Generator DC Motor DC Sistem Tenaga List
MATERI PERKULIAHAN TEKNIK TENAGA LISTRIK
WAHYU PUSPA WIJAYA
PTM A1/ 140511602945
YOGA ADI SAPUTRA
PTM A1/140511602892
ZAKARIA
PTM A1/ 140511603711
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Maret 2016
PETA
KONSEP
MOTOR DC
ARUS
SEARAH
(DC)
SISTEM
PEMBANGKI
T TENAGA
LISTRIK
TEKNI
K
TENAG
A
LISTRI
K
GENERATO
R ARUS
SEARAH
(DC)
ENERGI LISTRIK
Energi listrik adalah energi yang
berasal dari muatan listrik yang
menimbulkan medan listrik statis atau
bergeraknya elektron pada konduktor
( pengantar listrik ) atau ion ( positif
atau negatif ) pada zat cair atau
gas. Listrik memiliki satuan Ampere
yang disimbolkan dengan A dan
tegangan listrik yang disimbolkan
dengan V dengan satuan volt dengan
ketentuan kebutuhan pemakaian daya
listrik Watt yang disimbolkan dengan
W. Energi listrik dapat diciptakan oleh
sebuah energi lain dan bahkan sanggup
memberikan energi yang nantinya dapat
dikonversikan pada energi yang lain.
SUMBER ENERGI LISTRIK
Pengertian sumber energi adalah segala
sesuatu di sekitar kita yang mampu menghasilkan
energi. Sedangkan sumber energi listrik adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang
mampu menghasilkan energi listrik. Contoh
sumber energi listrik adalah PLN, accu/aki, baterai
kering, adaptor dan buah.
1.
2.
3.
4.
5.
CONTOH-CONTOH
SUMBER ENERGI
LISTRIK
Perusahan Listrik Negara ( PLN ) , yaitu melalui pembangkit listrik seperti
PLTA, PLTS, PLTD atau PLTU.
Accu / Aki , yaitu alat yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk
energi kimia. Aki dibedakan menjadi dua jenis yaitu Aki basah / cair dan
Aki kering. Berdasarkan standar internasional, setiap satu cell Accu
mempunyai tegangan nominal sebesar 2 Volt. Dengan demikian Accu / Aki
12 Volt mempunyai cell 6 buah demikian juga dengan Accu / Aki 6 Volt
yang mempunyai cell 3 buah.
Baterai Kering , yaitu alat yang bisa menyimpan energi listriknya dalam
zat kimia kering.
Adaptor , yaitu suatu alat elektronik yang terbentuk dari komponen
komponen elektronika pada sebuah rangkaian regulator yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan tinggi sekaligus merubah tegangan AC
menjadi DC. Adaptor digunakan sebegai penerus tegangan listrik saat
pengisisan ( charge battery ) pada perangkat elektronika seperti telepon
selular, notebook , laptop , dan lain sebagainya.
Buah, Seiring berkembangnya zaman, akhir akhir ini beberapa penelitian
sudah membuktikan bahwa buah dan tanaman tertentu dapat
menghasilkan sumber energi listrik meskipun dalam jumlah yang kecil.
Contohnya kulit pisang dan jeruk.
TEKNIK TENAGA LISTRIK
Teknik tenaga listrik merupakan suatu ilmu
yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan
pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan
aliran elektron dalam konduktor (arus listrik).
Arus yang bekerja di dalamnya adalah arus DC
dan AC. Dalam pengadaannya arus tersebut
diperoleh melalui Sistem Pengadaan Energi Listrik
yang terbagi atas:
a. Sistem pembangkit listrik
b. Transmisi
c. Distribusi
Sistem pengadaan listrik atau
sistem tenaga listrik dapat dilihat
berdasarkan gambar berikut.
Sistem Pembangkit Listrik
Digunakan untuk membangkitkan energi
listrik melalui berbagai macam pembangkit
tenaga listrik. Pada sistem ini sumbersumber
energi yang berasal alam diubah melalui
sistem pengubah energi mekanik
(generator/turbin) menjadi energi listrik.
Sistem Transmisi
Berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari
pusat pembangkit ke pusat beban melalui
saluran transmisi.
Distribusi
Pendistribusian listrik ke konsumen (pabrik,
industri, perumahan, dll)
KLASIFKASI SALURAN TRANSMISI
BERDASARKAN TEGANGAN
Salura Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200 KV
500KV
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30 KV – 150 KV
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30 KV – 150 KV
Khusus pemasangan di kotakota besar di Pulau Jawa
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6 KV – 30 KV
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 6 KV – 20 KV
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) 40 Volt – 1000
Volt
Saluran Kabel Teganagn Rendah (SKTR) 40 Volt – 1000
Volt
Perbedaan dasar dengan SUTR adalah posisi pemasangan di
dalam tanah
PENGELOMPOKAN JARINGAN
DISTRIBUSI1 TENAGA LISTRIK
Keterangan:
1. Daerah bagian
pembangkitan
2. Daerah bagian penyaluran
bertegangan tinggi (HV,
UHV, EHV)
3. Daerah bagian distribus
primer bertegangan
menengah (6 atau 20 kV)
4. Daerah konsumen
bertegangan rendah
(instalasi dalam bagunan,
dll)
2
3
4
PEMBANGKIT LISTRIK
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi)
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
PLTA (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR)
Beberapa bagian dari PLTA:
1.
Bendungan, berfungsi menampung air dalam jumlah besar un
tuk menciptakan tinggi jatuh air agar tenaga yang dihasilkan
juga besar. Selain itu bendungan juga berfungsi untuk
pengendalian banjir.
2.
Turbin, berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekani
k. Air yang jatuh akan mendorong balingbaling sehingga
menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin ini
dihubungkan ke generator. Turbin air
kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.
3.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi
gigi putar sehingga ketika balingbaling turbin berputar maka
generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah
energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik.
4.
Jalur Transmisi, berfungsi mengalirkan energi listrik dari PL
TA menuju rumah –rumah dan pusat industri.
SKEMA DAN PRINSIP KERJA
SISTEM KERJA PLTA
1.
2.
Pertamatama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa
juga disebut dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang
dinamakan penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman
yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air
dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang
berfungsi juga untuk menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut
mampu menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu
energi gerak yang dikonversikan juga menjadi energi listrik
oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga
air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari
generator tersebut kemudian diatur lalu ditransfer dengan
alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai
dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi
tegangan, daya dan lainya untuk didistribusikan ke rumah
rumah warga
KELEBIHAN PLTA
Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan
kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok
digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi
beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan
dengan pembangkit energi terbarukan lainnya dan
teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50100
tahun.
Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus
digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai
cadangan air dan pariwisata.
Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi
berharga bagi lingkungan.
Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca
KELEMAHAN PLTA
Mebutuhkan inventasi yang besar
Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat
listrik yang berkapasitas besar
Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk
pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling
lama untuk pengembangan proyek energi angin, dapat
memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang
angin yang besar yang membutuhkan studi dampak
lingkungan yang luas. Memerlukan lapangan yang luas
dan terbuka (mengurangi areal pertanian dan
bangunan). mengganggu penerimaan sinyal televisi atau
transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan,
oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu
dibatasi di bawah 70m/s.
PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA UAP)
PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap adalah
pembangkit listrik yang menggunakan uap sebagai fluida
kerjanya untuk memutar turbin. Turbin memutar
generator yang membangkitkan listrik. Umumnya PLTU
menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Ada juga
yang menggunakan BBM, tapi saat ini sudah jarang
karena tidak ekonomis.
Pada PLTU terdapat banyak sekali peralatan. Mulai
dari valve, pompa, motor, fan, boiler, turbin, generator, dan
masih banyak lagi dengan jenis yang berbedabeda. Ada
beberapa sistem/siklus utama dalam sebuah PLTU: siklus
air dan uap, siklus air pendingin, sistem pengolahan bahan
bakar, sistem udara pembakaran, sistem pengolahan air,
sistem pengolahan air bekas, dan sistem pengolahan abu.
Skema sistem
PLTU
SISTEM/SIKLUS YANG ADA PADA PLTU
1.
2.
3.
4.
Siklus air dan uap itu adalah suatu siklus dimana air diubah fasanya
menjadi uap kering untuk menggerakan turbin, kemudian
dikondensasi kembali menjadi air, dan seterusnya.
Siklus air pendingin, sesuai dengan namanya, untuk pendinginan
Terutama digunakan untuk kondensasi uap hasil ekspansi turbin
menjadi air di kondensor. Tergantung dari desain PLTUnya, ada siklus
pendingin yang menggunakan air pendingin dari air laut, ada juga
yang dari air sungai yang telah diolah sebelumnya di sistem
pengolahan air. Kalau yang diambil dari air laut biasanya siklus
terbuka, air dihisap dari laut, digunakan untuk mendinginkan
kondensor, kemudian langsung dibuang ke laut lagi. Kalau yang
diambil dari sungai, ada peralatan yang namanya cooling
towercooling tower ada air yang terbuang dan ada penambahan air
(make up) juga. untuk mendinginkan air pendingin yang sudah panas
karena mendinginkan uap di kondensor. Jadi siklusnya bisa disebut
siklus semi tertutup.
Sistem pengolahan bahan bakar adalah suatu sistem yang mengolah
bahan bakar (batu bara) dari tempat penyimpanan awal (stock pile)
sampai nantinya digunakan untuk pembakaran di boiler.
Sistem udara pembakaran adalah suatu sistem yang berfungsi
menyuplai udara untuk pembakaran. Peralatan utama disana adalah
fan yang berfungsi menghisap udara dari luar dan
menghembuskannya ke dalam boiler untuk pembakaran.
5.
6.
7.
Sistem pengolahan air adalah sistem yang mengolah air baku.
Di PLTU yang mengambil air dari laut, ada
sistem desalination, yakni untuk mengubah air laut menjadi
air tawar, kemudian diolah lagi menjadi air demin (air tanpa
mineral) melalui proses demineralization. Kalau PLTU yang
sumber airnya dari sungai, proses pengolahan awalnya
seperti di PDAM, kemudian sebagian digunakan untuk siklus
pendingin, sebagian lagi untuk dijadikan air demin yang
nantinya digunakan pada siklus air-uap utama.
Sistem pengolahan air bekas mengolah air yang sudah
dipakai sebelum dibuang ke sungai. Tujuannya agar tidak
mencemari lingkungan.
Sistem pengolahan abu adalah sistem yang mengolah abu
hasil pembakaran di boiler. Batubara yang merupakan bahan
bakar PLTU menghasilkan produk limbah berupa
abu, seperti asap pada kendaraan bermotor. Abu yang
dihasilkan sangat banyak. Jika langsung dibuang begitu saja
akan mencemari lingkungan, dan pastinya pengelola PLTU
akan mendapat masalah dengan masyarakat sekitarnya. Oleh
karena itu, ada peralatan yang namanya electrostatic
precipitator (EP) yang fungsinya menangkap abu. Sehingga
abu yang keluar dari cerobong PLTU kadarnya sangat sedikit
dan tidak mencemari lingkungan. Abu yang ditangkap oleh EP
di-drain secara berkala. Abu hasil pembakaran tersebut bisa
PRINSIP KERJA PLTU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor
kemudian dihancurkan dengan the pulverized fuel mill sehingga menjadi
tepung batubara.
Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas oleh forced
draught fan sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar (batu
bara).
Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara
disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti
semburan api.
Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air
tersebut akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung
boiler untuk memisahkan uap dari air yang terbawa.
Selanjutnya uap dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan
tekanan uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang
meyebabkan pipa ikut berpijar merah.
Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber
tenaga turbin tekanan tinggi (11) yang merupakan turbin tingkat pertama dari
3 tingkatan.
Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam
governor valve (10) secara manual maupun otomatis.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi akan sangat berkurang
drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater untuk meningkatkan
suhu dan tekanannya kembali.
Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin
tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang, dan keluarannya langsung
digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan rendah.
Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih,
sehingga perlu di alirkan ke condensor agar menjadi air untuk dimasak ulang.
Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator oleh feed pump untuk dimasak
ulang. awalnya dipanaskan di feed heater yang panasnya bersumber dari high
pressure set, kemudian ke economiser sebelum di kembalikan ke tabung boiler.
Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam cooling
tower, dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower.
kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air
pendingin ulang.
Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3 phase,
Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah ( 20-25 kV).
Dengan menggunakan transformer 3 phase, tegangan dinaikkan menjadi tegangan
tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi 3 phase.
Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap agar melewati
electrostatic precipitator untuk mengurangi polusi dan kemudian gas yg sudah
disaring akan dibuang melalui cerobong.
PLTP/PLTPB(PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik
(Power generator) yang menggunakan panas bumi(Geothermal) sebagai
energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang
berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia,kecuali pulau
Kalimantan.
Keuntungan teknologi ini antara lain : bersih, dapat beroperasi pada
suhu yanglebih rendah daripada PLTN, dan aman, bahkan geothermal
adalah yang terbersih dibandingkan dengan nuklir, minyak bumi dan
batu bara. Meskipun tergolong ramah lingkungan, namun beberapa hal
perlu dipertimbangkan apabila pembangkit listrik tenaga panas bumi
ingin dikembangkan sebagai pembangkit dengan skala besar adalah
kandungan uap panas dan sifat fisika dari uap panas didalam reservoir
dan penurunan tekanan yang terjadi sebagai akibat digunakannya uap
panas di dalam reservoir. PLTP juga membawa pengaruh yang
merugikan pada lingkungan dan harus diminimalisasi, antara lain :
polusi udara, polusi air, polusi suara, dan penurunan permukaan tanah.
CARA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA PANAS BUMI (PLTP)
Pada prinsipnya PLTP
merupakan Pembangkit
listrik tenaga uap seperti
pada umumnya. Hanya
untuk PLTP ini uap yang
digunakan bukan berasal
dari boiler tetapi uap
berasal dari dapur di
dalam perut bumi.
Secara sederhana cara
kerja PLTP dapat
digambarkan seperti di
samping:
1.
2.
3.
4.
5.
Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber
panas alami melalui injektor.
Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap
bertekanan dan keluar melalui sumur produksi.
Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus
dilakukan pemisahan antara uap dan air pada separator.
Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya
menjalankan generator untuk digunakan sebagai
pembangkit listrik, sedangkan airnya akan menuju kembali
kedalam injektor.
Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin
maka akan menuju kondensor untuk dijadikan air kembali.
Air dari kondensor akan didinginkan pada tangki pendingin
melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya air
dapat di injeksikan kembali pada sumur injeksi.
PLTG (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA GAS)
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah
pembangkit energi listrik yang menggunakan
peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang
sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis
dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi
lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
KEKURANGAN TURBIN GAS
Kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material
yang digunakan untuk komponenkomponen turbinnya karena
harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsure kimia
bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi
dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus
berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak
dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi
yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan
sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk
menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja
siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja
pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan
efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin
gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut
dengan combined cycle.
SKEMA SISTEM PLTG
CARA KERJA PLTG
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam
compressor melalui pintu, udara ditekan masuk ke dalam
compressor. Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar
dengan tekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan
di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur 2000–
3000ᴼF. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi
termal dengan temperature dan tekanan yang tinggi
suhunya kirakira 900ᴼC.
Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan
dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu
sudu gerak dan sudusudu diam turbin, gas panas tersebut
temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses
ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi
mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk
memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
PLTS (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA)
Sejarah PLTS tidak terlepas dari
penemuan teknologi sel surya berbasis
silikon pada tahun 1941. Ketika itu
Russell Ohl dari Bell Laboratory
mengamati silikon polikristalin akan
membentuk buit in junction, karena
adanya efek segregasi pengotor yang
terdapat pada leburan silikon. Jika berkas
foton mengenai salah satu sisi junction,
maka akan terbentuk beda potensial di
antara junction, dimana elektron dapat
mengalir bebas. Sejak itu penelitian untuk
meningkatkan efisiensi konversi energi
foton menjadi energi listrik semakin
intensif dilakukan. Berbagai tipe sel surya
dengan beraneka bahan dan konfigurasi
geometri pun berhasil dibuat.
KOMPONEN UTAMA PLTS
Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat
mengubah cahaya menjadi listrik dan merupakan
komponen utama dalam sistem PLTS.
Gambar sel surya
sebagai komponen
utama PLTS
PRINSIP KERJA PLTS
Selain terdiri atas modulmodul sel surya, komponen lain
dalam sistem PLTS adalahBalance of System (BOS) berupa
inverter dan kontroller. PLTS sering dilengkapi dengan
batere sebagai penyimpan daya, sehingga PLTS dapat tetap
memasok daya listrik ketika tidak ada cahaya matahari.
Pembangkitan energi listrik pada sel surya terjadi
berdasarkan efek fotolistrik, atau disebut juga efek
fotovoltaik, yaitu efek yang terjadi akibat foton dengan
panjang gelombang tertentu yang jika energinya lebih besar
daripada energi ambang semikonduktor, maka akan diserap
oleh elektron sehingga elektron berpindah dari pita valensi
(N) menuju pita konduksi (P) dan meninggalkan hole pada
pita valensi, selanjutnya dua buah muatan, yaitu pasangan
elektronhole, dibangkitkan. Aliran elektronhole yang
terjadi apabila dihubungkan ke beban listrik melalui
penghantar akan menghasilkan arus listrik.
GAMBAR PRINSIP KERJA
SEL SURYA
PLTSA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
SAMPAH)
Pembangkit listrik tenaga sampah ialah sumber energi
listrik yang menggunakan sampah sebagai bahan bakar
penggerak turbin. Tujuan dari sebuah PLTSa ialah untuk
mengkonversi sampah menjadi energi. Pada dasarnya ada
dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi,
yaitu proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan
proses thermal yang menghasilkan panas. PLTSa yang
sedang diperdebatkan untuk dibangun di Bandung
menggunakan proses thermal sebagai proses
konversinya. Pada kedua proses tersebut, hasil proses
dapat langsung dimanfaatkan untuk
menggerakkan generator listrik. Perbedaan mendasar di
antara keduanya ialah proses biologis menghasilkan gasbio yang kemudian dibarak untuk menghasilkan tenaga
yang akan menggerakkan motor yang dihubungkan
dengan generator listrik sedangkan proses thermal
menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk
PROSES KONVERSI THERMAL
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara,
yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya
ialah proses oksidasi bahanbahan organik menjadi bahan
anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat
antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara
sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah
akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air
(H2O). Unsurunsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S)
dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksidaoksida dalam fasa
gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh
insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple
chamber, starved air unit, rotary kiln, dan fluidized bed incinerator.
Pirolisa merupakan proses konversi bahan organik padat
melalui pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses
pemanasan dengan temperatur tinggi, molekulmolekul organik
yang berukuran besar akan terurai menjadi molekul organik yang
kecil dan lebih sederhana. Hasil pirolisa dapat berupa tar, larutan
asam asetat, methanol, padatan char, dan produk gas.
Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organik
menjadi gas. Gasifikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran
tidak sempurna pada temperatur yang relatif tinggi (sekitar 9001100 C).
Seperti halnya pirolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang dapat
dibakar dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3.
Pembangkit listrik tenaga sampah yang banyak digunakan saat ini
menggunakan proses insenerasi. Sampah dibongkar dari truk pengakut
sampah dan diumpankan ke inserator. Didalam inserator sampah dibakar.
Panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran digunakan untuk merubah
air menjadi uap bertekanan tinggi. Uap dari boiler langsung ke turbin. Sisa
pembakaran seperti debu diproses lebih lanjut agar tidak mencemari
lingkungan (truk mengangkut sisa proses pembakaran). Teknologi
pengolahan sampah ini memang lebih menguntungkan dari pembangkit
listrik lainnya. Sebagai ilustrasi : 100.000 ton sampah sebanding dengan
10.000 ton batu bara. Selain mengatasi masalah polusi bisa juga untuk
menghasilkan energi berbahan bahan bakar gratis juga bisa menghemat
devisa.
SKEMA KERJA PLTSA KONVERSI
THERMAL
PROSES KONVERSI BIOLOGIS
Proses konversi biologis
dapat dicapai dengan cara
digestion secara anaerobik
(biogas) atau tanah urug
(landfill). Biogas adalah
teknologi konversi biomassa
(sampah) menjadi gas
dengan bantuan mikroba
anaerob. Proses biogas
menghasilkan gas yang
kaya akan methane dan
slurry. Gas methane dapat
digunakan untuk berbagai
sistem pembangkitan
energi sedangkan slurry
dapat digunakan sebagai
kompos. Produk dari
digester tersebut berupa
gas methane yang dapat
dibakar dengan nilai kalor
Apakah
GENERATOR
itu?????
GENERATOR
GENERATOR adalah seperangkat sistem atau alat
yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Dengan induksi elektromagnetik.
ENERGI MEKANIK
adalah jumlah energi dalam sistem
mekanis atau kelompok benda yang berinteraksi berdasar prinsip
mekanik dasar. Suber tenaga mekanik yang diubah menjadi listrik
berasal dari air, angin, uap, nuklir, dll (sumber pembangkit)
ilmualam.net.
ENERGI LISTRIK
adalah energi utama yang dibutuhkan
untuk berbagai peralatan listrik yang tersimpan dalam arus
(Ampere), tegangan listrik (Volt)dan dengan ketentuan kebutuhan
konsumsi daya listrik (Watt). Energi listrik yang dihasilkan bisa
berupa arus DC atau AC. Pada kesempatan ini akan dibahas LEBIH
khusus mengenai GENERATOR DC.
DEFINISI GENERATOR DC
GENERATOR DC adalah alat yang mengubah energi mekanik
dinamis menjadi energi listrik berauskan DC (arus searah).
Dihasilkan melalui proses induksi yang terjadi pada kawat yang
melingkari dua kutub (Utara dan Selatan). Perpotongan garisgaris gaya di dalamnya mengakibatkan induksi magnet.
Arus yang dihasilkan berupa bolak-balik yan kemudian diubah
menjadi arus searah dengan dua sekat lempengan logam setengah
lingkaran (komutator). Besar GGL induksi tergantung pada garis
gaya yang dipotong tiap sekon.
KONSTRUKSI
GENERATOR DC
Secara umum generator DC dibagi atas dua bagian utama:
1. ROTOR
adalah bagian generator yang bergerak atau berputar.
Terdiri atas:
Poros jangkar
(armatur)
Jangkar (angker)
Lilitan Jangkar
Komutator
POROS JANGKAR
Tempat diletakkannya seluruh kompenen rotor yang nanti secara bersamaan akan
berputar dengan poros. Poros bersama inti rotor juga memiliki fungsi sebagai jalan atau
jalur fluks yang telah dibangkitkan oleh kuparan medan
JANGKAR
Jangkar pada generator DC berbentuk silinder yang diberi alur-alur sebagai tempat
pelilitan kumparan –kumparan jangkar . Pada kumparan tersebut akan terbentuk induksi
magnet atau GGl induksi. Umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat, memiliki sifat
feromagnetik dengan permiabilitas yang lumayan besar. Permiabilitas yang besar
ditujukan agar lilitan jangkar terletak pada induksi megnet yang besar sehingga mampu
mengahasilkan GGl induksi yang besar pula
LILITAN JANGKAR
Lilitan jangkar terdiri atas bahan tembaga yang berisolasi email. Ditempatkan pada alur
jangkar berbentuk lilitan jangkar generator. Hal tersebut juga bergantung pada
karakteristik generator. Fungsi dari lilitan jangkar adalah sebagai tempat penyaluran dan
terbentuknya GGL induksi.
KOMUTATOR
Komutator dipres pada poros anker. Terdiri atas segmen-segmen dari tembaga yang
berbentuk irisan memanjang searah dengan poros. Kemudian diisolasi dengan mika atau
phenolic resin pada masing-masing sisi. Komumtator juga dihubungkan dengan
kumparan anker dengan tujuan membentuk rangkaian kontinyu. Fungsi komutator adalah
menyearahkan aru bolak-balik menjadi arus searah yang akan digunakan pada beban
kelistrikan kendaraan.
2. STATOR
adalah bagian generator yang statis atau diam.
Secara umum bagian stator trdiri atas:
Rumah/Bingkai/ kerangka generator
Kutub utama beserta lilitan
Kutub sepatu
Bantalan poros
Sikat
Papan Terminal
RUMAH/BINGKAI/KERANGKA GENERATOR
Tempat pemasangan komponen-komponen generator terutama pemasangan inti kutub utama
KUTUB UTAMA BESERTA LILITAN
Kutub utama terbuat dari bahan yang sama dengan jangkar generator DC. Dibentuk dan dilitkan pada
penghantar dan kemudian diisolasi. Keguanaan utamanya adalah untuk menyalurkan medan magnet
dari kutub utara ke kutub selatan. Sedangkan lilitan kutub utama terdiri dari bahan penghantar
berisolasi email yang memberikan penguatan medan pada sepatu kutub.
KUTUB SEPATU
Bisa juga dikatakan sepatu kutub. Merupakan magnet tetap yang diletakkan di bawah kutub utama.
Kegunaannya untuk memberikan medan magnet awal yang kemudian diperkuat oleh kutub utama
berdasarkan besar kecilnya arus yang mengalir pada kutub utama
BANTALAN POROS
Kegunaannya sebagai tempat berputarnya poros
SIKAT
Terdiri dari beberapa campuran logam. Fungsinya sebagai jembatan bagi aliran arus dari lilitan
jangkar menuju beban.
PAPAN TERMINAL
Merupakan tempat ujung-ujung lilitan generator yang dihubungkan dengan baut. Kegunaanya untuk
menghubungkan lilitan yang terdapat pada generator sehingga keperluan energi dapat terpenuhi
didapat dari hasil proses kerja generator yang diambil melalui baut-baut pada terminal.
JENISJENIS JANGKAR pada
GENERATOR DC
Sesuai gambar di atas
1. Gambar kiri adalah Belitan
komutator gelombang yang bercirikan
a = 2.
2. Gambar kanan adalah belitan
komutator gelung yang bercirikan a=P
a = Jumlah pararel
jangkar
P = Jumlah kutub
magnet
PRINSIP KERJA
GENERATOR DC
Pada dasarnya prinsip kerja generator DC didasarkan atas dua hukum
berikut:
1.HUKUM FARADAY
Menurut percobaan Faraday, sifat magnet timbul karena listrik, maka
sebaliknya pun bisa. Percobaan Faraday menyimpulkan bahwa selama
magnet digerakkan, dalam kumparan akan terjadi arus lisrik. Arus ini
disebut arus induksi karena diperoleh dari induksi elektromagnetik.
Sedangkan beda tegangannya disebut GGL (Gaya Gerak Listrik). Konsep
Faraday juga dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
e = N d / dt
Keterangan :
N : jumlah lilitan
e : GGL (gaya gerak listrik
fluks magnet
Percobaan Faraday
2. HUKUM LENZ
Lenz mengatakan bahwa, “Arah arus induksi dalam suatu pengantar
sedemikian, sehingga menghasilkan medan magnet yang melawan
perubahan gaya yang menimbulkannya”.
Dari hukum tersebut dapat dikatakan juga bahwa arus listrik yang
diberikan oleh penghantara rotor dapat menimbulkan elektromagnetik
yang sifatnya melawan putaran yang akhirnya menimbulkan GGL (Gaya
Gerak Listrik). Perlu diingat pula bahwa GGL yang dibangkitkan tersebut
mengahasilkan arus jangkar.
Arah gaya magnet berdasar HUKUM
LENZ
Berdasarkan kedua hukum tersebut diperoleh
syarat dan cara penentuan Tegangan GGL
beserta Arah Arus.
Syarat untuk mendapatkan tegangan
GGL:
Penentuan ARAH ARUS ,
berlaku kaidah tangan Kanan:
Berdasarkan arah
gaya magnet hukum
Lenz
Memiliki konduktor (hantaran
kawat)
Memiliki medan magnet
Terdapat fluks yang mampu merubah
dan memotong konduktor tsb.
Keterangan:
Ibu jari : gerak perputaran
Panah dari N ke S adalah
medan magnet kutub U dan S
Empat jari: besaran arus I
dan galvanis tegangan U
Ketika syarat pembangkitan tegangan induksi terpenuhi,
maka berikut adalah proses pembangkitannya
Di atas adalah gambar rotor yang sedang berputar dan tengah berada dalam
pengaruh medan magnet. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Peprpotongan medan magnet
inilah yang menimbulkan tegangan induksi (GGL).
Tegangan induksi akan diperoleh dengan jumlah yang besar ketika posisi
rotor seperti gambar (a) dan (c) . Hal ini dikarenakan pada posisi tersebut
terjadi proses perpotongan medan magnet secara maksimum oleh
penghantar. Sedangkan posisi (b) tidak akan menghasilkan tegangan
induksi, karena posisi tersebut adalah posisi netral yang mana tidak terjadi
perpotongan medan magnet.
Proses pembangkitan seperti gambar sebelumnya di
dapatkan melalui dua cara yakni:
1. Menggunakan cincinseret dan menghasilkan arus
bolakbalik
2. Menggunakan komutator dan menghasilkan tegangan
DC
Cincin
Seret
Gambar 1 adalah rotor yang
dipasang pada cincin seret;
Gambar 2 adalah rotor yang
dipasang pada komutator
Rotor dari hasil cincin seret
mengahsilkan GGl bolakbalik
yang disearahkan oleh
komutator menjadi tegangan DC
Besarnya GGL sebanding
dengan banyaknya putaran dan
arus penguat medan
JENISJENIS
GENERATOR
Berikut adalah persamaanpersamaan yang umum
digunakan pada perhitungan generator DC.
(*)
Keterangan:
Ingat bahwa….. !!!!!!!
Sehingga…
(*) Bentuk persamaan jika ɸ (Weber),
jika ɸ (max well) maka pada
persamaan harus dikalikan
Ea
V
z
N
a
ɸ
: Gaya Gerak Listrik (GGL)
: Tegangan Terminal Generator D
: jumlah penghantar total
: kecapatan putar (Rpm)
: jumlah pararel jangkar
: fluks per kutub
: arus jangkar
: tahanan jangkar
Generator DC penguat TERSENDIRI
Generator jenis ini
memiliki lilitan medan
magnet yang
dihubungkan ke sumber
DC yang secara listrik
tidak tergantung dari
mesin.
Dimana:
…
… (*)
… (**)
Dan
Nb:
(*) Rugi sikat diabaikan = 0
(**) Rugi sikat diperhitungkan
KETERANGAN GAMBAR dan
PERSAMAAN:
= GGl yang dibangkitkan
generator DC
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= rugi tegangan setiap sikat
= tahanan anker
= tahanan luar
= tahanan penguat kutub magnet
= arus listrik belitan anker
= arus listrik pada pemakai
= arus listrik penguat kutub
magnet
= rugi tegangan kumparan anker
Generator DC penguat
SENDIRI
Generator jenis ini memiliki lilitan medan magnet yang dihubungkan
ke sumber DC yang secara listrik tergantung dari mesin atau dengan
kata lain mengambil dari mesin itu sendiri.
1. GENERATOR SERI
RL
IL
V
IL
IL
Ra
G
=
Ia
Ra
Rd
Id
Diagram Arus Listrik
VL
Rs
Rs
Is
Ea
Vs
G
Is
=
Rd
Ia
Id
RL
IL
Vd
Diagram Tegangan Listrik
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK D.A.L dan D.T.L
•
•
•
•
•
(GGl yang dibangkitkan generator)
(Rugi tegangan dalam jangkar)
(Rugi tegangan dalam belitan penguat kutub magnet)
(Tegangan beban)
(Tegangan terminal generator DC)
…………………….. (1)
……………….. (2)
(1) dan(2), maka
Berdasarkan persamaan tersebut, maka diperoleh…
Jika rugi sikat diperhitungkan, () maka..
2. GENERATOR SERI DENGAN TAHANAN DIVERTOR
RL
IL
V
IL
IL
Ra
G
=
Ia
Ra
Rd
Id
Diagram Arus Listrik
VL
Rs
Rs
Is
Ea
Vs
G
Is
=
Rd
Ia
Id
RL
IL
Vd
Diagram Tegangan Listrik
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= arus listrik penguat kutub magnet
= tahanan luar
= arus listrik pada DIVERTOR
= tahanan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= tahanan penguat kutub magnet
rugi teg. Penguat kutub magnet
= tahanan DIVERTOR
= arus listrik belitan anker
= arus listrik pada pemakai
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK D.A.L dan D.T.L
Tahanan divertor dan Tahanan penguat kutub magnet dipasang
PARAREL, maka…
……………………..
(1)
………………..
(2)
(1) dan(2), maka
Berdasarkan persamaan tersebut, maka diperoleh…
Jika rugi sikat diperhitungkan, () maka..
3. GENERATOR SHUNT
RL
Ea
V
IL
IL
Ra
G
If
RL
IL
Ra
=I
a
Rf
If
Diagram Arus Listrik
G
If
VL
=I
a
IL
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
Pada generator shunt penguat eksitasi terhubung pararel dengan rotor. Tegangan
awal generaor diperoleh dari sisa medan magnet pada stator. Perptuaran medan
magnet rotor yang lemah akan membangkitkan dan memperkuat medan magnet
stator hingga dicapai angka tegangan nominal yang diinginkan.
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
(GGl)
= rugi tegangan pada kumparan magnet shunt
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Sedangkan untuk tegangan, jika dianalogikan seperti gambar berikut
A
RL
IL
IL
A
If
B Maka, atau
IL
Ra
G
=I
a
B
If
Rf
A
If
Diagram Arus Listrik
B
………………..(1)
………………………………………(2)
……………………………………..(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di atas ,
maka untuk mencari Ea adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
GENERATOR SHUNT dengan TAHANAN RHEOSTAT
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= (Tegangan terminal generator DC)
(GGl yang dibangkitkan generator)
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
= rugi tegangan pada kumparan magnet
shunt
= tahanan rheostat
= arus listrik rheostat
= rugi tegangan pada rheostat
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Nb: Perlu diingat bahwa (karena pemasangan seri)
A
A
A
B
B
B
Maka, atau
………………..(1)
………………………………………(2)
……………….(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di atas , maka
untuk mencari Ea adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
5. GENERATOR DC KOMPON
Merupakan salah satu jenis generator penguat sendiri
yang memilki dua eksitasi, yaitu eksitasi penguat kutub
magnet seri dan eksitasi penguat kutub magnet shunt.
a. Generator Kompon Panjang
RL
A
IL
Vs
V
VL
RL
IL
IL
A
If
Ea
C
Ra
Rs
G
C
=I
Is
If
a
Rf
A
If
Diagram Arus Listrik
C
Ra
A
G
=I
a
Rs
B
Is
IL
C
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
A
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
= rugi tegangan pada kumparan magnet shunt
= tahanan penguat kutub magnet
= arus listrik penguat kutub magnet
rugi teg. Penguat kutub magnet
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= (Tegangan terminal generator DC)
(GGl yang dibangkitkan generator)
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Nb: Perlu diingat bahwa (karena pemasangan seri)
………………..(1)
………………………………….(2)
………………………………….(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di
atas , maka untuk mencari Ea
adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
b. Generator Kompon Pendek
RL
IL
V
VL
RL
Rs
IL
Ra
Rs
G
If
Ea
Vs
=
Ia
Is
If
Rf
If
Diagram Arus Listrik
Ra
G
=
Ia
Is
IL
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
Perbedaan kompon pendek dan panjang terletak pada penyambungan
tahanan penguat shunt. Tahanan tersebut akan dirangkai pararel
menyambung dengan batas antara tahanan jangkar dan tahanan penguat
kutub seri.
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
= rugi tegangan pada kumparan magnet
shunt
= tahanan penguat kutub magnet
= arus listrik penguat kutub magnet
rugi teg. Penguat kutub magnet
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= (Tegangan terminal generator DC)
(GGl yang dibangkitkan generator)
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Nb: Perlu diingat bahwa
V
Ea
Vs
V
L
RL
Rs
Ra
G
=
Ia
Is
IL
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
………………..(1)
……………………………(2)
…………………………………(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di
atas , maka untuk mencari Ea
adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
DIAGRAM DAYA DAN
EVISIENSI
KUMPARAN SHUNT
P in
A
Pem
B
Ia
C
D
F
P
n
Keterangan
A
= Rugirugi putaran tanpa beban
B
= Rugirugi beban
C
= Rugirugi kumparan angker
D
= Rugirugi motor sikat
F
= Rugirugi kumparan shunt
Pin
Pb
Pem
Pcu
Pn
= Daya input
= Rugi besi dan gesekan (AB)
= Daya elektro magnet
= Rugi tembaga (CDF)
= Daya out put
KUMPARAN SERI
P in
Pem
A
B
C
Ia
D
E
P
n
Keterangan
A
= Rugirugi putaran tanpa beban
B
= Rugirugi beban
C
= Rugirugi kumparan angker
D
= Rugirugi motor sikat
E
= Rugirugi kumparan seri
Pin
Pb
Pem
Pcu
Pn
= Daya input
= Rugi besi dan gesekan (AB)
= Daya elektro magnet
= Rugi tembaga (CDE)
= Daya out put
KUMPARAN KOMPON
P in
Pem
A
B
C
Ia
D
E
F
P
n
Keterangan
A
= Rugirugi putaran tanpa beban
B
= Rugirugi beban
C
= Rugirugi kumparan angker
D
= Rugirugi motor sikat
E
= Rugirugi kumparan seri
F
= Rugirugi kumparan shunt
Pin
Pb
Pem
Pcu
Pn
= Daya input
= Rugi besi dan gesekan (AB)
= Daya elektro magnet
= Rugi tembaga (CDEF)
= Daya out put
Persamaan menurut Diagram Daya
Efisiensi
Pin
Pem
Pb
Pcu
= Pem + Pb
= Pn + Pcu
= Pin – Pem
= Pem – Pn
TORSI
JANGKAR
Hubungan Kerja dengan Torsi
Angker
Pada gambar di atas sebuah jangkar
generator yang memiliki jari jari (R) dan
sebuah gaya keliling yaitu F.
Berdasarkan hal tersebut maka usaha
atau kerja jangkar dapat dihitung :
Hubungan dengan jarak putar
Jarak (untuk satu putaran )
Hubungan dengan waktu putar
(untuk 1 menit dalam Rpm)
(untuk 1 detik dalam Rps
Kerja yang terjadi pada jangkar
sebanding dengan daya armatur
(Pem)
x
Sehingga….
Berdasarkan persamaan berikut
Maka perhitungan tersebut dapat dikonversikan
menuju satuan British (lb.ft) atau CGS (kg. m)
KONVERSI
SATUAN
Britsh
CGS
Jika dan Ea dijabarkan berdasarkan rumusan awal yaitu ,
maka akan dihasilkan…
Perlu diingat untuk satuan Britsah
dan CGS juga mengkuti!!!!
• British
• CGS
TORSI POROS
Torsi jangkar menyebabkan generator mengeluarkan daya output atau
Pn yang mana menimbulkan torsi bagi poros. Torsi poros biasa disebut
sebagai Ts atau Tsh
Daya torsi yang dihasilkan bisa berupa daya kuda yang biasa disingkat
BHP (Break Horse Power) atau daya kuda rem
Hubungan BHP dan daya input Pin
Nm
Untuk satuan Bristish dan CGS maka
rumus menjadi
MOTOR LISTRIK
Apa yang dimaksud
MOTOR LISTRIK?
Motor listrik adalah alat yang dapat
mengubah energi listrik menjadai energi
mekanik.
Dasar kerja motor dapat diasumsikan juga
seperti alat pengukur listrik yaitu
perputaran kumparan berarus istrik pada
medan magnet.
MOTOR DC
MOTOR DC adalah jenis motor listrik
yang bergerak menggunakan smber
tegangan DC.
Perubahan energi yang terjadi adalah
KONSTRUKSI MOTOR DC
Keterangan:
1. Badan rangka, merupakan sarana pendukung mekanik untuk
mesin secaa menyeluruh (rumah mesin). Membawa fluks
magnet yang dihasilkan kutubkutub.
2. Kutub merupakan medan penguat magnet yang terdiri atas
inti kutub dan sepatu kutub. Sebagai pendukung mekanik
untuk kumparan penguat medan magnet.
3. Inti jangkar digunakan sebagai tempat melilitnya kumparan
kumpran penghasil GGL induksi
4. Kumparan jangkar, tempat penghasil GGl induksi.
5. Kumparan medan, tempat pembangkitan fluks yang dipotong
oleh konduktor jangkar.
6. Komutator, penghubung arus dari konduktor jangkar.
Fungsinya sebagai penyearah arus.
7. SikatSikat, digunakan sebagai jembatan bagi aliran arus ke
kumparan jangkar.
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Secara sederhana dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran
pada motor DC.
Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC
yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan : kutub
Utara dan kutub Selatan.
Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutubkutub
dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektromagnetik. Elektromagnetik menerima listrik dari sumber
daya dari luar sepagai penyedia struktur medan.
Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan
menjadi elektromagnetik.
Kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakkan beban.
Arus dalam MOTOR DC
Gaya dalam MOTOR DC
Medan Magnet dalam MOTOR DC
Untuk lebih jelasnya prinsip arah putar pada motor DC
dapat menggunakan kaidah tangan kiri.
Kutub magnet akan
menghasilkan medan magnet
dari arah kutub Utara ke
Selatan.
Medan magnet akan emotong
kawat penghantar yang dialiri
arus listrik (ditunjukkan oleh
empat jari)
Akibatnya akan timbul gaya
gerak listrik yang searah
dengan ibu jari
Dapat ditunjukkan dengan rumus
berikut:
JENISJENIS
MOTOR DC
Motor DC
Motor DC
penguat
TERSENDIRI
Motor Seri
Motor DC
penguat SENDIRI
Motor Shunt
Motor
Kompon
Motor K.
panjang
Motor K.
pendek
Dalam perhitungan motor DC terdapat beberapa ketentuan umum
yang digunakan sebagai pedoman dalm perhitungan lanjutan:
• Dalam motor DC tegangan berlawana arah dengan , sehingga
nilai
• Persamaan umum dalam perhitungan dalam motor DC adalah
……
……
• Setiap selesai perhitungan GGl, maka dapat dicari besar nilai
daya menggunakan rumus GGl tersebut
…..
x
…...
……
• Untuk mencari dapat berdasarkan jumlah kutub manet dan
jumlah pararel jangkar dapat menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
Ea: Gaya Gerak Listrik (GGL)
V : Tegangan Luar
z : jumlah penghantar total
N : kecapatan putar (Rpm)
a : jumlah pararel jangkar
ɸ : fluks per kutub
: arus jangkar
: tahanan jangkar
: daya input
: daya mekanik setara dengan daya
listrik yang timbul dalam jangkar
: daya kawat tembaga
MOTOR DC PENGUAT
TERSENDIRI
Motor DC penguat tersendiri atau bisa
disebut sebagai motor DC tanpa penguat
medan. Disebut demikian dikarenakan arus
untuk lilitan kutub magnet berasal dari
sumber arus DC yang terletak di luar motor.
VL
Dimana,
Tetapi,
Sehingga… 1.……
… 2.……
Daya yang diperoleh
…..
x
…...
……
n
IL
IL
Ea
Ia
Note
Rumus tersebut digunakan jika nila
Vsi bernilai 0. Jika tidak, maka
ditambahkan pada rumus 1. …+ 2Vsi
K
WAHYU PUSPA WIJAYA
PTM A1/ 140511602945
YOGA ADI SAPUTRA
PTM A1/140511602892
ZAKARIA
PTM A1/ 140511603711
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Maret 2016
PETA
KONSEP
MOTOR DC
ARUS
SEARAH
(DC)
SISTEM
PEMBANGKI
T TENAGA
LISTRIK
TEKNI
K
TENAG
A
LISTRI
K
GENERATO
R ARUS
SEARAH
(DC)
ENERGI LISTRIK
Energi listrik adalah energi yang
berasal dari muatan listrik yang
menimbulkan medan listrik statis atau
bergeraknya elektron pada konduktor
( pengantar listrik ) atau ion ( positif
atau negatif ) pada zat cair atau
gas. Listrik memiliki satuan Ampere
yang disimbolkan dengan A dan
tegangan listrik yang disimbolkan
dengan V dengan satuan volt dengan
ketentuan kebutuhan pemakaian daya
listrik Watt yang disimbolkan dengan
W. Energi listrik dapat diciptakan oleh
sebuah energi lain dan bahkan sanggup
memberikan energi yang nantinya dapat
dikonversikan pada energi yang lain.
SUMBER ENERGI LISTRIK
Pengertian sumber energi adalah segala
sesuatu di sekitar kita yang mampu menghasilkan
energi. Sedangkan sumber energi listrik adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang
mampu menghasilkan energi listrik. Contoh
sumber energi listrik adalah PLN, accu/aki, baterai
kering, adaptor dan buah.
1.
2.
3.
4.
5.
CONTOH-CONTOH
SUMBER ENERGI
LISTRIK
Perusahan Listrik Negara ( PLN ) , yaitu melalui pembangkit listrik seperti
PLTA, PLTS, PLTD atau PLTU.
Accu / Aki , yaitu alat yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk
energi kimia. Aki dibedakan menjadi dua jenis yaitu Aki basah / cair dan
Aki kering. Berdasarkan standar internasional, setiap satu cell Accu
mempunyai tegangan nominal sebesar 2 Volt. Dengan demikian Accu / Aki
12 Volt mempunyai cell 6 buah demikian juga dengan Accu / Aki 6 Volt
yang mempunyai cell 3 buah.
Baterai Kering , yaitu alat yang bisa menyimpan energi listriknya dalam
zat kimia kering.
Adaptor , yaitu suatu alat elektronik yang terbentuk dari komponen
komponen elektronika pada sebuah rangkaian regulator yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan tinggi sekaligus merubah tegangan AC
menjadi DC. Adaptor digunakan sebegai penerus tegangan listrik saat
pengisisan ( charge battery ) pada perangkat elektronika seperti telepon
selular, notebook , laptop , dan lain sebagainya.
Buah, Seiring berkembangnya zaman, akhir akhir ini beberapa penelitian
sudah membuktikan bahwa buah dan tanaman tertentu dapat
menghasilkan sumber energi listrik meskipun dalam jumlah yang kecil.
Contohnya kulit pisang dan jeruk.
TEKNIK TENAGA LISTRIK
Teknik tenaga listrik merupakan suatu ilmu
yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan
pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan
aliran elektron dalam konduktor (arus listrik).
Arus yang bekerja di dalamnya adalah arus DC
dan AC. Dalam pengadaannya arus tersebut
diperoleh melalui Sistem Pengadaan Energi Listrik
yang terbagi atas:
a. Sistem pembangkit listrik
b. Transmisi
c. Distribusi
Sistem pengadaan listrik atau
sistem tenaga listrik dapat dilihat
berdasarkan gambar berikut.
Sistem Pembangkit Listrik
Digunakan untuk membangkitkan energi
listrik melalui berbagai macam pembangkit
tenaga listrik. Pada sistem ini sumbersumber
energi yang berasal alam diubah melalui
sistem pengubah energi mekanik
(generator/turbin) menjadi energi listrik.
Sistem Transmisi
Berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari
pusat pembangkit ke pusat beban melalui
saluran transmisi.
Distribusi
Pendistribusian listrik ke konsumen (pabrik,
industri, perumahan, dll)
KLASIFKASI SALURAN TRANSMISI
BERDASARKAN TEGANGAN
Salura Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200 KV
500KV
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30 KV – 150 KV
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30 KV – 150 KV
Khusus pemasangan di kotakota besar di Pulau Jawa
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6 KV – 30 KV
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 6 KV – 20 KV
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) 40 Volt – 1000
Volt
Saluran Kabel Teganagn Rendah (SKTR) 40 Volt – 1000
Volt
Perbedaan dasar dengan SUTR adalah posisi pemasangan di
dalam tanah
PENGELOMPOKAN JARINGAN
DISTRIBUSI1 TENAGA LISTRIK
Keterangan:
1. Daerah bagian
pembangkitan
2. Daerah bagian penyaluran
bertegangan tinggi (HV,
UHV, EHV)
3. Daerah bagian distribus
primer bertegangan
menengah (6 atau 20 kV)
4. Daerah konsumen
bertegangan rendah
(instalasi dalam bagunan,
dll)
2
3
4
PEMBANGKIT LISTRIK
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi)
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
PLTA (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR)
Beberapa bagian dari PLTA:
1.
Bendungan, berfungsi menampung air dalam jumlah besar un
tuk menciptakan tinggi jatuh air agar tenaga yang dihasilkan
juga besar. Selain itu bendungan juga berfungsi untuk
pengendalian banjir.
2.
Turbin, berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekani
k. Air yang jatuh akan mendorong balingbaling sehingga
menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin ini
dihubungkan ke generator. Turbin air
kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.
3.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi
gigi putar sehingga ketika balingbaling turbin berputar maka
generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah
energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik.
4.
Jalur Transmisi, berfungsi mengalirkan energi listrik dari PL
TA menuju rumah –rumah dan pusat industri.
SKEMA DAN PRINSIP KERJA
SISTEM KERJA PLTA
1.
2.
Pertamatama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa
juga disebut dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang
dinamakan penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman
yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air
dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang
berfungsi juga untuk menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut
mampu menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu
energi gerak yang dikonversikan juga menjadi energi listrik
oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga
air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari
generator tersebut kemudian diatur lalu ditransfer dengan
alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai
dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi
tegangan, daya dan lainya untuk didistribusikan ke rumah
rumah warga
KELEBIHAN PLTA
Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan
kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok
digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi
beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan
dengan pembangkit energi terbarukan lainnya dan
teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50100
tahun.
Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus
digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai
cadangan air dan pariwisata.
Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi
berharga bagi lingkungan.
Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca
KELEMAHAN PLTA
Mebutuhkan inventasi yang besar
Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat
listrik yang berkapasitas besar
Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk
pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling
lama untuk pengembangan proyek energi angin, dapat
memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang
angin yang besar yang membutuhkan studi dampak
lingkungan yang luas. Memerlukan lapangan yang luas
dan terbuka (mengurangi areal pertanian dan
bangunan). mengganggu penerimaan sinyal televisi atau
transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan,
oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu
dibatasi di bawah 70m/s.
PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA UAP)
PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap adalah
pembangkit listrik yang menggunakan uap sebagai fluida
kerjanya untuk memutar turbin. Turbin memutar
generator yang membangkitkan listrik. Umumnya PLTU
menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Ada juga
yang menggunakan BBM, tapi saat ini sudah jarang
karena tidak ekonomis.
Pada PLTU terdapat banyak sekali peralatan. Mulai
dari valve, pompa, motor, fan, boiler, turbin, generator, dan
masih banyak lagi dengan jenis yang berbedabeda. Ada
beberapa sistem/siklus utama dalam sebuah PLTU: siklus
air dan uap, siklus air pendingin, sistem pengolahan bahan
bakar, sistem udara pembakaran, sistem pengolahan air,
sistem pengolahan air bekas, dan sistem pengolahan abu.
Skema sistem
PLTU
SISTEM/SIKLUS YANG ADA PADA PLTU
1.
2.
3.
4.
Siklus air dan uap itu adalah suatu siklus dimana air diubah fasanya
menjadi uap kering untuk menggerakan turbin, kemudian
dikondensasi kembali menjadi air, dan seterusnya.
Siklus air pendingin, sesuai dengan namanya, untuk pendinginan
Terutama digunakan untuk kondensasi uap hasil ekspansi turbin
menjadi air di kondensor. Tergantung dari desain PLTUnya, ada siklus
pendingin yang menggunakan air pendingin dari air laut, ada juga
yang dari air sungai yang telah diolah sebelumnya di sistem
pengolahan air. Kalau yang diambil dari air laut biasanya siklus
terbuka, air dihisap dari laut, digunakan untuk mendinginkan
kondensor, kemudian langsung dibuang ke laut lagi. Kalau yang
diambil dari sungai, ada peralatan yang namanya cooling
towercooling tower ada air yang terbuang dan ada penambahan air
(make up) juga. untuk mendinginkan air pendingin yang sudah panas
karena mendinginkan uap di kondensor. Jadi siklusnya bisa disebut
siklus semi tertutup.
Sistem pengolahan bahan bakar adalah suatu sistem yang mengolah
bahan bakar (batu bara) dari tempat penyimpanan awal (stock pile)
sampai nantinya digunakan untuk pembakaran di boiler.
Sistem udara pembakaran adalah suatu sistem yang berfungsi
menyuplai udara untuk pembakaran. Peralatan utama disana adalah
fan yang berfungsi menghisap udara dari luar dan
menghembuskannya ke dalam boiler untuk pembakaran.
5.
6.
7.
Sistem pengolahan air adalah sistem yang mengolah air baku.
Di PLTU yang mengambil air dari laut, ada
sistem desalination, yakni untuk mengubah air laut menjadi
air tawar, kemudian diolah lagi menjadi air demin (air tanpa
mineral) melalui proses demineralization. Kalau PLTU yang
sumber airnya dari sungai, proses pengolahan awalnya
seperti di PDAM, kemudian sebagian digunakan untuk siklus
pendingin, sebagian lagi untuk dijadikan air demin yang
nantinya digunakan pada siklus air-uap utama.
Sistem pengolahan air bekas mengolah air yang sudah
dipakai sebelum dibuang ke sungai. Tujuannya agar tidak
mencemari lingkungan.
Sistem pengolahan abu adalah sistem yang mengolah abu
hasil pembakaran di boiler. Batubara yang merupakan bahan
bakar PLTU menghasilkan produk limbah berupa
abu, seperti asap pada kendaraan bermotor. Abu yang
dihasilkan sangat banyak. Jika langsung dibuang begitu saja
akan mencemari lingkungan, dan pastinya pengelola PLTU
akan mendapat masalah dengan masyarakat sekitarnya. Oleh
karena itu, ada peralatan yang namanya electrostatic
precipitator (EP) yang fungsinya menangkap abu. Sehingga
abu yang keluar dari cerobong PLTU kadarnya sangat sedikit
dan tidak mencemari lingkungan. Abu yang ditangkap oleh EP
di-drain secara berkala. Abu hasil pembakaran tersebut bisa
PRINSIP KERJA PLTU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor
kemudian dihancurkan dengan the pulverized fuel mill sehingga menjadi
tepung batubara.
Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas oleh forced
draught fan sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar (batu
bara).
Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara
disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti
semburan api.
Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air
tersebut akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung
boiler untuk memisahkan uap dari air yang terbawa.
Selanjutnya uap dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan
tekanan uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang
meyebabkan pipa ikut berpijar merah.
Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber
tenaga turbin tekanan tinggi (11) yang merupakan turbin tingkat pertama dari
3 tingkatan.
Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam
governor valve (10) secara manual maupun otomatis.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi akan sangat berkurang
drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater untuk meningkatkan
suhu dan tekanannya kembali.
Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin
tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang, dan keluarannya langsung
digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan rendah.
Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih,
sehingga perlu di alirkan ke condensor agar menjadi air untuk dimasak ulang.
Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator oleh feed pump untuk dimasak
ulang. awalnya dipanaskan di feed heater yang panasnya bersumber dari high
pressure set, kemudian ke economiser sebelum di kembalikan ke tabung boiler.
Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam cooling
tower, dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower.
kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air
pendingin ulang.
Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3 phase,
Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah ( 20-25 kV).
Dengan menggunakan transformer 3 phase, tegangan dinaikkan menjadi tegangan
tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi 3 phase.
Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap agar melewati
electrostatic precipitator untuk mengurangi polusi dan kemudian gas yg sudah
disaring akan dibuang melalui cerobong.
PLTP/PLTPB(PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik
(Power generator) yang menggunakan panas bumi(Geothermal) sebagai
energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang
berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia,kecuali pulau
Kalimantan.
Keuntungan teknologi ini antara lain : bersih, dapat beroperasi pada
suhu yanglebih rendah daripada PLTN, dan aman, bahkan geothermal
adalah yang terbersih dibandingkan dengan nuklir, minyak bumi dan
batu bara. Meskipun tergolong ramah lingkungan, namun beberapa hal
perlu dipertimbangkan apabila pembangkit listrik tenaga panas bumi
ingin dikembangkan sebagai pembangkit dengan skala besar adalah
kandungan uap panas dan sifat fisika dari uap panas didalam reservoir
dan penurunan tekanan yang terjadi sebagai akibat digunakannya uap
panas di dalam reservoir. PLTP juga membawa pengaruh yang
merugikan pada lingkungan dan harus diminimalisasi, antara lain :
polusi udara, polusi air, polusi suara, dan penurunan permukaan tanah.
CARA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA PANAS BUMI (PLTP)
Pada prinsipnya PLTP
merupakan Pembangkit
listrik tenaga uap seperti
pada umumnya. Hanya
untuk PLTP ini uap yang
digunakan bukan berasal
dari boiler tetapi uap
berasal dari dapur di
dalam perut bumi.
Secara sederhana cara
kerja PLTP dapat
digambarkan seperti di
samping:
1.
2.
3.
4.
5.
Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber
panas alami melalui injektor.
Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap
bertekanan dan keluar melalui sumur produksi.
Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus
dilakukan pemisahan antara uap dan air pada separator.
Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya
menjalankan generator untuk digunakan sebagai
pembangkit listrik, sedangkan airnya akan menuju kembali
kedalam injektor.
Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin
maka akan menuju kondensor untuk dijadikan air kembali.
Air dari kondensor akan didinginkan pada tangki pendingin
melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya air
dapat di injeksikan kembali pada sumur injeksi.
PLTG (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA GAS)
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah
pembangkit energi listrik yang menggunakan
peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang
sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis
dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi
lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
KEKURANGAN TURBIN GAS
Kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material
yang digunakan untuk komponenkomponen turbinnya karena
harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsure kimia
bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi
dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus
berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak
dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi
yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan
sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk
menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja
siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja
pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan
efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin
gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut
dengan combined cycle.
SKEMA SISTEM PLTG
CARA KERJA PLTG
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam
compressor melalui pintu, udara ditekan masuk ke dalam
compressor. Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar
dengan tekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan
di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur 2000–
3000ᴼF. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi
termal dengan temperature dan tekanan yang tinggi
suhunya kirakira 900ᴼC.
Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan
dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu
sudu gerak dan sudusudu diam turbin, gas panas tersebut
temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses
ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi
mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk
memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
PLTS (PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA)
Sejarah PLTS tidak terlepas dari
penemuan teknologi sel surya berbasis
silikon pada tahun 1941. Ketika itu
Russell Ohl dari Bell Laboratory
mengamati silikon polikristalin akan
membentuk buit in junction, karena
adanya efek segregasi pengotor yang
terdapat pada leburan silikon. Jika berkas
foton mengenai salah satu sisi junction,
maka akan terbentuk beda potensial di
antara junction, dimana elektron dapat
mengalir bebas. Sejak itu penelitian untuk
meningkatkan efisiensi konversi energi
foton menjadi energi listrik semakin
intensif dilakukan. Berbagai tipe sel surya
dengan beraneka bahan dan konfigurasi
geometri pun berhasil dibuat.
KOMPONEN UTAMA PLTS
Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat
mengubah cahaya menjadi listrik dan merupakan
komponen utama dalam sistem PLTS.
Gambar sel surya
sebagai komponen
utama PLTS
PRINSIP KERJA PLTS
Selain terdiri atas modulmodul sel surya, komponen lain
dalam sistem PLTS adalahBalance of System (BOS) berupa
inverter dan kontroller. PLTS sering dilengkapi dengan
batere sebagai penyimpan daya, sehingga PLTS dapat tetap
memasok daya listrik ketika tidak ada cahaya matahari.
Pembangkitan energi listrik pada sel surya terjadi
berdasarkan efek fotolistrik, atau disebut juga efek
fotovoltaik, yaitu efek yang terjadi akibat foton dengan
panjang gelombang tertentu yang jika energinya lebih besar
daripada energi ambang semikonduktor, maka akan diserap
oleh elektron sehingga elektron berpindah dari pita valensi
(N) menuju pita konduksi (P) dan meninggalkan hole pada
pita valensi, selanjutnya dua buah muatan, yaitu pasangan
elektronhole, dibangkitkan. Aliran elektronhole yang
terjadi apabila dihubungkan ke beban listrik melalui
penghantar akan menghasilkan arus listrik.
GAMBAR PRINSIP KERJA
SEL SURYA
PLTSA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
SAMPAH)
Pembangkit listrik tenaga sampah ialah sumber energi
listrik yang menggunakan sampah sebagai bahan bakar
penggerak turbin. Tujuan dari sebuah PLTSa ialah untuk
mengkonversi sampah menjadi energi. Pada dasarnya ada
dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi,
yaitu proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan
proses thermal yang menghasilkan panas. PLTSa yang
sedang diperdebatkan untuk dibangun di Bandung
menggunakan proses thermal sebagai proses
konversinya. Pada kedua proses tersebut, hasil proses
dapat langsung dimanfaatkan untuk
menggerakkan generator listrik. Perbedaan mendasar di
antara keduanya ialah proses biologis menghasilkan gasbio yang kemudian dibarak untuk menghasilkan tenaga
yang akan menggerakkan motor yang dihubungkan
dengan generator listrik sedangkan proses thermal
menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk
PROSES KONVERSI THERMAL
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara,
yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya
ialah proses oksidasi bahanbahan organik menjadi bahan
anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat
antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara
sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah
akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air
(H2O). Unsurunsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S)
dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksidaoksida dalam fasa
gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh
insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple
chamber, starved air unit, rotary kiln, dan fluidized bed incinerator.
Pirolisa merupakan proses konversi bahan organik padat
melalui pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses
pemanasan dengan temperatur tinggi, molekulmolekul organik
yang berukuran besar akan terurai menjadi molekul organik yang
kecil dan lebih sederhana. Hasil pirolisa dapat berupa tar, larutan
asam asetat, methanol, padatan char, dan produk gas.
Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organik
menjadi gas. Gasifikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran
tidak sempurna pada temperatur yang relatif tinggi (sekitar 9001100 C).
Seperti halnya pirolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang dapat
dibakar dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3.
Pembangkit listrik tenaga sampah yang banyak digunakan saat ini
menggunakan proses insenerasi. Sampah dibongkar dari truk pengakut
sampah dan diumpankan ke inserator. Didalam inserator sampah dibakar.
Panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran digunakan untuk merubah
air menjadi uap bertekanan tinggi. Uap dari boiler langsung ke turbin. Sisa
pembakaran seperti debu diproses lebih lanjut agar tidak mencemari
lingkungan (truk mengangkut sisa proses pembakaran). Teknologi
pengolahan sampah ini memang lebih menguntungkan dari pembangkit
listrik lainnya. Sebagai ilustrasi : 100.000 ton sampah sebanding dengan
10.000 ton batu bara. Selain mengatasi masalah polusi bisa juga untuk
menghasilkan energi berbahan bahan bakar gratis juga bisa menghemat
devisa.
SKEMA KERJA PLTSA KONVERSI
THERMAL
PROSES KONVERSI BIOLOGIS
Proses konversi biologis
dapat dicapai dengan cara
digestion secara anaerobik
(biogas) atau tanah urug
(landfill). Biogas adalah
teknologi konversi biomassa
(sampah) menjadi gas
dengan bantuan mikroba
anaerob. Proses biogas
menghasilkan gas yang
kaya akan methane dan
slurry. Gas methane dapat
digunakan untuk berbagai
sistem pembangkitan
energi sedangkan slurry
dapat digunakan sebagai
kompos. Produk dari
digester tersebut berupa
gas methane yang dapat
dibakar dengan nilai kalor
Apakah
GENERATOR
itu?????
GENERATOR
GENERATOR adalah seperangkat sistem atau alat
yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Dengan induksi elektromagnetik.
ENERGI MEKANIK
adalah jumlah energi dalam sistem
mekanis atau kelompok benda yang berinteraksi berdasar prinsip
mekanik dasar. Suber tenaga mekanik yang diubah menjadi listrik
berasal dari air, angin, uap, nuklir, dll (sumber pembangkit)
ilmualam.net.
ENERGI LISTRIK
adalah energi utama yang dibutuhkan
untuk berbagai peralatan listrik yang tersimpan dalam arus
(Ampere), tegangan listrik (Volt)dan dengan ketentuan kebutuhan
konsumsi daya listrik (Watt). Energi listrik yang dihasilkan bisa
berupa arus DC atau AC. Pada kesempatan ini akan dibahas LEBIH
khusus mengenai GENERATOR DC.
DEFINISI GENERATOR DC
GENERATOR DC adalah alat yang mengubah energi mekanik
dinamis menjadi energi listrik berauskan DC (arus searah).
Dihasilkan melalui proses induksi yang terjadi pada kawat yang
melingkari dua kutub (Utara dan Selatan). Perpotongan garisgaris gaya di dalamnya mengakibatkan induksi magnet.
Arus yang dihasilkan berupa bolak-balik yan kemudian diubah
menjadi arus searah dengan dua sekat lempengan logam setengah
lingkaran (komutator). Besar GGL induksi tergantung pada garis
gaya yang dipotong tiap sekon.
KONSTRUKSI
GENERATOR DC
Secara umum generator DC dibagi atas dua bagian utama:
1. ROTOR
adalah bagian generator yang bergerak atau berputar.
Terdiri atas:
Poros jangkar
(armatur)
Jangkar (angker)
Lilitan Jangkar
Komutator
POROS JANGKAR
Tempat diletakkannya seluruh kompenen rotor yang nanti secara bersamaan akan
berputar dengan poros. Poros bersama inti rotor juga memiliki fungsi sebagai jalan atau
jalur fluks yang telah dibangkitkan oleh kuparan medan
JANGKAR
Jangkar pada generator DC berbentuk silinder yang diberi alur-alur sebagai tempat
pelilitan kumparan –kumparan jangkar . Pada kumparan tersebut akan terbentuk induksi
magnet atau GGl induksi. Umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat, memiliki sifat
feromagnetik dengan permiabilitas yang lumayan besar. Permiabilitas yang besar
ditujukan agar lilitan jangkar terletak pada induksi megnet yang besar sehingga mampu
mengahasilkan GGl induksi yang besar pula
LILITAN JANGKAR
Lilitan jangkar terdiri atas bahan tembaga yang berisolasi email. Ditempatkan pada alur
jangkar berbentuk lilitan jangkar generator. Hal tersebut juga bergantung pada
karakteristik generator. Fungsi dari lilitan jangkar adalah sebagai tempat penyaluran dan
terbentuknya GGL induksi.
KOMUTATOR
Komutator dipres pada poros anker. Terdiri atas segmen-segmen dari tembaga yang
berbentuk irisan memanjang searah dengan poros. Kemudian diisolasi dengan mika atau
phenolic resin pada masing-masing sisi. Komumtator juga dihubungkan dengan
kumparan anker dengan tujuan membentuk rangkaian kontinyu. Fungsi komutator adalah
menyearahkan aru bolak-balik menjadi arus searah yang akan digunakan pada beban
kelistrikan kendaraan.
2. STATOR
adalah bagian generator yang statis atau diam.
Secara umum bagian stator trdiri atas:
Rumah/Bingkai/ kerangka generator
Kutub utama beserta lilitan
Kutub sepatu
Bantalan poros
Sikat
Papan Terminal
RUMAH/BINGKAI/KERANGKA GENERATOR
Tempat pemasangan komponen-komponen generator terutama pemasangan inti kutub utama
KUTUB UTAMA BESERTA LILITAN
Kutub utama terbuat dari bahan yang sama dengan jangkar generator DC. Dibentuk dan dilitkan pada
penghantar dan kemudian diisolasi. Keguanaan utamanya adalah untuk menyalurkan medan magnet
dari kutub utara ke kutub selatan. Sedangkan lilitan kutub utama terdiri dari bahan penghantar
berisolasi email yang memberikan penguatan medan pada sepatu kutub.
KUTUB SEPATU
Bisa juga dikatakan sepatu kutub. Merupakan magnet tetap yang diletakkan di bawah kutub utama.
Kegunaannya untuk memberikan medan magnet awal yang kemudian diperkuat oleh kutub utama
berdasarkan besar kecilnya arus yang mengalir pada kutub utama
BANTALAN POROS
Kegunaannya sebagai tempat berputarnya poros
SIKAT
Terdiri dari beberapa campuran logam. Fungsinya sebagai jembatan bagi aliran arus dari lilitan
jangkar menuju beban.
PAPAN TERMINAL
Merupakan tempat ujung-ujung lilitan generator yang dihubungkan dengan baut. Kegunaanya untuk
menghubungkan lilitan yang terdapat pada generator sehingga keperluan energi dapat terpenuhi
didapat dari hasil proses kerja generator yang diambil melalui baut-baut pada terminal.
JENISJENIS JANGKAR pada
GENERATOR DC
Sesuai gambar di atas
1. Gambar kiri adalah Belitan
komutator gelombang yang bercirikan
a = 2.
2. Gambar kanan adalah belitan
komutator gelung yang bercirikan a=P
a = Jumlah pararel
jangkar
P = Jumlah kutub
magnet
PRINSIP KERJA
GENERATOR DC
Pada dasarnya prinsip kerja generator DC didasarkan atas dua hukum
berikut:
1.HUKUM FARADAY
Menurut percobaan Faraday, sifat magnet timbul karena listrik, maka
sebaliknya pun bisa. Percobaan Faraday menyimpulkan bahwa selama
magnet digerakkan, dalam kumparan akan terjadi arus lisrik. Arus ini
disebut arus induksi karena diperoleh dari induksi elektromagnetik.
Sedangkan beda tegangannya disebut GGL (Gaya Gerak Listrik). Konsep
Faraday juga dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
e = N d / dt
Keterangan :
N : jumlah lilitan
e : GGL (gaya gerak listrik
fluks magnet
Percobaan Faraday
2. HUKUM LENZ
Lenz mengatakan bahwa, “Arah arus induksi dalam suatu pengantar
sedemikian, sehingga menghasilkan medan magnet yang melawan
perubahan gaya yang menimbulkannya”.
Dari hukum tersebut dapat dikatakan juga bahwa arus listrik yang
diberikan oleh penghantara rotor dapat menimbulkan elektromagnetik
yang sifatnya melawan putaran yang akhirnya menimbulkan GGL (Gaya
Gerak Listrik). Perlu diingat pula bahwa GGL yang dibangkitkan tersebut
mengahasilkan arus jangkar.
Arah gaya magnet berdasar HUKUM
LENZ
Berdasarkan kedua hukum tersebut diperoleh
syarat dan cara penentuan Tegangan GGL
beserta Arah Arus.
Syarat untuk mendapatkan tegangan
GGL:
Penentuan ARAH ARUS ,
berlaku kaidah tangan Kanan:
Berdasarkan arah
gaya magnet hukum
Lenz
Memiliki konduktor (hantaran
kawat)
Memiliki medan magnet
Terdapat fluks yang mampu merubah
dan memotong konduktor tsb.
Keterangan:
Ibu jari : gerak perputaran
Panah dari N ke S adalah
medan magnet kutub U dan S
Empat jari: besaran arus I
dan galvanis tegangan U
Ketika syarat pembangkitan tegangan induksi terpenuhi,
maka berikut adalah proses pembangkitannya
Di atas adalah gambar rotor yang sedang berputar dan tengah berada dalam
pengaruh medan magnet. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Peprpotongan medan magnet
inilah yang menimbulkan tegangan induksi (GGL).
Tegangan induksi akan diperoleh dengan jumlah yang besar ketika posisi
rotor seperti gambar (a) dan (c) . Hal ini dikarenakan pada posisi tersebut
terjadi proses perpotongan medan magnet secara maksimum oleh
penghantar. Sedangkan posisi (b) tidak akan menghasilkan tegangan
induksi, karena posisi tersebut adalah posisi netral yang mana tidak terjadi
perpotongan medan magnet.
Proses pembangkitan seperti gambar sebelumnya di
dapatkan melalui dua cara yakni:
1. Menggunakan cincinseret dan menghasilkan arus
bolakbalik
2. Menggunakan komutator dan menghasilkan tegangan
DC
Cincin
Seret
Gambar 1 adalah rotor yang
dipasang pada cincin seret;
Gambar 2 adalah rotor yang
dipasang pada komutator
Rotor dari hasil cincin seret
mengahsilkan GGl bolakbalik
yang disearahkan oleh
komutator menjadi tegangan DC
Besarnya GGL sebanding
dengan banyaknya putaran dan
arus penguat medan
JENISJENIS
GENERATOR
Berikut adalah persamaanpersamaan yang umum
digunakan pada perhitungan generator DC.
(*)
Keterangan:
Ingat bahwa….. !!!!!!!
Sehingga…
(*) Bentuk persamaan jika ɸ (Weber),
jika ɸ (max well) maka pada
persamaan harus dikalikan
Ea
V
z
N
a
ɸ
: Gaya Gerak Listrik (GGL)
: Tegangan Terminal Generator D
: jumlah penghantar total
: kecapatan putar (Rpm)
: jumlah pararel jangkar
: fluks per kutub
: arus jangkar
: tahanan jangkar
Generator DC penguat TERSENDIRI
Generator jenis ini
memiliki lilitan medan
magnet yang
dihubungkan ke sumber
DC yang secara listrik
tidak tergantung dari
mesin.
Dimana:
…
… (*)
… (**)
Dan
Nb:
(*) Rugi sikat diabaikan = 0
(**) Rugi sikat diperhitungkan
KETERANGAN GAMBAR dan
PERSAMAAN:
= GGl yang dibangkitkan
generator DC
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= rugi tegangan setiap sikat
= tahanan anker
= tahanan luar
= tahanan penguat kutub magnet
= arus listrik belitan anker
= arus listrik pada pemakai
= arus listrik penguat kutub
magnet
= rugi tegangan kumparan anker
Generator DC penguat
SENDIRI
Generator jenis ini memiliki lilitan medan magnet yang dihubungkan
ke sumber DC yang secara listrik tergantung dari mesin atau dengan
kata lain mengambil dari mesin itu sendiri.
1. GENERATOR SERI
RL
IL
V
IL
IL
Ra
G
=
Ia
Ra
Rd
Id
Diagram Arus Listrik
VL
Rs
Rs
Is
Ea
Vs
G
Is
=
Rd
Ia
Id
RL
IL
Vd
Diagram Tegangan Listrik
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK D.A.L dan D.T.L
•
•
•
•
•
(GGl yang dibangkitkan generator)
(Rugi tegangan dalam jangkar)
(Rugi tegangan dalam belitan penguat kutub magnet)
(Tegangan beban)
(Tegangan terminal generator DC)
…………………….. (1)
……………….. (2)
(1) dan(2), maka
Berdasarkan persamaan tersebut, maka diperoleh…
Jika rugi sikat diperhitungkan, () maka..
2. GENERATOR SERI DENGAN TAHANAN DIVERTOR
RL
IL
V
IL
IL
Ra
G
=
Ia
Ra
Rd
Id
Diagram Arus Listrik
VL
Rs
Rs
Is
Ea
Vs
G
Is
=
Rd
Ia
Id
RL
IL
Vd
Diagram Tegangan Listrik
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= arus listrik penguat kutub magnet
= tahanan luar
= arus listrik pada DIVERTOR
= tahanan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= tahanan penguat kutub magnet
rugi teg. Penguat kutub magnet
= tahanan DIVERTOR
= arus listrik belitan anker
= arus listrik pada pemakai
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK D.A.L dan D.T.L
Tahanan divertor dan Tahanan penguat kutub magnet dipasang
PARAREL, maka…
……………………..
(1)
………………..
(2)
(1) dan(2), maka
Berdasarkan persamaan tersebut, maka diperoleh…
Jika rugi sikat diperhitungkan, () maka..
3. GENERATOR SHUNT
RL
Ea
V
IL
IL
Ra
G
If
RL
IL
Ra
=I
a
Rf
If
Diagram Arus Listrik
G
If
VL
=I
a
IL
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
Pada generator shunt penguat eksitasi terhubung pararel dengan rotor. Tegangan
awal generaor diperoleh dari sisa medan magnet pada stator. Perptuaran medan
magnet rotor yang lemah akan membangkitkan dan memperkuat medan magnet
stator hingga dicapai angka tegangan nominal yang diinginkan.
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
(GGl)
= rugi tegangan pada kumparan magnet shunt
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Sedangkan untuk tegangan, jika dianalogikan seperti gambar berikut
A
RL
IL
IL
A
If
B Maka, atau
IL
Ra
G
=I
a
B
If
Rf
A
If
Diagram Arus Listrik
B
………………..(1)
………………………………………(2)
……………………………………..(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di atas ,
maka untuk mencari Ea adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
GENERATOR SHUNT dengan TAHANAN RHEOSTAT
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= (Tegangan terminal generator DC)
(GGl yang dibangkitkan generator)
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
= rugi tegangan pada kumparan magnet
shunt
= tahanan rheostat
= arus listrik rheostat
= rugi tegangan pada rheostat
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Nb: Perlu diingat bahwa (karena pemasangan seri)
A
A
A
B
B
B
Maka, atau
………………..(1)
………………………………………(2)
……………….(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di atas , maka
untuk mencari Ea adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
5. GENERATOR DC KOMPON
Merupakan salah satu jenis generator penguat sendiri
yang memilki dua eksitasi, yaitu eksitasi penguat kutub
magnet seri dan eksitasi penguat kutub magnet shunt.
a. Generator Kompon Panjang
RL
A
IL
Vs
V
VL
RL
IL
IL
A
If
Ea
C
Ra
Rs
G
C
=I
Is
If
a
Rf
A
If
Diagram Arus Listrik
C
Ra
A
G
=I
a
Rs
B
Is
IL
C
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
A
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
= rugi tegangan pada kumparan magnet shunt
= tahanan penguat kutub magnet
= arus listrik penguat kutub magnet
rugi teg. Penguat kutub magnet
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= (Tegangan terminal generator DC)
(GGl yang dibangkitkan generator)
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Nb: Perlu diingat bahwa (karena pemasangan seri)
………………..(1)
………………………………….(2)
………………………………….(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di
atas , maka untuk mencari Ea
adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
b. Generator Kompon Pendek
RL
IL
V
VL
RL
Rs
IL
Ra
Rs
G
If
Ea
Vs
=
Ia
Is
If
Rf
If
Diagram Arus Listrik
Ra
G
=
Ia
Is
IL
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
Perbedaan kompon pendek dan panjang terletak pada penyambungan
tahanan penguat shunt. Tahanan tersebut akan dirangkai pararel
menyambung dengan batas antara tahanan jangkar dan tahanan penguat
kutub seri.
Keterangan:
= tegangan pemakai/ beban/ luar
= tahanan luar
= arus listrik pada pemakai
= tahanan kumparam magnet shunt
= arus listrik kumparan magnet shunt
= rugi tegangan pada kumparan magnet
shunt
= tahanan penguat kutub magnet
= arus listrik penguat kutub magnet
rugi teg. Penguat kutub magnet
= tahanan anker
= arus listrik belitan anker
(Rugi tegangan dalam jangkar)
= (Tegangan terminal generator DC)
(GGl yang dibangkitkan generator)
PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK
D.A.L dan D.T.L
Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah
a. Kanan, maka ( )
b. Kiri, maka
()
Nb: Perlu diingat bahwa
V
Ea
Vs
V
L
RL
Rs
Ra
G
=
Ia
Is
IL
Rf
If
Vf
Diagram Tegangan Listrik
………………..(1)
……………………………(2)
…………………………………(3)
Berdasarkan ketentuan tegangan di
atas , maka untuk mencari Ea
adalah
(1) dan (2)
=
(1) dan (3)
=
DIAGRAM DAYA DAN
EVISIENSI
KUMPARAN SHUNT
P in
A
Pem
B
Ia
C
D
F
P
n
Keterangan
A
= Rugirugi putaran tanpa beban
B
= Rugirugi beban
C
= Rugirugi kumparan angker
D
= Rugirugi motor sikat
F
= Rugirugi kumparan shunt
Pin
Pb
Pem
Pcu
Pn
= Daya input
= Rugi besi dan gesekan (AB)
= Daya elektro magnet
= Rugi tembaga (CDF)
= Daya out put
KUMPARAN SERI
P in
Pem
A
B
C
Ia
D
E
P
n
Keterangan
A
= Rugirugi putaran tanpa beban
B
= Rugirugi beban
C
= Rugirugi kumparan angker
D
= Rugirugi motor sikat
E
= Rugirugi kumparan seri
Pin
Pb
Pem
Pcu
Pn
= Daya input
= Rugi besi dan gesekan (AB)
= Daya elektro magnet
= Rugi tembaga (CDE)
= Daya out put
KUMPARAN KOMPON
P in
Pem
A
B
C
Ia
D
E
F
P
n
Keterangan
A
= Rugirugi putaran tanpa beban
B
= Rugirugi beban
C
= Rugirugi kumparan angker
D
= Rugirugi motor sikat
E
= Rugirugi kumparan seri
F
= Rugirugi kumparan shunt
Pin
Pb
Pem
Pcu
Pn
= Daya input
= Rugi besi dan gesekan (AB)
= Daya elektro magnet
= Rugi tembaga (CDEF)
= Daya out put
Persamaan menurut Diagram Daya
Efisiensi
Pin
Pem
Pb
Pcu
= Pem + Pb
= Pn + Pcu
= Pin – Pem
= Pem – Pn
TORSI
JANGKAR
Hubungan Kerja dengan Torsi
Angker
Pada gambar di atas sebuah jangkar
generator yang memiliki jari jari (R) dan
sebuah gaya keliling yaitu F.
Berdasarkan hal tersebut maka usaha
atau kerja jangkar dapat dihitung :
Hubungan dengan jarak putar
Jarak (untuk satu putaran )
Hubungan dengan waktu putar
(untuk 1 menit dalam Rpm)
(untuk 1 detik dalam Rps
Kerja yang terjadi pada jangkar
sebanding dengan daya armatur
(Pem)
x
Sehingga….
Berdasarkan persamaan berikut
Maka perhitungan tersebut dapat dikonversikan
menuju satuan British (lb.ft) atau CGS (kg. m)
KONVERSI
SATUAN
Britsh
CGS
Jika dan Ea dijabarkan berdasarkan rumusan awal yaitu ,
maka akan dihasilkan…
Perlu diingat untuk satuan Britsah
dan CGS juga mengkuti!!!!
• British
• CGS
TORSI POROS
Torsi jangkar menyebabkan generator mengeluarkan daya output atau
Pn yang mana menimbulkan torsi bagi poros. Torsi poros biasa disebut
sebagai Ts atau Tsh
Daya torsi yang dihasilkan bisa berupa daya kuda yang biasa disingkat
BHP (Break Horse Power) atau daya kuda rem
Hubungan BHP dan daya input Pin
Nm
Untuk satuan Bristish dan CGS maka
rumus menjadi
MOTOR LISTRIK
Apa yang dimaksud
MOTOR LISTRIK?
Motor listrik adalah alat yang dapat
mengubah energi listrik menjadai energi
mekanik.
Dasar kerja motor dapat diasumsikan juga
seperti alat pengukur listrik yaitu
perputaran kumparan berarus istrik pada
medan magnet.
MOTOR DC
MOTOR DC adalah jenis motor listrik
yang bergerak menggunakan smber
tegangan DC.
Perubahan energi yang terjadi adalah
KONSTRUKSI MOTOR DC
Keterangan:
1. Badan rangka, merupakan sarana pendukung mekanik untuk
mesin secaa menyeluruh (rumah mesin). Membawa fluks
magnet yang dihasilkan kutubkutub.
2. Kutub merupakan medan penguat magnet yang terdiri atas
inti kutub dan sepatu kutub. Sebagai pendukung mekanik
untuk kumparan penguat medan magnet.
3. Inti jangkar digunakan sebagai tempat melilitnya kumparan
kumpran penghasil GGL induksi
4. Kumparan jangkar, tempat penghasil GGl induksi.
5. Kumparan medan, tempat pembangkitan fluks yang dipotong
oleh konduktor jangkar.
6. Komutator, penghubung arus dari konduktor jangkar.
Fungsinya sebagai penyearah arus.
7. SikatSikat, digunakan sebagai jembatan bagi aliran arus ke
kumparan jangkar.
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Secara sederhana dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran
pada motor DC.
Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC
yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan : kutub
Utara dan kutub Selatan.
Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutubkutub
dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektromagnetik. Elektromagnetik menerima listrik dari sumber
daya dari luar sepagai penyedia struktur medan.
Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan
menjadi elektromagnetik.
Kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakkan beban.
Arus dalam MOTOR DC
Gaya dalam MOTOR DC
Medan Magnet dalam MOTOR DC
Untuk lebih jelasnya prinsip arah putar pada motor DC
dapat menggunakan kaidah tangan kiri.
Kutub magnet akan
menghasilkan medan magnet
dari arah kutub Utara ke
Selatan.
Medan magnet akan emotong
kawat penghantar yang dialiri
arus listrik (ditunjukkan oleh
empat jari)
Akibatnya akan timbul gaya
gerak listrik yang searah
dengan ibu jari
Dapat ditunjukkan dengan rumus
berikut:
JENISJENIS
MOTOR DC
Motor DC
Motor DC
penguat
TERSENDIRI
Motor Seri
Motor DC
penguat SENDIRI
Motor Shunt
Motor
Kompon
Motor K.
panjang
Motor K.
pendek
Dalam perhitungan motor DC terdapat beberapa ketentuan umum
yang digunakan sebagai pedoman dalm perhitungan lanjutan:
• Dalam motor DC tegangan berlawana arah dengan , sehingga
nilai
• Persamaan umum dalam perhitungan dalam motor DC adalah
……
……
• Setiap selesai perhitungan GGl, maka dapat dicari besar nilai
daya menggunakan rumus GGl tersebut
…..
x
…...
……
• Untuk mencari dapat berdasarkan jumlah kutub manet dan
jumlah pararel jangkar dapat menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
Ea: Gaya Gerak Listrik (GGL)
V : Tegangan Luar
z : jumlah penghantar total
N : kecapatan putar (Rpm)
a : jumlah pararel jangkar
ɸ : fluks per kutub
: arus jangkar
: tahanan jangkar
: daya input
: daya mekanik setara dengan daya
listrik yang timbul dalam jangkar
: daya kawat tembaga
MOTOR DC PENGUAT
TERSENDIRI
Motor DC penguat tersendiri atau bisa
disebut sebagai motor DC tanpa penguat
medan. Disebut demikian dikarenakan arus
untuk lilitan kutub magnet berasal dari
sumber arus DC yang terletak di luar motor.
VL
Dimana,
Tetapi,
Sehingga… 1.……
… 2.……
Daya yang diperoleh
…..
x
…...
……
n
IL
IL
Ea
Ia
Note
Rumus tersebut digunakan jika nila
Vsi bernilai 0. Jika tidak, maka
ditambahkan pada rumus 1. …+ 2Vsi
K