PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP N 15 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pe

  

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP N 15 YOGYAKARTA

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progam Studi Pendidikan Matematika

  

Disusun Oleh:

Rarastika Maedhiyati

041414039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

  

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

ALLAH tak memberi apa yang kita harapkan, Melainkan Dia memberi apa yang kita butuhkan. . .

  Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karya kecilku ini kepada: Allah SWT penuntun hidupku, Bapak dan Ibuku tercinta, Dan seseorang yang telah hadir dalam hidupku dan telah mengajariku arti hidup

  ABSTRAK

Rarastika Maedhiyati. 2009. Penerapan Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Pendekatan Open-Ended Untuk Meningkatkan Kemandirian

Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 15 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:

Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,

Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) Meningkatkan kemandirian belajar matematika pada siswa kelas VIII-H di SMP N 15 Yogyakarta, (2) Mengetahui sikap/ respon siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended, (3) Mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dan pandangan guru mengenai hambatan-hambatan dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classrooms action

  research

  ). Data dalam penelitian ini adalah data kemandirian belajar siswa, data sikap/ respon siswa, data kesulitan siswa, dan data pandangan guru. Data kemandirian belajar siswa diperoleh melalui observasi, angket/ kuisioner, dan wawancara. Data yang diperoleh melalui observasi dianalisis dengan menghitung jumlah frekuensi siswa untuk masing-masing aspeknya, seperti motivasi, inisiatif, percaya diri, dan tanggung jawab. Data yang diperoleh melalui angket/ kuisioner dianalisis untuk menentukan dan menghitung skor setiap pernyataan masing-masing siswa, kemudian dihitung skor total yang diperoleh masing-masing siswa. Skor total tersebut kemudian dianalisis dengan cara menghitung rerata dan kategori kualitas kemandirian belajar masing-masing siswa. Setelah itu ditentukan kategori kualitas kemandirian belajar seluruh siswa dari kategori kemandirian belajar masing-masing siswa yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga untuk menentukan kategori kualitas kemandirian belajar siswa per aspeknya dengan menghitung rerata dan kategori kualitas kemandirian belajar masing-masing siswa dari kategori kualitas kemandirian belajar siswa sebelumnya. Data yang diperoleh dari wawancara ditranskrip, kemudian dideskripsikan sesuai dengan jawaban siswa. Data yang diperoleh dari ketiga instrumen tersebut kemudian dirangkum dan dilakukan trianggulasi agar data yang diperoleh cukup valid. Data sikap/ respon siswa diperoleh melalui angket/ kuisioner dan wawancara. Data yang diperoleh melalui angket/ kuisioner dianalisis dengan menentukan dan menghitung skor setiap pernyataan masing- masing siswa, kemudian dihitung skor total yang diperoleh masing-masing siswa. Skor total tersebut kemudian dianalisis dengan cara menghitung persentase dan kriteria sikap/ respon masing-masing siswa. Kemudian ditentukan kriteria sikap/ respon seluruh siswa dari kriteria sikap/ respon masing-masing siswa sebelumnya. Data yang diperoleh melalui wawancara ditranskripsikan, kemudian dideskripsikan sesuai dengan jawaban siswa. Data yang diperoleh dari kedua instrumen tersebut kemudian dirangkum dan dilakukan trianggulasi agar data yang diperoleh cukup valid. Sedangkan data kesulitan siswa dan pandangan guru diperoleh melalui wawancara antara peneliti dengan siswa dan guru, kemudian ditranskrip dan dideskripsikan sesuai dengan jawaban dalam wawancara tersebut. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa, tetapi tidak pada semua aspek kemandirian belajar yaitu hanya pada aspek motivasi dan percaya diri saja. (2) Siswa memberikan sikap/ respon yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended. Tanggapan positif yang dimaksud adalah ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang membuat lebih semangat untuk belajar matematika. (3) Kesulitan yang dialami siswa selama mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended adalah dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti yaitu masih ragu-ragu. Sedangkan dalam hal menyelesaikan soal, siswa mengalami kesulitan dalam memahami soalnya, terutama pada awal pertemuan atau pertemuan pertama. Selain itu sebagian siswa juga masih mengalami kesulitan pada waktu menjelaskan ide jawabannya di depan kelas dan mereka juga masih terlihat ragu-ragu dalam menjawabnya. (4) Pandangan guru mengenai hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended antara lain (a) waktu yang dibutuhkan cenderung relatif lebih lama jika dibandingkan dengan menggunakan pendekatan konvensional, (b) siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal terbuka, (c) Kemampuan matematika siswa yang masih rendah membuat siswa memerlukan banyak bimbingan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

  

ABSTRACT

Rarastika Maedhiyati. 2009. The Implementation of Math Learning through

Open-ended Approach to increase students learning Autonomy in Grade 8 of

Junior High School 15 Yogyakarta. Mathematics Education Study Program,

Department of Mathematics and Natural Science Education, Faculty of

Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta

  The objectives of this research are (1) Upgrading the mathematics study of the students in VIII-H class at SMP N 15 Yogyakarta, (2) Knowing the response of the students when they’re participating in mathematics study that using open- ended approach, (3) Knowing the students difficulties and teacher’s objection about the obstacles of implementation of mathematics study using open-ended approach.

  The kind of this research is classroom action research. The data sources of this research are the study autonomy of student data, student response data, student difficulties data, and teacher’s objection data.

  The study autonomy of student data is obtainable from observation, questionnaire, and interview. Observation data is analyzed by calculating the frequency number of students of each aspect, as motivation, initiative; believe in themselves, and responsibility. The questionnaire data is analyzed to determine and to calculate the score of each student’s statement, then the total score of each students is calculated. The total score is analyzed with calculating method on the average and the quality of the study autonomy each student. After that, we can fix the quality category of the study autonomy of all the students from the category before. The interview data is transcript, then it is describing in order to appropriate with the student’s answer. The data from these three instruments is enclosing in order to get the valid data. The response data is getting from questionnaire and interview. This data is analyzed with determining and calculating the score of each student’s statement, then calculating the total score. The total score is analyzed with calculating the percentage and response criteria of each student. Afterwards, the response criteria of all students are fixing from the criteria before. The interview data is transcribing, then it is describing in order to appropriate with student’s answer. The data from both instruments are enclosing in order to get the valid data. Whereas, student difficulties data and teacher’s objection data are from the interview between the researcher and the teacher also the student, then it is transcribing and describing in order to appropriate with the interview’s answer.

  The results of this research are (1) the mathematics studies that using the open-ended approach can increase the study of students, but it is only for motivation and believe in themselves aspect. (2) The students give the positive response toward mathematics studies with using open-ended approach. The positive response is the anxiety of the students when they follow this course that makes them more enthusiasm to learn mathematics. (3) The difficulty of the student when they follow the mathematics studies that using open-ended approach is giving the answer of the question from the researcher hesitantly. In the case of finish the question, the student is difficult to understand the question, especially in the early and first meeting. Besides that a half of the students are difficult to give the explanation of the answer in front of the class and they looks doubtful when answering the question. (4) The teacher’s objection about the obstacles in the implementation of mathematics studies with using the open-ended approach are (a) needs the long time if it’s compare with using the conventional approach, (b) the student is still difficult to understand and to do the open-ended exercise, (c) the low mathematics ability of student makes them need the guidance of their teacher in implementation of studies in class.

  Puji syukur atas rahmat dan karunia ALLAH SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta.

  Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan, dorongan, dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Thomas Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran. Terima kasih atas semua saran, kritik, dan bimbingannya selama penyusunan skripsi ini.

  2. Bapak Dr. St. Suwarsono selaku Kaprodi Pendidikan Matematika dan dosen penguji yang telah membantu penulis dalam memperlancar penyelesaian skripsi ini.

  3. Ibu Domesia Novi Handayani, S.Pd., M.Sc. selaku dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis untuk penyempurnaan skipsi ini.

  4. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma.

  5. Semua Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma.

  6. Bapak Drs. Sukirno, SH dan Bapak Tyas Ismullah, SPd selaku Kepala Selolah dan Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SMP Negeri 15 Yogyakarta.

  7. Ibu Agata Sri Sumaryati selaku guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 15 Yogyakarta yang telah membantu dan membimbing penulis selama pelaksanaan penelitian.

  8. Siswa-siswi SMP Negeri 15 Yogyakarta terutama kelas VIII-H yang telah membantu selama proses penelitian.

  9. Bapak, Ibu serta saudara-saudaraku yang telah memberikan semangat dan dorongan baik secara material maupun non material.

  10. Teman-teman yang telah membantu selama proses pelaksanaan penelitian, terimakasih atas waktu dan tenaganya.

  11. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Matematika khususnya angkatan 2004 yang telah menjadi teman seperjuangan dalam menuntut ilmu.

  12. Teman-teman kos “Mawar” yang selalu memberikan semangat. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Penulis menerima kritik dan saran karena penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................

  6 C. Pembatasan Masalah .............................................................................

  7 D. Penjelasan Istilah ...................................................................................

  7 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................

  8 F. Manfaat Penelitian .................................................................................

  9 G. Sistematika Penulisan ...........................................................................

  9

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................

  12 A. Landasan Teori ......................................................................................

  12 1. Pembelajaran Matematika ................................................................

  12

  2. Pendekatan Open-ended .................................................................... 15 3. Kemandirian Belajar Matematika ....................................................

  21 4. Sikap Siswa ......................................................................................

  31 B. Kerangka Berpikir .................................................................................

  32 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................

  36 A. Jenis Penelitian ......................................................................................

  36 B. Rancangan Penelitian ............................................................................

  37 C. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................

  41 D. Data Penelitian ......................................................................................

  41 E. Obyek dan Subyek Penelitian ................................................................

  42 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................

  43 G. Metode Analisis Data ............................................................................

  45 H. Instrumen Penelitian .............................................................................

  56 I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................

  60 BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN DAN TABULASI DATA ..........

  62 A. Pelaksanaan Penelitian ..........................................................................

  62 B. Tabulasi Data Penelitian ........................................................................

  85

  BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................... 115 A. Analisis Data ......................................................................................... 115

  1. Kemandirian Belajar Siswa .............................................................. 115

  2. Sikap/ Respon Siswa ........................................................................ 137

  3. Kesulitan Siswa ................................................................................ 147

  4. Pandangan Guru ............................................................................... 147

  B. Pembahasan ........................................................................................... 148

  1. Kemandirian Belajar Siswa............................................................... 148

  2. Sikap/ Respon Siswa ........................................................................ 155

  3. Kesulitan Siswa ................................................................................ 157

  4. Pandangan Guru ............................................................................... 159

  C. Beberapa Kekurangan Pada Penelitian Ini ............................................ 161

  BAB VI. PENUTUP .......................................................................................... 162 A. Kesimpulan ........................................................................................... 162 B. Saran ...................................................................................................... 166 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 170 LAMPIRAN ....................................................................................................... 173

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Trianggulasi Data Kemandirian Belajar Siswa ............................... 49Tabel 3.2 Kriteria Kualifikasi Sikap Setiap Siswa .......................................... 52Tabel 3.3 Kriteria Sikap Siswa Secara Keseluruhan ....................................... 53Tabel 3.4 Trianggulasi Data Sikap/ Respon Siswa ......................................... 55Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kemandirian Belajar Siswa ............... 57Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kendala/ Hambatan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended .............................. 57Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar Siswa ................................ 59Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ...................................................... 59Tabel 4.1 Hubungan Siklus PTK dengan Pertemuan Tatap Muka ................. 62Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 62Tabel 4.3 Hasil Observasi/ Pengamatan Kemandirian Belajar ....................... 85Tabel 4.4 Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa ...................................... 86Tabel 4.5 Hasil Wawancara dengan S10 dan S13 Mengenai Kemandirian Belajar Siswa ....................................................................................

  88 Tabel 4.6 Hasil Wawancara dengan S21 Mengenai Kemandirian Belajar Siswa ................................................................................................

  91 Tabel 4.7 Hasil Wawancara dengan S30 dan S32 Mengenai Kemandirian Belajar Siswa ....................................................................................

  93 Tabel 4.8 Skor Respon Siswa ......................................................................... 96

Tabel 4.9 Hasil Wawancara dengan S10 dan S13 Mengenai Sikap/ Respon

  Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended ................................................................... 97

Tabel 4.10 Hasil Wawancara dengan S21 Mengenai Sikap/ Respon Siswa

  Terhadap Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended ................................................................... 99

Tabel 4.11 Hasil Wawancara dengan S30 dan S32 Mengenai Sikap/ Respon

  Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended ................................................................... 101

Tabel 4.12 Hasil Wawancara dengan S10 dan S13 Mengenai Kesulitan

  Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended ................................................................... 103

Tabel 4.13 Hasil Wawancara dengan S21 Mengenai Kesulitan Siswa

  Terhadap Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended ................................................................... 105

Tabel 4.14 Hasil Wawancara dengan S30 dan S32 Mengenai Kesulitan

  Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended ................................................................... 107

Tabel 4.15 Hasil Wawancara Pandangan Guru Mengenai Hambatan-

  Hambatan yang Dialami pada Waktu Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Open-ended .............................. 109

Tabel 5.1 Analisis Hasil Observasi/ Pengamatan Kemandirian Belajar

  Siswa ................................................................................................ 115

Tabel 5.2 Rangkuman Data Kualitas Kemandirian Belajar Siswa ................. 117Tabel 5.3 Analisis Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa ........................ 117Tabel 5.4 Rangkuman Data Angket Kemandirian Belajar Siswa ................... 119Tabel 5.5 Kategori Kemandirian Belajar Siswa Secara Keseluruhan dari

  Hasil Angket .................................................................................... 122

Tabel 5.6 Kategori Kemandirian Belajar Siswa Per Aspek ............................ 122Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Wawancara Kemandirian Belajar Siswa ........... 123Tabel 5.8 Rangkuman Data Kemandirian Belajar Siswa yang Diperoleh

  Melalui Instrumen Observasi, Angket, dan Wawancara .................. 125

Tabel 5.9 Hasil Trianggulasi Data Kemandirian Belajar Siswa ..................... 130Tabel 5.10 Rangkuman Data Hasil Trianggulasi Kemandirian Belajar

  Siswa ................................................................................................ 135

Tabel 5.11 Analisis Data Sikap/ Respon Siswa .............................................. 137Tabel 5.12 Rangkuman Data Angket/ Kuisioner ............................................ 138Tabel 5.13 Rangkuman Data Sikap/ Respon Siswa yang Diperoleh Melalui

  Angket dan Wawancara ................................................................... 140

Tabel 5.14 Hasil Trianggulasi Data Sikap/ Respon Siswa .............................. 142Tabel 5.15 Rangkuman Data Hasil Trianggulasi Sikap/ Respon Siswa ......... 145Tabel 5.16 Kriteria Sikap/ Respon Siswa ....................................................... 156Tabel 5.17 Persentase Sikap/ Respon Siswa ................................................... 156

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan semua potensi

  anak. Seperti apa yang di kutip oleh Muhibbin Syah (1997:33) beberapa pendapat seperti Poerbakawatja dan Harahap (1981), Poerwanto (1985), dan Winkel (1991) sama-sama mengartikan pendidikan adalah usaha yang disengaja dalam bentuk perbuatan, bantuan, dan pimpinan orang dewasa kepada anak-anak agar mencapai kedewasaan. Sedangkan Y. Marpaung mengatakan bahwa pendidikan merupakan suatu masalah yang tidak sederhana, tetapi sangat kompleks dan rumit. Adapun tujuan pendidikan ialah membantu manusia muda mengembangkan segala kemampuannya atau potensinya agar dapat berubah menjadi manusia yang utuh dan sempurna. Seperti yang telah disebutkan dalam UU No. 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 8 menyebutkan bahwa tujuan Pendidikan adalah: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab“ (

  2 Pada saat ini, perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sudah sangat maju, untuk mengimbangi hal ini maka diperlukan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah juga mempunyai peran yang sangat besar terhadap hal tersebut, melalui proses pembelajaran matematika di kelas diharapakan peserta didik dapat mengikuti perkembangan IPTEK di dunia yang semakin modern. Tidak dapat dipungkiri bahwa matematika memegang peranan penting pada hal tersebut. Dalam makalahnya, Siti M. Amin (2006) mengatakan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar atau bahkan Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Tinggi. Pemberian mata pelajaran matematika dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Dengan kemampuan seperti itu diharapkan peserta didik dapat bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.

  Akan tetapi pada kenyataannya banyak peserta didik yang tidak menyukai mata pelajaran matematika. Mereka beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang membosankan dan menakutkan karena matematika identik dengan bilangan dan rumus-rumus saja. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Frans Susilo (2006) dalam majalah BASIS yang berjudul Matematika Humanistik, bahwa kebanyakan sikap negatif terhadap matematika timbul karena kesalahpahaman atau pandangan yang keliru mengenai matematika. Salah satunya adanya anggapan bahwa untuk mempelajari matematika diperlukan bakat istimewa yang tidak dimilki setiap orang, akibatnya orang yang merasa

  3 kecerdasannya rendah tidak termotivasi untuk belajar matematika (Abdul Halim Fathani, ). Baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak sekolah mencoba berusaha untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain dengan adanya perubahan kurikulum, mengembangkan strategi pembelajaran yang baru seperti Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Terbuka, Pembelajaran dengan menggunakan bantuan teknologi atau alat peraga, dan lain-lain.

  Menurut Von Gaserfeld (1992) yang dikutip dari makalah Y. Marpaung (2006) pengetahuan merupakan hasil kegiatan mengkonstruksi, pengetahuan tidak dapat di transfer begitu saja kepada mereka yang menerimanya. Pengetahuan itu harus dibangun sendiri secara aktif oleh setiap orang yang mau mengetahuinya. Seperti halnya dengan matematika sebagai aktivitas manusia, pengetahuan matematika juga tidak datang dengan sendirinya, melainkan dengan menemukan sendiri pengetahuan itu secara aktif.

  Pada kenyataannya, banyak guru matematika yang masih menggunakan cara pembelajaran lama yang tidak memperhatikan makna pengetahuan itu sendiri. Dalam hal ini pengetahuan yang diberikan kepada siswa sudah dalam bentuk jadi sehingga siswa tidak perlu lagi mengolah pengetahuan itu. Salah satu pendekatan pembelajaran yang paling sering digunakan oleh guru adalah pendekatan konvensional. Hal ini juga terlihat ketika peneliti melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran ketika Program Pengalaman Lapangan (PPL). Guru matematika yang bersangkutan cenderung masih menggunakan

  4 pendekatan konvensional. Pendekatan konvensional itu identik dengan menggunakan metode ceramah atau ekspositori dan metode tanya jawab. Guru matematika tersebut juga memberikan contoh soal dan latihan soal yang mirip dengan contoh soal yang telah diberikan. Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar yang menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Biasanya guru secara langsung menyampaikan materi mengenai topik (pokok bahasan) tertentu di tempat tertentu dan dengan alokasi waktu tertentu (Muhibbin Syah, 1997:203). Guru berperan aktif dan merupakan satu-satunya sumber belajar, sedangkan siswa hanya berperan pasif. Sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku sekarang ini, guru dituntut untuk lebih mengutamakan proses belajar siswa daripada hasil akhir siswa dimana peran aktif siswa sangatlah utama dan guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.

  Berdasarkan pengalaman peneliti pada waktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 6 Yogyakarta, pada umumnya siswa-siswinya masih kurang aktif dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran matematika. Dalam proses pengerjaan soal, hampir semua siswa masih mengikuti langkah-langkah yang sama persis seperti yang diberikan oleh guru di depan kelas. Dari sini tampak bahwa inisiatif siswa juga masih sangat kurang, mereka hanya mengikuti prosedur-prosedur cara pengerjaannya saja tanpa ada kreatifitas dari siswa. Siswa tidak diberi kebebasan untuk berpikir lebih luas bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan yang sesuai dengan minat dan

  5 kemampuannya sendiri. Hal ini juga terlihat ketika peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran matematika di kelas VIII-H SMP N 15 Yogyakarta. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan diperoleh informasi bahwa pada umumnya kemandirian belajar siswa di SMP N 15 Yogyakarta masih tergolong rendah. Padahal dengan adanya perubahan kurikulum seperti sekarang ini siswa dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar tanpa harus merasa tergantung kepada orang lain (guru).

  Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat digunakan untuk membantu siswa agar bisa menemukan konsep sendiri adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan masalah terbuka (open-ended). Pembelajaran

  

open-ended juga bisa menuntun siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses

  pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan open-ended ini dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajarannya harus membawa siswa menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban (yang benar) sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru. (Erman Suherman, 2001:113)

  Pembelajaran akan berlangsung efektif bila siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa juga harus mempunyai kemandirian belajar yang tinggi. Adanya kemandirian belajar yang tinggi dapat ditunjukkan dengan adanya inisiatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan, mampu mengatasi hambatan atau masalah yang dihadapinya, memiliki kepercayaan diri dalam

  6 menyelesaikan tugas-tugasnya, bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, berminat terhadap permasalahan yang bervariasi dan sebagainya.

  Oleh karena itu, peneliti akan bekerjasama dengan guru matematika yang bersangkutan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan open-ended. Dengan pendekatan open-ended ini siswa dapat mengembangkan kegiatan kreatifitasnya dan pola pikir matematisnya (Erman Suherman, 2001:114). Dengan adanya kegiatan seperti itu diharapkan kemandirian belajar siswa dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan

  open-ended dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VIII-

  H SMP N 15 Yogyakarta?

  2. Bagaimanakah sikap/ respon siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended?

  3. Kesulitan-kesulitan apakah yang dialami oleh siswa selama mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-

  ended ?

  7

  4. Bagaimanakah pandangan guru mengenai hambatan-hambatan yang dialami dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended? C.

Pembatasan Masalah

  Penelitian ini hanya dibatasi pada penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended pada materi pembelajaran ”Relasi dan Fungsi” yang meliputi pengertian relasi, fungsi, dan korespondensi satu-satu. Ruang lingkup penelitian ini juga dibatasi pada siswa kelas VIII-H SMP N 15 Yogyakarta dan dilaksanakan pada semester gasal tahun pembelajaran 2008/2009.

D. Penjelasan Istilah

  Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Pendekatan open-ended Pendekatan open-ended adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dari mengenalkan atau menghadapkan siswa pada masalah atau soal open-ended (soal terbuka).

  2. Masalah/ Soal open-ended (soal terbuka) Soal yang dirancang sedemikian rupa sehingga mempunyai berbagai macam cara pengerjaannya dan mungkin banyak jawaban (yang benar).

  8

  3. Kemandirian Belajar Kemandirian Belajar adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang dalam belajar dengan mengandalkan kemampuan yang timbul dari dalam diri sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain yang ditandai dengan adanya keinginan yang kuat (motivasi), inisiatif, rasa percaya diri, dan bertanggung jawab. Kemandirian belajar siswa mengandung arti mampu mencukupi sendiri, mengerjakan sendiri, memecahkan masalah sendiri, berinisiatif, percaya diri, dan mampu mengambil keputusan untuk memilih sesuatu yang dimungkinkan akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajarnya.

E. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika pada siswa kelas VIII-H di SMP N 15 Yogyakarta.

  2. Untuk mengetahui sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended.

  3. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa selama mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-

  ended .

  4. Untuk mengetahui pandangan guru mengenai hambatan-hambatan dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended.

  9 F.

Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

  1. Bagi sekolah Sebagai gambaran umum bagi guru matematika mengenai alternatif pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang lebih efektif.

  2. Bagi penulis Menambah pengetahuan, wawasan, dan merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended.

  3. Bagi pembaca Memberikan informasi yang cukup bagi pembaca mengenai pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended dan memberikan masukan kepada rekan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.

G. Sistematika Penulisan

  Penulisan laporan penelitian ini tersusun menjadi beberapa bab yakni:

  Bab I merupakan bab pendahuluan, pada bab ini akan dikemukakan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Selain itu, pada bab ini juga berisi penjelasan istilah dan sistematika penulisan.

  Bab II ini berisi mengenai landasan teori yang berkaitan dengan peneliltian dalam skripsi ini. Teori-teori tersebut meliputi pembelajaran matematika,

  10 pendekatan open-ended, kemandirian belajar seperti pengertian kemandirian, ciri- ciri kemandirian, dan karakteristik kemandirian serta penjelasan mengenai sikap siswa. Dalam bab ini juga dikemukakan kerangka berpikir peneliti.

  Bab III merupakan metodologi penelitian yang menjelaskan tentang jenis, rancangan, tempat dan waktu, data serta obyek dan subyek penelitian. Teknik pengumpulan data, metode analisis data, instrumen penelitian, dan prosedur pelaksanaan penelitian juga dijelaskan dalam bab ini.

  Bab IV ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan penelitian dan tabulasi data penelitian. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari lima kali pertemuan yang terbagi menjadi dua siklus. Sedangkan tabulasi data penelitian meliputi data kemandirian belajar siswa yang diperoleh melalui observasi, angket/ kuisioner, dan wawancara, data sikap/ respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended yang diperoleh melalui angket/ kuisioner dan wawancara, data kesulitan siswa, dan data pandangan guru mengenai hambatan- hambatan yang dialami pada waktu pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended yang diperoleh malalui wawancara.

  Bab V berisi tentang analisis data dan pembahasan hasil analisisnya terutama jawaban yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Antara lain mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan

  

open-ended apakah dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VIII-H

  SMP N 15 Yogyakarta, sikap/ respon siswa, kesulitan-kesulitan siswa, dan pandangan guru mengenai hambatan-hambatan yang dialami dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open-ended.

  11 Bab VI merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Matematika Pengertian pembelajaran (instruction) berbeda dengan pengajaran

  (teaching). Pembelajaran merupakan kegiatan guru memfasilitasi siswa yang sedang belajar sedangkan pengajaran merupakan kegiatan guru mentransfer pengetahuan kepada siswa. Adapun karakteristik pembelajaran seperti yang disebutkan Susento (2007) dalam seminarnya di yayasan Xaverius Palembang yaitu: 1. berpusat pada siswa 2. mengembangkan kreativitas 3. menyenangkan dan menantang 4. kontekstual 5. menyediakan aneka pengalaman belajar 6. belajar melalui berbuat

  Erman Suherman (2001:8) menyatakan bahwa pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah melibatkan komponen-komponen yang saling terkait yang terkandung di dalamnya yaitu guru dan siswa. Seperti apa yang dikatakan Moh. Uzer Usman (2002:4) pembelajaran merupakan suatu proses

  13 yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif tertentu.

  Seorang guru dituntut memiliki kemampuan untuk dapat memilih dan menggunakan model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel yang disesuaikan dengan materi, siswa, dan konteks pembelajaran (Karnita,

  

  Tujuan pembelajaran matematika dalam buku Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SMP dan MTS (2003:2) adalah sebagai berikut:

  1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsistensi

  2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

  3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

  4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Utari Sumarno (2004:5) yaitu pembelajaran matematika memang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir matematis yang meliputi pemahaman, pemecahan

  14 masalah, penalaran, komunikasi, dan koreksi matematis, kritis, serta sikap yang terbuka dan objektif.

  Dari beberapa pendapat di atas, dalam pembelajaran itu menuntut siswa agar dapat berpikir kritis dan kreatif, sedangkan guru juga dituntut mempunyai kecakapan untuk memilih suatu model pembelajaran yang dapat membawa siswa dalam mengembangkan kemampuannya itu. Seperti yang telah di ungkapkan Stanic (dalam Romberg, 1992:759) tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

  Selain itu juga meningkatkan kreativitas dan sikap kritis yang dapat dilatih melalui pembelajaran matematika yang sistematis dan sesuai dengan pola-pola pembelajarannya.

  Pembelajaran matematika menurut Herman Hudojo (2001:135) adalah pembelajaran tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Bahasan yang dipelajari itu tidak begitu saja diberikan guru kepada siswa, melainkan harus melibatkan peran aktif siswa sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam mempelajari konsep dan struktur tersebut. Dengan demikian siswa diharapkan dapat lebih meningkatkan kemandirian belajarnya.

  Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah kegiatan guru memfasilitasi siswa dalam mempelajari bahasan yang terdapat dalam matematika mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur dan mampu mencari hubungan-hubungan antara konsep-

  15 konsep dan struktur-struktur tersebut sehingga proses belajar dapat berkembang secara optimal dan tujuan pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan berpikir matematis dan meningkatkan kreativitas dapat tercapai melalui pembelajaran yang sistematis.

  Pendekatan (Approach) pembelajaran matematika adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa (Erman Suherman, 2001:7). Dalam penelitian ini pendekatan pembelajaran yang akan dikembangkan adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended. Dilihat dari strategi pembelajarannya, Mumun Syaban mengatakan bahwa pendekatan open-ended pada prinsipnya sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa. Pendekatan open-ended adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dari mengenalkan atau menghadapkan siswa pada masalah atau soal open-ended (soal terbuka) (Syarifah Fadillah, ).

  Menurut Erman Suherman (2001:113) pembelajaran dengan pendekatan open-ended biasanya dimulai dengan memeberikan masalah terbuka (open-ended problem) atau masalah tidak lengkap (incomplete

  

problem) kepada siswa. Problem open-ended adalah problem yang dirancang

  tidak hanya mempunyai jawaban tunggal melainkan memiliki multijawaban

  16 yang benar. Menurut Hancock (1995:496) dan Berenson (1995:183) juga menyatakan bahwa soal open-ended adalah soal yang memiliki lebih dari satu penyelesaian dan cara penyelesaian yang benar (Mumun Syaban,

  7) mengemukakan bahwa secara umum

  terdapat tiga tipe masalah open-ended yang dapat diberikan, yaitu: (Syarifah Fadillah, ) 1. tipe pertama, yaitu menemukan hubungan

  Masalah open-ended tipe pertama ini diberikan dengan tujuan agar siswa dapat menemukan beberapa aturan atau hubungan matematis.

  Contoh tipe masalah open-ended yang pertama ini misalnya tentang materi relasi dan fungsi. Pada materi ini diarahkan agar siswa dapat menemukan aturan atau hubungan yang ada diantara dua buah himpunan. 2. tipe kedua, yaitu mengklasifikasi

  Tipe masalah open-ended yang kedua ini siswa diminta mengklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang berbeda dari suatu objek tertentu untuk memformulasikan beberapa konsep tertentu. Contoh tipe masalah open-ended yang kedua ini banyak ditemui pada materi geometri, misalnya pada masalah membedakan dan melihat kesamaan antara bangun datar seperti persegi panjang dan segitiga.

  3. tipe ketiga, yaitu pengukuran Tipe masalah open-ended yang ketiga siswa diminta menentukan ukuran-ukuran numerik dari suatu kejadian tertentu. Contoh tipe masalah

  17

  open-ended ketiga ini banyak ditemui pada materi-materi pengukuran,

  seperti menghitung keliling dan luas suatu bangun datar atau bangun ruang.

  Dalam penelitian ini peneliti mencoba menggunakan masalah open-ended tipe yang pertama yaitu menemukan hubungan. Oleh karena itu peneliti memilih materi “Relasi dan Fungsi”, dengan tujuan agar siswa dapat menemukan aturan atau hubungan yang ada pada materi tersebut. Diharapkan siswa juga dapat mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajari sebelumnya untuk memecahkan masalah.