333469244 Dimensi dimensi Prima Teori Pembangunan
DIMENSI-DIMENSI
PRIMA TEORI
PEMBANGUNAN
ARIF HIDAYATULLAH
NPM. 713.1.1.2081
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2016
TEORI MODERNISASI
Isu
modernisasi dimulai adanya teori
Pembagian Kerja Secara
Internasional yang menyatakan
bahwa setiap negara harus melakukan
spesialisasi produksi sesuai dengan
keuntungan komparatif yang
dimilikinya.
Teori
Modernisasi merupakan teoriteori yang menjelaskan bahwa
kemiskinan terutama disebabkan oleh
faktor-faktor internal atau faktor-faktor
Pendapat
para ahli tentang Modernisasi:
◦ Modernisasi merupakan salah satu bentuk
perubahan sosial yang berasal dari revolusi
industri di Inggris dan di Perancis (Beling dan
Toten, 1970).
◦ Modernisasi sebagai penerapan pengetahuan
ilmiah yang ada pada semua aktivitas semua
bidang kehidupan, atau semua aspek-aspek
masyarakat (Schoorl, 1980).
◦ Modernisasi adalah proses penerapan ilmu
pengetahuan yang meliputi semua segi
kehidupan manusia pada tingkat yang berbedabeda (Evers, 1973).
◦ Modernisasi merupakan proses
perubahan cepat dimana individu
berubah dari cara hidup tradisional
menuju gaya hidup yang lebih komplek
dan maju secara teknologis (Rogers,
1976).
◦ Modernisasi sebagai proses dimana
secara historis lembaga yang
berkembang secara perlahan
disesuaikan dengan perubahan fungsi
secara cepat yang menimbulkan
peningkatan yang belum pernah
dicapai sebelumnya dalam hal
pengetahuan manusia, yang
◦ Modernisasi diartikan sebagai suatu
trend unilateral yang bersifat sekuler
dalam mengarahkan manusia ke
arah cara-cara hidup tradisional
menjadi partisipan (Lerner, 1958).
◦ Modernisasi sebagai sejumlah
variabel psikologis yang mampu
membentuk jenis karakteristik dan
mentalitas manusia modern secara
khas (Inkeles, 1966; Mclelland,
1961).
Dua
tipe modernisasi menurut
Abraham (1991):
◦ Modernisasi Ekonomi
Ditandai oleh tingginya tingkat konsumsi,
standart hidup, revolusi teknologi, intensitas
modal yang makin besar dan organisasi
birokrasi yang rasional.
Modernisasi ekonomi mencakup pembentukan
sistem pertukaran moneter, peningkatan tingkat
skill yang dibutuhkan melalui teknokrasi,
mekanisasi, otomasi dan akibat perpindahan
tenaga kerja, penghitungan biaya secara
rasional, spesialisasi okupasi yang semakin
besar dan spesifikasi fungsional, pola-pola
tabungan dan investasi dan alat-alat
transportasi dan komunikasi yang makin cepat.
◦ Modernisasi Sosial
Modernisasi sosial mencakup
modernisasi politik dan modernisasi
psikologis.
Modernisasi sosial meliputi
perubahan dalam atribut-atribut
sistematik, pola-pola kelembagaan
dan peranan-peranan status dalam
struktur sosial masyarakat sedang
berkembang.
TEORI DEPENDENSIA
Pemikiran
Paul Baran (1957)
◦ Dalam interaksi ekonomi internasional
terjadi suatu transaksi dimana faktor modal
dari negeri yang memiliki produktivitas
terbatas dan rendah bergerak ke negeri
yang memiliki produktivitas tinggi.
◦ Namun pergerakan faktor modal antara
negara ini hanyalah bertujuan untuk
menyedot keuntungan dari negara miskin
yang merupakan bagian terbesar dari
pertambahan pendapatan yang diakibatkan
oleh adanya investasi asing.
Pemikiran
Andre Gunder Frank
(1967)
◦ Hipotesa I
Dalam struktur hubungan metropolis
(negara industri/maju) dan satelit
(negara berkembang/ miskin), pihak
metropolis akan berkembang pesat
sedangkan pihak satelit akan menuju
keterbelakangan terus-menerus.
◦ Hipotesa II
Pihak satelit dapat mengalami
perkembangan ekonomi yang sehat dan
mampu menumbuhkan perkembangan
industri yang otonom apabila kaitannya
dengan pihak metropolis tidak ada atau
◦ Hipotesa III
Kawasan-kawasan yang sekarang sangat
terbelakang dan berada pada suatu
situasi yang mirip dengan situasi dalam
sistem feodal adalah kawasan-kawasan
yang pada masa lampau mempunyai
kaitan yang kuat dengan metropolis dari
sistem kapitalis internasional.
◦ Hipotesa IV
Pertumbuhan latifundia sehingga
merupakan kawasan perkebunan dan
hacienda yang maju memang sudah
mengalami pertumbuhan yang kokoh
berdasarkan dinamikanya sendiri dalam
memberikan respon terhadap
kesempatan-kesempatan yang timbul.
Pemikiran
Theotoneo Dos Santos
(1976)
◦ Ketergantungan kepada kolonial
Ditandai oleh bentuk hubungan
perdagangan eksport pada jaman
penjajah dimana kekuatan-kekuatan
komersiil yang beraliansi dengan
pemerintah kolonial mendominasi
hubungan ekonomi diantara negerinegeri jajahan melalui sistem
perdagangan monopoli yang dilengkapi
dengan sistem perdangan monopoli
penguasaan tanah, pertambangan, dan
tenaga kerja oleh pemerintahan kolonial
di negeri-negeri jajahan.
◦ Ketergantungan pada industri dan
keuangan
Ditandai dengan adanya suatu dominasi
modal besar di negara-negara penjajah
yang mana ekspansinya ke negeri-negeri
jajahan dilakukan dengan investasi dalam
produksi bahan-bahan mentah primer
untuk tujuan konsumsi di negeri-negeri
penjajah.
◦ Ketergantungan pada teknologi
industri
Berkembang setelah Perang Dunia II
sebagai akibat operasi perusahaanperusahaan asing yang melakukan
Pemikiran
Samir Amin (1976)
◦ Ketergantungan dan
keterbelakangan dari negara-negara
miskin adalah masalah konsep
pertukaran yang tidak adil.
◦ Konsep pertukaran yang tidak adil
menunjukkan bagaimana pengalihan
surplus dari negara-negara miskin ke
negara-negara maju sebagai akibat
proses perdagangan internasional
diantara kedua kelompok negara
tersebut.
◦ Konsep pertukaran yang tidak adil
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Proses transisi dari situasi ekonomi pra
kapitalis ke situasi ekonomi kapitalis di
negara-negara yang terbelakang ini
mengambil bentuk yang sangat berlainan
dari yang pernah dialami oleh negaranegara maju pada waktu negara-negara
ini mengalami proses transisi.
Kerajinan rakyat dan industri-industri
kecil rakyat menjadi gulung tikar dan
hancur yang disebabkan karena industriindustri baru yang didirikan tidak berkait
sama sekali dengan industri-industri
rakyat yang ada.
Negara terbelakang hakekatnya masih
sebagai produsen dan pengekspor
bahan-bahan mentah primer dalam
keadaan ketergantungan dan
mengekspor barang-barang industri juga
dalam keadaan ketergantungan.
Distorsi keadaan di atas menimbulkan
peningkatan yang menyolok dalam
jumlah yang bukan merupakan hasil
evolusi dari struktur permintaan efektif di
dalam negeri maupun hasil evolusi dari
kenaikan produktivitas.
Distorsi dalam bentuk penggunaan
teknik-teknik produksi modern yang
padat modal untuk kegiatan-kegiatan
yang ringan yang disebabkan adanya
penentuan yang datang dari pihak luar
Faktor-faktor yang menentukan kecilnya
pengganda di negara terbelakang adalah
keuntungan yang dilempar keluar oleh
para pemilik-pemilik modal asing
sedangkan sistem monopoli dari pihak
luar tidak dapat dinetralisasi selama
negara terbelakang tidak mempunyai
kekuatan ekonomi untuk melepaskan diri
dari kaitan ekonomi dengan induk sistem
monopoli di luar negeri.
Manifestasi keterbelakangan negaranegara terbelakang dicerminkan oleh ciriciri struktural, yaitu:
Adanya ketidakmerataan dalam distribusi
industri dan produksi dan adanya sistem harga
yang dipaksakan dari luar yang menimbulkan
distorsi dan kepincangan distribusi pendapatan
dalam negeri.
Adanya situasi yang tidak saling kait mengkait
antar sektor sebagai akibat penyesuaian
produksi terhadap kebutuhan negara-negara
maju sehingga manfaat pertumbuhan ekonomi
tidak menyebar ke seluruh sistem ekonomi.
Perkembangan sistem kapitalis di negaranegara terbelakang sama sekali berbeda
dengan perkembangan sistem kapitalis di
negara maju yang disebabkan oleh
perkembangan sistem kapitalis di
negara-negara terbelakang ditentukan
oleh sistem prakapitalis yang ada
sebelum sistem kapitalis baru masuk
dalam jaringan sistem kapitalis dunia.
TEORI PASCA DEPENDENSIA
Pemikiran
Bill Warren (1973)
◦ Negara-negara yang tadinya
tergantung menunjukkan kemajuan
dalam pertumbuhan ekonomi dan
proses industrialisasinya.
◦ Kapitalisme akan berkembang dan
menggejala di semua negara di
dunia ini. Selanjutnya, baru setelah
kapitalisme berkembang sampai
pada titik jenuhnya, maka
perubahan ke arah sosialisme
dimungkinkan terjadi.
Pemikiran
Sanjaya Lall (1975)
◦ Memandang teori ketergantungan
dianggap terlalu kabur, dan sulit
dijadikan sebagai suatu pedoman
yang bersifat operasional.
◦ Tanpa kejelasan dan ketajaman
konsep-konsep dasarnya, teori
ketergantungan tidak lebih dari
sebuah retorika bahasa belaka,
bukan sesuatu yang bersifat ilmiah.
◦ Gejala ini juga terdapat di negaranegara yang dianggap tidak
tergantung, misalnya tentang
dominasi modal asing.
Perbedaan Ciri Manajemen Kaizen Jepang
dengan Ciri Manajemen Inovasi Barat
CIRI MANAJEMEN KAIZEN
CIRI MANAJEMEN INOVASI BARAT
1. Dampak jangka panjang dan
berlangsung lama, tetapi tidak
dramatis
1. Dampak jangka pendek, tetapi
dramatis
2. Kecepatan langkah pendek
2. Tahapan jangka panjang
3. Kerangka waktu terus-menerus dan
meningkat
3. Sebentar-sebentar dan tidak
meningkat
4. Perubahan berangsur-angsur dan
tetap
4. Mendadak dan mudah berubah
5. Keterlibatan setiap orang
5. Memilih beberapa tenaga ahli
6. Ancangan kolektivisme, kerja tim
6. Ancangan sistem individualisme
murni, ide dan usaha individual
7. Cara pemeliharaan dan
penyempurnaan
7. Membongkar dan membangun
kembali
8. Pendorong pengetahuan dan
keahlian konvensional
8. Terobosan teknologi, teori baru,
penemuan baru
9. Persyaratan praktis dan
memerlukan investasi kecil, tetapi
usaha besar untuk memeliharanya
9. Memerlukan investasi besar, tetapi
sedikit usaha untuk memeliharanya
10.
Manusia dengan teknologi
yang ada
10.
11.
Kriteria evaluasi proses dan
usaha untuk memperoleh hasil
Teknologi minded
11.
Orientasi hasil atau
keuntungan
Negara
Jepang dengan modal dan
teknologi yang ada, berusaha untuk
memaksimalkan segala potensinya dan
tetap selalu belajar dari negara yang
sudah maju (Amerika).
Keberhasilan
negara Jepang dalam
melaksanakan pembangunan industrinya,
membuktikan teori post independensia.
Perlu
dilakukan perbandingan penelitian
lapangan untuk membuktikan dan
mengungkap latar belakang berlakunya
teori post independensia.
TEORI KAPITALISME
Capitalism
adalah sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk
menjelaskan seluruh struktur
sosial dalam masyarakat
kapitalis.
Weber menggunakan istilah
Capitalism dalam kerangka yang
umum, bahwa kekayaan itu
dapat dipergunakan untuk
meningkatkan keuntungan dalam
perdagangan.
Karakteristik
kapitalisme merupakan
bagian dari bentuk bisnis rumah tangga
yang mencatat berdasar pembukuan
rasional untuk memperoleh hubungan
signifikan dari organisasi di luar pekerja
atau memberikan keleluasaan para
pekerjaa atau kreativitas dari pasar kerja.
Menurut Marx, kapitalisme hanya dapat
memberikan suasana kehidupan, dimana
kepemilikan alat-alat produksi dan
persaingan akan terjadi pada tingkat
terendah yakni di pasar penawaran
pekerja lepas termasuk tenaga kerjanya.
Kapitalisme
modern sangat tergantung
dari para pekerja manusia sebagai
komoditi yakni perkembangan besar
dalam produksi dan barang konsumsi
massa.
Dalam hal perluasan kapitalisme harus
menerima 2 keadaan mendasar, yakni
tuntutan proletariat ketika segmen
penduduk lebih banyak sehingga
terlepas dari pasar kerja dan
kecenderungan masyarakat untuk
pergi keluar dan memasuki segmen
masyarakat lain.
Teori
perubahan sosial,
modernisasi dan pembangunan
pada dasarnya dibangun di atas
landasan kapitalisme yang akar
teoritisnya bersumber pada
pandangan filsafat ekonomi
klasik Adam Smith.
Teori Adam Smith menyebutkan
bahwa peningkatan produksi
dapat dicapai melalui pembagian
kerja dan menolak semua
peraturan pemerintah yang ikut
TEORI KAPITALISME SEMU
Paul
Baran (1957)
◦ Meningkatkanya produksi yang
diikuti dengan tercabutnya
masyarakat petani dari pedesaan
◦ Meningkatnya produksi komoditi dan
terjadinya pembagian kerja
◦ Mengumpulnya harta di tangan para
pedagang dan tuan tanah.
Andre
Gunder Frank (1967)
◦ Kehidupan ekonomi yang tergantung
◦ Terjadinya kerjasama antara modal
asing dengan klas-klas yang
berkuasa
◦ Terjadinya ketimpangan antara yang
kaya dan yang miskin
Theotonio
Dos Santos (1970)
◦ Ketergantungan Kolonial
◦ Ketergantungan Finansial-Industrial
◦ Ketergantungan Teknologi-Industrial
Yoshihara
Kunio (1988)
◦ Di Asia Tenggara campur tangan
pemerintah terlalu banyak sehingga
mengganggu prinsip persaingan
bebas dan membuat kapitalis tidak
dinamis
◦ Kapitalisme di Asia Tenggara tidak
didasarkan perkembangan teknologi
yang memadai akibatnya tidak
terjadi industrialisasi yang mandiri.
Kelebihan
Teori Kapitalisme Semu
◦ Menolak pandangan Karl Marx tentang
pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga,
dengan asumsi bahwa negara-negara Dunia
Ketiga dapat berkembang apabila ada
imperialisme dari negara-negara maju.
◦ Kaum kapitalis di negara-negara Dunia Ketiga
adalah orang-orang yang tinggi jiwa
kewiraswastaannya.
◦ Kapitalisme semu yang berkembang di negaranegara Dunia Ketiga memiliki dan ciri
dinamikanya sendiri.
◦ Adanya kemungkinan munculnya tanda-tanda
bahwa negara-negara Dunia Ketiga akan bangkit
membangun dengan cepat melalui proses
industrialisasinya.
KelemahanTeori
Kapitalisme Semu
◦ Kaum kapitalis di negara-negara Dunia
Ketiga terlalu menggantungkan harapannya
pada kaum kapitalis di negara-negara maju.
◦ Campur tangan pemerintah masih terlalu
tinggi
◦ Akumulasi modal tidak diinvestasikan di
dalam negerinya, melainkan ke luar negeri.
◦ Negara-negara Dunia Ketiga yang prakapitalis pada dasarnya merupakan negara
yang menganut sistem feodal.
◦ Kapitalisme di negara-negara Dunia Ketiga
pada umumnya bergerak sebagai
kapitalisme komprador.
Implikasi
praktis teori
kapitalisme semu:
◦ Tingkat ketergantungan kaum
kapitalis di negara Dunia Ketiga
terhadap kaum kapitalis di negara
maju sangat besar dalam
menjalankan usahanya.
◦ Ketinggalan dalam bidang teknologi
sangat mempengaruhi oleh sistem
kapitalis di negara Dunia Ketiga
dalam mengembangkan industrinya.
◦ Monopoli pasar global masih berada
di tangan kapitalis negara maju.
◦ Kaum kapitalis negara Dunia Ketiga
masih menjadi agen industri
manufactur asing di negerinya
sendiri sebagai bentuk kapitalisme
komprador.
◦ Adanya usaha dari kaum kapitalis
negara Dunia Ketiga untuk selalu
bersaing dengan kaum kapitalisme
negara maju.
◦ Kemandirian dalam berusaha telah
mendapatkan proteksi, lisensi, dan
subsidi dari pemerintah negaranya
masing-masing.
TEORI SOSIALISME
Pengertian
sosialisme adalah
sistem kemasyarakatan yang
melalui aksi revolusioner dari klas
buruh dan sekutu-sekutunya
menggantikan kapitalisme.
Sosialisme adalah tingkat
pertama daripada masyarakat
komunis yang lahir setelah
mengalami kesakitan yang lama
di waktu mau lahir dari
masyarakat kapitalis.
Ciri-ciri
Teori Sosialis:
◦ Di dalam masyarakatnya tidak
mengenal adanya kelas-kelas borjuis
dan para pekerja;
◦ Dalam masyarakat dikenal adanya
kelas buruh dan tani;
◦ Hasil pekerjaan diperoleh sesuai
dengan kebutuhan;
◦ Kekuasaan negara berada di tangan
kaum buruh dan menitikberatkan
pada sektor industri.
Kelebihan
Teori Sosialis:
◦ Tidak mengenal adanya kelas borjuis
dan pekerja;
◦ Kaum pekerja dapat berproduksi
sesuai dengan kemampuanya;
◦ Produksi barang meningkat karena
pembangunan menitikberatkan pada
sektor industri;
◦ Hasil pekerjaan dilakukan
berdasarkan banyaknya pekerjaan
yang dihasilkan;
◦ Intervensi negara lain tidak terjadi.
KelemahanTeori
Sosialis:
◦ Pengambilalihan kekuasaan
dilakukan dengan revolusi;
◦ Menekankan pembangunan ekonomi
pada sektor industri, sektor-sektor
lain hanya sebagai pemenuhan
kebutuhan sektor industri;
◦ Kekuasaan negara berada di tangan
petani yang menggulingkan
penguasa;
◦ Cenderung bersifat tertutup
terhadap negara lain.
TEORI MARXISME
Ideologi
Marxisme
◦ Ingin mewujudkan masyarakat sosialis
dengan mengembangkan teori kelas
sosial berdasar penguasaan alat produksi.
◦ Negara diktator proletariat sebagai alat
untuk kesejahteraan sosial.
◦ Perubahan sosial politik harus melalui
perjuangan kelas melawan lembaga
swadaya masyarakat, kapitalisme
internasional, kapitalis komprador,
kapitalis birokrat, feodal, dsb.
Ideologi
Neo/Post Marxisme
◦ Ingin mewujudkan sosialisme borjuis
berdasarkan kekuatan nilai-nilai
budaya dan adat istiadat.
◦ Perjuangan politik melalui kerjasama
dengan Non Government
Organization (NGO) milik kaum
kapitalis asing Multi National
Corporation (MNC).
◦ Tidak ada perencanaan ekonomi,
permasalahan diserahkan pasar
dengan pengaturan yang terbatas
untuk memudahkan pertukaran.
Tujuan
Pembangunan:
◦ Terwujudnya pertumbuhan,
pemerataan, dan otonomi nasional
yang sosialis.
◦ Untuk mencapai tujuan
pembangunan ini diperlukan adanya:
Solidaritas kelas sebagai alat utama
untuk perbaikan sosial ekonomi,
kemanusiaan, dan keadilan;
Perjuangan kelas guna mewujudkan
kegiatan ekonomi dan politik secara
mandiri yang ditujukan untuk
peningkatan pendapatan rakyat;
Adanya sentralisasi ekonomi.
Peran
Negara:
◦ Berperan sebagai pihak yang
menyediakan kondisi stabilitas politik
yang penting bagi pemeliharaan
mode of production.
◦ Negara berfungsi sebagai ruling
class baik secara langsung maupun
tidak langsung.
◦ Sumber kekuasaan negara berada
pada klas pemerintah yang dibentuk
oleh kekuatan-kekuatan material dan
hubungan produksi yang sosialistis.
Sifat
Sistem Internasional:
◦ Sistem internasional cenderung
merugikan negara-negara lemah dan
tidak perlu diikuti atau dipatuhi.
Hambatan
◦ Faktor struktural yang berupa kelas-kelas
sosial di masyarakat, termasuk
masyarakat dunia.
Resep
Pembangunan
◦ Menggunakan sistem ekonomi tertutup.
◦ Memperbaiki nasib kaum miskin melalui
perubahan sistem politik, sosial dan
ekonomi dengan kekuatannya sendiri.
TEORI REVOLUSI
Revolusi
merupakan perubahan
cepat dari sosial-ekonomi
masyarakat dan struktur politik
secara mendasar (Huntington,
1968).
Coup de’tat adalah penggunaan
kekuasaan secara paksa untuk
melengserkan kepemimpinan
negara, tetapi tidak melakukan
perubahan/pilihan struktur
negara.
Revolusi
politik merupakan
perubahan struktur negara,
tetapi terlepas dari struktus
sosial yang lebih besar dan
menyeluruh.
Teori-teori
revolusi Karl Marx:
◦ Kondisi sosial yang menghadirkan
pemimpin untuk revolusi;
◦ Karakter partisipasi dalam revolusi;
◦ Hasill dari revolusi.
TEORI PERTUMBUHAN
ROSTOW
Pemikiran
teori Rostow tentang
pertumbuhan pada dasarnya
merupakan versi dari teori
modernisasi dan pembangunan, yakni
suatu teori yang meyakini bahwa
faktor manusia menjadi fokus utama.
Teori pertumbuhan adalah suatu
bentuk teori modernisasi yang
menggunakan metafora pertumbuhan
yakni tumbuh sebagai organisme.
Teori
Lima Tahapan
Pertumbuhan Ekonomi Rostow:
◦ Masyarakat Tradisional
Masyarakat yang fungsi produksinya terbatas
dengan ditandai oleh cara produksi yang
relatif masih primitif yang didasarkan pada
ilmu dan teknologi pra-Newton dan cara hidup
masyarakat yang masih dipengaruhi oleh
nilai-nilai kurang rasional.
◦ Pra Kondisi untuk Tinggal Landas
Suatu masa transisi dimana masyarakat
mempersiapkan diri untuk mencapai
pertumbuhan atas kekuatan sendiri. Pada
tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan
ekonomi akan terjadi secara otomatis.
◦ Tinggal Landas
Pada tahap ini pertumbuhan ekonomi
selalu terjadi.
Terjadi perubahan yang drastis dalam
masyarakat seperti revolusi politik,
terciptanya kemajuan yang pesat dalam
inovasi, atau berupa terbukanya pasarpasar baru.
◦ Menuju Kedewasaan
Masa dimana masyarakat sudah secara
efektif menggunakan teknologi modern
pada hampir semua kegiatan produksi.
Sektor-sektor unggulan baru akan muncul
menggantikan sektor-sektor unggulan
lama yang akan mengalami kemunduran.
◦ Tahap Konsumsi Massa Tinggi
Merupakan tahap akhir dari teori
pertumbuhan ekonomi Rostow.
Perhatian masyarakat lebih menekankan
pada masalah-masalah yang berkaitan
dengan konsumsi dan kesejahteraan
masyarakat, bukan lagi kepada masalah
produksi.
Surplus ekonomi akibat proses politik
yang terjadi dialokasikan untuk
kesejahteraan sosial dan penambahan
dan sosial.
TEORI PERTUMBUHAN
TODARO
Michael
P. Todaro (1993)
mendefinisikan teori
pertumbuhan ekonomi sebagai
kemampuan ekonomi nasional
yang bersifat konstan dalam
waktu yang relatif lama, untuk
meningkatkan pertumbuhan
produk nasional (GNP) pada
tingkat 5-7% atau lebih.
Tiga
faktor utama meningkatkan
pertumbuhan ekonomi menurut
Todaro:
◦ Akumulasi modal termasuk semua
investasi baru dalam bentuk tanah,
peralatan fisik, dan sumber daya
manusia;
◦ Perkembangan penduduk dalam arti
peningkatan tenaga kerja baik
kuantitas maupun kualitas;
◦ Kemajuan teknologi sebagai produk
baru yang telah diperbaiki dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan
tradisional.
Indikator
Pertumbuhan Ekonomi
Todaro:
◦ Tingkat pertumbuhan pendapatan
perkapita;
◦ Tingkat pertumbuhan produktivitas;
◦ Tingkat transformasi struktur ekonomi;
◦ Tingkat transformasi sosial, politik, dan
ideologi;
◦ Jangkauan ekonomi internasional;
◦ Laju pertumbuhan diukur dengan
membandingkan indeks pertumbuhan
income perkapita dengan pertumbuhan
penduduk suatu negara.
Kelemahan
Teori Todaro:
◦ Pertumbuhan ekonomi yang tidak
didukung oleh perubahan sosial;
◦ Pertumbuhan ekonomi tanpa adanya
dukungan sosial;
◦ Pertumbuhan ekonomi jika tidak
diikuti oleh kemampuan dan
ketahanan sosial adalah ibarat bayi,
ia tetap bayi, tidak berkemampuan,
dan sebagainya.
TEORI GLOBALISASI
(Teori Sistem Dunia)
Kapitalisme
di Asia Timur yang selama ini
dibangga-banggakan dan dijadikan
mercusuar keberhasilan pembangunan
dan keberhasilan kapitalisme di negara
Dunia Ketiga tengah mengalami
kebangkrutan.
Krisis
terhadap pembangunan yang terjadi
pada saat ini pada dasarnya merupakan
bagian dari krisis sejarah dominasi dan
eksploitasi manusia atas manusia lain.
Fase
Pertama
◦ Periode kolonialisme yakni fase
perkembangan kapitalisme di Eropa
yang mengharuskan ekspansi secara
fisik untuk memastikan perolehan
bahan baku mentah.
◦ Pada fase ini, proses dominasi
manusia dengan segenap teori
perubahan sosial yang
mendukungnya telah terjadi dalam
bentuk penjajahan secara langsung
selama ratusan tahun.
Fase
Kedua
◦ Periode ini ditandai dengan masa
kemerdekaan negara dunia ketiga
secara fisik yang didominasi negaranegara bekas jajahan terhadap
bekas koloninya.
◦ Simbol-simbol pembangunan
memainkan peran penting dalam
fase kedua ini yang akhirnya
mengalami krisis.
◦ Krisis terhadap pembangunan belum
berakhir, tetapi suatu mode of
domination telah disiapkan, dan
dunia memasuki era baru yakni era
Fase
Ketiga
◦ Terjadi menjelang abad 21 yang ditandai
dengan liberalisasi segala bidang yang
dipaksakan melalui structural adjustment
program oleh lembaga finansial global, dan
disepakati oleh rezim General Agreement
on Tarif and Trade (GATT) dan Perdagangan
Bebas yaitu World Trade Organization
(WTO).
◦ Globalisasi adalah proses pengintegrasian
ekonomi nasional ke sistem ekonomi dunia
baru berdasarkan keyakinan pada
perdagangan bebas yang sesungguhnya
telah dicanangkan sejak zaman
kolonialisme dulu.
Terima Kasih
PRIMA TEORI
PEMBANGUNAN
ARIF HIDAYATULLAH
NPM. 713.1.1.2081
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2016
TEORI MODERNISASI
Isu
modernisasi dimulai adanya teori
Pembagian Kerja Secara
Internasional yang menyatakan
bahwa setiap negara harus melakukan
spesialisasi produksi sesuai dengan
keuntungan komparatif yang
dimilikinya.
Teori
Modernisasi merupakan teoriteori yang menjelaskan bahwa
kemiskinan terutama disebabkan oleh
faktor-faktor internal atau faktor-faktor
Pendapat
para ahli tentang Modernisasi:
◦ Modernisasi merupakan salah satu bentuk
perubahan sosial yang berasal dari revolusi
industri di Inggris dan di Perancis (Beling dan
Toten, 1970).
◦ Modernisasi sebagai penerapan pengetahuan
ilmiah yang ada pada semua aktivitas semua
bidang kehidupan, atau semua aspek-aspek
masyarakat (Schoorl, 1980).
◦ Modernisasi adalah proses penerapan ilmu
pengetahuan yang meliputi semua segi
kehidupan manusia pada tingkat yang berbedabeda (Evers, 1973).
◦ Modernisasi merupakan proses
perubahan cepat dimana individu
berubah dari cara hidup tradisional
menuju gaya hidup yang lebih komplek
dan maju secara teknologis (Rogers,
1976).
◦ Modernisasi sebagai proses dimana
secara historis lembaga yang
berkembang secara perlahan
disesuaikan dengan perubahan fungsi
secara cepat yang menimbulkan
peningkatan yang belum pernah
dicapai sebelumnya dalam hal
pengetahuan manusia, yang
◦ Modernisasi diartikan sebagai suatu
trend unilateral yang bersifat sekuler
dalam mengarahkan manusia ke
arah cara-cara hidup tradisional
menjadi partisipan (Lerner, 1958).
◦ Modernisasi sebagai sejumlah
variabel psikologis yang mampu
membentuk jenis karakteristik dan
mentalitas manusia modern secara
khas (Inkeles, 1966; Mclelland,
1961).
Dua
tipe modernisasi menurut
Abraham (1991):
◦ Modernisasi Ekonomi
Ditandai oleh tingginya tingkat konsumsi,
standart hidup, revolusi teknologi, intensitas
modal yang makin besar dan organisasi
birokrasi yang rasional.
Modernisasi ekonomi mencakup pembentukan
sistem pertukaran moneter, peningkatan tingkat
skill yang dibutuhkan melalui teknokrasi,
mekanisasi, otomasi dan akibat perpindahan
tenaga kerja, penghitungan biaya secara
rasional, spesialisasi okupasi yang semakin
besar dan spesifikasi fungsional, pola-pola
tabungan dan investasi dan alat-alat
transportasi dan komunikasi yang makin cepat.
◦ Modernisasi Sosial
Modernisasi sosial mencakup
modernisasi politik dan modernisasi
psikologis.
Modernisasi sosial meliputi
perubahan dalam atribut-atribut
sistematik, pola-pola kelembagaan
dan peranan-peranan status dalam
struktur sosial masyarakat sedang
berkembang.
TEORI DEPENDENSIA
Pemikiran
Paul Baran (1957)
◦ Dalam interaksi ekonomi internasional
terjadi suatu transaksi dimana faktor modal
dari negeri yang memiliki produktivitas
terbatas dan rendah bergerak ke negeri
yang memiliki produktivitas tinggi.
◦ Namun pergerakan faktor modal antara
negara ini hanyalah bertujuan untuk
menyedot keuntungan dari negara miskin
yang merupakan bagian terbesar dari
pertambahan pendapatan yang diakibatkan
oleh adanya investasi asing.
Pemikiran
Andre Gunder Frank
(1967)
◦ Hipotesa I
Dalam struktur hubungan metropolis
(negara industri/maju) dan satelit
(negara berkembang/ miskin), pihak
metropolis akan berkembang pesat
sedangkan pihak satelit akan menuju
keterbelakangan terus-menerus.
◦ Hipotesa II
Pihak satelit dapat mengalami
perkembangan ekonomi yang sehat dan
mampu menumbuhkan perkembangan
industri yang otonom apabila kaitannya
dengan pihak metropolis tidak ada atau
◦ Hipotesa III
Kawasan-kawasan yang sekarang sangat
terbelakang dan berada pada suatu
situasi yang mirip dengan situasi dalam
sistem feodal adalah kawasan-kawasan
yang pada masa lampau mempunyai
kaitan yang kuat dengan metropolis dari
sistem kapitalis internasional.
◦ Hipotesa IV
Pertumbuhan latifundia sehingga
merupakan kawasan perkebunan dan
hacienda yang maju memang sudah
mengalami pertumbuhan yang kokoh
berdasarkan dinamikanya sendiri dalam
memberikan respon terhadap
kesempatan-kesempatan yang timbul.
Pemikiran
Theotoneo Dos Santos
(1976)
◦ Ketergantungan kepada kolonial
Ditandai oleh bentuk hubungan
perdagangan eksport pada jaman
penjajah dimana kekuatan-kekuatan
komersiil yang beraliansi dengan
pemerintah kolonial mendominasi
hubungan ekonomi diantara negerinegeri jajahan melalui sistem
perdagangan monopoli yang dilengkapi
dengan sistem perdangan monopoli
penguasaan tanah, pertambangan, dan
tenaga kerja oleh pemerintahan kolonial
di negeri-negeri jajahan.
◦ Ketergantungan pada industri dan
keuangan
Ditandai dengan adanya suatu dominasi
modal besar di negara-negara penjajah
yang mana ekspansinya ke negeri-negeri
jajahan dilakukan dengan investasi dalam
produksi bahan-bahan mentah primer
untuk tujuan konsumsi di negeri-negeri
penjajah.
◦ Ketergantungan pada teknologi
industri
Berkembang setelah Perang Dunia II
sebagai akibat operasi perusahaanperusahaan asing yang melakukan
Pemikiran
Samir Amin (1976)
◦ Ketergantungan dan
keterbelakangan dari negara-negara
miskin adalah masalah konsep
pertukaran yang tidak adil.
◦ Konsep pertukaran yang tidak adil
menunjukkan bagaimana pengalihan
surplus dari negara-negara miskin ke
negara-negara maju sebagai akibat
proses perdagangan internasional
diantara kedua kelompok negara
tersebut.
◦ Konsep pertukaran yang tidak adil
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Proses transisi dari situasi ekonomi pra
kapitalis ke situasi ekonomi kapitalis di
negara-negara yang terbelakang ini
mengambil bentuk yang sangat berlainan
dari yang pernah dialami oleh negaranegara maju pada waktu negara-negara
ini mengalami proses transisi.
Kerajinan rakyat dan industri-industri
kecil rakyat menjadi gulung tikar dan
hancur yang disebabkan karena industriindustri baru yang didirikan tidak berkait
sama sekali dengan industri-industri
rakyat yang ada.
Negara terbelakang hakekatnya masih
sebagai produsen dan pengekspor
bahan-bahan mentah primer dalam
keadaan ketergantungan dan
mengekspor barang-barang industri juga
dalam keadaan ketergantungan.
Distorsi keadaan di atas menimbulkan
peningkatan yang menyolok dalam
jumlah yang bukan merupakan hasil
evolusi dari struktur permintaan efektif di
dalam negeri maupun hasil evolusi dari
kenaikan produktivitas.
Distorsi dalam bentuk penggunaan
teknik-teknik produksi modern yang
padat modal untuk kegiatan-kegiatan
yang ringan yang disebabkan adanya
penentuan yang datang dari pihak luar
Faktor-faktor yang menentukan kecilnya
pengganda di negara terbelakang adalah
keuntungan yang dilempar keluar oleh
para pemilik-pemilik modal asing
sedangkan sistem monopoli dari pihak
luar tidak dapat dinetralisasi selama
negara terbelakang tidak mempunyai
kekuatan ekonomi untuk melepaskan diri
dari kaitan ekonomi dengan induk sistem
monopoli di luar negeri.
Manifestasi keterbelakangan negaranegara terbelakang dicerminkan oleh ciriciri struktural, yaitu:
Adanya ketidakmerataan dalam distribusi
industri dan produksi dan adanya sistem harga
yang dipaksakan dari luar yang menimbulkan
distorsi dan kepincangan distribusi pendapatan
dalam negeri.
Adanya situasi yang tidak saling kait mengkait
antar sektor sebagai akibat penyesuaian
produksi terhadap kebutuhan negara-negara
maju sehingga manfaat pertumbuhan ekonomi
tidak menyebar ke seluruh sistem ekonomi.
Perkembangan sistem kapitalis di negaranegara terbelakang sama sekali berbeda
dengan perkembangan sistem kapitalis di
negara maju yang disebabkan oleh
perkembangan sistem kapitalis di
negara-negara terbelakang ditentukan
oleh sistem prakapitalis yang ada
sebelum sistem kapitalis baru masuk
dalam jaringan sistem kapitalis dunia.
TEORI PASCA DEPENDENSIA
Pemikiran
Bill Warren (1973)
◦ Negara-negara yang tadinya
tergantung menunjukkan kemajuan
dalam pertumbuhan ekonomi dan
proses industrialisasinya.
◦ Kapitalisme akan berkembang dan
menggejala di semua negara di
dunia ini. Selanjutnya, baru setelah
kapitalisme berkembang sampai
pada titik jenuhnya, maka
perubahan ke arah sosialisme
dimungkinkan terjadi.
Pemikiran
Sanjaya Lall (1975)
◦ Memandang teori ketergantungan
dianggap terlalu kabur, dan sulit
dijadikan sebagai suatu pedoman
yang bersifat operasional.
◦ Tanpa kejelasan dan ketajaman
konsep-konsep dasarnya, teori
ketergantungan tidak lebih dari
sebuah retorika bahasa belaka,
bukan sesuatu yang bersifat ilmiah.
◦ Gejala ini juga terdapat di negaranegara yang dianggap tidak
tergantung, misalnya tentang
dominasi modal asing.
Perbedaan Ciri Manajemen Kaizen Jepang
dengan Ciri Manajemen Inovasi Barat
CIRI MANAJEMEN KAIZEN
CIRI MANAJEMEN INOVASI BARAT
1. Dampak jangka panjang dan
berlangsung lama, tetapi tidak
dramatis
1. Dampak jangka pendek, tetapi
dramatis
2. Kecepatan langkah pendek
2. Tahapan jangka panjang
3. Kerangka waktu terus-menerus dan
meningkat
3. Sebentar-sebentar dan tidak
meningkat
4. Perubahan berangsur-angsur dan
tetap
4. Mendadak dan mudah berubah
5. Keterlibatan setiap orang
5. Memilih beberapa tenaga ahli
6. Ancangan kolektivisme, kerja tim
6. Ancangan sistem individualisme
murni, ide dan usaha individual
7. Cara pemeliharaan dan
penyempurnaan
7. Membongkar dan membangun
kembali
8. Pendorong pengetahuan dan
keahlian konvensional
8. Terobosan teknologi, teori baru,
penemuan baru
9. Persyaratan praktis dan
memerlukan investasi kecil, tetapi
usaha besar untuk memeliharanya
9. Memerlukan investasi besar, tetapi
sedikit usaha untuk memeliharanya
10.
Manusia dengan teknologi
yang ada
10.
11.
Kriteria evaluasi proses dan
usaha untuk memperoleh hasil
Teknologi minded
11.
Orientasi hasil atau
keuntungan
Negara
Jepang dengan modal dan
teknologi yang ada, berusaha untuk
memaksimalkan segala potensinya dan
tetap selalu belajar dari negara yang
sudah maju (Amerika).
Keberhasilan
negara Jepang dalam
melaksanakan pembangunan industrinya,
membuktikan teori post independensia.
Perlu
dilakukan perbandingan penelitian
lapangan untuk membuktikan dan
mengungkap latar belakang berlakunya
teori post independensia.
TEORI KAPITALISME
Capitalism
adalah sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk
menjelaskan seluruh struktur
sosial dalam masyarakat
kapitalis.
Weber menggunakan istilah
Capitalism dalam kerangka yang
umum, bahwa kekayaan itu
dapat dipergunakan untuk
meningkatkan keuntungan dalam
perdagangan.
Karakteristik
kapitalisme merupakan
bagian dari bentuk bisnis rumah tangga
yang mencatat berdasar pembukuan
rasional untuk memperoleh hubungan
signifikan dari organisasi di luar pekerja
atau memberikan keleluasaan para
pekerjaa atau kreativitas dari pasar kerja.
Menurut Marx, kapitalisme hanya dapat
memberikan suasana kehidupan, dimana
kepemilikan alat-alat produksi dan
persaingan akan terjadi pada tingkat
terendah yakni di pasar penawaran
pekerja lepas termasuk tenaga kerjanya.
Kapitalisme
modern sangat tergantung
dari para pekerja manusia sebagai
komoditi yakni perkembangan besar
dalam produksi dan barang konsumsi
massa.
Dalam hal perluasan kapitalisme harus
menerima 2 keadaan mendasar, yakni
tuntutan proletariat ketika segmen
penduduk lebih banyak sehingga
terlepas dari pasar kerja dan
kecenderungan masyarakat untuk
pergi keluar dan memasuki segmen
masyarakat lain.
Teori
perubahan sosial,
modernisasi dan pembangunan
pada dasarnya dibangun di atas
landasan kapitalisme yang akar
teoritisnya bersumber pada
pandangan filsafat ekonomi
klasik Adam Smith.
Teori Adam Smith menyebutkan
bahwa peningkatan produksi
dapat dicapai melalui pembagian
kerja dan menolak semua
peraturan pemerintah yang ikut
TEORI KAPITALISME SEMU
Paul
Baran (1957)
◦ Meningkatkanya produksi yang
diikuti dengan tercabutnya
masyarakat petani dari pedesaan
◦ Meningkatnya produksi komoditi dan
terjadinya pembagian kerja
◦ Mengumpulnya harta di tangan para
pedagang dan tuan tanah.
Andre
Gunder Frank (1967)
◦ Kehidupan ekonomi yang tergantung
◦ Terjadinya kerjasama antara modal
asing dengan klas-klas yang
berkuasa
◦ Terjadinya ketimpangan antara yang
kaya dan yang miskin
Theotonio
Dos Santos (1970)
◦ Ketergantungan Kolonial
◦ Ketergantungan Finansial-Industrial
◦ Ketergantungan Teknologi-Industrial
Yoshihara
Kunio (1988)
◦ Di Asia Tenggara campur tangan
pemerintah terlalu banyak sehingga
mengganggu prinsip persaingan
bebas dan membuat kapitalis tidak
dinamis
◦ Kapitalisme di Asia Tenggara tidak
didasarkan perkembangan teknologi
yang memadai akibatnya tidak
terjadi industrialisasi yang mandiri.
Kelebihan
Teori Kapitalisme Semu
◦ Menolak pandangan Karl Marx tentang
pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga,
dengan asumsi bahwa negara-negara Dunia
Ketiga dapat berkembang apabila ada
imperialisme dari negara-negara maju.
◦ Kaum kapitalis di negara-negara Dunia Ketiga
adalah orang-orang yang tinggi jiwa
kewiraswastaannya.
◦ Kapitalisme semu yang berkembang di negaranegara Dunia Ketiga memiliki dan ciri
dinamikanya sendiri.
◦ Adanya kemungkinan munculnya tanda-tanda
bahwa negara-negara Dunia Ketiga akan bangkit
membangun dengan cepat melalui proses
industrialisasinya.
KelemahanTeori
Kapitalisme Semu
◦ Kaum kapitalis di negara-negara Dunia
Ketiga terlalu menggantungkan harapannya
pada kaum kapitalis di negara-negara maju.
◦ Campur tangan pemerintah masih terlalu
tinggi
◦ Akumulasi modal tidak diinvestasikan di
dalam negerinya, melainkan ke luar negeri.
◦ Negara-negara Dunia Ketiga yang prakapitalis pada dasarnya merupakan negara
yang menganut sistem feodal.
◦ Kapitalisme di negara-negara Dunia Ketiga
pada umumnya bergerak sebagai
kapitalisme komprador.
Implikasi
praktis teori
kapitalisme semu:
◦ Tingkat ketergantungan kaum
kapitalis di negara Dunia Ketiga
terhadap kaum kapitalis di negara
maju sangat besar dalam
menjalankan usahanya.
◦ Ketinggalan dalam bidang teknologi
sangat mempengaruhi oleh sistem
kapitalis di negara Dunia Ketiga
dalam mengembangkan industrinya.
◦ Monopoli pasar global masih berada
di tangan kapitalis negara maju.
◦ Kaum kapitalis negara Dunia Ketiga
masih menjadi agen industri
manufactur asing di negerinya
sendiri sebagai bentuk kapitalisme
komprador.
◦ Adanya usaha dari kaum kapitalis
negara Dunia Ketiga untuk selalu
bersaing dengan kaum kapitalisme
negara maju.
◦ Kemandirian dalam berusaha telah
mendapatkan proteksi, lisensi, dan
subsidi dari pemerintah negaranya
masing-masing.
TEORI SOSIALISME
Pengertian
sosialisme adalah
sistem kemasyarakatan yang
melalui aksi revolusioner dari klas
buruh dan sekutu-sekutunya
menggantikan kapitalisme.
Sosialisme adalah tingkat
pertama daripada masyarakat
komunis yang lahir setelah
mengalami kesakitan yang lama
di waktu mau lahir dari
masyarakat kapitalis.
Ciri-ciri
Teori Sosialis:
◦ Di dalam masyarakatnya tidak
mengenal adanya kelas-kelas borjuis
dan para pekerja;
◦ Dalam masyarakat dikenal adanya
kelas buruh dan tani;
◦ Hasil pekerjaan diperoleh sesuai
dengan kebutuhan;
◦ Kekuasaan negara berada di tangan
kaum buruh dan menitikberatkan
pada sektor industri.
Kelebihan
Teori Sosialis:
◦ Tidak mengenal adanya kelas borjuis
dan pekerja;
◦ Kaum pekerja dapat berproduksi
sesuai dengan kemampuanya;
◦ Produksi barang meningkat karena
pembangunan menitikberatkan pada
sektor industri;
◦ Hasil pekerjaan dilakukan
berdasarkan banyaknya pekerjaan
yang dihasilkan;
◦ Intervensi negara lain tidak terjadi.
KelemahanTeori
Sosialis:
◦ Pengambilalihan kekuasaan
dilakukan dengan revolusi;
◦ Menekankan pembangunan ekonomi
pada sektor industri, sektor-sektor
lain hanya sebagai pemenuhan
kebutuhan sektor industri;
◦ Kekuasaan negara berada di tangan
petani yang menggulingkan
penguasa;
◦ Cenderung bersifat tertutup
terhadap negara lain.
TEORI MARXISME
Ideologi
Marxisme
◦ Ingin mewujudkan masyarakat sosialis
dengan mengembangkan teori kelas
sosial berdasar penguasaan alat produksi.
◦ Negara diktator proletariat sebagai alat
untuk kesejahteraan sosial.
◦ Perubahan sosial politik harus melalui
perjuangan kelas melawan lembaga
swadaya masyarakat, kapitalisme
internasional, kapitalis komprador,
kapitalis birokrat, feodal, dsb.
Ideologi
Neo/Post Marxisme
◦ Ingin mewujudkan sosialisme borjuis
berdasarkan kekuatan nilai-nilai
budaya dan adat istiadat.
◦ Perjuangan politik melalui kerjasama
dengan Non Government
Organization (NGO) milik kaum
kapitalis asing Multi National
Corporation (MNC).
◦ Tidak ada perencanaan ekonomi,
permasalahan diserahkan pasar
dengan pengaturan yang terbatas
untuk memudahkan pertukaran.
Tujuan
Pembangunan:
◦ Terwujudnya pertumbuhan,
pemerataan, dan otonomi nasional
yang sosialis.
◦ Untuk mencapai tujuan
pembangunan ini diperlukan adanya:
Solidaritas kelas sebagai alat utama
untuk perbaikan sosial ekonomi,
kemanusiaan, dan keadilan;
Perjuangan kelas guna mewujudkan
kegiatan ekonomi dan politik secara
mandiri yang ditujukan untuk
peningkatan pendapatan rakyat;
Adanya sentralisasi ekonomi.
Peran
Negara:
◦ Berperan sebagai pihak yang
menyediakan kondisi stabilitas politik
yang penting bagi pemeliharaan
mode of production.
◦ Negara berfungsi sebagai ruling
class baik secara langsung maupun
tidak langsung.
◦ Sumber kekuasaan negara berada
pada klas pemerintah yang dibentuk
oleh kekuatan-kekuatan material dan
hubungan produksi yang sosialistis.
Sifat
Sistem Internasional:
◦ Sistem internasional cenderung
merugikan negara-negara lemah dan
tidak perlu diikuti atau dipatuhi.
Hambatan
◦ Faktor struktural yang berupa kelas-kelas
sosial di masyarakat, termasuk
masyarakat dunia.
Resep
Pembangunan
◦ Menggunakan sistem ekonomi tertutup.
◦ Memperbaiki nasib kaum miskin melalui
perubahan sistem politik, sosial dan
ekonomi dengan kekuatannya sendiri.
TEORI REVOLUSI
Revolusi
merupakan perubahan
cepat dari sosial-ekonomi
masyarakat dan struktur politik
secara mendasar (Huntington,
1968).
Coup de’tat adalah penggunaan
kekuasaan secara paksa untuk
melengserkan kepemimpinan
negara, tetapi tidak melakukan
perubahan/pilihan struktur
negara.
Revolusi
politik merupakan
perubahan struktur negara,
tetapi terlepas dari struktus
sosial yang lebih besar dan
menyeluruh.
Teori-teori
revolusi Karl Marx:
◦ Kondisi sosial yang menghadirkan
pemimpin untuk revolusi;
◦ Karakter partisipasi dalam revolusi;
◦ Hasill dari revolusi.
TEORI PERTUMBUHAN
ROSTOW
Pemikiran
teori Rostow tentang
pertumbuhan pada dasarnya
merupakan versi dari teori
modernisasi dan pembangunan, yakni
suatu teori yang meyakini bahwa
faktor manusia menjadi fokus utama.
Teori pertumbuhan adalah suatu
bentuk teori modernisasi yang
menggunakan metafora pertumbuhan
yakni tumbuh sebagai organisme.
Teori
Lima Tahapan
Pertumbuhan Ekonomi Rostow:
◦ Masyarakat Tradisional
Masyarakat yang fungsi produksinya terbatas
dengan ditandai oleh cara produksi yang
relatif masih primitif yang didasarkan pada
ilmu dan teknologi pra-Newton dan cara hidup
masyarakat yang masih dipengaruhi oleh
nilai-nilai kurang rasional.
◦ Pra Kondisi untuk Tinggal Landas
Suatu masa transisi dimana masyarakat
mempersiapkan diri untuk mencapai
pertumbuhan atas kekuatan sendiri. Pada
tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan
ekonomi akan terjadi secara otomatis.
◦ Tinggal Landas
Pada tahap ini pertumbuhan ekonomi
selalu terjadi.
Terjadi perubahan yang drastis dalam
masyarakat seperti revolusi politik,
terciptanya kemajuan yang pesat dalam
inovasi, atau berupa terbukanya pasarpasar baru.
◦ Menuju Kedewasaan
Masa dimana masyarakat sudah secara
efektif menggunakan teknologi modern
pada hampir semua kegiatan produksi.
Sektor-sektor unggulan baru akan muncul
menggantikan sektor-sektor unggulan
lama yang akan mengalami kemunduran.
◦ Tahap Konsumsi Massa Tinggi
Merupakan tahap akhir dari teori
pertumbuhan ekonomi Rostow.
Perhatian masyarakat lebih menekankan
pada masalah-masalah yang berkaitan
dengan konsumsi dan kesejahteraan
masyarakat, bukan lagi kepada masalah
produksi.
Surplus ekonomi akibat proses politik
yang terjadi dialokasikan untuk
kesejahteraan sosial dan penambahan
dan sosial.
TEORI PERTUMBUHAN
TODARO
Michael
P. Todaro (1993)
mendefinisikan teori
pertumbuhan ekonomi sebagai
kemampuan ekonomi nasional
yang bersifat konstan dalam
waktu yang relatif lama, untuk
meningkatkan pertumbuhan
produk nasional (GNP) pada
tingkat 5-7% atau lebih.
Tiga
faktor utama meningkatkan
pertumbuhan ekonomi menurut
Todaro:
◦ Akumulasi modal termasuk semua
investasi baru dalam bentuk tanah,
peralatan fisik, dan sumber daya
manusia;
◦ Perkembangan penduduk dalam arti
peningkatan tenaga kerja baik
kuantitas maupun kualitas;
◦ Kemajuan teknologi sebagai produk
baru yang telah diperbaiki dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan
tradisional.
Indikator
Pertumbuhan Ekonomi
Todaro:
◦ Tingkat pertumbuhan pendapatan
perkapita;
◦ Tingkat pertumbuhan produktivitas;
◦ Tingkat transformasi struktur ekonomi;
◦ Tingkat transformasi sosial, politik, dan
ideologi;
◦ Jangkauan ekonomi internasional;
◦ Laju pertumbuhan diukur dengan
membandingkan indeks pertumbuhan
income perkapita dengan pertumbuhan
penduduk suatu negara.
Kelemahan
Teori Todaro:
◦ Pertumbuhan ekonomi yang tidak
didukung oleh perubahan sosial;
◦ Pertumbuhan ekonomi tanpa adanya
dukungan sosial;
◦ Pertumbuhan ekonomi jika tidak
diikuti oleh kemampuan dan
ketahanan sosial adalah ibarat bayi,
ia tetap bayi, tidak berkemampuan,
dan sebagainya.
TEORI GLOBALISASI
(Teori Sistem Dunia)
Kapitalisme
di Asia Timur yang selama ini
dibangga-banggakan dan dijadikan
mercusuar keberhasilan pembangunan
dan keberhasilan kapitalisme di negara
Dunia Ketiga tengah mengalami
kebangkrutan.
Krisis
terhadap pembangunan yang terjadi
pada saat ini pada dasarnya merupakan
bagian dari krisis sejarah dominasi dan
eksploitasi manusia atas manusia lain.
Fase
Pertama
◦ Periode kolonialisme yakni fase
perkembangan kapitalisme di Eropa
yang mengharuskan ekspansi secara
fisik untuk memastikan perolehan
bahan baku mentah.
◦ Pada fase ini, proses dominasi
manusia dengan segenap teori
perubahan sosial yang
mendukungnya telah terjadi dalam
bentuk penjajahan secara langsung
selama ratusan tahun.
Fase
Kedua
◦ Periode ini ditandai dengan masa
kemerdekaan negara dunia ketiga
secara fisik yang didominasi negaranegara bekas jajahan terhadap
bekas koloninya.
◦ Simbol-simbol pembangunan
memainkan peran penting dalam
fase kedua ini yang akhirnya
mengalami krisis.
◦ Krisis terhadap pembangunan belum
berakhir, tetapi suatu mode of
domination telah disiapkan, dan
dunia memasuki era baru yakni era
Fase
Ketiga
◦ Terjadi menjelang abad 21 yang ditandai
dengan liberalisasi segala bidang yang
dipaksakan melalui structural adjustment
program oleh lembaga finansial global, dan
disepakati oleh rezim General Agreement
on Tarif and Trade (GATT) dan Perdagangan
Bebas yaitu World Trade Organization
(WTO).
◦ Globalisasi adalah proses pengintegrasian
ekonomi nasional ke sistem ekonomi dunia
baru berdasarkan keyakinan pada
perdagangan bebas yang sesungguhnya
telah dicanangkan sejak zaman
kolonialisme dulu.
Terima Kasih