PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

DAFTAR ISI

  1.7.1 Langkah Penyusunan RPI2-JM 1-9

  2.1.6 Direktif Presiden Program Pembangunan Berkeadilan 2-11

  2.5.1 Kawasan Ekonomi Khususs (KEK) 2-11

  2-10

  2.1.4 Masterplan Percepatan dan Pengentasan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)

  2-9

  2.1.3 Masterpalan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

  2.2.1 RPJM Nasional 2010-2014 2-6

  2.1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya 2-2

  Bab II Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 2-1

  1.7.2 Kelayakan RPI2_JM Bidang Cipta Karya 1-10

  Kata Pengantar i

  Daftar Isi ii

  1.6 Muatan Dokumen RPI2-JM 1-6

  1.5 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya 1-5

  1.5 Acuan Peraturan dan Perundangan 1-6

  1.4 Maksud dan Tujuan 1-5

  1-3

  1.3 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2JM Bidang PU

  1.2 Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM 1-2

  1.1 Latar Belakang 1-1

  Bab I Pendahuluan 1-1

  Daftar Gambar xix

  Daftar Tabel xii

  1.7 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM 1-8

  2.2 Amanat Peraturan dan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta Karya

  3.1.1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional 3-2

  3-18

  3.2.2 Rencana Pola Ruang Sumatera Utara berdasarkan RTRW Pulau Sumatera

  3-10

  3.2.1 Rencana Struktur Ruang Sumatera Utara berdasarkan RTRW Pulau Sumatera

  3.2 Arahan RTRW Pulau Sumatera 3-10

  3.2.1.2 Rencana Kawasan Budi Daya yang Memiliki Nilai Strategis Nasional 3-7

  3.1.2.1 Rencana Kawasan Lindung Nasional 3-7

  3.1.2 Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional 3-7

  3.1.1.3 Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air 3-3

  3.1.1.1 Rencana Sistem Perkotaan 3-2

  3.1 Arahan RTRW Nasional 3-1

  2-11

  Bab III Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten Serdang Bedagai 3-1

  2.3.4 Agenda Pembangunan Pasca 2015 2-22

  2.3.3 Mollenium Development Goals (MDGs) 2-20

  2.3.2 Konfrensi Rio+20 2-19

  2.3.1 Agenda Habitat 2-19

  2.3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya 2-19

  2.2.4 Undang-Undang Tentang Air Minum 2-18

  2.2.3 Undang-Undang Tentang Penyehatan Lingkungan Permukiman 2-16

  2.2.2 Undang-Undang Tentang Bangunan Gedung 2-14

  2.2.1 Undang-Undang Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 2-11

  3.3 Arahan RTRW Provinsi Sumatera Utara 3-26

  3.3.1 Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara 3-36 3.3.1.1 Rencana Sistem Perkotaan.

  3-26

  3.3.1.2 Rencana Sistem Jaringan Transportasi 3-33

  3.3.1.3 Rencana Sistem Jaringan Sumberdaya Air 3-39

  3.3.1.4 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan 3-40

  3.3.2 Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara 3-43

  3.3.2.1 Rencana Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya 3-43

  3.3.3 Kawasan Strategis Provinsi Sumatera Utara 3-35

  3.3.4 Indikasi Program Bidang Cipta Karya pada RTRW Provinsi. 3-59

  3.3.41 Perwujudan Struktur Ruang Provinsi 3-60

  3.3.4.2 Perwujudan Pola Ruang Provinsi 3-61

  3.3.4.3 Perwujudan Pengembangan Kawasan Strategis 3-61

  3.4 Arahan RTRW Kawasan Strategis Nasional 3-62

  3.5 Arahan MP3EI dan KEK 3-63

  3.5.1 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi 3-63 Indonesia (MP3EI)

  3.5.2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 3-65

  Bab IV Profil Kabupaten Serdang Bedagai 4-1

  4.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah 4-1

  4.2 Gambaran Demografi 4-5

  4.2.1 Jumlah Penduduk 4-7

  4.2.2 Persebaran Penduduk 4-7

  4.2.3 Jumlah Penduduk Miskin 4-8

  4.2.4 Laju Pertumbuhan Penduduk 4-8

  4.3 Gambaran Topografi 4-9

  5.1.4 Indikasi Program Pemabngunan Bidang Cipta Karya 5-11

  5.3.1 Ketentuan Fungsi Bangunan 5-21

  5-21

  5.3 Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung Kabupaten Serdang Bedagai

  5-20

  5.2.4 Program Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Dalam RPJMD

  5-16

  5.2.3 Arahan Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Dalam RPJMD

  5-16

  5.2.2 Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam RPJMD

  5.2.1 Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai 5-15

  5-15

  5.2 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serdang Bedagai

  5.1.3 Ketentuan Zonasi Pembangunan Bidang Cipta Karya 5-11

  4.4 Gambaran Geohidrologi dan Geologi 4-10

  5-5

  5.1.2 Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruang terkait Bidang Cipta Karya Kabupaten Serdang Bedagai.

  5-1

  5.1.1 Kawasan Strategis Kabupaten SErdang Bedagai (KSK) Berdasarkan RTRW

  5.1 Arahan Recana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai 5-1

  Bab V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Serdang Bedagai 5-1

  4.6.4 Potensi Ekonomi 4-16

  4.6.3 Perkembangan PDRB Kabupaten Serdang Bedagai 4-13

  4-13

  4.6.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabuapaten Serdang Bedagai

  4.6.1 Perkembangan Tingkat Pendidikan Masyarakat 4-12

  4.6 Kondisi Sosial Ekonomi 4-12

  4.5 Gambaran Klimatologi 4-11

  5.3.2 Persyaratan Bnagunan Gedung 5-23

  5.3.3 Penyelenggaraan Bangunan Gedung 5-24

  5-48

  6.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan 6-33

  6.1.5 Usulan Program dan Kegiatan 6-27

  6.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman 6-24

  6.1.3 Analisa Kebutuhan Pengembangan Permukiman 6-20

  6.1.2.3 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman 6-16

  6.1.2.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman 6-4

  6.1.2.1 Isu Strategis Pengembangan Permukiman 6-3

  6-3

  6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman

  6.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan 6-1

  6.1 Pengembangan Permukiman 6-1

  Bab VI Aspek Teknis Per Sektor 6-1

  5.6 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten Serdang Bedagai dan Sektor

  5.3.4 Peran Masyarakat dan Pembinaan Dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  5-43

  5.5.3 Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Serdang Bedagai

  5-40

  5.5.2 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP/SPPIP) Kabupaten Serdang Bedagai .

  5-39

  5.5.1 Visi dan Misi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kabupaten Serdang Bedagai .

  5.5 RP2KP/SPPIP Kabupaten Serdang BEdagai 5-38

  5.4.3 Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum 5-37

  5.4.2 Rencana Pengembangan SPAM 5-36

  5.4.1 Rencana Sistem Pelayanan 5-26

  5-26

  5.4 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Serdang Bedagai

  5.3.4

  6.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan PBL 6-33

  6.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan

  6.3.2.1 Isu Strategis Pengembangan SPAM

  6.3.4.3 Skema Kebijakan Pendanaan 6-127

  6.3.4.2 Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria) 6-126

  6.3.4.1 Program-Program Pengembangan SPAM 6-124

  6-124

  6.3.4 Program-Program dan Kriteria Kesiapan serta Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

  6.6.3.3 Kebutuhan Air 6-123

  6.6.3.2 Kebutuhan Pengembangan SPAM Kabupaten Serdang Bedagai 6-116

  6-98

  6.3.3.1 Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM Kabupaten Serdang Bedagai

  6.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum 6-98

  6.3.2.3 Permasalahan dan Tantangan

  6.3.2.2 Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM 6-74

  6.3.2 Isu Strategis,Kondisi, permasalahan dan Tantangan Penyediaan Air Minum

  6-36

  6.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

  6.3 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

  6.2.5 Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan 6-68

  6.2.4 Program-Program dan Kriteria Kesiapan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan 6-65

  6-61

  6.2.3.3 Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Dalam Penanggulangan Kemiskinan

  6.2.3.2 Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara 6-61

  6.2.3.1 Kegiatan Penataan Lingkungkungan 6-55

  6.2.3 Analisa Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan 6-55

  6.2.2.3 Permasalahan dan Tantangan 6-47

  6.2.2.2 Kondisi Eksisting 6-38

  6.2.2.1 Isu Strategis 6-36

  6.3.5 Usulan Program dan Pembiayaan Kegiatan Pengembangan SPAM 6-129

  6.3.5.1 Usulan Program Kegiatan Pengembangan SPAM 6-129

  6.3.5.2 Pembiayaan Kegiatan Pengembangan SPAM 6-132

  6.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman 6-142

  6.4.1 Air Limbah 6-142

  6.4.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Air Limbah 6-142

  6.4.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Air 6-143 Limbah Permukiman

  6.4.13 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Air Limbah 6-148

  6.4.14 Analisa Kebutuhan Air Limbah 6-153

  6.4.1.5 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Air Limbah 6-158

  6.4.2 Persampahan 6-161

  6.4.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Persampahan 6-161

  6.4.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan 6-162 Pengembangan Persampahan

  6.4.2.3 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Persampahan 6-168

  6.4.2.4 Analisa Kebutuhan Pengembangan Persampahan 6-174

  6.4.2.5 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Sistem 6-181 Persampahan

  6.4.3 Drainase 6-185

  6.4.3.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Pengelolaan Drainase 6-185

  6.4.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan 6-186 Drainase

  6.4.3.3 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Drainase 6-189

  6.4.3.4 Analisa Kebutuhan Drainase 6-193

  6.4.3.5 Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Sistem Drainase 6-197

  6.4.4 Usulan Program dan Kegiatan 6-198

  6.4.4.1 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sanitasi 6-198

  6.4.4.2 Pembiayaan Kegiatan Pengembangan Sanitasi 6-199

  Bab VII Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 7-1

  7.1 Entitas Regionl 7-1

  7.2 Entitas Kabupaten 7-2

  7.3 Entitas Kawasan 7-3

  7.4 Entitas Lingkungan/Komunitas 7-4

  Bab VIII Aspek Sosial dan Lingkungan 8-1

  8.1 Aspek Lingkungan 8-1

  8.1.1 Pemrakasa Kegiatan 8-3

  8.1.2 Bappedalda 8-3

  8.2 Aspek Sosial 8-4

  8.2.1 Sosial Ekonomi 8-4

  8.2.2 Sosial Budaya 8-4

  8.3 Aspek Sosial Pada Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan 8-5 Bidang Cipta Karya

  8.3.1 Sub Bidang Air Minum 8-5

  8.3.2 Sub Bidang Limbah 8-5

  8.3.3 Sub Bidang Persampahan 8-5

  8.3.4 Sub Bidang Drainase 8-6

  8.3.5 Sub Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 8-6

  8.36 Sub Bidang Permukiman 8-6

  8.4 Safeguard Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali 8-7

  8.5 Metode Pendugaan Dampak 8-8

  8.6 Pemilihan Alternatif 8-9

  8.7 Rencana Pengolahan Safeguard Sosial 8-9

  8.7.1 Sistem Pengelolaan 8-9

  8.7.2 Pelaksanaan Pengelola 8-9

  8.8 Renacana Pengelolaan Safeguard Lingkungan 8-10

  8.8.1 Prosedur Pemantauan 8-10

  8.8.2 Pelaksanaan Pemantauan 8-10

  10.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya 10-11

  10.4.2 Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan 10-18

  10.4.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian 10-18

  10.4 Rencana Pengembangan Kelembagaan 10-18

  10.3.4 Analisa SWOT Kelembagaan 10-16

  10.3.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya 10-16

  10.3.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya 10-16

  10.3.1 Analisis keorganisasian 10-15

  10.3 Analisis Kelembagaan 10-15

  10.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya 10-14

  10.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta karya 10-12

  10.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini 10-7

  Bab IX Aspek Pembiayaan 9-1

  10.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya 10-1

  Bab X Aspek Kelembagaan Kabupaten Serdang Bedagai 10-1

  9.3.4 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari Swata dalam 5 Tahun Terakhir 9-20

  9.3.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5 Tahun Terakhir 9-20

  9.3.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBD dalam 5 Tahun 9-14

  APBN dalam 5 Tahun 9-13

  9.3 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya 9-12 9.3,1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari

  9-6

  9.2 Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

  9.1 Arahan Kebijakan Pembiyaan Bidang Cipta Karya 9-1

  10.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia 10-19 Bab XI Matrik RPI-JM Bidang Cipta Karya 11-1

  11.1 Matriks Program Investasi RPI2_JM Kabupaten Serdang Bedagai 11-1

  11.2 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Serdang Bedagai di Setiap Entitas.

  11-13

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, maka diperlukan dokumen perencanaan terpadu bidang Cipta Karya yang baik dengan mengacu pada arahan kebijakan nasional dan memperhatikan potensi serta masalah di daerah.

  Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya disusun dengan mengacu pada pedoman RPI2-JM Bidang PU serta rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, kabupaten/kota.

  Pedoman penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini dimaksudkan untuk memperbarui dan menyempurnakan pedoman penyusunan RPIJM terdahulu. Adapun penggunaan istilah RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mengganti istilah RPIJM (Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum No. 6/SE/DC/2014) Pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu keterpaduan antara entitas regional dan entitas kawasan dan lingkungan yang sesuai dengan arahan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dalam RTRW Kabupaten Serdang Bedagai. Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No.

  38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha.

  Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Serdang Bedagai dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

  1.2 Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya, disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.

Gambar 1.1 berikut memaparkan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.Gambar 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan

  Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Sumber : Pedoman Penyusunan RPI2-JM Tahun 2014

  Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.

  1.3 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2JM Bidang PU Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI2-JM dioperasionalkan melalui RPI2- JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya.

Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah.Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan

  Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah

  Sumber : Pedoman Penyusunan RPI2-JM Tahun 2014

  Pada gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.

  Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum

  (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota. Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

  1.4 Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.

  1.5 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah : a.

  Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.

  b.

  Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

  c.

  Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

  d.

  Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.

  e.

Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up)

  Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.

  1.6 Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11 (sebelas) bab yaitu :

  Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.

  Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten Serdang Bedagai Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan kabupaten/kota setempat dipaparkan pada

  bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten/kota tersebut termasuk dalam KPI MP3EI dan/atau kawasan pengembangan KEK).

  Bab 4 Profil Kabupaten Serdang Bedagai Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

  Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Serdang Bedagai Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota, serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota maupun kawasan.

  Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.

  Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten Serdang Bedagai, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten/Kota.

  Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL

  • –UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 9 Aspek Pembiayaan Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten Serdang Bedagai, profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

  Bab 10 Aspek Kelembagaan Kabupaten Serdang Bedagai Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

  Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota dan matriks keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota.

  1.7 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku. Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi. Sementara ditingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan Organisasi Penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota.

Gambar 1.3 Hubungan Kerja Penyusuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Sumber : Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2014

  1.7.1 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1.4 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Gambar 1.4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Sumber : Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2014

  1.7.2 Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana masing-masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu :

  1. Kelengkapan Dokumen Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Bupati/Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.

  2. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).

  3. Kelayakan Program Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.

  4. Kelayakan Lingkungan dan Sosial Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.

  5. Kelayakan Pendanaan Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.

  6. Kelayakan Kelembagaan penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2-JM di daerah.

  7. Matriks Program Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Pemaparan cara penilaian kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara kuantitatif dapat kita lihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Indikator Kelengkapan Dokumen RPI2-JM

  KRITERIA NO

  INDIKATOR KELENGKAPAN DOKUMEN

  1 Persetujuan Bupati/walikota A LEGALISASI

  2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi

  1 Pendahuluan

  2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

  3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya B OUTLINE DOKUMEN

  4 Profil Kabupaten/Kota

  5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab/Kota

  6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL)

  7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

  8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial

  KABUPATEN/KOTA

  6 Strategi Sanitasi Kota (SSK)

  5 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

  4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  3 Perda Bangunan Gedung (BG)

  2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

  1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota

  6 Klimatologi 7 sosial dan Ekonomi KELAYAKAN RENCANA F KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERKOTAAN

  5 Geologi

  4 Geohidrologi

  3 Topografi

  2 Demografi

  1 Geografi dan Administratif Wilayah

  5 Arahan MP3EI/KEK PROFIL KABUPATEN KOTA E PROFIL

  9 Aspek Pembiyaan

  4 Arahan RTR Kawasan Strategis Nasiona

  3 Arahan RTRW Provinsi

  2 Arahan RTRW Pulau

  1 Arahan RTRW Nasional

  KABUPATEN/KOTA

  3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya D ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK

  2 Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta Karya

  1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya

  INDIKATOR KELENGKAPAN DOKUMEN ARAHAN KEBIJAKAN C ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

  KRITERIA NO

  11 Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

  10 Aspek Kelembagaan

  7 Rencana Pembangunan dan

  Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

  8 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

  9 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

  10 Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor

  KELAYAKAN PROGRAM

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

  RENCANA

  2 Analisis Kebutuhan Pengembangan PROGRAM

  Permukiman

  INVESTASI G

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria SEKTOR

  Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor PENGEMBANGAN

  Pengembangan Permukiman PERMUKIMAN

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

  RENCANA

  2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL PROGRAM

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria H

  INVESTASI Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor

  SEKTOR PBL Penataan Bangunan dan Lingkungan

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan

  RENCANA

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, PROGRAM Permasalahan, dan Tantangan (Air

  INVESTASI SEKTOR Limbah, Persampahan, Drainase) PPLP

  2 Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah,

  I Persampahan, Drainase)

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  4 Usulan Kebutuhan Program dan

  Kegiatan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

  RENCANA

  2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum PROGRAM

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria J

  INVESTASI Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Air

  SEKTOR AIR Minum

  MINUM

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan

  1 Keterpaduan Program Berdasarkan KETERPADUAN

  K Entitas Regional, Kab/Kota, Kawasan, PROGRAM dan Lingkungan/Komunitas

  KELAYAKAN LINGKUNGAN SOSIAL PERLINDUNGAN

  1 Analisis Perlindungan Lingkungan L LINGKUNGAN DAN (KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH)

  SOSIA

  2 Analisis Perlindungan Sosial KELAYAKAN PEMBIAYAAN

  1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota

  2 Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD

  ASPEK Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)

  M PEMBIAYAAN

  3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

  4 Strategi peningkatan Investasi bidang Cipta Karya

  KELAYAKAN PEMBIAYAAN

  1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota

  2 Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD

  ASPEK N Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)

  PEMBIAYAAN

  3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

  4 Strategi peningkatan Investasi bidang Cipta Karya

  MATRIKS PROGRAM MATRIKS

  1 Telah memuat Rencana Terpadu dan RENCANA Program Investasi TERPADU DAN Infrastruktur Jangka Menengah PROGRAM (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk

  INVESTASI Jangka Menengah (lima tahun)

  INFRASTRUKTUR

  2 Telah memuat informasi keterpaduan O

  JANGKA pembangunan berdasarkan entitas MENENGAH wilayah dan sumber pembiayaannya (RPI2-JM) BIDANG CIPTA KARYA BERDASARKAN ENTITAS

  Sumber : Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Tahun 2014