Kajian penggunaan antibiotik profilaksis dan evaluasi drug related problems-nya pada bedah orthopaedi kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007-September 2007 - USD Repository

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN EVALUASI

DRUG RELATED PROBLEMS-NYA PADA BEDAH ORTHOPAEDI KASUS

  

FRAKTUR DI UNIT BEDAH RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE AGUSTUS 2007 – SEPTEMBER 2007

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

Yasinta Yekti Utami

NIM : 048114103

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN EVALUASI

DRUG RELATED PROBLEMS-NYA PADA BEDAH ORTHOPAEDI KASUS

  

FRAKTUR DI UNIT BEDAH RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE AGUSTUS 2007 – SEPTEMBER 2007

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

Yasinta Yekti Utami

NIM : 048114103

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  If you are facing a problem, Perhaps what you need to do Is just simply calm down, Settle down, and start thinking.

  Do not try to douse it, Do not try to rationalize it.

  Do not try to escape it. Just think It through, with God’s help.

  Kupersembahkan karyaku ini untuk: Jesus dan Bunda Maria yang selalu mendampingiku

Bapak (Alm) dan Ibuku tercinta atas dukungan, didikan dan doanya yang selalu menemani

setiap langkahku Kakakku tersayang

  Sahabat dan kekasihku yang selalu mendukungku Sahabat-sahabatku Apri, Chika, Novi, Niken, Nike atas semangat dan doanya.

  Almamaterku .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan

karuniaNya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsinya yang berjudul ”KAJIAN

  

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN EVALUASI DRUG

RELATED PROBLEMS-NYA PADA BEDAH ORTHOPAEDI KASUS

  

FRAKTUR DI UNIT BEDAH RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE

AGUSTUS 2007 – SEPTEMBER 2007”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Darmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak

baik itu berupa moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

  

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

  

2. Dra. A. M. Wara Kusharwanti, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga, serta segala masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

  

3. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji atas segala arahan, kritik, saran, dan

waktunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

4. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas segala arahan, kritik, saran,

dan masukan, serta waktunya.

  

5. Drs. Sabikis, Apt. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan

arahan.

  

6. Staf rekam medis RS Panti Rapih Yogyakarta (Pak Markus, Pak Jono, Pak Gi,

mas Danar, mas Andre, mbak Shinta, mba Cici, dkk) atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melaksanakan penelitian.

  

7. Pak Rustamaji dan Bu Lien atas bantuan sumber pustaka dan diskusi yang sangat

membantu.

  

8. Bapak (Alm.) dan Ibu tercinta atas dukungan doa dan kasih sayang yang telah

diberikan pada penulis.

  

9. Kakakku tersayang Heribertus Setyawan, terimakasih atas doa, dukungan, dan

semangat yang telah diberikan. ”Tuhan takkan memberi cobaan melebihi kemampuan kita”.

  

10. Paklik, Bulik serta keluarga besar saudara-saudaraku dik Pur, Dik Eka, Dik

Arnol, atas doa dan dukungannya.

  

11. Kekasihku dan sahabatku mas Heri atas doa, perhatian, dan bantuan yang telah

diberikan di tengah-tengah kesibukannya, serta memberi warna dalam hidupku.

  ”Segala sesuatu indah pada waktuNya”.

  

12. Bapak, Ibu, dik Very, mbak Ria, mas Wahyu atas perhatian yang telah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

13. Sahabat-sahabatku Apri, Novi, Chika atas dukungan dan semangatnya, Niken dan

Nike teman seperjuanganku yang telah banyak kurepotkan, terimakasih atas bantuannya. ”Kalian semua telah membuat hari-hariku berwarna”.

  

14. Teman-teman kost ”Keramik”: Avi, mba Ica & mba Anna ”kalian adalah

kakakku” , mba Melon ”terimakasih pinjaman bukunya”, Vita, mbak Yeyen, mbak Ika, mba Desy, Marlin, ci Mila, Fila, Tresha, Riska atas bantuan, dukungan dan kebersamaannya.

  

15. Teman-teman Mitra perpustakaan: Lita, mba Sari, Lilis, Inus, Ari, Pungkas, Titis,

Ragil, Vonny, Nana, Wati, Erlyn, Evi, Era yang telah berbagi suka dan duka bersama. ”Thank’s for all”.

  

16. Teman-teman FKK angkatan 2004 dan kelas C ’04 terimakasih atas

kebersamaannya selama ini.

  

17. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu.

  Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

sehingga saran, masukan, serta kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

  

Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan membantu bagi pembaca

serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, 2008 Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

Fraktur merupakan keadaan terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang

rawan. Bedah merupakan tindakan yang dilakukan pada penatalaksanaan fraktur.

Salah satu hal yang penting dalam bedah ialah pemberian antibiotik profilaksis.

Antibiotik profilaksis diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi. Pemberian

antibiotik yang tidak tepat merupakan salah satu faktor risiko surgical site infection.

Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada

bedah orthopaedi kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode

Agustus 2007 - September 2007.

  Penelitian ini termasuk penelitian noneksperimental, dengan rancangan

penelitian deskriptif evaluatif. Pengumpulan data secara retrospektif menggunakan

kartu rekam medik. Penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap: perencanaan, analisis

situasi, pengumpulan data, dan evaluasi. Data diambil dan dianalisis berdasar umur,

jenis kelamin, penyakit penyerta, penyebab fraktur, golongan obat, jenis obat dan

analisis Drug Related Problems (DRPs) penggunaan antibiotik profilaksis.

  Hasil yang diperoleh dari 101 pasien fraktur adalah 66 kasus. Persentase

berdasarkan umur yaitu 4,95% berumur 1-10 tahun; 17,82% berumur 11-20 tahun;

24,75% berumur 21-30 tahun; 13,86% berumur 31-40 tahun; 11,88% berumur 41-50

tahun; 12,87% berumur 52-60 tahun; dan 13,86% lebih dari 60 tahun. Berdasarkan

jenis kelamin yaitu 59,4% pasien laki-laki dan 40,6% perempuan. Penyakit penyerta

yaitu 9,90% dengan hipertensi; 4,95% dengan DM 2,97% dengan asma; 0,99%

dengan penyakit jantung dan obesitas; serta 79,21% tanpa penyakit penyerta.

Penyebab fraktur terbanyak yaitu 98,02% karena kecelakaan lainnya karena sport

injuries . Persentase pengobatan yaitu Anti Tetanus Serum 33,66%; Tetanus Toxoid

0,99%; obat analgesik / antiinflamasi 98,01%; obat saluran cerna 73,27; obat

antidiabetik 2,97%; obat saluran nafas 24,75%; obat sistem kardiovaskular 45,54%;

obat otot skeletal dan sendi 84,16%; anestesi 100%; vitamin 53,47%; obat antiinfeksi

100%; dan infus 98,02%. Jenis terapi yang terbanyak yaitu 90,09% berkaitan dengan

pemasangan implan (ORIF, plating, dan screwing). Identifikasi DRPs penggunaan

antibiotik profilaksis diperoleh 4 kasus yang terdiri dari 1 kasus terapi tanpa indikasi,

44 kasus dosis terlalu rendah, 24 kasus efek obat merugikan, dan 54 kasus dosis

terlalu tinggi.

  

Kata kunci : antibiotika profilaksis, bedah orthopaedi kasus fraktur, kartu rekam

medik, dan Drug Related Problems (DRPs).

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Fracture is a breakdown discontinued bone and joint. Surgery is an action

taken in management of fracture. One of the important things in surgery is the

administration of antibiotic prophylaxis. Antibiotic prophylaxis is given to prevent

infection. Unappropriately administered antibiotic prophylaxis is one of risk factor for

surgical site infection. The aims of this research is to evaluate the using of the

antibiotic prophylaxis in fracture case orthopaedic surgery at Panti Rapih Hospital

Yogyakarta within August 2007 - September 2007.

  This research is a nonexperimental research and done with the evaluative

descriptive design and the data were obtained by retrospective method. The data were

taken from the patient medical record’s then analized with descriptive method. This

research devided into four steps: the planning, analize of the situation, data collecting,

and evaluation. The data being taken and analized were based on the age, sex, cause

of fracture, illness inverted, caused fracture, drug classification, type of medicine, and

the analize of the Drug Related Problems (DRPs) about the using of antibiotic

prophylaxis.

  The results of this research showed that there were 101 patients with 53 cases.

Percentage of the age 1-10 was 4,95%; 11-20 was 17,82%; 21-30 was 24,75%; 31-40

was 13,86%; 41-50 was 11,88%; 52-60 was 12,87%; and more than 60 years was

13,86%. Result based on sex 59,4% was male and 40,6% female. The illness

inverted 9,90% was hipertensy; 4,95% was DM 2,97% was asthma; 0,99% was

cardiovascular disease and obesitas; and 79,21% without illness inverted. The most

fracture caused 98,02% because accident and the other because sport injuries. The

percentage of therapy class was Anti Tetanus Serum 33,66%; Tetanus Toxoid 0,99%;

analgesic / antiinflamasi drugs 98,01%; the gastrointestinal tract drugs 73,27;

antidiabetic drugs 2,97%; inhalation drugs 24,75%; cardiovascular drugs 45,54%;

skeletal muscle drugs 84,16%; anestetic 100%; vitamin 53,47%; antiinfective drugs

100%; and infuse 98,02%. The most therapy 90,09% asosiated with prosthetic

implant (ORIF, plating, and screwing). Identifying DRPs related to use antibiotic

prophylaxis yielded 4 DRPs cases consist of 1 case of unnecessary drug therapy, 44

dosage too low, 24 case adverse drug reaction, and 54 case dose too high.

  

Key words : antibiotic prophylaxis, orthopaedic surgery of fracture case, medical

record, and Drug Related Problems (DRPs).

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

HALAMAN PUBLIKASI ................................................................................... vii

PRAKATA ........................................................................................................... viii

  

INTISARI ............................................................................................................ xi

ABSTRACT ........................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxiv

BAB I PENGANTAR ..........................................................................................

  1 A. Latar Belakang .........................................................................................

  1

1. Perumusan Masalah ...........................................................................

  3

2. Keaslian Penelitian ............................................................................

  4

3. Manfaat Penelitian .............................................................................

  5 a. Manfaat Teoritis ...........................................................................

  5

  B. Tujuan Penelitian .....................................................................................

  9

  7

  7

  7

  8

  9

  9

  9

  5

  10

  11

  13

  13

  14

  15

  15

  7

  5

  

1. Tujuan Umum ....................................................................................

  

2. Surgical Site Infection ........................................................................

  

2. Tujuan Khusus ...................................................................................

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .................................................................. A. Fraktur ......................................................................................................

  

1. Definisi Fraktur ..................................................................................

  

2. Tipe-tipe Fraktur ................................................................................

  

3. Penatalaksanaan Fraktur ....................................................................

  B. Infeksi ......................................................................................................

  

1. Definsi Infeksi ....................................................................................

  a. Definisi Surgical Site Infection ....................................................

  5

  b. Penatalaksanaan Surgical Site Infection ......................................

  c. Faktor Risiko Surgical Site Infection ...........................................

  C. Antibiotik Profilaksis ...............................................................................

  

1. Definisi Antibiotik Profilaksis ...........................................................

  

2. Jenis-jenis Antibiotik Profilaksis .......................................................

  

3. Rekomendasi Antibiotik Profilaksis pada Bedah Orthopaedi ...........

  

4. Waktu dan Dosis Pemberian ………………………………..………

D. Drug Related Problems (DRPs) ..............................................................

  17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengelompokan Drug Related Problems ...........................................

  17

3. Penyebab Drug Related Problems .....................................................

  18 E. Keterangan Empiris .................................................................................

  19 BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................

  20 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...............................................................

  20 B. Definisi Operasional ................................................................................

  20 C. Subyek Penelitian ....................................................................................

  21 D. Bahan Penelitian ......................................................................................

  21 E. Lokasi Penelitian ......................................................................................

  21 F. Jalannya Penelitian ..................................................................................

  21

1. Tahap Perencanaan ............................................................................

  22

2. Tahap Analisis Situasi ......................................................................

  22

3. Tahap Pengumpulan Data ..................................................................

  22

4. Tahap Evaluasi Data .........................................................................

  22 G. Tahap Analisis Data .................................................................................

  23

1. Gambaran Umum ...............................................................................

  23

2. Profil Penggunaan Obat .....................................................................

  23

3. Profil Penggunaan Antibiotik Profilaksis ..........................................

  23

4. Drug Related Problems (DRPs) ........................................................

  23

5. Outcome terapi ...................................................................................

  25

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................

  26 A. Gambaran Umum .....................................................................................

  26

1. Persentase Pasien Fraktur Berdasarkan Umur ...................................

  26

2. Persentase Pasien Fraktur Berdasarkan Jenis Kelamin ......................

  27

3. Persentase Pasien Fraktur dengan Penyakit Penyerta ........................

  27

4. Persentase Pasien Fraktur Berdasarkan Penyebab .............................

  28 B. Profil Penggunaan Obat ...........................................................................

  29

1. Anti Tetanus Serum (ATS) ................................................................

  30

2. Tetanus Toxoid (TT) ..........................................................................

  30

3. Analgesik / Antiinflamasi ..................................................................

  31

4. Saluran Cerna .....................................................................................

  32

5. Obat Antidiabetik ...............................................................................

  33

6. Saluran Nafas .....................................................................................

  34

7. Sistem Kardiovaskular .......................................................................

  35

8. Otot Skeletal dan Sendi ......................................................................

  36

9. Anestesi ..............................................................................................

  37 10. Vitamin ..............................................................................................

  38

11. Infus ...................................................................................................

  39 12. Antiinfeksi .........................................................................................

  39

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Golongan dan jenis antibiotik profilaksis ..........................................

  41

2. Indikasi dan pilihan terapi antibiotik profilaksis ...............................

  42

3. Rute pemberian antibiotik profilaksis ................................................

  42

4. Waktu pemberian antibiotik profilaksis .............................................

  43 D. Drug Related Problems (DRPs) ..............................................................

  44

1. Terapi tanpa indikasi ..........................................................................

  46

2. Dosis terlalu rendah ...........................................................................

  46

3. Efek obat merugikan ..........................................................................

  48

4. Dosis terlalu tinggi .............................................................................

  48 E. Outcome terapi .........................................................................................

  49

1. Lama tinggal (length of stay) .............................................................

  50

2. Keadaan pasien keluar .......................................................................

  50 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................

  52 A. Kesimpulan ..............................................................................................

  52 B. Saran ........................................................................................................

  55 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

  56 LAMPIRAN .........................................................................................................

  58 BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 135

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I. Kuman Penginfeksi yang Umumnya Muncul pada Kulit

  / Jaringan Lunak ...............................................................

  9 Tabel II. Klasifikasi keadaan fisik menurut American Society of Anesthesiologists (ASA) …………………………..……

  13 Tabel III. Faktor risiko surgical site infection dari segi pasien dan segi proses bedah ……………………..………………...

  13 Tabel IV. Terapi empirik antibiotik profilaksis pada bedah orthopaedi ........................................................................

  17 Tabel V. Penyebab-penyebab drug related problems menurut pengelompokan jenis DRPs .……………………………

  18 Tabel VI. Profil penggunaan obat pada pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ..……………………………………….

  29 Tabel VII. Golongan dan jenis obat analgesik / antiinflamasi pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 .………………

  31 Tabel VIII. Golongan dan jenis obat saluran cerna pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel IX. Golongan dan jenis obat antidiabetik pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ...……………………………….

  34 Tabel X. Golongan dan jenis obat saluran nafas pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 …………………………………

  34 Tabel XI. Golongan dan jenis obat sistem kardiovaskular pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 …….…………

  35 Tabel XII. Golongan dan jenis obat otot skeletal dan sendi pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ……………….

  36 Tabel XIII. Cara pemberian anestesi pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ………………………………………...

  37 Tabel XIV. Golongan dan jenis obat anestesi pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007

  • September 2007 ……………………………………….

  38 Tabel XV. Golongan dan jenis vitamin pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel XVI. Golongan dan jenis infus pada pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007

  • September 2007 ……………………………………….

  39 Tabel XVII. Golongan dan jenis obat antiinfeksi pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 …………………………………

  40 Tabel XVIII. Golongan dan jenis antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ………………………..

  41 Tabel XIX. Jenis terapi pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ….

  42 Tabel XX. Rute pemberian antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ....................................................

  43 Tabel XXI. Waktu pemberian antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ....................................................

  43 Tabel XXII. Jenis DRPs penggunaan antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 .........................

  45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel XXIII. Kasus DRPs terapi tanpa indikasi pada penggunaan antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ...............................................................

  46 Tabel XXIV. Kasus DRPs dosis terlalu rendah pada penggunaan antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ...............................................................

  47 Tabel XXV. Kasus DRPs efek obat merugikan pada penggunaan antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ...............................................................

  48 Tabel XXVI. Kasus DRPs dosis terlalu tinggi pada penggunaan antibiotik profilaksis pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ...............................................................

  49

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Tipe-tipe fraktur .............................................................

  8 Gambar 2. Infeksi yang dapat terjadi pada bedah orthopaedi ..........

  10 Gambar 3. Persentase Pasien Fraktur Berdasarkan Umur di RS Panti Rapih Yogyakarta Periode Agustus 2007 - September 2007 ..............................................................

  26 Gambar 4. Persentase Pasien Fraktur Berdasarkan Jenis Kelamin di RS Panti Rapih Yogyakarta Periode Agustus 2007 - September 2007 ..............................................................

  27 Gambar 5. Persentase Pasien Fraktur Berdasarkan Penyakit Penyerta di RS Panti Rapih Yogyakarta Periode Agustus 2007 - September 2007 ....................................

  28 Gambar 6. Persentase Pasien Fraktur Berdasarkan Penyebab di RS Panti Rapih Yogyakarta Periode Agustus 2007 - September 2007 ..............................................................

  29 Gambar 7. Profil penggunaan obat pada pasien fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007 ..................................................

  30 Gambar 8. Lama perawatan (length of stay) pasien fraktur di unit

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2007 - September 2007 ..................................................

  50 Gambar 9. Keadaan pasien fraktur yang menjalani bedah orthopaedi ketika keluar dari RS Panti Rapih periode Agustus 2007 - September 2007 ....................................

  51

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Surat ijin penelitian di RS Panti Rapih Yogyakarta .......

  58 Lampiran 2. Daftar istilah penting pada bedah orthopaedi kasus fraktur .............................................................................

  59 Lampiran 3. Nilai normal pemeriksaan data laboratorium bedah orthopaedi kasus fraktur yang menerima antibiotik profilaksis di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta pada periode Agustus 2007 - September 2007................................................................................

  60 Lampiran 4. Golongan dan jenis obat pada bedah orthopaedi kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007........................

  63 Lampiran 5. Analisis Drug Related Problems pasien fraktur yang menerima antibiotik profilaksis di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta pada periode Agustus 2007 - September 2007 ..............................................................

  69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Bedah orthopaedi sering dikaitkan dengan kejadian patah tulang (fraktur)

  

karena memang lebih dari 50% kasus bedah orthopaedi ditempati oleh kasus fraktur

yang termasuk trauma. Trauma dapat terjadi akibat olah raga (sport injuries), serta

akibat kecelakaan lalu lintas (Reksoprodjo, 2006). Kasus fraktur berupa fraktur

tertutup dan fraktur terbuka memerlukan terapi bedah yang harus dilakukan dengan

tepat karena berpotensi menyebabkan berbagai masalah. Permasalahan yang dapat

muncul yaitu fungsi anggota tubuh tidak maksimal atau tidak berfungsi seperti

semula, serta dapat juga muncul permasalahan lain seperti munculnya kejadian

infeksi yang disebut dengan istilah osteomyelitis (infeksi pada tulang) (Reksoprodjo,

2006). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) diperkirakan ada

500.000 kasus Surgical Site Infections (SSI) tiap tahunnya di United States yang

menjadi penyebab meningkatnya biaya perawatan yang diikuti dengan peningkatan

morbiditas dan mortalitas (Prokuski, 2005).

  Kasus infeksi nosokomial yang terjadi di United States menurut New

England Journal of Medicine (NEJM) yang terbit pada tanggal 1 April 2004

berkaitan dengan pemasangan implan pada bedah yang umumnya sulit sembuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

pengulangan prosedur bedah meskipun kejadian infeksi karena pemasangan kateter

tidak banyak. Menurut penelitian ini 2% dari 600.000 joint prosthesis dan 5% dari

2.000.000 fiksasi fraktur menyebabkan infeksi, dan biaya yang dikeluarkan untuk

terapi infeksi diperkirakan berturut-turut jika dalam nilai rupiah sekitar 300 juta dan

150 juta, biaya yang besar hanya untuk terapi infeksi (Calhoun, 2004).

  Pencegahan infeksi pada bedah orthopaedi penting mengingat risiko

terjadinya infeksi pada kasus fraktur terutama fraktur terbuka karena berhubungan

dengan lingkungan luar, tetapi tidak menutup kemungkinan risiko infeksi pada kasus

fraktur tertutup jika prosedur bedah yang dilakukan tidak tepat. Pencegahan infeksi

pada bedah orthopaedi dilakukan salah satunya dengan pemberian antibiotik

profilaksis. Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang diberikan untuk

mencegah infeksi atau untuk meminimalkan infeksi pada luka operasi (Gugliemo,

2005). Penggunaan antibiotik sebanyak 33%-50% di rumah sakit ditujukan sebagai

profilaksis bedah dan sebanyak 30%-90% penggunaan antibiotik profilaksis tidak

tepat terutama waktu pemberian dan durasi (Anonim, 2003).

  Penggunaan antibiotik di rumah sakit yang tidak tepat dapat menimbulkan

permasalahan dalam pelayanan kesehatan. Permasalahan tentang penggunaan

antibiotik yang sering muncul yaitu masalah resistensi mikrobia terhadap antibiotik.

Biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk bedah terutama bedah orthopaedi

tergolong mahal sehingga penggunaan antibiotik pada bedah terutama penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

dapat mengurangi lama tinggal di rumah sakit dan tidak menambah biaya perawatan

di rumah sakit, dan akan berdampak pada pasien secara langsung atau secara tidak

langsung terhadap mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Pemberian antibiotik profilaksis dinilai ketepatannya dengan mengetahui

jenis antibiotik profilaksis (indikasi dan pilihan terapi), dosis, rute pemberian, waktu

pemberian, durasi, dan frekuensi pemberian. Penggunaan antibiotik profilaksis yang

kurang tepat yaitu pemberian yang tidak tepat (terlalu awal atau terlalu lama) dan

jumlah dosis tidak mencukupi pada saat operasi menjadi salah satu faktor risiko

munculnya Surgical Site Infections (SSI) (Doherty dan Way, 2006).

  Selain itu, ketidakrasionalan penggunaan antibiotik profilaksis dapat

diketahui dengan munculnya Drug Related Problems (DRPs) yang meliputi

unnecessary drug therapy, needs additional drug therapy, ineffective drug, dosage

too low, adverse drug reaction, dosage too high, noncompliance (Cipolle, Strand,

dan Morley, 2004).

1. Perumusan Masalah

  Perumusan masalah pada penelitian ini meliputi :

  

a. bagaimana karakteristik pasien bedah orthopaedi kasus fraktur yang meliputi

jumlah pasien, distribusi umur, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan penyebab

fraktur di RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

b. seperti apa profil penggunaan obat pasien fraktur yang menjalani bedah

orthopaedi di RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007?

  

c. bagaimana penggunaan antibiotik profilaksis pada bedah orthopaedi kasus fraktur

yang meliputi golongan dan jenis antibiotik profilaksis, indikasi dan pilihan terapi antibiotik profilaksis, rute pemberian antibiotik profilaksis, dan waktu pemberian antibiotik profilaksis di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007?

  

d. apakah ada DRPs pada penggunaan antibiotik profilaksis pada bedah orthopaedi

kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007?

  

e. bagaimana outcome terapi pasien fraktur yang menjalani bedah orthopaedi yang

meliputi lama tinggal di rumah sakit (length of stay), keadaan pasien keluar rumah sakit membaik/sembuh, atas permintaan sendiri, rawat jalan, keadaan semakin parah, atau meninggal di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007?

2. Keaslian Penelitian

  Berdasarkan data yang ditelusuri di Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma, penelitian mengenai kajian penggunaan antibiotik profilaksis dan evaluasi

DRPs pada bedah orthopaedi kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini yaitu bagi pihak RS Panti Rapih Yogyakarta dapat dimanfaatkan sebagai kajian penggunaan antibiotik profilaksis di unit bedah khususnya bedah orthopaedi kasus fraktur.

  b. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik profilaksis terutama pada bedah orthopaedi kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta guna meningkatkan mutu pelayanan medik.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan antibiotik profilaksis dan evaluasi DRPs pada bedah orthopaedi kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007.

2. Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :

  a. memberikan gambaran mengenai karakteristik pasien bedah orthopaedi kasus fraktur yang meliputi jumlah pasien, distribusi umur, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan penyebab fraktur di RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

b. dapat mengetahui profil penggunaan obat pasien fraktur yang menjalani bedah

orthopaedi di RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007.

  

c. mengetahui penggunaan antibiotik profilaksis pada bedah orthopaedi kasus

fraktur yang meliputi golongan dan jenis antibiotik profilaksis, indikasi dan pilihan terapi antibiotik profilaksis, rute pemberian antibiotik profilaksis, dan waktu pemberian antibiotik profilaksis di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007.

  

d. untuk mengetahui DRPs pada penggunaan antibiotik profilaksis pada bedah

orthopaedi kasus fraktur di unit bedah RS Panti Rapih Yogyakarta periode Agustus 2007 - September 2007.

  

e. dapat mengetahui outcome terapi pasien fraktur yang menjalani bedah

Dokumen yang terkait

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada penggunaan antibiotika profilaksis untuk kasus Sectio Caesarea (SC) di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari-Juni 2014.

2 10 114

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 - Juni 2013.

1 3 9

Evaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.

4 14 118

Kajian drug related problems [DPRs] pada kasus hepatitis B non komplikasi di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Juni 2007.

0 3 93

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 Juni 2013

0 0 7

Tabel 2.Distribusi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah gastrointestinal di RSUD Anutapura Palu Sulawesi Tengah berdasarkan pengggolongan antibiotik

0 0 7

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005 - USD Repository

0 0 94

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penggunaan obat pada pasien pasca bedah sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007 - USD Repository

0 1 148