Cerita Kancil Dan Buaya docx

Cerita Kancil Dan Buaya
Ketika saya kecil saya sangat senang mendengar ataupun membaca sebuah
cerita, salah satunya cerita tentang kancil dan buaya, maka dengan ini
diblog kesayanganku ini saya postingkan juga cerita kancil dan buaya ini
kembali, berikut ceritanya :

Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik
itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara
segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap,
karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia
ingin berjemur di bawah terik matahari.
Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama
berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk…
krucuk…krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan
betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun
ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia
berfikir sejenak.
Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: “Buaya….buaya…. ayo
keluar….. Aku punya makanan untukmu…!!” Begitu Kancil berteriak kepada
buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu.
Sekali lagi Kancil berteriak, “Buaya…buaya… ayo keluar… mau daging segar

nggak?”
Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, “Huaahhh… siapa
yang teriak-teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja.” “Hei
Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu.” Kata buaya kedua
yang juga muncul.

“Wah…. bagus kalian mau keluar, mana
yang lain?” kata Kancil kemudian. “Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak
nanti makanan ini. Ayo keluar semuaaa…!” Kancil berteriak lagi.
“Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya.
“Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi
daging segar buat buaya-buaya di sungai ini,” makanya harus keluar semua.
Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu
segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. “Hei, teman-teman
semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar….!” buaya pemimpin
berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buayabuaya dari dalam air.
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang,
ayo kalian para buaya pada baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah
sana,” “Nanti aku akan menghitung satu persatu.”
Tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris

berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk
seperti jembatan.
“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata Kancil yang segera
melompat ke punggung buaya pertama, sambil berteriak, “Satu….. dua…..
tiga…..” begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya satu
ke buaya lainnya. Hingga akhirnya dia sampai di seberang sungai. Hatinya
tertawa, “Mudah sekali ternyata.”
Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, “Hai buaya
bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah
kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?” “Sebenarnya
aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk
lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf
kalau aku mengerjai kalian,” kata Kancil.
“Ha!….huaahh… sialan… Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas
kamu ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu,” kata buaya-buaya itu

geram.
Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani
untuk mencari ketimun.
- See more at: http://revolsirait.com/kancil-dan-buaya/#sthash.SHxloluq.dpuf