Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Rekomendasi Balai Pemasyarakatan dalam Pertimbangan Hakim dalam Putusan Perkara Pidana Peradilan Anak T1 312008039 BAB IV
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang peran rekomendasi Balai
Pemasyarakatan dalam putusan perkara pidana pengadilan anak, maka berikut dalam bab
ini, penulis kemukakan kesimpulan sebagai berikut:
Hakim sudah mempertimbangkan Litmas sesuai dengan Pasal 59 ayat (2) UndangUndang No. 3 Tahun 1997, tetapi berkaitan dengan rekomendasi BAPAS sebanyak 60%
saran dari Pembimbing Kemasyarakatan tidak diikuti oleh hakim. Hal ini terlihat dari 9
putusan perkara pidana anak, ternyata hanya 3 putusan yang sesuai dengan rekomendasi
BAPAS. Kecenderungan hakim tidak mengikuti apa yang menjadi rekomendasi BAPAS
karena hakim berpendapat bahwa kepentingan terbaik bagi anak bukan berarti tidak boleh
dijatuhi pidana penjara, tetapi dengan pemidanaan, anak yang bersangkutan akan
mendapatkan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan. Dengan demikian hakim kurang
mempertimbangkan rekomendasi BAPAS dalam menjatuhkan sanksi kepada anak.
B. Saran
Dalam menjatuhkan putusan, hakim seharusnya tidak hanya mempertimbangkan
fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan faktor terpenuhinya unsur-unsur
tindak pidana saja, namun hakim juga hendaknya benar-benar memperhatikan,
mencermati dan mendasarkan pertimbangannya pada substansi Litmas, karena apa yang
tertuang di dalam Litmas didasarkan pada penelitian yang mendalam tentang anak dan
lingkungannya, baik dari latar belakang mengapa anak melakukan tindak pidana sampai
dengan rekomendasi yang diberikan oleh BAPAS.
107
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang peran rekomendasi Balai
Pemasyarakatan dalam putusan perkara pidana pengadilan anak, maka berikut dalam bab
ini, penulis kemukakan kesimpulan sebagai berikut:
Hakim sudah mempertimbangkan Litmas sesuai dengan Pasal 59 ayat (2) UndangUndang No. 3 Tahun 1997, tetapi berkaitan dengan rekomendasi BAPAS sebanyak 60%
saran dari Pembimbing Kemasyarakatan tidak diikuti oleh hakim. Hal ini terlihat dari 9
putusan perkara pidana anak, ternyata hanya 3 putusan yang sesuai dengan rekomendasi
BAPAS. Kecenderungan hakim tidak mengikuti apa yang menjadi rekomendasi BAPAS
karena hakim berpendapat bahwa kepentingan terbaik bagi anak bukan berarti tidak boleh
dijatuhi pidana penjara, tetapi dengan pemidanaan, anak yang bersangkutan akan
mendapatkan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan. Dengan demikian hakim kurang
mempertimbangkan rekomendasi BAPAS dalam menjatuhkan sanksi kepada anak.
B. Saran
Dalam menjatuhkan putusan, hakim seharusnya tidak hanya mempertimbangkan
fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan faktor terpenuhinya unsur-unsur
tindak pidana saja, namun hakim juga hendaknya benar-benar memperhatikan,
mencermati dan mendasarkan pertimbangannya pada substansi Litmas, karena apa yang
tertuang di dalam Litmas didasarkan pada penelitian yang mendalam tentang anak dan
lingkungannya, baik dari latar belakang mengapa anak melakukan tindak pidana sampai
dengan rekomendasi yang diberikan oleh BAPAS.
107