Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap jabatan pekerjaan dengan kompetensi guru : survei pada guru di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria Yogya
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP JABATAN
PEKERJAAN DENGAN KOMPETENSI GURU
Survei pada guru di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA
Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
oleh:
DIMAS DUWUNG ADI PRASTOWO
071334060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP JABATAN
PEKERJAAN DENGAN KOMPETENSI GURU
Survei pada guru di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA
Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
oleh:
DIMAS DUWUNG ADI PRASTOWO
071334060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP JABATAN
PEKERJAAN DENGAN KOMPETENSI GURU
Survei pada guru di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA
Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria
Yogyakarta
Oleh :
DIMAS DUWUNG ADI PRASTOWO
NIM : 071334060
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP JABATAN
PEKERJAAN DENGAN KOMPETENSI GURU
Survei pada guru di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA
Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria
Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
DIMAS DUWUNG ADI PRASTOWO
NIM: 071334060
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 30 Maret 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Indra Darmawan, S.E., M.Si ` ...... .......................
Sekretaris Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. .............................
Anggota Natalina Premastuti B., S.Pd., M.Pd. .............................
Anggota Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. .............................
Anggota Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. .............................
Yogyakarta, 30 Maret 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Hi dup i t u i bar at kat a suat u panggung sandi war a di mana ki t a ber mai n
per an unt uk menj adi sang pr ot agoni s at au sang ant agoni s
Hi dup i t u i bar at kat a suat u mej a per j udi an di mana ki t a t i dak
memper t ar uhkan suat u mat er i t et api memper t ar uhkan hi dup ki t a
sendi r i mau di bawa kemana ar ah dan t uj uan hi dup ki t a
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Or ang Tuaku: Bpk. I g. Dj oko Subagj o dan I bu Sr i Har yat i Mba Ar i Pr aset yani
Mba Budi Pr acayaningdyah Mba Cit a Mur t i Pr ameswar i Teman-t emanku PAK 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
J anganlah kamu merasa ingin dihormati dan dikagumi,
tetapi terimalah perasaan tak diperhatikan, dilupakan
dan dipandang rendah oleh orang lain agar kamu dapat
mencapai sesuatu yang disebut kerendahan hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 30 Maret 2012 Penulis Dimas Duwung Adi Prastowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dimas Duwung Adi PrastowoNomor Mahasiswa : 071334060
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
SIKAP GURU TERHADAP JABATAN PEKERJAAN DENGAN
KOMPETENSI GURU
Survei pada guru di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA
Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria
Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 30 Maret 2012 Yang menyatakan Dimas Duwung Adi PrastowoPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
SIKAP GURU TERHADAP JABATAN PEKERJAAN DENGAN
KOMPETENSI GURU
Survei pada guru di SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA
Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria
Yogyakarta
Dimas Duwung Adi Prastowo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubunganantara: (1) kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi guru. (2) sikap guru
terhadap jabatan pekerjaan dengan kompetensi guru.Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang dilaksanakan di sekolah
tingkat SMA di Yogyakarta pada bulan November - Desember 2011. Populasi
dalam penelitian ini adalah guru yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta,
sementara sampel penelitian ini berjumlah dengan 176 guru yang berasal dari 5
sekolah, diantaranya SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta,
SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA Santa Maria
Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dengan sampel gugus bertahap. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan
korelasi Spearman Rank.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi guru ( = 0,000 ; α = 0,05) dan
r sebesar 0,394 terletak pada interval koefisien 0,20 – 0,399 dengan tingkat
hubungan rendah dengan arah yang positif. Dikatakan arah yang positif karena
memiliki nilai koefisiensi yang positif, maka antara variabel kepemimpinan
kepala sekolah dengan kompetensi guru memiliki hubungan yang searah, dengan
kata lain kepemimpinan yang baik akan diiringi pula dengan semakin baiknya
kompetensi guru, (2) ada hubungan antara sikap guru terhadap jabatan pekerjaan
dengan kompetensi guru ( sebesar 0,670 terletak pada
: 0,000 ; α : 0,05) dan r
interval koefisiensi 0,60 – 0,799 dengan tingkat hubungan kuat dan arah yang
positif. Dikatakan arah yang positif karena memiliki nilai koefisiensi yang positif,
maka antara variabel sikap guru terhadap jabatan pekerjaan dengan kompetensi
guru memiliki hubungan yang searah, dengan kata lain semakin baik sikap guru
terhadap jabatan pekerjaan maka akan diiringi pula dengan semakin baiknya
kompetensi guru.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEADERSHIP OF SCHOOL
PRINCIPAL, THE ATTITUDE OF TEACHERS TOWARDS THEIR
COMPETENCE
Survey on Teacher at 1,3 and 6 State Senior High School, 1 BOPKRI Senior High
School, and St. Mary Senior High School in Yogyakarta
Dimas Duwung Adi Prartowo
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This study aims to determine whether there is a relationship between: (1)the leadership of school principal and competence of teacher; (2) the attitudes of
teachers towards their competence of teachers.This type of research is a survey research conducted in high schools in
Yogyakarta in November-December 2011. The population of this study are
teachers in the Special Province of Yogyakarta, while samples of this study are
176 teachers from 5 schools namely: 1,3 and 6 State Senior High Schools, 1
BOPKRI Senior High School, and St. Mary Senior High School in Yogyakarta.
Technique of taking samples is sample group stages. Technique of collecting data
is questionnaire. Data were analyzed by Spearman Rank correlationThe results show that: (1) there is a relationship between the leadership of school principals and competence of teachers ( = 0,000 ; α = 0,05) and r 0,394
for the coefficients lies in the interval from 0,20 to 0,399 with a low-level ties
with the positive direction. It is positive direction because it has a positive
coefficient value, then the variable with the school principal leadership and
competence of teachers has a direct relationship, in other words, good leadership
will be accompanied also by the best competence of teachers, (2) there is a
relationship between the attitudes of teachers towards their competence of
teachers (: 0,000 ; α = 0,05) and r lies in the interval of 0,670 coefficient from
0,60 to 0,799 with the strong relationships and a positive direction. It is positive
direction because it has a positive coefficient value. The variable attitude of
teachers towards their competence of teachers has a parallel relationship, in other
words, a better attitude of teachers will be accompanied also by the best
competence of teachers.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” HUBUNGAN ANTARA
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP
JABATAN PEKERJAAN DENGAN KOMPETENSI GURU”.Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini
tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
4. Ibu Natalina Premastuti B., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Orangtuaku Bpk Djoko Subagjo dan Ibu Sri Haryati yang selalu memberikan
kasih sayang dan dukungan doa selama ini.
10. Kakakku Mbak Ari, Mbak Budi dan Mbak Cita yang selalu memberikan
canda tawa dan dukungan doa.
11. Teman- teman yang membantu kelancaran skripsi ini Cosmas, Hery, Ambo,
Sulis, Danu, Simbah Felik, Dekha, Ivan, Febri, Agung, Anggi, Laras, Angkringan Pak Mulud dan teman-teman yang lain.
12. Temam-teman PLPG mania Ditya, Gambul, Gepeng, TP, Ratna, Deni, Umi,
Mega, Alin, Kiki, Icha, Agil, Suranto, Daru, Veni, Eta, Jordan, Koko dan teman-teman yang lain.
13. Teman-teman di kos lama Pogung Lor dan teman-teman di kos baru
Papringan.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis Dimas Duwung Adi Prastowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1 B. Rumusan Masalah .................................................................
5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................
5 D. Manfaat Penelitian .................................................................
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan ........................
7 2. Kewibawaan Pemimpin ..................................................
8 3. Fungsi Kepemimpinan ....................................................
8 4. Gaya Kepemimpinan ......................................................
8 a. Pendekatan Sifat.........................................................
9 b. Pendekatan Perilaku ..................................................
10 c. Pendekatan Situasional ...............................................
12 5. Kepemimpinan Sekolah ..................................................
12 B. Sikap Guru Terhadap Jabatan Pekerjaan
1. Sikap a. Pengertian Sikap .......................................................
14 b. Struktur Sikap ...........................................................
15
2. Guru a. Pengertian Guru ........................................................
16 b. Peranan Guru ............................................................
16 3. Jabatan Guru ...................................................................
19 C. Kompetensi Guru ..................................................................
19 1. Kompetensi Pedagogik ...................................................
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kompetensi Profesional ..................................................
22 D. Kajian Penelitian Yang Relevan.............................................
23 E. Kerangka Berfikir
1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kompetensi Guru ............................................................
24
2. Hubungan Sikap Guru Terhadap jabatan Pekerjaan Dengan Kompetensi Guru ............................................................
24 F. Hipotesis ...............................................................................
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................
26 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................
26 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian ...........................................................
27 2. Sampel Penelitian ............................................................
27 D. Variabel Penelitian ...............................................................
29 E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional Variabel .........................................
29 2. Pengukuran Variabel .......................................................
31 F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner ........................................................................
34 2. Dokumentasi ....................................................................
34 G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas ....................................................................
35 2. Uji Reliabilitas ................................................................
38 E. Teknik Analisis Data ............................................................
40 BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMA Negeri 6 Yogyakarta ...................................................
41 B. SMA Santa Maria Yogyakarta ..............................................
49 C. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta ................................................
53 D. SMA Negeri 3 Yogyakarta ...................................................
58 E. SMA Negeri 1 Yogyakarta ...................................................
64 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................................
68 2. Sikap Guru Terhadap jabatan Pekerjaan ..........................
70 3. Kompetensi Guru ...........................................................
71 B. Analisis Data ........................................................................
72 a. Pengujian Hipotesis I ................................................
73 b. Pengujian Hipotesis II ...............................................
74 C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah
2. Hubungan Antara Sikap Guru Terhadap Jabatan Pekerjaan dengan Kompetensi Guru ...............................
78 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 81
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 82
C. Saran – Saran ........................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 85
LAMPIRAN ................................................................................................ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Daftar Sekolah dan Jumlah Guru ...............................................69 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Sikap Guru Terhadap Jabatan Pekerjaan ....
74 Tabel 5.9. Hasil Pengujian Hubungan Sikap Guru Terhadap Jabatan Pekerjaan Dengan Kompetensi Guru .........................................
73 Tabel 5.8. Hasil Pengujian Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kompetensi Guru ..........................................................
72 Tabel 5.7. Pedoman Intepretasi Koefisiensi Korelasi ..................................
71 Tabel 5.6. Intepretasi Penilaian Kompetensi Guru ......................................
70 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru ......................................
70 Tabel 5.4. Intepretasi Penilaian Sikap Guru Terhadap Jabatan Pekerjaan .....
68 Tabel 5.2. Intepretasi Penilaian Kepemimpinan Kepala Sekolah .................
28 Tabel 3.2. Kisi – Kisi Instrumen .................................................................
39 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah .................
39 Tabel 3.7. Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ......................
37 Tabel 3.6. Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian ................................
36 Tabel 3.5. Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Guru ..............................
35 Tabel 3.4. Rangkuman Uji Validitas Sikap Guru Terhadap jabatan Pekerjaan ........................................................................
33 Tabel 3.3. Rangkuman Uji Validitas Kepemimpinan Kepala Sekolah .........
75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ..........................................................87 Lampiran 2 Data Induk Penelitian .........................................................
97 Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliablitas ............................................... 118
Lampiran 4 Distribusi Frekuensi ............................................................ 125
Lampiran 5 Kategori Kecenderungan variabel ...................................... 131
Lampiran 6 Uji Spearman Rank ............................................................. 134
Lampiran 7 Tabel r Product Moment .................................................... 135
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian ........................................................... 136
Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitan ................................................ 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dalam pembentukan
pribadi manusia. Pendidikan berperan penting dalam menentukan baik atau buruknya kualitas pribadi seseorang. Menyadari pentingnya pendidikan bagi manusia, pemerintah menyikapi hal ini dengan serius. Dengan pendidikan yang bermutu dan berkualitas diharapkan munculnya generasi muda harapan bangsa yang bermutu dan berkualitas yang dapat terjun ke masyarakat luas. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan tidaklah mudah, banyak tantangan yang harus ditempuh seperti budaya birokrasi. Budaya birokrasi yang masih dipengaruhi feodalisme dimana pejabat dan pimpinan lebih suka dilayani daripada melayani masih tumbuh dan berkembang di sebagian besar wilayah dan masyarakat Indonesia (Mulyasa, 2006 : 70). Seharusnya seorang pimpinan atau pejabat harus dapat melayani rakyatnya yang telah memberi kepercayaan kepada mereka. Dalam pada itu, dalam lingkungan persekolahan perilaku manajerial kepala sekolah cenderung kurang terbuka dan kurang demokratis dalam mengelola sekolahnya (Mulyasa, 2006 : 70). Jika hal ini terjadi maka kepala sekolah akan kehilangan kewibawaanya sebagai pimpinan sekolah dan kepercayaan guru terhadap kepala sekolah dapat menurun, tentunya hal ini dapat menghambat aktifitas sekolah karena menurunkan semangat kerja para guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam meningkatkan kompetensi para guru maka kepala sekolah harus dapat bersikap terbuka dan demokratis dalam mengelola sekolah. Selain terampil dalam mengelola sekolah kepala sekolah dituntut dapat menjadi pendidik bagi guru, memberikan petunjuk dan arahan kepada guru dan kepala sekolah harus menunjukan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar yang terjadi di sekolahnya, memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat terus meningkatkan kompetensinya sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Kepala sekolah ditunjuk sebagai seorang pendidik yang mendidik para guru karena dianggap sebagai orang yang lebih tahu dan menguasai dalam kurikulum maka dari itu harus dapat memberikan saran dan bimbingan kepada gurunya, selain itu kepala sekolah harus bisa menerapkan gaya kepemimpinan secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
Selain peran kepala sekolah dalam menerapkan gaya kepemimpinan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru sosok yang paling menentukan adalah guru itu sendiri. Guru merupakan sosok yang dihormati karena memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru adalah jabatan profesi, untuk itu seorang guru harus mampu melaksanakan tugasnya secara profesional. Seseorang dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh pada etika kerja, independen (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aktifitas guru. (Sanjaya, 2008 : 274) menyatakan banyak orang termasuk guru sendiri yang meragukan bahwa guru merupakan jabatan profesioanal. Hal ini berarti guru menganggap siapapun dapat menjadi guru. Memahami ataupun tidak memahami bidang keguruanpun bisa saja menjadi guru, asalkan memahami materi dan mampu menyampaikan semua materi. Jika kita melihat secara lebih detail mengajar bukanlah sesuatu yang sederhana, bukan hanya sekedar memahami materi dan menyampaikan materi. Mengajar membutuhkan suatu keterampilan khusus. mengajar merupakan suatu proses yang memanusiakan manusia, yakni proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau mengubah perilaku siswa menjadi siswa yang berpendidikan.
Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk memahami materi, merancang dan menerapkan ilmunya dengan strategi pembelajaran ataupun metode pembelajaran yang bervariasi. Tentunya strategi ataupun metode ini haruslah sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Taraf perkembangan siswa yang satu dengan siswa yang lainnya pastilah berbeda, maka dibutuhkan suatu pendekatan yang berbeda pula. Seorang guru harus dapat memahami pribadi masing – masing siswanya. Sebagaimana halnya tugas seorang dokter yang berprofesi menyembuhkan penyakit pasien, maka tugas seorang guru pun memiliki bidang keahlian yang jelas, yaitu mengantarkan siswa kearah tujuan yang diinginkan (Sanjaya, 2008 : 276). Pernyataan di atas menjelaskan bahwa profesi guru dapat disetarakan dengan profesi dokter karena seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menuntun siswa dan dokter harus memiliki keahlian khusus dalam membantu kesembuhan pasiennya, yang menjadi pembeda antara profesi dokter dan pekerjaan guru adalah hasilnya. Hasil kinerja seorang dokter dapat dilihat dalam waktu yang singkat, apabila pasien sembuh dalam waktu yang relatif singkat maka dokter tersebut dapat dikatakan profesional. Hasil dari pekerjaan guru tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat, membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Mengembangkan potensi siswa tidaklah cukup hanya beberapa minggu saja, bisa satu ataupun dua tahun. Tugas guru tidak hanya menuntun dan membimbing siswa tetapi juga membentuk pribadi siswa, membentuk suatu generasi manusia yang berpendidikan. Melihat begitu kompleksnya tugas seorang guru maka jabatan guru sangat layak untuk disebut pekerjaan profesional yang membutuhkan keahlian khusus. Dengan jabatan guru merupakan jabatan yang bersifat profesional maka gurupun harus dapat bersikap dan bekerja sebagai pendidik secara profesional. Guru harus dapat menunjukan kinerjanya secara maksimal, menunjukan kompetensi profesionalnya dalam mengajar agar dapat membantu siswa mencapai tujuannya.
Kompetensi itu sendiri merupakan karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan unggul dalam suatu pekerjaan tertentu. Seorang guru dapat dikatakan berkompetensi profesional apabila guru tersebut memang dapat menunjukan kinerjanya secara memadai.
Johnson (Sanjaya, 2008 : 277) menyatakan bahwa kompetensi merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kondisi yang diharapkan. Kompetensi guru dapat dilihat dari cara guru menyikapi pekerjaannya, cara dalam berpenampilan maupun dengan kinerja guru yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Melihat adanya hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap jabatan pekerjaan dengan kompetensi guru maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP JABATAN PEKERJAAN DENGAN KOMPETENSI GURU” dengan survei pada guru tingkat SMA di Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka permasalahan yang hendak dikaji adalah :
1. Apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi guru ?
2. Apakah terdapat hubungan antara sikap guru terhadap jabatan pekerjaan dengan kompetensi guru ? C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sikap guru terhadap jabatan dengan kompetensi guru ?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan untuk mengkonfirmasi hasil – hasil penelitian terdahulu atau teori – teori yang diperoleh di bangku kuliah dan literatur yang ada.
2. Bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi mahasiswa FKIP dalam mengembangkan kompetensi gurunya, dimana mahasiswa FKIP merupakan mahasiswa yang dipersiapkan untuk menjadi tenaga pendidik yang diharapkan dapat menunjukan kinerjanya dan turut ambil bagian di masyarakat.
3. Bagi Kepala sekolah dan Guru Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak sekolah dalam sikap kepemimpinan dimana kepemimpinan harus diterapkan dengan sebaik–baiknya, demokratis dan transparan. Penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam pengembangan kompetensi guru agar dapat meningkatkan kinerjanya menjadi lebih maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Pengertian pemimpin dan kepemimpinan
Dari akar kata “pimpin” kita mengenal istilah “pemimpin” dan “kepemimpinan”. Rivai (2003 : 65) pemimpin adalah anggota dari suatu perkumpulan yang diberi kedudukan tertentu dan diharapkan dapat bertindak sesuai dengan kedudukan. Seorang pemimpin adalah juga seseorang dalam suatu perkumpulan yang diharapkan dapat menggunakan pengaruhnya untuk mewujudkan dan mencapai tujuan kelompok. Dalam menentukan siapa pemimpin dalam organisasi haruslah dipilih orang yang benar – benar dapat mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja.
Menurut Wahjosumidjo (1987 : 26) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang pemimpin yang berupa sifat – sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan dan kesanggupan. Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri, dan kepemimpinan adalah sebagai proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Kewibawaan Pemimpin Keberhasilan pemimpin dalam memimpin suatu organisasi tidak hanya ditentukan oleh sifat-sifat serta perilaku, juga ditentukan oleh factor kewibawaan. Kewibawaan merupakan salah satu konsep kepemimpinan yang menyangkut segala aspek yang berkaitan erat dengan kepemimpinan. Menurut Koontz (wahjosumidjo, 1984 : 118) kewibawaan mempunyai peranan sebagai daya dorong bagi pemimpin, sebab di dalam mempengaruhi, menggerakkan dan mengubah perilaku bawahan ke arah tercapainya tujuan organisasi di samping berbagai teknik kepemimpinan diperlukan pula adanya daya dorong tertentu yang disebut kewibawaan.
3. Fungsi Kepemimpinan Menuru Rivai (2004 : 96) fungsi kepemimpinan yang cocok dengan visi kepemimpinan dengan berbagi rasa yaitu menciptakan visi dan rasa komunitas, membantu mengembangkan komitmen daripada sekedar memenuhinya, menginspirasi kepercayaan, mengintegrasikan pandangan yang berlainan, mendukung pembicaraan yang cakap melalui dialog, membantu menggunakan pengaruh mereka, kepemimpinan melalui berbagi rasa, memfasilitasi, memberi semangat pada yang lain, menopang tim, dan bertindak sebagai model.
4. Gaya Kepemimpinan Setiap orang memiliki ciri khas tersendiri, ciri dari seseorang ini dapat dilihat dari gaya mereka atau gerak-gerik mereka. Menurut Thoha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Mulyana, 2003 : 108) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Untuk lebih memahami gaya kepemimpinan terlebih kita memahami pengertian gaya kepemimpinan ditinjau dari pendekatan sifat, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional.
a. Pendekatan Sifat
Pendekatan sifat ini bertolak dari asumsi bahwa individu merupakan pusat kepemimpinan atau bertolak dari sifat – sifat ataupun karakter yang dimiliki seseorang. Menurut Sutisna (Mulyasa, 2003 : 108), pendekatan sifat berpendapat bahwa terdapat sifat – sifat tertentu, seperti kekuatan fisik atau keramahan yang esensil, pada kepemimpinan yang efektif. Keberhasilan seseorang dalam memimpin dapat ditentukan oleh sifat – sifat dari pribadi seseorang. Ordway Tead (Wahjosumidjo, 1987 : 45)menyatakan ada sepuluh macam sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu :
1) Energi jasmani dan rohani (physical and nervous energy),
2) Kepastian akan maksud dan arah tujuan (a sense of purpose and direction), 3)
Antusiasme atau perhatian yang besar (anthusiasm),
4) Ramah-tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hatiPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Integritas atau pribadi yang bulat (integrity), 6) Kecakapan teknis (technical mastery), 7) Mudah mengambil keputusan (decisioness), 8) Cerdas (intelligence), 9) Kecakapan mengajar (teaching skill),
10) Kesetiaan (faith).
Sifat – sifat diatas diperuntukan bagi para pemimpin pada umumnya. Pemimpin dapat dikatakan baik apabila bisa menunjukan sifat – sifat tersebut, akan tetapi sebaliknya apabila seorang pemimpin tidak dapat menunjukan karakter tersebut maka pemimpin tersebut dapat dikatakan tidak efektif. Tetapi pada kenyataan praktek di lapangan, kesepuluh sifat tersebut tidak harus dimiliki bersama- sama oleh seorang pemimpin b.
Pendekatan Perilaku Menurut pendekatan tingkah laku, gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan mencerminkan suatu kombinasi yang konsisten dari keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang.
Teori kepemimpinan berdasarkan pendekatan perilaku tidak didasarkan pada sifat atau kepribadian seseorang, melainkan berdasarkan perilaku yang ditunjukan dalam organisasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdasarkan pendekatan perilaku adalah teori kepemimpinan dua dimensi. Wahjosumidjo (1987 : 63) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan pada hakikatnya mengandung arti bagaimana pemimpin itu berhubungan dengan bawahan. Dan hubungan antar pemimpin dengan bawahan tersebut disebut gaya yang memiliki sifat 1) Berorientasi kepada tugas (a task oriented style)
Di dalam gaya yang pertama ditandai adanya beberapa hal seperti : a) Pemimpin memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan,
b) Pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan, c) Pemimpin menyakinkan kepada bawahan, bahwa tugas- tugas harus dapat dilaksanakan sesuai dengan keinginan pemimpin,
d) Pemimpin lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas daripada pembinaan dan pengembangan bawahan.
2) Berorientasi pada bawahan (an employee – oriented style).
a) Pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan terhadap bawahan, b) Pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Pemimpin lebih bersikap penuh kekeluargaan, percaya, hubungan kerja sama yang saling hormat-menghormati di antara sesama anggota kelompok.
c. Pendekatan situsional
pendekatan situasional hampir sama dengan pendekatan perilaku, keduanya menyoroti perilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu (Mulyasa, 2003 : 112). Jika pandangan perilaku menyoroti kepemimpinan dari beberapa variabel yang dapat mempengaruhi perilaku akan mempermudah dalam menentukan gata kepemimpinan mana yang akan digunakan, maka pendekatan situsional lebih menyoroti pada gaya kepemimpinan yang lebih efektif dan efisien untuk diterapkan pada situasi tertentu.
5. Kepemimpinan Sekolah
Perlu kita ketahui bahwa kepala sekolah merupakan inti dari semua kegiatan sekolah ayau dengan kata lain mesin penggerak di sekolah. Kepala sekolah harus dapat menentukan mau dibawa kemana arah dan tujuan sekolahnya, selain itu bagaimana cara kepala sekolah mewujudkan tujuan sekolah bersama dengan seluruh anggota sekolah.