Pengaruh pertumbuhan perusahaan, likuiditas, dan penundaan pembayaran dividen terhadap opini audit going concern. Studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN
PENUNDAAN PEMBAYARAN DIVIDEN TERHADAP OPINI AUDIT GOING
CONCERN
Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014
Maria Eka Andhita
NIM : 112114069
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2015

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk mengetahui
pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern. Kedua,
pengaruh likuiditas terhadap opini audit going concern. Ketiga, pengaruh penundaan

pembayaran dividen terhadap opini audit going concern.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Sampel penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2014.
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dan
menghasilkan sampel sebanyak 24 perusahaan. Data diuji dengan analisis regresi
logistik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap opini
audit going concern. Sementara itu, pertumbuhan perusahaan dan penundaan
pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Kata kunci: opini audit going concern, pertumbuhan perusahaan, likuiditas,
penundaan pembayaran dividen.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRACT
THE INFLUENCE OF GROWTH, LIQUIDITY, AND POSTPONEMENT OF
DIVIDEND PAYMENT TO GOING CONCERN AUDIT OPINION
(an Empirical Study at Manufacturing Companies Listed at
Indonesian Stock Exchange in 2010 – 2014)
Maria Eka Andhita
NIM : 112114069
Sanata Dharma University Yogyakarta
2015

The aim of this research is to analyze the influence of growth, liquidity, and
postponement of dividend payment to going concern audit opinion.
The research was an empirical study. The samples used in this research were
manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014. Those
companies were selected by using purposive sample method. There were 24
companies. The data were tested by logistic regression analysis.
The result showed that liquidity was the only factor, which significantly
influenced the going concern audit opinion. In contrast, growth and postponement of
dividend payment did not have any significant influence to going concern audit
opinion.

Keywords : going concern audit opinion, growth, liquidity, postponement of dividend
payment.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN
PENUNDAAN PEMBAYARAN DIVIDEN
TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN
Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi


Oleh:
Maria Eka Andhita
NIM : 112114069
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN
PENUNDAAN PEMBAYARAN DIVIDEN
TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Maria Eka Andhita
NIM : 112114069
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN

iii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jangan hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur” (Filipi 4 : 6)
“Ketika kamu kehilangan satu kesempatan, bukalah mata bahwa di luar sana
ada sejuta kesempatan lain yang menunggu. Nikmatilah indahnya proses
berjalan, beranilah dalam berjuang dan berkeputusan” – Maria Eka Andhita, 28
Agustus 2011.

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus,

Kedua orang tuaku, FX. Siswadi & Rita Supriyatmi
Adikku, Veronika Dwika Andhita
Partnerku, Yohanes Wien Tineka
sahabat dan teman-temanku tercinta.

Ik hou van jou.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat

dan penyertaan yang telah Ia berikan sehingga skripsi berjudul ”Pengaruh
Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas, dan Penundaan Pembayaran Dividen terhadap
Opini Audit Going Concern” (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2014) ini dapat terselesaikan. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.

Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaan yang tak terhingga,

2.

Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu,

3.

Dr. Francisca Reni Retno Anggraini, S.E., M.Si., Ak., CA selaku dosen

pembimbing yang telah memberi banyak masukan selama kelas MPAT dan
Bimbingan Skripsi,

4.

Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberi dukungan terutama pada masa
HIMAKS dan Akreditasi Prodi,

5.

Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) yang telah membimbingku selama empat tahun perkuliahan,

6.

Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku dosen mata kuliah Audit &
PAM, serta koordinator Akreditasi Borang 6, yang memberi motivasi baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menekuni dunia Audit dan Akuntansi,

7.

Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA, selaku dosen penguji yang telah memberi
banyak masukan dan pemahaman mengenai skripsi,

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8.

Segenap dosen, karyawan sekretariat FE, dan petugas Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma atas segala bimbingan dan bantuan selama ini,

9.

Bapak “bos” ku, Dr. F.X. Siswadi, M.A. dan ibuku Dra. Rita Supriyatmi, yang
selalu mendoakan, mendukung, dan membimbingku sejak lahir hingga masa
penulisan skripsi ini berlangsung. Terima kasih untuk segala nasihat & cintanya.
Semoga aku dapat membuat bapak dan ibu bahagia selalu.

10. Adikku, Veronika Dwika Andhita, yang senantiasa berbagi cerita dan
kekonyolan denganku. Semoga tercapai segala citamu, jadilah Teknisi atau
Apoteker apapun yang terhebat. Salam Daehan Minguk Manse!
11. Partnerku, Yohanes Wien Tineka, yang jadi penyemangat “balapan” dalam
pengerjaan skripsi ini. Terimakasih segala dukungan, doa, dan cintanya. A great
place is waiting for us, amiin, salam Bonek dan semangat hati!
12. Alm. Mbah “Kakung” Yoko, Alm. Mbah Wakri, Mbah Uti dan Mbah Endut,
yang selalu mendukungku melalui apapun. Bentar lagi Anin wisuda, mbah!
13. Merah Pro & Himaks 2013 yang menjadi ladang pengalaman.
14. Teman PKM Ciyus Miapah, Jablay Akt B, Akreditasi Akuntansi, Beswan
Djarum 29, adik angkatan, teman SMA yang menjadi penyemangat dan
penghibur di kala penat,
15. Motor Shogun Hitam dan Laptop Acer Bercahaya yang telah jadi sahabatku sejak
SMA, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan semua pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015

Maria Eka Andhita

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
MAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL & GAMBAR ................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii
ABSTRAK ................................................................................................................. xiii
ABSTRACT ............................................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Batasan Masalah................................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
F.

Sistematika Penulisan ........................................................................................ 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 8
A. Teori Sinyal ........................................................................................................ 8
B. Auditing (Pengauditan)....................................................................................... 9
C. Opini Audit ...................................................................................................... 11
D. Going Concern ................................................................................................. 13
E. Opini Audit Going Concern ............................................................................. 15
F.

Pertumbuhan Perusahaan ................................................................................. 16

G.

Likuiditas ...................................................................................................... 17

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

H.
I.

Pembayaran Dividen .................................................................................... 19
Perumusan Hipotesis Penelitian ....................................................................... 21

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................................. 25
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 25
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................ 25
D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................................... 26
1.

Populasi Penelitian ....................................................................................... 26

2.

Sampel Penelitian ......................................................................................... 26

E. Variabel Penelitian ........................................................................................... 27
F.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................................... 28
1.

Opini Audit Going Concern .......................................................................... 28

2.

Pertumbuhan Perusahaan ............................................................................ 29

3.

Likuiditas ...................................................................................................... 29

4.

Penundaan Pembayaran Dividen ................................................................. 30

G.

Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 31

H.

Teknik Analisis Data .................................................................................... 31

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................. 39
A. Deskripsi Data .................................................................................................. 39
B. Analisis............................................................................................................. 41
1.

Statistik Deskriptif ........................................................................................ 41

2.

Analisis Regresi Logistik ............................................................................. 45

C. Pembahasan ...................................................................................................... 51
BAB V. PENUTUP ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 60
LAMPIRAN ................................................................................................................ 66

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL & GAMBAR

Tabel 1. Pengertian Going Concern dari berbagai sumber ........................................ 13
Gambar 1: Skema opini audit going concern oleh auditor (Rahayu, 2010:73) ......... 16
Gambar 2: Model Penelitian ...................................................................................... 24
Tabel 2. Proses Seleksi Pengambilan Sampel Berdasarkan Kriteria ......................... 40
Tabel 3. Distribusi Perusahaan Sampel per Subsektor............................................... 40
Tabel 4. Frekuensi ...................................................................................................... 41
Tabel 5. Statistik Deskriptif Opini Going Concern ................................................... 42
Tabel 6. Statistik Deskriptif Opini Non Going Concern ............................................ 44
Tabel 7. Matriks Korelasi .......................................................................................... 45
Tabel 8. Hosmer and Lemeshow Test ........................................................................ 46
Tabel 9. Classification Table ..................................................................................... 48
Tabel 10. Variables in the Equation .......................................................................... 49

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel .................................................................... 65
Lampiran 2. Data Perusahaan Sampel Opini Audit Going Concern ......................... 66
Lampiran 3. Data Perusahaan Sampel Opini Audit Non Going Concern .................. 67
Lampiran 4. Output SPSS (Deskriptif – Opini) ......................................................... 71
Lampiran 5 Output SPSS (Deskriptif Opini Going Concern –
Penundaan Pembayaran Dividen) .............................................................................. 71
Lampiran 6. Output SPSS (Deskriptif Opini Non Going Concern –
Penundaan Pembayaran Dividen) ............................................................................. 71
Lampiran 7. Output SPSS Overall Model Fit ............................................................ 71
Lampiran 8. Output SPSS Negelkerke’s R2 ............................................................... 73
Lampiran 9. Pengambilan Sampel Penelitian ............................................................ 74
Lampiran 10. Contoh Laporan Auditor Opini Going Concern .................................. 81

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN
PENUNDAAN PEMBAYARAN DIVIDEN TERHADAP OPINI AUDIT GOING
CONCERN
Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014
Maria Eka Andhita
NIM : 112114069
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2015

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk mengetahui
pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern. Kedua,
pengaruh likuiditas terhadap opini audit going concern. Ketiga, pengaruh penundaan
pembayaran dividen terhadap opini audit going concern.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Sampel penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2014.
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dan
menghasilkan sampel sebanyak 24 perusahaan. Data diuji dengan analisis regresi
logistik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap opini
audit going concern. Sementara itu, pertumbuhan perusahaan dan penundaan
pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Kata kunci: opini audit going concern, pertumbuhan perusahaan, likuiditas,
penundaan pembayaran dividen.

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF GROWTH, LIQUIDITY, AND POSTPONEMENT OF
DIVIDEND PAYMENT TO GOING CONCERN AUDIT OPINION
(an Empirical Study at Manufacturing Companies Listed at
Indonesian Stock Exchange in 2010 – 2014)
Maria Eka Andhita
NIM : 112114069
Sanata Dharma University Yogyakarta
2015

The aim of this research is to analyze the influence of growth, liquidity, and
postponement of dividend payment to going concern audit opinion.
The research was an empirical study. The samples used in this research were
manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014. Those
companies were selected by using purposive sample method. There were 24
companies. The data were tested by logistic regression analysis.
The result showed that liquidity was the only factor, which significantly
influenced the going concern audit opinion. In contrast, growth and postponement of
dividend payment did not have any significant influence to going concern audit
opinion.
Keywords : going concern audit opinion, growth, liquidity, postponement of dividend
payment.

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia investasi di Indonesia semakin berkembang pesat dari tahun ke
tahun. Mengutip berita pers Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
pada April 2014, data realisasi investasi tahun 2010 sampai Maret 2014
menunjukkan peningkatan signifikan sehingga investasi di Indonesia sudah
mulai pada tingkat yang tinggi dan berkelanjutan. Data tersebut juga
menyatakan bahwa semakin banyak proporsi investasi baru dibanding
perluasan. Semakin banyak investor yang datang, semakin diharapkan pula
Indonesia menjadi tuan rumah yang lebih “ramah” dalam pelayanan
investasinya, yaitu lebih cepat, transparan, dan akuntabel.
Untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam investasi,
investor membutuhkan laporan keuangan suatu perusahaan. Laporan
keuangan adalah salah satu sarana penting untuk mengkomunikasikan
informasi keuangan kepada pihak eksternal, terutama investor. Dalam
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.8 dijelaskan pula
bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
keuangan suatu entitas yang berguna baik bagi stakeholder potensial maupun
stakeholder yang ada dalam suatu entitas. Agar dapat memberikan informasi
yang berguna bagi stakeholder, laporan keuangan harus berkualitas.
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Audit atas laporan keuangan memegang peranan penting dalam
perwujudan suatu laporan keuangan yang berkualitas. Audit diperlukan untuk
meminimalisasi kerugian pengguna laporan keuangan atas risiko informasi.
Risiko ini mencerminkan kemungkinan informasi yang dijadikan dasar untuk
menilai risiko bisnis dibuat dengan tidak tepat (Jusuf 2010:43). Untuk
mengurangi risiko informasi, harus dilakukan audit secara independen atas
laporan keuangan tersebut.
Selain memberikan opini audit atas kewajaran laporan keuangan,
auditor juga berkewajiban untuk menilai apakah terdapat kesangsian terhadap
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kesinambungan usahanya
(going concern). International Standards on Auditing (ISA) 570.10 juga
menyebutkan bahwa auditor wajib mempertimbangkan apakah ada peristiwa
atau kondisi yang mungkin menimbulkan keraguan mengenai kemampuan
entitas untuk melanjutkan usahanya sebagai usaha yang berkesinambungan.
Selain itu, Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) seksi 341 menyebutkan
bahwa auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat
kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu
tahun sejak tanggal laporan keuangan audit (SPAP, 2011).
Masalah timbul ketika banyak terjadi kesalahan opini yang dibuat oleh
auditor menyangkut opini going concern (Mayangsari, 2003). Banyak
perusahaan mengalami kebangkrutan justru setelah laporan keuangannya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

mendapatkan opini “wajar tanpa pengecualian”. Sebagai contoh, kasus Enron
yang melibatkan KAP Arthur Andersen (Arum, 2008) di Amerika Serikat.
Kasus ini berakibat pada penurunan kepercayaan investor terhadap integritas
akuntan publik. Di Indonesia, beberapa kasus hampir serupa juga terjadi, di
antaranya: laporan keuangan ganda Bank Lippo tahun 2002 dan mark up
laporan keuangan pada PT Kimia Farma Tbk. tahun 2001.
Bermula dari hal tersebut, berbagai penelitian mulai membahas faktor
apa saja yang dapat memengaruhi penerimaan opini audit going concern.
Penelitian Januari dan Fitrianasari (2008) menyatakan bahwa rasio likuiditas
berhubungan signifikan secara negatif terhadap kemungkinan penerimaan
opini audit going concern. Sementara, Tuanakotta (2013, 223) menyatakan
bahwa penundaan pembayaran dividen dan arus kas operasional negatif dapat
menimbulkan keraguan atas going concern suatu perusahaan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Santosa dan Wedari
(2007) yang meneliti pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap opini
going concern, serta penelitian Januarti dan Fitrianasari (2008) yang meneliti
pengaruh rasio likuiditas terhadap opini audit going concern. Selain itu,
penelitian ini juga ingin membuktikan pernyataan Tuanakotta (2013)
mengenai penundaan pembayaran dividen yang dapat mempengaruhi opini
audit going concern. Penelitian ini akan menggunakan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014 sebagai
sampel penelitian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1.

Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh pada opini audit going
concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 20102014?

2.

Apakah likuiditas berpengaruh pada opini audit going concern pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014?

3.

Apakah penundaan pembayaran dividen berpengaruh pada opini audit
going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2010-2014?

C. Batasan Masalah
Penelitian ini menguji faktor-faktor yang memengaruhi auditor dalam
menerbitkan opini audit going concern. Faktor yang diuji merupakan faktor
eksternal di luar faktor internal atau personal auditor. Faktor eksternal yang
dimaksud adalah pertumbuhan perusahaan, likuiditas, dan penundaan
pembayaran dividen. Faktor eksternal dan tiga variabel independen tersebut
dipilih karena merupakan jenis dan variabel yang belum banyak diteliti
dibandingkan variabel indepeneden lain, seperti: opini tahun sebelumnya,
ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan lain-lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh pada opini
audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2010-2014.
2. Mengetahui apakah likuiditas berpengaruh pada opini audit going
concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 20102014.
3. Mengetahui apakah penundaan pembayaran dividen berpengaruh pada
opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2010-2014.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1.

Bagi Pengembangan Keilmuan di Bidang Akuntansi
Penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan keilmuan bidang
akuntansi, terutama auditing dan akuntansi keuangan, dalam kaitannya
dengan opini going concern suatu perusahaan.

2.

Bagi Auditor
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemberian opini
audit going concern kepada klien.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

6

Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menangkap
sinyal yang diberikan entitas untuk keputusan investasi.

4.

Bagi Penulis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai penerapan ilmu yang diperoleh
dalam proses perkuliahan.

5.

Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan keilmuan auditing
dan akuntansi di Universitas Sanata Dharma sehingga dapat menjadi
bahan penelitian selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan
BAB I:

PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, dan sistematika
penulisan penelitian.

BAB II:

KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori atau penjelasan
mengenai materi penelitian, serta pengembangan hipotesis yang
digunakan
penelitian.

dalam

analisis

pembahasan

masalah

dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III:

7

METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan
sampel penelitan, identifikasi variabel penelitian, definisi
operasional dan pengukuran variabel, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.

BAB IV:

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian mengenai deskripsi data, analisis dan
pembahasan dari penelitian yang dilaksanakan.

BAB V:

KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan yang
diberikan peneliti untuk penelitian selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Sinyal
Teori Sinyal (Signaling Theory) pertama kali dikemukakan oleh M.
Spence (1973). Teori ini menyatakan bahwa dalam kondisi (pasar) tertentu,
terdapat

pihak

yang

tidak

menangkap

informasi

yang disinyalkan

(dikomunikasikan) oleh pihak lain. Sebagai contoh, dalam kondisi tertentu,
investor tidak informasi informasi yang disinyalkan oleh entitas.
Teori sinyal berguna untuk mendeskripsikan keadaan dimana dua
pihak baik individu maupun organisasi memiliki akses informasi yang
berbeda. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya asimetri informasi. Asimetri
informasi terjadi ketika pihak yang berbeda menangkap informasi yang
berbeda. Karena terkadang informasi bersifat privat, asimetri informasi terjadi
di antara pihak yang memiliki informasi dan pihak yang dapat menghasilkan
keputusan yang baik apabila mereka mendapat informasi yang lebih baik
(lengkap). Untuk menghindari asimetri, pihak pemberi informasi harus
menentukan informasi apa yang harus diberikan dan bagaimana cara
mensinyalkannya. Sementara itu, pihak penerima informasi harus menentukan
bagaimana cara untuk menginterpretasi informasi yang diberikan (Connelly,
2011).

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Teori sinyal, menurut Sulistyanto (2008:65), menjelaskan bahwa pada
dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan entitas untuk memberikan sinyal
positif atau negatif kepada investor dan pemakai laporan keuangan lainnya.
Sinyal tersebut diberikan karena entitas memiliki kelebihan informasi
dibandingkan dengan investor. Apabila investor tidak mencoba mencari
informasi yang terkait dengan sinyal, investor tidak mampu mengambil
manfaat laporan keuangan secara maksimal (Gumanti, 2009).
Dalam penelitian ini, opini audit going concern adalah sinyal entitas
yang harus dikomunikasikan kepada investor melalui laporan opini auditor.
Auditor menerbitkan opini audit going concern berdasarkan informasi laporan
keuangan yang diberikan entitas dan proses audit yang dilaksanakan. Melalui
opini audit going concern, investor dapat menangkap sinyal perihal
kesinambungan usaha entitas.

B. Auditing (Pengauditan)
Menurut Mulyadi (2001:11), pengauditan adalah suatu proses
sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan
dengan asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi secara obyektif untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya pada pihak yang
berwenang. Sementara itu, tujuan auditing menurut ISA 200.3 adalah untuk
mengangkat tingkat kepercayaan dari pemakai laporan keuangan yang dituju

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

terhadap laporan keuangan tersebut. Tujuan tersebut dicapai dengan cara
memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan disusun, dalam segala
hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku.
Menurut Rahayu (2010), audit terbagi menjadi tiga macam jenis audit
yaitu: audit atas laporan keuangan (financial statement audit), audit
operasional (operational audit), dan audit kepatuhan (compliance audit). Di
antara ketiganya, yang paling umum dilakukan perusahaan adalah audit atas
laporan keuangan. Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah disajikan perusahaan secara wajar, sesuai
dengan kriteria tertentu. Kriteria yang dapat digunakan berupa peraturan yang
ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran atau ukuran prestasi lain yang
ditetapkan manajemen, dan standar yang digunakan yaitu Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (Mulyadi, 2002:10) dan International Financial Report
Standards. Hasil akhir dari audit atas laporan keuangan adalah bentuk opini
auditor yang diberikan oleh akuntan publik sebagai auditor independen. Opini
tersebut sangat berguna bagi pihak eksternal perusahaan, seperti analis
keuangan, kreditor, supplier, investor, akademisi, dan pemerintah. Mereka
menggunakan

opini

audit

untuk

menghindari

adanya

kemungkinan

information risk dalam setiap laporan keuangan, yaitu informasi yang dapat
menyebabkan pengambilan keputusan usaha yang tidak tepat. Risiko
informasi dapat timbul karena motif penyedia informasi, kompleksitas
transaksi, dan kesulitan dalam mengakses informasi perusahaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

C. Opini Audit
Setelah melaksanakan penugasan audit dalam perusahaan kliennya,
auditor melaporkan hasil penugasan dalam bentuk laporan auditor. Laporan
auditor dianggap sebagai alat komunikasi formal untuk mengkomunikasikan
kepada pihak eksternal mengenai apa yang telah dilakukan dan ditemukan
auditor (Rahayu, 2010:73). SA 700 menyatakan bahwa auditor wajib
merumuskan opini mengenai apakah laporan keuangan dibuat, dalam segala
hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Dalam merumuskan opini tersebut, seorang auditor harus menyimpulkan
apakah ia telah memperoleh kepastian bahwa laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, baik dikarenakan oleh kecurangan
maupun kesalahan.
Terdapat dua bentuk opini yang dapat diberikan auditor terhadap
perusahaan klien (SA 700.17). Apabila auditor menyimpulkan bahwa laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku, ia
harus menyatakan opini tanpa modifikasian atau opini wajar tanpa
pengecualian (WTP). Apabila auditor menyimpulkan bahwa laporan
keuangan tidak bebas salah saji material dan kekurangan bukti untuk
menyimpulkan bebas salah saji material, auditor harus memodifikasi opininya
berdasarkan SA 705.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

SA 705 menetapkan tiga tipe opini modifikasian, sebagai berikut:
1. Opini Wajar dengan Pengecualian
Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian
apabila auditor menemukan adanya salah saji secara material dalam
perusahaan klien, namun salah saji tersebut tidak pervasif terhadap
laporan keuangan. Auditor juga harus menyatakan opini tersebut apabila
auditor tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
mendasari opini, namun dampak kesalahan penyajian yang terjadi tidak
terdeteksi dalam laporan keuangan, atau terdeteksi namun tidak pervasif
(SA 705.7).
2. Opini Tidak Wajar
Opini tidak wajar diberikan auditor apabila setelah memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat, auditor menyimpulkan bahwa terdapat
salah saji, baik individual atau agregasi, secara material dan pervasif
terhadap laporan keuangan (SA 705.7).
3. Opini Tidak Menyatakan Pendapat
Sementara itu, auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika
auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendasari
opini. Auditor juga tidak diperkenankan menyatakan pendapat ketika,
dalam kondisi langka yang melibatkan banyak ketidakpastian, auditor
menyimpulkan bahwa meskipun telah mendapat bukti audit, auditor tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dapat

merumuskan

opini

karena

interaksi

yang

potensial

13

dari

ketidakpastian tersebut (SA 705.9).

D. Going Concern
Menurut Tuanakotta (2013:220) dan Standar Audit (SA) 570,
penggunaan asumsi going concern sangat fundamental dalam pembuatan
laporan keuangan. Berikut disajikan beberapa definisi going concern oleh
beberapa ahli dan standar:
Tabel 1. Pengertian Going Concern dari berbagai sumber

No
1.

Sumber
Ahli/Standar

Istilah

Definisi

Tuanakotta

Kesinambungan

Asumsi bahwa suatu entitas

(2013:219)

Usaha

dianggap memiliki usaha yang
berkesinambungan dalam waktu
dekat di masa mendatang, kecuali
jika manajemen mempunyai niat
untuk melikuidasi entitas.

2.

Standar

Audit Kelangsungan

Kelansungan hidup entitas dipakai

(SA) seksi 341 Hidup

sebagai asumsi dalam pelaporan

atau PSA No. 30

keuangan sepanjang tidak terbukti

– SPAP

adanya informasi yang
menunjukkan hal yang berlawanan,
seperti: restrukturisasi hitang, gagal
memenuhi kewajiban pada saat
jatuh tempo, dan lain-lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

S
No
3.

Sumber

Istilah

Ahli/Standar
Standar

Audit Kelangsuhan

570

Usaha

14

Definisi
Berdasarkan asumsi kelangsungan
usaha, suatu entitas dipandang
bertahan dalam bisnis untuk masa
depan yang dapat dipotensi.

Sumber: diolah dari berbagai sumber
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 Revisi 2009,
“Penyajian Laporan Keuangan”, mensyaratkan manajemen untuk membuat
suatu

penilaian

atas

kemampuan

entitas

untuk

mempertahankan

kesinambungan usahanya. Beberapa faktor yang relevan terhadap penilaian
tersebut adalah (SA 570.1-3):
a. Tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan hasil suatu peristiwa atau
kondisi meningkatkan secara signifikan hasil yang terjadi.
b. Ukuran dan kompleksitas entitas, sifat dan kondisi bisnisnya, serta tingkat
keterpengaruhan oleh faktor eksternal, memengaruhi pertimbangan tentang
hasil peristiwa/kondisi.
c. Setiap pertimbangan tentang masa depan didasarkan atas informasi yang
tersedia ketika pertimbangan dilakukan.
Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah suatu
perusahaan memiliki kesangsian besar dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam periode waktu pantas, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak
tanggal laporan keuangan yang diaudit (SA seksi 341). Ia juga bertanggung

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

jawab untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang ketepatan
penggunaan asumsi kesinambungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan, serta menyimpulkan apakah terdapat suatu
ketidakpastian material tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan
kesinambungan usahanya.

E. Opini Audit Going Concern
Opini Audit Going Concern merupakan opini yang diterbitkan auditor
untuk meyakinkan apakah perusahaan dapat mempertahankan kesinambungan
usahanya (SPAP, 2001). Sementara itu, laporan audit dengan modifikasi
mengenai opini going concern adalah suatu indikator yang didasarkan oleh
penilaian audit bahwa perusahaan tidak dapat melanjutkan kesinambungan
usahanya. Apabila auditor memiliki keraguan atas kemampuan perusahaan
untuk melanjutkan usahanya, auditor wajib menambahkan paragraf penjelas
dalam laporan audit. Hal tersebut harus dilakukan dalam kondisi pendapat
apapun, termasuk pendapat atau opini wajar tanpa pengecualian dalam laporan
auditor (IAI, 2001: SPAP Seksi 508, paragraf 11 dikutip dari Miryam, 2014).
Menurut Ramadhany (2004), yang termasuk dalam opini going concern (GC)
adalah opini GC unqualified with explanatory language, qualified opinion,
atau disclaimer opinion.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Auditor sangsi
atas going
concern

Ya

Apakah ada
rencana
manajemen

Tidak

Disclaimer

Tidak

Disclaimer

16

Ya

Apakah rencana
tersebut dapat
dilaksanakan
efektif?

Tidak

Ya

Unqualified
Opinion

Ya

Apakah
disclosure cukup
memadai?

Tidak

Qualified Opinion
atau Adverse

Gambar 1: Skema opini audit going concern oleh auditor (Rahayu, 2010:73)

F. Pertumbuhan Perusahaan
Maju tidaknya suatu perusahaan atau organisasi sering kali diukur
dengan berbagai parameter pertumbuhan, baik itu pertumbuhan penjualan,
profit, atau jumlah karyawan (Tenggono, 2007:36). Dalam menjalankan
bisnisnya, perusahaan harus mengalami pertumbuhan. Apabila perusahaan
tidak bertumbuh, perusahaan akan kehilangan pasarnya sehingga mengarah
kepada kebangkrutan. Hal tersebut yang menyebabkan pertumbuhan
perusahaan selalu erat dengan kesinambungan usaha serta profitabilitas suatu
perusahaan (Pearce, 2008:36).
Pertumbuhan perusahaan merupakan dampak atas arus kas perusahaan
yang berubah karena aktivitas operasional. Perubahan tersebut disebabkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

oleh pertumbuhan atau peningkatan volume usaha (Helfert, 2007, dalam
Radiansyah, 2009). Aktivitas operasional didefinisikan sebagai aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan laba. Selain pendapatan dan beban
yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasional juga meliputi
arus kas masuk dan keluar bersih. Arus kas tersebut berasal dari aktivitas
operasi terkait, seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam
persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok (Wild et al, 2004:5).

G. Likuiditas
Menurut Sartono (2010), likuiditas dapat didefinisikan sebagai
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka
pendek. Likuiditas suatu perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva
lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas, sebagai contoh kas,
surat berharga, piutang, dan persediaan.
Rasio likuiditas penting diketahui oleh suatu perusahaan karena dapat
mendeteksi ketidakmampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban yang
dapat mengarah pada kebangkrutan. Semakin tinggi rasio likuiditas, semakin
tinggi pula kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya (Gallagher, 2007:94). Untuk menentukan likuiditas, perusahaan
dapat menggunakan beberapa rasio seperti rasio lancar (current ratio), rasio
cepat (quick ratio), rasio kas (cash ratio), dan cash flow liquidity ratio
(Sugiono, 2009:68).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Keempat rasio memberikan kegunaan yang berbeda dalam mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Rasio lancar
digunakan untuk mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban dengan aset
lancar perusahaan. Rasio cepat digunakan untuk mencari hal yang sama
namun tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan merupakan
asset lancar yang paling tidak likuid. Rasio Kas digunakan untuk
menunjukkan kemampuan kas dalam melunasi kewajiban lancar tanpa harus
mengubah aset lancar bukan kas. Sementara itu, cash flow liquidity ratio
mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban dengan kas, setara kas, dan arus
kas dari hasil operasi perusahaan (Sugiono, 2009:69).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

H. Pembayaran Dividen
Dividen merupakan pendistribusian keuntungan perusahaan yang
dibayarkan ke pemegang saham. Dividen juga dapat diartikan sebagai
distribusi mandatori pendapatan dan keuntungan modal yang direalisasikan
bagi investor reksadana (Guinan, 2010:94). Dividen dapat diberikan dalam
berbagai bentuk (Fakhruddin, 2008:195), seperti:
1.

Dividen tunai (cash dividend), merupakan dividen yang dibagi kepada
pemegang saham dalam bentuk kas (tunai).

2.

Dividen saham (stock dividend), merupakan dividen yang dibagi dalam
bentuk saham dalam perusahaan tersebut.

3.

Property dividend, merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk
aktiva selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat berharga.

4.

Liquidating dividend, merupakan dividen yang dibagikan kepada
pemegang saham sebagai akibat dari likuidasi perusahaan. Dividen
tersebut merupakan selisih antara nilai realisasi aset perusahaan dan total
kewajiban perusahaan.
Pembayaran dividen kepada pemegang saham dapat dipengaruhi oleh

banyak hal. Ada perusahaan emiten yang secara teratur membagi dividen
dengan jumlah kecil atau besar. Ada pula perusahaan emiten yang membagi
dividen secara tidak teratur, bahkan enggan untuk membagi dividen.
Fakhruddin (2010:194) menyatakan setidaknya terdapat tiga pendapat
mengenai kebijakan pembayaran dividen. Pertama, ada yang berpendapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

bahwa membagikan dividen adalah hal yang tidak relevan. Jika preferensi
pemegang saham dalam melakukan investasi adalah untuk mendapat return
yang sifatnya tetap dan teratur, preferensi tersebut dapat terpenuhi dengan
surat berharga dengan pendapatan tetap seperti obligasi. Kedua, ada yang
berpendapat bahwa dividen tidak perlu dibagikan walaupun dalam jumlah
kecil. Pencetus argumen ini yakin bahwa nilai pajak yang dibayar untuk
dividen lebih tinggi dibanding capital gain. Mereka yakin bahwa apabila laba
diinvestasikan kembali, nilai perusahaan dan harga saham dapat meningkat.
Ketiga, pihak yang mendukung pembayaran dividen berargumen bahwa
dividen menjadi dasar seorang investor dalam pembelian saham. Dividen
mencerminkan kualitas kinerja keuangan perusahaan.
Pada akhirnya, kebijakan dividen berdampak pada persepsi pasar atau
harga saham perusahaan emiten di pasar. Perusahaan emiten yang membagi
dividen akan mendapat sinyal positif, sementara yang tidak akan mendapat
sinyal negatif. Keteraturan perusahaan emiten dalam membagi dividen dan
jumlah dividen yang dibagi dapat pula menjadi proyeksi bagaimana kondisi
keuangan perusahaan, termasuk perihal kesinambungan usaha perusahaan
emiten (Tuanakotta, 2013:223).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

I. Perumusan Hipotesis Penelitian
1.

Hubungan Pertumbuhan Perusahaan dengan Opini Audit Going Concern
Pertumbuhan perusahaan erat hubungannya dengan kesinambungan
usaha. Apabila perusahaan hanya stabil pada posisi tertentu, perusahaan
akan kehilangan pasar sehingga kesinambungan usahanya diragukan
(Pearce, 2008:39). Argumen tersebut konsisten dengan pernyataan
Altman (1968) dalam Santosa dan Wedari (2007) yang menyatakan
bahwa

perusahaan

dengan

negative

growth

mengindikasikan

kecenderungan kebangkrutan yang lebih besar. Oleh karena kebangkrutan
merupakan salah satu dasar auditor dalam pemberian opini audit going
concern, perusahaan yang mengalami pertumbuhan perusahaan negatif
memiliki probabilitas yang semakin tinggi untuk mendapatkan opini audit
going concern.
Agar lebih mencerminkan kondisi riil perusahan, Santoso dan
Wedari (2007) menyarankan agar pertumbuhan perusahaan akan
diproksikan dengan jumlah arus kas operasional yang dimiliki
perusahaan. Hal ini disebabkan karena proksi rasio penjualan yang
digunakan dalam Santoso dan Wedari (2007) tidak mampu menjadi bukti
pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern.
Temuan tersebut juga sejalan dengan penelitian Rudyawan dan Badera
(2009) dan Januarti dan Setyarno (2006). Penggunaan arus kas
operasional sebagai proksi juga didukung oleh Tuanakotta (2013:223)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

yang menyatakan bahwa arus kas operasional negatif dapat menjadi
indikator keuangan bahwa auditor memiliki keraguan besar terhadap
kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya. Oleh sebab itu,
hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 :
Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan, probabilitas
perusahaan memperoleh opini audit going concern menjadi semakin
kecil.

2.

Hubungan Likuiditas dengan Opini Audit Going Concern
Menurut Wild et al (2005), likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber
daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.
Likuiditas yang menurun menghalangi perusahaan mendapat keuntungan,
serta pembatasan kesempatan dan tindakan manajemen. Likuiditas rendah
juga dapat menimbulkan masalah yang dapat mengarah pada penjualan
investasi dan aktiva dengan terpaksa, bahkan mengarah pada insolvensi
dan kebangkrutan.
Ketidakmampuan perusahaan membayar para kreditur pada
tanggal jatuh tempo utang dan rasio keuangan utama (likuiditas) yang
buruk adalah salah satu indikator keuangan yang dapat menimbulkan
keraguan besar mengenai asumsi kesinambungan usaha (Tuanakotta,
2013:223). Argumen Tuanakotta didukung oleh penelitian Arma (2013)
yang menyatakan bahwa semakin kecil likuiditas yang diproksikan
dengan current ratio, semakin besar probabilitas perusahaan menerima

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

opini audit going concern. Penelitian tersebut merupakan penelitian
empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 20082011 dengan koefisien regresi sebesar -0,712 dan signifikansi sebesar
0,004

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

3 51 25

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Solvabilitas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Ta

1 12 103

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2011-2014).

0 2 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2011-2014).

0 5 4

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

4 8 28

PENDAHULUAN Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

0 2 7

Pengaruh Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 0 19

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Asumsi Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014.

1 14 25

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.

0 0 17

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012 - 2014).

0 1 25