PENGAWASAN TENAGA KERJA ASING DI KOTA CILEGON

  PENGAWASAN TENAGA KERJA ASING DI KOTA CILEGON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh

  Abharina Atikah Sari NIM 6661130278

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2017

  

Motto dan Persembahan

“Jangan Menyerah, Terus Berusaha, dan

Selipkan Do’a agar perjuanganmu selalu

dimudahkan dan dilancarkan oleh-Nya”

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk Kedua Orang tua dan adik-adik tercinta yang terus-menerus memberikan dukungan, do’a dan materiil.

  Serta sahabat-sahabat yang telah menjadi penyemangat dalam proses pembuatan skripsi ini.

  

ABSTRAK

Abharina Atikah Sari. Skripsi. Pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota

Cilegon. Program Studi. Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I: Dr.

Dirlanudin, M.Si. Dosen Pembimbing II: Drs. Oman Supriyadi, M.Si. Kata Kunci: Pengawasan, Tenaga Kerja Asing

  Tenaga Kerja Asing merupakan warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Pengawasan tenaga kerja asing perlu dilakukan agar berkurangnya penggunaan tenaga kerja asing illegal di Kota Cilegon. Dalam pengawasan tenaga kerja asing dibentuk Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang melibatkan beberapa instansi terkait dalam pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengawasan tenaga kerja asing di Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan teori Pengawasan yang efektif menurut T. Hani Handoko (2011:373) dan teori tujuan penggunaan Tenaga Kerja Asing menurut HR. Abdussalam (2008:322). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan pengawasan tenaga kerja asing di Kota Cilegon belum berjalan maksimal karena kurangnya jumlah petugas pengawas, petugas pengawas kurang tegas dalam melaksanakan pengawasan di lapangan, kurangnya jadwal pengawasan yang dilakukan di lapangan dan kurangnya perencanaan dalam memanfaatkan ekonomi yang di dapatkan dari kehadiran tenaga kerja asing di Kota Cilegon. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu adanya penambahan jumlah petugas pengawas dalam mengawasi tenaga kerja asing, dipertegasnya pengawasan yang dilakukan oleh petugas pengawas, penambahan jadwal pengawasan dan adanya perencanaan dalam pembuatan kebutuhan tenaga kerja asing guna meningkatkan potensi ekonomi di Kota Cilegon.

  

ABSTRACT

Abharina Atikah Sari. Bachelor Thesis. Supervision of Migrant Workers in

Cilegon City. Department of Public Administration, Faculty of Social and

Political Sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa. Advisor I: Dr.

Dirlanudin, M.Si. Advisor II: Drs. Oman Supriyadi, M.Si. Keywords: Supervision, Migrant Workers

Migrant Workers are holders of visa for work in Indonesia. Supervision of

migrant workers is necessary for decrease illegal migrant workers in Cilegon.

Supervisory team of migrant workers (Timpora), it is including relevant

instantion in the implementation. The purpose of this research is to know the

supervision of migrant worker in Cilegon City. This study uses the theory of

effective supervision by T. Hani Handoko (2011: 373) and the theory of the

objective use of Migrant Workers according by HR. Abdussalam (2008: 322). The

method used is descriptive method with qualitative approach. Data collection

techniques used were interviews, observation, documentation and literature study.

The result of the research shows that the supervision of migrant worker in

Cilegon City has not run maximally because of the lack of supervisory officers,

the supervisor is less assertive in conducting the supervision in the field, the lack

of supervision schedule conducted in the field and the lack of planning in

exploiting the economy obtained from the presence of migrant workers In Cilegon

City. Recommendations that can be given are the addition of the number of

supervisory officers in supervising migrant workers, confirmed supervision

conducted by supervisory officers, the addition of supervision schedule and the

existence of planning in making migrant workers needs in order to increase the

economic potential in Cilegon City.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirobbill’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH

  SWT, karena atas berkat ridho, rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya yang berlimpah akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dalam rangka memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten yang berjudul

  “Pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon”.

  Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang senantiasa mendukung dan membimbing penulis. Maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.

  Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Rahmawati, S.Sos, M.Si, Wakil Dekan I Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Imam Mukrhoman, S.Ikom, M.Ikom, Wakil Dekan II Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si, Wakil Dekan III Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si, Ketua Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Riswanda, Ph.D Sekertaris Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Dr. Dirlanudin, M.Si Sebagai Dosen Pembimbing I dan selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan semangat dan membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sabar dari awal hingga saat ini.

  9. Drs. Oman Supriyadi, M.Si Sebagai Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan semangat dan membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sabar dari awal hingga saat ini.

  10. Seluruh dosen dan staf Jurusan Admnistrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

  11. Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten dan Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon yang telah mengizinkan dan membantu peneliti mengumpulkan data.

  12. Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon yang telah mengizinkan dan membantu peneliti mengumpulkan data.

  13. Seluruh SKPD terkait yang tergabung dalam TIMPORA yang telah mengizinkan dan membantu peneliti mengumpulkan data.

  14. Ibu dan Bapak yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh strata satu. Mohon maaf apabila selama ini belum bisa memberikan yang terbaik dan membalas segala kebaikan yang diberikan.

  15. Terima kasih kepada seluruh keluarga dan saudara-saudara Cucu Bahtiar yang selalu memberikan semangat selama pembuatan skripsi.

  16. Terima kasih untuk Muhlasin, Maya Aulia, Ria Khoirunisa, Ossy Aida, Mila Octafia, Kinanti Amelia, Sari Indah dan Ety Indra yang telah membantu peneliti dalam proses pencarian data di lapangan serta memberikan semangat selama pembuatan skripsi.

  17. Untuk Siti Solihat, Lailliyah, Winda Lestari, Resty Mahendra, Mohammad Delki terima kasih karena menjadi supporter terhebat selama menjadi mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  18. Kawan-kawan Administrasi Negara 2013 yang memberikan warna, masukan dan nasehat yang bermanfaat.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, karena keterbatasan penulis, maka dari itu saran dan kritik yang membangun tetap dinantikan guna perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Serang, 16 Juni 2017

  DAFTAR ISI

  Halaman LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 1.2. Identifikasi Masalah ................................................................... 13 1.3. Batasan Masalah ......................................................................... 13 1.4. Perumusan Masalah .................................................................... 13 1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................ 14 1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................... 14 1.7. Sistematika Penulisan ................................................................. 14 BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI DASAR 2.1. Deskripsi Teori ...........................................................................17

  2.1.1. Definisi Manajemen ......................................................17 2.1.2.

  Definisi Pengawasan .....................................................20 2.1.3. Prinsip-Prinsip Pengawasan ..........................................22 2.1.4. Jenis-Jenis Pengawasan .................................................23 2.1.5. Sifatdan Waktu Pengawasan .........................................25 2.1.6. Fungsi Pengawasan .......................................................26 2.1.7. Karakteristik-Karakteristik Pengawasan .......................27 2.1.8. Definisi Imigrasi ............................................................29 2.1.9. Definisi Tenaga Kerja Asing .........................................29 2.2. Penelitian Sebelumnya ...............................................................33 2.3.

  Kerangka Berfikir .......................................................................37 2.4. Asumsi Dasar ..............................................................................40

  BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian .......................................................................41 3.2. Ruang Lingkup/Fokus Peneltian ................................................42 3.3. Lokasi Penelitian ........................................................................42 3.4. Variabel Penelitian/Fenomena yang diamati ...............................42

  3.4.1 Definisi Konsep .............................................................42

  3.4.2 Definisi Operasional ......................................................43 3.5. Instrumen Penelitian ...................................................................46

  3.6. Informan Penelitian ....................................................................46 3.7.

  Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................48 3.7.1.

  Teknik Pengumpulan Data ............................................48 3.7.2. Teknik Analisis Data .....................................................52 3.8. Uji Keabsahan Data ....................................................................54 3.9. Jadwal Penelitian ........................................................................56

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...............................................................57

  4.1.1 Gambaran Umum Kota Cilegon .........................................57

  4.1.2 Gambaran Umum Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) .......................................................................60

  4.2 Deskripsi Data ..................................................................................62

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ...................................................62

  4.2.2 Data Informan Penelitian ....................................................67

  4.3 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................71

  4.3.1 Pengawasan dilakukan secara akurat dan tepat waktu .......76

  4.3.2 Pengawasan dilakukan secara obyektif dan menyeluruh guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan professional .........................................83

  4.3.3 Terpusat pada titik-titik pegawasan strategis .....................91

  4.3.4 Realistik secara ekonomis terhadap kehadiran TKA ..........93

  4.3.6 Bersifat sebagai petunjuk dan operasional .........................107

  4.3.7 Kontribusi keberadaan TKA terkait proses pembangunan melalui ilmu pengetahuan & teknologi.............................................................................113

  4.4 Pembahasan .......................................................................................117

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ........................................................................................134

  5.2 Saran .........................................................................................136

  Daftar Pustaka Lampiran-lampiran

  

DAFTAR GAMBAR

  2.1 Kerangka Berfikir....................................................................................39

  3.1 Analisis Data menurut Miles dan Huberman ..........................................53

  4.1 Peta Wilayah Kota Cilegon .....................................................................59

  4.2 Spanduk Peringatan TKI dan TKA Ilegal di Depan Kantor Imigrasi ..... 72

  4.3 Dokumen Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing ............................. 111

  4.4 Dokumen Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing ............................ 112

  DAFTAR TABEL

  1.1. Jumlah Tenaga Kerja Asing di Indonesia 2011-2016 ............................ 3

  1.2. Jumlah Pekerja Asing Berdasarkan Asal Negara Jan-Nov 2016 ........... 4

  1.3. Laporan TKA di Kota Cilegon tahun 2014-2017 (Jan-Juli) .................. 6

  1.4. Data Deportasi Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon Tahun 2016 ..............8

  3.1. Daftar Informan .......................................................................................47

  3.2. Pedoman Wawancara .............................................................................. 49

  3.3. Jadwal Penelitian .....................................................................................56

  4.1. Keterangan Informan ............................................................................... 69

  4.2 Jumlah Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon .......................................... 106

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan Penelitian Lampiran 2 Undang-Undang Keimigrasian No 6 Tahun 2011 Lampiran 3 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 35

  Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing

  Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 5 Member Check Lampiran 6 Matriks Wawancara Lapangan Lampiran 7 Reduksi Data Lampiran8 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Negara Indonesia adalah negara yang memiliki posisi strategis dalam pergaulan Internasional, baik dari aspek geografis maupun potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia mengakibatkan arus lalu lintas orang masuk dan keluar wilayah Indonesia semakin meningkat. Pengaturan terhadap lalu lintas antar negara yang menyangkut orang di suatu wilayah negara adalah berkaitan dengan aspek keimigrasian yang berlaku di setiap negara memiliki sifat universal maupun kekhususan masing-masing negara sesuai dengan nilai dan kebutuhan kenegaraannya. Dalam era globalisasi saat initelah membawa mobilisasi pekerja antar negara dengan mudah, karena adanya telekomunikasi dan teknologi yangsangat canggih kemudian membuat begitu mudahnya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.

  Untuk mengatur berbagai macam tenaga kerja asing yang keluar dan masuk ke wilayah Indonesia, kebijakan pemerintah di bidang keimigrasian menganut prinsip selective policy yaitu suatu kebijakan berdasarkan prinsip selektif. Berdasarkan prinsip ini, hanya orang-orang asing yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang tidak membahayakan keamanan dan ketertiban serta tidak bermusuhan baik terhadap rakyat maupun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

  2 batasan berupa perizinan yang diberikan kepada orang asing apabila hendak tinggal di Indonesia. (Sumber: Muhammad Indra, Perspektif Penegakan Hukum

  

dalam Sistem Hukum Keimigrasian Indonesia , Disertasi, Program Doktor Pasca

  Sarjana Universitas Padjadjaran, Bandung, 23 Mei 2008), hlm.2) Dalam peraturan perundang-undangan Indonesia, sebagaimana disebutkan pada Pasal 1 ayat 13 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

  Ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa Tenaga Kerja Asing adalah warga negara asing pemegang Visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Dalam hal orang asing yang bermaksud bekerja sebagai tenaga ahli di Indonesia, tentunya memiliki persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi mulai dari orang asing tersebut:

  1. Bermohon RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing);

  2. Permohonan IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing);

  3. Bermohon Visa (VITAS/Visa Tinggal Terbatas) pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;

  4. Diberikan VITAS untuk masuk ke wilayah Indonesia ;

  5. Pemeriksaan Orang Asing tersebut di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di pelabuhan udara/laut/darat;

  6. Pemberian Izin Keimigrasian (ITAS/ Izin Tinggal Terbatas);

  7. Selama berkegiatan di Indonesia; 8. Meninggalkan wilayah Indonesia.

  Adapun jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang berada di Indonesia hingga

  3 2011-2016 mencapai 71.776 pekerja. Jumlah tenaga kerja asing di Indonesia tersebut berdasarkan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) yang dikeluarkan pemerintah. Berikut tabel jumlah TKA di Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2016:

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Asing di Indonesia 2011-2016

  

Tahun Pekerja

  2011 77,3 ribu 2012 72,4 ribu 2013 69 ribu 2014 68,8 ribu 2015 69 ribu 2016 74,2 ribu

  

Sumber: http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/20/2016

  Mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) awal 2016 dan serbuan TKA asal Cina telah memicu banyaknya tenaga asing di Indonesia.

  Selain itu, diberlakukannya bebas visa terhadap 160 negara juga turut meningkatkan pekerja asing illegal di Tanah Air.

  Jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang berada di Indonesia merupakan yang terbesar. Berdasarkan data Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan bahwa pekerja asal Cina periode Januari-November 2016 yaitu berjumlah 21.271 pekerja atau sekitar 28,7 persen. TKA asal Jepang merupakan yang terbesar kedua setelah Cina yaitu mencapai 12.490 orang atau sekitar 16,8 persen. Dan TKA asal Korea Selatan menjadi yang terbesar ketiga dengan jumlah 8.424 pekerja atau sekitar

  4 Berikut tabel data jumlah TKA berdasarkan asal negara periode Januari- November 2016:

Tabel 1.2 Jumlah Pekerja Asing di Indonesia Berdasarkan Asal Negara

  

Januari-November 2016

Negara Jumlah TKA

  Cina 21.3 ribu Jepang 12,5 ribu

  Korea Selatan 12 ribu Negara Lainnya 7,7 ribu

  India 5,1 ribu Malaysia 4,1 ribu

  Filipina 3,4 ribu Amerika Serikat 2,8 ribu

  Australia 2,5 ribu Thailand 2,4 ribu

  Inggris 2,3 ribu Singapura 1,7 ribu

  

Sumber: http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/01/17/2016

  Salah satu wilayah di negara Indonesia yang menjadi tujuan utama Tenaga Kerja Asing ialah Kota Cilegon yang merupakan Kota Industri yang menjadi incaran para Tenaga Kerja Asing. Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon dikenal sebagai kota industri. Sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta ton baja dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Di Kota Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara antara lain Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading

  5 Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water Treatment Plant. Dengan semakin banyaknya aktivitas kegiatan industri di Kota Cilegon ini menjadikan salah satu Kota Industri yang kian makin banyak memperkerjakan orang asing khususnya WNA asal Korea, Jepang dan China. Sehingga tidak mengherankan apabila Indonesia khususnya Kota Cilegon merupakan salah satu titik sentral perhatian negara-negara lain dalam bidang Industri.

  Berdasarkan data perpanjangan IMTA yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon pada tahun 2014 terdapat 308 Tenaga Kerja Asing (TKA), tahun 2015 terdapat 376 TKA, tahun 2016 terdapat 172 TKA dan pada tahun 2017 pada bulan Januari sampai dengan Juli sudah tercatat sebanyak 477 TKA yang bekerja di Kota Cilegon berdasarkan data perpanjangan IMTA dengan lokasi kerja hanya di Kota Cilegon. Berikut tabel data Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 periode Januari sampai dengan Juli:

  6 Tabel 1.3

  

Laporan Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon

Tahun 2014 - 2017 (periode Januari

  • – Juli) Negara 2014 2015 2016 2017 (Jan-Jul) Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

  

Korea Selatan 171 55.52% 185 49.20% 101 58.72% 191 40.04%

Republik Rakyat China (RRC) 42 13.64% 102 27.13%

  25 14.53% 123 25.79% Jepang 47 15.26%

52 13.83%

33 19.19% 73 15.30% Perancis

  

1 0.32% - - - -

13 2.73% Australia

1 0.32% - - - -

11 2.31% India 7 2.27% 6 1.60% - - 9 1.89% Thailand - -

  2 0.53% - - 8 1.68% Malaysia - - 1 0.27% - - 7 1.47% Inggris

  2 0.65%

2 0.53%

1 0.58% 5 1.05% Philippines 2 0.65%

2 0.53%

3 1.74% 4 0.84% Amerika Serikat - - - - - -

  4 0.84% Philippina 2 0.65% 1 0.27% - - 4 0.84% Jerman 2 0.65% 1 0.27% - - 3 0.63% Italia - - - - - -

  3 0.63% Singapore - - 1 0.27% - - 3 0.63% Austria - - - - - -

  2 0.42% Chile - - - - - - 1 0.21% Afrika Selatan - - - - - - 1 0.21% Selandia Baru - - - - - - 1 0.21% Taiwan - - - - - - 1 0.21% China - - - - - - 1 0.21% Pakistan - - - - - - 1 0.21% Swiss - - - - - - 1 0.21% Republik Korea

  28 9.09%

18 4.79%

9 5.23% 1 0.21% Venezuela - - - - - - 1 0.21% Swedia - - - - - - 1 0.21% Srilanka - - - - - - 1 0.21% Vietnam - - - - - - 1 0.21% Maroko - - - - - - 1 0.21% Finland - - - - - - 1 0.21% Turki

  2 0.65% 2 0.53% - - - - France 1 0.32% - - - - - - Hongkong - -

  1 0.27% - - - -

  7 Sedangkan data keseluruhan Tenaga Kerja Asing yang berada di Kota Cilegon berdasarkan pembuatan IMTA yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun 2015 tercatat sebanyak 1083 TKA dan pada tahun 2016 tercatat sebanyak 1240 TKA yang berada di Kota Cilegon.

  Dari data diatas menunjukan banyaknya orang asing yang berdatangan untuk keperluan pekerjaan di Kota Cilegon.

  Namun berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, sering terjadinya penyalahgunaan pada administrasi ketenagakerjaan yaitu dokumen- dokumen perizinan tenaga kerja asing. Dengan adanya bebas visa kunjungan seperti yang tertera dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 bahwa untuk meningkatkan hubungan negara Republik Indonesia dengan negara lain dan untuk meningkatkan perekonomian dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara perlu diberikan kemudahan bagi orang asing untuk masuk ke wilayah Republik Indonesia. Tetapi dengan menggunakan visa kunjungan wisata justru sering disalahgunakan. Menurut hasil wawancara dengan Ibu Retno selaku Kasi Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon menyatakan bahwa banyak yang menyalahgunakan bebas visa kunjungan untuk bekerja, banyak Tenaga Kerja Asing (TKA) yang menggunakan visa kunjungan tetapi dipergunakan untuk bekerja. Cara tersebut dipergunakan agar mereka tidak membayar biaya retribusi TKA yang ditetapkan perorang/perbulan. Jelas sekali bahwa keberadaan TKA illegal ini merugikan pemerintah Kota Cilegon dan juga masyarakat sebagai tenaga kerja lokal. Visa kunjungan sendiri hanya berlaku dalam 30 hari dan tidak dapat diperpanjang masa berlakunya atau dialihstatuskan

  8 Asing tersebut disebut illegal dan pihak Kantor Imigrasi pun mengambil tindakan seperti denda atau deportasi. Berdasarkan data dari Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon dalam tahun 2016 sudah tercatat ada 71 Tenaga Kerja Asing yang di deportasi. Berikut data Tenaga Kerja Asing yang di deportasi oleh Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon.

Tabel 1.4 Data Deportasi Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon

  

Tahun 2016

No Kebangsaan Jumlah

  1 China

  65

  2 Filipina

  4

  3 India

  1

  4 Bangladesh

  1 Total

  71 Sumber: Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon Masalah tersebut diperkuat dengan adanya pemberitaan yang dilansir media elektronik Suara.com dan Portal Berita Cilegon bahwa Polda Banten mengamankan sebanyak 70 orang Tenaga Kerja Asing yang bekerja di salah satu perusahaan karena telah bekerja secara ilegal. Tenaga Kerja Asing tersebut diamankan karena tidak memiliki dokumen ketenagakerjaan resmi yang dikeluarkan dari kantor Imigrasi. Komisaris Besar Nurullah selaku Direktur Krimsus Polda Banten, mengatakan 70 pekerja asal Tiongkok ini merupakan bagian dari 500 pekerja Tiongkok dan masih berpotensi bertambah karena sisanya masih cuti di negaranya. Dan dari komposisi pekerja lokal dan asing di pabrik tersebut juga timpang. Berdasarkan pemeriksaan jumlah pekerja lokal hanya 30

  9 Tiongkok ini disalurkan oleh 7 perusahaan penyalur tenaga kerja asing ke Indonesia.

  Dari temuan hasil observasi diatas, terdapat juga kendala-kendala dalam pengawasan dari Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon yang menyebabkan pengawasan belum maksimal. Seperti yang dilansir media elektronik Banten Raya dan Seputar Banten, Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon mengklaim lemahnya pengawasan terhadap Tenaga Kerja Asing (TKA) illegal yang marak ditemukan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di sejumlah industri. Lemahnya pengawasan tersebut terjadi karena minimnya jumlah tenaga kerja dalam pengawasan di Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon. Kasubsi Komunikasi pada Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon mengatakan saat ini jumlah tenaga kerja di Kantor Imigrasi kurang dari 50 orang. Dalam pengawasan Tenaga Kerja Asing sendiri idealnya harus lebih dari 50 orang, sementara tenaga kerja di Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon hanya 31 orang, mengingat pada tahun 2016 sekitar 1240 Tenaga Kerja Asing yang tercatat bekerja di Kota Cilegon sehingga tenaga pengawas di Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon kalah saing dengan banyaknya Tenaga Kerja Asing yang masuk ke Kota Cilegon. Menurut Bapak Hendar Setyawan juga terdapat kendala dalam pengawasan orang asing di Kota Cilegon karena terbentur dengan anggaran yang menyebabkan pengawasan TIMPORA lebih cenderung dilakukan hanya setahun sekali sehingga pengawasan yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon belum maksimal.

  Selain kendala-kendala yang menjadi lemahnya pengawasan tersebut,

  10 pengawasan yang dilakukan oleh pelaku pengawas di Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon, adapun permasalahan yang terjadi yaitu: berdasarkan pemberitaan yang dilansir media elektronik

  Pertama,

  beritacilegon.co.id, Ormas Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) melakukan unjuk rasa di Kantor Imigrasi Kelas II Kota Cilegon pada Kamis 6 Oktober 2016 karena Kantor Imigrasi Cilegon dinilai tidak tegas dalam pengawasan Tenaga Kerja Asing (TKA). Ketua Ormas KKPMP Cilegon, Hadi Ahadi mengatakan TKA yang masih bekerja di wilayah Pulomerak Kota Cilegon dan Puloampel Kabupaten Serang, saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 700 orang dan banyak TKA yang tidak memiliki kelengkapan dokumen ketenagakerjaan atau dikatakan ilegal. Dari masalah tersebut penyebab lemahnya pengawasan tersebut karena pelaku pengawas di Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon bisa dilobi dengan pengusaha. Hadi juga menyebut, mayoritas TKA yang bekerja di sejumlah perusahaan di kota Cilegon berasal dari Korea dan Tiongkok.

  , dalam pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon, terdapat

  Kedua

  Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) yang diketuai oleh Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon yang bekerjasama dengan beberapa SKPD terkait seperti Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon, Kepolisian, Kejaksaan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kodim, Kesbang dan Linmas dan juga Dinas Pariwisata. Hal ini merupakan amanat konstitusi dalam rangka terkoordinasinya pengawasan orang asing di daerah sebagaimana disebutkan dalam pasal 193 Peraturan Pemerintah (PP) No 31 Tahun 2013 tentang Keimigrasian. Tim pengawasan Orang Asing

  11 Asing. Selain bertugas memberikan saran dan pertimbangan, Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) juga dapat melakukan operasi gabungan jika diperlukan. Operasi gabungan dapat berupaoperasi gabungan yang bersifat khusus atau operasi gabungan yang bersifat insidental. Operasi gabungan dilakukan berdasarkan rencana operasi. Dalam hal Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) menemukan tindak pidana dalam operasi gabungan maka diserahkan kepada badan atau instansi Pemerintah terkait sesuai dengan kewenangan masing- masing. Dalam pengawasannya, Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon melakukan rapat dengan instansi terkait yang tergabung dalam TIMPORA selama 1 bulan sekali, dan operasi gabungan dilakukan 3 bulan sekali dalam pengecekan langsung di lapangan. (Sumber: Bapak Suparman Kepala Badan Kesbanglinmas Kota Cilegon)

  Tetapi dalam pengawasan langsung di lapangan yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon dengan TIMPORA pada bulan November tahun 2016, Bapak Kusmajaya selaku Kepala Bidang Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon mengatakan bahwa pengawasan yang dilakukan tidak serempak karena Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon tidak melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon dalam pengawasan langsung ke lapangan. Sehingga kurangnya koordinasi dalam pengawasan yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon dengan instansi terkait yang tergabung dalam TIMPORA. menurut hasil wawancara dengan Bapak Kusmajaya selaku Kepala

  Ketiga,

  Bidang Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)

  12 telah meminta data Tenaga Kerja Asing kepada pihak Kantor Imigrasi Kelas II Kota Cilegon sebanyak 1240 data dan data yang telah dibuat oleh Disdukcapil yang nantinya akan dibuatkan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) baru 950 data dan masih ada yang belum diterbitkan SKTT-nya. Masalah tersebut diakibatkan karena banyaknya kasus Tenaga Kerja Asing yang sudah memiliki KITAS dan yang sudah pindah keluar negeri tetapi agen/perusahaan tidak melapor kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cilegon, sehingga data tidak terupdate di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon. Untuk tinggal di Kota Cilegon, setelah membuat Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) maka harus dibuatkan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon.

  Kedatangan Tenaga Kerja Asing mempunyai kemungkinan dampak negatif apabila terjadi pelanggaran terhadap dokumen ketenagakerjaan, izin tinggal, visa, atau ketentuan perundangan lainnya. Sehingga diperlukan pengawasan yang efektif dari Pemerintah Daerah. Karena jika tidak dilakukannya pengawasan yang efektif maka dikhawatirkan akan terus terjadi penyimpangan atau pelanggaran oleh Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon”

  13

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang, penelitian ini perlu adanya identifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada lokasi penelitian. Dari hasil observasi awal penelitian mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yaitu sebagai berikut:

  1. Terdapat Tenaga Kerja Asing illegal di Kota Cilegon yang menyalahgunakan dokumen perizinan kunjungan untuk bekerja.

  2. Kurangnya koordinasi dalam pengawasan yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon dengan TIMPORA.

  3. Banyaknya Tenaga Kerja Asing yang sudah memiliki KITAS dan yang sudah pindah keluar negeri tetapi agen/perusahaan tidak melapor untuk dibuatkan Surat Keterangan Tempat Tinggal.

  1.3 Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian yang berkaitan dengan Pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon.

  1.3 Perumusan Masalah

  Rumusan masalah akan memberikan suatu arahan yang jelas untuk mengadakan penelaahan, serta hasil analisis itu sendiri akan lebih nyata, sehingga peneliti harus membatasi masalah yang akan dianalisis karena dapat membantu memperjelas pengkajiannya. Sehubungan dengan itu penulis merumuskan

  14

  1.4 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, mengidentifikasi dan mendeskripsikan dari rumusan masalah penelitian. Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengawasan Tenaga Kerja Asing di Kota Cilegon.

  1.5 Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Penulis Sebagai sarana dalam memperoleh dan menerapkan teori yang diperoleh dalam praktek yang sesungguhnya

  2. Bagi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan referensi perpustakaan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

  3. Bagi Instansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah sebagai acuan dalam mengambil kebijakan sekaligus sebagai evaluasi terhadap kinerjanya.

1.6 Sistematika Penulisan

  Peneliti membuat sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan Dalam bab ini dibahas beberapa sub-bab diantaranya Latar Belakang yang membahas mengenai gambaran umum dan ruang lingkup permasalahan yang

  15 mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul di lapangan atau lokus dalam penelitian ini. Pembatasan dan perumusan masalah mencoba membatasi ruang lingkup masalah yang ada agar lebih terfokus pada pembahasan yang akan diteliti oleh peneliti, dan rumusan masalah adalah pertanyaan inti yang akan diteliti dan dicari jawabannya oleh peneliti.

  BAB II Deskripsi Teori dan Asumsi Dasar Penelitian Dalam bab ini berisi mengenai deskripsi teori yang dapat digunakan sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam merumuskan asumsi dasar penelitian. Kerangka berfikir sebagai gambaran alur berfikir peneliti dalam melakukan kajian penelitian. Serta asumsi dasar penelitian yaitu merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti.

  BAB III Metodologi Penelitian Dalam bab ini dijabarkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Metode merupakan suatu cara atau strategi yang secara menyeluruh dan sistematis guna mencari data dan informasi dalam penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mencari data. Informan penelitian sebagai subyek dalam penelitian. Teknik pengolahan dan analisa data, validitas dan reabilitas data serta waktu dan tempat penelitian.

  BAB IV Hasil Penelitian Dalam bab ini memuat hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Penjelasan mengenai deskripsi objek penelitian, serta pengujian asumsi dasar berdasarkan kajian atau penelitian yang dilakukan dilapangan.

  16 BAB V Penutup Dalam bab ini memuat penjelasan mengenai kesimpulan dan saran hasil penelitian yang telah dilakukan.

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI DASAR

2.1 Deskripsi Teori

  Dalam bidang Administrasi Hoy & Miskel dalam Sugiyono (2009:43) mengemukakan, “Teori adalah seperangkap konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Sedangkan menurut William dalam Sugiyono (2009;41) menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada.

2.1.1 Definisi Manajemen

  Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, James A.F. Stoner dalam Agus Sabardi (2001:4). Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang dicapai itu adalah pelayanan atau laba. Manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

  18 Menurut Hasibuan dalam bukunya Manajemen (2011:2). Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya dan manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen menurut Sikula dalam buku Hasibuan dengan judul

  Manajemen

  (2011:2) yang diterjemahkan sebagai berikut: “bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.”

  Manajemen menurut G.R. Terry dalam Agus Sabardi (2001:3) mendefinisikan “manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.”

  Manajemen menurut Prof. Drs. Oei Liang Lie dalam Agus Sabardi (2001:3) mendefinisikan “manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.”

  Berdasarkan pemaparan pengertian manajemen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu tujuan maka dibutuhkan sebuah organisasi sumber daya manusia yang dapat memenuhi terbatasnya kemampuan manusia dan kebutuhan yang tidak terbatas dengan melakukan pekerjaan

  19 terbentuknya kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang diinginkan akan tercapai.

  Definisi lainnya yaitu dikemukakan oleh Makharita, expert PBB yang diperbantukan pada kantor Pusat Lembaga Administrasi Negara dari tahun 1977- 1980 (Handayaningrat, 1990:19) memberikan definisi yang sudah diterjemahkan yaitu bahwa manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang berpotensial di dalam pencapaian tujuan.

  Istilah manajemen telah di artikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi dan sebagainya.

  Menurut Millet dalam Siswanto (2009:1) membatasi manajemen yang diterjemahkan sebagai berikut: “bahwa adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk m encapai tujuan.”

  Menurut Stoner dan Wankel dalam Siswanto (2009:2) memberikan batasan manajemen yang diterjemahkan sebagai berikut: “bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi terc apainya tujuan organisasi.”

  Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat di definisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh individu satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing)

  20

2.1.2 Definisi Pengawasan

  Berbagai fungsi manajemen dilaksanakan oleh para pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen diantaranya adalah fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi pelaksanaan (Actuating) dan fungsi pengawasan (Controlling). Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Menurut Harahap (2001:14) pengawasan merupakan keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh seorang manajer atau prinsipal untuk menjamin agar segala aktivitas yang dilakukan oleh dan di dalam organisasi benar-benarmenerapkan prinsip efisiensi dan mengarah pada upaya untuk mencapai keseluruhan tujuan organisasi.

  Menurut Henry Fayol dalam Harahap (2001:10) mengartikan bahwa pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut.Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari.

  Menurut Siagian (2003:30) mendefinisikan bahwa pengawasan adalah memantau aktivitas pekerjaan karyawan untuk menjaga perusahaan agar tetap berjalan kearah pencapaian tujuan dan membuat koreksi jika diperlukan. Pengawasan secara umum berarti pengendalian terhadap perencanaan apakah sudah dilaksanakan sesuai tujuan atau penyimpangan dari tujuan yang diinginkan.

  Jika terjadi penyimpangan, pihak manajemen yang terkait dalam pengawasan