40 BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS TOKOPEDIA A.Hubungan Hukum Yang terjadi Di Dalam Situs Tokopedia

BAB III HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DALAM SITUS TOKOPEDIA A.Hubungan Hukum Yang terjadi Di Dalam Situs Tokopedia Dalam bab ini penulis ingin membahas hubungan hukum yang ada dalam proses transaksi e-commerce model C2C yang dalam peneletian ini Tokopedia sebagai contoh.

  

1.Sewa menyewa sebagai dasar hubungan hukum penjual yang menjual produknya dengan

tokopedia sebagai pemilik situs

a. Sewa Menyewa Menurut KUH Perdata

  Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam babVII Buku III KUH Perdata yang berjudul “Tentang Sewa-Menyewa” yang meliputi pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata.

  Definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata menyebutkan bahwa: “Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan telah disanggupi pembayaranya.” Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur dan dalam bahasa Inggris disebut dengan rent atau Sewa-menyewa merupakan salah satu perjanjian timbal balik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa berarti pemakaian sesuatu

  1 dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti memakai dengan membayar uang sewa.

  Yahya Harahap menyebutkan bahwa : “sewa-menyewa adalah persetujuan antara pihak yang menyewakan dengan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan menyerahkan barang yang hendak

  2

  disewa kepada pihak penyewa untuk dinikmati sepenuhnya”. Lalu Menurut Wiryono Projodikoro sewa-menyewa barang adalah suatu penyerahan barang oleh pemilik kepada orang lain itu untuk memulai dan memungut hasil dari barang itu dan dengan syarat pembayaran uang sewa oleh

  3 pemakai kepada pemilik .

  Berdasarkan beberapa pengertian perjanjian sewa-menyewa di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari perjanjian sewa-menyewa, yaitu: a. Ada dua pihak yang saling mengikatkan Pihak yang pertama adalah pihak yang menyewakan yaitu pihak yang mempunyai barang. Pihak yang kedua adalah pihak penyewa, yaitu pihak yang membutuhkan kenikmatan atas suatu barang. Para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa dapat bertindak untuk diri sendiri, kepentingan pihak lain, atau kepentingan badan hukum tertentu.

  b. ada unsur pokok yaitu barang, harga, dan jangka waktu sewa Barang adalah harta kekayaan yang berupa benda material, baik bergerak maupun tidak bergerak. Harga adalah biaya sewa yang berupa sebagai imbalan atas pemakaian benda sewa. Dalam perjanjian sewa-menyewa pembayaran sewa tidak harus berupa uang tetapi dapat juga mengunakan barang ataupun jasa (pasal 1548 KUH Perdata). Hak untuk menikmati barang yang diserahkan kepada penyewahanya

  4 terbatas pada jangka waktu yang ditentukan kedalam perjanjian.

  c. Ada kenikmatan yang diserahkan Kenikmatan dalam hal ini adalah penyewa dapat 2 menggunakan barang yang disewa serta menikmati hasil dari barang tersebut. Bagi pihak yang 3 Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, hal 240 Wiryono Projodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu, hal menyewakan akan memperoleh kontra prestasi berupa uang, barang, atau jasa menurut apa yang diperjanjikan sebelumnya. Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian konsensuil, yang berarti perjanjian tersebut sah dan mengikat apabila sudah tercapai kata sepakat diantara para pihak tentang unsur pokok perjanjian sewa-menyewa yaitu barang dan harga. Di dalam KUH Perdata tidak dijelaskan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa-menyewa sehingga perjanjian sewa- menyewa dapat dibuat secara lisan maupun tertulis. Bentuk perjanjian sewa-menyewa dalam praktek khususnya sewa-menyewa bangunan dibuat dalam bentuk tertulis. d.Jangka waktu sewa menyewa KUH Perdata tidak memberikan aturan khusus mengenai jangka waktu dalam perjanjian sewa- menyewa. Akan tetapi jangka waktu tersebut dirasa sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak di harapkan timbul di kemudian hari dan mencegah adanya multi tafsir dalam perjanjian

  5

  sebuah sewa menyewa

  b.Subjek dan Objek Perjanjian Sewa Menyewa

  Subjek atau pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa menyewa adalah pihak yang menyewakan dan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan barang atau benda kepada pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak yang menyewakan.

  Objek dalam perjanjian sewa menyewa adalah barang atau benda, dengan syarat barang atau benda yang disewakan adalah barang yang halal, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban, dan kesusilaan

  Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian sewa-menyewa adalah :

  a. Pihak yang menyewakan Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan barang atau benda kepada pihak lainya untuk dinikmati kegunaan benda tersebut kepada penyewa. Pihak yang menyewakan barang atau benda tidak harus pemilik benda sendiri tetapi semua orang yang atas dasar hak penguasaan untuk memindahkan pemakaian barang ke tangan orang lain. Hal tersebut dikarenakan didalam sewa-menyewa yang diserahkan kepada pihak penyewa bukanlah hak milik atas suatu barang melainkan hanya pemakaian atau pemungutan atas hasil dari barang yang disewakan.

  b. Pihak Penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak yang menyewakan. Obyek barang yang dapat disewakan menurut Hofmann dan De Burger, yang dapat di sewa adalah barang bertubuh \saja, namun ada pendapat lain yaitu dari Asser dan Van Brekel serta Vollmar berpendapat bahwa tidak hanya barang-barang yang bertubuh saja yang dapat menjadi obyek sewa melainkan hak-hak juga dapat disewa, pendapat ini diperkuat dengan adanya putusan Hoge Raad tanggal 8 Desember 1922 yang menganggap kemungkinan ada persewaan

  6 suatu hak untuk memburu hewan (jachtrecht).

c. Hak dan Kewajiban Para Pihak

  1. Hak dan Kewajiban Para pihak Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian timbal balik sehingga ada hak dan kewajiban yang membebani para pihak yang melakukan perjanjian. Kewajiban pihak yang menyewakan dapat ditemukan di dalam pasal 1550 KUH Perdata. Kewajiban-kewajiban tersebut, yaitu : a. Menyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa.

  b. Memelihara barang yang disewakan sedemikian rupa sehingga barang tersebut dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan.

  c. Memberikan si penyewa kenikmatan yang terteram dari pada barang yang disewakan selama berlangsungnya sewa-menyewa. Kewajiban pihak yang menyewakan adalah menyerahkan barang yang disewa untuk dinikmati kegunaan barang tersebut bukan hak miliknya. Tentang pemeliharaan barang yang disewakan pihak yang menyewakan barang diwajibkan untuk melakukan perbaikan- perbaikan yang diperlukan atas barang yang disewakan. Ketentuan tersebut diatur di dalam Pasal 1551 ayat (2) KUH Perdata yang berbunyi: “Ia harus selama waktu sewa menyuruh melakukan pembetulan-pembetulan pada barang yang disewakan, yang perlu dilakukan kecuali pembetulanpembetulan yang menjadi wajibnya si penyewa.” Pasal 1552 KUH Perdata mengatur tentang cacat dari barang yang disewakan. Pihak yang menyewakan diwajibkan untuk menanggung semua cacat dari barang yang dapat merintangi pemakaian barang yang disewakan walaupun sewaktu perjanjian dibuat pihak-pihak tidak mengetahui cacat tersebut. Jika cacat tersebut mengakibatkan kerugian bagi pihak penyewa maka pihak yang menyewakan diwajibkan untuk menganti kerugian. Pihak yang menyewakan diwajibkan untuk menjamin tentang gangguan atau rintangan yang menggangu penyewa menikmati obyek sewa yang disebabkan suatu tuntutan hukum yang bersangkutan dengan hak milik atas barangnya. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 1556 dan 1557 KUH Perdata. Jika terjadi yang demikian, maka penyewa berhak menuntut suatu pengurangan harga sewa menurut imbangan, asalkan ganguan dan rintangan tersebut telah di beritahukan kepada pemilik. Akan tetapi pihak yang menyewakan tidak diwajibkan untuk menjamin si penyewa terhadap rintangan-rintangan dalam menggunakan barang sewa yang dilakukan oleh pihak ketiga dengan peristiwa yang tidak berkaitan dengan tuntutan atas hak milik atas barang sewa. Pihak yang menyewakan disamping dibebani dengan kewajiban juga menerima hak. Hak-hak yang diperoleh pihak yang menyewakan dapat disimpulkan dari ketentuan pasal 1548 KUH Perdata, yaitu:

  1. Menerima uang sewa sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian; 2. Menegur penyewa apabila penyewa tidak menjalankan kewajibanya dengan baik.

  Pasal 1560, 1564, dan 1583 KUH Perdata menentukan bahwa pihak penyewa memiliki kewajiban- kewajiban, yaitu:

  1. Memakai barang yang disewa sebagai bapak rumah yang baik, sesuai dengan tujuan yang diberikan pada barang itu menurut perjanjian sewanya, atau jika tidak ada perjanjian mengenai itu, menurut tujuan yang dipersangkakan berhubungan dengan keadaan 2. Membayar harga sewa pada waktu-waktu yang telah ditentukan.

  3. Menanggung segala kerusakan yang terjadi selama sewa-menyewa, kecuali jika penyewa dapat membuktikan bahwa kerusakan tersebut terjadi bukan karena kesalahan si penyewa.

  4.Mengadakan perbaikan-perbaikan kecil dan sehari-hari sesuai dengan isi perjanjian sewa- menyewa dan adat kebiasaan setempat.

  Pihak penyewa memiliki hak, yaitu:

  1. Menerima barang yang disewa 2. Memperoleh kenikmatan yang terteram atas barang yang disewanya selama waktu sewa.

  

d.Pembahasan Hubungan Hukum Sewa Menyewa Yang terjadi di Tokopedia Antara

Pemilik Website dan Penjual

  Pembahasan yang akan dilakukan dalam penulisan hukum ini adalah untuk memproleh jawaban dari perumusan masalah yang pertama yaitu tentang hubungan hukum sewa-menyewa antara Tokopedia sebagai penyedia layanan jasa Situs e-commerce model C2C untuk itu pembahasan yaitu dengan menganalisis pelaksanaan perjanjian sewa menyewa web antara PT.

  Tokopedia dengan penjual yang ingin berjualan di situs mereka dari data dapat di ketahui bahwa subjek perjanjian dan lingkup perjanjian bahwa dalam hal ini Tokopedia merupakan pemilik situs dan berhak atas domain jadi layanan pasar online atau marketplace merupakakan produk yang disewakan oleh tokopedia penjual yang ingin memasarkan produknya harus tau aturan ketetentuan umum yang sudah di bahas di data diatas dan mematuhin syarat ketentuan berlaku yang ada di tokopedia tersebut seperti mengunakan rekening bersama yang telah di tentukan oleh tokopedia

  Apabila hasil peneletian di atas tersebut di hubungkan dengan pengertian unsur sewa menyewa yang yaitu kenikmatan atas suatu benda maka dapat dikatakan layanan pasar online dengan memasarkan produknya merupakan kenikmatan yang di berikan oleh pihak Tokopedia kepada penjual. Sistem hukum perjanjian mengajarkan bahwa nama dari suatu perjanjian merupakan suatu perumusan pengertian yang menunjukan prestasi pokok para pihak yang di maksud. Dengan demikian berdasarkan rumusan perjanjian sewa menyewa tersebut dapat di pahami kewajiban pokok dari para pihak sebagai berikut: Kewajiban pemberi sewa adalah menyerahkan kenikmatan atas suatu benda. Kewajiban pokok pemberi sewa mendapat penjabaran dalam Pasal 1550 KUH Perdata yang menyatakan adanya tiga macam kewajiban yaitu dalam hal ini pemberi sewa merupakan PT Tokopedia 1.

  Menyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa; Dalam hal barang yang di sewakan dalam bahasan hukum kali ini layanan e-commerce market place yang di tawarkan oleh Tokopedia dengan situs nya yaityang berupa website yang dapat di akses oleh pengguna internet lalu kenikmatan yang di janjikan berupa “Pengguna dapat mendaftarkan diri sebagai Gold Merchant, yakni fitur berbayar yang

  

memungkinkan Pengguna untuk mendapatkan fasilitas ekslusif yang hanya diperuntukan bagi

Pengguna Gold Merchant dan tidak didapatkan oleh Pengguna Reguler, antara lain berupa: (i)

status dan simbol "Gold Badge"; (ii) fasilitas Topads, statistik toko, admin toko, sampul halaman

toko dan fasilitas lainnya

  ” 2. Memelihara barang sedemikian rupa, sehingga barangnya dapat dipakai untuk keperluan dimaksud

  Terkait dalam hal ini tokopedia harus memposting atau memaparkan iklan produk yang telah di tawarkan oleh pengguna ke dalam halaman website situs mereka dan sesuai dengan layanan mereka, dan akun yang telah di buat oleh pengguna dapat di gunakan dalam bertransaksi menjual barang.

3. Memberikan ketenteraman menikmati barang yang disewakan selama sewa berjalan

  Terkait memberikan kentraman di era cybercrime ini tokopedia sebagai penyedia vendor harus bertangung jawab yang mencari keuntungan dengan meng hack¸ maka sudah seharusnya tokopedia yang mendapatkan keuntungan dari transaksi ini memberi keamanan yang lebih di dalam situs mereka terhadap serangan cyber. Dalam hal ini penulis merasa tokopedia sudah memberikan antisipasi terhadap hal tersebut dapat dilihat dari “Pengguna dilarang untuk

  

menciptakan dan/atau menggunakan perangkat, software, fitur dan/atau alat lainnya yang

bertujuan untuk melakukan manipulasi pada sistem Tokopedia, termasuk namun tidak terbatas

pada : (i) manipulasi data Toko; (ii) kegiatan perambanan (crawling/scraping); (iii) kegiatan

otomatisasi dalam transaksi, jual beli, promosi, dsb; (v) penambahan produk ke etalase;

dan/atau (vi) aktivitas lain yang secara wajar dapat dinilai sebagai tindakan manipulasi

system

  ”. Selain itu Tokopedia melakukan tindakan penutupan akun jika terbukti melakukan pelanggaran yang sudah di buat oleh Tokopedia seperti membuat akun palsu untuk berbelanja di tokonya sendiri agar mendapat feedback positif dan sebagainya tindakan penutupan akun di lakukan agar terjadi persaingan sehat dan tentu memberikan rasa aman.

  Lalu Hak yang di dapat dari Tokopedia sebagai penyewa adalah

  1. Menerima uang sewa sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian dalam hal ini Tokopedia mendapatkan uang sewa sesuai dari penjual yang memilih fitur dalam hal ini penulis telah membuka situs tarif nya yang di muat dalam situs

tarif bervariasi berikisar antara Rp.150.000,00 hingga Rp.

  900.000,00 ribu rupiah

  2. Menegur penyewa apabila penyewa tidak menjalankan kewajibanya dengan baik dalam peneletian ini Tokopedia berhak menegur penjual yang tidak sesuai dengan peraturan dalam yang terjadi banyak kasus seperti melakukan duplikasi produk, menjual barang yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan.

  Sedangkan kewajiban untuk penyewa dalam hal ini adalah penjual yang melakukan sesuai dengan pasal 1560 KUH Perdata dalam hal ini memakai situs tokopedia dengan hati hati dalam artian tidak menjual barang yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia lalu sesuai dengan pasal 1564 wajib membayar pihak yang menyewakan karena dalam hal ini jika berjualan di situs tokopedia tidak di pungut biaya dalam pendaftaran namun harus wajib yaitu wajib membayar sesuai jumblah serta fitur yang disediakan oleh tokopedia lalu memakai rekening bersama yang di tentukan oleh tokopedia. Pelaksanaan perjanjian sewa menyewa dapat terjadi jika dalam hal ini pihak penyewa memberikan kenikmatan kepada penyewa dan penyewa membayaraka sejumblah komisi terhadap penyewa yang dalam konteks ini adalah Website sebagai sarana berjualan produk di internet.

  

2.Jual Beli Sebagai dasar Hubungan Hukum Antara Penjual dan Pembeli Yang

bertransaksi Di Situs Tokopedia A.Jual Beli Menurut KUH Perdata Perjanjian jual beli diatur dalam pasal 1457-1540 Kitab UndangUndang Hukum Perdata.

  Menurut pasal 1457 Kitab Undang-UndangHukum Perdata, jual beli adalah suatu persetujuan yang mengikat pihakpenjual berjanji menyerahkan sesuatu barang / benda, dan pihak lain yangbertindak sebagai pembeli mengikat diri berjanji untuk membayar harga. Dari pengertian yang diberikan pasal 1457 diatas, persetujuan jual beli sekaligus membebankan dua kewajiban

  7

  yaitu : a. Kewajiban pihak penjual menyerahkan barang yang dijual kepada pembeli.

  b. Kewajiban pihak pembeli membayar harga barang yang dibeli kepada penjual.

  Menurut Salim H.S., S.H.,M.S., Perjanjian jual beli adalah Suatu Perjanjian yang dibuat antara

  8

  pihak penjual dan pihak pembeli

  1. Adanya subjek hukum, yaitu penjual dan pembeli

  2. Adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan harga.

  3. Adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pihak penjual dan Pembeli

  Unsur pokok dalam perjanjian jual beli adalah barang dan harga, dimanaantara penjual dan pembeli harus ada kata sepakat tentang harga danbenda yang menjadi objek jual beli. Suatu perjanjian jual beli yang sah lahir apabila kedua belah pihak telah setuju tentang harga dan barang. Sifatkonsensual dari perjanjian jual beli tersebut ditegaskan dalam pasal 1458 yang berbunyi “ jual beli dianggap sudah terjadi antara kedua belah pihakseketika setelah mereka mencapai kata sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang ini belum diserahkan maupun harganyabelum

  9

  dibayar ” Apabila terjadi kesepakatan mengenai harga dan barang namun ada hallain yang tidak disepakati yang terkait dengan perjanjian jual beli tersebut,jual beli tetap tidak terjadi karena tidak terjadi kesepakatan. Akan tetapi, jikapara pihak telah menyepakati unsur esensial dari perjanjian 7 jual belitersebut, dan para pihak tidak mempersoalkan hal lainnya, klausul-klausulyang dianggap

  M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Bandung : Alumni,1986, hal. 181 berlaku dalam perjanjian tersebut merupakan ketentuanketentuan tentang jual beli yang ada dalam

  10 perundang-undangan (BW) atau biasa disebut unsur naturalia.

B. Subjek dan Objek Perjanjian Jual Beli

  Pada dasarnya perjanjian jual beli adalah merupakan perbuatan hukum. Subjek dari perbuatan hukum adalah Subjek Hukum. Subjek Hukum terdiri dari manusia dan badan hukum.

  Oleh sebab itu, padadasarnya semua orang atau badan hukum dapat menjadi subjek dalamperjanjian jual beli yaitu sebagai penjual dan pembeli, dengan syarat yangbersangkutan telah dewasa dan atau sudah menikah.

  1. Objek Perjanjian Jual Beli Objek dalam jual beli adalah semua benda bergerak dan benda tidak bergerak, baik menurut tumpukan, berat, ukuran, dantimbangannya. Sedangkan yang tidak diperkenankan untuk

  11

  diperjualbelikan adalah: 1) Benda atau barang orang lain 2) Barang yang tidak diperkenankan oleh undang-undang seperti obat terlarang.

  3) Bertentangan dengan ketertiban, dan 4) Kesusilaan yang baik

  Pasal 1457 Kitab Undang-Undang hukum Perdata memakai istilah zaakuntuk menentukan apa yang dapat menjadi objek jual beli. Menurut pasal499 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, zaak adalah barang atau hakyang dapat dimiliki. Hal tersebut berarti bahwa yang dapat dijual dandibeli tidak hanya barang yang dimiliki, melainkan juga suatu hak atassuatu barang yang bukan hak milik.

C. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Jual Beli

  Hak dari Penjual menerima harga barang yang telah dijualnya dari pihakpembeli sesuai dengan kesepakatan harga antara kedua belah pihak.

  A. Hak dan Kewajiban Penjual

  1. Menyerahkan hak milik atas barang yang diperjualbelikan Kitab Undang Undang Hukum Perdata mengenal tiga jenis benda yaitu benda bergerak, benda tidak bergerak dan benda tidak bertubuh maka penyerahan hak miliknya juga ada tiga maca a. Penyerahan Benda Bergerak

  Mengenai Penyerahan benda bergerak terdapat dalam pasal 612 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan a.Penyerahan kebendaan bergerak, terkecuali yang tak bertubuh dilakukan dengan penyerahan yang nyata akan kebendaan itu olehatau atas nama pemilik, atau dengan penyerahan kunci-kunci daribangunan dalam mana kebendaan itu berada.

  b. Penyerahan Benda Tidak Bergerak .Mengenai Penyerahan benda tidak bergerak diatur dalam

  Pasal 616-620 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyebutkanbahwa penyerahan barang tidak bergerak dilakukan dengan balik nama. Untuk tanah dilakukan dengan Akta PPAT sedangkan yanglain dilakukan dengan akta notaris.

  c. Penyerahan Benda Tidak Bertubuh Diatur dalam pasal 613 KUH. Perdata yang tangan yang harus diberitahukan kepada dibitursecara tertulis, disetujui dan diakuinya. Penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan penyerahan surat itu,penyerahan tiap-tiap piutang karena surat tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosemen.

  2. Menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut danmenanggung terhadap cacat-cacat

  12

  tersembunyi yang berlaku untuk masing-masing barang tersebut yaitu

  B. Hak dan kewajiban Pembeli Dari Pembeli adalah menerima barang yang telah dibelinya, baik

  13

  secara nyata maupun secara yuridis. Ada 3 kewajiban pokok pembeli yaitu: 1) Memeriksa barang-barang yang dikirim oleh Penjual 2) Membayar harga barang sesuai dengan kontrak 3) Menerima penyerahan barang seperti disebut dalam kontrak Kewajiban pembeli untuk membayar harga barang termasuk tindakan mengambil langkah-langkah dan melengkapi dengan formalitas yang mungkin dituntut dalam kontrak atau oleh hukum dan peraturan untuk memungkinkan pelaksanaan pembayaran. Tempat pembayaran di tempat yang disepakatikedua belah pihak.

  Kewajiban Pihak Pembeli adalah : a.

  Membayar harga barang yang dibelinya sesuai dengan janji yang telah dibuat .

  b.

  Memikul biaya yang ditimbulkan dalam jual beli, misalnya ongkos antar,biaya akta dan sebagainya kecuali kalau diperjanjikan sebaliknya. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa Kewajiban dari pihak pembeli adalah merupakan Hak bagi pihak Penjual dan sebaliknya Kewajiban dari PihakPenjual adalah merupakan hak bagi pihak Pembeli.

B. Pembahasan hubungan jual beli yang terjadi di Tokopedia

  Pembahasan selanjutnya dalam skripsi ini adalah untuk memproleh yaitu tentang hubungan jual beli antara kedua belah pihak yakni penjual pembeli yang melakukan transaksi di ruang lingkup situs Tokopedia dari data yang memuat tentang aturan dalam hal penjualan dan pembelian yang sudah di paparkan Tokopedia yang sudah penulis tulis di dalam BAB II dalam peneletian ini dapat jika di hubungkan dengan pengertian jual beli karena Penjual menjual produknya baik jasa maupun barang kepada konsumen dalam hal ini pembeli yang membeli produkya yang telah di iklankan di Tokopedia dan jika pembeli membayar sesuai dengan kesepakatan yang di camtunkan membeli dan mentranfer nya melalui media rekening yang telah di tentukan oleh Tokopedia maka dapat dinyatakan sebagai telah memenuhi unsur Jual Beli menurut KUH Perdata. Seperti rumusan masalah yang pertama bahwa setiap perjanjian akan memberikan prestasi bagi para pihak yang ada di dalam perjanjian yang dimaksud dengan demikian sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku dengan demikian berdasarkan rumusan perjanjian jual beli tersebut dapat dipahami kewajiban pokok para pihak adalah sebagai berikut:

  A.Kewajiban Penjual dalam situs Tokopedia

  1.Menyatakan dengan jelas jual beli perjanjian tersebut Dalam hal penjual Tokopedia harus menyatakan dengan jelas aturan yang ada di dalam barang yang di jualnya yang kita tahu bahwa dalam hal ini penjual tidak boleh membuat perjanjian baku yang tidak memenuhi aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia seperti misal tidak menerima keluhan retur jika barang cacat. Penulis merasa sudah sudah di terapkan dalam aturan di Tokopedia

  2. Menyerahkan barang Dalam hal penyerahan barang penjual wajib menyerahkan jika pihak tokopedia sudah mendapatkan konfirmasi transfers dari pembeli, penjual wajib mengirimkan kepada konsumen

  (pembeli) barang yang di pesan yang sudah di beli.

  3.Menanggung Cacat Tersembunyi Dalam hal ini penjual sudah seharusnya patuh terhadap aturan dalam jika ingin berjualan di Tokopedia termasuk tidak menyembunyikan cacat yang tersembunyi terhadap produknya kecuali dalam dekripsi iklan yang di tampilkan sudah mengatakan bahwa ada cacat dalam produknya jika ternyata masih ada cacat namun tidak memberi tahu maka penjual wajib mengaembalikan uang (refund) kepada pembeli yang merasa tertipu.

  B.Kewajiban Pembeli dalam Situs Tokopedia

  Jika ingin membeli dalam situs Tokopedia sebagai penyedia pasar online Tokopedia sudah membuat aturan jika ingin bisa bertransaksi di Tokopedia seperti data yang ada di BAB II tentang aturan pembelian dalam situs mereka seperti harus sudah memenuhi cakap hukum dan sebagainya, dari segi hukum perjanjian kewajiban pembeli yaitu sebagai berikut:

  1.Membayar harga pembelian pada waktu dan tempat yang sebagamanai telah di perjanjikan (Pasal 1533) KUH Perdata.

  “Dalam aturan Tokopedia sudah ada bab kewajiban bagi pembeli yang penulis kutip berikut ini

  6.Pembayaran oleh Pembeli wajib dilakukan segera (selambat-lambatnya dalam batas waktu 2 hari) setelah Pembeli melakukan check-out. Jika dalam batas waktu tersebut pembayaran atau konfirmasi pembayaran belum dilakukan oleh pembeli, Tokopedia memiliki kewenangan untuk membatalkan transaksi dimaksud. Pengguna tidak berhak mengajukan klaim atau tuntutan atas pembat alan transaksi tersebut”.

  Jadi menurut penulis dari segi unsur harga pembelian dan waktu menurut pasal 1533 KUH Perdata sudah terpenuhi.

  2.Memikul biaya yang ditimbulkan dalam jual beli Karena dalam e-commerce yang tidak terbatas wilayah muncul biaya biaya lain yang ditimbulkan salah satu nya dalam hal ini adalah biaya pengiriman melalui jasa expedisi unsur ini juga di penuhi di dalam atuaran pembelian sudah aturan dari tokopedia yaitu “Pembeli memahami dan menyetujui bahwa setiap masalah pengiriman Barang yang disebabkan keterlambatan pembayaran adalah merupakan tanggung jawab dari Pembeli”

  Perjanjian jual beli dapat dilaksanakan para pihak dalam situs web tokopedia jika telah memenuhi kewajiban dan hak nya sesuai kapasitang masing-masing di samping harus menaati dari peraturan BW jika sudah maka terjadilah perjanjian jual beli

3. Pemberian Kuasa sebagai dasar pembeli menyetor dana ke Tokopedia untuk pembayaran dalam transaksi e-commerce di Tokopedia

  Seperti yang diketahui bahwa dalam hubungan hukum yang terjadi sesuai gambar terdapat hubungan antara Tokopedia sebagai pemilik website dengan pembeli yang bertransaksi dengan penjual yang berjualan melalui website tokopedia dalam hal ini penulis merasa perjanjian bernama pemberian kuasa dapat menjadi acuan dalam hubungan yang terjadi.

  a.Definisi Perjanjian Pemberian Kuasa

  Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana seorang memberikan kekuasaan (wewenang) kepada seorang lain, yang menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan (pasal 1792).Kuasa dapat diberikan dan ditrima dalam suatu akte umum dalam suatu tulisan pula terjadi secara diam-diam dan disimpulkan dari pelaksanaan kuasa itu oleh si kuasa (pasal 1793). Dari ketentuan ini dapat kita lihat bahwa pemberian kuasa itu adalah bebas dari sesuatu bentuk cara (formalitas) tertentu; dengan perkataan lain, ia adalah suatu perjanjian konsensual, artinya sudah mengikat (sah) pada derik tercapainya sepakat antara si pemberi dan penerima kuasa.

b. Subjek dan Objek Pemberian Kuasa

  Subjek pemberian kuasa terdiri dari pihak yang memberikan kuasa atau “Pemberi Kuasa” memberikan kepentingan hukumnya kepada penerima kuasa sesuai hak dan kewenangan dalam surat kuasanya

  Objek pemberian kuasa menurut pasal 1792 KUHPer adalah “menyenglarakan suatu urusan”. Urusan yang dimaksud meliputi perbuatan hukum yang berkaitan dengan harta kekayaan pemberi kuasa.

  c.Jenis-Jenis Pemberian Kuasa

  Apabila dilihat dari cara terjadinya, perjanjian pemberian kuasa dibedakan menjadi enam macam, yaitu: 1. akta umum, Pemberian kuasa dengan akta umum adalah suatu pemberian kuasa dilakukan antara pemberi kuasa dan penerima kuasa dengan menggunakan akta notaris atau akta notariel. 2. surat di bawah tangan,Pemberian kuasa dengan surat di bawah tangan adalah suatu pemberian kuasa yang dilakukan antara pemberi kuasa dengan penerima kuasa, 3. lisan,Pemberian kuasa secara lisan adalah suatu kuasa yang dilakukan secara lisan oleh pemberi kuasa kepada penerima kuasa. 4. diam-diam,Pemberian kuasa secara diam-diam adalah suatu kuasa yang dilakukan secara diam- diam oleh pemberi kuasa kepada penerima kuasa 5. cuma-cuma,Sedangkan pemberian kuasa secara cuma-cuma adalah suatu pemberian kuasa yang

  6.kata khusus,Pemberian kuasa khusus, yaitu suatu pemberian kuasa yang dilakukan antara pemberi kuasa dengan penerima kuasa, 7.umum (Pasal 1793 s.d. Pasal 1796 KUH Perdata).pemberian kuasa umum, yaitu pemberian kuasa yang dilakukan oleh pemberi kuasa ke

  d.Hak dan Kewajiban Pemberi Kuasa Hak dan Kewajiban Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa akan menimbulkan akibat hukum.

  Akibat hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban para pihak. Kewajiban penerima kuasa disajikan berikut ini.

  a) Melaksanakan kuasanya dan bertanggung jawab atas segala biaya, kerugian, dan bunga yang timbul dari tidak dilaksanakannya kuasa itu.

  b) Menyelesaikan urusan yang telah mulai dikerjakannya pada waktu pemberi kuasa meninggal dan dapat menimbulkan kerugian jika tidak segera diselesaikan.

  c) Bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dengan sengaja dan kelalaian- kelalaian yang dilakukan dalam menjalankan kuasanya.

  d) Memberi laporan kepada pemberi kuasa tentang apa yang telah dilakukan, serta memberi perhitungan segala sesuatu yang diterimanya.

  e) Bertanggung jawab atas orang lain yang ditunjuknya sebagai penggantinya dalam melaksanakan kuasanya:

  Hak penerima kuasa adalah menerima jasa dari pemberi kuasa. Hak pemberi kuasa adalah menerima hasil atau jasa dari penerima kuasa. Kewajiban pemberi kuasa adalah a. memenuhi perjanjian yang telah dibuat antara penerima kuasa dengan pemberi kuasa; b. mengembalikan persekot dan biaya yang telah dikeluarkan penerima kuasa; c. membayar upah kepada penerima kuasa; d. memberikan ganti rugi kepada penerima kuasa atas kerugian yang dideritanya sewaktu menjalankan kuasanya;

  d.Pembahasan

  Sebelum membahas terkait perjanjian memberi kuasa terhadap hubungan hukum antara tokopedia dan pembeli penulis akan menjelaskan hal atas dasar apakah tokopedia selaku pemilik website berhak menarik dana transaksi dari pembeli, dalam hal ini tokopedia berhak karena sudah di jelaskan dalam syarat ketentuan yang berlaku yang harus di sepakati oleh pembeli yaitu di tuangkan dalam aturan yang berbunyi “ Rekening Resmi Tokopedia adalah rekening bersama yang

disepakati oleh Tokopedia dan para pengguna untuk proses transaksi jual beli di Situs Tokopedia.

  Rekening resmi Tokopedia jadi dalam hal ini pembeli tidak mentransfer dana secara langsung

  kepada penjual namun memberi kan kewenangan kepada tokopedia agar mentranfers dana nya kepada penjual, sesuai dengan kebijakan menggunakan rekening bersama bertujuan untuk agar meminimalisir hal- hal yang tidak di inginkan jika terdapat masalah antara pembeli dan penjual yang secara explisit terdapat ketentuan yang mengatur tersebut yang sudah dalam syarat dan ketentuan yang berlaku yang yaitu “Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh Tokopedia.

  

Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode pembayaran yang sebelumnya

telah dipilih oleh Pembeli, dan kemudian Tokopedia akan meneruskan dana ke pihak Penjual

apabila tahapan transaksi jual beli pada sistem Tokopedia telah selesai

  Terkait dengan pembahasan perjanjian pemberian kuasa sebagai dasar hubungan hukum antara Tokopedia dengan pembeli dapat di katakan pembeli sebagai pemberi kuasa terhadap Tokopedia terkait dana yang timbul dari transaksi di Tokopedia tersebut, terkait jenis apakah pemberian kuasa ini setelah di atas penulis mencoba menguraikan satu persatu yang ada di dalam BW menurut penulis kategori yang mencakup pemberian kuasa dari pembeli kepada tokopedia belum di atur secara implisit namun bisa juga mencakup secara explisit yaitu pemeberian kuasa secara khusus.

  Dalam hal ini pemberi kuasa dalam hubungan hukum ini adalalah Pembeli seperti terkait

  Membayar bunga atas uang pokok yang dipakainya guna keperluan sendiri, uang yang harus diserahkannya pada penutupan perhitungan dan dari kelalaiannya.

  4. Membayar bunga atas uang muka yang dikeluarkan penerima kuasa terhitung mulai hari dikeluarkannya uang muka tersebut.

  3. Memberikan ganti rugi terhadap kerugian yang diderita penerima kuasa sewaktu menjalankan kuasa, kecuali hal-hal yang merupakan kelalaian atau kekurang hati-hatian.

  2. Mengembalikan uang muka dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima kuasa dan membayar upah penerima kuasa, meskipun tugas penerima kuasa tersebut tidak berhasil.

  Wajib memenuhi perikatan yang dibuat oleh penerima kuasa, kecuali di luar tugas yang diberikannya.

  Menahan barang kepunyaan pemberi kuasa yang berada di tangannya, sampai dibayar lunas kepadanya segala sesuatu yang dapat dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa tersebut. Atau biasa disebut hak retensi penerima kuasa. Terkait ciri

  f.

  e.

  1. Kewajiban Penerima Kuasa dalam hal ini Tokopedia sebagai penerima jika mengacu dalam BW kewajiban penerima kuasa di atur di dalam pasal 1800-1806 KUH Perdata yaitu a.

  Mempertanggungjawabkan perbuatan orang yang ditunjuk sebagai pengganti dalam melaksanakan kuasa itu.

  d.

  Mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang merupakan kelalaiannya.

  c.

  Menyelesaikan segala urusan yang telah mulai dikerjakan, sedangkan pemberi kuasa meninggal dunia.

  b.

  Menanggung segala biaya, kerugian dan bunga selama ia belum dibebaskan dalam melaksanakan kuasa.

  • –ciri diatas penulis berpendapat bahwa tidak semua ciri- ciri mengatur pemberian kuasa di tokopedia seperti menangung segala biaya, membayar bunga atas uang pokok dan menahan barang kepunyaan, namun tokopedia harus memenuhi kewajibanya yaitu mentranfers dana dari pembeli kepada penjual sesuai BW atas dasar mempertangung jawabkan atas dasar pemberian kuasa, Sedangkan Kewajiban Pemberi Kuasa. Kewajiban pemberi kuasa diatur dalam pasal 1807 - 1811 KUH Perdata, yaitu : 1.
perjanjian pemberian kuasa yang terjadi di Tokopedia tidak jelas dengan akta atapun lisan namun masih dalam ruang konsep pemberian kuasa yang dalam hal ini pembeli memberikan kuasa terkait dananya yang akan di serahkan kepada penjual yang pelaksanaanya berdasarkan dari ketentuan yang telah di buat sebelumnya, lalu terkait upah dalam hal ini pembeli tidak memberikan upah seperserpun terhadap tokopedia atas pemberian kuasa tersebut, sebaliknya tokopedia juga tidak membebankan biaya atas jasa dalam menarik dana yang timbul dari transaksi e-commerce antara penjual dan pembeli di website nya tersebut, atas dalil memberikan rasa aman dan jika terjadi refund atas jika terjadi masalah antara penjual yang menjual produknya terhadap pembeli itulah konsep utama e-commerce model c2c .

4.RANGKUMAN HUBUNGAN HUKUM TRANSAKSI E-COMMERCE DI TOKOPEDIA

  Jadi kesimpulan dari apa saja perjanjian apa saja yang terjadi di dalam Tokopedia ini adalah 3 hubungan hukum yaitu antara yang pertama antara penjual dengan Tokopedia lalu yang kedua hubungan hukum antara penjual dan pembeli yang melakukan transaksi di dalam ruang lingkup website Tokopedia dan yang terkahir hubungan antara Tokopedia selaku pemilik website dengan pembeli, setelah penulis melakukan peneletian dengan sumber hukum perjanjian sebagai dasar hubungan antara para pihak, seperti hubungan hukum sewa menyewa sebagai dasar hubungan hukum yang terjadi antara Tokopedia dengan penjual mengacu dari ciri-ciri perjanjian sewa menyewa menurut penulis sudah mencakup apa yang terjadi di antra hubungan antar keduanya dapat di buktikan dengan penjual membayar kepada tokopedia agar dapat bisa berjualan di halaman website mereka dengan mendapatkan fasiltas kenikmatan yang di berikan oleh Tokopedia, lalu perjanjian Jual beli sebagai dasar hubungan hukum antara penjual dan pembeli yang melakukan transaksi di Tokpedia yaitu misal harus mengatakan produk yang di jual harus sesuai dengan aturan perundang-undangan yang beralaku seperti missal contoh penjual harus menyerahkan barang jika pembeli sudah membayar sejumblah uang yang telah di sepakati sebelumnya lalu pemberian kuasa sebagai dasar pembeli memberikan kuasa terhadap tokopedia , namun dalam hal ini tidak 100 persen ciri-ciri dalam BW mencakup pemberian kuasa yang terjadi di dalam hubungan hukum antara pembeli dan Tokopedia.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Tujuan Hukum a. Pengertian Hukum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Non Pertanian di Kota Salatiga

0 0 10

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS a. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian a. Letak Geografis - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Non Pertanian di Kota Salatiga

0 0 60

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sanksi Pidana Denda bagi Korporasi sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam Perspektif Teori Keadilan Bermartabat: Studi Kasus Putusan Nomor 04/P

0 0 20

BAB II PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Tinjuan Pustaka - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sanksi Pidana Denda bagi Korporasi sebagai Pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam Perspektif Teori Keadilan Bermartabat: Studi Kasus Putu

0 0 60

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Pengaturan tentang Pidana Kebiri Kimia di Indonesia dan Australia Barat

0 0 11

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pidana dan Pemidanaan 1. Pengertian Pidana - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Pengaturan tentang Pidana Kebiri Kimia di Indonesia dan Australia Barat

0 0 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Akomodasi Ketentuan-Ketentuan Konvensi Asean tentang Pemberantasan Terorisme dalam Hukum Nasional Indonesia

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ANALISIS A. Konsep Tentang Terorisme - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Akomodasi Ketentuan-Ketentuan Konvensi Asean tentang Pemberantasan Terorisme dalam Hukum Nasional Indonesia

0 0 50

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Hubungan Hukum yang Terjadi pada Transaksi E-Commerce Model C2C

0 0 12

BAB II TRANSAKSI E-COMMERCE DI TOKOPEDIA A. Hukum E-Commerce Di Indonesia Sebagai Dasar Tokopedia Dalam Layaan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Hubungan Hukum yang Terjadi pada Transaksi E-Commerce Model C2C

0 1 27