Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming dan Tes Bangku Kasch.
ABSTRAK
HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING
DAN TES 8ANGKU KASCH
Diana Ridzki, 2002. Pembimbing : Dr. 1wan Budiman, dr., MS., A1F.
Latar belakang : Setiap aktivitas yang kita lakukan memerlukan kondisi
hIbuh yang baik. Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang baik tersebut diperlukan
kebugaran yang cukup. Kebugaran dapat digambarkan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah. Ada beberapa
tes yang dapat kita gunakan untuk memeriksa kebugaran, seperti tes lapangan
( Cooper dan Balke) dan tes laboratorimn (tredmil, tes ergometer sepeda dan tes
bangku).
Tujuan : lngin mengetahui seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa
dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch, ingin mengetahui
hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch.
Metode : Subjek penelitian adalah 40 orang mahasiswa FK-UKM yang
berusia antara 19-27 tahun. Subjek penelitian naik turun bangku AstrandRyhming setinggi 40 em sebanyak 22,5 kali per menit se1ama 5 menit, denyut
nadi dihitung segera setelah naik turun bangku. Subjek penelitian naik turun
bangku Kasch setinggi 30,5 em sebanyak 24 kali per menit se1ama 3 menit,
denyut nadi dihitung satu menit sete1ah naik turun bangku. Penghitungan denyut
nadi di1akukan dalam posisi duduk. Analisis statistik menggunakan statistik
deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.
Hasil : Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku AstrandRyhming, 27 orang (67,5%) baik (42,66-70,57 ml), 13 orang (32,5%) sedang
(39,35-42,00 ml) dan tidak ada (0%) kurang, rata-rata baik. Dengan tes bangku
Kasch, 12 orang (30 %) baik (80-102), 28 orang (70%) sedang (104-139) dan
tidak ada (0%) kurang, rata-rata sedang. Hubtmgan kedua tes tersebut berupa
pers. garis regresi y = 58,612 - 0, lOOx dengan koefisien korelasi - 0,151.
Kesimpulan : Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku
Astrand-Ryhming, didapatkan tingkat kebugaran mahasiswa rata-rata baik.
Dengan tes bangku Kasch, didapatkan tingkat kebugaran mahasiswa rata-rata
sedang. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch berupa
persamaan garis regresi y = 58,612 - 0,100x dengan koefisien kore1asi r= -0,151,
korelasi lemah.
IV
Saran : Agar mahasiswa FK-UKM selalu menjaga dan berusaha
meningkatkan kebugarannya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
v
ABSTRACT
THE ROLE OF KASCH STEP TEST IN ASTRAND-RYHMING
Diana Ridzki, 2002. Tutor:
Dr. /wan Budiman,
STEP TEST
dr., MS., A/F.
Background:
Every activity we do needs a pet:fect body condition. To get
that condition, we need an appropriate physical fitness. Physical fitness can be
described as the capability of someone to do daily activities without feeling tired.
There are some tests which we can use to examine our physical fitness, such as
field test (Cooper and Balke) and laboratory test (treadmill, ergocycle test and
step test).
Objectives : This study was to know the students' physical fitness level
with Astrand-Ryhming step test and Kasch step test, to know the correlation
between Astrand-Ryhming step test and Kasch step test.
Methods: The subjects were 40 students of FK-UKM, whose age were
between 19-27 years old. The subject step up and down on a bench, which height
was 40 cm, 22,5 steps per minute for 5 minutes, then the heartrate was counted
after performed the test. The subject step up and down on a bench, which height
was 30,5 cm, 24 steps per minute for 3 minutes, then the heartrate was counted
one minute after performed the test. On both tests, the heartrate was counted in
sitting position. Statistical analysis used descriptive statistic and simple linfer
regression and correlation statistic.
Results: From 40 students of FK-UKM, with Astrand-Ryhming step test,
27 persons (67,5%) high (42,66-70,5 ml), 13 persons (32,5%) moderate (39,35-12,00ml) and none of them (0%) low, with high average. With Kasch step test, 12
persons (30%) high (80- 102), 28 persons (70%) moderate (104-139) and none of
them (0%) low, with moderate average. The relation bef\.t'een those tests
described with regression line y = 58,612 0.1 OOx with corelation coefficient
0.1 51.
-
-
Conclusions: From 40 students of FK-UKM, with Astrand-Ryhming step
test, the average of the students' physical fitness level was high. With Kasch step
test, the average of the students' physical fitness level was moderate. The
regression line between Astrand-Ryhming step test and Kasch step test described
as y = 58,612 - 0.1 OOxwith r = - 0.1 51, weak correlation.
Recommendation: Hope that FK-UKM students will always take care of
and try to increase their physical fitness so that they can get maximal achievement
.
in their study.
VI
DAFTARISI
LEMBAR PERSETUJUAN
...
SURA T PERNY ATAAN
ii
iii
ABSTRAK .
IV
ABSTlUCT
PRAKA TA
DAFT AR ISI
DAFT AR TABEL
......
...
......
DAFTAR GRAFIK
vi
vii
ix
xi
xii
...
DAFT AR DIAGRAM
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
...
xiv
BAB I . PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Identifikasi masalah.
1.3. Maksud dan Tujuan... ...
1.4. Kegtmaan
1.5. Metode Penelitian
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB 11 . TINJAUAN
...
...
1
2
2
2
3
3
PUST AKA
2.1. Definisi Kebugaran
2.2. Komponen-komponen Utama Kebugaran
2.2.1. Jantung dan Pembuluh Darah
2.2.2. Panl
2.2.3. Otot
2.3. Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Kebugaran
2.3.1. Usia
2.3.2. .TenisKelamin
2.3.3. Komposisi Tubuh
2.3.4. Latihan
2.3.5. Genetik
2.4. Pembahan-pembahan yang Terjadi Setelah Latihan
2.4.1. Pembahan pada Jantung dan Pam
2.4.2. Pembahan Biokirnia
2.4.2.1. Pembahan Anaerob
2.4.2.2. Pembahan Aerob
2.4.3. Pembahan Lain pada Tubuh
2.5. Macam-macam Tes Kebugaran
2.5.1. Tes Lapangan
2.5.1.1. Tes Cooper
IX
4
4
4
5
7
8
8
8
9
10
10
11
11
11
11
12
12
12
...12
12
2.5.1.2. Tes Balke
2.5.2. Tes Laboratorium
2.5.2.1. Tredmil
2.5.2.2. Tes Ergometer Sepeda
2.5.2.3. Tes Bangku
2.6. Manfaat Olahraga Untuk Kebugaran
13
13
..13
13
14
15
BAB 1Il . BAHAN DAN METODE
3.1. Subjek penelitian
3.2. Alat-aIat yang digunakan
3.3. Metode penelitian
...
3.3.1. Variabel penelitian
3.3.2. Prosedur penelitian
...
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
.
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAN SARAN
...
...
20
.27
.27
...
DAFT AR PUS TAKA
RIW AYAT HIDUP
...
x
..16
16
16
16
.17
28
..46
DAFTAR TABEL
TabeI4.1.
Pengukuran kebugaran dengan tes bangku Astrand-Ryhming
20
Tabe14.2.
Pengukuran kebugaran dengan tes bangku Kasch
22
TabeI4.3.
Perbandingan hasil tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku Kasch
24
Xl
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch ..26
XlI
DAFTAR DIAGRAM
Dia!:,Tfam4. I. Hasil tes bangku Astrand-Ryhming...
... ... ... ... ...
... ... ... ...2 I
Diagram 4.2. HasH tes bangku Kasch... ... ... ... ... ... ... ...
'" '"
...
Diagram 4.3. Perbandingan
dan tes bangku
hasil tes bangku Astrand-Ryhming
Kasch... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
XIlI
... ... ...
... ... ... .23
...
25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Lembar keIja tes bangku Astrand-Ryhming. ..
Lampiran II : Lembar keIja tes bangku Kasch... ... ... ... ... ...
Lampiran III : Surat persetujuan subjek penelitian
XlV
29
... ...
... 30
31
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan memerlukan kondisi tubuh yang baik.
Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang baik tersebut tentunya diperlukan pula
kebugaran
yang
cukup.
Kebugaran
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah. Untuk memelihara kebugaran
diperlukan berbagai macarn earn, diantaranya dengan tidur yang cukup, makan
makanan yang bergizi serta berolahraga secara teratur.
Kebugaran penting untuk semua orang, termasuk mahasiswa-mahasiswa
FK-UKM yang jadwal kegiatannya amat padat. Jam kuliah yang maksimal,
banyaknya
praktikum
serta tugas-tugas
yang harns dikeIjakan,
seringkali
membuat mallasiswa lupa untuk menjaga kebugarannya. Kurang istirahat, sering
lupa makan tentunya akan membuat stamina menurun, ditambah lagi tidak adanya
waktu untuk berolahraga.
Semua itu membuat kebugaran tubuh terganggu
sehingga kelancaran proses belajar pun ikut terganggu.
Menilai kebugaran seseorang dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, misalnya dengan tes lapangan Cooper & Balke, tredmil, tes ergometer
sepeda dan tes bangku. Sangatlah penting mengukur kebugaran seseorang, karena
dengan demikian ia dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kebugarannya dan
dapat pula melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara atau meningkatkan
kebugarannya tersebut.
Sekarang
dipilih,semuanya
ini begitu
memiliki
banyak
keunggulan
vanasl
tes kebugaran
dan kekurangannya
yang
dapat
masing-masing.
Kriteria penilaian kebugarannya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan
suatu perbandingan antara masing-masing tes tersebut agar dapat diketahui tes
kebugaran mana yang cukup ideal dan relevan untuk diterapkan saat ini.
Penelitian yang akan dilakukan disini adalah pengukuran
mahasiswa dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch.
kebugaran
2
1.2. Identifikasi masalah
1. Sampai seberapa jauh tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku
Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch?
2. Bagaimana hubungan tes bangku Astrand
- Ryhming
dan tes bangku
Kasch?
1.3. Maksud dan Tujuan
1. lngin mengetahui
tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku
Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch.
2. lngin mengetahui hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku
Kasch.
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Memberi motivasi pada mahasiswa FK UKM untuk selalu menjaga dan
meningkatkan kebugarannya, khususnya demi ke1ancaran proses belajar.
2. Memberi masukan pada masyarakat tentang guna kebugaran dan beberapa
cara pengukuran kebugaran.
1.5. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan,
memakai
rancangan percobaan acak lengkap (RAL) , bersifat komparatif
Data yang diukur pada tes bangku Astrand-Ryhming adalah VCh maks
dalam satuan ml/kg BB/menit sedangkan pada tes bangku Kasch adalah denyut
nadi per menit dan skor kebugaran.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi
linier sederhana.
3
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di :
Rumah Ibu Endang Soeratmo, Jalan Babakan Jeruk lndah I / 11
Bandtmg
Lab.Komputer Lantai 3 GAP-UKM
Kampus
Fakultas Kedokteran
Universitas
Kristen
Bandung.
Waktu penelitian yaitu pada bulan Febmari - Juni 2002.
Maranatha
27
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku AstrandRyhming :
27 orang (67,5 %) memiliki V02maks baik
13 orang (32,5 %) memiliki V02maks sedang
o orang (0%) memiliki V02maks kurang.
Rata-rata tingkat kebugaran niahasiswa baik.
Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku Kasch:
12 orang (30 %) memiliki skor baik
28 orang (70 %) memiliki skor sedang
o orang (0%) yang memiliki skor kurang.
Rata-rata tingkat kebugaran mahasiswa sedang.
Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch
berupa persamaan garis regresi y = 58,612 - O,lOOx dengan koefisien
korelasi -0,151. Dari persamaan tersebut, diketahui bahwa hubungan
tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch adalah lemah.
5.2. Saran
Agar mahasiswa FK-UKM selalu menjaga dan berusaha meningkatkan
kebugarannya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal.
28
DAFTAR PUSTAKA
Astrand, P.O. 1986. Textbook physiological bases of exercise. 3rd edition.
New York: McGrawHill Book Company. 355-366.
Brooks, George A. & Thomas D. Fahey. 1985. Exercise physiology: Human
bioenergetics and its applications. New York: Macmillan Publishing
Co. 321-338.
Fox, Edward L. 1979. Sports physiology.
107.
PhjJadelphia:
Ganong, W.F. 1981. Review 0.( medical physiology.
Lange Medical Publications. 535.
W. B . Saunders
Co.
10th edition. California :
Guyton, Arthur C. 1994. Bulat ajar fisiologi lredokteran. Edisi 7 bagian Ill.
Jakarta: EGC. 375-387.
Ibnu Masoed.
6-8.
1989. Dasar - dasar fisiologi
Iwrdiovaslatler.
Jakarta:
EGC.
Soerjani Soejono & Frieda Idawati Harjadi.
1984. Olahraga dan umur.
Dalam:
Editor:
Dangsina
Moeloek, AIjatmo
Tjokronegoro:
Kesehatan dan olahraga. Jakarta: FK-UI. 17-31.
28
HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING
DAN TES 8ANGKU KASCH
Diana Ridzki, 2002. Pembimbing : Dr. 1wan Budiman, dr., MS., A1F.
Latar belakang : Setiap aktivitas yang kita lakukan memerlukan kondisi
hIbuh yang baik. Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang baik tersebut diperlukan
kebugaran yang cukup. Kebugaran dapat digambarkan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah. Ada beberapa
tes yang dapat kita gunakan untuk memeriksa kebugaran, seperti tes lapangan
( Cooper dan Balke) dan tes laboratorimn (tredmil, tes ergometer sepeda dan tes
bangku).
Tujuan : lngin mengetahui seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa
dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch, ingin mengetahui
hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch.
Metode : Subjek penelitian adalah 40 orang mahasiswa FK-UKM yang
berusia antara 19-27 tahun. Subjek penelitian naik turun bangku AstrandRyhming setinggi 40 em sebanyak 22,5 kali per menit se1ama 5 menit, denyut
nadi dihitung segera setelah naik turun bangku. Subjek penelitian naik turun
bangku Kasch setinggi 30,5 em sebanyak 24 kali per menit se1ama 3 menit,
denyut nadi dihitung satu menit sete1ah naik turun bangku. Penghitungan denyut
nadi di1akukan dalam posisi duduk. Analisis statistik menggunakan statistik
deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.
Hasil : Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku AstrandRyhming, 27 orang (67,5%) baik (42,66-70,57 ml), 13 orang (32,5%) sedang
(39,35-42,00 ml) dan tidak ada (0%) kurang, rata-rata baik. Dengan tes bangku
Kasch, 12 orang (30 %) baik (80-102), 28 orang (70%) sedang (104-139) dan
tidak ada (0%) kurang, rata-rata sedang. Hubtmgan kedua tes tersebut berupa
pers. garis regresi y = 58,612 - 0, lOOx dengan koefisien korelasi - 0,151.
Kesimpulan : Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku
Astrand-Ryhming, didapatkan tingkat kebugaran mahasiswa rata-rata baik.
Dengan tes bangku Kasch, didapatkan tingkat kebugaran mahasiswa rata-rata
sedang. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch berupa
persamaan garis regresi y = 58,612 - 0,100x dengan koefisien kore1asi r= -0,151,
korelasi lemah.
IV
Saran : Agar mahasiswa FK-UKM selalu menjaga dan berusaha
meningkatkan kebugarannya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
v
ABSTRACT
THE ROLE OF KASCH STEP TEST IN ASTRAND-RYHMING
Diana Ridzki, 2002. Tutor:
Dr. /wan Budiman,
STEP TEST
dr., MS., A/F.
Background:
Every activity we do needs a pet:fect body condition. To get
that condition, we need an appropriate physical fitness. Physical fitness can be
described as the capability of someone to do daily activities without feeling tired.
There are some tests which we can use to examine our physical fitness, such as
field test (Cooper and Balke) and laboratory test (treadmill, ergocycle test and
step test).
Objectives : This study was to know the students' physical fitness level
with Astrand-Ryhming step test and Kasch step test, to know the correlation
between Astrand-Ryhming step test and Kasch step test.
Methods: The subjects were 40 students of FK-UKM, whose age were
between 19-27 years old. The subject step up and down on a bench, which height
was 40 cm, 22,5 steps per minute for 5 minutes, then the heartrate was counted
after performed the test. The subject step up and down on a bench, which height
was 30,5 cm, 24 steps per minute for 3 minutes, then the heartrate was counted
one minute after performed the test. On both tests, the heartrate was counted in
sitting position. Statistical analysis used descriptive statistic and simple linfer
regression and correlation statistic.
Results: From 40 students of FK-UKM, with Astrand-Ryhming step test,
27 persons (67,5%) high (42,66-70,5 ml), 13 persons (32,5%) moderate (39,35-12,00ml) and none of them (0%) low, with high average. With Kasch step test, 12
persons (30%) high (80- 102), 28 persons (70%) moderate (104-139) and none of
them (0%) low, with moderate average. The relation bef\.t'een those tests
described with regression line y = 58,612 0.1 OOx with corelation coefficient
0.1 51.
-
-
Conclusions: From 40 students of FK-UKM, with Astrand-Ryhming step
test, the average of the students' physical fitness level was high. With Kasch step
test, the average of the students' physical fitness level was moderate. The
regression line between Astrand-Ryhming step test and Kasch step test described
as y = 58,612 - 0.1 OOxwith r = - 0.1 51, weak correlation.
Recommendation: Hope that FK-UKM students will always take care of
and try to increase their physical fitness so that they can get maximal achievement
.
in their study.
VI
DAFTARISI
LEMBAR PERSETUJUAN
...
SURA T PERNY ATAAN
ii
iii
ABSTRAK .
IV
ABSTlUCT
PRAKA TA
DAFT AR ISI
DAFT AR TABEL
......
...
......
DAFTAR GRAFIK
vi
vii
ix
xi
xii
...
DAFT AR DIAGRAM
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
...
xiv
BAB I . PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Identifikasi masalah.
1.3. Maksud dan Tujuan... ...
1.4. Kegtmaan
1.5. Metode Penelitian
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB 11 . TINJAUAN
...
...
1
2
2
2
3
3
PUST AKA
2.1. Definisi Kebugaran
2.2. Komponen-komponen Utama Kebugaran
2.2.1. Jantung dan Pembuluh Darah
2.2.2. Panl
2.2.3. Otot
2.3. Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Kebugaran
2.3.1. Usia
2.3.2. .TenisKelamin
2.3.3. Komposisi Tubuh
2.3.4. Latihan
2.3.5. Genetik
2.4. Pembahan-pembahan yang Terjadi Setelah Latihan
2.4.1. Pembahan pada Jantung dan Pam
2.4.2. Pembahan Biokirnia
2.4.2.1. Pembahan Anaerob
2.4.2.2. Pembahan Aerob
2.4.3. Pembahan Lain pada Tubuh
2.5. Macam-macam Tes Kebugaran
2.5.1. Tes Lapangan
2.5.1.1. Tes Cooper
IX
4
4
4
5
7
8
8
8
9
10
10
11
11
11
11
12
12
12
...12
12
2.5.1.2. Tes Balke
2.5.2. Tes Laboratorium
2.5.2.1. Tredmil
2.5.2.2. Tes Ergometer Sepeda
2.5.2.3. Tes Bangku
2.6. Manfaat Olahraga Untuk Kebugaran
13
13
..13
13
14
15
BAB 1Il . BAHAN DAN METODE
3.1. Subjek penelitian
3.2. Alat-aIat yang digunakan
3.3. Metode penelitian
...
3.3.1. Variabel penelitian
3.3.2. Prosedur penelitian
...
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
.
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAN SARAN
...
...
20
.27
.27
...
DAFT AR PUS TAKA
RIW AYAT HIDUP
...
x
..16
16
16
16
.17
28
..46
DAFTAR TABEL
TabeI4.1.
Pengukuran kebugaran dengan tes bangku Astrand-Ryhming
20
Tabe14.2.
Pengukuran kebugaran dengan tes bangku Kasch
22
TabeI4.3.
Perbandingan hasil tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku Kasch
24
Xl
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch ..26
XlI
DAFTAR DIAGRAM
Dia!:,Tfam4. I. Hasil tes bangku Astrand-Ryhming...
... ... ... ... ...
... ... ... ...2 I
Diagram 4.2. HasH tes bangku Kasch... ... ... ... ... ... ... ...
'" '"
...
Diagram 4.3. Perbandingan
dan tes bangku
hasil tes bangku Astrand-Ryhming
Kasch... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
XIlI
... ... ...
... ... ... .23
...
25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Lembar keIja tes bangku Astrand-Ryhming. ..
Lampiran II : Lembar keIja tes bangku Kasch... ... ... ... ... ...
Lampiran III : Surat persetujuan subjek penelitian
XlV
29
... ...
... 30
31
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan memerlukan kondisi tubuh yang baik.
Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang baik tersebut tentunya diperlukan pula
kebugaran
yang
cukup.
Kebugaran
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah. Untuk memelihara kebugaran
diperlukan berbagai macarn earn, diantaranya dengan tidur yang cukup, makan
makanan yang bergizi serta berolahraga secara teratur.
Kebugaran penting untuk semua orang, termasuk mahasiswa-mahasiswa
FK-UKM yang jadwal kegiatannya amat padat. Jam kuliah yang maksimal,
banyaknya
praktikum
serta tugas-tugas
yang harns dikeIjakan,
seringkali
membuat mallasiswa lupa untuk menjaga kebugarannya. Kurang istirahat, sering
lupa makan tentunya akan membuat stamina menurun, ditambah lagi tidak adanya
waktu untuk berolahraga.
Semua itu membuat kebugaran tubuh terganggu
sehingga kelancaran proses belajar pun ikut terganggu.
Menilai kebugaran seseorang dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, misalnya dengan tes lapangan Cooper & Balke, tredmil, tes ergometer
sepeda dan tes bangku. Sangatlah penting mengukur kebugaran seseorang, karena
dengan demikian ia dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kebugarannya dan
dapat pula melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara atau meningkatkan
kebugarannya tersebut.
Sekarang
dipilih,semuanya
ini begitu
memiliki
banyak
keunggulan
vanasl
tes kebugaran
dan kekurangannya
yang
dapat
masing-masing.
Kriteria penilaian kebugarannya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan
suatu perbandingan antara masing-masing tes tersebut agar dapat diketahui tes
kebugaran mana yang cukup ideal dan relevan untuk diterapkan saat ini.
Penelitian yang akan dilakukan disini adalah pengukuran
mahasiswa dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch.
kebugaran
2
1.2. Identifikasi masalah
1. Sampai seberapa jauh tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku
Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch?
2. Bagaimana hubungan tes bangku Astrand
- Ryhming
dan tes bangku
Kasch?
1.3. Maksud dan Tujuan
1. lngin mengetahui
tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku
Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch.
2. lngin mengetahui hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku
Kasch.
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Memberi motivasi pada mahasiswa FK UKM untuk selalu menjaga dan
meningkatkan kebugarannya, khususnya demi ke1ancaran proses belajar.
2. Memberi masukan pada masyarakat tentang guna kebugaran dan beberapa
cara pengukuran kebugaran.
1.5. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan,
memakai
rancangan percobaan acak lengkap (RAL) , bersifat komparatif
Data yang diukur pada tes bangku Astrand-Ryhming adalah VCh maks
dalam satuan ml/kg BB/menit sedangkan pada tes bangku Kasch adalah denyut
nadi per menit dan skor kebugaran.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi
linier sederhana.
3
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di :
Rumah Ibu Endang Soeratmo, Jalan Babakan Jeruk lndah I / 11
Bandtmg
Lab.Komputer Lantai 3 GAP-UKM
Kampus
Fakultas Kedokteran
Universitas
Kristen
Bandung.
Waktu penelitian yaitu pada bulan Febmari - Juni 2002.
Maranatha
27
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku AstrandRyhming :
27 orang (67,5 %) memiliki V02maks baik
13 orang (32,5 %) memiliki V02maks sedang
o orang (0%) memiliki V02maks kurang.
Rata-rata tingkat kebugaran niahasiswa baik.
Dari 40 orang mahasiswa FK-UKM, dengan tes bangku Kasch:
12 orang (30 %) memiliki skor baik
28 orang (70 %) memiliki skor sedang
o orang (0%) yang memiliki skor kurang.
Rata-rata tingkat kebugaran mahasiswa sedang.
Hubungan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch
berupa persamaan garis regresi y = 58,612 - O,lOOx dengan koefisien
korelasi -0,151. Dari persamaan tersebut, diketahui bahwa hubungan
tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku Kasch adalah lemah.
5.2. Saran
Agar mahasiswa FK-UKM selalu menjaga dan berusaha meningkatkan
kebugarannya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal.
28
DAFTAR PUSTAKA
Astrand, P.O. 1986. Textbook physiological bases of exercise. 3rd edition.
New York: McGrawHill Book Company. 355-366.
Brooks, George A. & Thomas D. Fahey. 1985. Exercise physiology: Human
bioenergetics and its applications. New York: Macmillan Publishing
Co. 321-338.
Fox, Edward L. 1979. Sports physiology.
107.
PhjJadelphia:
Ganong, W.F. 1981. Review 0.( medical physiology.
Lange Medical Publications. 535.
W. B . Saunders
Co.
10th edition. California :
Guyton, Arthur C. 1994. Bulat ajar fisiologi lredokteran. Edisi 7 bagian Ill.
Jakarta: EGC. 375-387.
Ibnu Masoed.
6-8.
1989. Dasar - dasar fisiologi
Iwrdiovaslatler.
Jakarta:
EGC.
Soerjani Soejono & Frieda Idawati Harjadi.
1984. Olahraga dan umur.
Dalam:
Editor:
Dangsina
Moeloek, AIjatmo
Tjokronegoro:
Kesehatan dan olahraga. Jakarta: FK-UI. 17-31.
28