T1 802012704 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitan
1. Identifikasi variabel penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah :
a. Variabel terikat (X)

: Frekuensi Merokok

b. Variabel bebas

: Self Esteem

(Y)

2. Definisi operasional variabel penelitian
a. Self Esteem
Self esteem adalah suatu penilaian subjektif

yang dibuat individu sebagai hasil evaluasi diri

sendiri yang mencakup keahlian, kemampuan, dan
relasi

sosial

Pengukuran

(Heatherton
self

esteem

dan
pada

Polivy,

1991).

penelitian


ini

menggunakan skala self esteem Heatherton dan
Polivy (1991) yang mencakup tiga komponen, yaitu
Performance, Social, dan Physical yang dimodifikasi

oleh penulis sesuai kebutuhan penelitian.
b. Frekuensi Merokok
Frekuensi merokok adalah jumlah rokok yang
dihisap dalam satuan batang per hari (Smet, 1994).
Pada penelitian ini, frekuensi merokok dihitung dari
rata-rata jumlah rokok yang dihisap subjek dalam

27

28

sehari, yang diperoleh dari kolom isian pada data
pribadi subjek.

B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian,
sedangkan sampel adalah anggota dari populasi yang dipilih
menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat
mewakili populasinya (Sugiyono, 2005). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putri berusia 18
– 21 tahun di UKSW, yang mempunyai kebiasaan merokok.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
snowball sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang mula-

mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini memilih temantemannya untuk dijadikan sampel selanjutnya. Teknik
pengambilan sampel snowball mengimplikasikan jumlah
sampel yang semakin membesar seiring dengan perjalanan
waktu pengamatan (Sugiyono, 2005). Pengambilan sampel
dilakukan di Kampus UKSW Salatiga.

C. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa :
a. Skala Self Esteem
Skala yang digunakan untuk mengungkap variabel self

esteem pada remaja putri perokok yaitu skala self esteem

dari Heatherton dan Polivy (1991). Skala ini disusun
menurut skala Likert yang berjenjang nol sampai empat.

29

Terdiri

atas

unfavorable,

aitem
yaitu

pernyataan
aitem

yang


yang

negatif

tidak

atau

mendukung

pernyataan, dan aitem favorable, yaitu aitem yang
mendukung pernyataan :
a. Untuk jenis pertanyaan favorable
Subjek akan mendapat skor

4

untuk jawaban


Sangat Sesuai (SS), nilai 3 untuk Sesuai (S), nilai 2
untuk Tidak Dapat Menentukan Dengan Pasti (TP),
nilai 1 untuk Tidak Sesuai (TS), dan nilai 0 untuk
Sangat Tidak Sesuai (STS).
b. Untuk jenis pertanyaan unfavorable
Subjek akan mendapat skor 0 untuk Sangat Sesuai
(SS), nilai 1 untuk Sesuai (S), nilai 2 untuk Tidak
Dapat Menetukan Dengan Pasti (TP), dan nilai 3
untuk Tidak Sesuai (TS), dan nilai 4 untuk Sangat
Tidak Sesuai (STS).

30

Tabel 3.1
Blue Print Self Esteem
No Aitem
Komponen

Performance


Indikator

F

UF

Jml

Kemampuan intelektual

1,2,3

4, 7

5

Keyakinan diri

6,24


8

3

Kapasitas mengatur diri

13

10,12

3

Penerimaan orang lain
terhadap individu

20

11,14

3


Penerimaan individu
terhadap dirinya sendiri

16,18,
19

15,17,
22, 23

7

Bentuk tubuh

26,29

25

3


Gambaran tubuh

9,27,28

-

3

Ketertarikan fisik

21,30

5

3

Social

Physical


30

Blue print dibuat bertujuan untuk membantu penulis

dalam membagi komponen-komponen yang hendak diukur
dari skala self esteem, sehingga akan mempermudah dalam
memberikan skor. Apabila skor yang diperoleh tinggi, maka
self esteem yang dimiliki juga tinggi. Sebaliknya, semakin

31

rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula self
esteem yang dimiliki.

b. Frekuensi Merokok
Variabel ini diungkap dari pernyataan subyek pada
kolom isian data pribadi tentang rata-rata jumlah rokok
yang dihisap dalam sehari, dengan cara subjek menuliskan
jumlah batang rokok yang dikonsumsi.

D. Daya Diskriminasi Aitem, dan Reliabilitas
a. Daya diskriminasi
Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem
mampu membedakan antara individu atau kelompok
individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang
diukur (Azwar, 2012). Pengujian daya diskriminasi aitem
dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara
distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri.
Teknik

yang

digunakan

untuk

menghitung

daya

diskriminasi adalah korelasi product moment dari Pearson
dengan rumus :
rxy 

n  XY  ( X )( Y)

{n  X 2  ( X ) 2 }{n  Y2  ( Y) 2 }

Keterangan:
r xy: koefisien korelasi suatu butir/aitem

N : jumlah subjek

32

Y : skor total
X : skor suatu butir/aitem
Aitem dikatakan berdaya diskriminasi baik yaitu
apabila mempunyai koefisien korelasi rxy ≥ 0,3 (Azwar,
2012).
b. Reliabilitas
Reliabilitas

merupakan

terjemahan

dari

kata

reliability yang mempunyai asal kata rely dan abilility.

Pengertian reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau
konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa
tinggi kecermatan pengukuran (Azwar, 2012). Dalam
menghitung reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha Cronbach,
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for
windows versi 16 . Rumus dari uji teknik tersebut adalah :
2
 k    b 
1


,
Vt 2 
 k  1 

r11  

Keterangan :
: reliabilitas instrumen

r 11


k

Vt 2

: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b

: jumlah varian butir/item
: varian total

33

Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka
1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas, sebaliknya koefisien
yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin
rendahnya reliabilitas (Azwar, 2012).
E. Analisis Data Penelitian
Metode

analisa

data

merupakan

cara

mengolah,

menganalisis, dan menguji kebenaran data yang telah
terkumpul sehingga didapat suatu kesimpulan. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah statistik. Hadi (1997)
berpendapat bahwa statistik merupakan cara ilmiah untuk
mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisa data
penelitian yang berupa angka.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan
negatif antara self esteem dengan frekuensi merokok pada
remaja putri di UKSW,

maka digunakan teknik korelasi,

dengan rumus :
rxy 

 X Y
N  X 2   X 2N Y2  Y2
N  XY 

Keterangan
r xy : koefisien korelasi suatu butir/aitem

N : jumlah subjek
Y : skor total
X : skor suatu butir/aitem.