IMPLIKASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA TERHADAP KEWAJIBAN DIVESTASI SAHAM PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING.
IMPLIKASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2012
TENTANG PELAKSANAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA TERHADAP KEWAJIBAN DIVESTASI SAHAM
PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN
MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Widya Tantri Utami
110110090381
ABSTRAK
Dominasi penanaman modal asing di bidang pertambangan mineral
dan batubara di Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan mengancam
kepentingan nasional. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia
memberlakukan kewajiban divestasi saham asing sebagai upaya untuk
meningkatkan penguasaan nasional di bidang pertambangan. Penelitian
yang mengambil tema kewajiban divestasi saham di bidang
pertambangan ini akan mengungkapkan mengenai informasi pengaturan
dan pelaksanaan mengenai divestasi saham bagi penanam modal asing
di bidang pertambangan mineral dan batubara. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis tentang pemberlakuan kewajiban divestasi
saham berdasarkan peraturan perundang-undangan dan untuk
menjelaskan perlindungan hukum terhadap perusahaan penanam modal
asing di bidang pertambangan terkait dengan kewajiban divestasi saham.
Metode yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah yuridis
normative, peneliti menganalisis kasus serta peraturan perundangundangan yang berkesinambungan dengan persoalan kewajiban divestasi
saham, kemudian spesifikasi dalam penelitian yang dipergunakan dalam
penulisan ini bersifat deskriptif analitis, yaitu spesifikasi penulisan yang
memberikan data atau gambaran mengenai objek dan permasalahan,
berupa fakta-fakta disertai analisis yang akurat dengan teori-teori hukum
dan praktek pelaksanaan hukum positif. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara mengumpulkan data sekunder, baik itu yang berupa bahan
hukum primer maupun yang berupa bahan hukum sekunder, selain itu
digunakan studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa
pemberlakuan kewajiban divestasi saham bagi perusahaan penanam
modal asing di Indonesia harus diimbangi dengan kesiapan ketersediaan
modal dan teknologi oleh peserta nasional dan harus ada kepastian
hukum dalam undang-undang maupun peraturan pelaksananya yang
mengakomodir kepentingan penanam modal asing dan juga kepentingan
nasional sebagai bentuk perlindungan hukum bagi penanaman modal
asing di bidang pertambangan mineral dan batu bara.
iv
TENTANG PELAKSANAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA TERHADAP KEWAJIBAN DIVESTASI SAHAM
PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN
MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Widya Tantri Utami
110110090381
ABSTRAK
Dominasi penanaman modal asing di bidang pertambangan mineral
dan batubara di Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan mengancam
kepentingan nasional. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia
memberlakukan kewajiban divestasi saham asing sebagai upaya untuk
meningkatkan penguasaan nasional di bidang pertambangan. Penelitian
yang mengambil tema kewajiban divestasi saham di bidang
pertambangan ini akan mengungkapkan mengenai informasi pengaturan
dan pelaksanaan mengenai divestasi saham bagi penanam modal asing
di bidang pertambangan mineral dan batubara. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis tentang pemberlakuan kewajiban divestasi
saham berdasarkan peraturan perundang-undangan dan untuk
menjelaskan perlindungan hukum terhadap perusahaan penanam modal
asing di bidang pertambangan terkait dengan kewajiban divestasi saham.
Metode yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah yuridis
normative, peneliti menganalisis kasus serta peraturan perundangundangan yang berkesinambungan dengan persoalan kewajiban divestasi
saham, kemudian spesifikasi dalam penelitian yang dipergunakan dalam
penulisan ini bersifat deskriptif analitis, yaitu spesifikasi penulisan yang
memberikan data atau gambaran mengenai objek dan permasalahan,
berupa fakta-fakta disertai analisis yang akurat dengan teori-teori hukum
dan praktek pelaksanaan hukum positif. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara mengumpulkan data sekunder, baik itu yang berupa bahan
hukum primer maupun yang berupa bahan hukum sekunder, selain itu
digunakan studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa
pemberlakuan kewajiban divestasi saham bagi perusahaan penanam
modal asing di Indonesia harus diimbangi dengan kesiapan ketersediaan
modal dan teknologi oleh peserta nasional dan harus ada kepastian
hukum dalam undang-undang maupun peraturan pelaksananya yang
mengakomodir kepentingan penanam modal asing dan juga kepentingan
nasional sebagai bentuk perlindungan hukum bagi penanaman modal
asing di bidang pertambangan mineral dan batu bara.
iv