TERSEBAR DI 22 SKPD 91 REKOMENDASI BPK BELUM DITINDAKLANJUTI

TERSEBAR DI 22 SKPD
91 REKOMENDASI BPK BELUM DITINDAKLANJUTI
Sebanyak 91 rekomendasii BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) berdasarkan LHP ii BPK,
hingga 31 Januari 2015 belum ditindaklanjuti. Tercatat ada 662 rekomendasi BPK dalam LHP
untuk tahun anggaran 2013. “Rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti 486 atau 73,41 persen,”
sebut Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM menjawab wartawan usai menghadiri
rapat kerja di DPRD Kota Mataram, Senin (2/2) kemarin.
Dikatakan Sekda, sisa rekomendasi yang belum ditindaklanjuti sampai dengan Desember
2014 yakni 170 rekomendasi. Ini tersebar dari 22 SKPD iii. “Kondisi sampai dengan 31 Januari
2015 dari 170 rekomendasi, yang sudah ditindaklanjuti adalah 85 rekomendasi. Sehingga, total
rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanyak 571 atau 88,25 persen,”terangnya.
Adapun rekomendasi yang belum ditindaklanjuti, berupa piutang iv pajak retribusi yang
akan dihapus, masih menunggu persetujuan Dewan. Adanya rekomendasi tentang perwal, antara
lain perwal tentang penunjukkan langsung pengadaan barang dan jasa. Ada pula LHP BPK yang
rekomendasinya tidak sesuai dengan kondisi temuanv. Selain itu, beberapa rekomendasi
menyangkut teguran Walikota ke beberapa SKPD, masih dalam proses. Dan, piutang atas dana
bagi hasil dari Pemprov NTB yang belum ditransfer.
Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., menegaskan, Dewan harus
menindaklanjutivi apa yang menjadi temuan BPK, baik tahun berjalan, maupun yang sebelumnya.
“Fokus kita pada 13,75,” sebutnya. Dewan mendorong rekomendasi itu tuntas ditindaklanjuti
pada akhir semester I atau awal semester II di tahun 2015 ini.

Didi mengatakan, ada tiga formula menyikapi penghapusan aset. Pertama, Dewan bisa
menyetujui penghapusanvii beberapa aset yang dianggap sudah clear. Kedua, penghapusan aset
dari pemerintah pusat. Terhadap hal ini Dewan akan mengeluarkan rekomendasi meminta
eksekutif mengajukan kepada pemerintah pusat untuk minta penghapusan. “Kita berharap ada
rekomendasi dari pemerintah pusat untuk menyerahkan kewenangan ke pemerintah daerah,”
ujarnya.
Ketiga, kategori aset yang tidak bisa disetujui untuk dihapuskan. Didi menegaskan,
sangat berbahaya pengahpusan aset yang tidak selektif. “Itu akan menjadi preseden buruk dan

Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi NTB

Page 1

kebiasaan yang tidak baik,” cetusnya. Karennya, harus ada pendalaman dengan tetap menjunjung
prinsip kehati-hatian.
Sumber berita:
1. Suara NTB, Tersebar di 22 SKPD, 91 Rekomendasi BPK Belum Ditindaklanjuti, Selasa, 3
Februari 2015
2. Lombok Post, 85 Rekomendasi BPK Belum Ditindaklanjuti, Aset Senilai Rp 8 Miliar Akan
Dimusnahkan, Rabu, 4 Februari 2015.


i

Rekomendasi, saran dari pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya, yang ditujukan kepada

orang dan/atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan
ii

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) adalah Laporan tertulis mengenai hasil pelaksanaan

pemeriksaan yang dilakukan oleh tim pemeriksa dan disampaikan kepada DPR, DPD, dan DPRD
iii

Satuan kerja perangkat daerah (SKPD), organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang

bertanggungjawab kepada gubernur/bupati/walikota dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang
terdiri dari sekretaris daerah, dinas daerah dan lembaga teknis daerah, kecamatan, desa, dan satuan polisi
pamong praja sesuai dengan kebutuhan daerah.
iv


Piutang negara/daerah, jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah pusat/daerah

dan/atau hak pemerintah pusat/daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau
akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
v

Temuan pemeriksaan (TP), 1. himpunan dan sintetis dari data dan informasi yang dikumpulkan

dan diolah selama dilakukan pemeriksaan pada entitas tertentu dan disajikan sescara s istematis dan
analistis meliputi unsur kondisi, kriteria, akibat, dan sebab; 2. indikasi permasalahan yang ditemui di
dalam pemeriksaan lapangan.
vi

Tindak lanjut hasil pemeriksaan, tindakan yang dilakukan oleh pihak terperiksa dan atau aparat

Kejaksaan/Kepolisian dalam rangka melaksanakan rekomendasi/saran tindak yang dimuat dalam Hasil
Pemeriksaan BPK.
vii

Penghapusan, tindakan menghapus BMN dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari


pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya.

Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi NTB

Page 2

Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi NTB

Page 3