Faktor faktor yang Menyebabkan Mahasisw (1)

“Faktor-faktor yang Menyebabkan Mahasiswa Tidak Lulus Tepat Waktu”

http://www.ridmee.com/2017/06/jangan-sampai-wisuda-cuma-menjadi.html

Mahasiswa lulus kuliah dengan tepat waktu merupakan cita-cita yang harus dicapai
seluruh mahasiswa, lulus tepat waktu dengan target 4 tahun dan 8 semester adalah impian
bagi seluruh mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Lulus kuliah
juga bukan hanya impian bagi mahasiswa itu sendiri tetapi, merupakan impian orang tua yang
telah membiayai kita selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Terlalu lama di
kampus merupakan hal yang tidak di inginkan seluruh mahasiswa, apalagi mendapat cap
sebagai mahasiswa abadi. Tentu saja tidak ada mahasiswa yang ingin mendapat cap seperti
itu.
Beberapa dari mahasiswa tingkat akhir sering mendapat peringatan DO (Drop Out)
jika telah mencapai jangka waktu maksimal kelulusan yaitu 7 tahun dengan 14 semester,
Biasanya Ketua Jurusan (Kajur) ikut turun tangan dalam mengingatkan mahasiswa tersebut
agar segera menyelesaikan kuliahnya.
Bagi mahasiswa yang hanya terfokus dengan kegiatan akademik seperti, rajin kuliah,
dan rajin mengerjakan tugas yang diberikan dosen mungkin lulus tepat waktu menjadi hal
yang mudah untuk dicapai. Nyatanya banyak mahasiswa yang tidak semuanya seperti itu.
Berikut adalah faktor internal dan faktor eksternal penyebab mahasiswa tidak lulus
tepat waktu, supaya kita bisa menghindarinya.


1) Faktor Internal
1. Masih banyak mengulang mata kuliah
Nilai mata kuliah yang tidak memenuhi standar mau tidak mau harus di ulang
kembali, dan mengikuti perkuliahan tersebut dengan adik-adik junior di semester
bawah. Banyak alasan mengapa mengulang mata kuliah? Karena malas masuk
kuliah, malas mengerjakan tugas mata kuliah tersebut, menganggap spele mata
kuliah tersebut, bahkan ada alasan tidak menyukai dosen pengampu mata kuliah
nya. Jika harus mengulang tentu saja secara otomatis memperpanjang masa studi
satu semester lagi. Tentu saja hal tersebut sangat membuang-buang waktu.
Solusinya : Diperlukan kesungguhan dalam mengikuti suatu mata kuliah,
sehingga tidak perlu sampai mengulang kembali.
2. Malas mengerjakan skripsi
Rasa malas untuk mengerjakan skripsi adalah musuh terbesar yang harus
dilawan karena sangat berbahaya ketika kita terus memelihara rasa malas tersebut.
Rasa malas ini akan semakin memuncak saat mulai penulisan skripsi. Skripsi
seharusnya dikerjakan secara terus menerus secara berkesinambungan. Sekali
berhenti, apalagi sampai berbulan-bulan, akan sangat sulit untuk memulainya lagi.
Rasa malas jika terus berkembang lama-kelamaan akan menghancurkan studi
kuliah, jangan sampai itu terjadi, setelah meluangkan biaya, waktu, tenaga, dan

pikiran namun hanya akan terbuang sia-sia.
Solusi : Buanglah rasa malas itu jauh-jauh, itu sangat tergantung terhadap
kemauan diri sendiri, berteman dengan teman yang rajin itu bisa memotivasi kita
supaya cepat menyelesaikan studi.
3. Dimabuk Asmara
Masa kuliah adalah masa dalam penjajakan mencari pacar, bahkan sering
terjadi cinta lokasi antara lawan jenis didalam satu kampus. Cinta dalam masa
kuliah bisa jadi penyemangat, bisa pula jadi bumerang. Tak jarang seorang
mahasiswa terlalu sibuk pacaran hingga mengakibatkan kuliah terbengkalai.
Hubungan asmara dengan ragam romantika plus problematika tentu saja
menimbulkan masalah tersendiri. Apalagi jika tak bisa memahami mana prioritas
yang mesti didahulukan, urusan cinta atau urusan kuliah. Dan nyatanya, urusan
kuliah memang cukup banyak dikorbankan.
Solusi : Hindari kegiatan bersama pasangan yang justru mengganggu
perkuliahan, tanamkan didalam benak tujuan utama yaitu urusan kuliah yang
harus selalu diproiritaskan.
2) Faktor Eksternal
1. Kuliah sambil bekerja

Mencari pengalaman, begitulah alasan yang biasa dilontarkan beberapa

mahasiswa yang melakoni kuliah sambil bekerja. Mencoba peruntungan di dunia
kerja sudah jamak dilakukan oleh mahasiswa. Selain mengisi waktu luang, kuliah
sambil kerja pun mendatangkan keuntungan berupa rupiah. Beberapa yang pandai
mengatur waktu memang sukses, kuliah jalan, kerja jalan, lulus tepat. Namun
tidak jarang kegiatan kuliah sambil kerja justru menjadi penghalang terbesar untuk
menyelesaikan studi. Pulang kerja terlalu larut malam, sehingga waktu tidur pun
terbatas dan telat masuk kuliah karena kesiangan, sesampainya di kelas malah
tidur sehingga dimarahi oleh dosen dan menjadi mahasiswa yang dianggap
bermasalah, dan nilai jelek yang akan didapatkan.
Solusi : Aturlah waktu dengan sebaik mungkin, mencari pengalaman di dunia
kerja memang perlu tetapi, jangan sampai menjadi penghalang untuk lulus kuliah
dengan tepat waktu.
2. Sibuk dengan kegiatan mahasiswa dan berorganisasi
Banyak mahasiswa yang sibuk menjadi bagian dari organisasi internal kampus
seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan kegiatan mahasiswa seperti Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) tidak jarang ada banyak mahasiswa yang aktif di
organisasi eksternal kampus seperti Organisasi Primordial (Kedaerahan), dan
organisasi eksternal lainnya.
Menambah pengalaman, dan memperbanyak relasi adalah alasan utama
mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan mahasiswa dan berorganisasi. Tak jarang

sebagian dari mereka lebih memilih nongkrong di sekretariat atau sekret daripada
duduk di kelas mengikuti kuliah. Terlalu sibuk dalam organisasi tak jarang
membuat mahasiswa mengorbankan kuliahnya sehingga menyebabkan mereka
lama lulus.
Solusi : Mengikuti kegiatan mahasiswa dan berorganisasi memang sangat
bagus untuk menambah pengalaman, dan memperbanyak relasi. Tetapi, jangan
sampai melupakan tujuan utama yaitu lulus kuliah dengan tepat waktu.
3. Faktor Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing yang sulit ditemui karena sibuk menjadi alasan utama
yang harus dihadapi padahal waktu itu kita sedang sangat bersemangat untuk
bimbingan, dan ketika dosen pembimbing sudah ada kita malah malas bimbingan.
Dosen yang PHP (Pemberi Harapan Palsu) atau biasa dibilang selalu ingkar
janji, dan paling parahnya lagi dosen pembimbing tersebut pergi keluar kota
bahkan ke luar negeri dengan berbagai alasan pula. Akhirnya mahasiswa menjadi
korban dan skripsinya pun terlantar.

Solusi : Jika dosen pembimbing agak pasif dan sulit ditemui, maka kamu
harus super rajin mengecek jadwalnya, dan menunjukkan progress skripsimu
setiap ketemu. Selalu berkomunikasi dengan dosen.
“Sekali gagal bukan berarti selamanya, sedangkan berhasil itu soal seberapa gigih kamu mau

berusaha”
Hei para pejuang skripsi, jangan berhenti, gelar sarjana tinggal sejengkal lagi!
https://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/jurusan-dan-perkuliahan/8-halyang-menghalangi-kamu-lulus-kuliah-tepat-waktu-kesannya-sepele-tapi-bisafatalhttp://www.rudihartoyo.com/beberapa-alasan-mahasiswa-terlambatmenyelesaikan-skripsi/
https://www.kompasiana.com/adryandrea/inilah-faktor-penghambat-luluskuliah_550e3d24a33311bf2dba8016