PENGARUH ANXIETY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK PESERTA DIDIK KELAS VII - Raden Intan Repository

  

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pendidikan Matematika

  

Oleh

Ni Putri Eka Dimas Prameswari

  

NPM: 1311050228

Jurusan: Pendidikan Matematika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

PENGARUH ANXIETY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

PESERTA DIDIK KELAS VII

  

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pendidikan Matematika

  

Oleh

Ni Putri Eka Dimas Prameswari

  

NPM: 1311050228

Jurusan: Pendidikan Matematika

Pembimbing I : Dr. Nanang Supriadi, M. Sc Pembimbing II : Abi Fadila, M. Pd

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1438 H/2017 M

PENGARUH ANXIETY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

  

DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

PESERTA DIDIK KELAS VII

  

ABSTRAK

PENGARUH ANXIETY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK PESERTA DIDIK KELAS VII Oleh:

  

Ni Putri Eka Dimas Prameswari

  Peranan penguasaan matematika dalam menunjang keberhasilan pembangunan bidang pendidikan sangat diperlukan, dengan kemampuan peserta didik yang berbeda-beda karena dilatarbelakangi oleh kecerdasannya, akibatnya hasil komunikasi matematis siswa juga berbeda-beda. Ketidaksamaan kemampuan komunikasi matematis siswa disebabkan anxiety (kecemasan) peserta didik pada saat belajar matematika. Penelitian quasy eksperimen ini yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara kategori anxiety, kategori kecerdasan majemuk dan interaksi antara kategori anxiety dengan kecerdasan majemuk terhadap kemampuan komunikasi peserta didik menggunakan 62 sampel.Uji hipotesis menggunakan SPSS versi 19.0 dengan perhitungan anava dua jalan sel tak sama pada taraf signifikan 0.05 menunjukkan hasil bahwa nilai sig 0.001 H ditolak, nilai sig

  0A

  0.016 H ditolak, dan nilai sig 0.171 H diterima. Hal ini dapat disimpulkan

  0B

  0AB

  bahwa: terdapat pengaruh anxiety terhadap kemampuan komunikasi matematis (anxiety rendah lebih baik dari pada anxiety sedang, dan anxiety sedang lebih baik dari pada anxiety tinggi, dan anxiety rendah lebih baik dari pada anxiety tinggi), terdapat pengaruh kecerdasan majemuk terhadap kemampuan komunikasi matematis (kecerdasan matematis-logis lebih baik dibandingkan kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis lebih baik dibandingkan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan interpersonal lebih baik dibandingkan kecerdasan linguistik), dan tidak terdapat interaksi antara anxiety matematika dan kecerdasan majemuk terhadap kemampuan komunikasi matematis.

  Kata Kunci: Anxiety

  matematika, Kecerdasan Majemuk, dan Kemampuan Komunikasi Matematis.

  

MOTTO

             

          

  1

. Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa

atas segala sesuatu,

  

2. yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu

yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

  (QS. Al-mulk [67]: 1-2)

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah, pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat terselesaikan dengan baik, dengan kerendahan hati yang tulus dan hanya mengharap ridho Allah semata, penulis persembahkan skripsi ini kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Muhammad Asrun dan Ibunda Diah Nurhasanah yang telah memberi cinta, pengorbanan, kasih sayang, semangat, nasihat dan do‟a yang tiada henti untuk kesuksesanku. Do‟a yang tulus selalu penulis persembahkan atas jasa beliau yang telah mendidikku serta membesarkanku sehingga mengantarkan penulis menyelesaikan Pendidikan S1 di UIN Raden Intan Lampung.

  2. Adik-adikku tersayang, Arya Dimas Dwi Dahana Putra dan Farizd Dimas Satria terimakasih atas canda tawa, kasih sayang, persaudaraan, dan dukungan yang selama ini engkau berikan, semoga kita bisa membuat orang tua kita selalu tersenyum bahagia atas kesuksesan kita.

3. Almamater UIN Raden Intan Lampung tercinta.

  

RIWAYAT HIDUP

Ni Putri Eka Dimas Prameswari , lahir di Desa Tanjung Raja Kecamatan

  Tanjung Raja Kabupaten Lampung Utara, pada tanggal 17 Maret 1996. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Muhammad Asrun dan Ibu Diah Nurhasanah.

  Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis adalah pendidikan Sekolah Dasar Negeri 01 Tanjung Raja yang dimulai pada tahun 2001 dan diselesaikan pada tahun 2007. Pada tahun 2007 sampai 2010 penulis melanjutkan pendidikan di SMP N 1 Tanjung Raja. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Tanjung Raja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

  Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Selama menempuh pendidikan di UIN Raden Intan Lampung, penulis pernah aktif dalam Organisasi Internal yaitu BAPINDA. Pada bulan Juli 2016 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukorejo, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu. Pada bulan Oktober 2016 penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 25 Bandar Lampung.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat ridho dari Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1.

  Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung sekaligus pembimbing I yang selalu sabar memberi arahan kepada penulis.

  3. Abi fadila, M.Pd selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi pengarahan demi keberhasilan penulis.

  4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (khususnya Jurusan Pendidikan Matematika) yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  5. Ibu Lasina, S.Pd., MM selaku Kepala SMP Negeri 1 Tanjung Raja Lampung Utara yang telah memberikan izin penulis melakukan penelitian.

  6. Ibu Susana Rita, S.Pd, Bapak dan Ibu Guru beserta Staf TU SMP Negeri 1 Lampung Utara yang banyak membantu dan membimbing penulis selama mengadakan penelitian.

  7. Sahabat-sahabat seperjuangan boarding House terimakasih atas kebersamaan, semangat dan motivasi yang telah kalian berikan, Anis Fataturrohmah, Uswatun Khasanah, Ika Suryanita, Nurdiah Noviyana, Nurinayah Budiarni, Eka Nursetiani, Eni jubaidah, Alin Wahyu Rizkia, Sefriani Amelia Sari tawa canda kalian akan selalu menjadi semangatku.

  8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2013, terkhusus kelas E, terimakasih atas kekeluargaan yang telah terjalin selama ini.

  9. Almamater UIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan, yang telah mendidikku dengan iman dan ilmu.

  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

Alhamdulillaahiladzi bini’matihi tatimushalihat (segala puji bagi Allah yang

  dengan nikmatNya amal shaleh menjadi sempurna). Semoga semua bantuan, bimbingan dan kontribusi yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho

  „Alamin. Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah penulis harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Bandar Lampung, September 2017 Penulis

  Ni Putri Eka Dimas Prameswari NPM. 1311050228

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xii

  

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 8 C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 9 D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11 G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 11 H. Definisi Operasional...................................................................................... 12

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................ 13

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 13 1. Anxiety Matematika ................................................................................ 13 2. Kecerdasan Majemuk ............................................................................. 16 3. Kemampuan Komunikasi Matematis ..................................................... 28 B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................... 31

  D.

  Hipotesis ........................................................................................................ 36

  

BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 37

A. Metode Penelitian.......................................................................................... 37 B. Variabel Penelitian ........................................................................................ 39 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................... 39 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 41 E. Instrumen Penelitian...................................................................................... 43 F. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 57

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 69

A. Analisi Data ................................................................................................... 69 1. Analisis Data Uji Coba Instrumen .......................................................... 69 2. Deskripsi Data Amatan ........................................................................... 82 3. Analisis Data ........................................................................................... 84 B. Pembahasan ................................................................................................... 94 C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... .......100

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... .......101

A. Kesimpulan ............................................................................................ .......101 B. Saran ....................................................................................................... .......102 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Belajar Semester Ganjil Kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja

  Tahun Pelajaran 2015 ........................................................................... ..7

Tabel 3.1 Desain Faktorial .................................................................................... 37Tabel 3.2 Distribusi Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Raja ......... 40Tabel 3.3 Penskoran Instrumen Angket Berdasarkan Indikator............................ 44Tabel 3.4 Skor Plihan Jawaban Tes Kecerdasan Majemuk ................................... 48Tabel 3.5 Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Komunikasi Matematis ......... 49Tabel 3.6 Interpretasi Derajat Kesukaran Item .................................................... 53Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................................. 55Tabel 3.8 Interpretasi Reliabilitas ......................................................................... 54Tabel 3.9 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ............................................. 63Tabel 4.1 Hasil Validasi Angket Anxiety .............................................................. 71Tabel 4.2 Validitas Butir Angket .......................................................................... 72Tabel 4.3 Kesimpulan Hasil Uji Coba Angket Anxiety Matematika ................... 73Tabel 4.4 Hasil Validasi Soal ................................................................................ 76Tabel 4.5 Validitas Soal Tes ................................................................................. 77Tabel 4.6 Tingkat Kesukaran Soal Tes ................................................................. 78Tabel 4.7 Daya Pembeda Item Soal Tes .............................................................. 79Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal ................................................ 81Tabel 4.9 Klasifikasi Anxiety Matematika pada Masing-masing Kategori .......... 82Tabel 4.11 Deskripsi Kemampuan komunikasi Matematis pada Kategori

  Kecerdasan Majemuk ............................................................................ 83

Tabel 4.12 Tabel Uji Normalitas Data Anxiety ....................................................... 85Tabel 4.13 Tabel Uji Normalitas Data Kecerdasan Majemuk ................................ 85Tabel 4.14 Tabel Uji Homogenitas Data Komunikasi Matematis .......................... 86Tabel 4.15 Tabel Uji Homogenitas Data Kecerdasan Majemuk ............................ 87Tabel 4.16 Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama .......................................... 88Tabel 4.17 Hasil Uji Komparansi Rerata Antar Baris pada Masing-masing

  Kategori Anxiety Matematika ................................................................ 89

Tabel 4.18 Hasil Uji Komparansi Rerata Antar Kolom pada Masing-masing

  Kategori Kecerdasan Majemuk ............................................................. 92

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Nama Responden Kelas Uji Coba .............................................. 107 Lampiran 2 Daftar Nama Sampel................ ............................................................. 108 Lampiran 3 Kisi-kisi Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ............... 109 Lampiran 4 Soal Uji Coba Kemampuan Komunikasi Matematis ............................. 110 Lampiran 5 Jawaban Uji Coba Tes Komunikasi Matematis ..................................... 113 Lampiran 6 Data Uji Coba Tes ................................................................................ 114 Lampiran 7 Tabel Uji Validitas................................................................................. 118 Lampiran 8 Tabel Uji Tingkat Kesukaran ................................................................ 119 Lampiran 9 Tabel Uji Daya Beda ............................................................................ 120 Lampiran 10 Tabel Uji Reliabilitas ........................................................................... 121 Lampiran 11 Kesimpulan Hasil Uji Coba Tes .......................................................... 123 Lampiran 12 Kisi-Kisi Uji Coba Angket Anxiety ..................................................... 124 Lampiran 13 Uji Coba Angket Anxiety Matematis ................................................... 125 Lampiran 14 Hasil Uji Coba Angket Anxiety ........................................................... 126 Lampiran 17 Tabel Uji Validitas Angket .................................................................. 131 Lampiran 18 Tabel Uji Reliabilitas Angket .............................................................. 132 Lampiran 19 Kesimpulan Uji Coba Angket.............................................................. 133 Lampiran 20 Kisi-Kisi Tes Komunikasi Matematis ................................................. 134 Lampiran 21 Tes Komunikasi Matematis ................................................................. 135 Lampiran 22 Jawaban Tes Komunikasi Matematis .................................................. 137

  Lampiran 24 Angket Anxiety Matematis .................................................................. 141 Lampiran 25 Data Angket Anxiety Kelas B ............................................................. 143 Lampiran 26 Data Angket Anxiety Kelas C ............................................................. 144 Lampiran 27 Daftar Skor Peserta Didik Kelas VII B ............................................... 145 Lampiran 28 Daftar Skor Peserta Didik Kelas VIIC ................................................ 146 Lampiran 29 Data Klasifikasi Kategori Anxiety Matematika .................................. 147 Lampiran 30 Tes Kecerdasan Majemuk ................................................................... 147 Lampiran 31 Daftar skor Kecerdasan Majemuk Kelas VII B ................................... 155 Lampiran 32 Daftar skor Kecerdasan Majemuk Kelas VII C ................................... 156 Lampiran 33 Data Tes Kelas B ................................................................................. 157 Lampiran 34 Data Tes Kelas C ................................................................................. 158 Lampiran 35 Nilai r Produk Moment ........................................................................ 159 Lampiran 39 Tabel L ................................................................................................. 160

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan hidup yang sangat penting bagi manusia, karena

  dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya melalui proses pembelajaran sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

  Pendidikan dan ilmu pengetahuan sangat dihargai, hal ini tercantum dalam Al- Qur‟an (Q.S.At-Taubah: 122) yang berbunyi:

                  

  Artinya: “tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan, diantara mereka beberapa

1

orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama. (Q.S.At-

Taubah:122)

  Berdasarkan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam menganggap perlu dan sangat menganjurkan bahkan menyuruh kepada umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu meskipun dalam keadaan perang. Oleh karena itu, pendidikan secara terus menerus dibangun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang diharapkan.

  Pembelajaran matematika disekolah memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1). Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2). Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3). Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model menafsirkan solusi yang diperoleh. 4).

  Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5). Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

  2 masalah.

  Merujuk tujuan pembelajaran matematika di atas, kemampuan komunikasi matematis penting untuk diperhatikan, melalui komunikasi matematis siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematisnya baik secara lisan

  3

  maupun tulisan yang dapat terjadi dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kemampuan komunikasi matematis peserta didik masih tergolong rendah hal ini sejalan dengan pendapat Fitriana Rahmawati yang menyatakan bahwa kemampuan

  4

  komunikasi matematis peserta didik masih rendah. Kondisi yang serupa terjadi di SMP N 1 Tanjung Raja. Hal ini diungkapkan berdasarkan hasil wawancara dengan 2 Farida , “Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee terhadap Kemampuan Pemahaman

  Konsep Matematis Peserta Didik 3 ”. Jurnal Aljabar Pendidikan Matematika Vol. 6, No. 2, Hal 113 Nanang Supriadi , “Pembelajaran Geometri Berbasis Geogebra Sebagai Upaya Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi Matematis ”. Jurnal Aljabar Pendidikan Matematika Vol. 6, No. 2, Hal 100. 4 FitrianaRahmawati, “Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam guru bidang studi matematika di SMP N 1 Tanjung Raja pada tanggal 23 Januari 2017, yaitu Ibu Susana Rita, S.Pd diduga kemampuan komunikasi matematis peserta didik masih rendah sehingga hasil belajar pada mata pelajaran matematikapun rendah.

  Selain itu, sebagian besar siswa mengganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit dipelajari dan menakutkan. Rasa takut yang timbul tersebut dapat menimbulkan kecemasan saat siswa sedang belajar atau berinteraksi dengan matematika atau biasa dikenal dengan kecemasan matematika. Kecemasan merupakan gangguan dari dalam diri yang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dan merupakan gejala yang normal. Setiap orang cendrung pernah merasakan kecemasan pada saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda- beda.

  Rasa cemas yang berlebihan terhadap matematika dapat menimbulkan pengaruh negatif. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zakaria dan Nordin, yang menemukan bahwa kecemasan memiliki hubungan yang

  

5

negatif terhadap prestasi matematika siswa.

  Pengaruh negatif tersebut pada dasarnya timbul karena sifat materi matematika itu sendiri. Dimana matematika untuk kebanyakan siswa dianggap sebagai materi yang bersifat abstrak, rumit dan membutuhkan pemahaman khusus serta waktu yang tidak bentar dalam menyelesaikannya. 5 Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin,

  “The Effects of Mathematics Anxiety on Beberapa siswa cepat paham dalam proses pembelajarannya, namun banyak juga yang tidak. Siswa yang tidak mudah paham tersebut biasanya akan mengalami rasa cemas. Terdapat dua kemungkinan terhadap siswa yang cemas tersebut. Pertama siswa akan cuek dan bersikap acuh dengan tugas matematika yang diberikan, kedua, siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk memahami matematika. Namun hal tersebut dapat meningkatkan rasa cemas mereka saat tidak kunjung ditemukan penyelesaian. Wicaksono dan saufi mengatakan rasa cemas yang meningkat akan

  6 memperburuk pemahaman terhadap matematika itu sendiri.

  Penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kecemasan yang dialami peserta didik terhadap kemampuan komunikasi matematis, sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Saat pembelajaran berlangsung peserta didik hanya berfokus pada pendidik dan mencatat yang disampaikan pendidik. Ketika mengerjakan soal latihan, peserta didik mengalami kebingungan sehingga peserta didik terkesan malas berpikir dan kurang percaya diri dengan kemampuannya.

  Sehingga menganggap matematika adalah pelajaran sulit yang berefek pada hasil

  7

  belajar matematika mereka. Dengan demikian diharapkan pendidik dapat mengambil atau menentukan usaha yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut demi perbaikan dalam pembelajaran matematika.

6 Arief Budi wicaksono dan M.Saufi,

  “Mengolah Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran

matematika, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika ”, Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2013, ISBN: 978-979-16353-9-4, P.12 7 Selain rasa cemas (anxiety) siswa terhadap matematika, masih ada yang perlu diperhatikan dalam diri siswa salah satunya adalah kecerdasan majemuk siswa.

  Kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang dikatakan belum baik diduga disebabkan karena perbedaan kecerdasan dan talenta dari peserta didik yang tidak dikembangkan sesuai minat dan bakatnya.

  “Howard Gardner, penggagas teori

  Multiple Intelligences

  , mengungkapkan” Hal terpenting bagi kita adalah menyadari dan berupaya mengembangkan semua kecerdasan karena kita memiliki kombinasi dari kecerdasan yang berlainan, Jika hal itu disadari, dilakukan, dan diterapkan, kita

  8

  akan lebih mudah untuk menghadapi masalah dengan lebih baik.” Teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences) ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat yang mengungkapkan ada 8 kecerdasan majemuk. Akan tetapi peneliti hanya mengambil 3 kecerdasan majemuk. Hasil belajar peserta didik kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1 Hasil Belajar Semester Ganjil

  Kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja Tahun Pelajaran 2015/2016 Interval Nilai Jumlah Peserta Kelas

  Didik

  

70

  ≤x < 70 x 100 8 VII A

  22

  12

  34

  Jumlah

  22

  12

  34 Persentase 64,7% 35,30% 100% Sumber: Dokumentasi Guru Matematika SMP N 1 Tanjung Raja

  Tabel di atas dapat mendeskripsikan bahwa hasil pembelajaran matematika di sekolah tersebut masih tergolong rendah. Pada tabel menunjukkan bahwa 22 peserta didik mendapat nilai dibawah 70 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja, yaitu 70 dengan persentase sebesar 64,7% dari 100%. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar yang selama ini terjadi belum mencapai hasil yang memuaskan karena lebih dari sebagian peserta didik masih mendapat nilai di bawah KKM.

  Berdasarkan hasil belajar peserta didik pada semester ganjil di atas bahwa kemampuan peserta didik dalam melukiskan gambar secara lengkap dan benar serta kemampuan memodelkan permasalahan secara benar kemudian melakukan perhitungan secara lengkap dan benar masih tergolong rendah, kelemahan-kelemahan tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan komunikasi peserta didik di SMP N 1 Tanjung Raja masih rendah.

  Selain itu, adanya perbedaan-perbedaan pada diri siswa juga mempengaruhi hasil belajar siswa, perbedaan-perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan kecerdasan antar satu siswa dengan siswa lainnya. Pada dasarnya setiap manusia memiliki lebih

  9

  dari satu kecerdasan dan talenta. Akan tetapi, tidak semua siswa memahami kecerdasan yang dimilikinya. Alasan peneliti mengambil ketiga kecerdasan tersebut ialah yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis, yang pertama adalah kecerdasan linguistik, yaitu kemampuan dalam menggunakan dan mengolah kata secara efektif baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Siswa yang memiliki kecerdasan ini juga memiliki keterampilan auditori (berkaitan dengan pendengaran) yang sangat tinggi, dan belajar melalui mendengar. Mereka gemar membaca , menulis, dan berbicara, dan suka bercengkrama dengan kata-kata. Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan dan pengembangan bahasa secara umum, berupaya untuk meningkatkan penggunaan bahasanya sendiri yang memudah kan siswa mengkomunukasikan suatu kesimpulan yang diperoleh.

  Kedua yaitu kecerdasan matematis-logis, yaitu kemampuan untuk menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. Siswa yang mempunyai kecerdasan matematis-logis yang tinggi akan mudah dalam penalaran ketika mengerjakan soal matematika yang memang membutuhkan penalaran, sehingga mampu menyampaikan informasi yang didapat kepada orang lain.

  Ketiga yaitu kecerdasan Interpersonal kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain, menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok (bekerja kelompok), belajar sambil berinteraksi dan bekerja sama, juga kerap merasa senang bertindak sebagai penengah atau mediator dalam perselisihan dan pertikaian, baik disekolah maupun dirumah. Siswa yanm mempunyai kecerdasan interpersoanal yang tingi mampu menjalin hubungan (komunikasi) dengan orang lain, memahami kebutuhan dan perilaku orang lain, mengenali perasaan dengan jeli sehingga dapat berinteraksi dengan baik.

  Ternyata ketiga kecerdasan diatas memenuhi indikator komunikasi matematis. Indikator komunikasi matematis adalah sebagai berikut: 1). Memahami gagasan matematis yang disajikan dalam tulisan atau lisan, 2). Mengungkapkan gagasan matematis secara tulisan atau lisan, 3). Menggunakan pendekatan bahasa matematika (notasi, istilah, dan lambang) untuk menyatakan informasi matematis, 4).

  Menggunakan representasi matematika (rumus, diagram, tabel , grafik, model) untuk menyampaikan informasi matematis, 5). Mengubah dan menafsirkan informasi

  10

  matematis dalam representasi matematika yang berbeda. Dengan kata lain, siswa yang mempunyai ketiga kecerdasan majemuk diatas akan mempunyai komunikasi matematis yang baik.

  Berdasarkan deskripsi permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka judul penelitian ini tentang Pengaruh Anxiety Terhadap Kemampuan Komunikasi matematis ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Peserta Didik Kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja Kabupaten Lampung Utara.

B. Identifikasi masalah

  Berdasarkan latarbelakang masalah seperti yang dikemukakan di atas terdapat masalah yang dapat penulis identifikasikan yaitu sebagai berikut:

  1. Banyak peserta didik yang tidak suka dengan mata pelajaran matematika karena matematika dianggap sulit.

  2. 10 Tidak semua siswa memahami keceradasan yang dimilikinya.

  Sudi prayitno, dkk. Identifikasi indikator kemampuan komunikasi matematis siswa

  3. Masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis sehingga timbul perasaan cemas pada diri peserta didik ketika seorang pendidik menunjuk seorang peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan.

C. Pembatasan masalah

  Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian yang akan dilakukan lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian, sehingga ruang lingkup yang diuji menjadi lebih spesifik dan menghasilkan penelitian yang lebih efektif. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah antara lain: 1.

  Masih timbulnya anxiety (kecemasan) peserta didik yang ditandai dengan perasaan takut saat menghadapi soal matematika sehingga sebagian besar peserta didik lebih memilih untuk menghindarinya bahkan meninggalkannya.

  2. Masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis peserta didik, hal ini terlihat dari beberapa indikator yang belum dikuasai peserta didik.

  3. Peserta didik SMP N 1 Tanjung Raja belum mengidentifikasi kecerdasan majemuk yang dimilikinya.

D. Rumusan masalah

  Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah terdapat pengaruh anxiety (kecemasan) terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja?

  2. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan majemuk (kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan interpersonal) terhadap komunikasi matematis peserta didik kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja? 3. Apakah terdapat interaksi antara anxiety (kecemasan) dengan kecerdasan majemuk siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VII SMP N 1 Tanjung Raja?

E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui pengaruh anxiety (kecemasan) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

  2. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan majemuk (kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, dan kecerdasan interpersonal terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi kecerdasan majemuk

  (kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, dan kecerdasan interpersonal) dan anxiety (kecemasan) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi manfaat masukan bagi dunia pendidikan matematika. Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1.

  Sebagai bahan masukan pendidik, untuk meningkatkan upaya mutu pengajaran khususnya pada kecemasan terhadap kemampuan komunikasi matematis.

  2. Bagi peserta didik yang menjadi objek penelitian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika dengan kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

  3. Bagi peneliti sendiri dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian dalam pendidikan matematika sehingga dapat menambah pengetahuan, khususnya untuk mengetahui pengaruh anxiety terhadap kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari kecerdasan majemuk.

G. Ruang Lingkup Penelitian 1.

  Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian, meliputi tingkat kecerdasan majemuk siswa dalam mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis.

  Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII semester genap SMP N 1 Tanjung Raja.

3. Tempat Penelitian Tempat Penelitian ini adalah SMP N 1 Tanjung Raja.

H. Definisi Operasional

  Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam mengartikan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan istilah-istilah pokok sebagai berikut : 1.

  Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan peserta didik dalam menjelaskan kemampuan permasalahan ide, konsep, secara sistematis, jelas dan logis, kemampuan dalam melukiskan gambar secara lengkap dan benar, dan kemampuan memodelkan permasalahan secara benar kemudian melakukan perhitungan secara lengkap dan benar.

  2. Anxiety matematis merupakan reaksi emosional berupa perasaan takut, tegang, dan cemas bila berkaitan dengan matematika yang ditunjukan menggunakan angket.

  3. Kecerdasan majemuk yang dimaksud disini yaitu kecerdasan atau kemampuan seseorang dalam berpikir, bertindak, dan berprilaku sesuai apa yang dihadapi yang dimiliki setiap individu lebih dari satu, diantaranya (kecerdasan linguistik, kecerdasan logismatematis, dan kecerdasan interpersonal).

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Anxiety Matematika Furner dan Duffy menyatakan bahwa kecemasan matematika berhubungan

  dengan bidang afektif dan kognitif. Bidang afektif terkait pada kondisi emosi yang berhubungan dengan rasa takut dan khawatir terhadap masa depan, dan bidang kognitif berhubungan pada ketidakmampuan dalam melakukan tugas

  11 matematika tertentu.

  Bursal dan Paznokas mengatakan bahwa kecemasan matematika merupakan keadaan tidak berdaya dan panik ketika diminta untuk mengerjakan tugas matematis. Furner dan Berman juga menggambarkan kecemasan matematika kecemasan matematika dapat disebabkan dari sebagai sindrom “saya tidak bisa”, pengalaman matematika yang memalukan atau karena ketidakmampuan dalam 11 menerapkan pemahaman dan penggunaan konsep matematis. Peserta didik mungkin mengalami kecemasan matematika karena mereka tidak pernah

  12 mengalami keberhasilan di kelas matematika.

  Sedangkan Richardson dan Suinn menyatakan bahwa kecemasan matematika melibatkan perasaan tegang dan cemas yang mempengaruhi dengan berbagai cara ketika menyelesaikan soal matematika dalam kehidupan nyata dan

  13 akademik.

  Berdasarkan Pendapat para ahli di atas, peneliti mengatakan bahwa anxiety

  

matematis merupakan reaksi emosional berupa perasaan takut, tegang, dan

  cemas bila berkaitan dengan matematika. Bentuk respon emosional saat pelajaran matematika, mendengarkan guru, saat memecahkan permasalahan matematika, dan mendiskusikan matematika. Sehingga peserta didik yang mengalami kecemasan terhadap matematika merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak bisa mempelajari materi matematika dan mengerjakan soal-soal matematika.

  Trujillo & Hadfield menyatakan bahwa penyebab kecemasan matematika

  14

  dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu sebagai berikut : a.

  Faktor kepribadian (psikologis atau emosional) Misalnya perasaan takut siswa akan kemampuan yang dimilikinya (self-

  efficacybelief

  ), kepercayaan diri yang rendah yang menyebab kan 12 rendahnya nilai harapan peserta didik (expectancy value), motivasi diri

  Ibid 13 , h. 5.

  Ika Wahyu Anita, “Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP ”. Jurnal I lmiah Program StudiMatematika STKIP peserta didik yang rendah dan sejarah emosional seperti pengalaman tidak menyenangkan di masalalu yang berhubungan dengan matematika.

  b.

  Faktor lingkungan atau sosial Misalnya kondisi saat proses belajar mengajar matematika di kelas yang tegang diakibatkan oleh cara mengajar, model dan metode mengajar guru matematika. Rasa takut dan cemas terhadap matematika dan kurangnya pemahaman yang dirasakan para guru matematika dapat terwariskan kepada para peserta didiknya. Faktor yang lainya itu keluarga terutama orang tua peserta didik yang terkadang memaksakan anak-anaknya untuk pandai dalam matematika karena matematika dipandang sebagai sebuah ilmu yang memiliki nilai prestise.

  c.

  Faktor intelektual Faktor intelektual terdiri atas pengaruh yang bersifat kognitif, yaitu lebih mengarah pada bakat dan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa.

  Individu yang mengalami kecemasan seringkali tidak mau mengakui bahwa dirinya cemas, tetapi dari observasi dapat disimpulkan bahwa ia mengalami kecemasan.

  Menurut Novita ada tiga indikator kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika, yaitu : a.

  Gejala fisik, seperti tegang saat mengerjakan soal matematika, gugup, berkeringat, tangan gemetar ketika harus menyelesaikan soal matematika atau ketika mulai pelajaran matematika.

  b.

  Gejala kognitif, seperti: pesimis dirinya tidak mampu mengerjakan soal matematika, khawatir kalau hasil pekerjaan matematikanya buruk, tidak yakin dengan pekerjaan matematikanya sendiri, ketakutan menjadi bahan tertawaan jika tidak mampu mengerjakan soal matematika.

  c.

  Gejala perilaku, seperti: berdiam diri karena takut ditertawakan, tidak mau mengerjakan soal matematika karena takut gagal lagi dan menghindari

  15 pelajaran matematika.

15 Novita Eka Indiyani, Anita Listiara,

  “Efektivitas Metode Pembelajaran Gotong Royong Peneliti menggunakan indikator kecemasan matematis dibawah ini, indikator tersebut adalah: a.

  Aspek kognitif yaitu terus menerus mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit sekali berkonsentrasi atau mengambil keputusan.

  b.

  Aspek motorik yaitu gemetar sampai dengan kegoncangan tubuh yang berat, individu sering gugup dan mengalami kesukaran dalam berbicara.

  c.

  Aspek somatik yaitu reaksi fisik atau biologis yang berupa gangguan pernafasan ataupun gangguan pada anggota tubuh seperti jantung berdebar, berkeringat, tekanan darah meningkat, dan gangguan pencernaan bahkan terjadi kelelahan dan pingsan.

  d.

  Aspek afektif, yaitu merasa tidak tenang dan mudah tersinggung sehingga

  16 memungkinkan ia depresi.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE BRAIN STORMING UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs MA’ARIF 01 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 3 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) DITINJAU DARI SELFCONFIDENCE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 1 108

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 1 SIDOMULYO - Raden Intan Repository

0 2 201

PENGARUH METODE DELIKAN (DENGAR, LIHAT, KERJAKAN) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PESERTA DIDIK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP - Raden Intan Repository

0 2 88

PENGARUH MODEL ACTIVE LEARNING TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS - Raden Intan Repository

0 2 217

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS ELPSA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 2 PURBOLINGGO TAHUN AJARAN 2017/2018 Skripsi - Raden Intan Repository

0 1 114

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII - Raden Intan Repository

0 1 210

PENGARUH MODEL ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 3 100

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 0 125

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF DENGAN PENDEKATAN REALISTIK BERNUANSA KEISLAMAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI ANXIETY PESERTA DIDIK KELAS VII MTs AL-KHAIRIYAH NATAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Raden Intan Repository

0 4 121