Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming dan Tes Foster.
ABSTRAK
HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING
DAN TES FOSTER
Yayuk Nurmalasari, 2002, Pembimbing: DR. lwan Budiman, dr.,MS, AIF
Latar Belakang : Kebugaran tubuh sangat diperlukan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Kebugaran tubuh tidak hanya dituj ukan untuk seorang atlet
tetapi diperlukan oleh seluruh individu, terutama pada mahasiswa kedokteran yang
memiliki kegiatan yang padat dan jadwal yang ketat, sehingga dengan kebugaran
tubuh yang dimilikinya mereka dapat meningkatkan prestasi akademik.
Tujuan : lngin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster, ingin mengetahui
bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster.
Metode : Subjek penelitian adalah 40 orang mahasiswa FK-UKM yang
berumur antara 19-27 tahun, dengan tinggi ;:::168 em. Pada tes bangku AstrandRyhming subjek penelitian naik turun bangku Astrand setinggi 40 em sebanyak
22 V2 x / menit selama 5 menit, setelah tes subjek penelitian duduk dan dihitung
Denyut Nadi permenit (DN/menit.)
Pada tes Foster subjek penelitian istirahat berdiri 3 menit dan dihitung DN/menit,
kemudian subjek penelitian lari ditempat dengan lutut diangkat setinggi mungkin
sebanyak 90xlmenit selama 30 detik dan dihitung DN/menit segera setelah lari di
tempat, setelah itu subjek penelitian istirahat 1 menit dan dihitung DN/menit. DN
dihitung dalam posisi berdiri.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi tinier
sederhana.
HasH: Dari hasil pengukuran 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur
dengan tes bangku Astrand-Ryhming didapatkan V02 maks yaitu 27 orang (67,5 %)
baik (V02 maks 42,66 ml - 70,57 ml), 13 orang ( 32,5% ) sedang (V02 maks
39,35 ml - 42 ml ), dan 0 orang (0%) kurang, dengan rata-rata baik (V02 maks
47,97 ml ). Sedangkan dengan tes Foster didapatkan skor 0 orang (0% ) baik, 4 orang
( 10% ) sedang (skor 8 - 11) dan 36 orang ( 90% ) kurang (skor -1 - 6 ), dengan
rata-rata kurang (skor 2,8 ).
IV
Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster dengan persamaan garis
regresi y = 47,269 + 0,253x dengan koefisien korelasi r = 0,085 dan mempunyai
hubungan lemah.
Kesimpulan : Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur tingkat
kebugarannya dengan tes bangku Astrand-Ryhming rata-rata baik dan dengan tes
Foster rata-rata kurang. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster
dengan persamaan garis regresi y = 47,269 + 0,253x dengan koefisien korelasi
r = 0,085 dan mempunyai hubungan lemah.
Saran : Untuk para mahasiswa Fakultas Kedokteran diharapkan dapat lebih
meningkatkan lagi kebugarannya agar dapat meningkatkan prestasi akademik.
v
ABSTRACT
THE ROLE OF FOSTER TEST IN
ASTRAND-RYHMING
STEP TEST
Yayuk Nurmalasari, 2002, Tutor: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Background:
Physical fitness is highly required to perform daily activities
not only by athletes but also by individuals, especially those medicine students whose
activities are intensive and schedules are tight to enable them improve academic
performance.
Objectives:
771is study was to know the physical fitness level ~f students ~f
FK-UKM through Astrand-Ryhming
step test and Foster test, and the correlation
between Astrand-Ryhming step test and Foster test.
Methods: 711eresearch subject were 40 students of FK- UKM with ages
between 19 and 27 years old and high ~I68 em. In Astrand-Ryhming step test, the
subject stepped up and down on a 40 em bench at 5peed of 22//2 times/minute for 5
minutes, then HR/minute of the subjects were counted immediately after stepping up
and down the bench.
In the Foster test, the resting HR/minute of the subjects were counted, then the
subject running on the spot at speed of 90 times/minute for 30 second and lift the
knees as high as possible. Subsequently, the working HR/minute and the restoring
HR'minute were counted 1 minute after the subjects stopped running on the 5pot.
Results : Measurement ~f fitness level of 40 students by Astrand-Ryhming
step test resulted in 27 students ( 67,5% ) showed high criterion (V02 max
42,66 ml -70,57 ml), 13 students (32,5% ) showed moderate criterion (V02 max
42 ml ), and 0 student ( 0% ) showed low criterion. By average, the
39,35 ml
students showed high criterion (V02 max 47,97 ml). In the meantime, measurement
~ffitness level by Foster test resulted in 0 students ( 0% ) showed high criterion, 4
~
students ( 10%) showed moderate criterion (score 8 - 11), and 36 students (90%)
showed low criterion (score -1 6). By average, the students showed low criterion
~
(score 2,8). The correlation between Astrand-Ryhming step test and Foster test are
stated in the regression statement y = 47,269 + 0.253x with correlation coefficient
r = 0,085. The two tests shows weak correlation.
VI
Conclusions : Measurement
of physical fitness of 40 students through
Astrand-Ryhming
step test shows by average high criterion, and Foster test shows
are low criterion. The correlation between Astrand-Ryhming step test and Foster test
are stated in the regression statement y = 47,269O,253x with correlation
coefficient r = 0,085. The two tests shows weak correlation.
Recommendations: The students of FK-UKM should improve their physical
fitness to promote their academic performance.
VII
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
SURA T PERNY ATAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANT AR
DAFT
DAFT
DAFT
DAFT
DAFT
AR
AR
AR
AR
AR
ISI
T ABEL
GRAFIK
DIAGRAM
LAMP IRAN
...
II
III
IV
VI
VlIl
.. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . . . .. ... .. .. .. . .. . .. . .. .. .. .
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Metode Penelitian
1.6. Lokasi dan Waktu
x
XlI
XlII
XIV
xv
1
2
2
2
3
3
BAB n TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Kebugaran Jasmani
2.2. Komponen Kebugaran Jasmani
2.2.1. Jantung
2.2.2. Pam-Pam
2.2.3. Otot
2.3. Kapasitas Aerobik (V02 maks)
2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi V02 maks
2.5. Manfaat Kebugaran
2.6. Tes- Tes Kebugaran
2.7. Pengukuran Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming
2.8. Pengukuran Kebugaran dengan Tes Foster
BAB m METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
3.2. Alat-Alat yang Digunakan
3.3. Metode Penelitian ..
3.3.1. Variabel Perlakuan dan Variabel Respon
3.3.2. Prosedur Penelitian
3.4. Analisis Data
X
4
4
5
7
8
10
11
13
15
17
17
18
18
19
19
20
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
.................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan .............................................................................
5.2. Saran .......................................................................................
............
DAFTAR PUSTAKA
....
LAMPIR.AN .
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................
Xl
24
33
33
34
35
55
DAFT AR T ABEL
Halaman
Tabe14.1. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming ..
24
Tabel4.2. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Foster
27
TabeI4.3. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming dan Tes Foster
29
XlI
DAFT AR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1. Hubungan res Bangku Astrand-Ryhming
dan Tes Foster.
...
Xlll
32
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming
Diagram 4.2. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Foster
26
28
Diagram 4.3. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming dan Tes Foster
31
XlV
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
,
1. Surat Persetujuar.
xv
,.,
,...,
,.,.,.,.,.."
,...
35
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya kemajuan teknologi, semakin banyak pula aktivitas
yang hams dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Aktivitas yang dilakukan selain hams ditunjang oleh kesehatan, juga hams
ditunjang oleh kebugaran orang tersebut. Menurnt WHO dan Undang-Undang
pokok Kesehatan tahun 1960 sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempuma dari
fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit dan
kelemahannya saja. Sehat bukan hanya terbebas dari penyakit, tetapi sehat secara
jasmani dan rohani. Karena kesehatan suatu keadaan yang sangat mahal untuk itu
banyak cara yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga agar tubuh mereka
tetap sehat dan bugar. Diantaranya yaitu dengan latihan-Iatihan olahraga.
Olahraga yang dilakukan seseorang mungkin akan bervariasi satu sarna lain, ada
yang ringan misalnya gerak jalan, ada yang sedang misalnya renang, ada yang
berat misalnya sepak bola , semuanya tergantung dari kegemaran dan kekuatan
tubuh seseorang (Hasjim Effendi, 1982 )
Pada mahasiswa fakultas kedokteran yang memiliki kegiatan yang padat dan
jadwal yang ketat, diperlukan suatu latihan-Iatihan yang sesuai dengan kekuatan
tubuh mereka, untuk menjaga agar tubuh mereka tetap bugar, misalnya saja
dengan lari pagi, sehingga dengan kebugaran tubuh yang dimilikinya, mereka
bisa lebih berkonsentrasi dalam belajar dan meningkatkan prestasi akademiknya.
Kebugaran adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas seharihari tanpa merasa lelah. Kebugaran tubuh yang dimiliki setiap orang berbeda satu
sarna lain, semuanya tergantung dari aktivitas fisik yang dilakukan.
2
Banyak cara yang dilakukan untuk menguji kebugaran
seseorang,
diantaranya adalah dengan tes kebugaran di lapangan dengan tes Cooper dan
Balke, tes kebugaran di laboratorium dengan tes tredmil, ergometer sepeda, atau
dengan menggunakan tes bangku. Pada penelitian ini akan dilakukan tes
kebugaran jasmani oleh sejumlah mahasiswa dengan menggunakan tes Foster
dan tes bangku Astrand-Ryhming.
1.2. Identifikasi Masalah
1. Sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes
bangku
Astrand-Ryhming dan tes Foster.
2. Bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster.
1.3. Maksud dan Tujuan
1. login mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa dengan
tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster.
2. lngin mengetahui bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes
Foster.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada mahasiswa
untuk meningkatkan kebugaran agar dapat meningkatkan prestasi akademik.
3
1.5. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan,
memakai Rancangan Percobaan Acak Lengkap ( RAL ), bersifat komparatif.
Data yang diukur pada tes bangku Astrand-Ryhming adalah V02 maks dalam
mI02/KgBB/menit, sedangkan pada tes Foster adalah denyut nadi/menit dan skor
kebugaran.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi
linier sederhana.
1.6. Lokasi dan Waktu
Lokasi :
·
Kediaman Ibu Endang Soeratmo, jalan Babakan Jeruk Indah I No. 11.
·
GAP lantai 3, Laboratorium komputer Universitas Kristen Maranatha.
·
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Waktu :
·
Bulan Februari sampai dengan Juni 2002.
33
BABV
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
I. Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur tingkat kebugarannya dengan tes
bangku Astrand-Ryhming didapatkan nilai V02 maks:
o
27 orang ( 67,5%) dengan kriteria baik
o
13 orang ( 32,5%) dengan kriteria sedang
o
0 Orang (0%)
dengan kriteria kurang
dengan rata-rata baik.
Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur tingkat kebugarannya dengan tes
Foster didapatkan skor kebugaran:
o
0 orang (0%)
dengan kriteria baik
o
4 orang ( 10% ) dengan kriteria sedang
o
36 orang ( 90% ) dengan kriteria kurang
dengan rata-rata kurang.
2. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster dengan persamaan garis
regresi y = 47,269 + 0,253x dengan koefisien korelasi r = 0,085 dan mempunyai
hubungan yang lemah.
5.2. Saran
Untuk
meningkatkan
akademik.
para
mahasiswa
lagi kebugarannya,
Fakultas
Kedokteran
diharapkan
dapat
sehingga dapat lebih meningkatkan
lebih
prestasi
34
DAFT AR PUST AKA
Astrand, P.O., and K. Rodahl
. 1986 . Text Book Of Work Physiology.
New York: Me Graw Hall Company. 355-367.
Edisi 3 .
Fox, E.L , R.W. Bower, and M.L Foss. 1988 . The Physiology Basis Of Physical
Education and Athletic. Edisi 4. W.E. Sounders College Publishing. 205-221,
273-281.
Guyton, A.C., and J.E. Hall . 1996 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
.Jakarta: EGC. 1351.
.
Edisi 9
Hasjim Effendi . 1983 . Fisiologi Kerja Dan Olahraga Serta Peranan Tes Kerja
(Exercise test) Untuk Diagnostik . Bandung: Penerbit Alumni. 51,91, 111-114,
123-125.
Ibnu Masud
. 1989. Dasar-Dasar
Fisiologi KARDJOVASKULER
.
Jakarta: EGC. 6-
8,27.
Jonathan
Kuntaraf
dan Kathleen
Liwijaya Kuntaraf.
1992.Dlahraga Sumber
Kesehatan. Bandung: Percetakan Advent. 34,35,36.
Sadoso Sumosardjuno
. 1988 . Pengetahuan
PT. Gramedia . 9.
Praktis Kesehatan Dalam Olahraga .
. 1989 . Olahraga Dan Kesehatan . Pustaka Kartini . 10-15,
95-98.
Willmore, J.B. , and D.L. Costil . 1994 . Physiology Of Sport and Exercise.
182
176-
HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING
DAN TES FOSTER
Yayuk Nurmalasari, 2002, Pembimbing: DR. lwan Budiman, dr.,MS, AIF
Latar Belakang : Kebugaran tubuh sangat diperlukan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Kebugaran tubuh tidak hanya dituj ukan untuk seorang atlet
tetapi diperlukan oleh seluruh individu, terutama pada mahasiswa kedokteran yang
memiliki kegiatan yang padat dan jadwal yang ketat, sehingga dengan kebugaran
tubuh yang dimilikinya mereka dapat meningkatkan prestasi akademik.
Tujuan : lngin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster, ingin mengetahui
bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster.
Metode : Subjek penelitian adalah 40 orang mahasiswa FK-UKM yang
berumur antara 19-27 tahun, dengan tinggi ;:::168 em. Pada tes bangku AstrandRyhming subjek penelitian naik turun bangku Astrand setinggi 40 em sebanyak
22 V2 x / menit selama 5 menit, setelah tes subjek penelitian duduk dan dihitung
Denyut Nadi permenit (DN/menit.)
Pada tes Foster subjek penelitian istirahat berdiri 3 menit dan dihitung DN/menit,
kemudian subjek penelitian lari ditempat dengan lutut diangkat setinggi mungkin
sebanyak 90xlmenit selama 30 detik dan dihitung DN/menit segera setelah lari di
tempat, setelah itu subjek penelitian istirahat 1 menit dan dihitung DN/menit. DN
dihitung dalam posisi berdiri.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi tinier
sederhana.
HasH: Dari hasil pengukuran 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur
dengan tes bangku Astrand-Ryhming didapatkan V02 maks yaitu 27 orang (67,5 %)
baik (V02 maks 42,66 ml - 70,57 ml), 13 orang ( 32,5% ) sedang (V02 maks
39,35 ml - 42 ml ), dan 0 orang (0%) kurang, dengan rata-rata baik (V02 maks
47,97 ml ). Sedangkan dengan tes Foster didapatkan skor 0 orang (0% ) baik, 4 orang
( 10% ) sedang (skor 8 - 11) dan 36 orang ( 90% ) kurang (skor -1 - 6 ), dengan
rata-rata kurang (skor 2,8 ).
IV
Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster dengan persamaan garis
regresi y = 47,269 + 0,253x dengan koefisien korelasi r = 0,085 dan mempunyai
hubungan lemah.
Kesimpulan : Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur tingkat
kebugarannya dengan tes bangku Astrand-Ryhming rata-rata baik dan dengan tes
Foster rata-rata kurang. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster
dengan persamaan garis regresi y = 47,269 + 0,253x dengan koefisien korelasi
r = 0,085 dan mempunyai hubungan lemah.
Saran : Untuk para mahasiswa Fakultas Kedokteran diharapkan dapat lebih
meningkatkan lagi kebugarannya agar dapat meningkatkan prestasi akademik.
v
ABSTRACT
THE ROLE OF FOSTER TEST IN
ASTRAND-RYHMING
STEP TEST
Yayuk Nurmalasari, 2002, Tutor: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Background:
Physical fitness is highly required to perform daily activities
not only by athletes but also by individuals, especially those medicine students whose
activities are intensive and schedules are tight to enable them improve academic
performance.
Objectives:
771is study was to know the physical fitness level ~f students ~f
FK-UKM through Astrand-Ryhming
step test and Foster test, and the correlation
between Astrand-Ryhming step test and Foster test.
Methods: 711eresearch subject were 40 students of FK- UKM with ages
between 19 and 27 years old and high ~I68 em. In Astrand-Ryhming step test, the
subject stepped up and down on a 40 em bench at 5peed of 22//2 times/minute for 5
minutes, then HR/minute of the subjects were counted immediately after stepping up
and down the bench.
In the Foster test, the resting HR/minute of the subjects were counted, then the
subject running on the spot at speed of 90 times/minute for 30 second and lift the
knees as high as possible. Subsequently, the working HR/minute and the restoring
HR'minute were counted 1 minute after the subjects stopped running on the 5pot.
Results : Measurement ~f fitness level of 40 students by Astrand-Ryhming
step test resulted in 27 students ( 67,5% ) showed high criterion (V02 max
42,66 ml -70,57 ml), 13 students (32,5% ) showed moderate criterion (V02 max
42 ml ), and 0 student ( 0% ) showed low criterion. By average, the
39,35 ml
students showed high criterion (V02 max 47,97 ml). In the meantime, measurement
~ffitness level by Foster test resulted in 0 students ( 0% ) showed high criterion, 4
~
students ( 10%) showed moderate criterion (score 8 - 11), and 36 students (90%)
showed low criterion (score -1 6). By average, the students showed low criterion
~
(score 2,8). The correlation between Astrand-Ryhming step test and Foster test are
stated in the regression statement y = 47,269 + 0.253x with correlation coefficient
r = 0,085. The two tests shows weak correlation.
VI
Conclusions : Measurement
of physical fitness of 40 students through
Astrand-Ryhming
step test shows by average high criterion, and Foster test shows
are low criterion. The correlation between Astrand-Ryhming step test and Foster test
are stated in the regression statement y = 47,269O,253x with correlation
coefficient r = 0,085. The two tests shows weak correlation.
Recommendations: The students of FK-UKM should improve their physical
fitness to promote their academic performance.
VII
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
SURA T PERNY ATAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANT AR
DAFT
DAFT
DAFT
DAFT
DAFT
AR
AR
AR
AR
AR
ISI
T ABEL
GRAFIK
DIAGRAM
LAMP IRAN
...
II
III
IV
VI
VlIl
.. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . . . .. ... .. .. .. . .. . .. . .. .. .. .
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Metode Penelitian
1.6. Lokasi dan Waktu
x
XlI
XlII
XIV
xv
1
2
2
2
3
3
BAB n TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Kebugaran Jasmani
2.2. Komponen Kebugaran Jasmani
2.2.1. Jantung
2.2.2. Pam-Pam
2.2.3. Otot
2.3. Kapasitas Aerobik (V02 maks)
2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi V02 maks
2.5. Manfaat Kebugaran
2.6. Tes- Tes Kebugaran
2.7. Pengukuran Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming
2.8. Pengukuran Kebugaran dengan Tes Foster
BAB m METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
3.2. Alat-Alat yang Digunakan
3.3. Metode Penelitian ..
3.3.1. Variabel Perlakuan dan Variabel Respon
3.3.2. Prosedur Penelitian
3.4. Analisis Data
X
4
4
5
7
8
10
11
13
15
17
17
18
18
19
19
20
22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
.................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan .............................................................................
5.2. Saran .......................................................................................
............
DAFTAR PUSTAKA
....
LAMPIR.AN .
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................
Xl
24
33
33
34
35
55
DAFT AR T ABEL
Halaman
Tabe14.1. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming ..
24
Tabel4.2. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Foster
27
TabeI4.3. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming dan Tes Foster
29
XlI
DAFT AR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1. Hubungan res Bangku Astrand-Ryhming
dan Tes Foster.
...
Xlll
32
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming
Diagram 4.2. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Foster
26
28
Diagram 4.3. Hasil Tes Kebugaran dengan Tes Bangku AstrandRyhming dan Tes Foster
31
XlV
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
,
1. Surat Persetujuar.
xv
,.,
,...,
,.,.,.,.,.."
,...
35
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya kemajuan teknologi, semakin banyak pula aktivitas
yang hams dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Aktivitas yang dilakukan selain hams ditunjang oleh kesehatan, juga hams
ditunjang oleh kebugaran orang tersebut. Menurnt WHO dan Undang-Undang
pokok Kesehatan tahun 1960 sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempuma dari
fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit dan
kelemahannya saja. Sehat bukan hanya terbebas dari penyakit, tetapi sehat secara
jasmani dan rohani. Karena kesehatan suatu keadaan yang sangat mahal untuk itu
banyak cara yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga agar tubuh mereka
tetap sehat dan bugar. Diantaranya yaitu dengan latihan-Iatihan olahraga.
Olahraga yang dilakukan seseorang mungkin akan bervariasi satu sarna lain, ada
yang ringan misalnya gerak jalan, ada yang sedang misalnya renang, ada yang
berat misalnya sepak bola , semuanya tergantung dari kegemaran dan kekuatan
tubuh seseorang (Hasjim Effendi, 1982 )
Pada mahasiswa fakultas kedokteran yang memiliki kegiatan yang padat dan
jadwal yang ketat, diperlukan suatu latihan-Iatihan yang sesuai dengan kekuatan
tubuh mereka, untuk menjaga agar tubuh mereka tetap bugar, misalnya saja
dengan lari pagi, sehingga dengan kebugaran tubuh yang dimilikinya, mereka
bisa lebih berkonsentrasi dalam belajar dan meningkatkan prestasi akademiknya.
Kebugaran adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas seharihari tanpa merasa lelah. Kebugaran tubuh yang dimiliki setiap orang berbeda satu
sarna lain, semuanya tergantung dari aktivitas fisik yang dilakukan.
2
Banyak cara yang dilakukan untuk menguji kebugaran
seseorang,
diantaranya adalah dengan tes kebugaran di lapangan dengan tes Cooper dan
Balke, tes kebugaran di laboratorium dengan tes tredmil, ergometer sepeda, atau
dengan menggunakan tes bangku. Pada penelitian ini akan dilakukan tes
kebugaran jasmani oleh sejumlah mahasiswa dengan menggunakan tes Foster
dan tes bangku Astrand-Ryhming.
1.2. Identifikasi Masalah
1. Sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes
bangku
Astrand-Ryhming dan tes Foster.
2. Bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster.
1.3. Maksud dan Tujuan
1. login mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa dengan
tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster.
2. lngin mengetahui bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes
Foster.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada mahasiswa
untuk meningkatkan kebugaran agar dapat meningkatkan prestasi akademik.
3
1.5. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan,
memakai Rancangan Percobaan Acak Lengkap ( RAL ), bersifat komparatif.
Data yang diukur pada tes bangku Astrand-Ryhming adalah V02 maks dalam
mI02/KgBB/menit, sedangkan pada tes Foster adalah denyut nadi/menit dan skor
kebugaran.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi
linier sederhana.
1.6. Lokasi dan Waktu
Lokasi :
·
Kediaman Ibu Endang Soeratmo, jalan Babakan Jeruk Indah I No. 11.
·
GAP lantai 3, Laboratorium komputer Universitas Kristen Maranatha.
·
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Waktu :
·
Bulan Februari sampai dengan Juni 2002.
33
BABV
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
I. Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur tingkat kebugarannya dengan tes
bangku Astrand-Ryhming didapatkan nilai V02 maks:
o
27 orang ( 67,5%) dengan kriteria baik
o
13 orang ( 32,5%) dengan kriteria sedang
o
0 Orang (0%)
dengan kriteria kurang
dengan rata-rata baik.
Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur tingkat kebugarannya dengan tes
Foster didapatkan skor kebugaran:
o
0 orang (0%)
dengan kriteria baik
o
4 orang ( 10% ) dengan kriteria sedang
o
36 orang ( 90% ) dengan kriteria kurang
dengan rata-rata kurang.
2. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes Foster dengan persamaan garis
regresi y = 47,269 + 0,253x dengan koefisien korelasi r = 0,085 dan mempunyai
hubungan yang lemah.
5.2. Saran
Untuk
meningkatkan
akademik.
para
mahasiswa
lagi kebugarannya,
Fakultas
Kedokteran
diharapkan
dapat
sehingga dapat lebih meningkatkan
lebih
prestasi
34
DAFT AR PUST AKA
Astrand, P.O., and K. Rodahl
. 1986 . Text Book Of Work Physiology.
New York: Me Graw Hall Company. 355-367.
Edisi 3 .
Fox, E.L , R.W. Bower, and M.L Foss. 1988 . The Physiology Basis Of Physical
Education and Athletic. Edisi 4. W.E. Sounders College Publishing. 205-221,
273-281.
Guyton, A.C., and J.E. Hall . 1996 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
.Jakarta: EGC. 1351.
.
Edisi 9
Hasjim Effendi . 1983 . Fisiologi Kerja Dan Olahraga Serta Peranan Tes Kerja
(Exercise test) Untuk Diagnostik . Bandung: Penerbit Alumni. 51,91, 111-114,
123-125.
Ibnu Masud
. 1989. Dasar-Dasar
Fisiologi KARDJOVASKULER
.
Jakarta: EGC. 6-
8,27.
Jonathan
Kuntaraf
dan Kathleen
Liwijaya Kuntaraf.
1992.Dlahraga Sumber
Kesehatan. Bandung: Percetakan Advent. 34,35,36.
Sadoso Sumosardjuno
. 1988 . Pengetahuan
PT. Gramedia . 9.
Praktis Kesehatan Dalam Olahraga .
. 1989 . Olahraga Dan Kesehatan . Pustaka Kartini . 10-15,
95-98.
Willmore, J.B. , and D.L. Costil . 1994 . Physiology Of Sport and Exercise.
182
176-