Pengawasan Mutu Produk Kopi Jahe PT Sido Muncul : Analisa Kafein, Gingerol Dan Mikrobiologi - Unika Repository

  

PENGAWASAN MUTU PRODUK KOPI JAHE

PT SIDO MUNCUL: ANALISA KAFEIN, GINGEROL DAN

MIKROBIOLOGI

LAPORAN KERJA RAKTEK

  Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

  

Oleh:

STELLA AUBERTA NUGROHO

NIM : 14.I1.0079

  

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2017

  

HALAMAN PENGESAHAN

PENGAWASAN MUTU PRODUK KOPI JAHE

PT SIDO MUNCUL: ANALISA KAFEIN, GINGEROL DAN

MIKROBIOLOGI

  

Oleh :

Stella Auberta Nugroho

NIM : 14.I1.0079

Program Studi : Teknologi Pangan

  

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal : 8 Juni 2017

  Semarang,

  8 Juni 2017 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

  Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Erni Rusmalawati, S.Si. Dr. Ir. Lindayani, MP.

  

Dekan

Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST., MSc.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaan, rahmat dan karunianya, penulis mampu menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul

  “Analisa Kadar Kafein, Gingerol dan Analisa Mikrobiologi pada Produk Kopi Jahe Sido Mu ncul”. Ada pun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  Selama melaksanakan Kerja Praktek dan penulisan laporan Kerja Praktek ini, penulis telah memperoleh banyak wawasan, pengalaman, dan keterampilan baru, terutama dalam proses analisa mutu produk di PT Sido Muncul Bergas, Klepu. Laporan ini terselesaikan tidak terlepas dari pengarahan, bimbingan serta dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Didasari atas dukungan-dukungan yang telah penulis terima, maka pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1.

  Tuhan Yesus yang senantiasa membimbing, melingungi dan menjaga penulis selama kerja praktek dan pembuatan laporan kerja praktek

  2. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. selaku Dekat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 3. Ibu Dr. Ir. Lindayani, MP. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis

  4. Bapak Irwan Hidayat selaku Direktur PT Sido Muncul yang telah mengijinkan 5.

  Ibu Erni Rusmalawati, S.Si, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan arahan, bantuan dan bimbingan selama penulis melaksanakan kerja praktek dan mengerjakan laporan kerja praktek.

  6. Mbak Chandra, Mbak Citra, Mbak Ani, serta laboran-laboran dan semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kerja praktek serta penyusunan kerja praktek yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu

  7. Kedua orang tua, beserta kedua adik penulis yang selalu memberi dukungan dan motivasi selama penulis melaksanakan kerja praktek serta menulis laporan kerja praktek.

  8. Nindita Niartika, Roy Anggoro, dan Yanuar Adi Wijaya yang merupakan teman senasib dan seperjuangan dalam melaksanakan kerja praktek di PT Sido Muncul, Bergas, Bawen.

  9. Cynthia, Cintia dan, Sharla yang telah menghibur, menemani, dan memotivasi penulis selama melaksanakan Kerja Praktek dan menulis laporan ini.

  10. Adinda Khairunisa, Liliana Rahmadewi, William Kristiandi, Kenny Santoso dan teman-teman Fakultas Teknologi Pertanian yang mendukung selama Kerja Praktek dan penulisan laporan.

  11. Karyawan service laptop yang telah menyelamatkan data-data untuk laporan Kerja Praktek dan membetulkan laptop yang rusak.

  12. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun dari doa yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa Penulis masih memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini, maka penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan Penulis. Akhir kata, Penulis menaruh harapan supaya laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi para pembaca serta pihak-pihak lainnya yang sekiranya membutuhkan.

  Semarang, 8 Juni 2017 Stella Auberta Nugroho

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR ISI…………………………………………………………………………....iv

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

  

  

DAFTAR GAMBAR

  

  

DAFTAR LAMPIRAN

  

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

  Perkembangan zaman selalu diiringi dengan perkembangan teknologi, dan pada zaman ini, perkembangan teknologi terutama dalam bidang pangan berkembang dengan pesat. Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dituntut untuk menambah pengetahuan serta pengalaman dalam dunia industri pangan melalui pelaksanaan Kerja Praktek untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang pangan. Teori dan ilmu pengetahuan mengenai dunia industri pangan secara garis besar telah diberikan selama perkuliahan dan diterapkan di dalam kegiatan praktikum. Kegiatan-kegiatan tersebut dianggap belum cukup sebagai bekal bagi mahasiswa untuk masuk ke dalam dunia kerja yang sesungguhya. Untuk mencari pengalaman kerja secara langsung, penulis melakukan Kerja Praktek untuk mengetahui praktek yang sesungguhnya di dalam industri pangan secara lebih jelas.

  PT Sido Muncul dipilih sebagai tempat pelaksanaan kerja praktek karena PT Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1951. PT Sido Muncul merupakan perusahaan yang bergerak di industri pengolahan jamu dan farmasi, dengan menggunakan teknologi pangan sebagai dasar pengolahan untuk beberapa jenis produknya. Beberapa produk olahan PT Sido Muncul telah diekspor ke luar negeri. PT Sido Muncul dianggap tepat sebagai tempat pelaksanaan kerja praktek untuk menambahkan wawasan pengetahuan dan pengalaman memfokuskan terhadap analisa kandungan kafein, gingerol, dan cemaran mikrobiologis pada produk “Kopi Jahe” yang diproduksi oleh PT Sido Muncul.

1.2. Tujuan

  Tujuan dilakukannya kerja praktek ini adalah untuk mengetahui pengawasan mutu dari produk Kopi Jahe PT Sido Muncul dari penerimaan bahan baku, proses produksi serta produk jadi berdasarkan analisa kafein, gingerol, dan mikrobiologi.

  2

  1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

  Kerja praktek ini dilaksanakan di PT Sido Muncul Bergas, Klepu selama 20 hari dimulai pada 6 Februari 2017 dan diakhiri pada 3 Maret 2017.

  1.4. Metode Kerja Praktek

  Kerja praktek dilaksanakan dengan menggunakan metode pengamatan langsung, wawancara, diskusi di tempat kerja praktek, serta studi pustaka yang berkaitan dengan kerja praktek. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek adalah: 1.

  Pengenalan pabrik dan proses produksi 2. Diskusi dengan para pembimbing lapangan mengenai produk yang akan dianalisa 3. Praktek dan pengamatan langsung kegiatan analisa mutu, dengan rincian 1 minggu di laboraturium mikrobiologi dan 1 minggu di laboraturium kimia

  4. Studi pustaka dengan cara pengumpulan data dengan menggunakan literatur-literatur yang tersedia sebagai pembanding dan pelengkap data yang diperoleh dari kerja praktek.

2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan

  Pada tahun 1940, Ibu Rakhmat Sulistio dan suaminya mulai membuka usaha jamu di Yogyakarta. Satu tahun kemudian, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin, yang pada waktu itu bernama Jamu Tujuh Angin. Pada tahun 1949, terjadi perang kolonial Belanda yang ke-2, sehingga mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu bernama Sido Muncul yang memiliki arti “impian yang terwujud” di jalan Maten Trenggulun No. 104 dengan bantuan tiga orang karyawan. Ibu Rahkmat Sulistio akhirnya memproduksi jamu Tolak Angin dalam bentuk serbuk karena banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis. Produk ini semakin disukai masyarakat dan permintaan terhadap produk jamu serbuk ini meningkat. Tahun 1970, CV Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul didirikan, lalu diubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, di mana semua usaha dan aset CV Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul digabungkan dan dilanjutkan oleh PT tersebut.

  Seiring dengan tingginya permintaan pasar, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun tidak mampu memenuhi kapasitas produksi yang semakin besar, maka pabrik dipindah ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe Semarang pada tahun 1984 oleh generasi kedua pendiri PT Sido Muncul, Desy Sulistio. Pabrik baru ini dilengkapi fasilitas modern hingga berkembang pesat dan menjadi pelopor jamu dengan maka Sido Muncul membangun pabrik yang lebih besar dan modern yang berlokasi di Klepu, Ungaran. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan pada waktu itu. Pabrik baru itu memiliki luas sekitar 30 hektar, dengan bangunan pabrik seluas 8 hektar dan sisanya sebagai kawasan pendukung lingkungan pabrik. Pabrik baru diresmikan pada 11 November 2000 oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia dan pada saat yang sama, Sido Muncul menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara

  3

  4 dengan farmasi, menjadikan Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu bersandar farmasi.

  Pada tahun 2004, sebagai perkembangan bisnis dari Sido Muncul yang awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal), maka didirikanlah divisi baru, yaitu “Divisi

  Food ”. Produk pertama dari divisi ini adalah “Kuku Bima Energi” dengan rasa original.

  Produk berikutnya adalah produk permen, yaitu Permen Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam. Berikutnya, Sido Muncul memproduksi minuman- minuman kesehatan seperti Sido Muncul Vitamin C-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul, Susu Jahe, Alang Sari Plus dan Colla Mil. Selain itu, Sido Muncul mengeuarkan varian rasa, yaitu Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi, Mangga, Susu Soda serta Kuku Bima Energi Plus Vitamin C.

  PT Sido Muncul berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya sebagai perusahaan herbal bertaraf modern. Sido Muncul telah memproduksi lebih dari 250 produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplit, Kunyit Asam. PT Sido Muncul memiliki 109 distributor di seluruh Indonesia. Sido Muncul telah mengekspor produk-produknya ke Malaysia, Singapore, Brunei, Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Sido Muncul saat ini juga melakukan penjajagan dengan distributor serta perusahaan dari Thailand, Vietnam dan Jepang. Tanggal 18 November 2013, Sido Muncul menjadi perusahaan terbuka supaya langgeng dan dipercaya oleh maryarakat.

2.2. Profil Perusahaan

  Indonesia memiliki keragaman jenis herbal. Berbagai jenis herbal pada jaman dahulu diolah menjadi obat-obatan tradisional atau yang bisa disebut juga sebagai jamu, tetapi masyarakat belum mampu mengolah herbal dengan baik. PT Sido Muncul yang memahami mengenai fungsi dan manfaat-manfaat sumber daya alam berupa herbal itu memutuskan untuk menggunakan herbal sebagai bahan baku produk. Produk-produk yang diolah adalah jamu atau obat tradisional berbasis farmasi yang diolah menjadi

  5 produk-produk modern yang baik untuk kesehatan tubuh. PT Sido Muncul juga bersaing di pasaran untuk mendapatkan peluang dagang yang besar. Logo dari PT Sido Muncul dapat dilihat pada Gambar 1.

  Gambar 1. Logo PT Sido Muncul (sumbe 2.3.

   Visi dan Misi Perusahaan Visi

  Menjadi perusahaan obat herbal, makanan, minuman kesehatan dan pengolahan bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan

  Misi 1.

  Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian.

  2. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.

  3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.

  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.

  5. Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif.

  6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.

  7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

  6

  2.4. Lokasi dan Letak Geografis

  PT Sido Muncul memiliki 2 pabrik. Pabrik pertama terletak di Jalan Industri IIA nomor

  19A di Lingkungan Industri Kecil di Jalan Raya Demak Km. 4 Semarang, dengan area

  2

  2

  seluas 20.000 m dengan bangunan seluas 14.000 m . Pabrik kedua beralamat di Jalan

  2 Soekarno Hatta Km. 2 Klepu, Ungaran dan memiliki luas 240.000 m dan luas

  2 bangunannya 50.000 m .

  2.5. Struktur Organisasi

  PT Sido Muncul merupakan perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris membawahi Presiden Direktur yang bertanggungjawab atas jalannya perusahaan. Di dalam struktur organisasinya, ada Internal Audit yang memiliki tugas untuk memantau kinerja di dalam perusahaan.

  Presiden Direktur membawahi Direktur Umum, Direktur Pabrik dan Direktur Keuangan. Direktur Umum membawahi Manajer Personalia, Direktur Pabrik membawahi 7 manajer, yaitu Manajer Produksi, Manajer Product Planning Inventory

  

Control (PPIC), Manajer Quality Assurance (QA), Manajer Quality Control (QC),

  Manajer Research and Development (R&D), Manajer Lingkungan, Manajer Teknik, dan Manajer Budidaya Pertanian. Direktur Keuangan membawahi Manajer Keuangan, Manajer Akutansi dan Manajer Pembelian.

1. Manajer Produksi membawahi Kepala Bagian Produksi Jamu, Kepala Bagian

  Makanan dan Minuman, Kepala Bagian Produksi Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB). Manajer produksi bertugas untuk membuat rencana pelaksanaan proses produksi, mengkoordinir masalah pengaturan tenaga di bagian produksi, bertanggung jawab secara penuh terhadap kegiatan produksi, membuat laporan pertanggungjawaban terhadap pimpinan produksi, dan bekerjasama dengan unit lain dalam rangka melaksanakan kegiatan produksi.

  7

  2. Manajer Product Planning Inventory Control (PPIC) bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur dan mengontrol semua proses produksi.

  3. Manajer Quality Assurance (QA) membawahi Kepala Bagian Laboratorium.

  Manajer QA bertugas untuk bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan pemeriksaan yang berlangsung di bagian produksi dan di laboratorium mikrobiologi serta menganalisa hasil pemeriksaan yang telah dilangsungkan di bagian produksi dan di laboratorium mikrobiologi

  4. Manajer Quality Control (QC), bertugas menganalisa apabila produk yang telah diproduksi telah memenuhi standar yang ditetapkan atau belum, bertanggung jawab atas proses analisa yang dilakukan di dalam laboratorium dan pelaksanaan pengawasan mutu, dan terakhir melakukan analisa pada produk gagal.

  5. Manajer Research and Development (R&D) bertugas sebagai koordinator dan memiliki tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan penelitian serta pengembangan jamu dan obat yang berlangsung di perusahaan, memeriksa semua laporan yang diterima dari laboratorium dan disampaikan pada Direktur dan Konsultan, menjalin hubungan dengan konsultan, instansi pemerintahan, institusi dan pihak luar yang berhubungan dengan R&D, berkoordinasi dengan pimpinan serta unit produksi untuk menentukan metode produksi yang baik atau pun merubah cara produksi, memberikan perhitungan harga produksi kepada pimpinan secara periodik, memberikan usul terhadap pemegang resep untuk formulasi produk yang baru maupun produk yang sudah ada, mengadakan penelitian klinis bersama Direktur perusahaan dan memberikan laporan kepada pimpinan atau konsultan, mengadakan penelitian dan juga formulasi obat tradisional sampai dengan tahap

  6. Manajer Lingkungan memiliki tugas untuk mengatur dan bertanggung jawab penuh terhadap masalah proses limbah padat dan cair yang dihasilkan pada proses produksi, mengevaluasi dan mengestimasi proses yang berlangsung, lalu melakukan langkah-langkah pengembangan yang dianggap lebih baik dan ekonomis, melakukan operasi pendistribusian sistem utilitas yang menjadi sarana pendukung proses limbah, antara lain pengaturan air, steam, tekanan udara, cooling

  tower dan lain-lain, mengevaluasi standar kelayakan ingkungan kerja, contohnya

  bau, kebisingan, debu dan lain-lain, serta melakukan berbagai penelitian yang

  8 berkaitan dengan limbah dan lingkungan dan memberikan laporannya terhadap Direktur.

  7. Manajer Teknik membawahi Kepala Bagian Teknik Mekanik, Kepala Bagian Teknik Listrik dan Kepala Bagian Utilitas. Manajer Teknik bertanggung jawab untuk memimpin departemen teknik yang mengurusi kerusakan dan perbaikan listrik, serta mesin dan kelengkapannya.

  8. Manajer Budidaya pertanian memiliki tanggung jawab dalam pembudidayaan dan peestarian tanaman obat/herbal serta melakukan penelitian dan percobaan mengenai tanaman 9. Manajer Umum membawahi Kepala Bagian Personalia, Kepala Bagian Logistik

  Kepala Bagian Security. Manajer umum bertanggung jawab terhadap kegiatan- kegiatan yang mendukung produksi, yaitu penyediaan tenaga kerja, menyediakan sarana dan prasarana serta mengkoordinasi kegiatan manajerial.

  10. Manajer Keuangan membawahi Kepala Bagian Pembiayaan dan Kepala Bagian Perpajakan dan Akutansi bertanggung jawab dalam merinci serta memberikan laporan keuangan yang bersifat khusus.

  11. Manajer Akuntansi membawahi Kepala Bagian Akuntansi Keuangan Biaya, Kepala Bagian Anggaran dan Kepala Bagian Pengolahan Data. Manajer Akuntansi bertanggung jawab dalam merinci serta memberikan laporan keuangan yang bersifat khusus.

  12. Manajaer Pembeian memiiki tanggung jawab atas pembelian barang-barang yang digunakan untuk produksi

   Ketenagakerjaan 2.6.1. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan

  PT Sido Muncul saat in memiliki karyawan sejumlah kurang lebih 3000 orang, dengan tingkat pendidikan dari sekolah dasar hingga strata satu (S1) dan strata dua (S2). Bidang pendidikan para karyawan strata satu dan strata dua contohnya adalah Ekonomi, Hukum, Kimia, Psikologi, Teknik Industri, Peternakan, Teknik Kimia, Teknik Arsitektur, Teknik Elektro, Teknologi Pangan, Biologi, Pertanian dan lain-lain. Masa

  9 kerja karyawan di PT Sido Muncul berakhir pada usia 55 tahun. Namun, jika ada karyawan yang masih ingin bekerja, masa kerja akan ditambah. Sido Muncul juga merekrut para konsultan yang ahli di bidang-bidang tertentu untuk mengembangkan kemampuan dan juga pengetahuan para tenaga kerja di PT Sido Muncul, serta mendukung penelitian-penelitian serta pengembangan di Sido Muncul. Hal ini pun dilakukan untuk memberi kesempatan pada karyawan untuk mengikuti seminar dan pelatihan khusus.

  2.6.2. Penerimaan Karyawan

  Penerimaan karyawan di PT Sido Muncul dilakukan oleh bagian personalia. Kriteria dari calon karyawan PT Sido Muncul adalah berusia minimal 18 tahun dan syarat-syarat yang diberikan bergantung pada bidang yang diminati, contohnya untuk bagian operator harus memiiki pendidikan minimal setara sekolah mengenah atas dan untuk laboratorium Quality Control berpendidikan minimal D3, sedangkan untuk bagian produksi, tidak ada syarat khusus pendidikan. Jika para calon karyawan sudah memenuhi syarat-syarat tersebut, maka calon karyawan harus menjalani tes teori yang berkaitan dengan bagian yang telah dipilih, tes wawancara yang meliputi pengenalan secara umum, tes psikologi dan latar beakang sosial, tes kesehatan dan terakhir tes psikotes. Setelah diuji, maka bagian personalia akan mengkonfirmasi hasil dari wawancara calon karyawan pada masing-masing manajer sesuai bidang yang diinginkan, lalu para manajer akan menyeleksi dan mempertimbangkan dari hasil tes dan akhirnya dikonfimrasikan kepada direktur untuk keputusan berikutnya.

  2.6.3. Waktu Kerja

  PT Sido Muncul memiliki karyawan tetap dan karyawan kontrak. Untuk karyawan tetap, jam kerja dimulai pukul 08.00 dan diakhiri pukul 17.00 dengan waktu istirahat 1 jam, sementara untuk karyawan kontrak, ada dua shift, yaitu pukul 6.00 hingga pukul 14.30 dan pukul 13.30 hingga pukul 22.00.

  10

2.6.4. Fasilitas yang Diberikan Kepada Karyawan

  PT Sido Muncul memiliki sistem insentif berupa premi kehadiran, gaji pokok baik secara harian maupun bulanan dan juga uang makan. Selain itu, PT Sido Muncul menyediakan bus transportasi untuk karyawan yang tinggal di Semarang, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), pengoabatan dan tunjangan. Khusus karyawan wanita, diberikan cuti haid selama 2 hari dalam sebulan, cuti hamil selama 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan setelah melahirkan, cuti tahunan selama 12 hari kerja bagi karyawan yang telah bekerja di perusahaan sekurang-kurangnya satu tahun, juga disepensasi 2 hari bagi karyawan yang merayakan pernikahan, khitanan atau hajatan besar lainnya. PT Sido Muncul juga menyediakan peralatan yang menunjang kenyamanan selama bekerja, contohnya sandal, sarung tangan, pakaian kerja, masker, kacamata lass dan lain-lain.

  PT Sido Muncul menyediakan jaminan kesehatan, contohnya Jamsostek, jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan untuk hari tua. PT Sido Muncul juga menyediakan dua poliklinik yang dibantu oleh tiga dokter, dua paramedis dan juga dua karyawan bagian administrasi. Setahun sekali, PT Sido Muncul mengadakan tamasya untuk seluruh karyawan dan keluarganya saat ulang tahun PT Sido Muncul. Kegiatan sosial yang diadakan Sido Muncul adalah menyelenggarakan program mudik gratis pada saat Lebaran bagi 14.000 pedagang jamu bakul di kawasan Jabodetabek dan juga memberikan bantuan bagi anak-anak asuh yang tinggal di pinggir kali di Yogyakarta.

2.7. Ketersediaan Fasilitas dan Laboratorium

  PT Sido Muncul memiliki beberapa fasilitas yang digunakan untuk menunjang produksi dan juga para karyawan. Fasilitas-fasilitas itu adalah laboratorium, koleksi tanaman obat, pusat ekstraksi, pengolahan air, pengolahan limbah, perpustakaan, klinik holistik dan juga agrowisata. Laboratorium yang dimiliki oleh PT Sido Muncul memiliki luas

  2

  1200 m dan sudah terakreditasi, serta telah mendapatkan ISO. Ada 5 jenis laboraturium yang ada di PT Sido Muncul, yaitu:

  11 a.

  Laboratorium Kimia Laboratorium Kimia memiliki fungsi untuk melakukan analisa-analisa kimiawi terhadap produk, baik bahan baku maupun produk jadi dari produksi, terutama untuk menganalisa zat-zat aktif yang ada pada produk dan membandingkannya dengan standar yang telah ditentukan oleh pihak yang berwajib.

  b.

  Laboratorium Instrumentasi Laboratorium instrumentasi digunakan untuk menganalisa lebih lanjut dari sampel yang telah diproses di laboratorium kimia. Untuk analisa yang lebih lanjut, di dalam laboratorium ini terdapat alat-alat khusus, yaitu Thin Layer Chromatography (TLC),

  High Pressure Liquid Chromatography (HPLC), Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC), Atomic Analysis Spechtrofotometry (AAS), dan Gas Chromatography (GC), ICP-MI, GC-MS.

  c.

  Laboraturium Mikrobiologi Laboratorium Mikrobiologi digunakan untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme, baik yang terdapat pada bahan baku maupun produk jadi, juga analisa kontaminasi mikroorganisme pada alat-alat produksi melalui sampel air bilasan mesin dan pipa. Mikroorganisme yang dianalisa dalam laboratorium mikrobiologi adalah bakteri dan kapang. Setelah dianalisa, keberadaan mikroorganisme di dalam sampel dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.

  Laboratorium Uji Stabilitas Laboratorium Uji Stabilitas berfungsi untuk menentukan ketahanan suatu produk. Uji stabilitas sendiri merupakan uji yang berfungsi untuk menentukan umur simpan, atau tanggal kadaluarsa dari suatu produk yang ditempatkan pada kondisi yang ekstrem.

  e.

  Laboratorium Formulasi Laboratorium Formulasi berfungsi untuk membuat formula untuk suatu produk dengan didasari analisa riset dan juga penelitian. Selain itu, laboratorium ini berfungsi juga untuk menyempurnakan formula dari produk-produk yang sudah ada.

  12

2.8. Penghargaan a.

  Best Encouragement Product 2003 b.

  Anugerah Solo Customer Satisfaction Index(SCSI) 2003 sebagai merk terpopuler c. Sertifikat CPOB dan CPTOB 2000 d.

  Corporate Image Award e. Penghargaan Warta Ekonomi Bidang Program Pendukung UMKM f. Satria Brand Award 2013 g.

  Best Brand Index 2013 h. Best Brand 2012 i. Brand Champion 20212 j.

  ICSA 2008 Kategori Herbal Medicine for Cold k.

  ICSA 2010 Kategori Herbal Medicine Again

3. SPESIFIKASI PRODUK

  PT Sido Muncul telah memproduksi berbagai jenis produk. Awalnya, PT Sido Muncul hanya memproduksi jamu tradisional, namun seiring dengan perkembangan zaman, Sido Muncul mengembangkannya menjadi jamu modern yang diproduksi oleh mesin canggih yang berstandarkan mutu dan jamu-jamu yang dihasilkan memiliki kesetaraan dengan produk yang dihasilkan secara farmasi. Selain jamu, tolak angin juga memproduksi produk-produk lain seperti minuman serbuk, permen, minuman energi dan minuman kesehatan. Contoh kemasan dari produk yang telah diproduksi oleh PT Sido Muncul dapat dilihat pada Gambar 2a, 2b, 3, 4, 5, 6, 7.

  Gambar 2 a. Contoh produk Tolak Angin dan Flu b. Contoh Produk Tolak Linu Gambar 3. Contoh produk Anak Sehat Gambar 4. Contoh produk permen

  13

  14 Gambar 5. Contoh produk kopi Gambar 6. Contoh produk Energy Drink Gambar 7. Contoh produk Healthy Drink

  15 Jenis-jenis produk yang telah diproduksi oleh PT Sido Muncul dapat dibaca di Tabel 1. Tabel 1. Produk PT Sido Muncul

  Jenis Produk Tipe Produk Varian Produk

  

Herbal Jamu Instan Wasir, Ulu Hati, Tujuh Angin, Tensi, Tambah

Supplement Darah, Sesak Napas, Sekolarang Sekalor,

  Selesma, Sekalor, Sehat Wanita, Sehat Pria, Segar Bugar, Samawan, Sari Turas, Sariawan Usus, Sariawan, Sakit Pinggang, Sakit Perut, Resikda, Raga Prima, Pria Perkasa, Pewangi Bulan, Pegal Linu Ginseng, Pegal Linu, Pa’Tani, Param Tahun, Nifas, Mejen, Lancar Seni, Klingsir, Kencing Batu, Jerawat, Jampi Usus, Hamil Tua, Hamil Muda, Gemuk Sehat, Gatal, Galian Singset, Galian Sepet Wangi, Galian Putri, Galian Parem, Galian Montok, Galian Delima Putih, Encok, Cabe Puyang, Bersalin,Batuk, Bancar Darah, Kuku Bima TL Plus Tribulus, Kuku Bima TL Ginseng Plus Kuda Laut, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima

  Jamu Komplit Jamu Komplit Sakit Pinggang, Jamu Komplit Sehat Pria, Jamu Komplit Sehat Wanita, Jamu Komplit Tolak Angin, Jamu Komplit Pegal Linu, Jamu Komplit Kuku Bima

  Tolak Angin Tolak Angin Tablet, Tolak Angin Serbuk, Tolak Angin Cair, Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak

  Anak Sehat Tolak Linu Tolak Linu Herbal Mint, Tolak Linu Herbal

  

Beverage & Permen Permen Jahe Wangi, Permen Kunyit Asam,

  Permen Tolak Angin

  Confectionery

  Kopi Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul Rendah Gula, Kopi Jahe Sido Muncul

  Minuman Energi Kuku Bima Ener-G! Herbal, Kuku Bima Ener- G!, Kuku Bima Ener-G! Siap Minum

  Alang Tea, Ginger Milk, Ginger

  Premium Healthy Tumeric Plus, Drink Tea Healthy Drink Beras Kencur, Este-Emje, Jahe Wangi Sido

  Muncul, Alang Sari Plus, Kunyit Asam, Susu Jahe, Sido Muncul C1000

  Suplemen dan

  Nature Blessing Bilberry Carrot, Echinacea, Fatraper, Garlic,

  Lain-lain Kuku Bima TL Forte, Kunyit Putih, Lingzhi,

  Memory, Nonik, Suprasi, Temulawak, Violady

  Sido Muncul Sari Kunyit, Sari Daun Sirsak, Sari Daun Herbal Pepaya, Sari Kulit Manggis

4. PENGAWASAN MUTU KOPI JAHE SIDO MUNCUL 4.1. Pengadaan Bahan Baku

  Bahan baku yang baik dan berkualitas merupakan syarat penting dalam proses produksi supaya produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. PT Sido Muncul menetapkan standar-standar yang harus dipenuhi dari bahan baku sehingga hanya bahan baku dengana kualitas yang baik yang bisa masuk ke dalam produksi. PT Sido Muncul sendiri memiliki orang-orang yang berpengalaman untuk mengawasi kualitas bahan baku. PT Sido Muncul mendapatkan bahan bakunya dari kemitraan dengan para pemasok, mengadakan bahan baku dari luar negeri dan juga menanam bahan baku di kebun milik PT Sido Muncul. 80% bahan baku didapatkan dari eksplorasi alam yang dilakukan oleh kemitraan dan 20% sisanya didapatkan dari budidaya dari kemitraan dan budidaya sendiri. Bahan baku yang didapatkan akan diuji kandungan zat aktifnya dan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. PT Sido Muncul melakukan pengadaan bahan baku dari luar negeri karena ada beberapa tanaman obat yang tidak cocok untuk tumbuh di lingkungan Indonesia, namun dapat tumbuh dengan baik dengan iklim luar negeri. Beberapa bahan baku yang didapatkan dari luar negeri adalah ganoderma, ginseng, ginkobiloba dan echinaceae. PT Sido Muncul tetap melakukan penelitian supaya bahan baku yang hanya dapat dihasilkan di luar negeri itu dapat dihasilkan sendiri di dalam negeri. Di dalam negeri sendiri, PT Sido Muncul memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada mitra kerja sama Muncul yang ada di dalam negeri berasal dari beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan juga Jawa Timur.

  Selain mendapatkan bahan baku dari pemasok luar, PT Sido Muncul juga memiliki perkebunan mandiri. Beberapa bahan baku utama yang dihasilkan oleh perkebunan sudah dapat menyumbang 10% dari kebutuhan produksi. Penanaman dan pengembangan di kebun mandiri ini diteliti dan diawasi oeh para ahli. Budidaya tanaman dilakukan dengan kerja sama dengan mitra petani.

  17 Bahan baku yang digunakan di PT Sido Muncul dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahan baku simplisia dan bahan baku non simplisia. Simplisia merupakan bahan baku yang berasal dari batang, rimpang, daun, akar, bunga, maupun buah dari tanaman. Bahan baku simplisia dibedakan lagi menjadi dua, yaitu simplisia basah dan simplisia kering. Simplisia basah adalah simplia yang belum mengalami proses pengolahan sementara simplisia kering adalah simplisia yang teah mengalami peroses pengolahan, terutama proses pengeringan. Bahan baku non simplisia adalah bahan-bahan tambahan yang ditambahkan ke dalam produk, yaitu gula, garam, madu dan bahan-bahan kimia seperti alkohol, aseton dan mentol.

  Bahan baku yang masuk ke dalam produksi Sido Muncul diuji mutunya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mencegah digunakannya bahan baku berkualitas buruk di dalam produksi, terlebih karena sebagian besar bahan baku pembuatan jamu didapatkan dari hasil eksplorasi alam hingga peru diberikan standarisasi sehingga kualitas bahan baku yang digunakan sama. Pemeriksaan dari bahan baku dilakukan oleh bagian Quality

  Control . Ada pun 3 komponen utama standarisasi adalah sebagai berikut: 1.

  Kebenaran bahan Suatu bahan baku dapat memiliki varietas yang banyak, dengan begitu ada kemungkinan bahan baku yang mirip namun memiliki sifat yang berbeda akan tercampur dengan bahan baku yang seharusnya digunakan. Kepastian dari varietas bahan baku yang digunakan harus dipastikan sebelum proses produksi dimulai. Cara pengecekannya adalah secara visual dan pengecekkan bahan yang terkandung di dalamnya di laboratorium quality control.

  Kadar air bahan Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi tidak boleh memiliki kadar air lebih dari 10%. Jika bahan baku yang digunakan memiliki kadar air lebih dari 10%, maka kemungkinan adanya pencemaran karena jamur akan semakin tinggi selama penyimpanan. Bahan simplisia basah pun harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan 3.

  Kebersihan bahan Bahan baku yang digunakan harus bersih, tidak hanya secara visual, namun juga bersih dari mikroorganisme yang bersifat patogenik, contohnya bakteri patogen, jamur, kapang

  18 dan khamir. Bila pengolahan dari petani, baik pra panen maupun pasca panen kurang tepat, maka akan menyebabkan beberapa jenis pengotor dapat menempel di bahan baku. Standar bahan baku PT Sido Muncu sendiri disusun oleh perusahaan dan didasarkan pada peraturan yang ditetapkan pemerintah, contohnya SNI.

  Untuk memenuhi standar-standar seperti yang telah tertulis di atas, maka beberapa analisa dilakukan, seperti uji kadar air, uji kekerasan, analisa keseragaman berat, analisa keseragaman volume, waktu hancur, analisa kimia, dan juga analisa mikrobiologi. Dalam menjaga kualitas bahan baku, PT Sido Muncul menerapkan beberapa proses pengendalian. Proses-proses itu adalah:

1. Penerapan sistem Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) 2.

  Permisahan kotoran dari bahan baku 3. Pemotongan, untuk mempermudah proses penghalusan bahan 4. Pencucian untuk memastikan kebersihan 5. Pengeringan dengan oven 6. Penyortiran bahan kering 7. Pengamatan oleh QC

  Proses manajemen bahan baku secara umum diawali dengan pengecekan oleh bagian QC. Jika bahan baku memenuhi standar, maka bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang disimpan berbentuk simplisia kering, simplisia rajangan, kering utuh dan juga dalam bentuk serbuk juga ekstrak. Ekstrak kering disimpan di gudang penyimpanan non-simplisia, sementara ekstrak ditentukan. Sebelum digunakan kembali, bahan baku yang diambil dari gudang disortasi, kemudian dicuci, dikeringkan, digiling baru dicampur dengan bahan-bahan lainnya.

4.2. Mesin dan Peralatan

  Mesin dan peralatan yang digunakan oleh PT Sido Muncul selalu dijaga kualitasnya dengan cara menerapkan aspek yang ada pada Cara Pembuatan Obat yang Baik. Hal-hal

  19 yang harus diperhatikan adalah lingkungan pengolahan harus terletak jauh dari lokasi industri yang mudah berpolusi, bebas banjir, jauh dari sarang hama, jauh dari tempat pembuangan sampah dan jauh dari pemukiman penduduk. Bangunan fasilitas pabrik pun harus dirancang supaya mudah dibersihkan, tembok tidak mudah terkelupas serta berwarna terang. Peralatan yang digunakan juga harus mudah dibersihkan, tidak menimbulkan kerugian pada produk, dan dikalibrasi secara berkala supaya hasil yang diperoleh akurat dan dirawat serta dibersihkan secara periodik. Untuk mengetahui kebersihan mesin, peralatan dan fasilitas bangunan, maka dilakukan beberapa pengujian secara mikrobiologi. Setelah dianalisa, hasilnya disampaikan ke setiap bagian produksi yang diuji, lalu ditindak lanjuti sesuai hasilnya. Ada pun pengujian yang dilakukan antara lain:

  1. Swap Test Uji dilakukan dengan cara alat swap berupa kapas steril diusapkan ke mesin, kemudian dilakukan analisa secara mikrobiologi.

  2. Uji air bilasan Uji untuk mengetahui keberadaan bakteri yang ada di air yang digunakan untuk membilas mesin. Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat kebersihan mesin. Jika tingkat bakteri tinggi, maka proses pembersihan belum maksimal 3.

  Uji paparan Digunakan mesin untuk menyedot udara di beberapa area bangunan atau mesin, atau dengan meletakkan cawan petri yang dibiarkan terbuka di area tertentu. Setelah itu, cemaran bakteri dianalisa untuk mengetahui kebersihan ruang.

4.3. Proses Produksi Kopi Jahe 4.3.1. Pencampuran Bahan

  Bahan dasar untuk kopi jahe adalah kopi serbuk, creamer, gula dan jahe serbuk. Kopi serbuk dan jahe serbuk yang digunakan sebelumnya telah diproses oleh mitra atau divisi lainnya. Proses pertama untuk memproduksi Kopi Jahe adalah proses pencampuran kering. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan mesin super mixing

  20 dengan kapasitas 300 kg. Pencampuran dilakukan supaya kopi yang sudah ada di kemasan tercampur secara merata. Bahan-bahan baku dicampur secara bertahap. Tahap pertama adalah pencampuran kopi bubuk dan gula. Berikutnya, creamer dan jahe serbuk ditambahkan lalu dicampur lagi selama 4 menit. Perbandingan keempat bahan itu sudah diatur oleh mesin yang digunakan secara otomatis. Proses pencampuran dilakukan di mesin super mixing yang terletak di lantai 2. Setelah pencampuran, maka produk akan mengalami proses selanjutnya, yaitu filling dan pengemasan.

4.3.2. Pengemasan Primer

  Proses pengemasan diawali dengan bahan yang telah tercampur dimasukkan ke dalam

  

hopper . Hopper adalah bagian dari mesin, di mana bahan yang telah dicampur akan

  mengalami filling masuk untuk dikemas di dalam kemasan primer. Kemasan primer diletakkan langsung di bawah hopper. Hopper yang digunakan memiliki kapasitas 200 kg. Sebelum filling dilakukan, maka kemasan yang digunakan akan mengalami proses

  

sealing terlebih dahulu. Sealing dilakukan secara vertikal di bagian tengah kemasan,

  setelahnya secara horizontal pada bagian bawah kemasan. Selanjutnya proses filling dilakukan. Mesin yang digunakan mengatur seberapa banyak serbuk(dalam gram) yang masuk ke dalam satu kemasan. Selanjutnya, kemasan akan mengalami sealing lagi untuk bagian atasnya.

  Mesin yang digunakan untuk proses filling memiliki kapasitas produksi 400 sachet per menit. Mesin juga dilengkapi dengan dust collector. Dust collector memiliki fungsi sengaja keluar pada saat filling. Serbuk-serbuk ini bila dibiarkan akan menganggu proses sealing karena dapat menyebabkan kebocoran di dalam kemasan. Produk yang telah dikemas secara berkala akan diambil secara acak untuk diuji di dalam laboratorium. Uji yang dilakukan adalah uji cemaran secara mikrobiologis, kandungan nutrisi atau zat aktif di dalam produk dan banyaknya produk di dalam kemasan. Tujuan dilakukannya uji adalah untuk mengawasi produk PT Sido Muncul, sehingga produk- produk yang dipasarkan adalah produk yang aman dan berkualitas.

  21

  4.3.3. Pengemasan Sekunder

  Setelah produk dikemas dalam kemasan primer, maka produk-produk akan dikemas secara sekunder supaya lebih terjaga. Sachet-sachet berisi Kopi Jahe yang telah dikemas secara primer dijalankan di atas belt convenyor menuju ke ruang pengemasan sekunder. Ada dua tahap dalam proses pengemasan sekunder, yaitu melapisi kemasan primer dengan plastik sehingga bentuknya seperti bantalan (pillow). Satu bantalan ini berisi 10

  

sachet . Bantalan-bantalan ini lalu dikumpulkan dan dikemas dalam kardus kemasan.

  Satu kardus kemasan berisi 12 bantalan, dengan kata lain 1 kardus Kopi Jahe berisi 120

  

sachet . Pengemasan sekunder dengan menggunakan plastik untuk membentuk bantalan

  dilakukan secara otomatis oleh mesin. Untuk pengemasan sekunder dengan kardus dilakukan manual oleh manusia, namun setelah dimasukkan ke dalam kardus, kardus- kardus dimasukkan ke dalam mesin cartoon sealer untuk disegel. Selanjutnya, kardus- kardus akan ditimbang dan berat dari kardus serta tanggal produksinya akan dicantumkan di kardus. Terakhir, kardus-kardus dijalankan di belt convenyor untuk disimpan di dalam gudang.

  4.3.4. Penyimpanan Produk Jadi

  Produk-produk jadi yang telah dikemas hingga kemasan sekunder atau hingga kemasan tersier disimpan pada gudang khusus yang digunakan untuk produk jadi. Produk-produk disimpan di gudang produk jadi supaya produk tidak rusak sebelum dipasarkan di masyarakat. Audit produk masuk dan keluar juga menjadi lebih mudah dikontrol dengan mudah melakukan sistem Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP), sehingga produk yang diproduksi lebih awal akan dipasarkan pertama.

5. ANALISA KADAR KAFEIN, GINGEROL DAN MIKROBIOLOGI KOPI JAHE SIDO MUNCUL Dalam menjaga mutu dari produk Kopi Jahe, maka dilakukan analisa terhadap produk.

  Analisa-analisa produk dilakukan oleh lab analisa dari Quality Control. Dalam laporan ini, yang difokuskan adalah analisa mutu dari produk Kopi Jahe berdasarkan kadar kafein, kadar gingerol yang ada di dalam produk serta analisa cemaran secara mikrobiologi.

5.1. Analisa Kadar Kafein

  Langkah pertama dalam analisa ini adalah satu sachet sampel Kopi Jahe ditimbang massanya dan dicatat. Setelahnya, sampel dilarutkan dengan air mendidih sebanyak 175 ml. Sampel yang telah larut diambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 ml. Satu ml PbAc ditambahkan ke dalam erlenmeyer, lalu dilarutkan dengan aquabiodestilata. Berikutnya, sampel dipanaskan dengan penangas air pada suhu

  95 C selama 60 menit dan dilanjutkan dengan didinginkan di suhu kamar. Pemanasan berfungsi untuk mendapatkan sebanyak mungkin kristal kafein, supaya kadar kafein yang didapatkan pada hasil analisa tepat. Sampel dipindahkan ke labu takar 50 ml dengan menggunakan corong. Erlenmeyer dibilas dengan aquabiodestilata minimal tiga kali, lalu dipindah labu takar hingga mencarpai tanda tera. Sampel dihomogenkan dengan cara labu takar dikocok ke atas ke bawah. Sampel kemudian disaring dengan kertas saring whatman nomor 1 di dalam erlenmeyer 50 ml. Dua ml filtrat dipipet dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml kemudian Na Acetat ditambahkan hingga tanda tera. Larutan disonikater selama 10 menit lalu disaring dengan kertas saring halus dan ditampung dalam tabung dua kali panjang. Larutan kemudian disaring dengan membran

  

sep pak cartridge di tabung vial hingga penuh lalu ditutup. Larutan dalam vial dianalisa

dengan menggunakan UPLC, kemudian kadar kafein dihitung dengan rumus.

  ( ( / ))

  Kadar = x pengencer x 100% = a%

  ( ( / ))

  a% x massa/sachet(g ) x 1000 ml x 175 ml = … mg/sachet

  23