Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Perjudian (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, ProvinsiMaluku Utara) T2 092011009 BAB I

Ba b 1.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perjudian atau judi sudah lama ada, namun sampai saat ini
belum dapat dijelaskan secara tepat kapan dikenal oleh manusia.
M enurut Cohan (1964, dalam Papu 2002), perjudian sudah ada sejak
prasejarah. Kegiatan perjudian atau judi ini bahkan dianggap seusia
dengan peradaban manusia.
Persebaran perjudian bisa dibilang tidak mengenal istilah
wilayah atau teritorial daerah. M yers, (2004) mengatakan tahun 2000,
60% orang Inggris terbiasa membeli tiket lotre. Selain di negara-negara
maju perjudian juga tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Mulai dari
Jakarta, Surabaya, Semarang dan lain sebagainya. Ini senada dengan
Kartono, (2007) mengatakan, bahwa sejak pertengahan tahun 60-an
tempat-tempat judi bermunculan bagaikan cendawan tumbuh di
musim hujan, baik yang legal maupun tidak, dan mencapai puncaknya
disekitar tahun 77-an. M enurut M ujijono, (2004) judi buntut sudah
lama ada pada dekade 70-an, muncul Nalo, Lotto, SDSB, dan Porkas.
Kemudian di Yogyakarta muncul Totor, M acan, Rejeki, Lucky 777 dan

di Surakarta muncul Capcykie serta di kota Semarang muncul kuda
lari.
Secara istilah perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu
mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai,
dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada
peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan
kejadian-kejadian yang tidak atau belum tentu hasilnya (Kartono,
1999). Ketidakpastian hasil dalam melakukan perjudian memunculkan

1

banyak angan-angan yang terkadang meleset dari harapan dan
menimbulkan ketegangan tersendiri dari setiap penjudi.
Bagi sebagian masyarakat tertentu kegiatan berjudi sudah
menjadi kebiasaan atau menjadi kebudayaan mereka, seperti perjudian
adu ayam yang telah berkembang lama pada masyarakat Bali. Geertz
(1973), meneliti tentang kegiatan sabung ayam dan kaitannya dengan
kehidupan sosial masyarakat Bali. Hasil penelitian menunjukkan
realitas lain dari kegiatan sabung ayam, yaitu ada hubungan antara
sabung ayam dengan kekuasaan, status, dan harga diri pada masyarakat

pelakunya. Hubungan ini sebagai refleksi masyarakat (pria-pria) Bali
terhadap diri mereka sendiri. M aknanya, semakin kuat dan seringnya
ayam aduan milik mereka menang, maka harga diri mereka semakin
tinggi.
Dewasa ini, berbagai macam dan bentuk perjudian sudah
demikian merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang
bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Beragam
macamnya jenis judi yang berkembang saat ini, judi togel atau toto
gelap (kegiatan menebak angka) merupakan jenis judi yang paling
dikenal dan sering dilakukan masyarakat. Toto atau totoan dalam
Bahasa Jawa jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti
“taruh”, “taruhan”, atau “pertaruhan” (Azania, 2013). Togel merupakan
bentuk permainan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh
uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono,
2001).
M enjamurnya perjudian tersebut terbukti lewat banyaknya
kasus judi togel yang berhasil diungkap dan berita-berita penangkapan
para pelaku judi togel, baik bandar, pengepul, maupun pemain yang
dilakukan oleh pihak berwajib di berbagai daerah.
Tobelo adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Halamahera

Utara (HALUT), Provinsi M aluku Utara (MALUT), sepertinya juga
terkena imbas maraknya perjudian togel. Sudah beberapa tahun lalu
hingga saat ini, perjudian togel dipraktikkan oleh sebagian masyarakat,
ini terlihat dari beberapa kasus yang terjadi, seperti data yang
2

diperoleh dari media massa Liputan6.com Ternate, Selasa (19/04/2004),
polisi meringkus M arni dan Iskandar. Pasangan suami istri itu adalah
pengumpul judi togel di Ternate. Omzet mereka cukup besar, dalam
satu hari keduanya bisa mengumpulkan uang Rp. 750.000. M arni dan
Iskandar mengatakan, kupon togel yang mereka jual milik seorang
warga Tobelo, HALUT. M ereka menekuni bisnis terlarang ini karena
tergiur keuntungan besar. Keduanya mendapatkan komisi 10-15 persen
per kupon. Satu hari mereka bisa menjual sekitar 30 sampai 50 lembar
kupon1.
Selanjutnya praktik dan aktivitas masyarakat terhadap
perjudian Togel (Toto gelap) juga berhasil diringkus oleh aparat
kepolisian yaitu, pada hari M inggu (24/06/2012) pukul 16:30 W IT
bertempat di Desa Igobula Kecamatan Galela Selatan Kabupaten
Halmahera Utara (HALUT) Direktorat Reskrim Umum Polda M aluku

Utara (M ALUT) melakukan penangkapan kepada saudara Fai
(pengepul). Selesai melakukan interogasi dari keterangan tersangka tersebut maka pada hari M inggu 24/06/2012 pukul 19:00 W IT
team melakukan penangkapan lagi terhadap saudara Uce (bandar) dan
mengamankan barang bukti yang digunakan untuk melakukan
permainan judi togel di Desa W ari Kecamatan Tobelo HALUT2.
M asih dengan kasus yang sama juga, Tim gabungan Polres
Halmahera Utara (HALUT) Rabu 31/07/2013 sekitar pukul 23.00
malam, menangkap seorang penjual kupon judi toto gelap (togel)
bernama Jensanda (30 tahun). Jensanda warga Desa M amuya ini
tertangkap tangan di jalan kawasan Desa M KCM Tobelo, saat akan
melakukan transaksi togel dengan sesorang bernama Fiko. Informasi
yang diperoleh M alut Post, pelaku yang berperan sebagai pengecer itu,
akan mengantar hasil rekapan togel bersama uang Rp 1 juta, ke Fiko.
Agar aksi tidak diketahui aparat kepolisian, mereka janjian bertemu di
kawasan Desa M KCM. M ereka berani bertransaksi di tempat terang,
1

Sumber:
http://news.liputan6.com/read/99835/suami-istri-pengedar-togel-dibekuk.
Diunduh Maret 2013.

2 Sumber : http://humas.polri.go.id/PressReleases/Pages/PRESS-RELEASE-SINDI KATPERJUDI AN-JENI S-TOGEL.aspx. Diunduh Agustus 2013.
3

namun aksi itu diketahui tim gabungan aparat kepolisian yang
melewati lokasi saat razia di sejumlah tempat. Pelaku yang berprofesi
sebagai petani itu tertangkap tangan sementara temannya belum di
lokasi, polisi kemudian menyita barang bukti berupa 6 rekapan togel
dan uang Rp 1 juta. Pelaku lalu digiring ke Polres untuk dimintai
keterangan sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatanya3.
Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, perjudian togel
sudah lama ada di Kecamatan Tobelo. W alaupun aparat kepolisian
setempat sudah mengambil langkah-langkah penindakan terhadap
kasus perjudian itu, namun sampai saat ini perjudian togel masih tetap
dipraktikkan. Perjudian tersebut masih dipraktikkan karena terkait
dengan berbagai hal antara lain; terkait dengan teknik permainannya
yang sangat mudah dan hasil kemenangan yang diperoleh cukup besar.
Putra, (2004) mengatakan konsumen dalam memainkan judi kupon
togel mengeluarkan uang untuk menebak angka mulai dari Rp.1000,00
hingga tak terbatas. Sedangkan hasil “tembusannya” tergantung dari
pada angka yang ditebak dan berkali lipatan dari uang taruhan

konsumen. Lebih lanjut Kartono, (2001) menjelaskan nomor togel
dimulai dari nomor 01-00 (yakni 100), untuk 1 nomornya seharga 1000
rupiah. Sedangkan dalam permainan tersebut terdapat 3 macam angka
yakni 2 angka yang dinamakan bete, 3 angka yang dinamakan kopkopan dan 4 angka yang dinamakan as-asan. 2 angka mendapatkan
60.000 rupiah, 3 angka mendapatkan 300.000 rupiah dan 4 angka
mendapatkan 2.000.000 rupiah. Itupun berlaku untuk kelipatannya
seperti : membeli angka kop-kopan yakni 3 angka sebanyak 4 kali,
maka kalau ketiga nomor tersebut keluar akan mendapatkan 300.000
rupiah dikalikan 4 yakni sebanyak 1.200.000 rupiah. Sedangkan jumlah
nomor keseluruhan yang akan keluar adalah 4 nomor.
M elihat cara permainan judi togel yang mudah dimainkan,
dengan menebak angka dan hanya bermodalkan uang Rp.1000 (seribu
rupiah) dan apabila angka tebakannya benar si pemenang akan
mendapatkan uang berkali-kali lipat dari modal yang ia pertaruhkan.
3

4

Sumber : http://malutpost.co.id/?p=45454. Diunduh Agustus 2013.


Hal ini jugalah penyebab judi togel digemari dari berbagai golongan
masyarakat. Bagi masyarakat dengan status sosial rendah, di mana
keadaan perekonomian yang memprihatinkan dan menyulitkan akibat
kurangnya lapangan pekerjaan, serta rendahnya tingkat penghasilan,
perjudian ini merupakan sumber pendapatan tambahan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti yang dikatakan
Sudiharto, (2005) meneliti tentang praktik perjudian legal terselubung
di Indonesia dan penyebab seseorang melakukan judi. Dari hasil
penelitiannya itu ia menyimpulkan bahwa judi yang marak terjadi pada
masyarakat merupakan salah satu mekanisme untuk bertahan hidup
yang paling minimal. Orang-orang berjudi karena lapangan kerja sulit
didapat, sehingga masyarakat yang dilanda persoalan ekonomi akibat
harga-harga kebutuhan yang terus naik lebih memilih untuk berjudi
demi memenuhi kebutuhan ekonominya.
M araknya judi togel yang menyebar luas dalam masyarakat
didasari oleh adanya hubungan sosial yang terjalin dalam keseharian
atau rutinitas yang dijalani. Hubungan sosial mencerminkan hasil
interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama dapat menimbulkan
pertukaran sosial. Ibrahim, (2006) mengatakan, hubungan sosial
mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama

sehingga menghasilkan jaringan, pola kerjasama, pertukaran sosial,
saling percaya, termasuk nilai dan norma yang mendasari hubungan
sosial tersebut. Hasil interaksi yang menimbulkan terjadinya
pertukaran sosial antar individu dalam lingkungan sosial masyarakat,
menyebabkan mereka menyerap pengetahuan yang didapat dari
pertukaran sosial tersebut dan menggunakannya untuk menginterpretasikan pengalaman hidup mereka, sehingga menjadi bagian
dari kehidupan para pelaku judi togel.
M araknya perjudian togel juga tidak terlepas dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang turut mempengaruhi. Seperti
dalam penelitian Azania, (2013) mengatakan, dalam permainan judi
togel terdapat pemanfaatan teknologi yang diterapkan oleh “karyawan”
bandar, dengan cara menjalankan judi togel menggunakan teknologi
5

internet. Ini berarti terdapat unsur-unsur kebudayaan terkait dengan
sistem ilmu pengetahuan dan sistem teknologi yang dimanfaatkan.
Penggunaan teknologi seperti internet adalah untuk menarik
perhatian masyarakat khususnya bagi mereka yang gemar melakukan
perjudian. Teknologi (internet) digunakan agar mempermudah setiap
penjudi dalam melakukan perjudian togel tersebut. Penggunaan

teknologi internet dipakai para penjudi khususnya para bandar wilayah
dalam melakukan perjudian dengan bandar judi utama yang memegang
sistem perjudian togel. Lebih lanjut Azania, (2013) mengatakan sistem
judi togel tidak dijual langsung pada masyarakat, namun melalui
bandar judi wilayah yang terhubung dengan bandar judi utama lewat
internet.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan
oleh para pelaku atau pebisnis togel yang menerapkan teknologi
(internet) dalam menjalankan perjudian, serta adanya hubungan sosial
yang terjalin dalam keseharian atau rutinitas masyarakat yang turut
serta mendukung perjudian tersebut, maka tidak dapat dipungkiri
perjudian togel telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, tidak
terkecuali juga pada masyarakat Kecamatan Tobelo. Permasalahan
perjudian ini masih perlu dikaji karena berkaitan dengan berbagai
dimensi kehidupan antara lain, berdampak pada segi kehidupan sosialekonomi di masyarakat dan lain sebagainya.
M engingat pula bahwa praktik perjudian tersebut adalah
merupakan bentuk pelanggaran hukum, di mana dalam hukum positif
yang berlaku di Indonesia, baik yang di atur dalam KUHP pasal 303
maupun diluar KUHP seperti dalam UU No. 7 Tahun 1974 tentang
Penerbitan Perjudian dan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1981

tentang Pelaksanaan UU No. 7 Tahun 1974, kesemuanya menetapkan
perjudian sebagai kejahatan sehingga praktiknya perlu dicegah dan
ditanggulangi. Dalam ajaran semua agama pun tidak diperbolehkan
melakukan, dan mempraktikkan perjudian karena melanggar dengan
aturan dan norma agama.

6

Perjudian ini harus mendapat perhatian serius dari semua
pihak baik masyarakat, aparat kepolisian dan aparat pemerintah. Oleh
sebab itu perjudian harus dilihat dan perlu dikaji secara mendalam dari
berbagai sisi atau aspek kehidupan baik hukum, agama, sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
Penelitian tentang perjudian juga telah dilakukan oleh
beberapa peneliti lain, seperti: Sulistiyono, (2002) dalam tesisnya yang
berjudul pola interksi antar pengelola dengan masyarakat di lokasi
perjudian Harco M angga Dua Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat,
menemukan bahwa pola interaksi yang terjadi diantara orang-orang
yang ada dalam organisasi perjudian Harco M angga Dua (HM D)
merupakan interaksi yang bersifat formal, yang terbentuk secara

perorangan. Dengan demikian interaksi tersebut merupakan interaksi
sosial yang membentuk jaringan sosial. Bentuk-bentuk interaksi sosial
yang terjadi dalam organisasi perjudian HM D berupa hubungan
patronklien dan hubungan yang menguntungkan. Hubungan yang ada
dalam perjudian ini dapat dibagi dua yaitu hubungan internal adalah
hubungan yang terjadi diantara orang-orang yang berperan secara
langsung dalam pengoperasian perjudian yaitu hubungan antara
bandar, karyawan, koordinator. Sedangkan hubungan eksternal adalah
hubungan yang terjadi antara orang yang tergabung dalam kelompok
internal dengan orang luar yang secara langsung mendukung terhadap
keberadaan perjudian yaitu penjudi, aparat, preman, dan wartawan.
Adrianto (2003), dalam tesisnya yang berjudul perjudian
sabung ayam di Bali, Ardianto melihat keberlangsungan sabung ayam
di Bali, karena merupakan salah satu kegiatan adat, juga karena adanya
hubungan patron klien antra oknum polisi dengan penyelenggara
perjudian sabung ayam. Ruang lingkup masalah penelitian adalah
masyarakat adat Bali, perjudian sabung ayam yang termasuk “tajen
terang” yaitu perjudian yang merupakan kegiatan adat dan “tajen
branangan” yaitu perjududian yang merupakan bentuk pelanggaran
hukum, hubungan patron klien yang terjadi antara penyelenggaraan
perjudian sabung ayam dengan oknum aparat polisi, dan aturan-aturan
dalam konteks sabung ayam. Hasil penelitiannya menemukan tindakan
7

perjudian sabung ayam di Bali telah menjadi lahan oknum polisi untuk
mengutip uang sehingga menjadi hubungan patron-klien antar oknum
polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam.
Putra (2003), dalam tulisannya pada jurnal dengan penelitian
yang berjudul judi kupon togel kaitannya dengan disharmonisasi
kehidupan rumah tangga konsumennya di Yogyakarta. Dari hasil
penelitiannya menunjukan bahwa kebanyakan subjek pada awalnya
mempunyai motivasi membeli togel hanya sebagai kegiatan iseng
untuk mencoba atau sekedar ingin tahu. Namun pada kelanjutannya
subyek mengalami ketagihan untuk membeli kupon judi togel setiap
harinya karena telah terkondisikan dengan kekalahan ataupun
kemenangan sebelumnya. Di samping itu terdapat asumsi-asumsi yang
kontradiktif di dalam masyarakat terkait dengan judi togel. Asumsi
yang pertama bahwa judi togel dapat meningkatkan angka
kriminalitas, menurunkan etos kerja, dan menimbulkan disharmonisasi
rumah tangga. Hal yang melandasi ini adalah banyaknya bukti-bukti
tentang anak yang mencuri uang dan suami yang menjual barang istri
untuk mempertaruhkannya dalam togel. Asumsi kedua berpendapat
sebaliknya, bahwa judi togel justru dapat menurunkan angka
kriminalitas dan mendukung perekonomian daerah. Apabila judi togel
ditutup, golongan-golongan yang terlibat di dalamnya seperti bandar,
agen, pengepul, konsumen, keamanan atau pelindung kegiatan judi
togel dapat dirugikan. M ereka yang hidup dari kegiatan tersebut malah
dapat menimbulkan tingginya angka kriminalitas.
Tiyanto, (2006) dalam tesisnya yang berjudul kebijakan
penegakan hukum pidana dalam rangka penanggulangan perjudian.
Tiyanto melihat permasalahan yang dihadapai yaitu apakah kebijakan
hukum pidana di Indonesia yang ada saat ini telah memadai dalam
rangka menanggulangi perjudian dan bagaimana kebijakan aplikatif
hukum pidana, serta bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana di
masa yang akan datang untuk menanggulangi tindak pidana perjudian.
Penelitian ini lebih melihat pada pengaturan tindak pidana perjudian
yang telah diatur dalam hukum KUHP sesusai dengan perubahan oleh
undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang penerbitan perjudian. Hasil
8

penelitiannya menunjukan kebijakan-kebijakan penanggulangan
perjudian di masa yang akan datang tetap harus dilakukan dengan
sarana penal. Kebijakan formulasi hukum pidana harus lebih optimal
dan mampu untuk menjangkau perkembangan tindak pidana perjudian
dengan bersaranakan teknologi canggih.
Azania (2013), dalam tulisannya pada jurnal yang berjudul
strategi adaptasi bandar judi togel (Toto Gelap) di kota Pasuruan. Dari
hasil penelitiannya disimpulkan kelompok di sekitar bandar yang juga
terjun dalam kegiatan judi togel tentunya tidak terganggu dengan
strategi adaptasi yang dilakukan oleh bandar, mereka justru
diuntungkan. Sementara itu, lingkungan sosial yang berada di luar
lingkup judi togel merasakan adanya gangguan lingkungan yang
disebabkan oleh berjalannya kegiatan judi togel itu sendiri.
Lingkungan kerja bandar yang menjadi pihak yang tidak diuntungkan,
sebab dengan adanya salah satu oknum anggota yang bekerja menjadi
bandar, ini berarti telah tercipta lingkungan sosial yang tidak
semestinya. Oknum anggota sudah seharusnya mentaati hukum dan
undang-undang yang berlaku, namun di sini anggota aparat justru yang
mengepalai kegiatan judi togel yang ilegal.
Berdasarkan latar belakang masalah, dan beberapa penelitian
yang sudah terlebih dahulu dilakukan, dengan latar belakang dan sudut
pandang yang berbeda-beda, maka itu juga peneliti ingin mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai perjudian. Dengan mengangkat judul
PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” di Kecamatan
Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi M aluku Utara).

Rumusan M asalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah : “Bagaimana praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek
sosial, dan aspek ekonomi?”.
9

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengambarkan praktik perjudian
togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel,
ditinjau dari aspek Sosial dan Ekonomi.

M anfaat Penelitian
M anfaat Teoritis

Diharapkan penelitian dan kajian ini dapat berguna sebagai
tambahan referensi dan memperkaya khazanah penelitian dalam kajian
di bidang sosial dan ekonomi. Kajian hasil penelitian ini diharapkan
dapat memperluas segi-segi teoritis sehingga dapat menunjang
penelitian yang berhubungan dengan kasus serupa di masa mendatang.
M anfaat Praktis

Penelitian dan kajian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk
bagaimana bertindak dalam melihat perjudian yang terjadi di
masyarakat dan bisa menciptakan sesuatu pekerjaan yang baru guna
meningkatkan pendapatan dan kesejateraan hidup masyarakat.

Batasan Konsep Penelitian
Penelitian dengan judul PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus
“Judi Kupon Togel” di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara,
Provinsi M aluku Utara) dibatasi pada penelitian dengan konsep sebagai
berikut:

10

Perjudian

Perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau
kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau
keuntungan yang besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa
uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain yang dianggap memiliki
nilai tinggi dalam suatu komunitas, Carson dan Butcher, (1992).
Perjudian yang dimaksudkan dalam penelitian ini terkait dengan
praktik perjudian togel yang dilakukan oleh sebagian masayarakat di
Kecamatan Tobelo Kabupaten Halut, Provinsi M alut. Togel merupakan
bentuk permianan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh
uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono,
2001).

11

Dokumen yang terkait

Analisis kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara

0 6 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Perjudian (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, ProvinsiMaluku Utara)

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Perjudian (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, ProvinsiMaluku Utara) T2 092011009 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Perjudian (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, ProvinsiMaluku Utara) T2 092011009 BAB IV

1 3 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Perjudian (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, ProvinsiMaluku Utara) T2 092011009 BAB V

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Perjudian (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” Di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, ProvinsiMaluku Utara) T2 092011009 BAB VI

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara (Studi Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara)

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara (Studi Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara)

0 0 7

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dari Ritual ke Pasar: Pergeseran Makna Saguer pada Masyarakat Halmahera Utara (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Gossoma, Halmahera Utara) T1 BAB I

0 0 10

TERITORI PEDAGANG KAKI LIMA DI KECAMATAN TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA STUDI KASUS : PASAR LAMA TOBELO

1 1 10