguna
internet ketika melakukan browsing internet, padahal telah diketahui bahwa pada
sisi pengguna tidak semua akses HTTPS dibutuhkan. Hal ini juga mengingat
peforma yang dihasilkan dari akses HTTPS itu sendiri, yang hingga saat ini belum
lebih baik dari HTTP biasa.
Uniform Resource Locator (URL) adalah representasi kumpulan data
string yang kompak merujuk kepada sumber daya yang tersedia melalui
internet[4]. Syntax pada penulisan URL mengacu kepada lokasi pengalamatan
suatu resource, sehingga ketika suatu URL diketikan maka browser akan
menampilkan isi dari lokasi resource yang diketikan. Pengubahan pada URL
dapat terjadi melalui layanan URL redirection yang dilakukan oleh sebuah
redirector.

Gambar 1 Skema URL Redirection

Gambar 1 adalah skema dari URL redirection yang merupakan mekanisme
pengalihan URL kepada URL yang lain. Dalam pemanfaatannya, kemampuan
mekanisme pengalihan suatu URL bergantung kepada layanan yang tersedia di
dalam sebuah redirector, seperti HTTPS-Everywhere, dikembangkan oleh
organisasi non-profit EFF (The Electronic Frontier Foundation) yang memiliki
lisensi GNU versi 3+, merupakan extension browser yang dapat dipasang pada
browser Firefox, Chrome, dan Opera. Extension tersebut berfungsi untuk
melakukan redirect dari URL HTTP ke URL HTTPS atau sebaliknya pada
domain host yang sama melalui suatu ruleset yang diberikan[5]. Hal ini dapat
dilihat melalui skema yang terjadi pada pembentukan ruleset-nya.

Gambar 2 Skema Pembentukan Ruleset pada HTTPS Everywhere dari URL HTTPS ke HTTP

Gambar 2 adalah skema dari pembentukan ruleset pada extension browser
HTTPS-Everywhere untuk pengalihan URL dari HTTPS ke HTTP. Pada saat user
melakukan permintaan objek, terdapat URL yang diproses ke dalam browser,
sehingga browser akan memproses URL tersebut berdasarkan ruleset yang
dirancang. Ketika melakukan redirect dari URL HTTPS ke HTTP, maka ruleset
memerlukan parameter “downgrade=1”, sehingga dengan demikian terjadi
perubahan URL dari HTTPS ke HTTP. Proses ini masih bergantung kepada

3

ketersediaan layanan yang ada di dalam extension tersebut, sehingga dalam
penggunaannya memerlukan pengujian untuk mengetahui apakah URL HTTPS
pada suatu halaman website dapat dialihkan menjadi URL HTTP. Selain
“downgrade” terdapat parameter “exclusion pattern”. Parameter ini berfungsi
untuk membuat pengecualian terhadap suatu URL dari halaman situs internet.
Dengan demikian, URL yang diberikan parameter “exclusion pattern” tidak
mengalami pengalihan.
Ekspresi regular atau disebut dengan istilah regex adalah gabungan
karakter yang menentukan suatu pola. Istilah "regular" berasal dari istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan grammar dan bahasa formal. Regex digunakan
untuk mencari pola kesamaan dari beberapa baris teks dan biasanya dipergunakan
dalam pemrograman atau penggunaan sebuah aplikasi[6]. Pada redirector
HTTPS-Everywhere, regex dipergunakan untuk mencari pola kesamaan URL
yang biasanya terletak pada host dari suatu domain.
Ada dua macam tipe web cache yaitu web cache proxy dan web cache
browser [7]. Web cache proxy adalah perangkat sharing resource yang dapat
melakukan transaksi permintaan data ke suatu website sebagai perwakilan client,
sehingga konten yang pernah diminta, dapat dikembalikan lagi ke client tanpa
harus mengambil konten dari web server di internet pada saat terjadi permintaan
konten yang sama. Sedangkan web cache browser merupakan web cache yang
menjadi bagian dari browser. Web cache pada proxy maupun browser sama-sama
dapat menyimpan konten web, namun web cache browser belum dapat melakukan
sharing resource. Proses web caching yang terjadi pada browser dapat dilakukan
pada saat aplikasi browser sedang dijalankan, namun mengingat keterbatasan web
cache browser, proses web caching pada browser hanya berguna pada komputer
yang berdiri sendiri (stand-alone).
Mekanisme sharing resource atau berbagi sumber daya pada web cache
dapat dilakukan oleh server proxy pada umumnya. Selain itu web cache proxy
juga dapat ditemukan pada perangkat router. Walaupun dapat melakukan sharing
resource, namun hal tersebut cukup membebani router terlebih pada tipe router
Small Office Home Office (SOHO) seperti pada router Mikrotik RB750 yang
memiliki spesifikasi hardware yang minimalis[8]. Pada kondisi tersebut, maka
sebuah cache server dapat ditambahkan di dalam jaringan lokal. Sehingga dengan
adanya dua cache server, hirarki cache server dapat terbentuk secara bertingkat.

Gambar 3 Susunan Hirarki Dua Cache Server

Gambar 3 menunjukkan susunan hirarki dua cache server. Melalui sebuah
protokol cache seperti ICP (Internet Cache Protocol), dua web cache proxy dapat
saling bekerja sama dengan membentuk tingkatan hirarki cache server. Bentuk

4

kerja sama dari kedua cache server, sebagai berikut: (1) Cache Parent, cache
server yang wajib mencarikan konten yang diminta oleh client; dan (2) Cache
Sibling, cache server yang dapat wajib memberikan konten yang jika tersedia dan
jika tidak, sibling tidak wajib untuk mencarikannya[9]. Karena pada sibling tidak
harus mencarikan konten yang diminta, besar penyimpanan cache yang terdapat
pada cache sibling dapat dikosongkan dengan penyimpanan cache sibling
nantinya akan bergantung kepada cache parent, sehingga hubungan dua cache
server yang berikutnya dapat menjadi transparent proxy.

Gambar 4 Trafik Data URL pada Mode Transparent Proxy Melalui Router

Gambar 4 merupakan trafik data URL pada mode transparent proxy
dengan melibatkan aplikasi web proxy pada perangkat router, dijelaskan sebagai
berikut. Pada saat client membuka hubungan HTTP pada port 80 dengan suatu
web server, firewall pada router mengenali bahwa ada paket data yang berasal
dari client dengan nomor port 80, terdapat juga web cache proxy server yang
berjalan pada port 3128, maka pada firewall router dibuatkan suatu aturan melalui
web proxy router yang menyatakan bahwa setiap paket yang datang dari jaringan
lokal menuju ke port 80 harus dibelokkan ke arah alamat proxy dengan nomor
port 3128. Akibatnya, semua URL HTTP request akan masuk dan diwakili oleh
web cache proxy server, sedangkan untuk non-HTTP trafik seperti HTTPS, paket
data akan langsung kepada server yang dituju[9]. Ada pun web cache proxy server
dapat dibangun sebagai cache parent dengan menggunakan aplikasi proxy seperti
Squid yang terintegrasi di dalam sistem operasi seperti Linux.
3.

Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan menggunakan metode Network
Development Life Cycle (NDLC)[10], yang terdiri dari 6 (enam) tahapan, yaitu :
(1) Analysis; (2) Design; (3) Simulation Prototyping; (4) Implementation; (5)
Monitoring; dan (6) Management.

5

Gambar 5 Network Development Life Cycle [10]
Gambar 5 merupakan tahapan penelitian pada Network Development Life
Cycle (NDLC), dijelaskan sebagai berikut. Tahap Analysis, yaitu analisis jaringan
komputer, analisis permasalahan yang muncul dan analisis kebutuhan. Metode
yang dipergunakan pada tahap pertama adalah survey langsung dengan
memperhatikan kondisi yang terjadi di lapangan, hal ini bertujuan untuk
melakukan pengamatan dan pengambilan data. Survey berperan penting untuk
menentukan ide dan gagasan terhadap solusi yang akan dibangun pada tahap
berikutnya; Tahap Design, pada tahap design akan dibuat gambaran perancangan
sistem yang akan dibangun; Tahap Simulation Prototyping, pada tahap ini
prototype dibangun untuk menggambarkan sistem yang akan diterapkan dengan
sebuah simulasi; Tahap Implementation, pada tahapan ini sistem diterapkan di
lapangan meliputi seluruh perencanaan yang telah dilakukan pada tahapan
sebelumnya; Tahap Monitoring dan Management, berdasarkan hasil pada tahapan
sebelumnya, akan dilakukan pengujian sistem. Apabila hasil pengujian belum
cukup, maka tahapan penelitian dapat kembali ke tahap awal untuk dilakukan
Analysis kembali.
Analisis yang dilakukan pertama kali adalah mengamati kondisi jaringan
yang telah ada. Hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang muncul
dan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk dilakukan pengembangan. Ada pun
kondisi jaringan diamati dari topologi jaringan telah yang ada dan akses yang
dilakukan pada jaringan.

Gambar 6 Topologi Jaringan Komputer Layanan Perpustakaan

Gambar 6 adalah topologi dari jaringan komputer yang ada sebelumnya
pada layanan perpustakaan. Pada penggunaan bandwidth, jaringan didukung
dengan dukungan akses internet 1 (satu) Megabit. Ada pun perangkat jaringan
yang telah ada adalah sebuah router, sebuah server sirkulasi lokal untuk pekerjaan

6

pustakawan dan 10 (sepuluh) client terdiri dari 4 (empat) komputer administrasi
layanan sirkulasi dan 6 (enam) komputer publik untuk pengunjung. Selain itu
berdasarkan topologinya, jaringan komputer menggunakan topologi star dengan
pusat kontrol berada pada router. Sedangkan mekanisme web cache yang telah
ada pada jaringan tersebut dapat ditemukan pada browser client dan aplikasi
HTTP web proxy yang berada pada router. Ada pun browser yang dipergunakan
oleh client adalah Mozilla Firefox.
Permasalahan yang ada adalah mekanisme web cache yang terdapat pada
router adalah belum dapat melakukan proses caching pada akses ke situs internet
yang memiliki URL HTTPS, namun telah dapat melakukan sharing resource
dalam mekanisme web cache. Hal ini berkebalikan dengan web cache yang
terdapat pada browser, meskipun memiliki mekanisme web cache untuk URL
HTTPS, namun mekanisme web cache di dalam browser belum dapat melakukan
sharing resource sehingga hanya bekerja untuk komputer yang berdiri sendiri
(stand-alone). Selain itu, diketahui bahwa router yang ada pada jaringan
tergolong dalam klasifikasi penggunaan untuk SOHO (Small Office Home Office)
yang memiliki spesifikasi minimalis, sehingga tidak tepat apabila router yang ada
tersebut dipergunakan untuk pusat kontrol sekaligus web cache, terlebih
mekanisme web cache pada umumnya memerlukan media penyimpanan yang
cukup besar. Permasalahan berikutnya adalah akses internet yang dilakukan oleh
user. Setelah melakukan pengamatan pada histori browser yang dipergunakan,
kunjungan situs internet yang dilakukan oleh user paling banyak menggunakan
URL HTTPS. Hal ini dapat dilihat pada histori browser dari keseluruhan
komputer client.

Gambar 7 Grafik Jumlah Visit Count Histori Browser

Gambar 7 merupakan Grafik Jumlah Visit Count Histori Browser pada
akses internet user menggunakan Mozilla Firefox, dijelaskan sebagai berikut.
Jumlah visit count tertinggi dari tanggal 8 - 14 Oktober, terjadi pada media sosial
Facebook, namun akses Facebook hanya terjadi pada komputer admin layanan
sirkulasi. Terdapat juga akses media pencarian Google yang diakses di seluruh
komputer admin dan publik. Pada histori browser diketahui bahwa Facebook dan
Google memiliki URL HTTPS pada seluruh konten dan halaman web yang
dikunjungi lebih dari sekali memberikan petunjuk bahwa akses internet pada
jaringan komputer memerlukan mekanisme web cache.
Salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk masalah yang ada adalah
dengan memanfaatkan sebuah redirector yang ditempatkan pada browser client
untuk mengalihkan URL HTTPS menjadi URL HTTP. Redirector nantinya

7

membutuhkan sebuah script ruleset dengan format ekstensi XML (Extensible
Markup Language) yang berfungsi sebagai aturan untuk pengubahan URL. Selain
itu diperlukan sebuah server web cache proxy yang menjadi parent terhadap
HTTP proxy di router dalam bentuk hubungan transparent proxy. Melalui
transparent proxy konfigurasi penyimpanan web cache proxy pada router
nantinya dapat dikosongkan, sehingga konten halaman web dari situs yang
memiliki URL HTTP akan disimpan ke dalam sebuah web cache proxy server
untuk kemudian didistribusikan kembali kepada client melalui web proxy router
ketika terdapat permintaan URL yang sama. Dengan demikian konten halaman
website yang berhasil dialihkan dari HTTPS ke HTTP akan terakumulasi pada
sebuah penyimpanan proxy server.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka akan dirancang sebuah
jaringan baru dengan menempatkan ruleset pada redirector yang dipasang pada
masing-masing browser komputer. Sedangkan untuk akumulasi, objek cache
ditampung dalam sebuah proxy server yang dikonfigurasi pada router.
Perancangan yang dilakukan adalah skema topologi, web caching, ruleset dari
pemanfaatan redirector dan transparent proxy.

Gambar 8 Perancangan Topologi Jaringan

Gambar 8 merupakan perancangan topologi jaringan pada penempatan
ruleset dan web cache proxy berdasarkan solusi yang ditawarkan. Pada bagian
administrasi terdapat 4 (empat) komputer terdiri atas komputer layanan foto,
pendaftaran, peminjaman, dan pengembalian. Sedangkan komputer layanan
publik terdiri atas penomoran yaitu komputer 1 hingga 6. Redirector ditempatkan
pada browser dari masing-masing komputer client dengan ruleset yang telah
dirancang. Ada pun pada penambahan web cache proxy server dilakukan dengan
mengkonfigurasi alamat jaringan pada interface router dan interface proxy server
sehingga proxy server dapat terhubung dengan router. Sedangkan untuk
melakukan transparent proxy, aplikasi web proxy pada router dikonfigurasi
dengan memberikan ip parent dan port yang dipergunakan.

8

Gambar 9 Skema Perancangan Web Caching Memanfaatkan Pengalihan URL

Gambar 9 adalah skema perancangan web caching memanfaatkan
pengalihan URL dari HTTPS ke HTTP, dijelaskan sebagai berikut. Pada saat
akses internet berjalan, komputer lokal melakukan akses URL HTTPS. Ketika
sedang diakses, URL dipaksa untuk digantikan dengan URL yang baru yaitu dari
URL HTTP melalui layanan yang tersedia di dalam redirector. Sehingga dengan
demikian trafik akses paket data tidak lagi langsung ke server, melainkan harus
melalui proses caching pada HTTP proxy untuk diteruskan ke server.
Pemanfaatan redirector diperlukan untuk mengubah URL HTTPS menjadi
URL HTTP agar dapat disimpan ke dalam web cache proxy server. Pengubahan
URL dapat dilakukan dengan memanfaatkan URL redirection service dari
redirector extension browser HTTPS-Everywhere. Keberhasilkan pengubahan
URL bergantung kepada layanan yang tersedia, sehingga pada pengubahan URL
yang menyebabkan halaman tidak dapat ditampilkan akan dibatalkan. Proses
pengubahan akses ini menghasilkan ruleset terhadap URL yang dapat melakukan
redirect dari HTTPS ke HTTP atau tidak sama sekali melalui sebuah pengujian.
Sehingga terdapat kemungkinan suatu URL HTTPS dapat dialihkan ke URL
HTTP atau tidak sama sekali.

Gambar 10 Skema Perancangan Pengalihan URL dengan Redirector HTTPS-Everywhere

Gambar 10 adalah Skema Perancangan Pengalihan URL dengan
menggunakan Redirector HTTPS-Everywhere. Terdapat dua macam parameter
yang dapat dipergunakan dalam membangun sebuah ruleset dari redirector
tersebut, yaitu : (1) Downgrade, paramater downgrade=1 digunakan untuk
mengalihkan URL dari HTTPS ke HTTP; (2) Exclution Pattern, adalah parameter
yang membuat suatu URL tidak dmasukan ke dalam pengalihan URL. Dengan
demikian, maka URL yang dialihkan ke HTTP dapat menggunakan
“downgrade=1”, sebaliknya menggunakan parameter “exclution pattern” dengan
menyertakan URL di dalam meta tag parameternya.
Pengubahan URL dari HTTPS ke HTTP memerlukan pemetaan target host
dan URL. Seperti pada media sosial Facebook, terdapat pengubahan URL yang
membuat halaman tidak dapat ditampilkan, sehingga dilakukan pemetaan URL
terhadap host tersebut. Terdapat juga media pencarian Google. Pemetaan URL
Google juga dilakukan karena akses Google terjadi pada keseluruhan komputer.
Pemetaan dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap URL Facebook dan

9

Google menggunakan network tools default yang terdapat pada browser Mozilla
Firefox. Berdasarkan banyak URL yang terdapat pada rentang waktu akses
internet maka diperlukan teknik ekspresi regular untuk menentukan URL yang
akan dimasukkan ke dalam proses perancangan ruleset. Pada redirector, untuk
mewakili banyak host yang memiliki kesamaan pola, penulisan ruleset dapat
dilakukan dengan menentukan pola kesamaan host level domain-nya.
Tabel 1 Pemetaan Host dan URL HTTPS
Domain
website
Facebook

Google

URL by n-level-host-domain
https://*.facebook.com/*
https://*.fbexternal-([a-z]).akamaihd.net/*
https://*.fbcdn-profile-([a-z]).akamaihd.net/*
https://*.fbcdn-photos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net/*
https://*.fbcdn-sphotos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net/*
https://*.fbcdn-creative-([a-z]).akamaihd.net/*
https://*.scontent-([a-z])-sin.xx.fbcdn.net/*
https://*static*.akamaihd.net/*
https://*static*.fbcdn.net/*
https://*.google.com/*
https://*.gstatic.com/*
https://*.mail.google.com/*
https://*.google-analytics.com/*

Tabel 1 adalah Pemetaan dari target URL yang akan melakukan redirect
dari HTTPS ke HTTP, dengan penjelasan sebagai berikut. Target host domain
yang akan mengalami pengubahan URL adalah host dari situs Facebook dan
Google. Terdapat juga beberapa URL yang dipetakan dari Facebook dan Google
yang akan direncanakan beralih URL menjadi URL HTTP. Setelah didapati URL
yang telah ditandai untuk dilakukan pengalihan, maka URL tersebut diuji
menggunakan redirector HTTPS-Everywhere untuk mengetahui apakah URL
dapat dialihkan atau tidak sama sekali. Setelah melakukan perancangan ruleset,
perancangan transparent proxy dilakukan pada jaringan komputer.

Gambar 11 Skema Perancangan Transparent Proxy dari Web Proxy pada Router

Gambar 11 adalah skema perancangan transparent proxy dari web proxy
router. Perancangan ini bertujuan untuk mengakumulasi objek dari URL HTTP ke
dalam sebuah server proxy, dengan meniadakan proses caching pada web proxy
router. Transparent proxy dikonfigurasi pada aplikasi web proxy yang ada di
dalam router melalui remote akses menggunakan aplikasi Winbox.

10

Setelah melalui tahapan desain maka proses masuk kepada tahapan
berikutnya. Dengan tujuan menjelaskan gambaran sistem yang dibangun maka
akan dibuat simulasi untuk mendeskripsikan proses dari sistem yang dibangun,
yaitu : (1) Redirector menggunakan ruleset yang berupa aturan pengubahan URL
HTTPS pada domain Google dan Facebook, ditempatkan pada browser sebagai
extension; (2) Ketika user mengetikan suatu URL HTTPS maka URL akan
digantikan dengan URL yang baru apabila sesuai dengan ruleset-nya; (3) Untuk
URL HTTP akan diakumulasi ke dalam media penyimpanan Web Cache Proxy,
sedangkan URL HTTPS akan diteruskan ke internet tanpa melalui proses
penyimpanan konten.
Implementasi dilakukan dengan melakukan pemasangan extension
redirector HTTPS-Everywhere pada browser dan penempatan ruleset-nya.
Pemasangan redirector dapat dilakukan melalui internet dengan mengunjungi
situs pengembangnya untuk dilakukan instalasi. Setelah dilakukan instalasi
redirector pada browser Mozilla Firefox, penempatan ruleset dapat dilakukan
dengan memasukan script yang memiliki format file XML pada folder
“HTTPSEverywhereUserRules” dengan membuka folder profil pada browser
melalui pengetikan “about:support” pada textbox URL browser. Pada option
extension terlihat nama dari ruleset-nya yang telah dirancang, sedangkan untuk
ruleset default yang telah ada dapat di non-aktifkan karena berfungsi untuk
mengubah URL HTTP menjadi HTTPS. Seluruh redirector nantinya ditempatkan
pada masing-masing browser komputer client beserta ruleset-nya.
Implementasi berikutnya dilakukan pada penempatan web cache proxy
pada router melalui proses konfigurasi dengan menggunakan aplikasi Winbox.
Ada pun proxy server sudah terkonfigurasi dengan kemampuan caching pada
objek global seperti teks dan gambar. Penempatan dilakukan setelah dilakukan
konfigurasi alamat jaringan melalui proses subnetting. Terdapat 2 subnet atau
kelompok jaringan komputer yaitu: (1) Salah satu interface router dan web cache
proxy server; (2) Interface lain dari router dengan kelompok jaringan lokal.
Setelah dapat saling terhubung antar subnet, dilakukan konfigurasi transparent
proxy.
Tahap monitoring dan management dilakukan dalam proses pengujian
sistem. Melalui pengujian akan diketahui URL yang dapat mengalami pengalihan
atau sebaliknya. Pengujian dapat dilakukan dengan mencoba pengalihan URL dari
daftar pemetaan URL.

11

Tabel 2 Pengujian Redirector HTTPS-Everywhere
Domain
website

URL by n-level-host-domain

Facebook

Google

https://*.facebook.com*
https://*.fbexternal-([a-z]).akamaihd.net*
https://*.fbcdn-profile-([a-z]).akamaihd.net*
https://*.fbcdn-photos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net*
https://*.fbcdn-sphotos-([a-z])-([a-z]).akamaihd.net*
https://*.fbcdn-creative-([a-z]).akamaihd.net
https://*.scontent-([a-z])-sin.xx.fbcdn.net*
https://*static*.akamaihd.net*
https://*static*.fbcdn.net*
https://*.google.com*
https://*.gstatic.com*
https://*.mail.google.com*
https://*.google-analytics.com*

Able to redirect
from HTTPS to
HTTP URL
yes
no














Tabel 2 merupakan hasil pengujian URL yang dapat melakukan redirect
dari HTTPS ke HTTP menggunakan redirector HTTPS-Everywhere. Ada 2 situs
internet yang menjadi target host yaitu Facebook dan Google. Pada domain
Facebook host yang belum dapat melakukan redirect adalah halaman login
facebook.com dan nama host yang terdapat karakter string “static”. Ditunjukkan
juga bahwa situs Google pada host google.com, gstatic.com dan googleanalytics.com dapat melakukan redirect tanpa mengalami kerusakan halaman,
sedangkan untuk URL mail Google tidak dapat melakukan pengubahan URL.
4.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian yang dilakukan berupa ruleset redirector, URL
HTTPS yang berhasil dialihkan ke HTTP dan masuk ke dalam media
penyimpanan web cache proxy dengan beberapa hasil konfigurasi. Ada pun hasil
script ruleset didapatkan melalui pemetaan URL pada tahap analisis.
Kode Program 1 Script Ruleset Redirector

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
20.
22.


Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Internal Konsumen, Produk, Harga, dan Promosi terhadap Kepuasan Konsumen Serta Loyalitas Konsumen Agro Tour di Hortim

0 0 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Hortimart Agro Center - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Internal Konsumen, Produk, Harga, dan Promosi terhadap Kepuasan Konsumen Serta Loyalitas Konsumen Agro

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Internal Konsumen, Produk, Harga, dan Promosi terhadap Kepuasan Konsumen Serta Loyalitas Konsumen Agro Tour di Hortimart Agro Center, Bawen = The Effect of Cunsumer Internal Fac

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kerusakan Tanah pada Beberapa Penggunaan Lahan di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) = The Evaluation of Soil Damage in Some Land

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Universitas Ottow Geissler Jayapura

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Virtual Wisata Outbond Kopeng Treetop Adventure Park Berbasis 3D dengan Memanfaatkan Game Logic

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Distribusi UMKM di Kota Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Teleworker System untuk Memaksimalkan Remote Access pada Jaringan WAN

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Mobile Pada Android Untuk Mengakses Pengumuman Online FTI UKSW

0 3 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pelayanan dan Pembukuan Dengan Menggunakan Android: studi kasus Pasxo Salatiga

0 0 24