PRATELAN BEKSA WIRENG LAWUNG (Suatu Tinjauan Filologis) - UNS Institutional Repository

  

PRATELAN BÊKSA WIRÈNG LAWUNG

(Suatu Kajian Filologis)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mendapat Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya

  Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh

  

Irfan Oktyansyah

C0113028

PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

  

2017

  

MOTTO

Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita

baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita

kerjakan, apa yang paling mengakar pada hati, jiwa, dan pikiran.

  

(Emha Ainun Nadjib)

Aja mung golek sapa sing bener lan sapa sing salah, ananging golekana apa

sing bener lan apa sing salah.

  “Jangan hanya mencari siapa yang salah dan siapa yng benar, namun carilah apa yang salah dan apa yang benar”

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Bapak dan Ibu tercinta

  2. Kedua kakak serta seluruh keluarga dan

  teman-teman

  3. Seseorang yang selalu menemaniku

  dan

  4. Almameter UNS tercinta Puji syukur, saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul PRATELAN BÊKSA WIRÈNG LAWUNG (Suatu Kajian Filologis).

  Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan yang sangat berarti sejak dari persiapan sampai dengan terselesainya penulisan laporan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

  1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi lanjut S1 Sastra Jawa.

  2. Dr. Supana, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf yang telah memberikan ijin untuk skripsi ini.

  3. Dra. Endang Tri Winarni M.Hum., selaku pembimbing I sekaligus pembimbing akademik penulis yang dari awal sampai akhir selalu memberikan dorongan, motivasi akademik kepada penulis serta banyak memberikan pengarahan kepada penulis saat menyusun skripsi.

  4. Drs. Sutarjo, M.Hum., selaku Koordinator Bidang Filologi sekaligus pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis saat menyusun skripsi ini.

  5. Segenap dosen jurusan Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat selama kuliah di Jurusan Sastra Daerah.

  6. Orang Tua penulis, bapak Sudarto dan Anik Supatmi yang telah memberikan dukungan, semangat yang luar biasa baik materi dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini.

  7. Kakak Irma Grilista Sari dan Heru Tri Prasetya serta keponakan Muhammad Abimanyu Aufaa Prasetya, yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat untuk penulis.

  8. Teman-teman sejawat Sastra Daerah 2013 khususnya teman-teman Filologi yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini dan memberikan suport yang luar biasa.

  9. Lesan Hestu Wibowo, Fendra Ryan Edwinda, Agung Hermawan, Yudi Setyo Nugroho, Rasiwi Putri Maharani, Ana Setyaningsih, Fransiska Liana, Anita Retno Mulat dan Sari Sulistyorini yang telah memberikan semangat luar biasa.

  10. Teman-teman UKM KKTT Wiswakarman yang telah memberikan banyak motivasi, semangat, serta dukungan yang luar biasa “Sepisan Sedulur, Sedulur

  Selawase”.

  11. Teman-teman KKN Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan periode Januari-Februari 2017 yang telah memberikan banyak motivasi, semangat, serta dukungan yang luar biasa.

  12. Keluarga besar yang selalu memberikan semangat setiap harinya kepada penulis.

  13. Lilik Nurhayati tercinta yang selalu memberikan semangat dan yang selalu menemani saat penulis melakukan penelitian.

  14. Teman-teman rumah yang selalu mengingatkan untuk mengerjakan skripsi.

  15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan mengerjakan skripsi.

  Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat berbagai macam kesalahan. Semoga amal dan kebaikan yang telah diberikan, mendapat pahala yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin

  Surakarta, 24 Juli 2017 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

  LEMBAR PERSETUJUAN….…….………………………………………. ii LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN............................................................................ iv MOTTO.......................................................................................................... v PERSEMBAHAN........................................................................................... vi KATA PENGANTAR.................................................................................... vii DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. x DAFTAR BAGAN …………………………………………………………. xii DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xiii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xv DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN…………………….………… xvi ABSTRAK………………………………………………………………….. xviii

  

ABSTRACT………………………………………………………………… xx

SARI PATHI………………………………………………………………... xxii

  BAB I PENDAHULUAN......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..............……………………….....

  1 B. Pembatasan Masalah ……………………………………….

  13 C. Rumusan Masalah ……………………………………….....

  14 D. Tujuan Penelitian …………………………………………..

  14 E. Manfaat Penelitian …………………………………………

  14 F. Landasan Teori......................................................................

  15

  1. Pengertian Filologi……………………………………..

  15

  2. Objek Filologi…………………………………………

  16

  3. Cara Kerja Filologi……………………………………

  17 4. Pengertian Tari………………………………………..

  22 5. Pengertian Makna filosofis…….……………………..

  24 G. Sumber Data dan Data……………………………………...

  25 H. Metode dan teknik………………………………………….

  26 I. Sistematika penulisan………………………………………

  29 BAB II ANALISIS DATA ..................................................................

  30 A. Kajian Filologis…………………………………….......

  30

  1. Deskripsi Naskah A…………………………………

  31

  2. Deskripsi Naskah B…………………………………

  35

  3. Perbandingan Naskah ………………………………

  40 4. Penentuan Naskah Dasar Suntingan ……………….

  42 5. Kritik Teks…………………………………………..

  44 6. Suntingan Teks dan Aparat Kritik…………………..

  51 B. Kajian Isi………………………………………………. 121

  1. Bentuk Tari………………………………………… 121

  2. Sejarah Tari Wirèng Lawung……………………… 122

  3. Deskripsi Gerak Tari………………………………. 123

  4. Nilai Filosofis Gerak Tari Wirèng Lawung…………. 126

  BAB III PENUTUP…………………………………………………… 129 Simpulan................................................................................... 129

  Saran......................................................................................... GLOSARIUM……………………………………………………………..... DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

  130 132 136

  LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar I.1 Judul naskah A “pratelan baksa Wireng Lawung”………… 4 Gambar I.2 : Judul pada naskah B terdapat kerusakan kertas pada bagian judul, sehingga hanya tertulis “lan beksa Wireng Lawung”………………… 4 Gambar I.3 : Keterangan tanggal pencocokan naskah dengan gerakan tari.. 7 Gambar I.4 : Penggunaan setengah halaman pada naskah A dan B ……..

  8 Gambar I.5 : Penulisan huruf Arab pada naskah A ……………………… 9 Gambar I.6 : Penulisan huruf Arab pada naskah B ……………………… 9 Gambar I.7 : Tanda baca pada naskah A ………………………………… 10 Gambar I.8 : Tanda baca pada naskah B ………………………………… 10 Gambar I.9 : Penambahan atau sisipan pada naskah A ………………….

  10 Gambar I.10 : Penambahan atau sisipan pada naskah B…………………

  11 Gambar I.11 : Ketidakkonsistenan pemakaian kata baksa, dan beksa…… 11 Gambar I.12 : Penulisan “gembala” pada naskah A …………………….

  12 Gambar I.13 : Penulisan “gumbala” pada naskah B ……………………

  12 Gambar II.1 : Judul naskah Pratelan Baksa Wirèng Lawung……………

  31 Gambar II.2 : Nomor naskah pada sampul luar naskah …………………

  32 Gambar II.3 : Judul pada sampul luar …………………………………...

  35 Gambar II.4 : Judul pada sampul dalam …………………………………

  35 Gambar II.5 : Nomor naskah pada sampul dalam naskah ……………….

  36 Gambar II.6 : Keterangan waktu ………………………………………..

  38 Gambar II.7 : Bentuk sêmbahan putra alus …………………………….. 127

  DAFTAR TABEL

  Tabel I.1 : Tabel varian dalam naskah PBWL …………………………… 5 Tabel I.2 : Tabel urutan gerak tari ……………………………………….. 6 Tabel II.2 : Tabel lakuna ………………………………………………… 45 Tabel II.3 : Tabel substitusi ……………………………………………… 47 Tabel II.4 : Tabel saut de meme au meme ……………………………….

  48 Tabel II.5 : Tabel corrupt ………………………………………………... 49 Tabel II.6 : Tabel hiperkorek …………………………………………….

  49

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Posisi tangan nyakithing dan ngrayung ………………………136 Lampiran 2. Posisi tangan nyempurit dan ngepel ………………………… 137 Lampiran 3. Sila ngapurancang dan sila nyembah ………………………. 138 Lampiran 4. Posisi tanjak dan kicat ……………………………………… 139 Lampiran 5. Sampul naskah G50 ………………………………………… 140 Lampiran 6. Keadaan Bagian Depan Naskah G50 ………………………. 141 Lampiran 7. Ringkasan PBWL pada Naskah G58 ………………………. 142 Lampiran 8. Ringkasan PBWL pada Naskah G58 (hal.1) ………………. 143 Lampiran 9. Ringkasan PBWL pada Naskah G58 (hal.2) ………………. 144 Lampiran 10. Ringkasan PBWL pada Naskah G58 (hal.3) ……………… 145 Lampiran 11. Ringkasan PBWL pada Naskah G58 (hal.4) ……………… 146 Lampiran 12. Ringkasan PBWL pada Naskah G58 (hal.5) ………………. 147

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

  A. Singkatan

  Dst. : dan seterusnya EYD : Ejaan Yang Disempurnakan.

  Hlm. : Halaman No. : Nomor

  PBWL : Pratelan Bêksa Wirèng Lawung

  B. Lambang 1,2,3 dst. (kecil) : menunjukkan kritik teks pada catatan kaki.

  [1], [2], [3] dst. : menunjukkan pergantian halaman pada teks asli. ê : digunakan untuk menandai vokal e yang dibaca seperti pengucapan kata beksa dalam bahasa Jawa dan kata

  “benda‟ dalam bahasa Indonesia. è : digunakan untuk menandai vokal e yang dibaca seperti pengucapan kata jèngkèng dalam bahasa Jawa dan kata

  “pendek‟ dalam bahasa Indonesia. e : digunakan untuk menandai vokal e yang dibaca seperti pengucapan kata bengkok dalam bahasa Jawa dan kata

  “sate‟ dalam bahasa Indonesia. # : menunjukkan bahwa kata tersebut mengalami pembetulan berdasarkan pertimbangan linguistik.

  @ : menunjukkan bahwa kata tersebut mengalami pembetulan berdasarkan konteks kalimat.

  = : menunjukkan bahwa kata tersebut mengalami pembetulan berdasarkan naskah B.

  

ABSTRAK

Irfan Oktyansyah. C0113028. 2017. PRATELAN BÊKSA WIRÈNG

LAWUNG (Suatu Kajian Filologis)”. Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

  Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimana suntingan teks Pratelan Bêksa Wirèng Lawung yang bersih dari kesalahan sesuai cara kerja filologi? (2) bagaimana deskripsi gerak tari Wirèng Lawung serta makna filosofis yang terkandung dalam setiap gerakannya? Tujuan penelitian ini adalah (1) menyajikan suntingan teks Pratelan Bêksa Wirèng Lawung yang bersih dari kesalahan setelah melalui cara kerja filologi, dan (2) mengungkapkan deskripsi tari Wirèng Lawung serta mengungkapkan makna filosofis pada setiap gerakannya.

  Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dalam bidang filologi. Jenis penelitiannya adalah penelitian pustaka (library research). Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah dengan judul Pratelan Bêksa Wirèng

  

Lawung koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka Mangkunegaran Surakarta dengan

  nomor katalog SMP 222B/3 (Florida, Nancy K., 2000) dan naskah dengan judul

  

Pratelan Bêksa Wirèng Lawung koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka

  Mangkunegaran Surakarta dengan nomor katalog SMP 201/13 (Florida, Nancy K., 2000). Hasil suntingan teks Pratelan Bêksa Wirèng Lawung yang dianggap bersih dari kesalahan. Sedangkan data dalam penelitian ini adalah teks naskah

  

Pratelan Bêksa Wirèng Lawung dan deskripsi dari tari wirèng lawung yang

  meliputi iringan tari dan deskripsi gerak tari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan kajian isi (content analysis) yaitu dengan cara mentransliterasi naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung yang telah melalui tahapan inventarisasi melalui katalog-katalog naskah, dilanjutkan deskripsi dan digitalisasi. Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan makna filosofis tari wireng lawung dari para ahli.

  Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kritik teks melalui tahapan perbandingan teks untuk menentukan naskah dasar suntingan. Kemudian dilanjutkan dengan suntingan teks naskah dasar disertai dengan aparat kritik serta terjemahan. Metode landasan digunakan dalam metode penyuntingan Pratelan

  

Bêksa Wirèng Lawung karena teks berbentuk jamak dan untuk mencari naskah

  yang paling bersih dari kesalahan. Lalu dilanjutkan dengan analisis isi. Kajian isi digunakan untuk mengungkapkan deskripsi tari Wirèng Lawung serta mengungkapkan makna filosofis pada setiap gerakannya.

  Hasil penelitian ini ada dua, yaitu (1) teks Pratelan Bêksa Wirèng Lawung merupakan naskah jamak yang tersimpan di Perpustakaan Reksa Pustaka Mangkunegaran Surakarta. Melalui perbandingan, diketahui bahwa naskah

  

Pratelan Bêksa Wirèng Lawung bernomor katalog SMP 222B/3 lebih tua

  dibandingkan naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung bernomor katalog SMP 201/13. Varian yang ditemukan lima macam yaitu, lakuna berjumlah 13 (tiga belas), substitusi berjumlah 17 (tujuh belas), saut de meme au meme berjumlah 1 (satu), corrupt berjumlah 3 (tiga), dan hiperkorek berjumlah 8 (delapan). (2) Isi yang terkandung di dalamnya adalah deskripsi dari tari Wirèng Lawung yang meliputi iringan tari dan deskripsi gerak tari. Selain itu, terdapat pula nilai filosofis dari gerakan tari Wirèng Lawung yaitu menggambarkan perjalanan hidup para prajurit yang harus senantiasa melatih ketangkasan dan kesaktiannya serta tari Wirèng Lawung juga digunakan untuk menyamarkan latihan prajurit pada masa penjajahan.

  Kata kunci : filologi, Wirèng Lawung, tari

  

ABSTRACT

PRATELAN BÊKSA WIRÈNG Irfan Oktyansyah. C0113028. 2017.

LAWUNG (Suatu Kajian Filologis)”. Minor Thesis: Javanese Literature

Program Faculty of Humanity Sebelas Maret University Surakarta.

  The problems examined in this research are; (1) how does the correct edited

  

Pratelan Bêksa Wirèng Lawung text correspond to the way of philology? (2) how

  is the description of Wirèng Lawung dance movement and its philosophical meaning on every movement? The purposes of this research are; (1) providing the correct edited Pratelan Bêksa Wirèng Lawung text corresponding to the way of philology, and (2) revealing the description of Wirèng Lawung dance and its philosophical meaning on every movement of this dance.

  The type of this research is qualitative descriptive research in philology field. The method of this research is library research. The source of data in this research are manuscripts entitled Pratelan Bêksa Wirèng Lawung, the one of Reksa Pustaka Library collection in Mangkunegaran, Surakarta with catalog number SMP 222B/3 (Florida, Nancy K., 2000) and Pratelan Bêksa Wirèng

  

Lawung, the one of Reksa Pustaka Library collection in Mangkunegaran,

  Surakarta with catalog number SMP 201/13 (Florida, Nancy K., 2000). The edited result of Pratelan Bêksa Wirèng Lawung text has reputedly no mistakes. The data in this research is Pratelan Bêksa Wirèng Lawung manuscript text and description of wirèng lawung dance including the dance accompaniment and the description of the dance movement. The technique of data collecting in this research is done with content analysis by transliterating Pratelan Bêksa Wirèng Lawung text that has been through inventorying phase by means manuscript catalog, then continued with description and digitalization. Interview technique is used in purpose to get philosophical meaning of Wireng Lawung from the experts.

  The data analysis technique used in this research is textual criticism through text comparison phase for determining the edited basis of manuscript. Then, it is continued with the edited text of basis manuscript accompanied by critical apparatus and the translation. The base method is used in Pratelan Bêksa Wirèng

  

Lawung editing method, because the manuscript is plural and aims to find the

  most correct manuscript. After that, it is continued by analyzing the content. The content analysis is used to reveal the description of Wirèng Lawung and its philosophical meaning on its every movement.

  There are two results of this research. Those results are (1) Pratelan Bêksa

  

Wirèng Lawung text is plural manuscript stored in Reksa Pustakan Library in

  Mankunegaran, Surakarta. By means of comparison, it is known that manuscripts entitled Pratelan Bêksa Wirèng Lawung with catalog number SMP 222B/3 is older than manuscript entitled Pratelan Bêksa Wirèng Lawung with catalog number SMP 201/13 (Florida, Nancy K., 2000). The five variants founded are 13 (thirdteen) lakunas, 17 substitutions (seventeen), 1 (one) saut de meme au meme, 3 (three) corrupts, dan 8 (eight) hypercorrects. (2) The content in the manuscript is description of Wirèng Lawung dance including the dance accompaniment and dance movement description. In addition, there is the phisophical meaning of the

  

Wirèng Lawung dance movement that is portraying the life journey of the soldiers who should practice their skill and divine power and Wirèng Lawung dance is used to cover up the soldier training in colonial era. Keywords : philology, Wirèng Lawung, dance

  Irfan Oktyansyah. C0113028. 2017. PRATELAN BÊKSA WIRÈNG LAWUNG

  

(Suatu Kajian Filologis) Skripsi: Jurusan Sastra Daerah untuk Sastra Jawa

Fakultas Ilmu Budaya Pawiyatan Luhur Sebelas Maret Surakarta.

  Pêrkawis ingkang dipunrêmbag salebetipun panalitên mênika : (1) kadospundi wujudipun teks naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung ingkang sampun rêsik saking kalêpatan kanthi cara filologi? (2) Kadospundi wujudipun bêksa Wirêng Lawung sarta makna filosofis ingkang wontên sabên gerakanipun? Ancasing panaliten mênika (1) Ngandharakên teks Pratelan Bêksa Wirèng Lawung ingkang cêlak saking asalipun lan botên wontên kalêpatan sasampunipun kataliti kanthi cara filologi. (2) Ngandharakên sarta njlèntrèhakên bêksa Wirêng Lawung sarta makna filosofis wontên gêrakanipun.

  Jinising panalitèn inggih mênika panalitèn kualitatif deskriptif wontên ing

  

filologi . Jinisipun panaliten pustaka (library research). Sumber data wonten ing

  panalitèn inggih mênika inggih Pratelan Bêksa Wirèng Lawung kanthi angkanipun katalog SMP 222B/3 (Florida, Nancy K., 2000) lan Pratelan Bêksa Wirèng Lawung kanthi angkanipun SMP 201/13 (Florida, Nancy K., 2000). Naskah mênika dipunsimpên wontên ing perpustakaan Rêksapustaka Pura Mangkunêgaran Surakarta. Suntingan teks Pratelan Bêksa Wirèng Lawung ing panalitên mênika rêsik saking kalêpatan. Data wontên ing panalitèn inggih mênika

  

teks naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung lan deskripsi bêksa Wirèng Lawung

  inggih mênika iringan lan deskripsi bêksa. Teknik ngêmpalakên data wontên ing panalitèn mênika content analisys inggih mênika kanthi cara translitrasi naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung ingkang sampun diinventarisasi saking katalog-

  

katalog naskah, deskripsi lan digitalisasi. Teknik wawancara dipun-ginaaken

wawancara makna filosofis bêksa Wirèng Lawung saking para ahli.

  Teknik analisis data wontên ing panalitèn inggih mênika kritik teks saha

  pêrbandingan kanggo nêmtokaken naskah dasar suntingan. Salajêngipun

  

suntingan teks naskah dasar lan aparat kritik. Metode ingkang dipun-ginakakên

  kanggo nyunting teks inggih mênika metode penyuntingan naskah jamak inggih mênika metode landasan. Dipunlajengakên analisis isi kanggo dudah deskripsi tari lan makna filosofis wontên gêrakanipun.

  Dudutan salêbêtipun panalitên mênika, (1) teks Pratelan Bêksa Wirèng Lawung mênika naskah jamak ingkang kasimpên wontên perpustakaan Reksapustaka. Naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung kanthi angkanipun katalog SMP 222B/3 langkung sêpuh saking naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung kanthi angkanipun SMP 201/13. Varian ingkang dipunpanggihakên wontên 5 (gangsal) inggih mênika, lakuna wontên 13 (tiga wêlas), substitusi wontên 17 (pitulas), saut de meme au meme wontên 1 (sêtunggal), corrupt wontên 3 (tiga), kaliyan hiperkorek wontên 8 (wolu). Salêbêtipun naskah Pratelan Bêksa Wirèng Lawung inggih mênika deskripsi saking bêksa Wirèng Lawung ancawisipun iringan bêksa kaliyan deskripsi gerakanipun bêksa. Wondene makna filosofis saking bêksa Wirèng Lawung inggih mênika nggambarakên para prajurit ingkang tansah olah kajiwan lan olah kanuragan. Bêksa Wirèng Lawung ugi dipun- ginakakên kangge gladhen prajurit wontên jaman pênjajahan kanthi sarana sinandi. Tembung wigati : filologi, wirèng lawung, bêksa