TENTANG ISIM DAN PEMBAGIANNYA (1)

MAKALAH BAHASA ARAB
TENTANG ISIM DAN PEMBAGIANNYA
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab)

O
L
E
H
KELOMPOK 3

AL-HAFIZ FAUZAN
AMELIANTA SEMBIRING
BELLA PUTRI NAMIRA
EGA ANANDA
NOVA ARMAYA
SEMESTER
DOSEN PEMBIMBING

: I A Perbankan Syariah
: H.MUHAMMAD TOHIR


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA T.A 2017

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat mengetahui tentang pengertian isim, ciri-ciri dan pembagiannya
yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Isim dan Pembagiannya” dan sengaja dipilih
karena menarik perhatian penulis untuk dicermati. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta temanteman disekitar penulis yang telah memberikan dukungan

agar dapat

menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Tanjung Pura, 24 Oktober 2017

Penulis
Kelompok 3

DAFTAR ISI

i

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertian Isim................................................................................................2
B. Ciri-Ciri Isim....................................................................................................2
C. Pembagian Isim................................................................................................4
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para
Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan
Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran)
dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang Arab )” ? Dalam pembelajaran
Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada
makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna namun
tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata

penghubung.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah
ini adalah “Isim dan Pembagiannya”. Untuk memberikan kejelasan makna serta
menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya
dibatasi pada :
1. Apakah pengertian dari Isim?
2. Apakah ciri-ciri dari Isim?
3. Apa saja pembagian dari Isim?

C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.
Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari Isim.
2. Mengetahui ciri-ciri dari Isim.
3. Mengetahui pembagian dari Isim.


1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim

‫علمى ممنعننى مو ل منم يمنقتمبرنن ببمزممنن‬
‫ت م‬
‫ ك ملبممةة مدل لم ن‬.
Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu.”
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua jenis kata benda
atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda
hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata benda) ada
yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak
(tidak dijangkau diindera).1

B. Ciri-Ciri Isim
Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:
1.Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran
kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.

Contoh :

‫ت بباللبه مر ل نبا موببابل ننسل مبم بدينننا‬
‫مربضين ت‬
Kata yang di garis bawah (‫ل‬
‫ ل‬dan ‫ )لل سسسل لمل‬di atas termasuk isim, dikarenakan
akhiran katanya berupa harokat kasroh.
Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim.
Contoh :

‫ب اللته ممثمل ن ك ملبممنة مط بيلبمنة‬
‫مضمر م‬
Kata bergarisbawah (‫ )لمثلل ة لكل للمةة ط لييللبةة‬di atas merupakan isim, terlihat dari adanya
tanwin pada akhirannya.
Terdapat ‫ ل‬pada awal kata
Contoh :

‫المملبتك التق لتدنوتس ال لمسل متم‬
2. Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan isim, karena


1

Ibrah.“PembagianIsim”.padahttp://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i

1

pembagian-isim.html, diakses pada 27Oktober2017

2

bergandengan dengan ‫ل‬.
Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan ‫ل‬, maka isim tersebut
tidak boleh di tanwin, begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh
kemasukan tanda ‫ ل‬dan tanwin pada satu kata, namun isim harus mempunyai
salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu ‫ ل‬saja atau tanwin saja.2
Terletak setelah huruf jer
Diantara huruf-huruf jer adalah : (‫ب – لبـ – لكا – للـ‬
‫عللى – لفي – رر ي ل‬
‫عسن – ل‬
‫لمسن – إلللى – ل‬.. )

‫لمسن‬

: Dari

‫عسن‬
‫ل‬

: Dari

‫لبـ‬

: Dengan

‫إلللى‬

: Ke

‫للـ‬

: Milik, Kepunyaan


‫لكا‬

: Seperti

‫عللى‬
‫ل‬

: Di atas

‫ب‬
‫رر ي ل‬
‫لفي‬

: Betapa banyak,acapkali
: Di dalam

Contoh :
‫ت لمسن ربيرسو ل‬
‫تا ل‬

‫ل‬
‫لفي لبيس ت‬
‫ ربيرسو ل‬, termasuk isim karena terletak setelah
Dari contoh di atas, kata ‫ت‬
‫ لبيس ت‬dan ‫ت‬
huruf jer.
Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika terdapat dua kata yang
bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua
kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :
‫ب رملح ي لمتد‬
‫كللتا ر‬

: Kitabnya Muhammad

‫لدي سرن اللسسل لمل‬

: Agama Islam

Kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai


2

K. H Mochammad Anwar. Ilmu Nahwu dan Terjemahan Matan Al Jurumiyyah dan

Imrithy ( Sinar Baru Algensindo : Bandung ) Hal. 72

3

mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah isim, karena
idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.

C. Pembagian Isim
Isim terbagi oleh beberapa macam. Yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan
jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan
berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
a. Isim Berdasarkan Jenisnya
Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar
(laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada
yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada
yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis
kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah
dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang lafdzi untuk
membedakannya diperlukan ciri-ciri serta cakupannya.3
Ciri Muannats Lafdzi: diakhiri dengan ta’ marbuthoh (‫)ة‬
‫ اللمسدلرلسرة‬، ‫ال يلنالفلذرة‬

Contoh :

Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :


Alat tubuh yang berpasangan
‫ لرسجلل‬، ‫ أ ررذلن‬، ‫ ي ليدل‬، ‫عيسلن‬
‫ل‬

Contoh :


Benda yang tidak dapat dihitung

Contoh: ‫ ال يلنارر‬، ‫ح‬
‫ لري س ل‬، ‫ب‬
‫لسلحا ل‬
Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima’i)
Contoh: ‫ ا لسرلض‬، ‫ لسسملش‬، ‫ قللملر‬، ‫ لدالر‬، ‫ ط للري سلق‬، ‫ رسسولق‬، ‫ ال ي لسلمارء‬، ‫الن يلفسرس‬
Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).
‫( رك يرل لجسمتع رمؤلن ي ل ل‬setiap jamak adalah muannats)
Kaidahnya: ‫ث‬
Contoh: ‫ب‬
‫( ا لسبلوا ل‬pintu-pintu) ‫( ن للوالفرذ‬jendela-jendela)
Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats
3

Ibid hal. 73

4

seperti di atas, maka isim tersebut adalah Mudzakkar.
b. Isim Berdasarkan Jumlah Benda
Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod,
isim mutsanna dan isim jamak. Isim mufrod adalah isim yang jumlah bendanya
satu satuan (satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya ditandai
dengan dhommah, fathah, kasroh. Isim mutsanna adalah isim yang jumlah
bendanya dua satuan. Tanda khas yang mudah diketahui dari isim ini adalah
akhirannya …‫النل‬atau …‫ ي سلنل‬untuk mudzakkar dan ‫ لتالن‬atau ‫ تليسلن‬untuk muannats. Isim
jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua satuan. Isim jamak ini
dibagi tiga bagian, yaitu jamak mudzakkar salim (‫)لجسمرع ال سرملذ يلكلر ال ي لسل لمل‬, jamak
‫ )لجسمرع ال سرمؤلن ي ل ل‬dan jamak taksir (‫)لجسمرع التيلك سلسيسلر‬.
muannats salim (‫ث ال ي لسل لمل‬
Isim jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudzakkar mufrod dan
rangkaian hurufnya tidak ada yang diubah hanya ditambah (‫ )رـسولن‬atau (‫ )لـيسلن‬di
akhirnya.
‫ رمسسل لرمسولن‬atau ‫ رمسسل للميسلن‬berasal dari ‫رمسسل للم‬

Contoh :

Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian
hurufnya tidak ada yang dirubah hanya ta’ marbuthoh di akhir kata yang menjadi
ciri isim muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi ‫ت‬
‫ لـا ل‬atau
‫ت‬
‫لـا ت‬.
Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim
muannats mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik
ditambah atau dikurangi. Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda khas, sehingga
harus dihafal.4
Contoh : ‫ب‬
‫ ا لسبلوا ل‬berasal dari ‫ ن للوالفرذ‬, ‫ب‬
‫ لبا ل‬berasal dari ‫لنالفلذلة‬
c. Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)
Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim

Ryper.”PengenalanisimdanTanda-

4

tandanya”.padahttp://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-2diakses pada27oktober2017

5

pengenalan-isim-dan-tanda.html.

nakiroh (umum) dan isim ma’rifat (khusus).
a. Isim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin ( ‫ ـلـ‬، ‫ ـتـ‬، ‫) ةــ‬
Contoh :

‫ب‬
‫ كللتا ل‬، ‫رهلدى‬

b. Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :


Isim yang diawali dengan Al (‫)ل‬

Contoh : ‫ب‬
‫ الكللتا ر‬، ‫الرهلدى‬


Isim dhomir (kata ganti)



Isim isyaroh (kata tunjuk)



Isim maushul (kata sambung)



Isim alam (nama)



Isim munada (yang dipanggil)



Isim idhofat (yang disandarkan)

Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.
1. Isim Dhomir
Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menggantikan isim tertentu.
Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim
dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak
dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim
dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.
Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz
muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti : ‫ لل‬+ ‫ ل لك رسم = ركسم‬dan isim dhomir
bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti : ‫ رهلو‬، ‫ت‬
‫ا لن س ل‬
2. Isim isyaroh ( ‫) ا لسسرم الللشالرلة‬

6

Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menunjuk isim-isim tertentu.
Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan
jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh
(ba’id) yaitu ha tanbih ( ‫ ) لهـ‬di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di
akhir untuk isim ba’id ( ‫ لك‬، ‫ ركلما‬atau ‫) ركسم‬. Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan
dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan
letaknya saja.
Seperti : ‫ رهلنال للك‬، ‫ رهلنالك‬، ‫رهلنا‬
3. Isim Maushul ( ‫) ا لسسرم ال سلمسورصسولل‬
Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.
Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan
jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat
mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang
tidak. 5Yaitu ‫( لما‬apa-apa, apa saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal (‫ا ل سسرم‬
‫ل‬
‫ ) اللمسورصسولل ل للغيسلر ا لل سلعالق ل‬dan ‫( لمسن‬siapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang
berakal ( ‫ل‬
‫) ا لسسرم اللمسورصسولل ل لل سلعالق ل‬.
4. Isim Alam ( ‫) ا لسسرم ال سلعل لمل‬
Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa
membutuhkan penjelasan. Isim ini ma’rifat karena setiap nama menunjukkan isim
tertentu. Pada bagian ini akan dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama
manusia. yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :


Isim khos (nama asli)

Contoh : ‫علمرر‬
‫ ر‬، ‫عائللشرة‬
‫ل‬

5

Nurhasanah. “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu Nahwu.

(Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger).hal 145

7



Kunyah ( ‫ ) ركن سيللة‬: julukan

Adalah nama yang diawali dengan kata : ‫ب‬
‫لبن س ل‬
‫ ا ل ل‬، ‫ ا ر ي لم‬، ‫ا لسبلن‬dan ‫ت‬
‫خ يل‬
Contoh : ‫حفستص‬
‫طا ل‬
‫ ا لسبرن ال س ل‬، ‫ ا ر يرم اسلمؤمنين‬dan lain-lain.
‫ ا لربسو ل‬، ‫ب‬


Laqob ( ‫ب‬
‫ ) ل لقل ل‬: gelar

Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam
suatu perkara.
Contoh : ‫ اللفاررسورق‬، ‫ ال يلرلشيسرد‬، ‫ ال يلصليدي سرق‬dan lain-lain.
5. Isim Munada ( ‫) ا لسسرم ال سرملنالدى‬
Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi ma’rifat karena
setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf
nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh.
Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan,
sibhul mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian
ini hanya dibahas tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Qur’an
atau bacaan sehari-hari, yaitu isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan
dan isim munada khusus lafdzul jalalah.6


Isim munada mufrod

Yaitu isim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya nakiroh, akan tetapi
tidak boleh pakai tanwin setelah diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa
(salah satu tandanya dhommah).
Contoh : ‫ليا رمسسل لرم‬


Isim munada mudhofan

Isim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan). Tanda akhir untuk kata
yang disandarkan adalah nashob (salah satunya fathah).
Contoh : ‫ل‬
‫ليا لررسسولل ا ل‬
6

Ibid hal. 146

8

Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk do’a
seperti : ‫ ليا لريب للنا‬menjadi ‫لريب للنا‬


Isim munada khusus lafdzul jalalah (‫ل‬
‫)ا ل ر‬

Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada
pengkhususan yaitu : bentuknya ma’rifat ‫ ليا ا للر‬dan huruf nida bisa diganti dengan
huruf mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu : ‫لالل يره يلم‬
Catatan :
Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma’rifat baik dengan ” ‫ ” ل‬ataupun
isim maushul, maka setelah ‫ يا‬tidak dapat langsung tersambung dengan isim
tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz ‫( ا لي يرلها‬untuk isim mudzakkar) dan ‫ا لي يلترلها‬
(untuk isim muannats).
Contoh : ‫ ليا ا لي يرلها ال ي للذي سلن‬، ‫لياا لي يلترلها الن يلفسرس‬
6. Isim Idhofat (kata yang disandarkan) ( ‫) ا لسسرم ا سلللضالفلة‬
Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak
juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof ( ‫) رملضالف‬
sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi (‫) رملضالف إلل ليسله‬, yang
merupakan isim ma’rifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang
menjadi mudhof ilaihi dapat ma’rifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya.
Yang perlu dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan
bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh).7
Sedang ketentuan untuk mudhof adalah :


Tidak boleh ada ” ‫“ ل‬



Tidak boleh tanwin

Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di
akhirnya dibuang.
Contoh :
7

Ibdi hal.147

9

‫ لررسسولل‬+ ‫ل‬
‫=ا ر‬

‫لررسسورل ا ل‬
‫ل‬

‫ لوال للدي سلن‬+ ‫= ـله‬
‫ لبنليسلن‬+ ‫= ا لسسلرائليسلل‬
d. Berdasarkan Huruf Akhir dan Sakal (tanda) Akhirnya

‫لوال للدي سله‬
‫لبنلسي ا لسسلرائليسلل‬

Berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya isim dibagi 4 jenis, yaitu isim
shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.


Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari

isim mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak
muannats salim.


Isim mu’tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif

mati atau ya’ mati ( ‫ى‬
‫ س‬atau ‫ي‬
‫) س‬. Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur (
‫ ) اللسسرم اللمقسرصسورر‬seperti : ‫ رهلدى‬، ‫ رمسولسى‬, dan jika akhirnya ya’ mati disebut isim
manqus ( ‫ ) اللسسرم اللمن سقرسورص‬seperti : ‫ اللقالضسي‬، ‫ي‬
‫اللهالد س‬
Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah, yaitu :
‫ رذ‬، ‫ رف‬، ‫حلم‬
‫ ل‬، ‫ ا للخ‬، ‫ب‬
‫ ال ل‬.
Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri dengan wawu jika rofa’
seperti : ‫ رذسو لماتل‬، ‫ رفسولك‬، ‫حرمسولك‬
‫ ا ل ر‬، ‫ا لربسولك‬
‫ ل‬، ‫خسولك‬
Diakhiri dengan alif jika nashob, seperti : ‫ لذا لماتل‬، ‫ لفالك‬، ‫حلمالك‬
‫ ا ل ل‬، ‫ا للبالك‬
‫ ل‬، ‫خالك‬
Diakhiri dengan ya’ jika majrur, seperti : ‫ لذي سلماتل‬، ‫ لفيسلك‬، ‫حلميسلك‬
‫ ل‬، ‫ ا للخيسلك‬، ‫ا للبيسلك‬


Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima tanwin).
Ada beberapa isim yang tidak ber ” ‫ ” ل‬dan bukan sebagai mudhof, akan

tetapi tidak dapat menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru
munshorif. Yang termasuk isim ghoiru munshorif adalah :
Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti : ، ‫لفالطلمرة‬
‫علمرر‬
‫ ر‬، ‫عثسلمارن‬
‫ ر‬dll.
Shighot muntahal jumuk ( ‫) صغة منتهى الجموع‬, bentuk jamak yang sama dengan
‫ لملفا ل‬dan ‫عيسرل‬
‫لملفا ل‬, seperti : ‫لملسالجرد‬
‫عرل‬

10

‫لصسحلرارء ‪ ،‬لسسولدارئ ‪ ) seperti : ،‬الف التأنيث الممدودة ( ‪Mengandung alif ta’nits mamdudah‬‬
‫حسملرارء‬
‫‪ .‬ل‬

‫‪11‬‬

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan
benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah
waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain
dan dhommahtain), terdapat ‫ ل‬pada awal kata, terletak setelah huruf jer dan
idhofah atau penyandaran.
Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan
jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan
berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar. Isim
berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan
Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum)
terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan huruf akhir
dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul
khomsah dan isim ghoiru munshorif.

12

DAFTAR PUSTAKA
Ibrah.“PembagianIsim”.padahttp://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i
pembagian-isim.html, diakses pada 27Oktober2017
Ryper.“PengenalanIsimdanTandaTandanya”.padahttp://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-2pengenalan-isim-dan-tanda. html. diakses pada 27 Oktober 2017
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.
K. H Muchammad Anwar. Al Kailani dan nazham Al Maqsud. Ilmu Shorof
terjemahan Matan.. Bandung Sinar Baru Algensindo

13