Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming dan Tes Bangku Modifikasi Harvard.
ABSTRAK
HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING
TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD
DAN
Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Latar belakang: Aktivitas sehari-hari membutuhkan stamina yang prima
yang diperoleh dari kebugaran tubuh. Kebugaran mutlak dimiliki setiap orang
terutama mahasiswa yang memiliki jadwal perkuliahan yang padat sehingga
diperlukan suatu kondisi tubuh yang bugar. Kebugaran dapat diperoleh dengan
latihan dan olahraga seeara teratur dan rutin
Tujuan: Ingin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi
Harvard. Ingin mengetahui juga bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasiHarvard .
Metode: Subjek penelitian (SP) adalah 40 orang mahasiswa FK-UKM
dengan umur antara 19-27 tahun. SP mclakukan tes kebugaran; pada tes bangku
Astrand-Ryhming, yaitu naik turun bangku setinggi 40 em, sebanyak 22,5x/menit,
selama 5 menit. Setelah itu dihitung DN 1 menit dan dieari kapasitas V02 maks.
Pada tes bangku modifikasi Harvard, yaitu naik turun bangku setinggi 40 em,
sebanyak 30x/menit, selama 3 menit. Setelah itu dihitung denyut nadi 30" (DN
30") setelah istirahat 1 menit. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan
statistik regresi korelasi linier sederhana.
Hasil: Dari 40 orang mahasiswa yang diteliti dengan tes bangku AstrandRyhming, didapatkan hasil bahwa 27 orang (67,5%) baik (42,66-70,57), 13 orang
(32,5%) sedang (39,35-42), dan tidak ada (0%) yang kurang. Pada tes bangku
modifikasi Harvard, didapatkan hasil bahwa 1 orang (2,5%) baik (48), 31 orang
(77,5%) sedang (52-64), dan 8 orang (20%) kurang(65-80). Hubungan antara tes
bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard dapat dilihat dari
persamaan garis regresi y=60,503 - 0,199x dengan koefisien korelasi (r) = - 0,144
(lemah)
iv
--_.-----
Kesimpulan: Tingkat kebugaran yang diperoleh dari 40 mahasiswa yang
diperiksa dengan tes bangku Astrand-Ryhming didapatkan hasil rata-rata baik.
Pada tes bangku modifikasi Harvard didapatkan hasil rata-rata sedang. Hubungan
antara tes bangku Astrand-Ryhming dengan tes bangku modifikasi Harvard dapat
dilihat dari persamaan garis regresi y=60,503 - 0,199x dengan koefisien korelasi
(r) = - 0,144 (lemah)
Saran: Mahasiswa agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kebugaran
dengan latihan dan olahraga secara teratur dan rutin.
v
ABSTRACT
THE ROLE OF HARVARD MODIFICATION STEP TEST IN
ASTRAND-RYHMING STEP TEST
Indraji Dwi Mulyawan, 2002, Tutor: DR. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Backgrounds: A daily activity needs a good stamina which is got from
physical fitness. Physical fitness should had by everyone especially student who
has a fully schedule thus need a fit body condition. Physical fitness can be got
with practice and sports in a routine manner.
Objectit'es: This study was to know the physical fitness level of FK-UKM
students with Astrand-Ryhming Step Test and Harvard Modification Step Test and
to know how the correlation between them.
Methods: The subjects are 40 students of FK-UKM, whose age are
between 19-27 years. The subject did the physical fitness test, on AstrandRyhming Step Test, they performed step up and down on the bench with high is 40
cm for 22,5x/minute during 5 minutes. Then counted their heart rate per minute
and found out V02 max capacity. On Harvard Modification Step Test, they
stepped up and down from the bench which high is 40 cm for 30x/minute during 3
minutes. After that, the heart rate is cOllntedfor 30 seconds (DN 30 'J after 1
minute recovery. Statistical analysis used descriptive statistic and simple linear
regression correlation statistic.
Results: The physical fitness level of 40 students of FK-UKM whose have
for Astrand-Ryhming Step Test are 27 students (67,5%) have high criteria (42,6670,57), 13 students (32,5%) have moderate criteria (39,35-42), and none student
(0%) have low criteria. In Harvard Modification Step Test, 1 student (2,5%) have
high criteria (38), 31 students (77,5%) have moderate criteria (52-64), and 8
students (20%) have low criteria (65-80). The correlation of Astrand-Ryhming
Step Test in Harvard Modification Step Test showed by regression line
y=60,503
- O,199xwith
correlation coefficient (r) =
- 0,144
(weak)
Conclusions: The physical fitness level of 40 students, whose have test for
Astrand-Ryhming Step Test was high criteria. Whereas for Harvard Modification
Step Test the result was moderate. The correlation showed by regression line
y=60,503 - O,199x and correlation coefficient (r) = - 0,144 (weak)
Recommendations: Students should improve and increase the physical
fitness by doing some exercise routinely.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING...
SURA T PERNY AT AAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KAT A PENGANT AR...
...
DAFT AR IS!
DAFT
DAFT
DAFT
DAFT
BABI.
AR
AR
AR
AR
... ..... .
...
ii
iii
iv
vi
vii
...
.. ..
.
.
....
...
TABEL
GRAFIK
DIAGRAM
LAMPIRAN
ix
xi
xii
xiii
xiv
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan
1
2
2
Penelitian
1.5. Metode Penelitian.
1.6. Lo kasi dan Waktu
.. .. ... . ... . . . .. . . . . . . ..
...
2
2
... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kebugaran
2.2. Manfaat Olahraga Terhadap Kebugaran
2.2.1. Olahraga Mengurangi Stres
2.2.2. Olahraga Mempertinggi Vitalitas Paru-Paru
2.2.3. Olahraga Menguatkan Jantung
2.2.4. Olahraga Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
2.2.5. Olahraga Mengurangi Diabetes
2.2.6. Olahraga Menurunkan Berat Badan
2.2.7. Olahraga Memberi Keseimbangan Komposisi Darah
2.2.8. Olahraga Menyegarkan Tubuh
2.2.9. Olahraga Menyehatkan Seksualitas
2.2. 10. Olahraga Mempertinggi Kesehatan Mental
2.3. Komponen Kebugaran.
...
2.3.1. Jantung
2.3.1.1. Fisiologi Otot Jantung
2.3.1.2. Pengaturan Pompa Jantung
2.3.1.3. Penilaian Kekuatan Kontraksi Jantung
ix
4
5
7
8
8
9
10
10
11
11
12
....
12
13
13
14
14
15
2.3.1.4.
Cardiac Output (COP) Pada Saat Istirahat dan
Beraktivitas
2.3.1.5. Aliran Darah Yang Melalui Otot Lurik dan
Pengaturannya Sewaktu KeIja Fisik
15
16
2.3.2. Paro-Paro
2.3.2.1. Mekanisme Ventilasi Paro-Paro
2.3.2.2. KeIja Pernapasan
2.3.2.3. Volume dan Kapasitas Paro-Paro
2.3.2.4. Pengaroh Kenaikan COP Terhadap Sirkulasi
Paro Selama BekeIja Berat..
17
18
18
19
... 20
2.3.3. Otot
2.3.3.1. Mekanisme Umum Kontraksi Oto1
2.3.3.2. Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
2.4. Penyesuaian Pengaturan Suhu Oleh KeIja
2.5. Tes Mengukur Kemampuan Kardiovaskuler
2.5.1. Tes Sepeda Ergometer..
2.5.2. Tes Menggunakan Tredmil
2.5.3. Tes Bangku (Step Test)
2.5.3.1. Tes Bangku Astrand-Ryhming
2.5.3.2. Tes Bangku Modifikasi Harvard
BAB ill. BAHAN DAN METODE
3.1. Subjek Penelitian..
3.2. Alat-Alat yang Digunakan
3.3. Metode Penelitian
3.3.1. Variabel Perlakuan dan Variabel Respon
3.3.2. Prosedur Penelitian
3.4. Analisis Data
21
22
23
24
25
26
27
27
27
28
...
...
29
29
29
29
30
32
BAB. IV BASIL DAN PEMBAHASAN
33
BAB. V KESIMPULAN
5. 1. Kesimpulan
5.2. Saran
40
40
DAN SARAN
DAFT AR PUST AKA
LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN
RIW AYAT HIDUP
41
42
62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel4.1. Hasil Penelitian Tes Bangku Astrand-Ryhming
33
Tabel 4.2. Hasil Penelitian Tes Bangku Modifikasi Harvard
35
TabeI4.3. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming (V02 maks) dan
Tes Bangku Modifikasi Harvard (skor)
xi
....
37
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming (V02 maks) dan
Tes Bangku Modifikasi Harvard (skor)
xii
39
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1. Hasil Penelitian Tes Bangku Astrand-Ryhming
34
Diagram 4.2. Hasil Penelitian Tes Bangku Modifikasi Harvard
36
Diagram 4.3. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming
Tes Bangku Modifikasi Harvard (skor)
xiii
(V02 maks) dan
38
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Surat Persetujuan
42
XlV
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap orang mendambakan
mempunyai bermacam-macam
Pada umumnya
memiliki tubuh yang tetap bugar walaupun
aktivitas yang dapat menguras tenaga.
kita dapat menghasilkan
energi yang cukup untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Namun, jika kegiatan tersebut membutuhkan
banyak tenaga,
sebagian orang ada yang tidak dapat memenuhinya lagi. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk memperoleh
kebugaran
diantaranya
dengan berolahraga
secara
teratur, makan makanan yang mempunyai gizi tinggi, dan pola hidup yang teratur.
Dewasa
ini juga menjamur
pusat-pusat
jawaban untuk mendapatkan
latihan kebugaran
sebagai salah satu
kondisi tubuh yang prima. Seseorang yang memiliki
cadangan energi yang besar mempunyai kebugaran yang baik. Ini berarti seseorang
dapat melakukan aktivitas
yang lain karena mempunyai cadangan tenaga setelah
melakukan suatu aktivitas sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan
subjek penelitian mahasiswa kedokteran
yang
mempunyai jadwal perkuliahan yang cukup padat setiap harinya. Mulai dari kuliah,
praktikum serta tugas-tugas yang diberikan.
Banyak metode
dan teknik dalam mengukur
dengan tes lapangan dan laboratorium.
tes Balke dan tes Cooper.
tingkat
kebugaran
yaitu
Pengukuran secara lapangan yaitu, dengan
Pengukuran
secara laboratorium
dengan
tredmil,
ergometer sepeda, dan tes bangku.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kebugaran dengan menggunakan
tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasi Harvard.
~.
---
2
1.2. Identifikasi Masalah
1) Sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes bangku
Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard
2) Bagaimana hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku
modifikasi harvard
1.3. Maksud dan Tujuan
1) Ingin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa
dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard
2) Ingin mengetahui bagaimana hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasi harvard
1.4. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai bahan
informasi bagi mahasiswa
tentang tingkat kebugaran
dari berbagai macam tes
kebugaran dan peranannya dalam membantu dan menunjang proses belajar serta
peningkatan pre stasi belajar.
1.5. Metode Penelitian
.
.
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan
percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif
Data yang diukur:
Tes bangku Astrand-Ryhming : V02 maks dalam ml 02/Kg BB/menit
Tes bangku modifikasi Harvard: Denyut nadi selama 30 detik, skor kebugaran
.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier
sederhana
3
1.6. Lokasi dan Waktu
Lokasi:
1. Rumah ibu Endang Soeratmo, jalan Babakan Jeruk Indah I no. 11
Bandung
2. Laboratorium
komputer Gedung Administrasi Pusat (GAP) lantai III
Universitas Kristen Maranatha (UKM)
3. Fakultas Kedokteran UKM
Waktu:
Bulan Februari sampai dengan Juni 2002
40
BABV
KES~PULANDANSARAN
5.1. Kesimpulan
1. Tingkat kebugaran yang diperoleh dari 40 mahasiswa FK-UKM:
·
Pada tes bangku Astrand Ryhming, didapatkan hasil:
27 orang (67,5%) merniliki kriteria kebugaran baik
13 orang (32,5%) memiliki kriteria kebugaran sedang
o orang (0%) memiliki kriteria kebugaran kurang.
Tingkat kebugaran rata-rata adalah baik.
·
Pada tes bangku Modifikasi Harvard, didapatkan hasil:
1 orang (2,5%) merniliki kriteria kebugaran baik
31 orang (77,5%) merniliki kriteria kebugaran sedang
8 orang (20%) memiliki kriteria kebugaran kurang.
Tingkat kebugaran rata-rata adalah sedang.
2. Hubungan
antara tes bangku Astrand-Ryhrning
dan tes bangku Modifikasi
Harvard dapat dilihat dengan persamaan garis regresi y = 60,503 - 0,199x
dengan koefisien korelasi (r) sebesar
-
0,144 (lemah)
5.2. Saran
Mahasiswa agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kebugaran dengan
latihan dan olahraga secara teratur dan rutin.
41
DAFTAR PUSTAKA
Astrand, P.O., and K. Rodahl, 1986. Text Book of Work Physiology.
edition. New York: Mc. Graw Hill Book Company: 369
3rd
Guyton, A.C., and J. Hall, 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 91-94, 99-100, 133, 144-148,
299,317,597,602-605,619,1067-1068
Hasjim Effendi, 1983. Fisiologi Kerja dan Olahraga Serta Peranan Tes Kerja
(Exercise Test) untuk Diagnostik. Bandung: Penerbit Alumni: 61, 77-79,
91, 112-114, 118-120
Kuntaraf, K.L., dan J. Kuntaraf,
1992. Olahraga Sumber Kesehatan.
Bandung: Percetakan Advent Indonesia: 9-14,23-30, 34-36, 39-44, 47-50,
59-61,69-70, 70-72, 77-79, 88, 110, 123-126, 139-140, 143
Muhamad
Prihadi,
1979.
UNDIP: 2, 3, 5
Peni Muthalib,
Sederhana.
1984.
Jakarta:
Kesegaran
Jasmani.
Semarang:
Penerbit
Mengukur Kemampuan Fisik Pengolahraga
Penerbit Arcan: 17,21,27
FK-
Secara
HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING
TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD
DAN
Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Latar belakang: Aktivitas sehari-hari membutuhkan stamina yang prima
yang diperoleh dari kebugaran tubuh. Kebugaran mutlak dimiliki setiap orang
terutama mahasiswa yang memiliki jadwal perkuliahan yang padat sehingga
diperlukan suatu kondisi tubuh yang bugar. Kebugaran dapat diperoleh dengan
latihan dan olahraga seeara teratur dan rutin
Tujuan: Ingin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi
Harvard. Ingin mengetahui juga bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasiHarvard .
Metode: Subjek penelitian (SP) adalah 40 orang mahasiswa FK-UKM
dengan umur antara 19-27 tahun. SP mclakukan tes kebugaran; pada tes bangku
Astrand-Ryhming, yaitu naik turun bangku setinggi 40 em, sebanyak 22,5x/menit,
selama 5 menit. Setelah itu dihitung DN 1 menit dan dieari kapasitas V02 maks.
Pada tes bangku modifikasi Harvard, yaitu naik turun bangku setinggi 40 em,
sebanyak 30x/menit, selama 3 menit. Setelah itu dihitung denyut nadi 30" (DN
30") setelah istirahat 1 menit. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan
statistik regresi korelasi linier sederhana.
Hasil: Dari 40 orang mahasiswa yang diteliti dengan tes bangku AstrandRyhming, didapatkan hasil bahwa 27 orang (67,5%) baik (42,66-70,57), 13 orang
(32,5%) sedang (39,35-42), dan tidak ada (0%) yang kurang. Pada tes bangku
modifikasi Harvard, didapatkan hasil bahwa 1 orang (2,5%) baik (48), 31 orang
(77,5%) sedang (52-64), dan 8 orang (20%) kurang(65-80). Hubungan antara tes
bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard dapat dilihat dari
persamaan garis regresi y=60,503 - 0,199x dengan koefisien korelasi (r) = - 0,144
(lemah)
iv
--_.-----
Kesimpulan: Tingkat kebugaran yang diperoleh dari 40 mahasiswa yang
diperiksa dengan tes bangku Astrand-Ryhming didapatkan hasil rata-rata baik.
Pada tes bangku modifikasi Harvard didapatkan hasil rata-rata sedang. Hubungan
antara tes bangku Astrand-Ryhming dengan tes bangku modifikasi Harvard dapat
dilihat dari persamaan garis regresi y=60,503 - 0,199x dengan koefisien korelasi
(r) = - 0,144 (lemah)
Saran: Mahasiswa agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kebugaran
dengan latihan dan olahraga secara teratur dan rutin.
v
ABSTRACT
THE ROLE OF HARVARD MODIFICATION STEP TEST IN
ASTRAND-RYHMING STEP TEST
Indraji Dwi Mulyawan, 2002, Tutor: DR. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Backgrounds: A daily activity needs a good stamina which is got from
physical fitness. Physical fitness should had by everyone especially student who
has a fully schedule thus need a fit body condition. Physical fitness can be got
with practice and sports in a routine manner.
Objectit'es: This study was to know the physical fitness level of FK-UKM
students with Astrand-Ryhming Step Test and Harvard Modification Step Test and
to know how the correlation between them.
Methods: The subjects are 40 students of FK-UKM, whose age are
between 19-27 years. The subject did the physical fitness test, on AstrandRyhming Step Test, they performed step up and down on the bench with high is 40
cm for 22,5x/minute during 5 minutes. Then counted their heart rate per minute
and found out V02 max capacity. On Harvard Modification Step Test, they
stepped up and down from the bench which high is 40 cm for 30x/minute during 3
minutes. After that, the heart rate is cOllntedfor 30 seconds (DN 30 'J after 1
minute recovery. Statistical analysis used descriptive statistic and simple linear
regression correlation statistic.
Results: The physical fitness level of 40 students of FK-UKM whose have
for Astrand-Ryhming Step Test are 27 students (67,5%) have high criteria (42,6670,57), 13 students (32,5%) have moderate criteria (39,35-42), and none student
(0%) have low criteria. In Harvard Modification Step Test, 1 student (2,5%) have
high criteria (38), 31 students (77,5%) have moderate criteria (52-64), and 8
students (20%) have low criteria (65-80). The correlation of Astrand-Ryhming
Step Test in Harvard Modification Step Test showed by regression line
y=60,503
- O,199xwith
correlation coefficient (r) =
- 0,144
(weak)
Conclusions: The physical fitness level of 40 students, whose have test for
Astrand-Ryhming Step Test was high criteria. Whereas for Harvard Modification
Step Test the result was moderate. The correlation showed by regression line
y=60,503 - O,199x and correlation coefficient (r) = - 0,144 (weak)
Recommendations: Students should improve and increase the physical
fitness by doing some exercise routinely.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING...
SURA T PERNY AT AAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KAT A PENGANT AR...
...
DAFT AR IS!
DAFT
DAFT
DAFT
DAFT
BABI.
AR
AR
AR
AR
... ..... .
...
ii
iii
iv
vi
vii
...
.. ..
.
.
....
...
TABEL
GRAFIK
DIAGRAM
LAMPIRAN
ix
xi
xii
xiii
xiv
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan
1
2
2
Penelitian
1.5. Metode Penelitian.
1.6. Lo kasi dan Waktu
.. .. ... . ... . . . .. . . . . . . ..
...
2
2
... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kebugaran
2.2. Manfaat Olahraga Terhadap Kebugaran
2.2.1. Olahraga Mengurangi Stres
2.2.2. Olahraga Mempertinggi Vitalitas Paru-Paru
2.2.3. Olahraga Menguatkan Jantung
2.2.4. Olahraga Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
2.2.5. Olahraga Mengurangi Diabetes
2.2.6. Olahraga Menurunkan Berat Badan
2.2.7. Olahraga Memberi Keseimbangan Komposisi Darah
2.2.8. Olahraga Menyegarkan Tubuh
2.2.9. Olahraga Menyehatkan Seksualitas
2.2. 10. Olahraga Mempertinggi Kesehatan Mental
2.3. Komponen Kebugaran.
...
2.3.1. Jantung
2.3.1.1. Fisiologi Otot Jantung
2.3.1.2. Pengaturan Pompa Jantung
2.3.1.3. Penilaian Kekuatan Kontraksi Jantung
ix
4
5
7
8
8
9
10
10
11
11
12
....
12
13
13
14
14
15
2.3.1.4.
Cardiac Output (COP) Pada Saat Istirahat dan
Beraktivitas
2.3.1.5. Aliran Darah Yang Melalui Otot Lurik dan
Pengaturannya Sewaktu KeIja Fisik
15
16
2.3.2. Paro-Paro
2.3.2.1. Mekanisme Ventilasi Paro-Paro
2.3.2.2. KeIja Pernapasan
2.3.2.3. Volume dan Kapasitas Paro-Paro
2.3.2.4. Pengaroh Kenaikan COP Terhadap Sirkulasi
Paro Selama BekeIja Berat..
17
18
18
19
... 20
2.3.3. Otot
2.3.3.1. Mekanisme Umum Kontraksi Oto1
2.3.3.2. Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
2.4. Penyesuaian Pengaturan Suhu Oleh KeIja
2.5. Tes Mengukur Kemampuan Kardiovaskuler
2.5.1. Tes Sepeda Ergometer..
2.5.2. Tes Menggunakan Tredmil
2.5.3. Tes Bangku (Step Test)
2.5.3.1. Tes Bangku Astrand-Ryhming
2.5.3.2. Tes Bangku Modifikasi Harvard
BAB ill. BAHAN DAN METODE
3.1. Subjek Penelitian..
3.2. Alat-Alat yang Digunakan
3.3. Metode Penelitian
3.3.1. Variabel Perlakuan dan Variabel Respon
3.3.2. Prosedur Penelitian
3.4. Analisis Data
21
22
23
24
25
26
27
27
27
28
...
...
29
29
29
29
30
32
BAB. IV BASIL DAN PEMBAHASAN
33
BAB. V KESIMPULAN
5. 1. Kesimpulan
5.2. Saran
40
40
DAN SARAN
DAFT AR PUST AKA
LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN
RIW AYAT HIDUP
41
42
62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel4.1. Hasil Penelitian Tes Bangku Astrand-Ryhming
33
Tabel 4.2. Hasil Penelitian Tes Bangku Modifikasi Harvard
35
TabeI4.3. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming (V02 maks) dan
Tes Bangku Modifikasi Harvard (skor)
xi
....
37
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming (V02 maks) dan
Tes Bangku Modifikasi Harvard (skor)
xii
39
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1. Hasil Penelitian Tes Bangku Astrand-Ryhming
34
Diagram 4.2. Hasil Penelitian Tes Bangku Modifikasi Harvard
36
Diagram 4.3. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming
Tes Bangku Modifikasi Harvard (skor)
xiii
(V02 maks) dan
38
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Surat Persetujuan
42
XlV
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap orang mendambakan
mempunyai bermacam-macam
Pada umumnya
memiliki tubuh yang tetap bugar walaupun
aktivitas yang dapat menguras tenaga.
kita dapat menghasilkan
energi yang cukup untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Namun, jika kegiatan tersebut membutuhkan
banyak tenaga,
sebagian orang ada yang tidak dapat memenuhinya lagi. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk memperoleh
kebugaran
diantaranya
dengan berolahraga
secara
teratur, makan makanan yang mempunyai gizi tinggi, dan pola hidup yang teratur.
Dewasa
ini juga menjamur
pusat-pusat
jawaban untuk mendapatkan
latihan kebugaran
sebagai salah satu
kondisi tubuh yang prima. Seseorang yang memiliki
cadangan energi yang besar mempunyai kebugaran yang baik. Ini berarti seseorang
dapat melakukan aktivitas
yang lain karena mempunyai cadangan tenaga setelah
melakukan suatu aktivitas sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan
subjek penelitian mahasiswa kedokteran
yang
mempunyai jadwal perkuliahan yang cukup padat setiap harinya. Mulai dari kuliah,
praktikum serta tugas-tugas yang diberikan.
Banyak metode
dan teknik dalam mengukur
dengan tes lapangan dan laboratorium.
tes Balke dan tes Cooper.
tingkat
kebugaran
yaitu
Pengukuran secara lapangan yaitu, dengan
Pengukuran
secara laboratorium
dengan
tredmil,
ergometer sepeda, dan tes bangku.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kebugaran dengan menggunakan
tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasi Harvard.
~.
---
2
1.2. Identifikasi Masalah
1) Sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes bangku
Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard
2) Bagaimana hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku
modifikasi harvard
1.3. Maksud dan Tujuan
1) Ingin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa
dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard
2) Ingin mengetahui bagaimana hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasi harvard
1.4. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai bahan
informasi bagi mahasiswa
tentang tingkat kebugaran
dari berbagai macam tes
kebugaran dan peranannya dalam membantu dan menunjang proses belajar serta
peningkatan pre stasi belajar.
1.5. Metode Penelitian
.
.
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan
percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif
Data yang diukur:
Tes bangku Astrand-Ryhming : V02 maks dalam ml 02/Kg BB/menit
Tes bangku modifikasi Harvard: Denyut nadi selama 30 detik, skor kebugaran
.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier
sederhana
3
1.6. Lokasi dan Waktu
Lokasi:
1. Rumah ibu Endang Soeratmo, jalan Babakan Jeruk Indah I no. 11
Bandung
2. Laboratorium
komputer Gedung Administrasi Pusat (GAP) lantai III
Universitas Kristen Maranatha (UKM)
3. Fakultas Kedokteran UKM
Waktu:
Bulan Februari sampai dengan Juni 2002
40
BABV
KES~PULANDANSARAN
5.1. Kesimpulan
1. Tingkat kebugaran yang diperoleh dari 40 mahasiswa FK-UKM:
·
Pada tes bangku Astrand Ryhming, didapatkan hasil:
27 orang (67,5%) merniliki kriteria kebugaran baik
13 orang (32,5%) memiliki kriteria kebugaran sedang
o orang (0%) memiliki kriteria kebugaran kurang.
Tingkat kebugaran rata-rata adalah baik.
·
Pada tes bangku Modifikasi Harvard, didapatkan hasil:
1 orang (2,5%) merniliki kriteria kebugaran baik
31 orang (77,5%) merniliki kriteria kebugaran sedang
8 orang (20%) memiliki kriteria kebugaran kurang.
Tingkat kebugaran rata-rata adalah sedang.
2. Hubungan
antara tes bangku Astrand-Ryhrning
dan tes bangku Modifikasi
Harvard dapat dilihat dengan persamaan garis regresi y = 60,503 - 0,199x
dengan koefisien korelasi (r) sebesar
-
0,144 (lemah)
5.2. Saran
Mahasiswa agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kebugaran dengan
latihan dan olahraga secara teratur dan rutin.
41
DAFTAR PUSTAKA
Astrand, P.O., and K. Rodahl, 1986. Text Book of Work Physiology.
edition. New York: Mc. Graw Hill Book Company: 369
3rd
Guyton, A.C., and J. Hall, 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 91-94, 99-100, 133, 144-148,
299,317,597,602-605,619,1067-1068
Hasjim Effendi, 1983. Fisiologi Kerja dan Olahraga Serta Peranan Tes Kerja
(Exercise Test) untuk Diagnostik. Bandung: Penerbit Alumni: 61, 77-79,
91, 112-114, 118-120
Kuntaraf, K.L., dan J. Kuntaraf,
1992. Olahraga Sumber Kesehatan.
Bandung: Percetakan Advent Indonesia: 9-14,23-30, 34-36, 39-44, 47-50,
59-61,69-70, 70-72, 77-79, 88, 110, 123-126, 139-140, 143
Muhamad
Prihadi,
1979.
UNDIP: 2, 3, 5
Peni Muthalib,
Sederhana.
1984.
Jakarta:
Kesegaran
Jasmani.
Semarang:
Penerbit
Mengukur Kemampuan Fisik Pengolahraga
Penerbit Arcan: 17,21,27
FK-
Secara