Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan (Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia).

Manajemen
men Sumber Daya Manusia Perpu
erpustakaan
(Studi Kasus di
d Perpustakaan Universitas Hindu
indu Indonesia)
TUGAS AKHIR

Disusun Oleh: I Ketut Sudiarta
NIM. 1321503001

STAKAAN
AM STUDI DIPLOMA III PERPUSTA
PROGRA
OLITIK
LTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLI
FAKULTA
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

Manajemen

men Sumber Daya Manusia Perpu
erpustakaan
(Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Hindu
indu Indonesia)
TUGAS AKHIR

Disusun Oleh: I Ketut Sudiarta
NIM. 1321503001

enuhi Persyaratan Mencapai Gelar Ahl
Untuk Memenuh
hli Madiya pada
rogram Studi Diploma III Perpustakaa
Pro
aan

LTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLI
FAKULTA
OLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugrah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Manajemen

Sumber

Daya

Manusia

Perpustakaan:

Studi

Kasus


Di

Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia”. Tugas Akhir ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak akan berhasil tanpa
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya
dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.dr. Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD, selaku Rektor Universitas
Udayana
2. Bapak Dr.Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa,M.Si, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
3. Bapak Tedi Erviantono, S.IP, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
4. Bapak Drs. I Putu Suhartika, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Perpustakaan dan sekaligus selaku dosen Pembimbing I Tugas Akhir yang
telah memberikan bimbingan serta pengarahan sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Tugas Akhir tepat pada waktunya.
5. Ibu Ni Putu Premierita Haryanti, S.Sos, M.A, selaku dosen Pembimbing II

Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan sehingga
penulis berhasil menyelesaikan Tugas Akhir tepat pada waktunya.

6. Bapak Drs. Gde Subawa Mas, M.Hum, selaku Kepala Perpustakaan
Universitas Hindu Indonesia yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian.
7. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia yang telah berkenan
memberikan informasi pendukung penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Orang Tua yang telah memberikan dukungan moral dan nasihat selama masa
perkuliahan.
9. Teman-teman Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Udayana angkatan 2013 yang telah memberikan semangat dan
dukungan selama penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap saran dan kritik membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan laporan ini. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Denpasar,


Juni 2016

Penulis

ABSTRAK
Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan
(Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia)

Penelitian tentang manajemen sumber daya manusia perpustakaan sudah
dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia, pada bulan April sampai
dengan bulan Mei tahun 2016. Tujuannya adalah untuk memahami manajemen SDM
yang meliputi penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan atau pelaksanaan, dan pengawasan serta hambatanhambatan apa saja yang dihadapi di dalam manajemen SDM Perpustakaan
Universitas Hindu Indonesia.
Penelitian ini bersifat deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam
penelitian ini adalah kepala serta staf Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia.
Objek dalam penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia Perpustakaan
Universitas Hindu Indonesia. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode
wawancara dan observasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, terlihat bahwa

manajemen sumber daya manusia di Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia
belum dilakukan secara optimal. Dalam mengelola sumber daya manusia yang ada,
perpustakaan belum sepenuhnya menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu baik
dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Selain itu
juga fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak berdasarkan pada teori-teori ilmu
manajemen, tetapi berdasarkan kebutuhan dan pengalaman yang ada di perpustakaan.
Manajemen sumber daya manusia Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia
berhubungan erat dengan faktor internal dan eksternal yang telah dituangkan dalam
analisis SWOT seperti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi
oleh perpustakaan.
Kata Kunci: manajemen, sumber daya manusia perpustakaan, perpustakaan

ABSTRACT
Human Resource Management Library
(Case Study in the Indonesian Hindu University Library)

Research on human resource management, libraries are implemented in the
University Library Hindu Indonesia, in April to May 2016. The aim is to understand
the human resource management that includes application management functions
such as planning, organizing, or implementation, and monitoring and any obstacles

encountered in the management of human resources Indonesian Hindu University
Library.
This research is descriptive qualitative approach. Informants in this study is
the head and the Indonesian Hindu University Library staff. The object of this
research is the management of human resources Indonesian Hindu University
Library. The process of data collection is done by interview and observation.
Based on the results of research by the author, it appears that the
management of human resources in Indonesia Hindu University Library is not
optimal. In managing the human resources that exist, the library has not been fully
implemented management functions that is good in terms of planning, organizing,
implementing, and monitoring. In addition, the management functions are not based
on theories of management science, but based on the needs and experiences in the
library. Human resource management Hindu University Library of Indonesia is
closely linked to internal and external factors that have been outlined in the SWOT
analysis of strengths, weaknesses, opportunities and threats faced by the library.

Keywords: management, human resources library, the library

DAFTAR ISI
Halaman

JUDUL...........................................................................................................…………i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………iii
KATA PENGANTAR..................................................................................………....iv
ABSTRAK………………………………………………………………......……….vi
ABSTRACT…………………………………………………………………………..vii
DAFTAR ISI..............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……….........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah …………….......................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian……..........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian…............................................................................................5
1.5 Ruang Lingkup………………………………………………………………….5

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan……………………………...6
2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan………………6

2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia…………..............................9
2.2.1 Planning (Perencanaan)……………………………...…………………..10
2.2.2 Organizing (Pengorganisasian)………………………………………….12
2.2.3 Actuating (Penggerakan)………………………………………………...14
2.2.4 Controlling (Pengawasan)……………………………………………….15
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Perguruan Tinggi……....16

2.3.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi……………………………...16
2.3.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi………………………………….17
2.3.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi………………………………….19
2.3.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi…………………………………..20
2.3.5 Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan Perguruan Tinggi…..22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian..................................................................................................24
3.2

Subjek dan Objek Penelitian…………………………………………………..25
3.2.1 Subjek Penelitian………………………………………………………...25
3.2.2 Objek Penelitian…………………………………...…………………….25


3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………….26
3.3.1 Lokasi Penelitian…………...…………………………….……………...26
3.3.2 Waktu Penelitian………………………………………………………....26
3.4

Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………….26

3.5

Teknik Analisis Data…………………………………………………………..27

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perpustakaan……………………………………………….30
4.1.1 Sejarah Singkat….………...……………………………………………..30
4.1.2 Visi dan Misi………………...….……………………………………….34
4.1.3 Struktur Organisasi…………...………………….....................................35
4.1.4 Sumber Daya Manusia Perpustakaan……………....................................39
4.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan UNHI…………………......39
4.2.1 Perencanaan…………………………….…...…………………………...39
4.2.2 Pengorganisasian……………………...…………………………………44

4.2.3 Penggerakan………………..……………..……………………………...49
4.2.4 Pengawasan…………..……………….…………………………………51
4.2.5 Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di

Perpustakaan UNHI………………….……….………………………………..54
4.2.6 Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis SWOT…………….……..…..58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan……………………………………………………………………….61
5.2 Saran…………………………………………………………………………...62
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
NO.

Gambar

Halaman

4.1

Sturuktur Organisasi Perpustakaan UNHI………………………..... ……….37

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Pedoman Wawancara

Lampiran 2

: Data Lapangan

Lampiran 3

: Dokumentasi Foto Perpustakaan UNHI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan tombak awal dari seluruh rotasi kegiatan
yang ada pada perpustakaan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu pengelolaan
sumber daya manusia dengan baik. Perpustakaan yang layak yaitu menyediakan
sumber daya manusia yang nantinya dapat menggerakkan seluruh kegiatan
perpustakaan, baik itu dalam hal pelayanan, pengolahan maupun kegiatan lainnya
yang ada pada perpustakaan. Suatu perpustakaan mampu berjalan dan berfungsi
sebagaimana mestinya apabila sumber daya manusia memfungsikan sumber daya
yang lainnya. Menurut Gomes (2003: 26), sumber daya manusia adalah satu-satunya
sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan,
pengetahuan, dorongan, daya, dan karya. Seluruh kekuatan sumber daya manusia
tersebut memiliki pengaruh terhadap upaya dari suatu organisasi dalam hal
pencapaian tujuannya. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat terlihat bahwa
sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang dominan apabila
dibandingkan dengan sumber daya lainnya yaitu seperti, sarana dan prasarana,
koleksi, layanan dan juga sumber daya finansial.
Manajemen sumber daya manusia (Manajemen SDM) merupakan bagian dari
ilmu menejemen yang mengatur sumber daya manusia. Dalam manajemen sumber

daya manusia mencakup seluruh aktivitas yang memiliki hubungan dengan sumber
daya manusia dalam suatu organisasi.

Pada manajemen sumber daya manusia

diterapkan fungsi-fungsi utama dalam manajemen pada umumnya. Fungsi
manajemen sumber daya manusia yang dapat diterapkan di dalam organisasi
perpustakaan menurut George Terry yang bersifat sederhana yaitu yang terdiri dari
Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling atau yang sering disebut dengan
POAC. Planning merupakan suatu langkah perencanaan dari suatu kegiatan yang
akan datang, Organizing merupakan langkah pengorganisasian dalam hal mengatur
semua kegiatan dan sumber daya dengan tujuan agar terstruktur dengan baik,
Actuating atau penggerakan merupakan pelaksanaan dengan penuh tanggung jawab
yang sesuai dengan perencanaan dan mengarah pada tujuan, dan sedangkan
Controlling atau pengawasan merupakan langkah pengamatan agar setiap kegiatan
sesuai dengan perencanaan dan selalu mengarah pada tujuan yang ditetapkan.
Manajemen SDM sangat dibutuhkan dalam pergerakan di

perpustakaan,

terutama di dalam mengelola, mengatur, dan mengurus sumber daya manusia yang
ada agar tercapai tujuan perpustakaan. Suatu perpustakaan mampu berjalan dengan
baik, efektif, dan efisien apabila terlaksananya manajemen sumber daya manusia
yang baik. Manajemen SDM yang baik menitik beratkan pada kemampuan untuk
memacu sumber daya manusia sebagai anggota organisasi sehingga dapat
memberikan hasil dan pelayanan yang optimal. Bila manajemen SDM tidak
terlaksana secara optimal, maka pengelolaan, penggunaan dan pemanfaatan sumber

daya yang lainnya menjadi tidak berjalan.

Menjalankan sumber daya manusia

bukanlah suatu perkara yang mudah karena manusia sebagai makhluk yang sempurna
jika dibandingkan makhluk hidup lainnya sehingga manusia memiliki sifat, karakter,
emosi, norma-norma, dan nilai-nilai sosial yang berbeda-beda. Setiap individu
memberikan pengaruh terhadap pola perilaku yang menuntut penanganan secara
serius dan benar dengan manajemen sumber daya manusia yang dipakai oleh
pimpinan perpustakaan.
Perpustakaan perguruan tinggi yang keberadaannya tepat pada suatu
perguruan tinggi yang menyediakan informasi dibutuhkan para pengguna yang berada
pada perguruan tinggi tersebut. Tujuan didirikan perpustakaan pada perguruan tinggi
adalah sebagai lembaga penyedia layanan informasi dan layanan lainnya serta
menunjang dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu meliputi
pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat. Ketersediaan manajemen
sumber daya manusia pada perpustakaan perguruan tinggi sehingga mampu
menjalankan segala kegiatan pada perpustakaan secara maksimal demi terpenuhi
seluruh kebutuhan atas informasi yang diinginkan pengguna perpustakaan perguruan
tinggi tersebut.
Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia (disingkat menjadi Perpustakaan
UNHI) merupakan perpustakaan dimiliki oleh Universitas Hindu Indonesia yang
bernaung atas Yayasan Pendidikan Widya Kerthi namun saat ini memiliki SDM
masih terbatas. Kenyataan tersebut dapat dilihat dari kurangnya staf yang menangani

kegiatan utama pada perpustakaan, terkadang pegawai perpustakaan ikut serta dalam
kepanitiaan

di dalam penerimaan mahasiswa baru dan juga terjadi perpindahan

pegawai perpustakaan ke bidang-bidang lain sehingga pegawai perpustakaan banyak
yang bukan berlatar belakang dari pendidikan kepustakawanan. Dengan melihat
keadaan tersebut, maka muncul keinginan penulis untuk melakukan penelitian
terhadap manajemen sumber daya manusia di Perpustakaan Universitas Hindu
Indonesia. Manajemen SDM yang ingin diteliti meliputi penerapan fungsi-fungsi
manajemen SDM serta hambatan-hambatan yang dihadapi.

1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah manajemen
SDM di Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia yang meliputi penerapan fungsifungsi

manajemen

yaitu

perencanaan,

pengorganisasian,

penggerakan

atau

pelaksanaan, dan pengawasan serta hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi di
dalam manajemen SDM Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
memahami manajemen SDM yang meliputi penerapan fungsi-fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau pelaksanaan, dan pengawasan
serta hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi di dalam manajemen SDM
Perpustakaan Universitas Hindu Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis untuk institusi pendidikan yaitu hasil dari penelitian ini
mamapu memberikan sumbangan dalam bentuk sumber bacaan kepada
lembaga perpustakaan maupun sekurang-kurangmya dapat berguna sebagai
sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.
2. Manfaat praktis untuk tempat penelitian yaitu hasil penelitian ini dapat
dipakai sebuah acuan dalam hal pengelolaan lembaga perpustakaan kedepan
agar lebih maju dan dapat menaikkan level dunia kepustakawanan di masa
mendatang.

1.5 Ruang Lingkup
Ruang ringkup dalam penelitian ini adalah penulis hanya membahas
manajemen SDM yang meliputi penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau pelaksanaan, dan pengawasan serta
hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi di dalam manajemen SDM Perpustakaan
Universitas Hindu Indonesia.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas tentang konsep-konsep penelitian yang diambil
melalui teori-teori

dari para ahli yang mempunyai keterkaitan dan mendukung

terhadap konsep pokok bahasan dalam penelitian ini yaitu manajemen sumber daya
manusia dan perpustakaan perguruan tinggi.

1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan
1.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Di dalam menjalankan kegiatan pada suatu perpustakaan dibutuhkan sebuah
manajemen sumber daya manusia sehingga tujuan awal terlaksana dengan baik dan
sesuai keinginan pengguna. Manajemen sumber daya manusia menganggap bahwa
manusia atau karyawan di dalam suatu organisasi merupakan kekayaan yang sangat
penting dan berharga.
Menurut Rivai (2005: 1), menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu
kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya mengelola sumber daya
manusia. Proses pengelolaan terhadap sumber daya manusia secara efektif dan
efesien, maka segala aktivitas akan terlaksana dengan lancar. Manajemen sebagai
suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya
koordinasi untuk mencapai suatu tujuan (Muhammad Munir & Wahyu Ilahi, 2006:9).

Koordinasi adalah hal yang dapat menciptakan keselarasan dan etos kerja yang
harmonis antar individu di dalam organisasi.
Selain itu Stoner yang dikutip Dalimunthe (2003: 3), juga memberikan
definisi manajemen adalah:
“Manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.”
Suatu manajemen kurang lebih terdapat tiga kelompok variabel utama, yakni
organisasi, manusia, dan lingkungan yang saling berinteraksi menurut pola tertentu,
dan masing-masingnya memiliki karakteristik dan atau nilai-nilai tertentu (Miles
dalam Gomes, 2003). Berbicara tentang organisasi tidak terlepas lepas dari pada
ruang lingkup dimana organisasi itu berdiri dan seluruh manusia di dalamnya
merupakan mesin penggerak kegiatan segalanya. Di dalam organisasi, maka akan
terdapat suatu manajer yang dalam lembaga pemerintahan sering disebut sebagai
pimpinan. Seorang pimpinan bukan hanya meminpin orang lain, melainkan juga
mengontrol sumber daya finansial, pemasaran, mengambil keputusan, komunikasi,
mengatur, dan mengelola perubahan teknologi.
Begitu pula dengan Sutarno (2004: 10) mengemukakan bahwa di dalam suatu
manajemen terdapat berbagai hal, diantaranya sebagai berikut :
1. Kegiatan pengendalian dan pemanfaatan yang dilakukan oleh orang-orang
yang berkedudukan sebagai pemimpin.

2. Faktor-faktor dan unsur-unsur yang bersifat mendukung, menentukan,
melengkapi atau yang mempengaruhi, yang bersifat positif.
3. Sumber daya, bisa manusia, barang, material, uang, sarana, dan prasarana,
waktu, dan sebagainya yang harus diberdayakan dan dimanfaatkan secara
maksimal untuk kepentingan organisasi.
4. Perencanaan, yakni sesuatu yang berdimensi waktu ke depan tentang
segala sesuatu yang dibutuhkan.
5. Tujuan tertentu, arah, target, sasaran yang akan diwujudkan pada jangka
waktu tertentu.

Jika dilihat dari sudut pandang manajemen, yang menjadi permasalahan
dalam perpustakaan yaitu tidak lain tentang sumber daya manusia. Ketika
mengatakan sumber daya manusia maka yang tergambar dalam benak kita adalah
orang yang menjadi tenaga kerja di dalam suatu lingkup organisasi tersebut. Menurut
Sihotang (2007: 8), sumber daya manusia adalah manusia mengandung pengertian
usaha kerja yang dapat disumbangkan dalam proses produksi yaitu sumber daya
manusia yang mampu bekerja untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Apabila dikaitkan kedalam pengelolaan
perpustakaan, memang benar jika sumber daya manusia sebagai penyedia jasa bagi
para pemustaka.
Menurut pengertian dari para ahli diatas, maka dapat dipaparkan kembali
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses maupun pengetahuan
mengenai pengelolaan atas seluruh seseorang yang bekerja didalam suatu
perpustakaan, karena kesuksesan dari pada penyelenggaraan kegiatan pada
perpustakaan dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang ada.

2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Secara umum fungsi-fungsi oprasional manajemen sumber daya manusia
mencakup pengadaan, pengembangan, perencanaan, perencanaan dan pengembangan
karier, penilaian prestasi, kompensasi (gaji, insentif dan kesejahteraan), keselamatan
dan kesehatan kerja, dan pemutusan hubungan kerja (Panggabean, 2002:15). Selain
itu menurut Flippo (Dalam Yunarsih dan Suwanto, 2008:5), fungsi manajemen
sumber daya manusia terdiri dari: Procurement (pengadaan), development
(pengembangan), compensation (kompensasi), integration (integrasi), dan separation
(pemutusan hubungan kerja). Dari beberapa pakar menyatakan tentang fungsi-fungsi
manajemen, namun salah satu fungsi manajemen yang sederhana dapat diterapkan
didalam manajemen sumber daya manusia perpustakaan yaitu fungsi yang
dikemukakan oleh George Terry yang terdiri dari planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggerakan atau pelaksanaan), dan controlling
(pengawasan).
Perencanaan merupakan pondasi awal ketika membangun suatu kegiatan,
karena proses perencanaan akan memberikan alur untuk melangkah untuk menjalan
suatu kegiatan. Setelah perencanaan yang matang tersusun maka dilakukan suatu
pengorganisasian yang tujuannya mengatur setiap kegiatan dan sumber daya agar
dapat berjalan dengan baik. Penggerakan atau pelaksanaan akan berjalan efektif jika
telah ada rencana maupun organisasi yang akan mengambil kegiatan tersebut penuh
tanggung jawab sehingga mampu menciptakan etos kerja yang memuaskan. Ketika

kegiatan telah terselenggarakan sehingga perlu adanya pengawan agar dalam proses
berlangsungnya kegiatan tidak menyimpang dari perencanaan dan tujuan awal.

2.2.1 Planning (Perencanaan)
Pada bagian pertama dari fungsi manajemen yang harus dilaksanankan yaitu
perencanaan, karena perencanaan merupakan alur dari pengeloalaan suatu kegiatan.
Dalam proses perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 (enam) pertanyaan
yaitu diantaranya apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan, kapan dilakukan,
diamana dilakukan, siapa saja yang akan melakukan, dan bagaimana cara melakukan.
Menurut Hasibuan (2001:247) perencanaan

sumber daya

manusia adalah

merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif
dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan sumber daya manusia
harus baik dan benar, supaya pembinaan dan pengarahan karyawan efektif dan efisien
dalam melakukan tugas-tugasnya.Perencanaan sumber daya manusia harus dilakukan
dengan matang dan sesuai dengan kebutuhan juga kemampuan dari masing-masih
individu.
Seperti yang di paparkan oleh Barry dan John-Pauline dalam Widdy (2008: 1)
tentang perencanaan sumber daya manusia yaitu,
“Perencanaan sumber daya manusia adalah suatu cara untuk menetapkan
keperluan tenaga kerja untuk suatu periode tertentu baik secara kualitas
maupun kuantitas”.

Tujuan dalam perencanaan sumber daya manusia yaitu sebagai ajang untuk
memilah maupun memastikan didalam pemilihan SDM tersebut seefektif mungkin
serta sesuai dengan kebutuhan dan tentu dapat memenuhi syarat yang berlaku. Dalam
instansi baik pemerintah maupun swasta perlu membuat rencana SDM karena sebagai
dasar didalam menyusun program kerja. Seperti yang dinyatakan Rivai (2005: 53),
salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna
memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.
Dalam pengambilan suatu keputusan sekarang akan tetapi tentang hal-hal
yang akan dikerjakan di masa depan sebenarnya merupakan dasar dari perencanaan.
Menurut Sutarno (2004: 137), bentuk-bentuk dasar rencana adalah sebagai berikut,
yang meliputi:
1. Objektif, yaitu suatu rumusan yang hendak dicapai jelas dan sebaiknya
diketahui oleh semua komponen/perangkat organisasi.
2. Kebijakan, yaitu merupakan pedoman keputusan-keputusan di masa yang
akan datang.
3. Mekanisme, prosedur, dan metode tentang tata cara dalam melaksanakan
segala sesuatu yang akan dijalankan.
4. Proses merupakan alur kerja yang konsisten runtut tertib dan
berkelanjutan sampai dengan selesai.
5. Program, jadwal, anggaran, maket, disain, pola, dan model tentang segala
sesuatu yang akan dijalankan agar semuanya efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipaparkan kembali tentang
perencanaan adalah suatu bagian yang pertama dari fungsi manajemen sumber daya
manusia dimana sebagai langkah awal pula dari pada penyusunan tenaga kerja dalam

organisasi sehingga kegiatan terlaksanan menjadi jelas, prosesnya konsisten, serta
program akan berjalan efektif dan efesien.

2.2.2 Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah langkah kedua setelah perencanaan yang merupakan
salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia. Menurut Dalimunthe (2003),
pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya.
Akar dari adanya suatu pengorganisasian yaitu dibarengi berjalannya suatu
rencana. Apabila suatu rencana telah ada maka perlu pengelompokan-pengelompokan
dari kegiatan yang telah tersusun. Pengelompakan kegiatan ini dapat diartikan sebagai
langkan membagikan, menyusun wewenang, tanggung jawab, mensetrukturkan
kegiatan kedalam setiap bagian yang nantinya akan didapatkan oleh masing-masing
individu. Pengelompokan ini akan terlihat jelas jika di tuangkan menggunakan
struktur organisasi.
Stuert dan Moran (2002: 96) mengatakan bahwa dari semua tugas manajemen,
mengelola sumber daya manusia merupakan tugas utama dan terpenting, karena yang
lainnya tergantung pada itu. Selain itu Certo yang mengutip Gellerman dalam
Winardi (2003: 24) mengemukakan pandangan bahwa ada lima macam langkah
pokok proses pengorganisasian. Adapun langkah-langkah yang dimaksud sebagai
berikut:

1.
2.
3.
4.

Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
Menetapkan tugas-tugas pokok.
Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks).
Mengalokasi sumber daya-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugastugas bagian tersebut.
5. Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasi.
Begitu

juga

menurut

Winardi

(2003:21),

pengorganisasian

dapat

menghasilkan manfaat/keuntungan sebagai berikut:
1. Kejelasan tentang ekspetasi-ekspetasi kinerja individual dan tugas-tugas yang
terspesialisasi.
2. Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan
penyalahgunaan sumber daya-sumber daya, baik sumber daya material
maupun sumber daya manusia.
3. Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang dapat dilaksanakan
dengan baik oleh individu-individu atau sebagai kelompok-kelompok.
4. Saluran-saluran komunikasi yang mapan, yang membantu pengambilan
keputusan dan pengawasan.
5. Mekanisme-mekanisme yang mengkoordinasi, yang memungkinkan
tercapainya harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam aneka
macam kegiatan.
6. Upaya-upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran secara
logikal dan efisien.
7. Struktur-struktur otoritas tepat, yang memungkinkan kelancaran perencanaan
dan pengawasan pada seluruh organisasi yang bersangkutan.

Sesuai dengan pendapat diatas maka dapat dipaparkan kembali bahwa
pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan didalam mengelompokkan kegiatan,
tanggung jawab, beserta wewenang yang di emban oleh setiap orang di dalam suatu
organisasi.

2.2.3 Actuating (Penggerakan)
Setelah

adanya

rencana

dan

pengorganisasian,

selanjutnya

proses

penggerakan. Penggerakan adalah proses menjalankan semua rencana kegiatan dan
ruang lingkup didalam organisasi. Sutarno (2004:144) menyatakan bahwa
penggerakan adalah pelaksanaan atas hasil-hasil perencanaan dan pengorganisasian
dan merupakan aktivitas-aktivitas atau kegiatan utama sehari-hari seorang
kepala/manajer, yang meliputi:
1. Kepemimpinan
Dalam melaksanakan aktivitas perpustakaan diperlukan kepemimpinan
untuk memberikan arah dan menggerakkan sumber daya manusia yang ada.
Dalam kepemimpinan terjadi proses saling mempengaruhi antara pemimpin
dan yang dipimpin. Efektivitas kepemimpinan dipengaruhi oleh banyak
faktor, antara lain: kemampuan memotivasi, mengendalikan situasi,
bertanggung jawab, adil, dan percaya diri.
2. Pengarahan
Pada intinya pengarahan adalah membimbing dan mengendalikan,
mengajar, memberi tahu, dan membuat staf bisa melakukan sesuatu.
Pengarahan (directing) bersumber pada kewenangan untuk memberikan
perintah yang dikaitkan dengan konsekuensi hukum dan materiilnya.
3. Komunikasi
Komunikasi sangat menentukan proses manajemen. Untuk menjalin
hubungan yang baik antar individu diperlukan komunikasi yang efektif guna
mencapai hubungan kerja sama yang baik.
4. Pemberian motivasi
Pemberian motivasi oleh pimpinan kepada staf mengenai kesediaan
untuk beraksi dan bertindak positif seperti berpartisipasi aktif terhadap
pimpinan. Motivasi ini berkaitan dengan perilaku manusia, dan dalam hal itu
perlu dipahami segi-segi psikologis.
5. Penyediaan sarana dan prasarana/fasilitas
Penyediaan fasilitas merupakan bagian dari penggerakan yang
dilakukan untuk efisiensi operasional dan meningkatkan daya kerja staf.

Dengan fasilitas yang memadai maka staf dapat bekerja lebih mantap,
bersemangat, sungguh-sungguh, dan tanpa ragu-ragu untuk organisasi.

Secara arti kata penggerakan sama halnya dengan pelaksanaan, berjalannya
tugas, pengarahan maupun melakukan perintah. Semua istilah tersebut sebenarnya
intinya sama, yaitu artinya dalam fungsi manajemen dalam penggerakan kegiatan
yang sedang berlangsung.
Pengarahan bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia
juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri (Stuert dan
Moran, 2002: 317). Pada dasarnya pengarahan memang sangat rumit, karena manusia
adalah makhluk individu sehingga banyak mempunyai perbedaan. Manusia dengan
berbagai tingkah lakunya sehingga mempunyai watak, sifat, tabiat maupun emosi,
nilai-nilai sosial yang beraneka ragam.

2.2.4 Controlling (Pengawasan)
Pengawasan merupakan langkah pengendalian atau pemantauan didalam
organisasi. Dalam kegiatan pengawasan biasanya dilakukan oleh seorang manajer
dalam organisasi, baik dari manajer puncak sampai dengan manajer bawah yang
secara langsung mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengendalikan
kegiatan kegiatan teknis yang dioprasikan oleh petugas oprasional. Fungsi
pengawasan ini dijalankan dari awal mulai perencanaa sampai dengan pelaksanaan

kegiatan yang sesuai dengan tujuan awal direncanakan. Menurut Sutarno (2004: 158),
pengawasan atau kontrol dilaksanakan untuk:
1. Mengetahui apakah semua kegiatan telah dapat berjalan sesuai dengan
rencana semula.
2. Mengetahui apakah di dalam pelaksanaan terjadi hambatan, kelemahan,
kesulitan, dll.
3. Mengetahui secara dini hal-hal yang menyebabkan timbulnya masalah.
4. Mencegah terjadinya kegagalan, kerugian, penyalahgunaan kekuasaan,
wewenang, penyimpangan, dan pemborosan.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

Pengawasan mengang amat sangat penting untuk dilakukan pada sebuah
organisasi. Semua ini tidak lain hanya bertujuan agar semua yang direncanakan
sebelumnya dapat berjalan lancar dan dikerjakannya dengan baik sesuai tujuan awal.
Setelah adanya pengawasan maka sangat diinginkan agar tidak terjadi suatu
kesalahan dan penyalahgunaan baik itu material, penggunaan sumber daya organisasi,
pemanfaatan biaya, dan waktu.

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Perguruan Tinggi
2.3.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi yang keberadaannya tepat pada suatu
perguruan tinggi yang menyediakan informasi dibutuhkan para pengguna yang berada
pada perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan
yang terdapat di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seperti universitas, institut,

sekolah tinggi, akademi dan lembaga perguruan tinggi lainnya (Hermawan &
Zulfikar,2006).
Dalam hal ini juga disebutkan mengenai perpustakaan perguruan tinggi yang
diatur dalam UU No.43 Tahun 2007 Pasal 24 yaitu:
1) Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi
standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan.
2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik
jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
3) Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
4) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan
perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna
memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan.
Menurut pengertian diatas bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah
perpustakaan yang bernaung pada perguruan tinggi baik itu pada universitas, institute,
sekolah tinggi, akademi, politeknik, maupun lembaga perguruan tinggi lainnya
sebagai penunjang terlaksananya visi dan misi perguruan tinggi tersebut.

2.3.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi didirikan sebagai lembaga yang bernaung di
dalam intansi perguruan tinggi yang menyediakan bahan pustaka sebagai penunjang
dari kegiatan belajar mengajar dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi menurut Hermawan dan Zulfikar (2006:34),

“Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Secara khusus adalah untuk membantu para dosen dan
mahasiswa, serta tenaga kependidikan di perguruan tinggi itu dalam proses
pembelajaran”
Sedangkan tujuan perpustakaan perguruan tinggi menurut Hasugian
(2009:80),
“Tujuan perpustakaan

perguruan tinggi di Indonesia adalah untuk

memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi”.

Dari uraian pendapat diatas maka dapat diketahui tujuan perpustakaan
perguruan tinggi adalah sebagai lembaga penyedia layanan informasi serta
menunjang dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu meliputi
pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat.

2.3.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi yaitu sebuah tanggung jawab yang di
miliki oleh perpustakaan sebagai penunjang di dalam tercapainya visi maupun misi
perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Dengan itu, perpustakaan perguruan tinggi
memiliki berbagai fungsi menurut Jendral Pendidikan Tinggi (2004:3), yaitu sebagai
berikut:

1. Fungsi Edukasi. Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas
akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah yang mendukung
pencapaian pembelajaran.
2. Fungsi Informasi. Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah
diakses oleh pencari dan pengguna informasi.
3. Fungsi Riset. Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder
yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan
pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Fungsi Rekreasi. Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang
bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya
inovasi pengguna perpustakaan.
5. Fungsi Publikasi. Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan
publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas
akademik dan staf non-akademik.
6. Fungsi Deposit. Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan
pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
7. Fungsi Interpretasi. Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan
memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang
dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.
Selain itu Menurut Yusuf (2009:340) dalam ilmu informasi, komunikasi, dan
kepustakaan, yaitu:
“Perpustakaan mempunyai tugas menghimpun, mengolah, menyebarluaskan
informasi untuk kepentingan masyarakat luas dan berfungsi edukatif,
normatif, rekreatif, bahkan dapat digunakan untuk kepentingan penelitian.
Disamping itu perpustakaan juga berfungsi deposit dan fungsinya sebagai
lembaga pelestari informasi, pengetahuan, dan teknologi hasil budaya
manusia.”
Lain halnya definisi tentang fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut
Mahmudin (2006:2), yaitu :
“Fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung pelaksaaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya menyediakan informasi ilmiah
untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar. Baik
koleksi buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya.”

Dari pemaparan para ahli yang telah disebutkan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi yang tidak lain
diantaranya sebagai fungsi edukasi, informasi,riset, rekreasi, publikasi, deposit, dan
interpretasi yang merupakan sebagai pendukung dari pada pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.

2.3.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Tugas perpustakaan perguruan tinggi yaitu merupakan suatu kewajiban yang
patut diemban dalam hal penyedia informasi pada instansi terkait. Setiap
perpustakaan telah memiliki tugas yang telah ditetapkan oleh lembaga yang
menaunginya.Tugas perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah,
memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana
pemanfaatannya, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi
dan bahan bacaan (Sutarno,2006:53)
Di dalam kegitan di perpustakaan, selain meninjau dari segi fungsi maupun
tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi maka perlu juga diketahui tugas yang layak
di emban bagi setiap perpustakaan perguruan tinggi. Dengan keterkaitan dari pada
komponen-komponen tersebut, maka Sjahrial-Pamuntjak (2000: 5)

memberikan

pernyataan tentang tugas perpustakaan perguruan tinggi yaitu melayani keperluan
para mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiwa yang sedang
menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan
perkuliahan serta para peneliti yang bergabung dalam perguruan tinggi yang
bersangkutan.

Selain itu dalam hal ini menurut Mahmudin (2006: 2) tugas dari perpustakaan
perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pusat kegiatan belajar mengajar yang berfungsi
a. Membantu program pendidikan pada umumnya sesuai dengan
tujuan lembaga di atasnya sesuai dengan misi dan visi lembaga
tersebut. Mengembangkan kemampuan pengunjung menggunakan
sumber informasi.
b. Membantu pengguna dalam menyediakan informasi dan
memperkaya pengetahuan.
2. Membantu memperluas pengetahuannya tentang suatu bidang pelajaran.
3. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang
menuju kebiasaan belajar mandiri.
4. Membiasakan pengunjung untuk mencari informasi di perpustakaan,
kemahiran dalam mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan.
5. Perpustakaan sebagai tempat belajar seumur hidup.
Tugas dari perpustakaan perguruan tinggi yaitu sebagai tempat atau lembaga
di dalam perguruan tinggi yang dapat menyediakan informasi tambahan dari pada
proses belajar mengajar. Selain itu perpustakaan perguruan tinggi mampu mengikuti
perkembangan yang tebaru demi tersedianya informasi sesuai dengan kebutuhan
pemustakanya.
Dari pemaparan para ahli di atas maka dapat dipakai sebagai gamabaran
bahwa tugas dari pada perpustakaan perguruan tinggi merupakan sebuah lembaga
yang bernaung di dalam perguruan tinggi dimana memberikan pelayanan, mampu
mengolah, memproses, menyediakan dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka
yang ada dan sebagai penyedia informasi dalam hal penunjang kegiatan belajar
mengajar dalam perguruan tinggi yang menaunginya.

2.3.5 Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan Perguruan Tinggi
Didalam pengelolaan perpustakaan, secara umum yang harus dimiliki oleh
perpustakaan perguruan tinggi yaitu tidak lain sumber daya manusia. Menjadi
perpustakaan perguruan tinggi, maka sudah pasti perpustakaan memiliki orang yang
mengerti seluk beluk kegitan pada perpustakaan, sehingga akan mempermudah dalam
pengelolaan perpustakaan dan dapat mempermudah pelayanan terhadap pemustaka.
Seperti yang di ungkapkan oleh Michael Armstrong dalam Cahayani (2005:103),
mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia meliputi:
1. Penggunaan pendekatan pendidikan dan pelatihan yang sistematis dan
terencana.
2. Penerapan kebijakan dari pengembangan yang berkesinambungan.
3. Penciptaan dan pemeliharaan organisasi pembelajaran.
4. Pemastian bahwa seluruh kegiatan pandidikan dan pelatihan terkait
dengan kinerja.
5. Adanya perhatian khusus untuk pengembangan manajemen dan
perencanaan karier.

Menurut Siagian (2001), pengembangan sumber daya manusia dilakukan
sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan tersebut mencakup dua bidang, yaitu:
1. Kualitas (mutu), pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap
(kepribadian) atau attitude. Pengembangan ini dilakukan dengan: a)
Mengikutsertakan staf perpustakaan dalam pendidikan formal. b)
Mengikutsertakan staf perpustakaan dalam pendidikan profesional (of the
job training) seperti kursus bahasa, komputer, dan lainnya. c)
Mengikutsertakan staf perpustakaan dalam kursus-kursus dan sejenisnya.
d) Mengikutsertakan staf perpustakaan dalam latihan jabatan, pra jabatan,
magang, dan sebagainya.

2. Kuantitas (jumlah), sesuai dengan kebutuhan. Dilakukan dengan cara:
a) Menambah jumlah pegawai, apabila terjadi perkembangan organisasi.
b) Mengurangi jumlah pegawai, apabila terjadi perampingan struktur
organisasi.
c) Mempertahankan yang ada, namun dilakukan efisiensi dan efektivitas
agar terjadi penghematan waktu, tenaga, dan biaya serta sarana dan
prasarana.
Dari uraian pendapat diatas maka dapat diketahui manajemen sumber daya
manusia pada perpustakaan perguruan tinggi memang harus dikembangkan dan
mendapatkan perhatian khusus. Hal ini bertujuan untuk pemilihan sumber daya
manusia tetap memperhatikan pendidikan, jumlah yang diinginkan serta melihat dari
segi perkembangan serta dibutuhkan pelatihan atas ilmu informasi dan teknologi.