Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kegiatan Pembacaan Kitab Al-Barzanji (Studi Kasus Jamaah Berzanjen Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo). - Electronic theses of IAIN Ponorogo

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KEGIATAN

PEMBACAAN KITAB AL-BARZANJI

(Studi Kasus Jamaah Berzanjen Desa Campurejo Kecamatan Sambit

Kabupaten Ponorogo)

  

SKRIPSI

Oleh :

  

MOHAMMAD ANWARUL FUADI

NIM : 210311201

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2018

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KEGIATAN

PEMBACAAN KITAB AL-BARZANJI

(Studi Kasus Jamaah Berzanjen Desa Campurejo Kecamatan Sambit

Kabupaten Ponorogo)

  

SKRIPSI

  Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

  Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

  Pendidikan Agama Islam

  

OLEH:

MOHAMMAD ANWARUL FUADI

NIM : 210311201

  

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2018

  PERSEMBAHAN Seiring untaian rasa syukur Alhamdulillah, dan dengan segenap ketulusan hati, kupersembahkan skripsi ini untuk:

  1. Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  2. Untuk kedua kakakku yang selalu member motivasi dan inspirasi, dan yang selalu mendoakanku dalam setiap waktu.

  3. Untuk semua orang yang bertanya kapan saya wisuda.

  

MOTTO

اًقُلُخ ْنُهٌَُسْحَأ اًًاَويِإ َييٌِِهْؤُوْلا ُلَوْكَأ )

  يذيهزتلا ٍاور (

  ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling bagus pekertinya” (HR. Tirmidzy)

  1

1 Yusuf Hanafi, Pendidikan Islam Transformatif: Menuju Pengembangan Pribadi Berkarakter (Malang : Gunung Samudera, 2013), 145.

  

ABSTRAK

Anwarul fuadi, Mohammad. 2017. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam

  Kegiatan Pembacaan Kitab Al-Barzanji pada Jamaah Berzanjen Desa Campurejo Skripsi, Jurusan Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing. Nur Kholis, Ph.D Kata Kunci: Kegiatan Berzanjen, Nilai-nilai Pendidikan Akhlak.

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pendidikan di era modern lebih banyak menyentuh kecerdasan aqliyyah (aspek kognitif) dan kecerdasan

  

jismiyah (aspek psikomotorik) dan kurang memperhatikan kecerdasan rukhiyah

  (afektif). Hal ini terbukti dari produktifitas pendidikan yang banyak melahirkan para ilmuan yang cerdas dan terampil, akan tetapi di sisi lain banyak terjadi tindakan diluar nilai-nilai kemanusiaan. Semua kejadian ini adalah indikator bahwa pendidikan yang diperoleh dalam proses pengajaran dan pembelajaran masih belum lengkap. Walaupun memang ada yang berhasil, tetapi kadarnya tidak banyak. Padahal Islam menuntun secara keseluruhan meskipun dengan bijak.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembacaan kitab al-Barzanji pada jamaah berzanjen Desa Campurejo Kecamatan Smabit Kabupaten Ponorogo. 2) Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kegiatan pembacaan kitab al-Barzanji pada jamaah berzanjen Desa Campurejo Sambit Kabupaten Ponorogo.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian ini dianalisis dengan metode induktif. yaitu proses berfikir yang diawali dengan mengemukakan kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus(hasil riset) untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum berupa generalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan pembacan kitab al-Barzanji dan apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak pada jamaah berzanjen Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.

  Hasil yang diperoleh adalah yang pertama siapapun boleh mengikuti kegiatan yang sangat positif ini akan tetapi jika ingin ikut membacanya harus sudah fasih dalam mengaji karena tulisan dari kitab itu Arab semua dan yang kedua nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada dalam kegitan ini sangat banyak, diantaranya ada akhlak pada Allah, Rosul, diri sendiri dan akhlak pada sesamanya.

  KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Alhamdulillah puji syukur bagi Allah Swt. Atas curahan karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap terhadiratkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang selalu kita harapkan syafaat-Nya.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana strata satu pada fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agam Islam di Institut Agama Islam Negri (IAIN) Ponorogo.

  Dalam penulisan skrisi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa dorongan, bimbingan, motivasi yang bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak, niscaya penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Dr. Hj. S. Maryam Yusuf, M.Ag, selaku ketua Institut Agama Islam Negri

  (IAIN) Ponorogo, yang telah memberikan izin untuk penelitian dan penyusunan skripsi ini.

  2. Dr. Ahmadi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Bapak Kharisul Wathoni, M.Pd.I. selaku ketua Jurusan studi Pendidikan Agama Islam.

  4. Nur Kholis, Ph.D yang telah sangat banyak membatu dalam Bapak menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Basuki Wibowo S.E, selaku Kepala Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo yang telah memberikan izin serta bantuan kepada penulis dalam penelitian dan penryusunan skripsi ini.

  6. Kepada semua jamaah berzanjen di Desa Campurejo yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam peneitian dan penyusunan skripsi ini.

  7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikanya penyusunan skripsi ini, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

  8. kelas TB.F Program Studi PAI angkatan 2011 kuucapkan Kepada terimakasih karena kalian telah member warna dalam hidupku tiada hari yang indah tanpa kalian semua.

  Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.

  Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi ilmu pengetahuan, dan semoga semua pihak yang telah membantu skripsi ini diterima sebagai amal baik dan mendapat balasan dari Allah Swt.

  Ponorogo, 13 Juli 2018 Penulis

  Mohammad Anwarul fuadi

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i

HALAMAM JUDUL .....................................................................................

  ii

  

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHHAN..................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

MOOTO .................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xv

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ..............................................................

  1 B. Fokus Penelitian..........................................................................

  4 C. Rumusan masalah .......................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ......................................................................

  5 F. Sistimatika Pembahasan .............................................................

  6

  BAB II: KAJIAN TEORI DAN TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU A. Kajian Teori ..........................................................................

  18 3. Dasar Pendidikan Akhlak ..............................................

  25 b. Metode pembiasaan .................................................

  25 a. Metode Keteladanan ................................................

  22 4. Metode Pendidikan Akhlak ...........................................

  21 c. Tujuan Pendidikan Akhlak ......................................

  a. Al- Qur‟an ................................................................ 20 b. As-Sunnah ...............................................................

  20

  18 b. Pembagian akhlak ....................................................

  8 1. Pengertian Nilai .............................................................

  16 3. Pengertian pendidikan akhlak ...........................

  12 2. Pengertian akhlak ..............................................

  12 1. Pengertian pendidikan .......................................

  12 a. Pengetian pendidikan akhlak ...................................

  10 2. Pendidikan Akhlak ........................................................

  8 b. Macam-macam nilai ................................................

  8 a. Pengetian Nilai ........................................................

  28

  c. Metode Motivasi Dan Intimidasi .............................

  29 d. Metode Kisah ..........................................................

  30 e. Metode Hiwar Atau Dialog .....................................

  32

  5. Nilai Pendidikan Akhlak ............................................... 35 B. Telaah Pustaka ......................................................................

  36 BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatandan Jenis Penelitian ............................................

  38 1. Pendekatan penelitian ....................................................

  38 2. Jenis Penelitian ..............................................................

  39 B. Kehadiran Penelitian .............................................................

  39 C. Lokasi Penelitian ...................................................................

  39 D. Sumber Data..........................................................................

  40 E. Tekhnik pengumpulan data ...................................................

  40 1. Tekhnik wawancara .......................................................

  40 2. Observasi .......................................................................

  41 3. Dokumentasi ..................................................................

  42 F. Tekhnik Analisis Data...........................................................

  43 G. Pengecekan Keabsahan Temuan ...........................................

  43 H. Tahapan-tahapan Penelitian ..................................................

  44 BAB IV : DESKRIPSI DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .....................................

  45

  1. Sejarah Berdirinya Desa Campurejo .............................

  2. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam kegiatan Pembacaan Kitab al-Barzanji ........................................

  71 B. Saran .....................................................................................

  64 BABV : PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................

  61 B. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang terkandung Dalam Kegiatan Pembacaan Kitab al-Barzanji. ....................

  A. Kegiatan Pembacaan Kitab al-Barzanji ................................

  

DALAM KEGIATAN PEMBACAAN KITAB al-

BARZANJI

  51 BABV: ANALISA NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

  49

  45 2. Letak Geografis Desa Campurejo .................................

  1. Kegiatan pembacaan kitab al-Barzanji di Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo .......................................................................

  49

  49 B. Penyajian Data khusus ..........................................................

  4. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Campurejo Kec. Sambit ................................................

  47

  46 3. Keadaan Penduduk ........................................................

  72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP SURAT IJIN PENELITIAN

  

SURAT TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN

  

TRANSLITERASI

  Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi ini adalah sistem Institute of Islamic Studies, McGill University, yaitu sebagai berikut :

  Arab Indonesia Arab Indonesia

  d} ء ‟ ض

  B t}

  ب ط T z}

  ت ظ Th

  ث ع „ J

  Gh ج غ h}

  F ح ف

  Kh Q خ ق

  D K

  د ك Dh

  L ذ ل

  R M

  ر م Z

  N س ى

  S W

  س و Sh

  H ش ٍ s}

  Y ص ي

  

Ta‟ marbūta tidak ditampakkan kecuali dalam susunan idāfa huruf tersebut ditulis

  t. Misalnya: اطفةً = Fatāna; اطفةٌيبٌلا = Fatānat al-nabī

  Diftong dan konsonan Rangkap وا = aw وا = ū يا = ay يا = ī

  Konsonan rangkap ditulis rangkap, kecuali huruf waw yang didahului dhammah dan huruf

  yā‟ yang didahului kasrah seperti tersebut dalam

  tabel.Penulisan bacaan panjang ditransliterasikan seperti: ا = ā يا = ī وا = ū

  Penulisan kata sandang ditransliterasikan seperti: لا = al- صلا = al-sh لاو = wa،'l-

  DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran

  Lampiran 1 Jadwal Wawancara Lampiran 2 Pedoman Wawancara Lampiran 3 Transkrip Wawancara Lampiran 4 Jadwal Observasi Lampiran 5 Transkrip Observasi Lampiran 6 Daftarhasil Dokumentasi Lampiran7 Transkrip Dokumentasi Lampiran 8 Surat Pengantar Penelitian Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 10 Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran 11 Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak dalam Islam memiliki nilai yang mutlak, karena persepsi antara

  akhlak baik dan buruk memiliki nilai yang dapat diterapkan dalam kondisi dan situasi apapun. Bahkan akhlak, menjadi modal awal membangun masyarakat. Sebagai contoh, kemuliaan Rasulullah Saw secara historis telah memberikan kontribusi pada kemajuan peradaban masyarakat Arab, dari fanatisme etnis menjadi fanatisme keagamaan secara luas, inklusif dan penuh semangat. Melalui pendidikan akhlak Rasulullah Saw, lahirlah figur manusia yang bermartabat secara peripurna, seperti Abu Bakar dengan sifat yang pemberani, teguh pendirian, penyabar, dan Usman bin Affan, dengan sifatnya yang dermawan. Para sahabat Nabi tersebut menunjukan sisi-sisi yang kuat dari pribadi muslim yang memiliki keluhuran akhlak, kesucian jiwa,

  2 semangat edukatif yang terus menyala dan kearifan yang genuine.

  Banyak sistem pendidikan akhlak, moral, atau etika yang ditawarkan oleh Negara Barat, namun banyak juga kelemahan dan kekurangannya. karena memang berasal dari manusia yang alami dan pengetahuannya sangat terbatas. Sementara pendidikan akhlak mulia yang ditawarkan oleh Islam 2 Yusuf Hanafi, dkk, Pendidikan Islam Transformatif: Menuju Pengembangan Pribadi Berkarakter (Malang: Gunung Samudera, 2013), 113. tentunya tidak ada kekurangan apalagi kerancauan didalamnya.Karena berasal langsung dari al-Khaliq Allah Swt. yang disampaikan melalui Rasulallah Muhammad Saw, dengan Al- Qur‟an dan Sunnah kepada umatnya. Rasulullah Saw, sebagai uswah, qudwah dan manusia terbaik selalu mendapatkan “pendidikan” (tarbiyah) langsung dari Allah Swt. melalui malaikat Jibril. sehingga beliau mampu dan berhasil mencetak para sahabat menjadi sosok-sosok yang memiliki izzah di hadapan umat lain dan akhlak

  3 mulia dihadapan Allah Swt.

  Masalah pendidikan merupakan kepentingan yang mendapat prioritas utama sejak awal kehidupan manusia. Bahkan Allah sendiri telah memerintahkan kepada Rasulullah untuk menyampaikan kepada umatnya bahwa proses belajar bagi setiap manusia adalah dari manusia masih dalam kandungan hingga manusia mendekati liang lahatnya.

  Pendidikan sendiri memiliki arti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

4 Negara.

  3 4 Muhammad Ali Abdul Halim, Akhlaq Mulia (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), 9.

  Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), 13.

  Selain itu, pendidikan juga merupakan usaha membina dan mengembangkan aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap. Akan tetapi, suatu proses yang digunakan dalam usaha kependidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan, yaitu mengarahkan anak didik kepada optimal kemampuannya. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individu, sosial, dan hamba tuhan yang mengabdikan diri

  5 kepada-Nya.

  Kitab al-Barzanji merupakan salah satu kitab k arya Syeikh Ja‟far al- Barzanji, kajian dari beberapa kitab karya tulis seni sastra yang memuat tentang kehidupan nabi Muhammad SAW. Judul asli kitab ini adalah

  „Iqd al-

Jawahir (Kalung Permata) yang kemudian lebih terkenal dengan sebutan al-

Barzanji .

  Kitab karangan beliau ini termasuk salah satuk itab yang paling populer dan paling luas tersebar ke peloso knegeri Arab dan Islam, baik Timur maupun Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara keagamaan di dunia Islam, termasuk di negara Indonesia. Biasanya kitab al-Barzanji dibaca dalam peringatan maulid nabi(hari lahir Nabi Muhammad SAW), upacara pemberian nama untuk seorang anak/bayi, acara sunatan (khitan), upacara 5 Khoirun Rosyidi, Pendidikan Profetik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 135. pernikahan,upacara menempati rumah baru, berbagai tasyakuran dan beberapa ritual lainnya yang dalam pembacaan kitab al-Barzanji tersebut dapat dianggap sebagai salah satu sarana meningkatkan iman dan membawa manfaat yang banyak.

  Dalam kitab ini, sejarah hidup Rasullullah SAW tergambar. Mulai dari silsilah keluarganya, kehidupannya semasa anak-anak, remaja, dan pemuda hingga diangkat menjadi nabi dan rasul. Al

  • –Barzanji juga mengisahkan sifat yang dimiliki Rasulullah dan perjuangannya dalam menyiarkan Islam dan menggambarkan kepribadiannya yang agung untuk dijadikan teladan umat manusia.

  Pembacaan kitab al-Barzanji banyak mengandung nilai-nilai pendidikan dan sebagai media pendidikan yang dimana mampu merubah atau mempunyai dampak positif pada masyarakat sekitarnya dan yang lainnya, namun pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang belum mengenal dan mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak pada kegiatan pembacaan kitab al-Barzanji yang ada di Desa Campurejo, untuk mengetahui tentang nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam pembacaan kitab al-Barzanji maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kegiatan pembacaan kitab al-Barzanji (Studi kasus jamaah berzanjen Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo).

  B. Fokus Penelitian

  Mengingat luasnya masalah dan keterbatasan penulis (peneliti) maka kami perlu memfokuskan penelitian karena terbatasnya waktu, maka penelitian ini fokus pada nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kegiatan pembacaan kitab al-Barzanji.

  C. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah diatas, permasalahan yang hendak diangkat dengan penelitian ini dirumuskan sebagaimana berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembacaan kitab al- Berzanji pada jamaah

  berzanjen desa Campurejo kecamatan Sambit kabupaten Ponorogo? 2.

   Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kegiatan pembacaan kitab al-

  Barzanji pada jamaah berzanjen desa Campurejo kecamatan Sambit kabupaten Ponorogo?

D. Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembacaan kitab al- Berzanji pada jamaah berzanjen desa Campurejo kecamatan Sambit kabupaten Ponorogo.

2. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kegiatan kitab al-

  Barzanji pada jamaah berzanjen desa Campurejo kecamatan Sambit kabupaten Ponorogo.

E. Manfaat Kajian 1.

   Secara Teoritis

  Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kegiatan pembacaan kitab al-Barzanji.

2. Secara Praktis a.

  Untuk Anggota jamaah, menumbuhkan semangat dalam melestarikan pembacaan kitab al-Barzanji dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Akhlak.

  b. Masyarakat, sebagai wujud eksistensi kegiatan pembacaan kitabal- Barzanji dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Akhlak.

F. Sistematika Pembahasan

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang urutan pembahasan skripsi ini agar menjadi sebuah kesatuan bahasa yang utuh maka penulis akan memaparkan mengenai sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan. Yang merupakan ilustrasi skripsi secara

  keseluruhan. Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitiandan juga sistematika penelitian.

  Bab II: Landasan Teori dan telaah hasil terdahulu, sebagai kerangka

  berfikir dalam penyusunan tulisan ini. Artinya penyusunan skripsi ini mengacu pada berbagai teori yang telah dibakukan dan dibukukan oleh ilmuwan terdahulu. Dengan demikian diharapkan alur berfikir dalam penyusunan tulisan ini tidak keluar dari alur yang sudah ada. Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian nilai pendidikan, pengertian media pendidikan islam dan telaah hasil penelitian terdahulu.

  Bab III: Metode Penelitian, yang berisi pendekatan dan jenis

  penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Lokasi penelitian ini berada di Desa Campurejo Kec. Sambit Kab. Ponorogo dengan fokus pada kegiatan keagamaan yaitu Kegiatan Pembacaan

  

kitab Al-Barzanji . Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,

  observasi dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

  Bab IV:Temuan penelitian. Pada bab ini berisi tentang gambaran data umum yang meliputi: sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, ketua, anggota dan pelaksanaan kegiatan kesenian .

  Bab V: Bab ini akan disajikan data tentang analisis nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pembacaan kitabal-Barzanji di desa campurejo kecamatan sambit ponorogo.

  Bab VI: penutup. Ini merupakan bab terakhir dari semua rangkaian pembahasan dari bab satu sampai bab enam. Bab ini di maksud untuk memudahkan pembaca memahami intisari penelitian yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HASIL TELAAH TERDAHULU A. KAJIAN TEORI 1. Nilai

a) Pengertian Nilai

  Teori umum tentang nilai bermula dari perdebatan antara Alexius Meinong dengan Cristian von Ehrenfels pada tahun 1890-an. Meinong memandang bahwa sumber nilai adalah perasaan (feeling), atau perkiraan atau kemungkinan adanya kesenangan terhadap suatu objek. Ehrenfels (juga Spinoza) melihat bahwa sumber nilai adalah hasrat/keinginan (disire). Suatu objek menyatu dengan nilai melalui keinginan aktual atau yang memungkinkan, artinya suatu objek memiliki nilai karena ia menarik. Menurut kedua pendapat tersebut, 6 nilai adalah milik objek itu sendiri - objektivisme aksiologis.

  Nilai adalah ukuran untuk menghukum atau memilih tindakan dan tujuan tertentu. Nilai sesungguhnya tidak terletak pada barang atau peristiwa, tetapi manusia memasukkan nilai ke dalamnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memberi nilai tinggi atau rendah kepada benda-benda, gagasan-gagasan, fakta-fakta, peradaban serta

  6

  7

  kejadian berdasarkan keperluan, kegunaan dan kebenarannya. Dalam kehidupan akhlak manusia, yang menentukan nilai manusia dan harga diri dan amal serta sikapnya ialah prinsip-prinsip tertentu seperti kebenaran, kebaikan, kesetiaan, keadilan, persaudaraan, ketulusan, dan keikhlasan, kesungguhan dalam kebenaran, persaudaraan, keprihatinan, 8 dan kerahiman.

  Dengan demikian, penulis mengartikan bahwa nilai adalah suatu alat untuk mengetahui sifat suatu keadaan maupun benda,yang dapat digunakan dalam setiap hal dan waktu. Dengan nilai manusia mampu mengetahui jenis dan manfaat suatu benda dan keadaan.

  Dalam Islam nilai mengandung dua kategori arti: pertama, dilihat dari segi normatif, yaitu baik dan buruk, benar dan salah, hak dan batil, diridhai dan dikutuk oleh Allah SWT. Kedua, dilihat dari segi operatif yang mengandung lima pengertian kategori yang menjadi prinsip standarnisasi perilaku manusia: a. Wajib (Fardhu), adalah jika dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat dosa atau siksa.

  b. Sunat (mustahab), adalah jika dikerjakan akan mendapat pahala dan 7 jika ditinggalkan tidak akan mendapat dosa atau siksa. 8 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 114.

  c. Mubah (jaiz), adalah jika dikerjakan tidak mendapat dosa atau siksa dan jika ditinggalkan tidak pula mendapat dosa atau siksa.

  d. Makruh, adalah jika dikerjakan tidak mendapat dosa atau siksa, hanya saja tidak disukai oleh Allah SWT. dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

  e. Haram, adalah jika dikerjakan akan mendapat dosa atau siksa dan 9 jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

b) Macam-macam Nilai

  Maksud nilai di sini yaitu tentang nilai kemanusiaan, kultur masa kini, dan para humanis mengklaim bahwa setiap manusia memiliki nilai yang alami meskipun ia telah melakukan banyak kejahatan di dalam hidupnya.

  Dilihat dari orentasinya, sistem nilai dapat dikategorikan dalam empat bentuk, yaitu: a. Nilai etis, yang mendasari orentasinya pada ukuran baik-buruk.

  b. Nilai pragmatis, yang mendasari orentasinya pada berhasil dan gagalnya.

  c. effek sensorik, yang mendasari orentasinya pada yang Nilai 9 menyenangkan dan menyedihkan. d. Nilai religius, yang mendasari orentasinya pada dosa dan pahala, halal dan haramnya.

  Pada dasarnya, nilai dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Seperti yang disebutkan oleh Muhdlor Ahmad, yaitu: a. Nilai formal adalah nilai yang tidak ada wujudnya, tetapi memiliki bentuk, lambang serta simbol-simbol. Nilai ini terbagi menjadi dua macam, yakni: 1) Nilai sendiri, seperti sebutan “Bapak Lurah” bagi seseorang yang memangku jabatan lurah.

  2) Nilai turunan, seperti sebutan “Ibu Lurah” bagi seseorang yang menjadi istri pemangku jabatan lurah.

  b. material adalah nilai yang berwujud dalam kenyataan Nilai pengalaman, rohani dan jasmani. Nilai ini terbagi menjadi dua macam, yakni: 1) Nilai rohani, yang terdiri atas nilai logika, nilai estetika, nilai etika, dan nilai religi.

  2) Nilai jasmani atau panca indra, yang terdiri atas nilai hidup, nilai 10 nikmat dan nilai guna.

  Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa macam nilai itu 10 pada dasarnya adalah terletak pada kegunaan suatu barang, keadaan maupun tingkah laku. Sehingga manusia dapat menggunakan seseuatu sesuai dengan kebutuhan, serta dapat menempatkannya pada tempat yang tepat.

2. Pendidikan Akhlak

a) Pengertian Pendidikan Akhlak

  Dalam pengertian pendidikan akhlak ini terlebih dahulu dijelaskan mengenai pengertian pendidikan dan pengertian akhlak.

  a. Pengertian Pendidikan Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat mutlak dalam kehidupan, dan manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan. John Dewey dalam bukunya Zakiyah Daradjat, menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia guna membentuk dan 11 mempersiapkan pribadinya agar dapat hidup dengan disiplin.

  Pendidikan adalah bimbingan dan pertolongan secara sadar yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik sesuai dengan

  12 11 perkembangan jasmaniah dan rohaniah ke arah kedewasaan.

A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam (Malang: UIN Malang Press, 2008), 15.

  12

  Pendidikan ialah menanamkan akhlaq yang utama, budi pekerti yang luhur dalam jiwa anak, sejak kecil sampai ia mampu hidup dengan usaha dan tenaganya sendiri. Menanamkan sesuatu dalam jiwa anak, berupa akhlaq atau budi pekerti, yaitu dengan cara memberikan petunjuk yang benar dan nasihat yang berguna sehingga ajaran yang mereka terima tidak mengambang, tetapi 13 benar-benar masuk dan meresap dalam jiwa anak.

  Pendidikan diberikan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan. Ketiga kegiatan tersebut, merupakan bentuk utama dari proses pendidikan. Pendidikan pada dasarnya berfungsi untuk mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik secara utuh dan terintegrasi, tetapi untuk memudahkan pengkajian dan pembahasan biasa diadakan pemilahan dalam kawasan atau domain-domain tertentu, yaitu pengembangan domain kognitif, 14 afektif dan psikomotor. Pendidikan membantu pengembangan potensi, kemampuan dan karakteristikpribadi peserta didik melalui 15 berbagai bentuk pemberian pengaruh.

  13 Sheikh Must{afa al-Ghalayaini, Membentuk Akhlaq – Mempersiapkan Generasi Islami, terj. Abdullah Zakiy Al-Khaf (Bandung: Pustaka Setia, 2001), 203. 14 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 8. 15

  Pendidikan dalam bahasa Indonesia, berasal ari kata didik dengan memberi awalan pe- dan akhiran -kan yang mengandung arti perbuatan (hal, cara, dan sebagainya) istilah pendidikan pada mulanya berasal dari bahasa yunani yaitu paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan education yang 16 berarti pengembangan atau bimbingan.

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,pendidikan berasal dari kata didik yang artinya memelihara dan member latihan (ajaran tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dan pendidikan sendiri adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya 17 pengajaran dan pelatihan.

  Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 16 keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak 17 Muhamad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam(Yogyakarta: Teras, 2011), 1.

  mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, 18 bangsa, dan negara.

  Pendidikan Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan kepada tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan Islam juga diartikan suatu system kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang di butuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun 19 ukhrowi .

  Syariat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesui ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi kita melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di segi lainnya pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak 18 memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu 19 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.,4.

  Aminudin dkk, Membangun Karakterdan Kepribadian Melalui PAI (Yogyakarta: pendidikan Islam adalah sekaligus sebagai pendidikan iman dan amal. Dan karena ajaran Islam berisi tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula orang yang bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul, selanjutnya para ulama dan cerdik 20 pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.

  Jadi, pendidikan merupakan suatu pembiasaan dan pelatihan serta pentransferan suatu ilmu yang dilakukan oleh pendidik (pemberi) dan diberikan kepada peserta didik (yang diberi) sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik dengan tujuan menciptakan kader-kader pendidik, baik dalam lingkungan formal maupun non formal yang sesuai dengan harapan.

  b. Pengertian Akhlak Perkataan “akhlak” secara etimologi berasal dari bahasa

  Arab jama‟ dari bentuk mufradnya “khulu<qun” yang menurut 21 lughat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. 20 Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan 21 Drajat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: PT Bumi Aksara 2008), 28.

  khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan kha<liq yang berarti pencipta, demikian dengan makhlu<qun yang 22 berarti yang diciptakan. Sedangkan secara terminologi “akhlak” adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang akan muncul secara spontan jika diperlukan tanpa memerlukan pemikiran dan 23 pertimbangan. Jadi akhlak secara kebahasaan dapat berupa kebaikan maupun keburukan, tergantung kepada nilai yang dipakai sebagai landasannya, meskipun secara sosiologis di kehidupan kata “akhlak” sudah mengandung konotasi baik, jadi orang yang 24 berakhlak berarti orang yang berakhlak baik.

  Dari pengertian di atas, terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian akhlak, di antaranya, Ibn Miskawaih menyatakan: “Akhlak adalah kondisi jiwa yang senantiasa mempengaruhi untuk bertingkah laku tanpa pemikiran dan pertimbangan.”

  Sedangkan menurut Sidi Ghazalba mendefinisikan: “akhlak adalah sikap kepribadian yang melahirkan perbuatan manusia terhadap Tuhan dan manusia, diri sendiri dan

  22 Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam (Ponorogo: STAIN Po Press, 2009), 181. 23 24 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak(Yogyakarta: LPPI, 1999), 2.

  Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bumi makhluk lain, sesuai dengan perintah dan larangan serta petunjuk 25 al- Qur‟an dan Hadits.”

  Farid Ma‟ruf menyimpulkan dalam bukunya A. Mustofa yang berjudul Akhlak/Tasawuf: Akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

  Setiap manusia memiliki akhlak. Namun hanya manusia itu sendiri yang dapat membentuk akhlak agar ia selalu pada kebenaran. Karena jika akhlak tidak digunakan dengan baik, maka akan tercipta akhlak yang dapat merusak sifat dan perilaku manusia.

  Jadi, seseorang dikatakan berakhlak jika ia mampu mengambil tindakan dari diri sendiri secara spontan.

  c. Pengertian Pendidikan Akhlak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan akhlak adalah inti dari semua jenis pendidikan yang ada, karena pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang mengarahkan pada 25 perilaku manusia baik lahir maupun batin sehingga menjadi

  Aminuddin, dkk., Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama manusia yang seimbang dalam arti terhadap dirinya maupun 26 terhadap luar dirinya.

  Pendidikan akhlak juga meningkatkan kemajuan manusia pada bidang rohaniyah, selalu menuntun pada kebajikan dan lain 27 sebagainya. Pendidikan akhlak merupakan bekal utama untuk menjalani segala aktifitas, mengingat semakin cepatnya arus perkembangan zaman.

b) Pembagian Akhlak

  Akhlak dapat dibagi berdasarkan sifatnya dan berdasarkan objeknya. Berdasarkan sifatnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian.

  Pertama , akhlak mahmudah (akhlak terpuji) atau akhlakul karimah

  (akhlak mulia). Yang termasuk ke dalam akhlakul karimah ini di antaranya ialah: ridla kepada Allah, cinta dan beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul (utusan) Allah, hari Kiamat, takdir, taat beribadah, selalu menepati janji, melaksanakan amanah, berperilaku sopan dalam ucapan dan perbuatan, kanaah, tawakal, sa{bar, shukur

  , tawadhu‟, dan segala perbuatan yang baik menurut al- 26 Qur‟an dan Hadits. 27 Suwito, Filsafat Pendidikan Akhlak (Yogyakarta: Belukar, 2004), 38.

  Kedua , akhlak madzmummah (akhlak tercela) atau akhlak sayyi‟ah (akhlak yang jelek). Adapun yang termasuk dalam akhlak madzmumah

  ini di antaranya ialah: kufur, syirik, murtad, fasik, riya‟, takabur, adu domba, dengki atau iri, kikir, dendam, khiatan, memutus silaturahmi, putus asa, dan segala perbuatan tercela menurut pandangan Islam.

  Sedangkan berdasarkan objeknya, akhlak dibedakan menjadi dua: pertama, akhlak kepada Kha<lik. Kedua, akhlak kepada makhluk, yang terbagi menjadi: akhlak terhadap Rasulullah, akhlak terhadap keluarga, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama/orang 28 lain, dan akhlak terhadap lingkungan alam.

c) Dasar Pendidikan Akhlak

  Yang dimaksud dengan dasar akhlak ialah sumber akhlak yang 29 menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Akhlak bersumber pada: a. Al-Qur‟an

  Wahyu Allah yang tidak diragukan keasliannya dan 30 kebenarannya. Karena al- Qur‟an berfungsi menyampaikan risalah

  28 29 Rosihon Anwar, Akidah Akhlak (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 212-213. 30 Yunahar, Kuliah Akhlak, 4.

  Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hidayah untuk menata sikap dan perilaku yang harus dilakukan 31 manusia. Dalam firman Allah SWT dijelaskan: 

  Artinya:

  “Alif laam miim. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan 32

padanya; petunjuk bagi mereka yang bertak

wa.”

  Menurut Syaikh Abdurrahman Nashir As- Sa‟di, al-Qur‟an memiliki dua macam petunjuk; pertama, berupa perintah, larangan dan informasi tentang perbuatan yang baik berdasarkan akal, syari‟at dan tradisi. Kedua, menganjurkan manusia untuk selalu memanfaatkan daya fikirnya guna melakukan hal-hal yang bermanfaat. Al- 33 Qur‟an sangat membangun terbentuknya karakter akhlak.

  b. As-Sunnah (al-Hadith) Nabi Muhammad SAW. sebagai the

  living Qur‟an. Semua

  pengikutnya harus dicelup al-Q ur‟an, semua muslim harus 34 mencontoh Nabi Muhammad SAW.. Al- Qur‟an sebagai dasar akhlak menjelaskan tentang kebaikan Rasulullah SAW.. sebagai 31 teladan bagi seluruh umat manusia. Firman Allah Swt.:

  Ulil, PendidikanKarakter Berbasis Al- 32 Qur‟an, 63. 33 QS. Al-Baqarahayat 1-2.

  Ulil, PendidikanKarakter Berbasis Al- 34 Qur‟an, 64.

   

  Artinya:

  “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat 35 dan d ia banyak menyebut Allah.”

  Berdasarkan ayat tersebut di atas, dijelaskan bahwasanya terdapat suri tauladan yang baik, yakni pada diri Rasulullah SAW. yang telah dibekali akhlak yang mulia dan luhur.

Dokumen yang terkait

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Darwis Tere-Liye

0 38 81

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Surat Al-Mujadalah Ayat 11-12

6 117 65

Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak, Sayyid Abdullah bin Alwy al-Haddad PENDAHULUAN - View of Telaah Pemikiran Sayyid Abdullah Bin Alwy Al-Haddad Tentang Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Risalatul Mu’awanah

0 0 13

Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Sadranan di Gunung Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang - Test Repository

0 2 110

Amalan Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah dan Pengaruhnya Terhadap Pengembangan Nilai-Nilai Spiritual Jamaah Di Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Tahun 2017 - Test Repository

1 2 124

Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab Ayyuha al- Walad karya Imam Al-Ghazali - Test Repository

0 3 128

Implementasi Nilai-Nilai Toleransi Dalam Pendidikan Agama Islam (Studi Pada Pemuda Desa Nyamat Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang) SKRIPSI

0 5 190

Konsep Pendidikan Akhlak Istri Terhadap Suami dalam Kitab Al-Mar’ah Ash-Shalihah Karya KH. Masruhan Al-Maghfuri - Test Repository

0 0 121

Pola Asuh Orangtua dalam Membina Akhlak Anak (Studi Kasus 5 Keluarga di Dusun Tanawasa Desa Mario Kecamatan Libureng Kabupaten Bone) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 129

Pola Komunikasi Keluarga dalam Pendidikan Seks Remaja (Studi Kasus di Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 90