Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia O

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

PENGAJARAN TEOLOGI INJIL KASIH KARUNIA
OLEH PAUL ELLIS DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan
Stratum Satu (S1) Program Studi Teologi Kristen Pada
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar

Oleh
LUCY CANRA
NPM: 10011958

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY
MAKASSAR
2016


Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Abstrak
Lucy Canra. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” (Dibimbing oleh Pdt. Dr.
Ivan Th. J. Weismann, M.Hum)
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengajaran injil kasih
karunia menurut Paul Ellis dan menjelaskan perbandingan pandangan pengajaran
injil kasih karunia menurut Paul Ellis dan pengajaran Michael Brown serta
ortodoks. Juga untuk memberikan implementasi kasih karunia di dalam
kehidupan orang percaya saat ini. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut: Pertama, Paul Ellis membangun teologi injil kasih karunia atas
pengertian injil yaitu kabar baik, sehingga yang menjadi fokus hanya kasih
karunia-Nya. Paul Ellis menjelaskan ada empat hal berkaitan dengan teologi injil
kasih karunia yaitu keselamatan (dikasihi dan diampuni), pembenaran,
pengudusan, dan persekutuan. Kedua, mengenai kasih. Paul Ellis, menjelaskan
kasih Allah sebagai kasih tanpa syarat dan tanpa batas, sehingga kasih-Nya adalah
kasih yang tidak pernah marah dan selalu menerima. Penulis setuju, di dalam

Alkitab juga dijelaskan bahwa kasih-Nya adalah kasih tanpa syarat dan tanpa
batas. Namun penjelasan selanjutnya, dapat membuat orang percaya hidup secara
bebas. Yang seharusnya adalah dengan melihat kasih-Nya, maka diperlukan suatu
hubungan timbal balik sebagai respon kasih-Nya yang begitu besar. Ketiga,
mengenai Pengampunan dosa. Menurut Paul Ellis adalah kata benda yang telah
selesai, sehingga orang percaya tidak perlu mengakui dosa. Sedangkan menurut
Alkitab, pengampunan diberikan terus menerus yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
sehingga pertobatan serta mengakui dosa masih tetap berlaku bagi orang percaya.
Keempat, pengudusan. Menurut Paul Ellis adalah suatu keberadaan yang
sempurna dan bukanlah progres, sehingga peran Roh Kudus bukanlah
menginsafkan dosa. Menurut Alkitab, pengudusan adalah suatu progres terus
menerus sehingga orang percaya memiliki bagian dalam mengerjakan kekudusan
bersama Roh Kudus dalam proses kekudusan. Kelima , persekutuan. Menurut
Paul Ellis adalah sudah sempurna dan bukanlah perjalanan iman, sehingga hanya
perlu bergantung (tidak berusaha apa-apa) dan hanya menerima apa yang Tuhan
kerjakan. Menurut Alkitab, persekutuan adalah suatu perlombaan iman hingga
berada dalam persekutuan kekal selama-lamanya, sehingga ketaatan sebagai
bentuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Keenam, Michael L. Brown adalah
tokoh yang mengkritik serta menanggapi pengajaran teologi injil kasih karunia,
hal-hal yang ia kritik adalah mengenai pengudusan, pertobatan dan pengampunan,

serta ketekunan orang percaya. Ketujuh, implementasi bagi kehidupan orang
percaya adalah dengan menyadari kasih karunia (kasih, pengampunan,
pengudusan, pembenaran dan persekutuan) sebagai jaminan, bagian orang percaya

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

adalah terus berada dalam Kristus untuk menikmati kasih karunia tersebut dan
tetap taat sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan secara keseluruhan. Dengan
demikian, berbeda dengan Paul Ellis, mengerjakan bagian (ketaatan) bukanlah
menambahkan atau mengurangi kasih karunia tersebut melainkan ketaatan
sebagai bentuk tanggung jawab dan relasi orang percaya dalam meresponi
kasih karuniaNya yang mahal.
Kata Kunci: Teologi, Injil Kasih Karunia, Paul Ellis.

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Dunia saat ini sedang memasuki suatu era yang terus menawarkan
kemudahan, kepuasan dan rasa nyaman bagi manusia. Pada saat yang sama dalam
dunia kerohanian juga banyak mengalami perkembangan pemahaman teologi
yang seakan menjawab kebutuhan dan persoalan-persoalan yang terjadi di
lingkungan masyarakat masa kini. Pertanyaan yang sering dijumpai di lapangan
adalah: Bagaimanakah hidup sebagai seorang yang telah menerima kasih karunia
Tuhan di tengah keadaan dan era yang terus berkembang?
Akhir-akhir ini gereja sedang banyak mengalami goncangan tentang
pengajaran. Ada begitu banyak teologi-teologi yang bermunculan atau
berkembang dan kemudian masuk ke dalam gereja. Tidak salah jika Firman
Tuhan mengatakan dalam 2 Petrus 2:1, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu
tampil ditengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang akan
membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus
mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri
mereka.”


Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Salah satu pengajaran teologi yang sedang marak dibicarakan di
lingkungan gereja saat ini adalah Injil Kasih Karunia, yang biasa juga disebut
“kasih karunia modern” atau “Reformasi kasih karunia”. Istilah tersebut
digunakan oleh sejumlah pengajar atau tokoh dalam menjelaskan pemahaman
teologi mereka mengenai kasih karunia yang mereka anggap sebagai pewahyuan
baru mengenai kasih karunia. Pengajaran tentang injil kasih karunia bukan
merujuk kepada suatu gereja tertentu, tetapi lebih kepada pengajaran atau
pemahaman teologi yang sedang merebak dengan sangat cepat ke berbagai gereja
di seluruh dunia. Ada beberapa tokoh yang menulis sejumlah buku yang di dalam
buku mereka menjelaskan pengajaran injil kasih karunia, beberapa diantaranya
yang terkenal dan berpengaruh adalah Paul Ellis, Joseph Prince, Steve McVey,
Clark Whitten dan pengajar injil kasih karunia lainnya.
Pemahaman teologi ini adalah pemahaman yang sangat menekankan pada
Kasih Karunia (Grace) dan mengesampingkan pengajaran-pengajaran penting
lainnya seperti pengakuan dosa, hukum Tuhan, kekudusan dan ketekunan.

Michael Brown menjelaskan pemahaman pengajar injil kasih karunia sebagai
berikut:
Jika anda mengajarkan bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan dan
sekarang sebagai orang percaya kita dipanggil oleh Tuhan mengerjakan
keselamatan kita dan mengejar kekudusan hati dan kehidupan – dengan kata
lain, menjalani proses penyucian yang terus berlangsung – anda sedang
mengajarkan tentang “modifikasi prilaku”, Anda ada dalam urusan
“manajemen dosa”, anda sedang menyebarkan “kebohongan yang membunuh
kerohanian” seperti yang diajarkan oleh Luther & Calvin, dan anda perlu

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

menerima pewahyuan baru dari reformasi baru ini, yaitu revolusi kasih
karunia.1
Pengajar-pengajar Injil Kasih Karunia mempercayai bahwa seorang yang
telah menerima kasih karunia tidak ada hubungannya lagi dengan hukum Allah,
aturan - aturan, pengakuan dosa, kekudusan, kekudusan dan ketekunan
menyangkut sesuatu yang wajib dilakukan. Paul Ellis mengatakan dalam

bukunya:
Injil adalah kabar baik. Injil apapun yang membuat anda ketakutan pada Allah
yang marah dan menghakimi, bukanlah Injil sama sekali. Itu bukan kabar
baik. Injil apapun yang membuat anda tidak aman dan tidak pasti, selamanya
bertanya-tanya, apakah saya diterima? Apakah saya diampuni? Bukanlah
kabar baik. Injil apa pun yang menuntut anda untuk menandatangani
pengudusan progresif seumur hidup namun tidak memberikan jaminan bahwa
anda akan pernah mencapainya, itu bukan kabar baik. Injil apa pun yang
memaksa orang – orang timpang untuk melompat melalui simpai-simpai
perbuatan agamawi bukanlah injil sama sekali.2
Pada dasarnya, kasih karunia adalah suatu berita berisi kasih Allah dan
berita pengampunan dari Bapa lewat karya Kristus di kayu salib yang harus
disampaikan dan dikabarkan kepada dunia. Wesley Brill mengatakan, “Kasih
Karunia Allah mempersiapkan dan membawa orang kepada pertobatan.”3 Namun
dalam hal ini berbeda dengan pandangan teologi injil kasih karunia.
Paul Ellis mengatakan, “Nasihat untuk berbalik dari dosa bukanlah kabar
baik. Bahkan itu bukanlah kabar, tetapi sebuah pesan kuno yang berorientasi pada

1


Michael L. Brown, Hyper-Grace – Kasih Karunia Overdosis (Jakarta: Nafiri Gabriel,

2015), 20.
2
3

Paul Ellis, Injil Dalam 10 Kata (Jakarta: Light Publishing, 2013), 4.
J. Wesley Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Yayasan Kalam Hidup), 207.

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

pekerjaan yang akan membuat anda berfokus pada dosa dan bersikap introspektif.
Itu adalah pesan dari sebagian besar Perjanjian Lama. Itu bukan injil kasih karunia
yang kita temukan dalam Perjanjian Baru.”4 Pemberitaan tentang kasih karunia
bukan hanya berhenti ketika seseorang menerima kasih karunia itu tetapi
merupakan suatu proses yang terus menerus berkelanjutan dalam kehidupan orang
percaya. Charles Colson mengatakan “Tetapi Allah menuntut timbal balik atas
kehadiran-Nya. Ia menuntut kita mengidentikkan diri dengan-Nya, kita harus

kudus sebab Ia kudus.”5 Lanjut Anthony A. Hoekema menjelaskan “Jadi
walaupun Allah meregenerasi manusia dan memberikan kepada mereka
kehidupan rohani yang baru, tetapi orang-orang percaya memiliki tanggung jawab
dalam proses keselamatan mereka, dalam mempergunakan iman mereka dalam
pengudusan dan ketekunan mereka.”6
Pengajaran mengenai kasih karunia ini sebenarnya sangat baik untuk
diberitakan. Hanya saja pengajaran injil kasih karunia atau kasih karunia modern
ini menjadi permasalahan dikarenakan teologi dasar atau teologi awal dari
pengajaran ini umumnya benar, tetapi implikasi dan aplikasi adalah salah atau
menyimpang bahkan tidak lengkap. Jika demikian maka pengajaran ini tentunya
akan menjadi bidah. “Bidah adalah di mana anda mengambil separuh kebenaran

4

Paul Ellis, Injil Dalam 10 Kata (Jakarta: Light Publishing, 2013), 6.
Charles Colson, Loving God-Mengasihi Allah (Bandung: Pionir Jaya, 2008), 135.
6
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan Oleh Anugerah (Surabaya: Momentum, 2010), 3.
5


Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

dan menjadikannya seluruh kebenaran.”7 Dan hal ini dapat berdampak serius pada
gereja apabila tidak diberitakan secara benar.
Michael L. Brown mengatakan: “Beberapa pengajar kasih karunia modern
mengajarkan tentang kasih karunia dengan wawasan yang sama, sama seperti
yang saya ajarkan dan percayai, namun mereka pun memperkenalkan sejumlah
penyimpangan yaitu penyimpangan yang berbahaya yang bisa membawa kepada
kekeliruan,

yang

membuat

orang-orang

terbelenggu,


dan

bukannya

dimerdekakan.”8 Di zaman ini menghadapi berbagai kebobrokan moral yang
sedang terjadi, penyimpangan-penyimpangan di tengah kehidupan masyarakat
yang terus berkembang. Gereja harusnya lebih teliti memperhatikan pengajaranpengajaran, untuk menyiapkan suatu umat yang layak dan berkenan bagi Tuhan.
Paul Ellis adalah salah satu dari pengajar injil kasih karunia yang sangat
berpengaruh dalam bukunya yang berjudul Injil Dalam 10 Kata . Buku ini
mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan orang percaya. Buku ini Paul
Ellis dalam menjelaskan pandangan-pandangan pengajaran injil kasih karunia.
Sekali lagi pengajaran kasih karunia ini adalah suatu pengajaran yang penting
sangat perlu diberitakan, tetapi apabila gereja Tuhan tidak memperhatikan
implementasi pengajaran dari kasih karunia ini maka suatu saat gereja akan
berkompromi atau bersikap tidak tegas lagi terhadap dosa. Kekuatiran ini
7

Michael L. Brown, Hyper-Grace – Kasih Karunia Overdosis (Jakarta: Nafiri Gabriel,

2015), 23.
8

Ibid., 9.

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

didasarkan pada fakta ada gereja-gereja tertentu yang sudah melegalkan
pernikahan sejenis, perceraian, serta tidak adanya kualifikasi bagi para pelayan
yang melayani, tentu hal ini membuat gereja tidak akan bertumbuh. Bahkan
kekayaan kasih karunia itu sendiri dapat kehilangan makna sebenarnya, kasih
karunia itu menjadi sesuatu yang murahan.
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penulis ingin membahas dalam
satu karya tulis yang berjudul “PENGAJARAN TEOLOGI INJIL KASIH
KARUNIA OLEH

PAUL

ELLIS

DAN

IMPLEMENTASINYA

DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA.”
Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang yang menjadi pokok
masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah:
Pertama, bagaimana pengajaran injil kasih karunia menurut Paul Ellis?
Kedua, bagaimana perbandingan pengajaran injil kasih karunia menurut
Paul Ellis dan pengajaran Michael Brown serta Ortodoks?
Ketiga, bagaimana implementasinya dalam kehidupan orang percaya?
Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengangkat topik ini adalah:
Pertama, untuk mengetahui pengajaran injil kasih karunia menurut Paul

Ellis.

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Kedua, untuk menjelaskan perbandingan pandangan pengajaran injil kasih

karunia menurut Paul Ellis dan pengajaran Michael Brown serta ortodoks.
Ketiga, untuk memberikan

implementasi kasih karunia di dalam

kehidupan orang percaya saat ini.
Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulisan dalam karya ilmiah ini adalah:
Pertama, sebagai studi kritis terhadap pengajaran injil kasih karunia

menurut Paul Ellis.
Kedua, memperlengkapi umat Tuhan dengan pemahaman benar mengenai

kasih karunia.
Ketiga, memberikan kesadaran (awareness) terhadap gereja Tuhan

terutama di zaman akhir ini agar bisa bersikap lebih tegas dalam menyikapi angin
pengajaran yang tidak sepenuhnya berdasarkan Alkitab.
Keempat, sebagai syarat kelulusan sarjana Teologi (S1).
Metode Penelitian

Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang akan digunakan karya ilmiah ini adalah
penelitian yang bersifat kualitatif dan deskriptif. “Pendekatan penelitian kualitatif
merupakan pendekatan berdasarkan kenyataan lapangan. Realitas lapangan atas
apa yang dialami, digambarkan responden yang akhirnya dicari rujukan

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

teorinya.”9 Sehingga dengan demikian penulis akan mengumpulkan data dari
berbagai literarur kepustakaan.
“Deskriptif merupakan penelitian yang berpola menggambarkan apa yang
ada dilapangan dan mengupayakan penggambaran data, terlepas apakah data itu
kualitatif atau kuantitatif.”10 Sehingga dengan metode deskriptif ini penulis akan
menjelaskan data-data yang ditemukan dari lapangan penelitian.
Jadi penelitian kualitatif deskriptif adalah mengumpulkan data dan
kemudian menjelaskan

serta

menganalisis

data sehingga dapat memberi

kesimpulan akhir yang berhubungan dengan kehidupan masa kini.
Sumber dan Materi Penelitian
Sesuai dengan judul karya ilmiah ini “Pengajaran Teologi Injil Kash
Karunia Modern menurut Paul Ellis”, maka dapat diketahui bahwa sumber dan
materi penelitian primer dari penulisan karya ilmiah ini adalah berdasarkan buku
Paul Ellis. Adapun buku utama yang akan dipakai adalah “Injil Dalam Sepuluh
Kata” dan beberapa buku-buku lain yang juga ditulis oleh Paul Ellis.
Sedangkan sumber dan materi penelitian sekunder dalam karya ilmiah ini
akan digunakan beberapa buku-buku lain yang membahas pandangan tokohtokoh lainnya mengenai pokok masalah utama yang akan dibahas.
Teknik Pengumpulan Data
9

H. Sudjarwo, MS. Metodologi Penelitian Sosial (Bandung: Mandar Maju, 2001), 45.
Ibid., 51.

10

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data. Dalam penelitian skripsi ini penulis akan menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Inventarisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , “Inventarisasi adalah pencatatan
atau pengumpulan data.”11 Selanjutnya Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair
menjelaskan dalam bukunya:
Inventarisasi mempelajari buku tokoh itu sendiri, agar dapat diuraikan isinya
dengan setepat dan sejelas mungkin. Mengumpulkan juga bahan yang tersebar
dalam kepustakaan mengenai buku itu. Dengan persis meneliti apa yang
dikatakan oleh pengarang-pengarang mengenai buku itu. Menunjukkan dengan
tepat kesamaan dan perbedaan dalam uraian mereka. Menjelaskan masalahmasalah dalam isi buku yang mereka ajukan dan usaha pemecahan yang
mereka berikan.12
Sesuai dengan pengertian di atas, maka dalam penulisan karya ilmiah ini
penulis akan menganalisa dan mengumpulkan pemikiran-pemikiran atau
pandangan-pandangan Paul Ellis mengenai teologi injil kasih karunia modern
dalam buku-bukunya. Menguraikan dan membandingkan pandangan Paul Ellis
dengan beberapa pandangan
tokoh- tokoh lain yang juga berbicara mengenai topik tersebut.
Evaluasi Kritis
11

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Bandung: Balai Pustaka, 1995), 441.
12
Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat
(Yogyakarta: Kanius, 1994), 67.

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, evaluasi adalah penilaian.13
Sedangkan kata kritis adalah tajam dalam penganalisisan.14 Dari pengertian diatas
dapat

disimpulkan

evaluasi

kritis

adalah

memberikan

penilaian

atau

menganalalisa secara tajam. Selanjutnya Anton Bakker dan Achmad Charris
Zubair menjelaskan dalam bukunya: “Evaluasi Kritis adalah membuat
perbandingan antara pembicaraan ahli-ahli mengenai buku itu. Memperlihatkan
kekuatan dan kelemahan mereka, ketetapan pemecahan atau kesalahan yang
mereka buat. Namun tanpa mengajukan suatu pemecahan sendiri.”15
Sehingga pada bagian ini penulis akan memberi perbandingan antara
pandangan Paul Ellis mengenai pokok utama yaitu injil kasih karunia dan
pandangan Michael Brown serta pandangan ortodoks. Menunjukkan perbedaanperbedaan baik kekuatan maupun kelemahan pandangan tersebut.
Teknik Analisis Data
Ada beberapa teknik anasis data yang akan digunakan dalam sebuah
penyusunan karya ilmiah. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik
analisis data sebagai berikut:
Interpretasi

13

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Bandung: Balai Pustaka, 1995), 311.
14
Ibid., 601.
15
Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat
(Yogyakarta: Kanius, 1994), 67.

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair menjelaskan dalam bukunya:
“Interpretasi adalah menyelami isi buku, untuk dengan setepat mungkin
menangkap arti dan nuansa uraian yang disajikan.”16 Sehingga dengan demikian
pada bagian ini, penulis akan mencoba menemukan dan memahami konsep
teologi Paul Ellis yang akan dibahas.
Komparasi

Selain interpretasi, juga akan dilakukan teknik komparasi. Menurut Anton
Bakker

dan

Achmad

Charris

Zubair

menjelaskan

dalam

bukunya:

“Membandingkan buku-buku lain tentang hal yang sama entah yang dekat
dengannya, atau justru yang sangat berbeda. Dalam perbandingan itu
diperlihatkan keseluruhan pikiran dengan ide-ide pokok, kedudukan konsepkonsep, metode, dan sebagainya.”17 Sehingga berdasarkan pemahaman di atas,
penulis akan membandingkan atau mencari data mengenai pokok yang akan
dibahas dan memperlihatkan ide-ide pokok dari tokoh tersebut.
Batasan Penulisan

Melihat tinjauan penulis tentang teologi Injil kasih karunia begitu luas dan
berkembang serta dibahas oleh tokoh-tokoh lain. Maka penulis membatasi
penulisan ka-

16

Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat
(Yogyakarta: Kanius, 1994), 69.
17
Ibid., 70.

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

rya ilmiah ini hanya pada batasan injil kasih karunia munurut Paul Ellis.
Sistematika Penulisan

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang berikan latar belakang
masalah, tujuan penulisan, mamfaat penulisan, metode penelitian yang terdiri
jenis penelitian, sumber dan materi penelitian, teknik pengumpulan data:
inventarisasi dan evaluasi kritis, teknik analisis data: interpretasi dan komparasi.
Dan sistematika penulisan.
Bab kedua, sejarah perkembangan teologi injil kasih karunia yang terdiri
dari pengertian teologi, pengertian injil kasih karunia. Perkembangan teologi
kasih karunia: teologi Marcionisme, teologi Calvinisme (penebusan terbatas,
anugerah yang tidak dapat ditolak dan ketekunan orang kudus), teologi Karl Bart
dan teologi Joseph Prince.
Bab ketiga, konsep Paul Ellis tentang injil kasih karunia yang terdiri dari
biografi Paul Ellis dan teologi injil kasih karunia menurut Paul Ellis: keselamatan
(dikasihi dan diampuni), pembenaran, pengudusan dan persekutuan.
Bab keempat, perbandingan konsep Paul Ellis, Michael Brown, dan
ortodoks tentang injil kasih karunia dan implementasinya yang terdiri dari konsep
Paul Ellis dan Michael Brown yang terbagi menjadi: biografi Michael Brown dan
pandangan Michael Brown yaitu: pertobatan dan pengampunan, pengudusan,
ketekunan orang percaya. Selanjutnya konsep Paul Ellis dan Ortodoks yang
terbagi menjadi: keselamatan (di kasihi dan diampuni), pembenaran, pengudusan

Canra, Lucy. “Pengajaran Teologi Injil Kasih Karunia Oleh Paul Ellis Dan
Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya.” Skripsi, S.Th, Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray Makassar, 2016.

dan persekutuan. Dan berikutnya implementasi teologi injil kasih karunia dalam
kehidupan orang percaya.
Bab kelima, yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS S IS T E M INF ORM ASI PRODU K S I DA L AM M E ND U K U NG S IS T E M P E NG E ND A L IAN INTE RN P ROD UK S I P A DA P T P N X I ( P E RS E RO) PG DJA T IROT O

0 29 18

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI DURIAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN K E L U A R G A P E T A N I D I D E S A S O N G G O N KECAMATAN SONGGON KABUPATEN BANYUWANGI

8 80 20

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

I M P L E M E N T A S I P R O G R A M P E N Y A L U R A N B E R A S U N T U K K E L U A R G A M I S K I N ( R A S K I N ) D A L A M U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E S E J A H T E R A A N M A S Y A R A K A T M I S K I N ( S t u d i D e s k r i p t i f

0 15 18

Teologi ulama tasawuf di nusantara abad ke-17 sampai ke-19

3 34 170

Pengaruh Pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Peningkatan Ahklak Siswa

0 8 14

Kualitas Pengajaran Guru Agama Dan Kolerasinya Dengan Prestasi Belajar Di SMK Nusantara Ciputat

4 48 114

Kegiatan Pengajaran Bahasa Jepang Di SMA Plus Al-Ghifari Bandung

1 86 20

STUDI KEMAMPUAN ADSORPSI KOMPLEKS cis-[Co(en) 2 O TERHADAP GAS NO 2 (CN) 2 MENGGUNAKAN MATRIKS PENDUKUNG Al 2 ].2H 2 O 3

0 17 7