BAB III

(1)

BAB III

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Kerangka ekonomi makro dan pembiayaan pembangunan pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 dapat memberikan gambaran ekonomi makro pembangunan daerah serta pembiayaan pembangunan yang diperlukan dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai sasaran pembangunan daerah. Sasaran ekonomi tersebut dapat dicapai melalui berbagai prioritas pembangunan serta langkah-langkah kebijakan yang disusun guna mengatasi permasalahan dan menghadapi tantangan Tahun 2016.

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode perencanaan tahun 2016 diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,8-6,2%. Pertumbuhan ini akan dapat dicapai sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional yang didasari pada sembilan agenda prioritas yang disebut NAWACITA sebagai berikut;

1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpecaya dan pembangunan pertahanan Negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demogratif, dan terpecaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan pablik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsulidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan

4. Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpecaya

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar , serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bias maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan mengggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domistik

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.


(2)

BAB III

Mengacu kepada kebijakan ekonomi nasional, maka untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanah Datar, perlu didukung dengan arah dan kebijakan pembangunan ekonomi daerah, antara lain: 1. Memperkuat sektor sektor unggulan daerah melalui peningkatan nilai tambah

produk produk pertanian dan UMKM

2. Peningkatan ketahanan pangan daerah melalui peningkatan produksi dan produktifitas pertanian, diversifikasi pangan dan penguatan lumbung pangan daerah.

3. Peningkatan dan pengembangan destinasi wisata unggulan melalui peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata dan promosi wisata daerah

4. Peningkatan investasi swasta, masyarakat dan pemerintah melalui promosi potensi daerah dan penciptaan iklim usaha yang kondusif

5. Percepatan pembangunan infrastruktur untuk penunjang perekonomian daerah 6. Peningkatan peran lembaga keuangan dalam penyediaan pembiayaan

7. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan pemerataan pendidikan, pelatihan, pelayanan kesehatan dan sosial masyarakat

8. Peningkatan pemberdayaan masyarakat nagari melalui pengalokasian anggaran pembangunan nagari

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 Dan Perkiraan Tahun 2015

Kondisi ekonomi Kabupaten Tanah Datar tahun 2014 dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang diprediksi tumbuh 6,01 % atau naik sebesar 0,08 % dari tahun 2013 yang mencapai angka 5,93%. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi berkisar antara 5,71%-6,01 %. Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diatas pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Barat sebesar 5,80% hal tersebut mengindikasikan bahwa perekonomian Kabupaten Tanah Datar sudah membaik. Hal ini didukung oleh nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku (PDRB ADHB) tahun 2014 yang diperkirakan mencapai Rp.8,71 trilyun, meningkat sebesar 12,97% dari tahun 2013 yang nilainya sebesar Rp.7,71 trilyun.

Tabel 3.1

Kontribusi per Sektor PDRB Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010 2014

No Sektor Kontribusi (%)

2010 2011 2012 2013 2014*)

1. Pertanian 37,72 37,49 37,09 37,07 37,05

2. Pertambangan danPenggalian 1,83 1,82 1,82 1,78 1,76

3. Industri Pengolahan 0,96 0,93 0,91 0,88 0,89

4. Listrik dan air 7,97 8,09 8,15 7,99 8,08

5. Bangunan 7,97 8,09 8,15 7,99 8,08

6. Perdagangan, hotel danrestoran 12,50 12,40 12,57 12,65 12,64

7. Angkutan dan komunikasi 6,69 6,77 6,85 6,84 7,14

8. Keuangan, persewaan danjasa pemerintahan 3,46 3,48 3,56 3,57 3,56

9. Jasa-jasa 17,12 17,29 17,39 17,76 17,38

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Tanah Datar Dalam Angka *) Angka estimasi


(3)

BAB III

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi kabupaten Tanah Datar masih didominasi lapangan usaha pertanian yaitu sebesar 37,05%, diikuti oleh lapangan usaha jasa-jasa 17,38%, lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran 12,64%, dan kontribusi ketiga lapangan usaha tersebut mencapai 67,07% terhadap nilai PDRB ADHB secara keseluruhan. Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, lapangan usaha pertanian sebagai sektor basis diarahkan pada pengembangan komoditi unggulan daerah dan peningkatan daya saing produk pertanian.

Selain lapangan usaha pertanian, lapangan usaha jasa-jasa dan lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran juga memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan yang didorong oleh perkembangan Pariwisata dengan adanya event pariwisata seperti pelaksanaanTour deSingkarak (TdS), semakin dikenalnya eventalek nagari pacu jawi, baik di level nasional maupun internasional, dan semakin banyaknya kunjungan ke Istano Basa Pagaruyung. Lapangan usaha lainnya yang juga menunjukkan peningkatan yang cukup siginifikan adalah lapangan usaha industri pengolahan, yaitu sebesar 11,49%.

Berikut digambarkan indikator kinerja ekonomi makro Kabupaten Tanah Datar dan capaian masing-masing indikator dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Tabel 3.2

Perkembangan Indikator Makro Ekonomi KabupatenTanah Datar Tahun 2013-2014 dan Target 2015

No Indikator 2013Realisasi2014 Target2015

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,93 6,011) 6,131)

2. ICOR 3,6 3,6 3,6

3. PDRB harga berlaku (Rp. Milyar) 7.515,23 8.713,821) 9.887,011)

4. Inflasi (%) 7,27 6,541) 6,911)

5. Penduduk Miskin (persen) 5,77 5,651) 5,501)

6. Pengangguran (persen) 4,84 3,301) 4,701)

Sumber: Data diolah dari berbagai sumber 1) Angka estimasi

Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2011-2015 terlihat trend yang berfluktuasi. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar tahun 2011-2014 serta prediksi tahun 2015-2016 digambarkan pada grafik di bawah ini:


(4)

BAB III

Grafik : 3.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011 - 2016

Nilai PDRB Kabupaten Tanah Datar tahun 2011-2015 harga berlaku yang menggambarkan jumlah nilai produksi pada 9 (Sembilan) lapangan usaha yaitu lapangan usaha pertanian, pertambagan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan hotel dan restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa Perusahaan serta Jasa-jasa tergambar pada tabel berikut :

Tabel. 3.3

Nilai PDRB Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011-2015 Berdasarkan harga berlaku

No Tahun Nilai PDRB (Milyar Rupiah)

1. 2011 6.084,97

2. 2012 6.789,34

3. 2013 7.755,22

4. 2014*) 8.713,83

5. 2015*) 9.887,01

Sumber : PDRB Kabupaten Tanah Datar (Tahun 2009-2013)

*)Angka estimasi

PDRB Perkapita

PDRB Perkapita merupakan nilai pendapatan seluruh sektor produksi dibagi dengan jumlah penduduk suatu daerah. PDRB Perkapita tidak menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat secara riil. Namun dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat. Perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Tanah Datar selama tahun 2011-2014 tergambar pada tabel dibawah ini.

Tabel. 3.4

PDRB Perkapita Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011-2014 Berdasarkan harga konstan

No Tahun Nilai PDRB (Rupiah) Pertumbuhan

1. 2011 17.893.291,00 11,71 %

2. 2012 19.794.526,53 10,62 %

3. 2013 22.502.307,68 13,67 %

4. 2014*) 25.340.000,00 11,20 %

Sumber : BPS Kabupaten Tanah Datar (Tahun 2013)

*)Angka Estimasi 5.4 5.6 5.8 6 6.2 6.4

2011 2012 2013 2014 2015 2016

5.84

5.71

5.93 6.01 6.13

6.21


(5)

BAB III

Dari tabel diatas terlihat bahwa PDRB perkapita Kabupaten Tanah Datar meningkat dari tahun ke tahun selama 4 tahun terakhir ini. Hal ini dapat menggambarkan bahwa tingkat pendapatan masyarakat juga meningkat.

Laju Inflasi

Inflasi menggambarkan fenomena kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus dan diikuti oleh kenaikan harga barang lainnya. Selama tahun 2012-2014, tingkat inflasi Kabupaten Tanah Datar berfluktuasi. Tahun 2012 tingkat inflasi sebesar 5,55%, Tahun 2013 tingkat inflasi sebesar 7,27%, tahun 2014 tingkat inflasi diprediksi menurun menjadi 6,54%. Dari data inflasi diatas terlihat bahwa tingkat inflasi di Kabupaten Tanah Datar masih ringan (< 10%). Hal ini masih menguntungkan karena perekonomian daerah masih tetap tumbuh yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, mendorong orang lebih bergairah bekerja karena meningkatnya permintaan barang dan meningkatnya tabungan masyarakat.

Investasi Daerah

Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh peningkatan investasi di daerah. Investasi yang ada di daerah dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sosial, politik dan perekonomian daerah. Investasi pada umumnya berasal dari investasi Pemerintah, Swasta dan masyarakat. Untuk meningkatkan investasi Pemerintah dilakukan dengan cara meningkatkan porsi belanja publik sedangkan untuk meningkatkan investasi pihak swasta dan masyarakat perlu dilakukan peningkatan promosi serta menggali peluang peluang investasi yang ada di daerah.

Kemiskinan dan Pengangguran

Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat juga dapat di ukur dari persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran yang ada di suatu daerah. Tingkat kemiskinan Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2013 sebesar 5,77%, hal ini telah melampaui target RPJMD Kabupaten Tanah Datar tahun 2010-2015 pada tahun 2014 sebesar 5,8%.

Kebijakan untuk penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran dilaksanakan antara lain melalui peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, peningkatan kualitas dan keterampilan tenaga kerja dan optimalisasi pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan baik oleh pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta dengan melibatkan seluruh stakeholder.

3.1.2 Tantangan Dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 a. Tantangan Perekonomian Daerah Tahun 2016

Berdasarkan kondisi ekonomi makro daerah 5 (lima) tahun terakhir, tantangan Kabupaten Tanah Datar dalam pembangunan daerah pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

2. Pergeseran struktur ekonomi dari lapangan usaha primer ke lapangan usaha sekunder

3. Penerapan dan penguasaan teknologi masih sangat terbatas dalam menekan ongkos produksi

4. Ketergantungan daerah terhadap sumber pembiayaan dari Pemerintah sangat tinggi


(6)

BAB III

5. Rendahnya peran investasi pihak swasta dan masyarakat.

6. Perluasan lapangan kerja disemua sektor usaha 7. Rendahnya daya saing produk unggulan daerah b. Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016

Dilihat dari kondisi ekonomi daerah, prospek perekonomian yang dapat dikembangkan antara lain:

1. Pengembangan industri pengolahan hasil mengingat ketersediaan bahan baku memadai

2. Pengembangan pariwisata daerah dengan menjadikan Kabupaten Tanah Datar sebagai ikon wisata budaya di Sumatera Barat

3. Pengembangan investasi daerah melalui kebijakan regulasi yang transparan dan akuntabel.

4. Peningkatan daya saing UKM dan IKM melalui pengembangan produk unggulan 5. Penciptaan informasi dan jejering pemasaran yang lebih luas baik ditingkat

regional, nasional maupun international

6. Peningkatan mobilitas orang dan barang melalui peningkatan infrastruktur daerah 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Kebijakan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar didasarkan pada pendekatan kinerja dan komitmen untuk menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Anggaran kinerja adalah suatu anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kegiatan atau output dari rencana alokasi biaya atau input yang ditetapkan dengan memperhatikan kondisi semua komponen keuangan. Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Prinsip pengelolaan keuangan tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Arah kebijakan keuangan daerah pada RKPD Kabupaten Tanah Datar tahun 2016 mencakup pengelolaan pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah Dan Kerangka Pendanaan

Proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan sebagaimana tercantum pada tabel Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah sebagai berikut:


(7)

BAB III

Tabel 3.5

Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014-2016

N0 Uraian

Jumlah

Realisasi Tahun(1) Tahun Berjalan Proyeksi/Target pada

Tahun Rencana (n) 2016 (n-2) 2014 (n-1) 2015

(Rp.) (Rp.) (Rp.)

I. PENDAPATAN 1.004.720.140.165,69 1.080.891.566.772,00 1,322,227,940,400.00 I.1 PENDAPATAN ASLIDAERAH 99.694.236.762,69 97.333.895.442,00 101,996,268,470.00

I.1.1 Pajak Daerah 9.458.236.048,00 12.187.541.966,00 13,500,000,000.00 I.1.2 Retribusi daerah 11.639.779.994,00 7.719.184.470,00 8,219,184,470.00 I.1.3 Hasil PengelolaanKekayaan Daerah yg

dipisahkan 23.417.150.834,00 23.650.084.706,00 26,500,000,000.00 I.1.4 Lain-lain PAD yang sah 55.179.069.886,69 53.777.084.00,00 53,777,084,000.00

II. DANA PERIMBANGAN 728.271.773.419,00 750.291.617.630,00 939,225,879,930.00

II.1 Dana Bagi HasilPajak/Bagi Hasil Bukan

Pajak 16.802.625.419,00 18.374.734.630,00 20,374,734,630.00 II.2 Dana Alokasi Umum 650.563.368.000,00 667.139.623.000,00 833,853,585,300.00 II.3 Dana Alokasi Khusus 60.905.780.000,00 64.777.260.000,00 84,997,560,000.00

III. LAIN-LAINPENDAPATAN DAERAH

YANG SAH 176.754.129.984,00 233.266.054.000,00 281,005,792,000.00

III.1 Hibah 1.512.826.044,00 1.856.600.000,00 3,996,600,000.00 III.2 Dana Bagi Hsl Pajak dariProvinsi dan Pemerintah

daerah lainnya 31.155.335.940,00 28.736.537.000,00 33,051,034,000.00 III.3 Dana Penyesuaian danOtonomi Khusus 139.345.968.000,00 202.672.917.000,00 243,957,852,000.00 III.4 Bantuan Keuangan dariProvinsi atau pemerintah

daerah lainnya 4.740.000.000,00 -

-Sumber data: Hasil rumusan TAPD Kabupaten Tanah Datar (1) Laporan keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapatan daerah tahun 2014 dan 2015 cenderung meningkat. Sumber pendapatan terbesar berasal dari dana perimbangan (71,03%), hal ini menunjukkan tingginya ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah. Sedangkan pendapatan asli daerah memberikan kontribusi sebesar 7,71%.

3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Untuk meningkatkan pendapatan daerah, kebijakan yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah

Upaya meningkatkan kemampuan pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) diarahkan pada usaha-usaha yang terus menerus dan berlanjut agar pendapatan asli daerah terus meningkat, sehingga pada akhirnya diharapkan akan dapat memperkecil ketergantungan terhadap sumber pendapatan dari pemerintah pusat. Dalam upaya meningkatkan PAD pada dasarnya ditempuh melalui kebijakan berikut :


(8)

BAB III

1. Intensifikasi

Intensifikasi PAD dilakukan dengan cara melakukan pemungutan yang lebih giat, ketat dan teliti. Dalam upaya intensifikasi mencakup aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan SDM, yang dilaksanakan melalui upaya-upaya berikut :

1) Penyempurnaan peraturan daerah dan peraturan Bupati yang terkait dengan penyesuaian tarif retribusi;

2) Meningkatkan kegiatan penyuluhan/ penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat membayar pajak maupun retribusi.

3) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengelola PAD. 5) Peningkatan pengelolaan pendapatan daerah yang didasarkan prinsip

transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme;

6) Pemantapan kelembagaan dan sistem operasional pemungutan pendapatan asli daerah;

7) Optimalisasi pengelolaan asset daerah;

8) Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

9) Optimalisasi pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada RSUD M. Ali Hanafiah.

2. Ekstensifikasi

Melaksanakan kajian-kajian teknis yang berkaitan dengan sumber-sumber objek pendapatan yang belum tertampung di dalam peraturan daerah.

b. Dana Perimbangan

Ketergantungan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terhadap pemerintah pusat sangat tinggi, hal ini terlihat dari tingginya kontribusi dana perimbangan terhadap pendapatan daerah. Dana Perimbangan tersebut terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Mengingat tingginya ketergantungan tersebut, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan penerimaan dana perimbangan yaitu, sebagai berikut:

1) Melakukan konsolidasi data dengan Badan Pusat Statistik, sehingga data yang digunakan dalam penghitungan dana perimbangan sudah merupakan data yang akurat.

2) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Pusat, DPR RI dan DPD RI dan Pemerintah Provinsi.

3) Memfasilitasi upaya peningkatan penerimaan Negara dari sektor pajak dan non pajak.

c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Pendapatan Daerah yang berasal dari lain-lain pendapatan daerah yang sah berupa pendapatan hibah, dana bagi hasil pajak Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus serta bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi memberikan konstribusi yang cukup besar terhadap penerimaan daerah Kabupaten Tanah Datar. Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan daerah lain-lain pendapatan daerah yang sah antara lain:

1) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah serta mencari peluang-peluang untuk mendapatkan bantuan berupa hibah dan dana penyesuaian otonomi daerah.

2) Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dalam peningkatan penerimaan pajak provinsi karena hal ini akan menyangkut besarnya bagi hasil untuk daerah dari Pajak Provinsi.


(9)

BAB III

3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan belanja daerah diarahkan dalam bentuk:

a. Pemenuhan gaji PNS dengan mengantisipasi kenaikan gaji tahun 2016

b. Mengalokasikan anggaran secara proporsional untuk pemenuhan 10 prioritas pembangunan yang tersebar pada urusan wajib dan urusan pilihan

c. Penganggaran untuk mendukung program nasional

d. Pemecahan terhadap masalah mendesak antara lain penanganan bencana alam dan kerawanan sosial

e. Memprioritaskan program dan kegiatan yang belum dapat diselesaikan pada tahun anggaran sebelumnya

f. Pencapaian target SPM

Selanjutnya dapat dilihat alokasi realisasi dan perkiraan belanja daerah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.6

Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah tahun 2014 -2016

No Uraian

Jumlah Realisasi Tahun

(n-2) 2014 Tahun Berjalan(n-1) 2015

Proyeksi/Target pada Tahun Rencana (n)

2016 (Rp.) (Rp.) (Rp.)

II. BELANJA 971.007.739.987,00 1.162.014.964.323,62 1,445,001,990,799.60

2.1 BELANJA TIDAKLANGSUNG 684.569.119.624,00 818.877.794.999,02 948,577,528,824.60

2.1.1 Belanja Pegawai 611.719.886.606,00 710.964.495.876,42 775,424,277,265.90 2.1.2 Belanja Hibah 12.067.884.397,00 28.118.285.430,00 10.667.352.000,00 2.1.3 Belanja BantuanSosial 21.204.348.140,00 10.686.327.500,00 10.686.327.500,00 2.1.4 Belanja Bagi Hasilkepada Pemerintahan

desa 58.271.500,00 2.504.734.643,60 2,685,980,447,00 2.1.5

Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa (Nagari) dan Parpol

39.425.228.981,00 62.603.951.549,00 141,613,591,611,70 2.1.6 Belanja Tak Terduga 93.500.000,00 4.000.000.000,00 7,500,000,000.00

2.2 BELANJALANGSUNG 286.438.620.363,00 343.137.169.324,00 496.424.461.975,00

Sumber data: Hasil rumusan TAPD Kabupaten Tanah Datar

Belanja tidak langsung adalah belanja yang diperuntukan bagi belanja pegawai termasuk gaji dan tambahan penghasilan, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada pemerintah desa, belanja bantuan keuangan kepada pemerintahan desa dan parpol dan belanja tidak terduga.

Rencana belanja pegawai tahun 2016 diproyeksikan naik sebesar 6% hal ini dipengaruhi oleh beberapa kebijakan pemerintah antara lain:

1. Antisipasi kenaikan gaji pegawai 2. Penambahan formasi pegawai baru 3. Penyesuaian tambahan penghasilan


(10)

BAB III

Alokasi belanja langsung sesuai pagu indikatif Rp. 496.424.461.975,00 naik sebesar Rp.153.287.292.651,00 atau 44,67% dari tahun 2015 yang digunakan dalam rangka pencapaian target RPJMD dan SPM serta mewujudkan tema pembangunan tahun 2016 yang telah ditetapkan.

Pagu indikatif belanja langsung per SKPD dapat dilihat pada tabel berikut :

No SKPD APBD TAHUN 2015 RKPD TAHUN 2016

1 Dinas Pendidikan 39,848,420,791,-

44,315,000,000,-2 Dinas Kesehatan 40,874,044,344,-

50,394,863,000,-3 Rumah Sakit Umum Daerah 38,009,556,300,-

45,340,735,800,-4 Dinas Pekerjaan Umum 75,194,426,810,-

136,761,310,000,-5 Bappeda dan Penanaman Modal 3,806,970,500,-

5,602,900,000,-6 Dinas Perhubungan, Kominfo 2,888,774,000,-

7,704,663,000,-7 Kantor Lingkungan Hidup 4,213,263,500,-

6,161,968,000,-8 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 1,263,815,000,-

4,817,500,000,-9 Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil 1,260,837,300,-

3,223,750,000,-10 Dinas Koperindagpastam 6,053,356,400,-

11,039,693,500,-11 Dinas Budpar, Pemuda dan OlahRaga 9,213,597,900,-

13,135,000,000,-12 Kantor Kesatuan Bangsa DanPolitik 2,024,878,800,- 3,474,704,000

13 Kantor Satuan Polisi PamongPraja 2,023,426,100,-

1,879,424,000,-14 Badan Penanggulangan BencanaDaerah 3,197,833,900,-

5,151,650,000,-15 Sekretariat Daerah 34,698,626,400,-

35,835,344,600,-16 Sekretariat DPRD 19,753,893,100,-

18,278,140,200,-17 DPPKA 5,231,948,800,-

10,890,123,300,-18 Inspektorat 1,748,398,400,-

2,453,700,600,-19 BKD dan Pendidikan Pelatihan 3,904,031,800,-

6,631,226,300,-20 Kantor Pelayanan PerizinanTerpadu 1,079,460,800,-

1,389,400,000,-21 Kantor Camat X Koto 811,318,700,-

2,453,700,600,-22 Kantor Camat Batipuh 720,929,025,- 1,035,758,650

23 Kantor Camat Batipuh Selatan 580,291,800,-

800,434,100,-24 Kantor Camat Pariangan 938,580,700,-

2,306,832,000,-25 Kantor Camat Rambatan 635,529,000,-

1,206,941,000,-26 Kantor Camat Lima Kaum 946,405,825,-

1,539,566,625,-27 Kantor Camat Tanjung Emas 665,040,100,-

586,386,250,-28 Kantor Camat Padang Ganting 667,512,400,-


(11)

1.062,931,000,-BAB III

No SKPD APBD TAHUN 2015 RKPD TAHUN 2016

30 Kantor Camat Lintau Buo Utara 907,102,500,-

858,619,500,-31 Kantor Camat Sungayang 591,977,800,-

2.075,760,000,-32 Kantor Camat Sungai Tarab 731,540,325,-

1.095,939,650,-33 Kantor Camat Salimpaung 531,584,600,-

566,442,550,-34 Kantor Camat Tanjung Baru 601,333,700,-

878,319,550,-35 Kantor Ketahanan Pangan 1,574,979,060,-

1,873,107,000,-36 Badan Taskin & PMPKB 8,969,785,500,-

12,222,013,700,-37 Kantor Perpustakaan, Arsip danDokumentasi 1,594,634,400,-

5,064,200,000,-38 Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan 15,792,411,184,-

33,363,141,000,-39 Dinas Peternakan dan Perikanan 8,983,648,460,-

11,664,455,000,-JUMLAH 343,137,169,324,-

496,424,461,975,-3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah dalam hal ini meliputi penerimaan pembiayaan yang terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (SiLPA) serta pengeluaran pembiayaan terdiri dari penyertaan modal kepada BUMD dan pada bank Nagari.

Arah kebijakan pembiayaan daerah adalah :

a. Untuk mengantisipasi SiLPA, maka diupayakan untuk lebih kecil dari tahun sebelumnya karena semakin efektifnya perencanaan dan penyerapan anggaran. b. Terhadap penyertaan modal pada BUMD dilaksanakan seefektif mungkin

tergantung kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah.

Selanjutnya dapat dilihat alokasi realisasi dan perkiraan pembiayaan daerah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.7

Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah 2014-2016

No Uraian

Jumlah Realisasi Tahun

(n-2) 2014 Tahun Berjalan(n-1) 2015

Proyeksi/Target pada Tahun Rencana

(n) 2016 (Rp.) (Rp.) (Rp.)

III. PEMBIAYAAN DAERAH 103.355.861.586,96 81.123.397.551,02 122,774,050,399.60

3.1 PENERIMAANPEMBIAYAAN 119.355.861.586,96 81.123.397.551,02 122,774,050,399.60

3.1.1 Sisa lebih perhitungananggaran sebelumnya

(SILPA) 119.355.861.586,96 81.123.397.551,02 122,774,050,399.60

3.2 PENGELUARANPEMBIAYAAN 16.000.000.000,00 - -3.2.1 Penyertaaan Modal padaBank Nagari 16.000.000.000,00 -

-3.2.2 Penyertaan Modal PadaPDAM - - -Sumber data: Hasil rumusan TAPD Kabupaten Tanah Datar


(12)

(1)

BAB III

Tabel 3.5

Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014-2016

N0 Uraian

Jumlah

Realisasi Tahun(1) Tahun Berjalan Proyeksi/Target pada Tahun Rencana (n)

2016 (n-2) 2014 (n-1) 2015

(Rp.) (Rp.) (Rp.)

I. PENDAPATAN 1.004.720.140.165,69 1.080.891.566.772,00 1,322,227,940,400.00 I.1 PENDAPATAN ASLIDAERAH 99.694.236.762,69 97.333.895.442,00 101,996,268,470.00 I.1.1 Pajak Daerah 9.458.236.048,00 12.187.541.966,00 13,500,000,000.00 I.1.2 Retribusi daerah 11.639.779.994,00 7.719.184.470,00 8,219,184,470.00 I.1.3 Hasil PengelolaanKekayaan Daerah yg

dipisahkan 23.417.150.834,00 23.650.084.706,00 26,500,000,000.00 I.1.4 Lain-lain PAD yang sah 55.179.069.886,69 53.777.084.00,00 53,777,084,000.00 II. DANA PERIMBANGAN 728.271.773.419,00 750.291.617.630,00 939,225,879,930.00 II.1 Dana Bagi HasilPajak/Bagi Hasil Bukan

Pajak 16.802.625.419,00 18.374.734.630,00 20,374,734,630.00 II.2 Dana Alokasi Umum 650.563.368.000,00 667.139.623.000,00 833,853,585,300.00 II.3 Dana Alokasi Khusus 60.905.780.000,00 64.777.260.000,00 84,997,560,000.00 III. LAIN-LAINPENDAPATAN DAERAH

YANG SAH 176.754.129.984,00 233.266.054.000,00 281,005,792,000.00 III.1 Hibah 1.512.826.044,00 1.856.600.000,00 3,996,600,000.00 III.2 Dana Bagi Hsl Pajak dariProvinsi dan Pemerintah

daerah lainnya 31.155.335.940,00 28.736.537.000,00 33,051,034,000.00 III.3 Dana Penyesuaian danOtonomi Khusus 139.345.968.000,00 202.672.917.000,00 243,957,852,000.00 III.4 Bantuan Keuangan dariProvinsi atau pemerintah

daerah lainnya 4.740.000.000,00 -

-Sumber data: Hasil rumusan TAPD Kabupaten Tanah Datar (1) Laporan keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapatan daerah tahun 2014 dan 2015 cenderung meningkat. Sumber pendapatan terbesar berasal dari dana perimbangan (71,03%), hal ini menunjukkan tingginya ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah. Sedangkan pendapatan asli daerah memberikan kontribusi sebesar 7,71%.

3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Untuk meningkatkan pendapatan daerah, kebijakan yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah

Upaya meningkatkan kemampuan pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) diarahkan pada usaha-usaha yang terus menerus dan berlanjut agar pendapatan asli daerah terus meningkat, sehingga pada akhirnya diharapkan akan dapat memperkecil ketergantungan terhadap sumber pendapatan dari pemerintah pusat. Dalam upaya meningkatkan PAD pada dasarnya ditempuh melalui kebijakan berikut :


(2)

BAB III

88

1. Intensifikasi

Intensifikasi PAD dilakukan dengan cara melakukan pemungutan yang lebih giat, ketat dan teliti. Dalam upaya intensifikasi mencakup aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan SDM, yang dilaksanakan melalui upaya-upaya berikut :

1) Penyempurnaan peraturan daerah dan peraturan Bupati yang terkait dengan penyesuaian tarif retribusi;

2) Meningkatkan kegiatan penyuluhan/ penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat membayar pajak maupun retribusi.

3) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengelola PAD. 5) Peningkatan pengelolaan pendapatan daerah yang didasarkan prinsip

transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme;

6) Pemantapan kelembagaan dan sistem operasional pemungutan pendapatan asli daerah;

7) Optimalisasi pengelolaan asset daerah;

8) Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

9) Optimalisasi pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada RSUD M. Ali Hanafiah.

2. Ekstensifikasi

Melaksanakan kajian-kajian teknis yang berkaitan dengan sumber-sumber objek pendapatan yang belum tertampung di dalam peraturan daerah.

b. Dana Perimbangan

Ketergantungan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terhadap pemerintah pusat sangat tinggi, hal ini terlihat dari tingginya kontribusi dana perimbangan terhadap pendapatan daerah. Dana Perimbangan tersebut terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Mengingat tingginya ketergantungan tersebut, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan penerimaan dana perimbangan yaitu, sebagai berikut:

1) Melakukan konsolidasi data dengan Badan Pusat Statistik, sehingga data yang digunakan dalam penghitungan dana perimbangan sudah merupakan data yang akurat.

2) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Pusat, DPR RI dan DPD RI dan Pemerintah Provinsi.

3) Memfasilitasi upaya peningkatan penerimaan Negara dari sektor pajak dan non pajak.

c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Pendapatan Daerah yang berasal dari lain-lain pendapatan daerah yang sah berupa pendapatan hibah, dana bagi hasil pajak Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus serta bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi memberikan konstribusi yang cukup besar terhadap penerimaan daerah Kabupaten Tanah Datar. Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan daerah lain-lain pendapatan daerah yang sah antara lain:

1) Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah serta mencari peluang-peluang untuk mendapatkan bantuan berupa hibah dan dana penyesuaian otonomi daerah.

2) Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dalam peningkatan penerimaan pajak provinsi karena hal ini akan menyangkut besarnya bagi hasil untuk daerah dari Pajak Provinsi.


(3)

BAB III

3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan belanja daerah diarahkan dalam bentuk:

a. Pemenuhan gaji PNS dengan mengantisipasi kenaikan gaji tahun 2016

b. Mengalokasikan anggaran secara proporsional untuk pemenuhan 10 prioritas pembangunan yang tersebar pada urusan wajib dan urusan pilihan

c. Penganggaran untuk mendukung program nasional

d. Pemecahan terhadap masalah mendesak antara lain penanganan bencana alam dan kerawanan sosial

e. Memprioritaskan program dan kegiatan yang belum dapat diselesaikan pada tahun anggaran sebelumnya

f. Pencapaian target SPM

Selanjutnya dapat dilihat alokasi realisasi dan perkiraan belanja daerah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.6

Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah tahun 2014 -2016

No Uraian

Jumlah Realisasi Tahun

(n-2) 2014 Tahun Berjalan(n-1) 2015

Proyeksi/Target pada Tahun Rencana (n)

2016

(Rp.) (Rp.) (Rp.)

II. BELANJA 971.007.739.987,00 1.162.014.964.323,62 1,445,001,990,799.60 2.1 BELANJA TIDAKLANGSUNG 684.569.119.624,00 818.877.794.999,02 948,577,528,824.60 2.1.1 Belanja Pegawai 611.719.886.606,00 710.964.495.876,42 775,424,277,265.90 2.1.2 Belanja Hibah 12.067.884.397,00 28.118.285.430,00 10.667.352.000,00 2.1.3 Belanja BantuanSosial 21.204.348.140,00 10.686.327.500,00 10.686.327.500,00 2.1.4 Belanja Bagi Hasilkepada Pemerintahan

desa 58.271.500,00 2.504.734.643,60 2,685,980,447,00 2.1.5

Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa (Nagari) dan Parpol

39.425.228.981,00 62.603.951.549,00 141,613,591,611,70 2.1.6 Belanja Tak Terduga 93.500.000,00 4.000.000.000,00 7,500,000,000.00 2.2 BELANJALANGSUNG 286.438.620.363,00 343.137.169.324,00 496.424.461.975,00 Sumber data: Hasil rumusan TAPD Kabupaten Tanah Datar

Belanja tidak langsung adalah belanja yang diperuntukan bagi belanja pegawai termasuk gaji dan tambahan penghasilan, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada pemerintah desa, belanja bantuan keuangan kepada pemerintahan desa dan parpol dan belanja tidak terduga.

Rencana belanja pegawai tahun 2016 diproyeksikan naik sebesar 6% hal ini dipengaruhi oleh beberapa kebijakan pemerintah antara lain:

1. Antisipasi kenaikan gaji pegawai 2. Penambahan formasi pegawai baru 3. Penyesuaian tambahan penghasilan


(4)

BAB III

90

Alokasi belanja langsung sesuai pagu indikatif Rp. 496.424.461.975,00 naik sebesar Rp.153.287.292.651,00 atau 44,67% dari tahun 2015 yang digunakan dalam rangka pencapaian target RPJMD dan SPM serta mewujudkan tema pembangunan tahun 2016 yang telah ditetapkan.

Pagu indikatif belanja langsung per SKPD dapat dilihat pada tabel berikut :

No SKPD APBD TAHUN 2015 RKPD TAHUN 2016

1 Dinas Pendidikan 39,848,420,791,-

44,315,000,000,-2 Dinas Kesehatan 40,874,044,344,-

50,394,863,000,-3 Rumah Sakit Umum Daerah 38,009,556,300,-

45,340,735,800,-4 Dinas Pekerjaan Umum 75,194,426,810,-

136,761,310,000,-5 Bappeda dan Penanaman Modal 3,806,970,500,-

5,602,900,000,-6 Dinas Perhubungan, Kominfo 2,888,774,000,-

7,704,663,000,-7 Kantor Lingkungan Hidup 4,213,263,500,-

6,161,968,000,-8 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 1,263,815,000,-

4,817,500,000,-9 Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil 1,260,837,300,-

3,223,750,000,-10 Dinas Koperindagpastam 6,053,356,400,-

11,039,693,500,-11 Dinas Budpar, Pemuda dan OlahRaga 9,213,597,900,-

13,135,000,000,-12 Kantor Kesatuan Bangsa DanPolitik 2,024,878,800,- 3,474,704,000

13 Kantor Satuan Polisi PamongPraja 2,023,426,100,-

1,879,424,000,-14 Badan Penanggulangan BencanaDaerah 3,197,833,900,-

5,151,650,000,-15 Sekretariat Daerah 34,698,626,400,-

35,835,344,600,-16 Sekretariat DPRD 19,753,893,100,-

18,278,140,200,-17 DPPKA 5,231,948,800,-

10,890,123,300,-18 Inspektorat 1,748,398,400,-

2,453,700,600,-19 BKD dan Pendidikan Pelatihan 3,904,031,800,-

6,631,226,300,-20 Kantor Pelayanan PerizinanTerpadu 1,079,460,800,-

1,389,400,000,-21 Kantor Camat X Koto 811,318,700,-

2,453,700,600,-22 Kantor Camat Batipuh 720,929,025,- 1,035,758,650

23 Kantor Camat Batipuh Selatan 580,291,800,-

800,434,100,-24 Kantor Camat Pariangan 938,580,700,-

2,306,832,000,-25 Kantor Camat Rambatan 635,529,000,-

1,206,941,000,-26 Kantor Camat Lima Kaum 946,405,825,-

1,539,566,625,-27 Kantor Camat Tanjung Emas 665,040,100,-

586,386,250,-28 Kantor Camat Padang Ganting 667,512,400,-


(5)

1.062,931,000,-BAB III

No SKPD APBD TAHUN 2015 RKPD TAHUN 2016

30 Kantor Camat Lintau Buo Utara 907,102,500,-

858,619,500,-31 Kantor Camat Sungayang 591,977,800,-

2.075,760,000,-32 Kantor Camat Sungai Tarab 731,540,325,-

1.095,939,650,-33 Kantor Camat Salimpaung 531,584,600,-

566,442,550,-34 Kantor Camat Tanjung Baru 601,333,700,-

878,319,550,-35 Kantor Ketahanan Pangan 1,574,979,060,-

1,873,107,000,-36 Badan Taskin & PMPKB 8,969,785,500,-

12,222,013,700,-37 Kantor Perpustakaan, Arsip danDokumentasi 1,594,634,400,-

5,064,200,000,-38 Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan 15,792,411,184,-

33,363,141,000,-39 Dinas Peternakan dan Perikanan 8,983,648,460,-

11,664,455,000,-JUMLAH 343,137,169,324,-

496,424,461,975,-3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah dalam hal ini meliputi penerimaan pembiayaan yang terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (SiLPA) serta pengeluaran pembiayaan terdiri dari penyertaan modal kepada BUMD dan pada bank Nagari.

Arah kebijakan pembiayaan daerah adalah :

a. Untuk mengantisipasi SiLPA, maka diupayakan untuk lebih kecil dari tahun sebelumnya karena semakin efektifnya perencanaan dan penyerapan anggaran. b. Terhadap penyertaan modal pada BUMD dilaksanakan seefektif mungkin

tergantung kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah.

Selanjutnya dapat dilihat alokasi realisasi dan perkiraan pembiayaan daerah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.7

Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah 2014-2016

No Uraian

Jumlah Realisasi Tahun

(n-2) 2014 Tahun Berjalan(n-1) 2015

Proyeksi/Target pada Tahun Rencana

(n) 2016

(Rp.) (Rp.) (Rp.)

III. PEMBIAYAAN DAERAH 103.355.861.586,96 81.123.397.551,02 122,774,050,399.60 3.1 PENERIMAANPEMBIAYAAN 119.355.861.586,96 81.123.397.551,02 122,774,050,399.60 3.1.1 Sisa lebih perhitungananggaran sebelumnya

(SILPA) 119.355.861.586,96 81.123.397.551,02 122,774,050,399.60 3.2 PENGELUARANPEMBIAYAAN 16.000.000.000,00 - -3.2.1 Penyertaaan Modal padaBank Nagari 16.000.000.000,00 -

-3.2.2 Penyertaan Modal PadaPDAM - -


(6)

BAB III