S TM 0905649 Chapter1

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan suatu
bangsa. Melalui pendidikan ini manusia dapat mengembangkan berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu sendiri.
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang disengaja, terarah dan
bertujuan. Tujuan pendidikan yang harus dicapai pada hakekatnya merupakan
bentuk-bentuk atau pola tingkah laku yang harus dikuasai oleh peserta didik, baik
pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Secara operasional tujuan yang ingin
dicapai melalui proses pendidikan tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam
UUSPN Nomor 20 tahun 2003, pasal 3 yang menyatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.
Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa pendidikan nasional

adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan melalui jalur pendidikan
formal dan non formal. Pendidikan formal merupakan salah satu pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah baik itu sekolah umum maupun sekolah kejuruan.
Pendidikan umum lebih mempersiapkan lulusannya untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan lembaga yang berperan dalam penyiapan
tenaga kerja adalah lembaga pendidikan kejuruan.
Pendidikan kejuruan merupakan sebuah sistem pendidikan yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga memiliki keterampilan dan

Fani Aditya, 2014
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi
Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2
kemampuan hidup, seperti yang diungkapkan dalam UUSPN Nomor 20 Tahun
2003 pasal 21 bahwa:
Pendidikan kejuruan merupakan jenjang pendidikan menengah yang
bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan sikap pemahaman ilmu
dan pengetahuan serta teknologi, apresiasi seni dan keterampilan hidup

mandiri atau mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1

Kutipan di atas menjelaskan bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah
menyiapkan peserta didik agar menjadi tenaga kerja yang produktif dan
kompeten. Perkembangan dan perubahan di dunia kerja menuntut adanya sumber
daya manusia yang berkualitas sebagai tenaga kerja yang terlatih, terdidik, dan
terampil di bidangnya. Demi terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang
berkualitas, maka proses penyiapan tenaga kerja perlu dilakukan secara terencana
dan sistematis. Salah satu cara dalam mempersiapkan tenaga kerja yang
berkualitas adalah dengan cara menciptakan situasi pembelajaran yang baik dan
terencana dengan benar.
Hal ini menuntut guru untuk membuat rencana pembelajaran sebaik
mungkin agar proses pembelajaran yang dilakukan dapat menarik perhatian
peserta didik. Peserta didik akan memiliki persepsi yang baik sebagai stimulus
awal untuk menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam belajar untuk mencapai
tujuan belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Gage dan Barliner dalam
(Syamsudin, 1996, hlm.18) menyatakan bahwa:
Guru berperan, bertugas dan bertanggung jawab sebagai pelaksana
(organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,

menggerakan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
rencana.
Agar peserta didik memiliki dasar pengetahuan yang kuat, maka proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada kenyataannya peserta didik mengalami
beberapa kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar yang disebabkan

Fani Aditya, 2014
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Persepsi Peserta Didik Terhadap Motivasi
Belajar Pada Memelihara/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin di SMKN 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3
oleh beberapa faktor. Hal ini dapat digambarkan dari hasil pengamatan penulis
selama melaksanakan tugas Program Pengalaman Lapangan, diantaranya yaitu:
(1) Sebagian peserta didik yang gelisah ketika mengikuti proses belajar mengajar;
(2) Sebagian peserta didik yang sering minta izin atau keluar masuk kelas dengan
alasan ke kamar mandi; (3) Banyaknya peserta didik yang merasa jenuh mengikuti
proses belajar mengajar (4) Sebagian peserta didik yang merasa tidak memperoleh
perhatian ddari guru; (5). Sebagian peserta didik tidak mengetahui tujuan dan

manfaat dari pembelajaran; (6). Sebagian peserta didik merasa tidak memperoleh
dorongan motivasi dari guru. Kenyataan tersebut menggambarkan bahwa
kemampuan pedagogik guru atau penampilan kerja guru dalam mengajar kurang
baik sehingga motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses belajar
mengajar rendah. Motivasi peserta didik dalam belajar akan mempengaruhi hasil
belajar. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Surya (1992,hlm.191) yang
menyatakan bahwa:
Hasil belajar seseorang tergantung pada tingkat potensinya (kemampuan),
baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Anak yang berpotensi tinggi
cenderung untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, demikian pula
sebaliknya, adapun potensi (kemampuan) disini bisa berupa kerajinan,
keseriusan dan motivasi siswa dalam belajar.
Tabel 1.1
Hasil Belajar Peserta Didik Tingkat XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
memelihara/servis sistem bahan bakar
bensin
Frekuensi
Persentase
9,00 – 10,00
A

29
22,14 %
7,00 – 8,99
B
37
28,24 %
6,00 – 6,99
C
30
22,90 %