T1 162009034 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Deskriptif. Menurut Bogdan dan
Taylor dalam buku Lexy J.Moleong (2006:45) mendefinisikan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Ida Bagoes Mantra (2004:38) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan atau melukiskan realitas sosial yang kompleks yang ada dalam masyarakat.
Sedangkan Prof.Dr.Sugiyono (2009:9) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
penelitian trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga
data yang diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah
yakni interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang
alamiah. Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam,
menemukan pola dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian
kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam pandangan
fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang
berada dalam situasi tertentu.
3.2.Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga di JL.Kartini no.2 Salatiga. Waktu penelitian mulai berawal dari bulan
Juli sampai Desember.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian Kualitatif, menurut Prof.Dr.Sugiyono (2009:215-242) teknik
pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam studi
dokumentasi, gabungan ketiganya atau trianggulasi.
Pengumpulan data dengan kuesioner hanya sebagai penguat untuk menentukan ke
validan instrument peneliti dan memperkuat hasil wawancara.
1.Wawancara semi struktur dimana penelitian melakukan komunikasi dua arah dengan
informan berdasarkan acuan daftar pertanyaan tipe
terbuka dengan menggunakan
pedoman (interview guide), selanjutnya dengan wawancara lebih mendalam (In depth
interview).Wawancara lebih mendalam digunakan karena pedoman wawancara yang
digunakan belum sepenuhnya dapat merekam pandangan informan yang tidak sepenuhnya
dapat diprediksi sebelumnya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini untuk
mengetahui tentang dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran Di
SMK Diponegoro Salatiga. Wawancara akan dilakukan kepada Kepala Sekolah, satu Guru
Sertifikasi dan Guru yang belum sertifikasi. Jumlah keselurahan guru di SMK Diponegoro
Salatiga adalah 33 Guru dan yang bersertifikasi 8 guru dan yang belum bersertifikasi 25
orang guru.
2.Observasi peneliti sebagai instrument kunci melakukan pengamatan secara seksama
terhadap Dampak sertifikasi guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga.
3.Kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioner yang akan dijawab langsung oleh
Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.
Kuesioner ini dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan modus, ke validan instrument
peneliti dan sebagai alat penunjang penilaian kompetensi pendidik supaya data wawancara
semakin kuat.
4.Trianggulasi sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada tujuannya untuk mencari kebenaran
tentang beberapa fenomena tetapi lebih meningkatkan pemahaman penelitian terhadap apa
yang telah ditemukan. Trianggulasi Fokus pengamatan pada penelitian ini mengamati
beragam peristiwa yang dibutuhkan informasinya untuk menjawab pertanyaan penelitian
dengan menggunakan teknik Trianggulasi atau gabungan.
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:171) Trianggulasi teknik adalah penggunaan
beragam atau gabungan teknik pengungkapan data yang di lakukan kepada sumber data,
menguji kredibilitas data dengan dengan Trianggulasi yaitu mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda.
Pengamatan ini akan di fokuskan kepada sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran, melalui empat kompetensi guru
bersertifikasi maupun yang belum
bersertifikasi dan Kepala Sekolah di SMK Diponegoro Salatiga.
3.4 Unit pengamatan dan Unit Analisis
3.4.1 Unit Analisis
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) Unit Analisis merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah topik penelitian dan memenuhi syarat- sayarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
Kepala Sekolah, guru yang sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi serta peserta didik
karena sesuai dengan masalah penelitian dan merupakan objek dari Dampak sertifikasi
guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang dilihat dari Kompetensi guru.
3.4.2
Unit Pengamataan
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) konsep unit pengamatan dalam
penelitian adalah bagian kecil dari anggota unit analisis yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili unit analisis secara representative. Unit pengamatan
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi yang berjumlah 8 guru di
antaranya 5 Guru Tetap Yayasan (GTY) dan 3 Guru Tidak Tetap (GTT) serta Guru yang
belum Sertifikasi berjumlah 25 guru di antaranya 20 Guru Tetap Yayasan(GTY) dan 4
Guru Tidak Tetap (GTT), pemilihan unit pengamatan di dasarkan pada pertimbangan
peneliti karena unit analisis tesebut dapat mewakili seluruh unit analisis yang berkaitan
dengan dampak sertifikasi guru dalam
Diponegoro Salatiga.
3.5. Instrumen Penelitian
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Instrumen utama dalam penelitian kulitatif adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai
instrument penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan Peneliti sebagai instrumen utama untuk mendukung
memperoleh data maka dibuat daftar pertanyaan sebagai berikut:
3.1 TABEL INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN
DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
DIPONEGORO SALATIGA
NO
1.
Kompetensi
Pedagogik
DAFTAR PERTANYAAN
1.1. Bagaimana Bapak/Ibu menguasai
karakteristik peserta didik dari aspek ,
moral,spriritual, sosial,kultural,emosional
dan intelektual?
1.2. Bapak/Ibu memahami prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata
pembelajaran yang diampu?
1.2. Menyampaikan pembelajaran menyusun
rancangan pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun di lapanagan?
1.3. Bapak/Ibu memanfaatkan teknologi dan
komunikasi
untuk
meningkatkan
pembelajaran serta mencapai tujuan
dalam pembelajaran yang diampu?
1.4. Menyediakan
berbagai
kegiatan
pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi
peserta
didik,
termasuk
kreativitasnya?
1.5. Bagaimana Bapak/Ibu berkomunikasi
secara
efektif,empatik dan santun
dengan peserta didik?
1.6. Bagaimana Bapak/Ibu
hasil belajar siswa?
mengevaluasi
1.7. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran?
1.8. Apakah Bapak/Ibu melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran?
SKOR
10
2.
Kompetensi
kepribadian
1.1. Bersikap sesuai dengan norma agama
yang dianut, hukum dan sosial yang
berlaku
dalam
masyarakat,
dan
kebudayaan nasional Indonesia?
1.2.Apakah Bapak/Ibu sudah berperilaku
sebagai pribadi jujur?
1.3.Apakah
Bapak/Ibu
sudah
berikap
disiplin,arif dan berwibawa dilingklungan
sekolahmaupun masyarakat?
1.4.Apakah Bapak/Ibu menunjukan etos kerja
yang tanggung jawab yang tinggi?
5
1.5. Bagaimana Bapak/Ibu menjunjung tinggi
kode etik profesi guru?
3
4
Kompetensi sosial
Kompetensi
Profesional
1.1. Apakah Bapak/Ibu bertindak objektif
serta
tidak
diskriminaatif
karena
pertimbangan
jenis
kelamin,agama,ras,kondisi
fisik,latar
belakang keluarga dan status sosial
ekonomi?
1.2. Bapak/Ibu mengikutsertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat dalam
program pembelajaran dan dalam
menagatasi kesulitan belajar peserta
didik?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu me beradaptasi di
tempat bertugas di wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman
sosial budaya?
1.4. Bapak/Ibu menyadari makhluk sosial dan
memahami
arti
pentingnya
berkomunikasi baik secara lisan,tertulis?
1.1. Apakah Bapak/Ibu Menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang
diampu?
1.2. Apakah Bapak/Ibu Menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu Mengembangkan
materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif?
1.4. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan
dengan
melakukan
tindakan reflektif?
4
5
5
Mutu
Pembelajaran
1.5. Apakah
Bapak/Ibu
Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi
untuk
berkomunikasi
dan
mengembangkan diri.
1.1. Apakah
Bapak/Ibu
memahami
kompetensi
yang
dimiliki
akan
mempengaruhi baik atau tidaknya mutu
pembelajaran?
3
1.2.Apakah setelah ada program sertifikasi
membuat anda untuk meningkatkan
mutu pembelajaran?
1.3.Bagaimana anda mewujudkan setiap mata
pelajaran yang anda ampu agar
menghasilkan mutu pelajaran baik dan
berkualitas?
3.6. Teknik Analisis Data
Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut untuk mengolah dan
menganalisis data. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif karena
beberapa alasan, Pertama proses induktif dapat lebih bisa menemukan kenyataan-kenyataan
jamak yang terdapat pada data. Kedua, analisis induktif lebih bisa membuat hubungan
peneliti-koresponden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis
demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusankeputusan tentang dapat atau tidaknya pengalihan suatu latar lainnya. Keempat, analisis
induktif lebih dapat menemukan pegaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian
dari struktur analitik. Dalam penelitian kualitatif, metode analisis data lebih banyak
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman (1984:1517) analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui tiga alur proses data reduction,
data display, dan verification.
Pengumpulan data
Reduksi Data
Penyajian data/ Data Display
Kesimpulan penarikan/Verifikasi
Gambar 1.1 Komponen-komponen analisis data model interaktif menurut
( Miles dan
Hubermen)
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan mulai dengan pengumpulan data pada
saat berada di lapangan sampai seluruh data yang diperoleh jenuh dan dapat menjawab
pertanyaan penelitian. Peneliti berada dilapangan untuk melakukan wawancara, mengamati,
mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dipimpin oleh kepala sekolah,Guru
bersertifikasi maupun yang belum bersertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.Data mentah
berupa hasil wawancara, pengamatan, dan dukumentasi yang didapatkan selama proses
penelitian sesegera mungkin akan direduksi. Reduksi data dilakukan dengan merangkum
data, memisahkan data yang penting dari data sampah, memilih data yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan membuang data yang tidak diperlukan. Reduksi data harus dilakukan
sesegera mungkin setelah data diperoleh agar setiap tahapan pengumpulan data terpadu oleh
fokus yang jelas, sehingga observasi dan interview selanjutnya semakin terfokus,
menyempit, dan menemui titik jenuh sehingga penelitian dapat segera diakhiri.
Data yang sudah direduksi dapat disajikan dalam data display. Penyajian data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara membuat bagan serta uraian singkat tentang hubungan
antar kategori. Data display dapat memudahkan peneliti dan pembaca untuk memahami apa
yang terjadi dalam latar penelitian.
Tahap terakhir yang dilakukan dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan (Conclusion: drawing/ verifying). Penarikan
kesimpulan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian yang telah ditentukan pada awal
penelitian. Masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan dapat
berkembang setelah penelitian berada dilapangan/ penelitian berakhir. Analisis data
kualitatif merupakan upayah berlanjut berulang dan terus menerus.masalah reduksi data
,penyajian data dan penarikan kesimpulan/vertifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara
berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susun menyusun.dengan reduksi
data bentuk analisis yang menajamkan menggolongkan, mengarahkan,membuang yang
tidak perlu mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan dapat
ditarik dan diverifikasikan
3.7. Pengujian Kredibilitas Data
Data perlu dilakukan uji validitas dan reliabiltas data, uji validitas dilakukan untuk menguji
apa data itu benar atau tidak. Data dari narasumber atau informant perlu diuji kevalitan /
keabsahan data, untuk mengetahui keabsahan data yang diberikan, sedangkan reliabilitas
bergunan untuk melihat ketetapan data dari nara sumber, pengujian keabsahan data dilakukan
dengan :
3.7.1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dilakukan dari tanggal 13 Desember 2013 ini dilakukan agar
data yang ada dirasa sudah jenuh atau tidak ada lagi data baru yang diperoleh dari
lapangan. peneliti mengamati kembali data yang diperoleh melalui metode wawancara dan
observasi.Peneliti melakukan perpanjangan pengamatan terhadap data yang hanya
berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Dalam perpanjangan
pengamatan ini peneliti menemui lima guru sertifikasi yang belum di wawancara sehinga
semua data dirasakan sudah jenuh dan baik.
3.7.2. Meningkatkan Ketekunan
Peneliti melihat kembali data yang diperoleh dilapangan berguna untuk mengecek
kembali jika ada kesalahan dalam memasukan data. Peneliti mengecek data yang telah
terkumpul dilapangan. Peneliti merasa bahwa data yang terkumpul belum jenuh masih ada
data yang baru berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya tentang kompetensi pedagogik
guru dan kompetensi profesional dalam hal metode pembelajaran,pengusaan meteri yang
diajarkan dan penguasaan teknologi sebagai penunjang pembelajaran. Peneliti perlu
mencermati dan bertanya mendalam dengan nara sumber tentang kompetensi yang dimiliki
dan dampak apa yang dirasakan dengan adanya sertifikasi, peneliti mengecek kembali
kebenaran data dilapangan dengan cara datang kembali kepada narasumber dan meminta
nara sumber untuk memberikan informasi dengan jujur. Selain itu yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan bantuan nara sumber yang dianggap tahu yaitu kepada Kepala
Sekolah dan guru.
3.7.3. Teknik Triangulasi
Peneliti melakukan teknik triangulasi, sumber data, dan waktu. metode ini dilakukan
untuk melihat keabsahan data dari nara sumber dalam metode ini peneliti menanyakan hal
pertanyaan yang sama pada nara sumber dengan teknik yang berbeda ketika teknik pertama
wawancara dilakukan dengan cara terstruktur, tetapi pada teknik yang kedua dilakukan
dengan teknik yang wawancara yang tidak terstuktur. Triangulasi sumber data dilakukan
dengan menanyakan tema yang sama dengan nara sumber/informant yang berbeda untuk
mengecek kebenaran data yang diperoleh dari nara sumber sebelumya. Dalam teknik ini
peneliti menanyakan kepada nara sumber dengan pertanyaan yang sama kepada nara
sumber yang berbeda, khususnya data yang berkaitan dengan dampak sertifikasi di SMK
Diponegoro Salatiga peneliti menemukan dengan adanya guru sertifikasi belum mampu
meningkatkan mutu, ini dapat diamati dari jawaban guru berkaitan dengan pemahaman
kompetensi sebagian guru belum maksimal dalam penerapannya. Kompetensi sosial dan
kepribadian dirasakan guru mudah dalam menerapkan tetapi Kompetensi profesional dan
kompetensi pedagogik dalam menerapkkannya belum maksimal karena adanya keterbatasan
fasilitas media seperti LCD sehinggga guru malas bergantian dan menggunakan dalam
pembelajaran serta tindakan reflektif yang belum dilaksanakan secara rutin oleh
guru.pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah yang membuat peserta didik
bosan dan triangulasi waktu dilakukan dengan mewancara dengan nara sumber yang sama
tetapi waktu yang berbeda. Dalam teknik ini peneliti menanyakan kembali informasi yang
sama kepada nara sumber diwaktu yang berbeda, pertama peneliti melakukan wawancara
tempat nara sumber yaitu di sekolahan yaitu kepala sekolah,guru sertifikasi dan guru yang
belum sertifikasi tetapi karena wawancara kepada guru belum lengkap sehingga pada tahap
kedua peneliti melakukan wawancara lagi di sekolahan mencari guru yang belum di
wawancarai tempatnya diruang kerja masing-masing. Dari teknik ini peneliti memperolah
data yang sama dari nara sumber tidak ada perbedaan seperti pemahaman empat kompetensi
seluruh guru memahami dan menerapkan dengan baik pada kompetensi kepribadian dan
sosial sedangkan penerapan kompetensi profesional dan pedagogik belum berjalan dengan
baik.Tambahan informasi tidak ada yang baru.Sehingga peneliti menarik kesimpulan bahwa
data yang diperoleh dari narasumber ini sudah jenuh.
3.7.4. Analisis Kasus Negatif
Peneliti di dalam teknik ini memeriksa kembali data-data yang diperoleh dilapangan.
Peneliti mengoreksi kembali data atau informasi untuk melihat apakah ada data yang
berbeda dari data yang telah diperoleh. Peneliti melihat kembali data yang diperoleh
berkaitan dengan dampak sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pembelajaran. Berkaitan
dengan hal tersebut terdapat adanya kasus negatif yaitu baik guru yang sertifikasi maupun
yang belum sertifikasi dalam menerapkan pemanfaatan teknologi ke dalam pembelajaran
belum maksimal dapat di buktikan ketika peneliti observasi ke sekolah dari 33 guru hanya
beberapa guru yang menggunakan alat media seperti LCD ketika pembelajaran berlangsung
karena malas bergantian. Pembuatan RPP yang tidak sesuai atau tidak tepat dengan
perencanaan, peneliti mengamati RPP yang di buat para guru yang seharusnya sesuai
dengan perencanaan dan dapat mengembangkan sesuai kurikulum tetapi pada kenyataannya
pembuatan RPP tidak tepat pembelajaran yang harus nya selesai 2 kali pertemuan tetapi
pada kenyataanya selesai 3 hari serta belum maksimalnya guru dalam mengembangkan RPP
dalam pembelajaran .
3.7.5. Melakukan Membercheck
Peneliti melakukan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti dari nara sumber.
Peneliti melakukan pengecekan kembali kepada beberapa nara sumber yang datanya masih
diragukan oleh peneliti akan kebenaranaya. Peneliti melakukan membercheck yang paling
banyak adalah terhadap data yang berkaitan dengan Pemanfaatan teknologi dan penguasaan
meteri yang diajarkan oleh guru sertifikasi yang masih sama seperti sebelum menjadi guru
sertifikasi.Peneliti melakukan pengecekan dengan datang langsung ke sekolah dan masuk
kelas yang sedang diajar guru sertifikasi dan memperlihatkan guru tersebut mengajar masih
monoton tanpa alat peraga hanya menjelaskan dan peserta didik mendengarkan,selain itu
peneliti melihat salah satu RPP yang telah dibuat guru yang tidak sesuai dengan
perencanaan
disebabkan adanya kegiatan sekolah yang tidak diduga sehingga
memperpanjang waktu pertemuan dalam menyelesaikan materi contohnya harusnya proses
belajar mengajar dua pertemuan selesai tetapi karena adanya kegiatan sekolah yang tidak
diduga pertemuan belajar mengajar menjadi tiga sampai empat pertemuan membaca materi
yang diajarkan,ada juga guru yang menyuruh peserta didiknya untuk mencatat materi di
papan tulis.Tetapi dengan pengecekan kembali dan datang ke lokasi serta ikut melihat
bagaimana situasi proses belajar mengajar di kelas, peneliti mendapat gambaran dari lokasi
yang sesungguhnya.Kegiatan ini dilakukan pada saat peneliti melakukan perpanjangan
pengamatan.
3.7.6.Uji validitas dan reliability instrumen
Instrumen perlu di uji kevaliditasnya, peneliti menggunakan SPSS 16 dan instrumen ini
hanya sebagai alat pelengkap dan penunjang supaya hasil wawancara dalam penelitian
kualitatif ini semakin akurat.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
3.2. TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITY DAMPAK SERTIFIKASI
DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
DIPONEGORO SALATIGA
BUTIRAN PERTANYAAN
KEVALIDAN
Apakah Bpk/Ibu memahami membuat perencanaan yang
Valid
sesuai untuk pembelajaran yang akan diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya membantu peserta
Valid
didik dalam menyusun kebutuhan belajar beserta hambatanhambatannya?
Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya memberi penjelasan
Valid
peserta didik bahwa pembelajaran dirancang berdasarkan
kompetensi bukan berdasarkan penilaian subyektif?
Apakah Bpk/ibu memahami seringnya penyusunan RPP akan
Valid
berdampak baik untuk pembelajaran?
Apakah bpk/ibu memahami Memberi metode dan teknik
Valid
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata
pelajaran yang diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu memahami pemanfaataan teknologi dan
Valid
komunikasi dapat meningkatkan pembelajaran?
Apakah Bpk/Ibu memahami untuk menyediakan kegiatan
Valid
pembelajaran yang mendorong peserta didik mencapai prestasi
secara optimal?
Apakah Bpk/Ibu memahami cara menganalisis hasil penilaian
Valid
dan hasil belajar ?
Apakah Bpk/Ibu memahami menggunakan hasil penilaian dan
Valid
evaluasi untuk menentukan ketentuan ketuntasan belajar
Apakah Bpk/Ibu
memahami
melalui ekskul dapat
Valid
mengembangkan potensi peserta didik?
Apakah Bpk/Ibu memahami
bersikap jujur, tegas dan
Valid
manusiawai kepada peserta didik dan lingkungan sekolah
menjamin meningkatkan mutu pembelajaran?
Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Berperilaku yang
Valid
mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia ?
Apakah Bpk/ibu memahami pentingnya berperilaku disiplin,arif
Valid
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
dan berwibawa dilingkungan sekolah maupun masyarakat?
Apakah bpk/ibu memahami Berperilaku yang dapat diteladani
oleh peserta didik dan anggota masyarakat disekitar?
Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai seorang penasehat dan
orangtua peserta didik?
Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai makhluk sosial dan arti
pentingnya berkomunikasi?
Apakah Bpk/Ibu memahami dengan mengikutsertakan orang
tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran
akan mengatasi kesulitan belajar peserta didik?
Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Mengkomunikasikan
hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada sesama guru?
Apakah bpk/ibu Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
komunikasi ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif?
Apakah bpk/ibu memahami menginterpretasikan meteri,
struktur, konsep, dan pola piker ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran yang akan diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu memahami standar kompetensi mata pelajaran
yang diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu Memahami peserta didik harus mengerti
tujuan pembelajaran yang akan diajarkan?
Apakah bpk/ibu memahami pemilihan materi pembelajarn yang
akan diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik?
Apakah Bpk/ibu memahami kemampuan mengolah materi
pelajaran yang akan diajarkan secara kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik?
Apakah Bpk/Ibu memahami kompetensi yang dimiliki akan
mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran?
Apakah Bpk Ibu memahami dengan diadakan Sertifikasi
menjamin peserta didik akan berkualitas?
Apakah Bpk/Ibu memahami untuk selalu mewujudkan setiap
mata pelajaran agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan
berkualitas?
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 3.2 Menunjukkan penyebararan angket yang berjumlah 27 pertanyaan yang
berisi tentang pemahaman kompetensi terhadap kepala sekolah, guru sertifikasi dan
guru yang belum sertifikasi
dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga. Peneliti menganalisis hasil angket menggunakan SPSS 16 dari 27
pertanyaan semua menunjukkan instrument valid.
Hasil temuan peneliti dalam tabel uji validitas dan realibility pemahaman
kompetensi pedagogik yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,671 menjelaskan
Corrected Item-Total Correlation dari 10 pertanyaan menunjukkan hasil (0,590. 0,306.
0,490. 0,369. 0,494. 0,557. 0,658. 0,347.0,410.0,434). Kompetensi kepribadian yang
ada dilampiran menunjukkan reability 0,820 menjelaskan Corrected Item-Total
Correlation dari 5 pertanyaan menunjukkan hasil (0,690. 0,539. 0,803. 0,588. 0,461).
kompetensi sosial yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,615 menjelaskan
Corrected
Item-Total
(0,481.0,409.0,319.0,420)
Correlation
dan
dari
kompetensi
4
pertanyaan
profesional
menunjukkan
yang
ada
hasil
dilampiran
menunjukkan reability 0,462 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari 5
pertanyaan menunjukkan hasil (0,576.0,338.0,365.0,345.0,432). Mutu pembelajaran
yang ada dilampiran reability 0,843 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari
3 pertanyaan menunjukkan hasil (0,686. 0,758. 0,688).
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Deskriptif. Menurut Bogdan dan
Taylor dalam buku Lexy J.Moleong (2006:45) mendefinisikan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Ida Bagoes Mantra (2004:38) mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan atau melukiskan realitas sosial yang kompleks yang ada dalam masyarakat.
Sedangkan Prof.Dr.Sugiyono (2009:9) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
penelitian trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga
data yang diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah
yakni interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang
alamiah. Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam,
menemukan pola dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian
kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam pandangan
fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang
berada dalam situasi tertentu.
3.2.Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian Dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga di JL.Kartini no.2 Salatiga. Waktu penelitian mulai berawal dari bulan
Juli sampai Desember.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian Kualitatif, menurut Prof.Dr.Sugiyono (2009:215-242) teknik
pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam studi
dokumentasi, gabungan ketiganya atau trianggulasi.
Pengumpulan data dengan kuesioner hanya sebagai penguat untuk menentukan ke
validan instrument peneliti dan memperkuat hasil wawancara.
1.Wawancara semi struktur dimana penelitian melakukan komunikasi dua arah dengan
informan berdasarkan acuan daftar pertanyaan tipe
terbuka dengan menggunakan
pedoman (interview guide), selanjutnya dengan wawancara lebih mendalam (In depth
interview).Wawancara lebih mendalam digunakan karena pedoman wawancara yang
digunakan belum sepenuhnya dapat merekam pandangan informan yang tidak sepenuhnya
dapat diprediksi sebelumnya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini untuk
mengetahui tentang dampak sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran Di
SMK Diponegoro Salatiga. Wawancara akan dilakukan kepada Kepala Sekolah, satu Guru
Sertifikasi dan Guru yang belum sertifikasi. Jumlah keselurahan guru di SMK Diponegoro
Salatiga adalah 33 Guru dan yang bersertifikasi 8 guru dan yang belum bersertifikasi 25
orang guru.
2.Observasi peneliti sebagai instrument kunci melakukan pengamatan secara seksama
terhadap Dampak sertifikasi guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga.
3.Kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioner yang akan dijawab langsung oleh
Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi dan yang belum sertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.
Kuesioner ini dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan modus, ke validan instrument
peneliti dan sebagai alat penunjang penilaian kompetensi pendidik supaya data wawancara
semakin kuat.
4.Trianggulasi sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada tujuannya untuk mencari kebenaran
tentang beberapa fenomena tetapi lebih meningkatkan pemahaman penelitian terhadap apa
yang telah ditemukan. Trianggulasi Fokus pengamatan pada penelitian ini mengamati
beragam peristiwa yang dibutuhkan informasinya untuk menjawab pertanyaan penelitian
dengan menggunakan teknik Trianggulasi atau gabungan.
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:171) Trianggulasi teknik adalah penggunaan
beragam atau gabungan teknik pengungkapan data yang di lakukan kepada sumber data,
menguji kredibilitas data dengan dengan Trianggulasi yaitu mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda.
Pengamatan ini akan di fokuskan kepada sertifikasi guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran, melalui empat kompetensi guru
bersertifikasi maupun yang belum
bersertifikasi dan Kepala Sekolah di SMK Diponegoro Salatiga.
3.4 Unit pengamatan dan Unit Analisis
3.4.1 Unit Analisis
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) Unit Analisis merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah topik penelitian dan memenuhi syarat- sayarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
Kepala Sekolah, guru yang sertifikasi dan guru yang belum sertifikasi serta peserta didik
karena sesuai dengan masalah penelitian dan merupakan objek dari Dampak sertifikasi
guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang dilihat dari Kompetensi guru.
3.4.2
Unit Pengamataan
Djam’an Satori & Aan Komariah (2011:46) konsep unit pengamatan dalam
penelitian adalah bagian kecil dari anggota unit analisis yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili unit analisis secara representative. Unit pengamatan
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi yang berjumlah 8 guru di
antaranya 5 Guru Tetap Yayasan (GTY) dan 3 Guru Tidak Tetap (GTT) serta Guru yang
belum Sertifikasi berjumlah 25 guru di antaranya 20 Guru Tetap Yayasan(GTY) dan 4
Guru Tidak Tetap (GTT), pemilihan unit pengamatan di dasarkan pada pertimbangan
peneliti karena unit analisis tesebut dapat mewakili seluruh unit analisis yang berkaitan
dengan dampak sertifikasi guru dalam
Diponegoro Salatiga.
3.5. Instrumen Penelitian
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Instrumen utama dalam penelitian kulitatif adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai
instrument penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan Peneliti sebagai instrumen utama untuk mendukung
memperoleh data maka dibuat daftar pertanyaan sebagai berikut:
3.1 TABEL INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN
DAMPAK SERTIFIKASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
DIPONEGORO SALATIGA
NO
1.
Kompetensi
Pedagogik
DAFTAR PERTANYAAN
1.1. Bagaimana Bapak/Ibu menguasai
karakteristik peserta didik dari aspek ,
moral,spriritual, sosial,kultural,emosional
dan intelektual?
1.2. Bapak/Ibu memahami prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata
pembelajaran yang diampu?
1.2. Menyampaikan pembelajaran menyusun
rancangan pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun di lapanagan?
1.3. Bapak/Ibu memanfaatkan teknologi dan
komunikasi
untuk
meningkatkan
pembelajaran serta mencapai tujuan
dalam pembelajaran yang diampu?
1.4. Menyediakan
berbagai
kegiatan
pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi
peserta
didik,
termasuk
kreativitasnya?
1.5. Bagaimana Bapak/Ibu berkomunikasi
secara
efektif,empatik dan santun
dengan peserta didik?
1.6. Bagaimana Bapak/Ibu
hasil belajar siswa?
mengevaluasi
1.7. Apakah Bapak/Ibu selalu memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran?
1.8. Apakah Bapak/Ibu melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran?
SKOR
10
2.
Kompetensi
kepribadian
1.1. Bersikap sesuai dengan norma agama
yang dianut, hukum dan sosial yang
berlaku
dalam
masyarakat,
dan
kebudayaan nasional Indonesia?
1.2.Apakah Bapak/Ibu sudah berperilaku
sebagai pribadi jujur?
1.3.Apakah
Bapak/Ibu
sudah
berikap
disiplin,arif dan berwibawa dilingklungan
sekolahmaupun masyarakat?
1.4.Apakah Bapak/Ibu menunjukan etos kerja
yang tanggung jawab yang tinggi?
5
1.5. Bagaimana Bapak/Ibu menjunjung tinggi
kode etik profesi guru?
3
4
Kompetensi sosial
Kompetensi
Profesional
1.1. Apakah Bapak/Ibu bertindak objektif
serta
tidak
diskriminaatif
karena
pertimbangan
jenis
kelamin,agama,ras,kondisi
fisik,latar
belakang keluarga dan status sosial
ekonomi?
1.2. Bapak/Ibu mengikutsertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat dalam
program pembelajaran dan dalam
menagatasi kesulitan belajar peserta
didik?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu me beradaptasi di
tempat bertugas di wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman
sosial budaya?
1.4. Bapak/Ibu menyadari makhluk sosial dan
memahami
arti
pentingnya
berkomunikasi baik secara lisan,tertulis?
1.1. Apakah Bapak/Ibu Menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang
diampu?
1.2. Apakah Bapak/Ibu Menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu?
1.3. Bagaimana Bapak/Ibu Mengembangkan
materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif?
1.4. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan
dengan
melakukan
tindakan reflektif?
4
5
5
Mutu
Pembelajaran
1.5. Apakah
Bapak/Ibu
Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi
untuk
berkomunikasi
dan
mengembangkan diri.
1.1. Apakah
Bapak/Ibu
memahami
kompetensi
yang
dimiliki
akan
mempengaruhi baik atau tidaknya mutu
pembelajaran?
3
1.2.Apakah setelah ada program sertifikasi
membuat anda untuk meningkatkan
mutu pembelajaran?
1.3.Bagaimana anda mewujudkan setiap mata
pelajaran yang anda ampu agar
menghasilkan mutu pelajaran baik dan
berkualitas?
3.6. Teknik Analisis Data
Penelitian kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut untuk mengolah dan
menganalisis data. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif karena
beberapa alasan, Pertama proses induktif dapat lebih bisa menemukan kenyataan-kenyataan
jamak yang terdapat pada data. Kedua, analisis induktif lebih bisa membuat hubungan
peneliti-koresponden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis
demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusankeputusan tentang dapat atau tidaknya pengalihan suatu latar lainnya. Keempat, analisis
induktif lebih dapat menemukan pegaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian
dari struktur analitik. Dalam penelitian kualitatif, metode analisis data lebih banyak
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman (1984:1517) analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui tiga alur proses data reduction,
data display, dan verification.
Pengumpulan data
Reduksi Data
Penyajian data/ Data Display
Kesimpulan penarikan/Verifikasi
Gambar 1.1 Komponen-komponen analisis data model interaktif menurut
( Miles dan
Hubermen)
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan mulai dengan pengumpulan data pada
saat berada di lapangan sampai seluruh data yang diperoleh jenuh dan dapat menjawab
pertanyaan penelitian. Peneliti berada dilapangan untuk melakukan wawancara, mengamati,
mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dipimpin oleh kepala sekolah,Guru
bersertifikasi maupun yang belum bersertifikasi di SMK Diponegoro Salatiga.Data mentah
berupa hasil wawancara, pengamatan, dan dukumentasi yang didapatkan selama proses
penelitian sesegera mungkin akan direduksi. Reduksi data dilakukan dengan merangkum
data, memisahkan data yang penting dari data sampah, memilih data yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan membuang data yang tidak diperlukan. Reduksi data harus dilakukan
sesegera mungkin setelah data diperoleh agar setiap tahapan pengumpulan data terpadu oleh
fokus yang jelas, sehingga observasi dan interview selanjutnya semakin terfokus,
menyempit, dan menemui titik jenuh sehingga penelitian dapat segera diakhiri.
Data yang sudah direduksi dapat disajikan dalam data display. Penyajian data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara membuat bagan serta uraian singkat tentang hubungan
antar kategori. Data display dapat memudahkan peneliti dan pembaca untuk memahami apa
yang terjadi dalam latar penelitian.
Tahap terakhir yang dilakukan dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan (Conclusion: drawing/ verifying). Penarikan
kesimpulan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian yang telah ditentukan pada awal
penelitian. Masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan dapat
berkembang setelah penelitian berada dilapangan/ penelitian berakhir. Analisis data
kualitatif merupakan upayah berlanjut berulang dan terus menerus.masalah reduksi data
,penyajian data dan penarikan kesimpulan/vertifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara
berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susun menyusun.dengan reduksi
data bentuk analisis yang menajamkan menggolongkan, mengarahkan,membuang yang
tidak perlu mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan dapat
ditarik dan diverifikasikan
3.7. Pengujian Kredibilitas Data
Data perlu dilakukan uji validitas dan reliabiltas data, uji validitas dilakukan untuk menguji
apa data itu benar atau tidak. Data dari narasumber atau informant perlu diuji kevalitan /
keabsahan data, untuk mengetahui keabsahan data yang diberikan, sedangkan reliabilitas
bergunan untuk melihat ketetapan data dari nara sumber, pengujian keabsahan data dilakukan
dengan :
3.7.1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dilakukan dari tanggal 13 Desember 2013 ini dilakukan agar
data yang ada dirasa sudah jenuh atau tidak ada lagi data baru yang diperoleh dari
lapangan. peneliti mengamati kembali data yang diperoleh melalui metode wawancara dan
observasi.Peneliti melakukan perpanjangan pengamatan terhadap data yang hanya
berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Dalam perpanjangan
pengamatan ini peneliti menemui lima guru sertifikasi yang belum di wawancara sehinga
semua data dirasakan sudah jenuh dan baik.
3.7.2. Meningkatkan Ketekunan
Peneliti melihat kembali data yang diperoleh dilapangan berguna untuk mengecek
kembali jika ada kesalahan dalam memasukan data. Peneliti mengecek data yang telah
terkumpul dilapangan. Peneliti merasa bahwa data yang terkumpul belum jenuh masih ada
data yang baru berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya tentang kompetensi pedagogik
guru dan kompetensi profesional dalam hal metode pembelajaran,pengusaan meteri yang
diajarkan dan penguasaan teknologi sebagai penunjang pembelajaran. Peneliti perlu
mencermati dan bertanya mendalam dengan nara sumber tentang kompetensi yang dimiliki
dan dampak apa yang dirasakan dengan adanya sertifikasi, peneliti mengecek kembali
kebenaran data dilapangan dengan cara datang kembali kepada narasumber dan meminta
nara sumber untuk memberikan informasi dengan jujur. Selain itu yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan bantuan nara sumber yang dianggap tahu yaitu kepada Kepala
Sekolah dan guru.
3.7.3. Teknik Triangulasi
Peneliti melakukan teknik triangulasi, sumber data, dan waktu. metode ini dilakukan
untuk melihat keabsahan data dari nara sumber dalam metode ini peneliti menanyakan hal
pertanyaan yang sama pada nara sumber dengan teknik yang berbeda ketika teknik pertama
wawancara dilakukan dengan cara terstruktur, tetapi pada teknik yang kedua dilakukan
dengan teknik yang wawancara yang tidak terstuktur. Triangulasi sumber data dilakukan
dengan menanyakan tema yang sama dengan nara sumber/informant yang berbeda untuk
mengecek kebenaran data yang diperoleh dari nara sumber sebelumya. Dalam teknik ini
peneliti menanyakan kepada nara sumber dengan pertanyaan yang sama kepada nara
sumber yang berbeda, khususnya data yang berkaitan dengan dampak sertifikasi di SMK
Diponegoro Salatiga peneliti menemukan dengan adanya guru sertifikasi belum mampu
meningkatkan mutu, ini dapat diamati dari jawaban guru berkaitan dengan pemahaman
kompetensi sebagian guru belum maksimal dalam penerapannya. Kompetensi sosial dan
kepribadian dirasakan guru mudah dalam menerapkan tetapi Kompetensi profesional dan
kompetensi pedagogik dalam menerapkkannya belum maksimal karena adanya keterbatasan
fasilitas media seperti LCD sehinggga guru malas bergantian dan menggunakan dalam
pembelajaran serta tindakan reflektif yang belum dilaksanakan secara rutin oleh
guru.pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah yang membuat peserta didik
bosan dan triangulasi waktu dilakukan dengan mewancara dengan nara sumber yang sama
tetapi waktu yang berbeda. Dalam teknik ini peneliti menanyakan kembali informasi yang
sama kepada nara sumber diwaktu yang berbeda, pertama peneliti melakukan wawancara
tempat nara sumber yaitu di sekolahan yaitu kepala sekolah,guru sertifikasi dan guru yang
belum sertifikasi tetapi karena wawancara kepada guru belum lengkap sehingga pada tahap
kedua peneliti melakukan wawancara lagi di sekolahan mencari guru yang belum di
wawancarai tempatnya diruang kerja masing-masing. Dari teknik ini peneliti memperolah
data yang sama dari nara sumber tidak ada perbedaan seperti pemahaman empat kompetensi
seluruh guru memahami dan menerapkan dengan baik pada kompetensi kepribadian dan
sosial sedangkan penerapan kompetensi profesional dan pedagogik belum berjalan dengan
baik.Tambahan informasi tidak ada yang baru.Sehingga peneliti menarik kesimpulan bahwa
data yang diperoleh dari narasumber ini sudah jenuh.
3.7.4. Analisis Kasus Negatif
Peneliti di dalam teknik ini memeriksa kembali data-data yang diperoleh dilapangan.
Peneliti mengoreksi kembali data atau informasi untuk melihat apakah ada data yang
berbeda dari data yang telah diperoleh. Peneliti melihat kembali data yang diperoleh
berkaitan dengan dampak sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pembelajaran. Berkaitan
dengan hal tersebut terdapat adanya kasus negatif yaitu baik guru yang sertifikasi maupun
yang belum sertifikasi dalam menerapkan pemanfaatan teknologi ke dalam pembelajaran
belum maksimal dapat di buktikan ketika peneliti observasi ke sekolah dari 33 guru hanya
beberapa guru yang menggunakan alat media seperti LCD ketika pembelajaran berlangsung
karena malas bergantian. Pembuatan RPP yang tidak sesuai atau tidak tepat dengan
perencanaan, peneliti mengamati RPP yang di buat para guru yang seharusnya sesuai
dengan perencanaan dan dapat mengembangkan sesuai kurikulum tetapi pada kenyataannya
pembuatan RPP tidak tepat pembelajaran yang harus nya selesai 2 kali pertemuan tetapi
pada kenyataanya selesai 3 hari serta belum maksimalnya guru dalam mengembangkan RPP
dalam pembelajaran .
3.7.5. Melakukan Membercheck
Peneliti melakukan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti dari nara sumber.
Peneliti melakukan pengecekan kembali kepada beberapa nara sumber yang datanya masih
diragukan oleh peneliti akan kebenaranaya. Peneliti melakukan membercheck yang paling
banyak adalah terhadap data yang berkaitan dengan Pemanfaatan teknologi dan penguasaan
meteri yang diajarkan oleh guru sertifikasi yang masih sama seperti sebelum menjadi guru
sertifikasi.Peneliti melakukan pengecekan dengan datang langsung ke sekolah dan masuk
kelas yang sedang diajar guru sertifikasi dan memperlihatkan guru tersebut mengajar masih
monoton tanpa alat peraga hanya menjelaskan dan peserta didik mendengarkan,selain itu
peneliti melihat salah satu RPP yang telah dibuat guru yang tidak sesuai dengan
perencanaan
disebabkan adanya kegiatan sekolah yang tidak diduga sehingga
memperpanjang waktu pertemuan dalam menyelesaikan materi contohnya harusnya proses
belajar mengajar dua pertemuan selesai tetapi karena adanya kegiatan sekolah yang tidak
diduga pertemuan belajar mengajar menjadi tiga sampai empat pertemuan membaca materi
yang diajarkan,ada juga guru yang menyuruh peserta didiknya untuk mencatat materi di
papan tulis.Tetapi dengan pengecekan kembali dan datang ke lokasi serta ikut melihat
bagaimana situasi proses belajar mengajar di kelas, peneliti mendapat gambaran dari lokasi
yang sesungguhnya.Kegiatan ini dilakukan pada saat peneliti melakukan perpanjangan
pengamatan.
3.7.6.Uji validitas dan reliability instrumen
Instrumen perlu di uji kevaliditasnya, peneliti menggunakan SPSS 16 dan instrumen ini
hanya sebagai alat pelengkap dan penunjang supaya hasil wawancara dalam penelitian
kualitatif ini semakin akurat.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
3.2. TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITY DAMPAK SERTIFIKASI
DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK
DIPONEGORO SALATIGA
BUTIRAN PERTANYAAN
KEVALIDAN
Apakah Bpk/Ibu memahami membuat perencanaan yang
Valid
sesuai untuk pembelajaran yang akan diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya membantu peserta
Valid
didik dalam menyusun kebutuhan belajar beserta hambatanhambatannya?
Apakah Bpk/Ibu memahami pentingnya memberi penjelasan
Valid
peserta didik bahwa pembelajaran dirancang berdasarkan
kompetensi bukan berdasarkan penilaian subyektif?
Apakah Bpk/ibu memahami seringnya penyusunan RPP akan
Valid
berdampak baik untuk pembelajaran?
Apakah bpk/ibu memahami Memberi metode dan teknik
Valid
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata
pelajaran yang diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu memahami pemanfaataan teknologi dan
Valid
komunikasi dapat meningkatkan pembelajaran?
Apakah Bpk/Ibu memahami untuk menyediakan kegiatan
Valid
pembelajaran yang mendorong peserta didik mencapai prestasi
secara optimal?
Apakah Bpk/Ibu memahami cara menganalisis hasil penilaian
Valid
dan hasil belajar ?
Apakah Bpk/Ibu memahami menggunakan hasil penilaian dan
Valid
evaluasi untuk menentukan ketentuan ketuntasan belajar
Apakah Bpk/Ibu
memahami
melalui ekskul dapat
Valid
mengembangkan potensi peserta didik?
Apakah Bpk/Ibu memahami
bersikap jujur, tegas dan
Valid
manusiawai kepada peserta didik dan lingkungan sekolah
menjamin meningkatkan mutu pembelajaran?
Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Berperilaku yang
Valid
mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia ?
Apakah Bpk/ibu memahami pentingnya berperilaku disiplin,arif
Valid
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
dan berwibawa dilingkungan sekolah maupun masyarakat?
Apakah bpk/ibu memahami Berperilaku yang dapat diteladani
oleh peserta didik dan anggota masyarakat disekitar?
Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai seorang penasehat dan
orangtua peserta didik?
Apakah Bpk/Ibu memahami sebagai makhluk sosial dan arti
pentingnya berkomunikasi?
Apakah Bpk/Ibu memahami dengan mengikutsertakan orang
tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran
akan mengatasi kesulitan belajar peserta didik?
Apakah bpk/ibu memahami pentingnya Mengkomunikasikan
hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada sesama guru?
Apakah bpk/ibu Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
komunikasi ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif?
Apakah bpk/ibu memahami menginterpretasikan meteri,
struktur, konsep, dan pola piker ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran yang akan diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu memahami standar kompetensi mata pelajaran
yang diajarkan?
Apakah Bpk/Ibu Memahami peserta didik harus mengerti
tujuan pembelajaran yang akan diajarkan?
Apakah bpk/ibu memahami pemilihan materi pembelajarn yang
akan diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik?
Apakah Bpk/ibu memahami kemampuan mengolah materi
pelajaran yang akan diajarkan secara kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik?
Apakah Bpk/Ibu memahami kompetensi yang dimiliki akan
mempengaruhi baik atau tidaknya mutu pembelajaran?
Apakah Bpk Ibu memahami dengan diadakan Sertifikasi
menjamin peserta didik akan berkualitas?
Apakah Bpk/Ibu memahami untuk selalu mewujudkan setiap
mata pelajaran agar menghasilkan mutu pelajaran baik dan
berkualitas?
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 3.2 Menunjukkan penyebararan angket yang berjumlah 27 pertanyaan yang
berisi tentang pemahaman kompetensi terhadap kepala sekolah, guru sertifikasi dan
guru yang belum sertifikasi
dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMK
Diponegoro Salatiga. Peneliti menganalisis hasil angket menggunakan SPSS 16 dari 27
pertanyaan semua menunjukkan instrument valid.
Hasil temuan peneliti dalam tabel uji validitas dan realibility pemahaman
kompetensi pedagogik yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,671 menjelaskan
Corrected Item-Total Correlation dari 10 pertanyaan menunjukkan hasil (0,590. 0,306.
0,490. 0,369. 0,494. 0,557. 0,658. 0,347.0,410.0,434). Kompetensi kepribadian yang
ada dilampiran menunjukkan reability 0,820 menjelaskan Corrected Item-Total
Correlation dari 5 pertanyaan menunjukkan hasil (0,690. 0,539. 0,803. 0,588. 0,461).
kompetensi sosial yang ada dilampiran menunjukkan reability 0,615 menjelaskan
Corrected
Item-Total
(0,481.0,409.0,319.0,420)
Correlation
dan
dari
kompetensi
4
pertanyaan
profesional
menunjukkan
yang
ada
hasil
dilampiran
menunjukkan reability 0,462 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari 5
pertanyaan menunjukkan hasil (0,576.0,338.0,365.0,345.0,432). Mutu pembelajaran
yang ada dilampiran reability 0,843 menjelaskan Corrected Item-Total Correlation dari
3 pertanyaan menunjukkan hasil (0,686. 0,758. 0,688).