Hellda Putri Arieska BAB I

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu dapat berupa penyakit maupun sebab lainya. Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka Kematian yang disajikan pada BAB ini yaitu Angka Kematian Bayi, dan Angka Kematian Ibu (DKK Banyumas, 2014).

  Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak. Pada tahun 2013 lebih dari 289.000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan (WHO, 2014). Di Indonesia Masalah Kesehatan ibu dan anak (KIA) masih menjadi suatu masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di ASEAN yaitu dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450/100 ribu kelahiran hidup (Budijanto, 2015, hal.119).

  Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 kasus. Dengan

  1 demikian Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (DINKES Jawa Tengah, 2015).

  Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 114.73 Per 100.000 kelahiran Hidup, menurun dibading tahun 2013 sebesar 124,13 per 100.000 kelahiran hidup. Target dari AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup, Maka Kabupaten Banyumas melebihi target. Melihat kondisi diatas dapat dikatakan bahwa program Kesehatan Ibu belum berjalan optimal (DKK Banyumas, 2014).

  Kematian Ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pelayanan kesehatan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.

  Selain itu penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu hamil itu sendiri yaitu terlalu tua pada saat melahirkan >35 tahun, terlalu muda pada saat melahairkan <20 tahun, terlalu banyak anak > 4 anak, terlalu rapat jarak kelahiran/paritas < 2 tahun.

  Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum memcapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup atau usia 0

  • – 12 bulan dalam kurun waktu satu tahun. AKB di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup, kondisi 8 Profil
Kesehatan Kabupaten Banyumas Tahun 2014 tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup.

  AKB tahun 2014 jika dibandingkan dengan target Millineium Development Goals (MDGS) tahun 2015 sebesar 17/1000 kelahiran hidup maka AKB di Kabupaten Banyumas sudah baik karena telah melampaui target (DKK Banyumas, 2014).

  Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes di kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 100,5 %, yang berarti semua persalinan di Kabupaten Banyumas telah ditangani/ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten di bidangnya, bila dibanding dengan tahun 2013 sebesar 93,8 %, mengalami kenaikan. Target Standar Pelayanan Minimal untuk pertolonganpersalinan oleh nakes tahun 2014 sebesar 90 %. Dengan demikiancakupan persalinan nakes Kabupaten Banyumas tahun 2014 sudah memenuhi standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan (DKK Banyumas, 2014).

  Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Jenis pelayanan kesehatan ibunifas yang diberikan terdiri dari : pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu), pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri), pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam, pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif, pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir termasuk keluarga berencana, pelayanan keluarga berencana pasca persalinan. (Profil kesehatan Indonesia 2015). Cakupan pelayanan pada ibu nifas tahun 2014 Sebesar 99,1 %, mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 sebesar 91,9 %. Di bandingkan dengan Target SPM tahun 2015 maka sudah tercapai yaitu sebesar 90 % (DKK Banyumas, 2014).

  Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak.Melalui tahapan konseling pelayanan KB, Pasangan Usia Subur (PUS) dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya berdasarkan informasi yang telah mereka pahami, termasuk keuntungan dan kerugian, risiko metode kontrasepsi dari petugas kesehatan. Program Keluarga Berencana (KB) dilakukan diantaranya dalam rangka mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang lebih dititik beratkan pada kelompok Wanita Usia Subur (WUS) yang berada pada kisaran usia 15-49 tahun (Budijanto, 2015, hal.119).

  Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai kehamilan, persalinan, nifas sampai pada bayi baru lahir. Asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan perencanaan keluarga berencana serta melatih dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa secara tepat, antisipasi masalah yang mungkin terjadi, menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan tindakan yang sesuai kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah di lakukan ( Varney, 2006;hal.531).

  Pengambilan kasus Karya Tulis Ilmiah pada Ny.N di Desa Lemberang wilayah kerja Puskesmas 2 Sokaraja atas dasar kepedulian terhadap AKI dan AKB. Karna pada kasus Ny.N yang merupakan kehamilan pertamanya (primigravida) masih kurangnya pengetahuan seputar kehamilan sampai masa antara keluarga berencana, sehingga saya melakukan asuhan komprehensif mulai dari kehamilan sampai masa antara keluarga berencana untuk membantu Ny.N menambah pengetahuannya.

  B. Rumusan Masalah Bedasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah “ Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. N umur 21 tahun di Puskesmas 2 Sokaraja

  ?”.

  C. Tujuan

  1. Tujuan Umum Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mampu melakukan asuhan kehamilan mulai dari pengkajian, menginterprestasi data, mendiagnosa, melakukan tindakan, mengevaluasi, dan mendokumentasi.

  b. Mampu melakukan asuhan persalinan mulai dari pengkajian, menginterprestasi data, mendiagnosa, melakukan tindakan, mengevaluasi, dan mendokumentasi.

  c. Mampu melakukan asuhan bayi baru lahir mulai dari pengkajian, menginterprestasi data, mendiagnosa, melakukan tindakan, mengevaluasi, dan mendokumentasi.

  d. Mampu melakukan asuhan nifas mulai dari pengkajian, menginterprestasi data, mendiagnosa, melakukan tindakan, mengevaluasi, dan mendokumentasi.

  e. Mampu melakukan asuhan keluarga berencana mulai dari pengkajian, menginterprestasi data, mendiagnosa, melakukan tindakan, mengevaluasi, dan mendokumentasi.

  D. Ruang Lingkup

  1. Sasaran Sasaran dari studi ini adalah pada Ny.N umur 21 tahun G1P0A0 dari trimester II, sampai trimester III , persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara keluarga berencana.

  2. Tempat Tempat pengambilan studi kusus ini dilaksanakan di Puskesmas 2 Sokaraja.

  3. Waktu

  a. Waktu penyusunan proposal dilakukan dari bulan Februari 2017 sampai Mei 2017.

  b. Pengambilan kasus dilakukan dari bulan Januari 2017.

  c. Penyelesaian karya tulis dilakukan dari bulan April sampai Juli 2017.

  E. Manfaat

  a. Bagi institusi pelayanan kesehatan Menambah referensi atau bahan pembelajaran dalam memberikan asuhan kebidanan kepada masyarakat khususnya tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  b. Bagi bidan Memperbanyak ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan khususnya mengenai penatalaksanaan yang benar dan baik pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  c. Bagi mahasiswa Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. F. Metode Pengumpulan Data

  1. Pengumpulan data primer

  a. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, sehingga metode ini memberikan hasil secara langsung (Aziz, 2014;.98).

  b. Observasi atau pengamatan Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden untuk mencari perubahan atau hal-hal yang diteliti (Aziz, 2014;h.98).

  G. Sistematis Penulisan Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini dibuat sistematika penulisan meliputi :

  1. Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat, dan sistematika penulisan.

  2. Bab II : Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisi tentang teori-teori tentang kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.

  3. Bab III : Tinjauan Kasus Dalam bab ini berisi tentang asuhan kebidanan pada klien yang diperoleh dari pengkaji yaitu data subjektif, data objektif, pemeriksaan fisik dan didokumestasikan dalam bentuk 7 langkah varney.

  4. Bab IV : Pembahasan

  Bab ini menyajikan tentang kesenjangan antara teori dan kasus pada asuhan kebidanan secara komperhensif.

  5. Bab V : Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran.

  6. Daftar Pustaka Berupa daftar jurnal, buku dan hasil penelitian yang digunakan.

  7. Lampiran