VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
RENSTRA BISNIS UNIVERSITAS RIAU
2016-2020 LAMPIRAN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS RIAU
NOMOR 03 TAHUN 2016 RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2016 - 2020UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
DAFTAR ISI
i DAFTAR TABEL ii DAFTAR GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
1 Kondisi Umum
1.1.1
5 Capaian Program Kerja dan Kegiatan 2010- 2014
7
1.1.2
10 Aspirasi Masyarakat
1.2
10 Potensi dan Permasalahan
1.2.1
12 Potensi
1.2.2 Permasalahan
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
15
2.1 Visi
15
2.2 Misi
15
2.3 Tujuan Strategis
15
2.4 Sasaran Strategis
16 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
17 DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian
17
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Universitas Riau
21
3.2.1 Arah Kebijakan Universitas Riau
21
3.2.2 Strategi Kebijakan Universtias Riau
21
3.3 Kerangka Regulasi
22
3.4 Kerangka Kelembagaan
23 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
24
4.1 Target Kinerja
24
4.2 Kerangka Pendanaan
43 BAB V PENUTUP
44
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Capaian Kinerja Universitas Riau4 Tabel 4.1. Sasaran Sytrategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis
25 Tabel 4.2. Sasaran Program (SP) dan Indikator Kinerja Program (IKP)
28
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Ekspektasi Masyarakat terhadap peran Perguruan Tinggi7 Gambar 2.1. Kerangka Logis dan Program Kemristekdikti
20 Gambar 4.1. Target Kenerja
24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Universitas Riau No.
02/KPTS/JUR/62 tanggal 25 September 1962 Universitas Riau
didirikan, diperkuat oleh Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pengetahuan No.123 tanggal 20 September 1962. Pada
permulaan berdiri, Universitas Riau terdiri dari Fakultas Ketatanegaraan
dan Ketataniagaan (FKK) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP). Kemudian pada tahun 1963 dibuka dua fakultas yaitu Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Pada tahun 1964
didirikan satu fakultas lagi yakni Fakultas Perikanan sehingga
Universitas Riau pada waktu itu mempunyai lima fakultas. Pada tahun
1964 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Riau memisahkan
diri dan menjelma menjadi IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru.Namun
pada tahun 1968 bergabung lagi dengan Universitas Riau menjadi dua
fakultas yakni Fakultas Keguruan dan FakultasIlmu Pendidikan.Pada
tahun 1979 dirintis pula pendirian sebuah fakultas eksakta lainnya
yaitu Fakultas Non Gelar Teknologi. Dengan demikian sampai tahun
1982 Universitas Riau memiliki tujuh fakultas.
Pada tahun 1983 Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan
digabung kembali mejadi satu yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan sehingga tahun 1983-1984 Universitas Riau sesuai dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 39 tahun 1983 terdiri dari
enam fakultas, yakni: 1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2)
Fakultas Ekonomi, 3) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
3) Fakultas Perikanan , 4) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan 5) Fakultas Non Gelar Teknologi.
Pada tahun 1991 dengan Surat Keputusan Mendikbud No.
0312/0/1991 tanggal 6 juli 1991 tentang penutupan danpengintegrasian Fakultas Non Gelar dalam lingkungan Universitas dan
Institut, maka FNGT jenjang Diploma Tiga Program Studi Penyuluhan
Pertanian dan Produksi Pertanian diintegrasi pada Fakultas Pertanian
yang akan dibuka. Program studi Teknik Kimia dan Teknik Sipil mulai
tahun akademik 1994-1995 telah menerima program S1 disamping D3
yang sudah ada. Inilah yang menjadi cikal bakal Fakultas Teknik.
Pada tahun 1992 Surat Keputusan Mendikbud RI No. 0374/0/1993
tanggal 21 Oktober 1993 menjadi penanda awal dibukanya Fakultas
Pertanian. Pada tahun 2001 resmi keluar Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No. 236/0/2000 tentang pendirian Fakultas Teknik
pada Universitas Riau tanggal 21 Desember 2000, sehingga Fakultas
Teknik resmi berdiri di Universitas Riau. Pada tahun 2001 telah dibuka
pula Program Studi Pendidikan Kedokteran (PSPD) yang akan menjadi
cikal bakal Fakultas Kedokteran di UR. Kemudian disusul dengan
Program Studi Ilmu Hukum yang mulai beroperasi 2002. Pada tahun
2005, Universitas Riau membuka Fakultas Kedokteran dan Fakultas
Hukum. Dengan munculnya kedua fakultas baru tersebut maka jumlah
fakultas yang diselenggarakan UR bertambah menjadi delapan fakultas.
Di samping kedelapan fakultas tersebut, Universitas Riau memiliki
Program Pasca Sarjana bekerjasama dengan berbagai universitas dan
Perguruan Tinggi lainnya. Program Pasca Sarjana tersebut antara lain
magister di bidang Manajemen, Ilmu Lingkungan, Ilmu Politik,
Administrasi, Teknologi Pendidikan, Sosiologi, Teknik Sipil, Teknik
Kimia dan lain-lain. Sehingga saat ini mengelola tidak kurang dari 17
program studi magister dan 1 program studi doktor.Lembaran sejarah perguruan tinggi ini mengalami perubahan-
perubahan, baik struktur dan bentuk maupun personalnya. Sejak
berdiri (1962 hingga 1978), UR memakai sistem Presidium, tercatat
tokoh-tokoh yang pernah duduk sebagai ketua presidium: Brigjen H.
Kaharuddin Nasution (1962-1967); Brigjen H. Arifin Achmad (1967-
1978) dan Prof. Drs. H.M. Farid Kasmy (1978-1980). Pada periode ini UR
dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem Presidium kepada
sistim Rektor. Untuk itu ditunjuklah Prof. Drs. H.M. Farid Kasmy
sebagai pejabat sementara Rektor. UR mempunyai Rektor definitif
berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.
148/M/1980. Tercatat sebagai Rektor UNRI, Yaitu: 1) Prof Dr. Muchtar
Lutfi (1980-1984, 1985-1989), 2) Prof. Drs. M. Bosman Saleh, MBA
(1989 – 1993), 3) Prof. Dr. Mohammad Diah (1993-1997), 4) Prof. Dr.Muchtar Ahmad (1997-2001, 2001-2005), 5) Prof. Dr. Ashaluddin Jalil,
MS (2005- 2014), 6) Prof.Dr.Ir.Aras Mulyadi,DEA. (2014-sekarang).
Universitas Riau didirikan pada tanggal 1 Oktober 1962 sehingga pada
tahun 2015 ini telah berusia 53 tahun. Sesuai dengan perkembangan
dan pengembangan selama itu, di lingkungan Universitas Riau terdapat
beberapa lembaga struktural dan lembaga fungsional, yaitu: Rektor
dengan empat Wakil Rektor, Biro Umum dan Keuangan (BUK), Biro
Akademik Kemahasiswaan (BAK), dan Biro Perencanaan, Sistem
Informasi dan Humas (BPSI). Terdapat 9 (Sembilan) Fakultas : Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Fakultas Ekonomi (Fekon),
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Teknik (FT),
Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Hukum (FH). Terdapat 2 (dua)
lembaga : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Lembaga
Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP).
Dalam mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik dan non-
akademik Universitas Riau memiliki beberapa kampus yang telah
difungsikan sesuai dengan peruntukannya. Kampus utama yang
dinamakan Kampus Bina Widya seluas 362 hektar telah difungsikan
sejak tahun 1983 berlokasi 12,5 km dari Pusat Kota Pekanbaru. Di
kampus ini terdapat Gedung Rektorat, sebagian besar Fakultas (FISIP,
FE, FMIPA, FAPERIKA, FKIP, FAPERTA, dan FT), Perpustakaan,
Lembaga-lembaga, UPT TIK, Rumah Sakit Pendidikan, Mesjid, dan lain-
lain. Kampus Purnama terletak di Kota Dumai dengan luas hamparan
32 hektar untuk mendukung kegiatan akademik Program Ilmu
Kelautan. Sedangkan Kampus Pattimura di Jalan Pattimura Gobah
Pekanbaru seluas 5,7 hektar dan Jalan Thamrin seluas 4 hektar.
Kampus Pattimura dipergunakan oleh Fakultas Hukum, Program Pasca
Sarjana, Program D3 FE, Pusat Pengembangan Karir dan
Kewirausahaan (P2K2), dan lain-lain. Fakultas Kedokteran memiliki
kampus sendiri berdekatan dengan Rumah Sakit Umum di Jalan
Diponegoro. Disamping itu terdapat pula kampus eks SGO untuk
penyelenggaraan program studi yang terkait dengan keolahragaan.
Sampai dengan tahun 2014 Universitas Riau telah meluluskan 58.602
yang terdiri dari jenjang magister, sarjana dan ahli madya.
Jumlah tenaga dosen tetap adalah sebesar 1122 orang dengan
komposisi S1 sebanyak 207 orang atau 18,4%, S2 sebanyak 734 orang
atau 65,4% dan S3 sebanyak 141 orang atau 12,6%.Sedangkan untuk
dosen program SP-1 sebanyak 9 orang dan SP-2 sebanyak 2 orang.
Tenaga administratif di Universitas sebanyak 486 orang.Total luas areal beberapa kampus yang dimiliki Universitas Riau 418,26
2 hektar dan terisi oleh prasarana gedung pendidikan seluas 76,783 m
dengan porsi fungsinya 88% untuk menampung kegiatan akademik dan
12% menampung kegiatan non akademik. Terdapat ruang kelas seluas
2
2
2
32.609 m , ruang laboratorium 19.875 m , ruang dosen 1.593 m , ruang
2
2
administrasi 18.571 m , perpustakaan 4.628 m , fasilitas pendukung
lainnya.
Sebagai perguruan tinggi tertua di Provinsi Riau, Universitas Riau
merupakan kebanggaan masyarakat Provinsi Riau sebagai lembaga
pencetak sumber daya manusia yang handal sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, kebutuhan pasar kerja, dan kebutuhan profesional.
Disamping itu, Universitas Riau juga menjadi agen dan sumber
perubahan yang mendorong kemajuan teknologi dan kesejahteraan
masyarakat khususnya di Wilayah Provinsi Riau. Terkait dengan peran
penting Universitas Riau untuk menjaga dan meningkatkan reputasi
serta citra universitas, maka dalam 3 tahun terakhir Unit Penjaminan
Mutu dan Unit Sistem Monitoring dan Evaluasi telah dibentuk dan
difungsikan seperti yang diharapkan.1.1.1 Capaian Program dan Kegiatan 2010-2014
Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan faktor input, proses,output, dan outcome.
Pencapaian kinerja didasarkan pada ukuran kuantitatif maupun
kualitatif. Ukuran kuantitatif dalam bentuk persentase (%) yang
merupakan proporsi antara nilai capaian (realisasi) terhadap target yang
ditetapkan dan angka absolut.
Secara tabelaris capaian kinerja Universitas Riau disajikan pada tabel
sebagai berikut ini.TAHUN NO URAIAN
2014 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Mahasiswa Baru Peminat 26.718 17.175 17.182 23.989 37.334 44.585 45.585 60.592 69.423 70.122 Diterima 2.538 2.290 2.520 2.485 4.032 6.163 5.056 6.936 7.073 9.393 Keketatan 10,5 7,5 6,8 9,6 9,2 7,2 9 8,7 9,8 7,5 Total Mahasiswa 8.250 10.631 11.144 12.610 12.394 29.440 26.593 29.960 29.490 33.558
2 Dosen S1 365 277 273 214 207 48 139 182 134 157 S2 544 652 655 690 712 712 803 743 758 744
TAHUN NO URAIAN
2014 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 S3
76
83 86 104 119 119 150 153 197 227 Guru Besar
21
26
22
23
40
40
44
43
48
53 Rasio Dosen Mahasiswa 1:9 1:11 1:11 1:13 1:12 1:29 1:25 1:28 1:27 1:30 Total Dosen 985 1,012 1,014 1,008 1,038 1,038 1.092 1.078 1.089 1.128
3 Pegawai SD
72
61
56
50
46
46
34
31
20
12 SMP
27
22
21
22
19
19
17
19
19
14 SMA 197 191 192 179 183 183 173 166 161 120 D2
8
8
8
7
8
8
7
7
7
3 D3
59
58
62
53
50
50
49
47
45
50 S1 81 111 111 127 132 132 148 150 158 167 S2
3
7
10
17
22
22
26
23
25
34 Total Pegawai 447 458 460 455 460 460 454 443 435 401
4 Perkembangan Sarana Dan Prasarana Ruang Kelas 175 184 189 189 204 204 204 204 204 204 Ruang Laboratorium 141 145 151 167 176 176 176 179 179 179 Ruang Pustaka
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11 Ruang Puskom
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2 Rusunawa
1
1
1
1
1
1 Vicon
1
2
3
4
4
4
4
4
4
4 IT
4
4
4
45
45
45
45
45
45
45 Lahan 418.26 418.26 418.26 418.26 418.26 418.26 418,26 418,26 418,26 418,26
5 Perkembangan Prodi Prodi D2
1 1 - - - - -
1
- Prodi D3
12
13
12
9
8
8
8
8
8
8 Prodi D4
1
1
1
1
1
1
1 Profesi I
1
1
1
1
1
1
4 Prodi S1
36
43
43
47
48
48
58
58
58
49 Prodi S2
5
5
5
6
10
10
10
14
15
18 Prodi S3
1
1
1
1
1 Jurnal
22
22
22
22
22
22
23
34
47
48
6 Perkembangan Pendidikan dan Pengajaran Lulusan 1,847 3,345 2,857 4,103 3,755 3,300 5,619 4,906 6,409 5.157 Masa Studi 5,3 5,3 5,2 5,2 5,0 4,9
4.7
4.5
4.5
4.5 Waktu Tunggu 1,5
1.2
1.3
1.3
1.2
1
0.46
0.46
0.46
0.46 Gaji Pertama 830.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 2.000.000
7 Rangking Nasional Penjaminan Mutu
20 Webometrik
27
42
31
58
50
19 Scopus
19
21
19
20
20 Kinerja Penelitian
27
25
20
16 Rangking Internasional 4.160 5.213 2.850 3.761 3.827 2.128 Webometrik
8 Akreditasi Prodi Akreditasi A
3
3
4
4
4
3
5
8 Akreditasi B
12
12
22
24
25
36
36
36
36
50
TAHUN NO URAIAN
2014 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Akreditasi C
15
15
5
5
6
14
17
21
32
14 Belum Akreditasi
9 Akreditasi UR C C C C C C B
1.1.2 Aspirasi Masyarakat
1.1.2.1 Aspirasi Umum Masyarakat Indonesia kepada Perguruan Tinggi
Ekspektasi masyarakat pada Perguruan Tinggi berkembang seperti yang
ditunjukkan oleh gambar di bawah . Pada saat pertama kali Perguruan
Tinggi berdiri, masyarakat berharap Perguruan Tinggi bisa memerankan
dirinya sebagai agent of education. Saat Perguruan Tinggi sudah mampu
memerankan dirinya sebagai agent of education, masyarakat berharap
lebih, Perguruan Tinggi tidak hanya dapat memerankan dirinya sebagai
agent of education tetapi juga memerankan diri sebagai agent of research
and development. Harapan ini terus berlanjut sampai sekarang ini
dimana masyarakat berharap Perguruan Tinggi bisa memerankan
dirinya sebagai agent of knowledge and technology transfer dan akhirnya
sebagai agent of economic development.
Gambar Ekspektasi masyarakat terhadap peran Perguruan Tinggi
Untuk dapat memenuhi harapan masyarakat agar Perguruan Tinggi
juga bisa berperan sebagai agent of economic development, maka
Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat menghasilkan inovasi yang
dapat memberikan manfaat ekonomis bagai masyarakat secara luas.
Meskipun sekarang ini secara spesifik belum pernah dimonitor
kemampuan Perguruan Tinggi Indonesia menghasilkan inovasi yang
mendatangkan manfaat langsung bagi masyarakat, banyak penelitian-
penelitian Perguruan Tinggi yang sudah siap dihilirkan untuk bisa
mendatangkan manfaat langsung kepada masyarakat. Ke depan,
Perguruan Tinggi harus lebih didorong dan difasilitasi untuk dapat
menghasilkan inovasi yang bermanfaat langsung pada masyarakat.1.1.2.2 Aspirasi Masyarakat terhadap Universitas Riau
Pesatnya perkembangan pembangunan di Provinsi Riau baik di tingkat
kota maupun kabupaten, tentu saja menuntut tersedianya Sumber
Daya Manusia yang unggul dalam segala aspek. Unggul bermakna
bahwa SDM tersebut memiliki kemampuan yang lengkap dari segi
psikomotorik, afektif dan kognitif ataupun unggul dalam jiwa dan
raganya. Salah satu media untuk menghasilkan SDM yang diinginkan
tersebut adalah penyelenggaraan pendidikan tinggi. Untuk itu,
masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Riau
mengharapkan peran Universitas Riau untuk meningkatkan dan
memperkokoh daya saing sumber daya manusia dengan mewujudkan
program-program Universitas Riau yang lebih nyata, membumi dan
lebih dapat dirasakan langsung oleh civitas akademika dan masyarakat
secara umum. Selain itu, Kemristekdikti mengharapkan agar Universitas
Riau dapat memberikan kontribusi dalam menjawab kebutuhan
teknologi di tingkat provinsi maupun nasional, membantu menciptakan
lapangan kerja dengan basis teknologi, kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi, menyiapkan teknologi yang dibutuhkan oleh
industri dan masyarakat atau menyediakan teknologi-teknologi
mutakhir yang siap untuk dipakai sesuai dengan tantangan di
lapangan. Universitas Riau diharapkan dapat menyediakan dan
mengatur pendanaan yang memadai bagi penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan yang sesuai dengan standar meninimum. Lebih
lanjut, Universitas Riau dituntut untuk mendorong pemanfaatan hasil
litbang yang berasal dari institusinya. Pelaku industri meminta
Universitas Riau untuk menyediakan peralatan produksi dengan
teknologi mutakhir, teknologi produksi (improvisasi), teknologi untuk
pengembangan produk (diversifikasi produk), SDM terampil, dukungan
untuk peningkatan produktivitas, dan risk sharing. Tambahan pula,
masyarakat mengharapkan Universitas Riau berkontribusi menyiapkan
teknologi tepat guna dan produk-produk teknologi yang harganya
terjangkau (kompetitif).
Masyarakat mengharapkan Univesitas Riau untuk menjadi pusat
unggulan, penganggaran yang lebih dapat dirasakan oleh civitas
akademika, administrasi keuangan memperhatikan akuntabilitas,
penataan kegiatan litbang yang lebih dapat diandalkan, kerjasama yang
lebih nyata dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk
melakukan kegiatan litbang, pengembangan SDM Iptek, turut berperan
serta dalam kegiatan alih teknologi dari luar negeri ke dalam negeri dan
dalam negeri ke dalam negeri, mampu memobilisasi tenaga pendidik
untuk turut serta dalam kegiatan litbang ke industri, dan mampu
melakukan kegiatan komersialisasi hasil litbang.
Sementara itu, universitas harus mampu membuat instrumen kebijakan
yang mengantar terjadinya penguatan kelembagaan di semua level
universitas, program beasiswa yang terintegrasi, perhatian terhadap
HKI, penguatan jaringan antara lemlitbang dan industri, program
penguatan kegiatan litbang, dan pendayagunaan Iptek.1.2. Potensi dan Permasalahan
1.2.1 Potensi
Universitas Riau merupakan satu-satunya universitas negeri di bawah
naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang
berada di Provinsi Riau. Sehingga dengan kekhasan ini, maka tentu saja
Universitas Riau wajib menjadi penghantar untuk
mengimplementasikan visi misi kementerian kepada masyarakat Riau.
Dengan demikian, keberadaan Universitas Riau sebagai institusi
pendidikan tinggi dapat langsung dirasakan kehadirannya oleh
masyarakat RiauSebagai universitas yang berkedudukan di Provinsi Riau, maka sudah
seharusnyalah Universitas Riau memiliki jati diri yang mencerminkan
eksploitasi kebijakan lokal (local wisdom) dari budaya Melayu.
Oleh sebab itu eksploitasi kebijakan lokal budaya Melayu tidak semata-
mata tertuju kepada sajian kuliner, seni pantun ataupun seni tari. Akan
tetapi budaya lokal Melayu sudah seharusnyalah diposisikan dalam
spektrum yang lebih luas.
Terkait dengan luasnya spektrum tersebut, maka Universitas Riau
mengemban amanat untuk mampu mengeksploitasi dan
mengimplementasikan hasil eksploitasi tersebut dalam berbagai aspek
budaya lokal Melayu. Sudah seharusnyalah beberapa potensi keilmuan
yang telah hidup di masyarakat sepertipada bidang teknik pembuatan
kapal, teknologi pengelolaan perikanan, teknik bertani sawit dan karet,
mudahnya masyarakat Melayu menerima keberagaman suku-agama-
ras-antar golongan, sikap egaliter yang tidak mengenal kasta dalam
masyarakat, mampu menularkan pemakaian bahasa Melayu sebagai
lingua franca bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, adanya tradisi
obat-obat herbal suku-suku tertentu, potensi pariwisata daerah-daerah
kota maupun kabupaten, serta adanya sejarah (track record) manajemen
atau tata kelola pemerintahan yang baik. Semua potensi tersebut harus
dapat dieksploitasi lalu diimplementasikan atau dikemas dalam bentuk
kegiatan-kegiatan Tridharma Pendidikan Tinggi.Potensi lain yang merupakan peluang bagi implementasi kegiatan-
kegiatan Tridharma Pendidikan Tinggi di Univesitas Riau adalah potensi
industri hilir yang bertebaran di Provinsi Riau. Potensi riset-riset yang
dapat dikembangkan untuk mendukung industri hilir sawit dan karet.
Selain itu adalah turut sertanya Universitas Riau dalam persiapan
pengembangan infrastruktur (seperti bangunan, jalan, jembatan dan
lain-lain) untuk mendukung pengembangan sektor wisata yang
dikembangkan pada kota maupun kabupaten; kajian-kajian akademik
bidang kesehatan, pangan, dan farmasi yang dapat dilakukan oleh
berbagai bidang ilmu yang tersebar di banyak program-program studi.
Lebih lanjut diharapkan bahwa akademisi yang tersebar di berbagai
progam studi tersebut dapat melahirkan produk kekayaan intelektual
maupun produk inovasi yang mampu diimplementasikan dan dirasakan
langsung manfaatnya oleh masyarakat ataupun industri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan tinggi yang
dijalankan oleh Universitas Riau dapat menyatu dalam mengembangkan
atau mengimplementasikan konsep Tridharma, yang utuh dari hulu
hingga hilir, yang pada akhirnya dapat dinikmati atau dimanfaatkan
oleh masyarakat ataupun industri.Berdasarkan letak geografis Provinsi Riau, maka terlihat bahwa Provinsi
Riau memiliki pesisir pantai yang panjang, terletak di tengah pulau
Sumatera, sebagiannya berbatasan langsung dengan selat Malaka, serta
berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau. Sehingga posisi
inilah yang mengakibatkan Provinsi Riau memiliki potensi kemaritiman.
Potensi terbesar yang tidak dapat diabaikan adalah tersedianya Sumber
Daya Manusia di institusi pendidikan tinggi khususnya di Universitas
Riau.
Ke depan peran Universitas Riau menjadi institusi pendidikan yang
menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat maupun
industri, akan semakin besar.1.2.2 Permasalahan Permasalahan Pendidikan Tinggi diRiau
Meskipun perencanaan kegiatan dan anggaran berbasis kinerja telah
diperkenalkan sejak tahun 2007, akan tetapi hal ini belum maksimal
diterapkan di UR. Perencanaan kegiatan dan anggaran masih dianggap
sebagai kegiatan rutin setiap tahunnya. Hal ini tercermin dari (1) belum
adanya kesungguhan secara institusional untuk mencapai target kinerja
yang tercantum di dalam renstra, (2) peningkatan anggaran yang
signifikan dari tahun ke tahun yang dikelola oleh institusi, belum
mencerminkan adanya peningkatan yang signifikan dari capaian
delapan (8) Standar Nasional Pendidikan Tinggi.Jika dilihat dari sisi input mahasiswa, maka banyak lulusan SLTA lebih
memilih perguruan tinggi di Jawa sebagai tempat untuk melanjutkan
pendidikannya. Terdapat kebanggaan di tengah masyarakat (para orang
tua) ketika anaknya kuliah di Jawa, walaupun hanya di perguruan
tinggi swasta. Hal ini berdampak pada perguruan tinggi di Riau,
khususnya Universitas Riau.Calon mahasiswa yang mendaftar bukan
merupakan calon-calon unggulan. Walaupun jalur penerimaan bibit
unggul daerah diberlakukan, tapi secara kuantitas maupun kualias
yang didapatkan dari upaya untuk menjaring calon mahasiswa yang
unggul tersebut masih minim. Tentu, input yang didapatkan ini akan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas SDM yang
dihasilkan oleh pendidikan tinggi di Riau.
Selanjutnya, Universitas Riau belum memiliki sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai untuk menunjang perkuliahan dan litbang.
Perencanaan yang kurang matang mengakibatkan beberapa gedung
yang sudah dibangun tidak representatif, peralatan labor yang sudah
dibeli tidak bisa dioperasikan, dan lain-lain.
Jenjang pendidikan dosen yang dimiliki oleh URmayoritas masih berada
pada jenjang magister. Tentu ini akan berdampak pada kualitas dan
kemampuan UR dalam menghasilkan lulusan yang unggul dan
menghasilkan litbang yang berkualitas.
Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang belum
optimal juga menjadi permasalahan. Banyak kegiatan-kegiatan
akademik dan penunjang akademik yang belum tersentuh TIK sehingga
dari dulu sampai sekarang masih dilakukan secara manual. Tentunya,
ketidakefisienan dari segi waktu dan pekerjaan selalu menjadi akibat
dari hal tersebut. Selain itu, masih banyak civitas akademika yang
belum mendapatkan layanan TIK. Jaringan komputer yang dibangun
universitas baru menyentuh unit-unit tertentu saja, sehingga beberapa
dosen, mahasiswa dan karyawan harus menggunakan biaya sendiri
untuk mendapatkan akses internet padahal universitas telah
menganggarkan dana untuk layanan tersebut. Akses terhadap aplikasi
komputer yang telah dimiliki universitas pun dirasakan masih lambat.
Terkadang hal ini menyebabkan ketidaknyamanan dan keterlambatan
dalam memenuhi tugas yang diwajibkan. Tidak jarang, kesalahan (error)
selalu menghiasi layar komputer mereka yang menggunakannya. Oleh
sebab itu, tidak mengherankan jika perguruan tinggi tidak dapat
memberikan dukungan optimal TIK bagi pemda atau industri di
sekitarnya.
Akses jurnal terbaru di perguruan tinggi di Riau masih belum memadai.
Padahal, ini menjadi syarat mutlak untuk menghasilkan litbang yang
berkualitas dalam rangka meningkatkan H-indeks.
Kerjasama-kerjasama dengan perguruan tinggi lain atau industri hanya
sebatas MOU. Jarang sekali adanya aksi nyata yang bermuara pada
kegiatan-kegiatan atau program-program Tridharma Perguruan Tinggi.
Dapat dibayangkan, sedikit sekali hasil atau produk litbang yang
dihasilkan perguruan tinggi bersentuhan langsung dengan industri.
Kurikulum yang dimiliki perguruan tinggi di Riau masih sedikit yang
memiliki kompetensi yang berorientasi pada potensi yang dimiliki
daerah ini. Hal ini juga menyebabkan perguruan tinggi tidak dapat
berperan maksimal dalam mendukung pembangunan di Riau.BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi
Visi Universitas Riau adalah “menjadi universitas riset unggul
bermartabat di bidang sains dan teknologi di kawasan Asia Tenggara
Tahun 2035”.2.2. Misi Misi Universitas Riau adalah sebagai berikut.
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermutu untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi;
2. Menyelenggarakan penelitian bermutu untuk menyelesaikan masalah daerah dan nasional;
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai kontribusi UR dalam pembangunan daerah dan nasional.
2.3. Tujuan Strategis
Tujuanstrategis Universitas Riau terdiri atas 1. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan, keunggulan akademik dan atau profesional untuk dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
2. menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang unggul serta menyebarkan dan mengupayakan penggunaannya oleh masyarakat dan industri.
3. menghasilkan sistem kebijakan dan teknologi tepat guna yang unggul dan kompetitif yang mampu mendukung pembangunan masyarakat madani
2.4 Sasaran Strategis
Sasaran strategis dari Universitas Riau adalah: 1.
Tersedianya program studi yang berkualitas pada seluruh strata pendidikan dan memenuhi tuntutan masyarakat pengguna dengan memanfaatkan potensi keunikan Universitas Riau, sebagaimana yang tertuang dalam Pola Ilmiah Pokok.
2. Terciptanya lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dan memiliki karakter budaya Melayu yang bijak dalam mengembangkan sumber daya perairan.
3. Tersedianya hasil penelitian IPTEKS yang efisien dan efektif bagi pembangunan regional, nasional dan internasional.
4. Tersedianya sistem, model dan teknologi yang mampu memecahkan persoalan dasar masyarakat dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian
3.1.1 Arah Kebijakan Kemristekdikti
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi, pembangunan kemampuan
iptek dan inovasi, serta peningkatan kontribusi Iptek untuk mendukung
peningkatan daya saing nasional bukan lagi sebuah pilihan namun
menjadi sebuah keniscayaan. Arah kebijakan Kemenristekdikti adalah :