Efek pemberian soal conceptual scaffolding terhadap kemampuan siswa dalam menjawab soal sintesis.

(1)

EFEK PEMBERIAN SOAL CONCEPTUAL SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJAWAB SOAL SINTESIS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi: Pendidikan Fisika

Yosia Mairin 0905556

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Yosia Marin, 2015

EFEK PEMBERIAN SOAL CONCEPTUAL SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJAWAB SOAL SINTESIS

Oleh Yosia Mairin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

© Yosia Mairin 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lain tanpa seijin penulis.


(3)

YOSIA MAIRIN

EFEK PEMBERIAN SOAL CONCEPTUAL SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJAWAB SOAL SINTESIS

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP. 196807031992032001

Pembimbing II

Drs. Yuyu Rachmat Tayubi, M.Si NIP. 195906081987031003

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Fisika

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP. 196807031992032001


(4)

x

Yosia Marin, 2015

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 2

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

1. Rumusan Masalah ... 4

2. Variabel Penelitian ... 4

3. Definisi Operasional ... 4

4. Batasan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Problem Solving (Pemecahan Masalah) ... 8

1. Pengertian Problem Solving ... 8

2. Perbedaan ahli dan pemula dalam pemecahan masalah (Problem Solving) ... 9

3. Strategi dalam Menyelesaikan Problem Solving ... 10

B. Soal Sintesis (Synthesis Problems) ... 11

C. Scaffolding ... 15

a. Definisi Scaffolding ... 15

b. Ciri-ciri Scaffolding ... 16


(5)

d. Jenis-jenis Scaffolding ... 18

e. Soal-soal Conceptual Scaffolding ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Desain Penelitian ... 22

B. Partisipan ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 23

D. Instrumen Penelitian ... 24

E. Prosedur Penelitian... 24

1. Tahap Persiapan Penelitian ... 24

2. Melakukan Uji Coba Instrumen ... 25

3. Menganalisis Hasil Uji Coba Instrumen ... 25

4. Prosedur Penelitian ... 37

5. Tahap Akhir Penelitian ... 37

F. Analisis Data ... 37

1. Uji normalitas ... 38

2. Uji homogenitas ... 40

3. Uji Mann Whitney ... 40

4. Analisis Grafik ... 42

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Temuan... 43

1. Uji Normalitas ... 43

2. Uji Homogenitas ... 46

3. Uji Mann Whitney ... 46

4. Analisis Grafik Jawaban Sintesis ... 47

B. Pembahasan ... 53

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 55

A. Simpulan ... 55

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56


(6)

V

Yosia Marin, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pola dari Posttest-Only design ... 22

Tabel 3.2. Tabel Uji Instrumen ... 29

Tabel 3.3. Tabel daya pembeda soal CS ... 34

Tabel 3.4. Daya Pembeda Soal Sintesis ... 35

Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Soal CS ... 36

Tabel 3.6. Tingkat Kesukaran soal Sintesis ... 36

Tabel 4.1. Skor Uji soal CS dan sintesis pada kelompok eksperimen dan skor soal sintesis untuk kelas kontrol ... 44

Tabel 4.2. Nilai rata-rata dan simpangan baku kelas eksperimen dan kontrol ... 46

Tabel 4.3. Skor rata-rata siswa soal sintesis kelas eksperimen dan kontrol ... 49


(7)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1: Skor kelas eksperimen dan kontrol ... 47 Grafik 4.2: Nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol ... 48 Grafik 4.3: Skor Rata-rata Soal Sintesis Nomor 1 Untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 50 Grafik 4.4: Skor Rata-rata Soal Sintesis Nomor 2 untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 50 Grafik 4.5: Skor Rata-rata Soal Sintesis Nomor 3 untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 51 Grafik 4.6: Skor Rata-rata Soal Sintesis Nomor 4 Untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 51 Grafik 4.7: Skor Rata-rata Soal Sintesis Nomor 5 Untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 52


(8)

V

Yosia Marin, 2015

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1: Struktur Organisasi Skripsi ... 7


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Instrumen Penelitian ... 59

Lampiran A.1. Instrumen Penelitian Kelas Eksperimen ... 60

Lampiran A.2. Instrumen Penelitian Kelas Kontrol ... 67

Lampiran B: Analisis Hasil Instrumen ... 72

Lampiran B.1. Skor Hasil Uji Instrumen ... 73

Lampiran B.2. Uji Validitas soal Sintesis... 78

Lampiran B.3. Validitas soal-soal Conceptual Scaffolding (CS) ... 80

Lampiran B.4. Menghitung Reliabilitas Soal Sintesis ... 82

Lampiran B.5. Menghitung Reliabilitas Soal CS ... 84

Lampiran B.6. Daya Pembeda Soal CS ... 86

Lampiran B.7. Daya Pembeda Soal Sintesis... 88

Lampiran B.8. Tingkat Kesukaran Soal CS ... 89

Lampiran B.9. Tingkat Kesukaran Soal Sintesis ... 90

Lampiran B.10. Format Pengujian Instrumen ... 91

Lampiran B.11. Rubrik Penilaian Soal Sintesis ... 102

Lampiran C: Analisis Data ... 106

Lampiran C.1. Uji Normalitas Soal-Soal CS Pada Kelas Eksperimen ... 107

Lampiran C.2. Uji Normalitas Soal-Soal Sintesis Pada Kelas Eksperimen ... 109

Lampiran C.3. Uji Normalitas Soal-Soal Sintesis Pada Kelas Kontrol... 116

Lampiran C.4. Uji Homogenitas ... 123

Lampiran C.5. Uji Mann Whitney ... 124

Lampiran D: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 126

Lampiran E: Dokumentasi Penelitian ... 155


(10)

1

Yosia Marin, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran fisika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah, dan diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika tidak hanya sekedar ilmu pengetahuan, kumpulan rumus, melainkan melatih siswa untuk berpikir, memecahkan masalah, mampu menjelaskan berbagai fenomena alam, dan menumbuhkembangkan sikap ilmiah.

Dalam mencapai hal tersebut, hal yang dapat dilakukan adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam meyelesaikan soal-soal fisika Tingkat kesulitan soal pun dapat didiferensiasikan menurut taksonomi Bloom (1956, hlm.18). Dalam taksonomi Bloom, ada enam tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Diharapkan siswa mampu untuk meningkatkan kemampuan konsep fisikanya sampai kepada evaluasi.

Namun, tentu begitu banyak kesulitan yang akan ditemui dalam mewujudkan hal-hal tersebut. Kendala terbesar yang terjadi adalah bahwa siswa kesulitan dalam menjawab soal-soal sintesis, yaitu soal-soal yang membutuhkan sintesis dari beberapa konsep fisika untuk menjawabnya. Hal ini kemungkinan besar disebabkan, banyak siswa hanya diberikan soal akhir bab saja, di mana soal-soal akhir bab yang ada di buku-buku fisika, jarang yang terdapat soal-soal yang melibatkan dua atau lebih konsep fisika. Padahal, soal-soal di akhir bab hanya melibatkan konsep fisika pada bab tertentu saja, dan siswa hanya dituntut untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan melihat rumus yang cocok dengan bab tersebut. Akibatnya, siswa hanya membaca soal, mencari rumus yang cocok, atau mencari contoh soal yang sesuai dengan soal yang dikerjakan, tanpa memahami konsep dan prinsip fisika yang relevan terhadap soal tersebut. Siswa menjadi tidak


(11)

2

termotivasi untuk mengetahui konsep apa yang terkandung didalam soal, melainkan hanya mencari rumus yang sesuai untuk menyelesaikan soal.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di salah satu sekolah favorit di Bandung, saat siswa diberikan soal-soal sintesis (yang melibatkan beberapa konsep fisika yang berbeda), siswa kebanyakan bingung dan tidak mampu untuk memecahkan soal tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa tidak mampu untuk menggunakan konsep-konsep fisika yang telah mereka pelajari dalam menyelesaikan masalah. Meskipun guru telah membahas tuntas soal tersebut, saat siswa diberikan soal sintesis lain, murid akan kembali kesulitan dalam mengerjakannya.

Selain itu, sering kita jumpai bahwa dalam mengerjakan soal-soal fisika, siswa hanya fokus untuk memperoleh jawaban akhir saja, dengan mencari rumus matematika yang sesuai atau contoh soal saja, tanpa memahami konsep dan prinsip fisika yang terkandung didalam soal tersebut. Akibatnya, saat mereka dihadapkan pada soal yang melibatkan beberapa konsep fisika, mereka sering kali gagal dalam mengerjakannya (Lin Ding dkk, 2011, hlm. 1).

Dalam menyelesaikan soal-soal fisika, diharapkan siswa dapat melihat konsep yang digunakan dalam mengaplikasikan fenomena yang terdapat didalam soal. Setelah menemukan konsep yang sesuai dengan fenomena yang terdapat pada soal, barulah siswa mencari hubungan pada setiap variabel, dan menyusun rencana untuk menemukan jawaban akhir. Dan masalahnya adalah, banyak siswa yang langsung mencocokkan soal dengan contoh soal yang ada, ataupun secara buta memasukkan rumus tanpa pemahaman konsep dari rumus tersebut. Akibatnya, banyak siswa yang salah dalam menjawab soal (Lin Ding dkk, 2011, hlm. 1).

Untuk itu dibutuhkan suatu cara bagaimana meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang melibatkan dua konsep fisika mayor yang berbeda (soal sintesis), sehingga diharapkan kemampuan berpikir konsep oleh siswa meningkat dan tidak akan menyelesaikan soal hanya dengan mencocokkan


(12)

3

Yosia Marin, 2015

Sebenarnya, banyak penelitian yang menyelidiki tentang metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan problem solving

tentang fisika. Larkin (1979) menggunakan “a programmed booklet, individual testing and remedial instruction” untuk melatih siswa untuk berkonsentrasi pada

prinsip-prinsip fisika dalam menyelesaikan soal DC-circuit. Leonard et al. (1996) mengimplementasikan „„strategy writing‟‟ untuk menjelaskan konsep yang ada

pada soal fisika, sedangkan Singh (2008) menemukan bahwa siswa dapat melihat hubungan antara konsep yang terkandung pada soal saat menjawab pertanyaan kualitatif yang dipasangkan sebelumnya dengan pertanyaan isomorphic yang kuantitatif.

Ding, et al. (2011) melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari konsep yang relevan dalam menjawab soal “sintesis”, menggunakan soal yang melibatkan dua konsep mayor fisika yang waktu pengajarannya (timeline) berbeda atau terpisah. Alat yang digunakan untuk membantu siswa agar dapat memahami konsep fisika pada soal sintesis adalah dengan menggunakan soal conceptual scaffolding (CS). Soal-soal CS ini mengandung satu konsep fisika mayor, yang relevan dengan soal sintesisnya. Hasilnya menunjukkan bahwa jenis scaffolding ini dapat mendorong siswa untuk mencari dan mengaplikasikan konsep yang tepat dalam menyelesaikan soal sintesis.

Soal CS mampu membentuk pemahaman siswa terhadap soal-soal sintesis. Siswa akan terbantu memahami konsep-konsep mayor yang digunakan dalam soal sintesis, dan menarik hubungan soal-soal konsep mayor tersebut menjadi satu kesatuan untuk menjawab soal sintesis. Hal ini berarti bahwa siswa dibantu untuk memahami satu konsep dan konsep mayor lain sehingga siswa dapat menyelesaikan soal sintesis dengan cara yang benar dan tepat.

Dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode yang sama dengan Ding, akan diteliti apakah dengan menggunakan soal-soal CS ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari konsep yang relevan dalam soal sintesis. Perbedaannya, pada penelitian ini, tingkat kesulitan soal akan dikurangi, disesuaikan dengan kurikulum 2013. Soal-soal CS juga dibuat sedemikan rupa


(13)

4

sehingga tidak kaku harus benar-benar mengandung satu konsep fisika, tergantung bentuk soal sintesisnya.

Diharapkan melalui penelitian ini, para guru dapat membuat soal-soal CS guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis. Ini akan berdampak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar fisika. Selain itu, konsep fisika yang dimiliki siswa dapat dipahami secara menyeluruh.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Bagaimanakah efek pemberian soal Conceptual Scaffolding terhadap kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal sintesis, jika dibandingkan dengan siswa yang tidak menerima soal scaffolding?”

2. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah soal-soal conceptual scaffolding, dan variabel terikat adalah kemampuan siswa menjawab soal-soal sintesis.

3. Definisi Operasional

 Soal sintesis (synthesis problems) adalah soal-soal yang untuk menyelesaikannya, menggunakan dua konsep mayor fisika yang berbeda. Konsep fisika tersebut berbeda dalam waktu pengajarannya, sehingga siswa harus menghubungkan kedua konsep fisika tersebut agar mampu menjawab soal dengan tepat. Soalnya berbentuk essai, sehingga memudahkan siswa dalam mengeksplorasi jawaban mereka dalam tulisan, gambar, dan sebagainya. Soal sintesis dinilai

berdasarkan rubrik yang tersedia, dengan tingkat kesulitannya adalah C4.


(14)

5

Yosia Marin, 2015

konsep fundamental dari soal-soal sintesis. Diharapkan, soal-soal ini dapat memancing pemahaman siswa dalam mencari konsep yang relevan dengan soal sintesis sebelum menggunakan formulasi

matematika. Soal-soal CS berbentuk pilihan ganda, dan hanya terdiri dari salah satu konsep mayor fisika berdasarkan soal sintesis. Untuk itu, kedalaman struktur dari soal-soal ini CS diusahakan sama, dan jenisnya disesuaikan dengan soal sintesisnya, dengan domain kognitif berada pada C2 dan C3.

Dalam menjawab soal-soal sintesis, siswa dituntut memenuhi aspek-aspek penilaian sehingga siswa dapat dikatakan dapat menjawab soal dengan benar dan tepat. Aspek penilaian yang akan diteliti adalah kemampuan menentukan konsep-konsep fisika yang digunakan serta kemampuan mengembangkan konsep tersebut untuk memperolah jawaban yang tepat dan benar.

4. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka diperlukan pembatasan masalah.

Soal-soal CS yang digunakan adalah soal-soal yang hanya meliputi satu konsep fisika, yang akan digunakan di soal-soal sintensis. Soal sintesis meliputi pertanyaan, ataupun perhitungan sederhana tentang satu konsep fisika. Konsep fisika yang digunakan pada soal CS berhubungan soal sintesis yang akan dijawab oleh siswa. Untuk itu, dalam penelitian ini, dibutuhkan dua soal CS untuk menjawab satu soal sintesis. Soal-soal CS berada pada domain kognitif C2 dan C3.

Soal sintesis yang akan digunakan adalah soal-soal yang membutuhkan dua konsep fisika atau lebih untuk dapat menjawabnya. Konsep fisika yang digunakan didalam penelitian ini konsep gaya, Hukum Hooke, dan Fluida. Jadi, dalam penelitian ini, diukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis, yaitu soal tentang konsep fluida, dan membutuhkan aplikasi konsep-konsep fisika yang telah dipelajari sebelumnya seperti gaya dan


(15)

6

Hukum Hooke untuk menjawab soal tersebut. Soal-soal sintesis berada pada domain C3 dan C4.

Hasil belajar yang diukur adalah tentang konsep fluida statis, yang dikaitkan dengan konsep Hukum Newton, yang penilaiannya menggunakan soal-soal sintesis.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis dengan menggunakan soal-soal conceptual scaffolding.

Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah:

 Memverifikasi adakah efek dari pemberian soal CS terhadap kemampuan siswa menjawab soal-soal sintesis.

 Membandingkan kemampuan siswa yang diberi soal CS dengan yang tidak diberi soal CS, dalam menjawab soal sintesis.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

 Manfaat penelitian ini bagi guru adalah untuk memberi informasi kepada guru bagaimana mengembangkan soal yang meningkatkan kemampuan sintesis siswa.

 Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis akan meningkat, sehingga meningkatkan motivasi belajar fisika siswa tidak langsung.

 Kegunaan penelitian bagi peneliti adalah untuk menjadi tahap awal bagi yang ingin mengembangkan dan mengaplikasikan soal conceptual scaffolding dalam pembelajaran lebih lanjut.


(16)

7

Yosia Marin, 2015

E. Struktur Organisasi Skripsi

Identifikasi masalah dan Penentuan Judul

Penentuan Sampel Uji instrumen Uji instrumen Uji validitas Uji reliabilitas

Analisis data yang diperoleh Revisi instrumen Uji Normalitas Uji homogenitas Uji Mann Whitney Pelaksanaan Penelitian Temuan Kesimpulan Pembuatan Instrumen Daya Pembeda Tingkat kesulitan Berdistribusi tidak Normal Kedua sampel homogen

Penentuan sampel penelitian


(17)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa adanya efek yang signifikan dari pemberian soal-soal Conceptual Scaffolding

dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal sintesis. Hal itu terbukti dari hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan kemampuan menjawab soal sintesis, di mana siswa yang mengerjakan soal CS mampu menjawab soal sintesis dengan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mengerjakan soal CS. Dilihat dari nilai rata-rata, kelompok yang mengerjakan soal CS lebih baik dengan signifikan jika dibandingkan kelompok yang tidak mengerjakan soal CS dalam hal menjawab soal sintesis. Selain itu, dari hasil analisis grafik dan statistik, kemampuan siswa dari tahap recognition, consideration, hingga ke tahap expansion pada kelompok eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa hal:

1. Dalam membuat soal sintesis dan CS, harus memerhatikan bahwa untuk menyelesaikan soal sintesis, dibutuhkan dua konsep fisika atau lebih. 2. Soal-soal sintesis untuk setiap jenjang, misalnya SMP, SMA, atau

mahasiswa harus didasarkan pada indikator dan taksonomi Bloom. 3. Siswa harus dibiasakan mengerjakan soal-soal CS sebelum mengerjakan

soal sintesis, agar mereka dalam mengerjakan soal sintesis, mencari terlebih dahulu konsep fisika yang digunakan pada soal.

Rekomendasi dari penelitian ini adalah bagaimana mengintegrasikan soal CS dalam mengembangan model pembelajaran, yang kemudian dapat


(18)

56

Yosia Marin, 2015

digunakan secara luas dalam meningkatkan kemampuan menjawab soal sintesis siswa.


(1)

sehingga tidak kaku harus benar-benar mengandung satu konsep fisika, tergantung bentuk soal sintesisnya.

Diharapkan melalui penelitian ini, para guru dapat membuat soal-soal CS guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis. Ini akan berdampak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar fisika. Selain itu, konsep fisika yang dimiliki siswa dapat dipahami secara menyeluruh.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah

dari penelitian ini adalah: “Bagaimanakah efek pemberian soal Conceptual Scaffolding terhadap kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal sintesis, jika dibandingkan dengan siswa yang tidak menerima soal scaffolding?”

2. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah soal-soal conceptual scaffolding, dan variabel terikat adalah kemampuan siswa menjawab soal-soal sintesis.

3. Definisi Operasional

 Soal sintesis (synthesis problems) adalah soal-soal yang untuk menyelesaikannya, menggunakan dua konsep mayor fisika yang berbeda. Konsep fisika tersebut berbeda dalam waktu pengajarannya, sehingga siswa harus menghubungkan kedua konsep fisika tersebut agar mampu menjawab soal dengan tepat. Soalnya berbentuk essai, sehingga memudahkan siswa dalam mengeksplorasi jawaban mereka dalam tulisan, gambar, dan sebagainya. Soal sintesis dinilai

berdasarkan rubrik yang tersedia, dengan tingkat kesulitannya adalah C4.

Conceptual scaffolding (CS) adalah soal-soal yang berperan sebagai


(2)

konsep-5

konsep fundamental dari soal-soal sintesis. Diharapkan, soal-soal ini dapat memancing pemahaman siswa dalam mencari konsep yang relevan dengan soal sintesis sebelum menggunakan formulasi

matematika. Soal-soal CS berbentuk pilihan ganda, dan hanya terdiri dari salah satu konsep mayor fisika berdasarkan soal sintesis. Untuk itu, kedalaman struktur dari soal-soal ini CS diusahakan sama, dan jenisnya disesuaikan dengan soal sintesisnya, dengan domain kognitif berada pada C2 dan C3.

Dalam menjawab soal-soal sintesis, siswa dituntut memenuhi aspek-aspek penilaian sehingga siswa dapat dikatakan dapat menjawab soal dengan benar dan tepat. Aspek penilaian yang akan diteliti adalah kemampuan menentukan konsep-konsep fisika yang digunakan serta kemampuan mengembangkan konsep tersebut untuk memperolah jawaban yang tepat dan benar.

4. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka diperlukan pembatasan masalah.

Soal-soal CS yang digunakan adalah soal-soal yang hanya meliputi satu konsep fisika, yang akan digunakan di soal-soal sintensis. Soal sintesis meliputi pertanyaan, ataupun perhitungan sederhana tentang satu konsep fisika. Konsep fisika yang digunakan pada soal CS berhubungan soal sintesis yang akan dijawab oleh siswa. Untuk itu, dalam penelitian ini, dibutuhkan dua soal CS untuk menjawab satu soal sintesis. Soal-soal CS berada pada domain kognitif C2 dan C3.

Soal sintesis yang akan digunakan adalah soal-soal yang membutuhkan dua konsep fisika atau lebih untuk dapat menjawabnya. Konsep fisika yang digunakan didalam penelitian ini konsep gaya, Hukum Hooke, dan Fluida. Jadi, dalam penelitian ini, diukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis, yaitu soal tentang konsep fluida, dan membutuhkan aplikasi


(3)

Hukum Hooke untuk menjawab soal tersebut. Soal-soal sintesis berada pada domain C3 dan C4.

Hasil belajar yang diukur adalah tentang konsep fluida statis, yang dikaitkan dengan konsep Hukum Newton, yang penilaiannya menggunakan soal-soal sintesis.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis dengan menggunakan soal-soal conceptual scaffolding.

Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah:

 Memverifikasi adakah efek dari pemberian soal CS terhadap kemampuan siswa menjawab soal-soal sintesis.

 Membandingkan kemampuan siswa yang diberi soal CS dengan yang tidak diberi soal CS, dalam menjawab soal sintesis.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

 Manfaat penelitian ini bagi guru adalah untuk memberi informasi kepada guru bagaimana mengembangkan soal yang meningkatkan kemampuan sintesis siswa.

 Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal sintesis akan meningkat, sehingga meningkatkan motivasi belajar fisika siswa tidak langsung.

 Kegunaan penelitian bagi peneliti adalah untuk menjadi tahap awal bagi yang ingin mengembangkan dan mengaplikasikan soal conceptual scaffolding dalam pembelajaran lebih lanjut.


(4)

7

E. Struktur Organisasi Skripsi

Identifikasi masalah dan Penentuan Judul

Penentuan Sampel Uji instrumen

Uji instrumen

Uji validitas

Uji reliabilitas

Analisis data yang diperoleh

Revisi instrumen

Uji Normalitas

Uji homogenitas

Uji Mann Whitney Pelaksanaan

Penelitian

Temuan

Kesimpulan Pembuatan Instrumen

Daya Pembeda

Tingkat kesulitan

Berdistribusi tidak Normal

Kedua sampel homogen

Penentuan sampel penelitian


(5)

55

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa adanya efek yang signifikan dari pemberian soal-soal Conceptual Scaffolding dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal sintesis. Hal itu terbukti dari hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan kemampuan menjawab soal sintesis, di mana siswa yang mengerjakan soal CS mampu menjawab soal sintesis dengan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mengerjakan soal CS. Dilihat dari nilai rata-rata, kelompok yang mengerjakan soal CS lebih baik dengan signifikan jika dibandingkan kelompok yang tidak mengerjakan soal CS dalam hal menjawab soal sintesis. Selain itu, dari hasil analisis grafik dan statistik, kemampuan siswa dari tahap recognition, consideration, hingga ke tahap expansion pada kelompok eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa hal:

1. Dalam membuat soal sintesis dan CS, harus memerhatikan bahwa untuk menyelesaikan soal sintesis, dibutuhkan dua konsep fisika atau lebih. 2. Soal-soal sintesis untuk setiap jenjang, misalnya SMP, SMA, atau

mahasiswa harus didasarkan pada indikator dan taksonomi Bloom. 3. Siswa harus dibiasakan mengerjakan soal-soal CS sebelum mengerjakan

soal sintesis, agar mereka dalam mengerjakan soal sintesis, mencari terlebih dahulu konsep fisika yang digunakan pada soal.

Rekomendasi dari penelitian ini adalah bagaimana mengintegrasikan soal CS dalam mengembangan model pembelajaran, yang kemudian dapat


(6)

digunakan secara luas dalam meningkatkan kemampuan menjawab soal sintesis siswa.