PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN “PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM : Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang Materi Pokok Sistem gerak pada manusia.

(1)

PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN “PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang Materi Pokok Sistem gerak pada manusia)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Disusun Oleh:

RINDY MULYADI 1002001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN “PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang Materi Pokok

Sistem gerak pada manusia)

Oleh Rindy Mulyadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rindy Mulyadi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang..

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RINDY MULYADI 1002001

PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN “PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang Materi Pokok

Sistem gerak pada manusia)

Disetujui dan Disahkan Oleh :

PEMBIMBING I

Dr. Deni Darmawan, M.Si NIP. 19711128199801 1 001

PEMBIMBING II

Hana Silvana, M.Si NIP. 19730324 201012 2 003

Mengetahui, Ketua Depatemen

Kurikulum danTeknologi Pendidikan

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Dr. Rudi Susilana, M.Si NIP. 19661019199102 1 001

Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, M.Si NIP. 1976111520011 2 001


(4)

ABSTRAK

Rindy Mulyadi (1002001), Pengaruh Pemanfaatan E-Learning Menggunakan “Portal Rumah Belajar Kemendikbud” Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Skripsi, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.

Latar Belakang dalam Penelitian ini adalah pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu caranya adalah pemanfaatan E-learning dengan menggunakan “Portal rumah belajar

Kemendikbud” yang dibuat oleh Kemendikbud dan dikembangkan oleh Pusat Teknologi dan Komunikasi.

Penelitian ini menjawab pertanyaan yang dirumuskan, yaitu: “Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan E-learning berbasis portal rumah belajar kemendikbud terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam materi pokok sistem gerak manusia?”.

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, dengan desain Control Group Pretest-Posttest Design.Instrumen yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda. Pengujian Hipotesis menggunakan Uji t-independent sample test.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemanfaatan E-learning

dengan menggunakan “Portal rumah belajar Kemendikbud” berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Sistem gerak pada manusia. Hasil penelitian ini memberikan saran kepada guru dan peneliti selanjutnya dalam pemanfaatan E-learning pada proses pembelajaran.

Kata kunci: E-learning, Portal rumah belajar Kemendikbud, Hasil Belajar


(5)

ABSTRACT

Rindy Mulyadi (1002001), influence the utilization of E-Learning using "Portal

Rumah Belajar Kemendikbud" towards the Learning Outcomes of students In Natural Science Subjects.

Thesis, Department Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.

Background in this research is the utilization of E-learning in a learning process to improve the quality of learning. One way is the utilization of E-learning by using "Home Learning Portal Kemendikbud" made by Kemendikbud and developed by the Center for technology and communication.

This study answers the question formulated, namely: "How can influence the utilization of E-learning portal Rumah Belajar Kemendikbud to increased student learning results on subjects natural science subject matter human motion

system?".

This research uses quasi experiment method with the quantitative approach, with the design Control Group Pretest-Posttest Design. the instruments used include objective multiple choice tests. Hypothesis testing using a t-test for independent samples test.

The conclusions derived from this study was the utilization of E-learning by using "Portal Rumah Belajar Kemendikbud" influential in improving learning outcomes learner understand the aspect of cognitive domain (C2), implement (C3), and analyze (C4) on the subjects of natural sciences (IPA) material motion System in humans. The results of this research to give advice to teachers and researchers of the next in the utilization of E-learning on the learning process.

Keywords: E-learning, Portal Rumah Belajar Kemendikbud, Learning Outcomes,


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA MENGENAI PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM A. Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 9

1. Konsep Belajar ... 9

2. Konsep Pembelajaran ... 10

3. Tipe Pembelajaran ... 11

B. Konsep Media Pembelajaran ... 13

1. Definisi Media Pembelajaran ... 13

2. Fungsi Media Pembelajaran ... 14


(7)

C. Internet Sebagai Bahan Ajar ... 15

D. E-learning ... 16

1. Definisi E-learning ... 17

2. Karakteristik E-learning ... 17

3. Fungsi E-learning ... 18

E. Portal Rumah Belajar Kemendikbud ... 19

1. Pengertian Rumah Belajar... 19

2. Konsep Rumah Belajar ... 20

3. Manfaat Rumah Belajar ... 21

4. Tujuan Rumah Belajar ... 22

5. Solusi yang Ditawarkan Oleh Teknologi Rumah Belajar ... 22

6. Fasilitas Rumah Belajar ... 23

F. Hasil Belajar ... 24

1. Pengertian Hasil Belajar ... 24

2. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 25

3. Hasil Belajar Kognitif ... 25

G. Materi Sistem Gerak Manusia ... 27

H. Penelitian Terdahulu ... 28

I. Kerangka Pemikiran ... 29

J. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 33

1. Metode Penelitian ... 33

2. Desain Penelitian ... 34

B. Variabel Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel Penelitian ... 37

D. Definisi Operasional ... 37


(8)

1. Jenis Instrumen ... 38

2. Tahapan Penyusunan ... 39

F. Analisis Ujicoba Instrumen Penelitian... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 41

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 41

G. Teknik Analisis Data ... 43

1. Uji Normalitas ... 43

2. Uji Homogenitas ... 43

3. Uji Hipotesis ... 43

H. Prosedur Penelitian ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen ... 47

1. Uji Validitas ... 47

2. Uji Reliabilitas ... 47

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 50

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 51

1. Data Hasil Penelitian Berdasarkan Skor Pretest, Postest dan Gain Menggunakan Portal Rumah Belajar Kemendikbud ... 51

2. Hasil Penelitian Berdasarkan Rumusan Masalah ... 54

C. Analisis Data ... 60

1. Uji Normalitas ... 60

2. Uji Homogenitas ... 61

3. Uji Hipotesis ... 64

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 76


(9)

DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa dengan sumber belajar dalam lingkungan yang edukatif. Proses pembelajaran yang berkualitas tidak lepas dari peran guru secara aktif. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 20 menetapkan peran guru adalah “untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni”.

Pada saat ini, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat ada pada internet. Internet memanfaatkan komputer sebagai perangkat untuk melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Melalui internet, informasi dan pengetahuan semakin beragam dan mudah penyebarannya. Hal ini menyebabkan internet menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Di sini, peneliti menemukan sebuah fenomena yang sedang berkembang sekarang dimana data penggunaan internet di Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahunnya seperti data yang ditunjukan dalam grafik sebagaimana survei yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2012 dibawah ini :

Grafik 1.1

Pengguna Internet Indonesia www.apjii.or.id


(11)

2

Data di atas menunjukan penggunaan internet masyarakat indonesia yang sangat besar. Banyaknya pengguna internet di indonesia dapat di manfaatkan dalam dunia pendidikan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Hal ini menuntut guru dan siswa untuk dapat memanfaatkannya sebaik mungkin. Informasi dan pengetahuan yang beragam melalui internet dapat membantu guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Guru dapat memanfaatkan internet untuk menampilkan pengajaran yang mudah untuk diserap peserta didik. Dalam hal ini, internet berfungsi sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi ajar dan mempermudah peserta didik dalam menyerap materi pelajaran. Salah satu fungsi media menurut Munir (2008:138) adalah “dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas, karena

dapat membuat konsep yang sulit menjadi lebih sederhan dan mudah dipahami”.

Salah satu pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis internet yaitu

e-learning.

E-learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan bantuan

perangkat elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran jarak jauh dengan sistem modul melalui internet, tv dan radio. Pemanfaatan e-learning melalui internet disinyalir lebih efektif pada saat ini karena pembelajaran melalui

e-learning akan mengubah peran seorang guru, the era of teacher menjadi the era of teacher, book and technology. Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan di

Indonesia yang memanfaatkan e-learning sebagai alternatif pembelajaran, karena

e-learning dapat menghemat finansial dengan jangkauan siswa yang lebih banyak.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK Mendiknas No. 107/U/2001 tentang Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) mengijinkan penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui cara PTJJ dengan memanfaatkan Teknologi Informasi, yang mengakomodasi

e-learning. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka berbagai lembaga

pendidikan mulai menerapkanpembelajaran berbasis e-learning. Kebijakan

E-learning tersebut akan terangkum dalam Cetak Biru Peranan Teknologi Informasi


(12)

3

Di Indonesia, terdapat beberapa pembelajaran berbasis e-learning, salah satunya yakni portal rumah belajar kemendikbud yang dibuat oleh pemerintah. Portal rumah belajar kemendikbud menyediakan sebuah fasilitas E-learning untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA yang dapat diakses dengan mudah oleh semua siswa dan guru dari seluruh Indonesia melalui jaringan yang terhubung oleh internet, menurut Pedoman Pemanfaatan Portal Rumah Belajar yang tersedia di http://belajar.kemdikbud.go.id menerangkan bahwa :

Portal Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, dengan alamat url

http://belajar.kemdikbud.go.id, portal Rumah Belajar menyediakan berbagai bahan belajar serta fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan. Portal ini berisi bahan belajar untuk guru, bahan belajar siswa, wahana aktivitas komunitas/forum, bank soal dan katalog media pembelajaran. Rumah Belajar ditujukan untuk siswa, guru, masyarakat luas, dan siapapun yang mau belajar. Portal belajar diharapkan menjadi milik komunitas, dengan pengisian konten dan aktivitas dari dan untuk komunitas belajar, sedangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dalam hal ini Pustekkom sebagai inisiator, fasilitator dan regulator.

Rumah belajar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran. Rumah Belajar memfasilitasi peserta didik secara menyenangkan, tidak hanya mendengarkan ceramah guru di kelas tapi juga dapat belajar mandiri dengan materi-materi pelajaran yang sama diberikan guru di sekolah. Pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran E-learning melalui situs Rumah Belajar. Melalui Rumah belajar, ketuntasan hasil belajar siswa pada materi yang sulit diharapkan dapat tercapai. Salah satu materi yang sulit untuk dipahami oleh siswa terdapat pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang sudah diajarkan di tingkat SD, SMP dan SMA yang berguna untuk memberikan pengetahuan tentang alam, lingkungan, dan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya serta mengembangkan keterampilan, wawasan dan kesadaran tentang ilmu yang berkaitan dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu materi yang sulit dipahami pada mata pelajaran IPA yakni materi sistem gerak. Materi tersebut diajakan di kelas VIII. Berdasarkan silabus, standar kompetensi (SK) sistem gerak adalah memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia, dan


(13)

4

kompetensi dasarnya yakni mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Materi sistem gerak terdiri dari konsep-konsep yang sulit untuk dipahami oleh siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irawan pada tahun 2009 di SMP Negeri 1 Sidorejo, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sistem gerak manusia pada tahun ajaran 2005/2006, 2006/2007 dan 2007/2008 berada di bawah KKM. Hal tersebut menandakan hasil belajar siswa yang rendah pada materi sistem gerak pada manusia.

Selain itu peneliti juga telah melakukan studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN 1 Lembang dimana siswa memiliki hasil belajar yang rendah pada mata pelajaran IPA materi sistem gerak manusia. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata siswa kelas VIII yang hanya mencapai angka 63,25. Hal tersebut disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan dirasa kurang menunjang untuk mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 dimana metode yang diterapkan yakni sebatas demonstrasi. Di samping itu, belum optimalnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang merupakan dasar dari proses pembelajaran pada kurikulum 2013 juga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut, pemanfaatan e-learning berbasis Portal Rumah Belajar Kemendikbud diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa sejalan dengan hasil penelitian tentang E-learning di bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan hasil belajar atau kemampuan dalam belajar, yakni penelitian dari Wright (2010) yang berjudul “E-learning, Outcomes and Pedagogy”. Penelitian ini menyatakan bahwa kelas E-learning di abad ke-21

adalah kelas yang kaya teknologi. Guru harus memfasilitasi proses belajar menggunakan proses pedagosis yang relevan dan E-learning mendukung keterlibatan yang mendalam. Kelas E-learning muncul untuk memuaskan dan bermanfaat bagi guru dan siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan perlu adanya tindakan berupa keterlibatan, kolaborasi, kerjasama dan konsentrasi secara bersama sama antara guru dan siswa untuk menghasilkan hasil belajar yang berhasil. Selain itu penelitian tentang E-learning di bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan hasil belajar atau kemampuan dalam


(14)

5

belajar khususnya pada mata pelajaran IPA , Murdiyani (2012) dengan judul

penelitian “Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode E-learning Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Sistem Gerak Manusia”. Penelitian ini menyatakan bahwa pembelajaran E- learning berbasis Multiple Intelligences lebih efektif dibandingkan pembelajaran elearning yang tidak berbasis Multiple Intelligences.

Dari permasalahan yang penulis paparkan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan portal rumah belajar Kemendikbud dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan E-learning menggunakan Portal Rumah Belajar Kemendikbud terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII (Delapan) SMPN 1 Lembang pada Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Gerak Manusia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini digunakan untuk merumuskan ke dalam suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya melalui pengumpulan data. Adapun rumusan masalah umum dalam dalam penelitian ini adalah

“Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?”.

Adapun rumusan masalah secara khusus sebagai berikut :

1. Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman (C2) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?

2. Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan (C3) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?

3. Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif


(15)

6

aspek analisis (C4) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman (C2) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?

2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan (C3) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?

3. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek analisis (C4) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian tentang pengaruh pemanfaatn rumah belajar kelas maya kemendikbud terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, memberikan sumbangsih dan hasanah keilmuan tentang penggunaan portal rumah belajar Kemendikbud yang dapat digunakan disekolah.


(16)

7

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah inovasi dan meningkatkan kompetensi profesional guru dalam upaya penggunaan media portal rumah belajar Kemendikbud sebagai sarana media yang lebih efektif dan efisien. b. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi, kontribusi dan inovasi bagi guru dalam pemanfaatan dan penggunaan portal rumah belajar kemendikbud sebagai alat bantu pembelajaran terutama bagi guru yang berminat memanfaatkan fasilitas e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran Ilmu Penegetahuan Alam dan diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan berbagi pengetahuan kepada temannya serta membantu siswa yang pasif dalam kegiatan berkelompok menjadi ikut berpartisipasi aktif.

E. Struktur Organisasi Penelitian

Struktur Organisasi Skripsi merupakan sebuah pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan dan manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian pustaka, berisi landasan teori yang meliputi teori-teori yang mendukung anggapan dasar dan berisi juga mengenai kerangka pemikiran, asumsi, serta hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi penelitian, berisi lokasi populasi, sampel, dan waktu penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan dan analisis data.


(17)

8

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan penelitian.

BAB V Kesimpulan dan rekomendasi, berisi kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi setelah dilakukannya penelitian.


(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena pendekatan penelitian berpengaruh terhadap cara peneliti menjawab permasalahan dari suatu yang diteliti. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena pemecahan masalah harus sesuai dengan rumusan masalah yang memerlukan perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Arifin (2011:29) :

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau rancangan penelitian.

Menurut Sugiyono (2008:3) “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

e-learning berbasis portal rumah belajar Kemendikbud terhadap peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sistem gerak manusia. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka metode yang digunakan dalam penelitian ini experimental - quasi dengan rancangan pre-test dan post-test.

Experimental-quasi merupakan penelitian eksperimen semu, karena syarat

syarat sebagai penelitian eksperimen tidak cukup memadai yaitu tidak ada randomisasi.


(19)

33

2. Desain Penelitian

Salah satu kegiatan dalam penelitian eksperimen adalah menentukan desain eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan desain Control Group

Pretest-Posttest Design, karena dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok

yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan pretest sebelum diberikan perlakuan (treatment) kemudian diberikan

posttest setelah diberikan perlakuan (treatment). Desain dapat digambarkan

seperti berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest (Variabel Bebas)Perlakuan (Variabel Terikat)Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 _ O2

Keterangan :

O1 = Pretest kelompok kelas eksperimen dan kontrol O2 = Posttest Kelompok kelas eksperimen dan kontrol

X = Perlakuan (treatment) kelas eksperimen yang diberikan yaitu pembelajaran e-learning dengan menggunakan Portal Rumah Belajar Kemendikbud

Oleh karena desain penelitian yang seperti ini, maka hal yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu menentukan kelompok yang berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian dengan menggunakan metode kuasi eksperimen ini dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA di SMP N 1 Lembang, Dengan demikian, peneliti hanya berperan sebagai observer yang melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung.


(20)

34

B. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Menurut Arifin (2011:188) “variabel bebas adalah kondisi yang oleh pelaku eksperimen dimanipulasi untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat adalah kondisi yang

berubah ketika pelaku eksperimen mengganti variabel bebas”.

Berdasarkan pendapat di atas maka variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pemanfaaatan portal rumah belajar kemendikbud ditempatkan sebagai variabel terikat, sedangkan peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sistem gerak manusia ditempatkan sebagai variabel bebas. Adapun hubungan antara dua variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Kelas eksperimen (portal rumah

belajar Kemendikbud)

(X1)

Kelas Kontrol

(X2) Hasil Belajar ranah Kognitif aspek

pemahaman (Y1) X1Y1 X1Y2

Hasil belajar ranah kognitif aspek

penerapan (Y2) X1Y2 X2Y2

Hasil belajar ranah kognitif aspek


(21)

35

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:117) adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arifin (2012:215) populasi adalah “keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun

hal-hal yang terjadi”.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri atas sembilan kelas di SMP Negeri 1 Lembang. Hal ini dikarenakan pada usia anak kelas VIII tingkat kognitifnya sudah bisa di teleti tentang peningkatan hasil belajar pada materi sistem gerak manusia.

Berikut jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang:

Tabel 3.3 Jumlah Siswa

Kelas Jumlah

VIII A 33

VIII B 33

VIII C 34

VIII D 32

VIII E 34

VIII F 35

VIII G 33

VIII H 34

VIII I 33


(22)

36

2. Sampel Penelitian

Menurut Arifin (2011:215) mengemukakan “sampel adalah sebagian populasi yang akan diselidiki atau juga dikatkan populasi dalam bentuk mini (miniatur population)”.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Penggunaan dengan cluster sampling ini berdasarkan metode yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dimana peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group). Selain itu, penarikan sampel dengan pertimbangan adanya kesamaan diantara tiap-tiap kelompok antara lain :

1. Tiap kelas terdiri atas siswa yang berada pada tingkat yang sama. 2. Tiap kelas menerima materi yang sama.

3. Sarana dan prasaran yang digunakan siswa adalah sama.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memilih kelas VIII C dan VIII E SMP Negeri 1 Lembang untuk dijadikan sampel dalam penelitian karena selain alasan di atas dan kedua kelas tersebut memiliki rata-rata nilai yang hampir sama.

Tabel 3.4 Sample Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1 VIII C 34

2 VIII E 34

Jumlah 68

(Sumber : SMPN 1 Lembang)

D. Definisi Oprasional

1. E-learning

E-Learning adalah media pembelajaran dengan penggunaan teknologi internet dalam memberikan solusi yang dapat meningkatkan pengetahuaan dan keterampilan.

2. Portal Rumah Belajar

Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang menyediakan berbagai bahan belajar serta fasilitas komunikasi dan interaksi antar


(23)

37

komunitas pendidikan. Sistem Rumah Belajar dikembangkan menggunakan teknologi pengembangan berbasiskan web

3. Materi Sistem Gerak Manusia

Materi Sistem Gerak merupakan bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang merupakan salah satu cabang ilmu Biologi dimana dari materi ini diharapkan siswa mampu memahami berbagai system kehidupan dalam manusia.

4. Hasil Belajar

Definisi hasil belajar menurut Rusman (2012:123), adalah “sejumlah pengalaman yang didapatkan siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori belajar saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian soal, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan”.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jumlah istrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang akan di teliti (Sugiyono, 2013:148).

1. Jenis Instrumen

Tes hasil belajar yang digunakan berupa tes tes objektif pilihan ganda, karena jawaban dari tes objektif antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau

0. Menurut Arifin (2009:135) “Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif.

Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci

jawabannya sudah jelas dan pasti”. Dalam tes objektif siswa dituntut untuk

memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.Bentuk tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal pilihan ganda (multiple choice) yang mengacu pada kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menurut Arifin (2009:138) “soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan


(24)

38

evaluasi”. Instrumen tes ini dibatasi hanya pada aspek pemahaman (C2), penerapan (C3) dan aspek analisis (C4).

2. Tahapan Penyusunan

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut : a. Menentukan konsep dan sub-konsep berdasarkan kurikulum mata pelajaran

IPA 2013/2014

b. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan silabus mata IPA di SMP Negeri 1 Lembang kelas VIII tahun ajaran 2013/2014.

c. Membuat soal tes dan kunci jawaban.

d. Melaksanakan expert judgment soal yang telah dibuat kepada guru mata pelajaran IPA.

e. Menggunakan soal yang telah di-judgment dalam uji coba soal f. Menganalisis instrumen hasil uji coba.

g. Menggunakan soal yang valid dan reliabel dalam penelitian.

F. Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur tingkat kevalidan atau keshahihan suatu intrumen. Sebagaimana pendapat Arikunto (2006:65) bahwa

“validitas tes adalah tingkat sesuatu tes yang mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur”.

Pengujian Validitas dilakukan unuk mengetahui apakah tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur, maka dilakukan uji validitas soal. Untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria, digunakan uji statistik yakni teknik korelasi product-moment sebagai berikut:


(25)

39

Keterangan :

= Koefisien korelasi yang dicari

N = Jumlah responden

= Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden

∑X = skor item tes

∑Y = skor responden

) = Kuadrat skor item tes

) = Kuadrat responden

Menurut Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.5

kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 Sangat Tinggi

0.61 – 0.80 Tinggi

0.41 – 0.60 Cukup

0.21 – 0.40 Rendah

0.00 – 0.20 Sangat Rendah

(Arifin, 2009:257)

2. Uji Reabilitas

Menurut Sugiyono (2013:173), “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama“. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan

dengan masalah hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrument dan untuk menunjukan bahwa suatu

instrument dapat dipercaya. Menurut Arifin (2011:258) “Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen”.


(26)

40

Untuk menguji reliabilitas soal pilihan ganda, yakni butir tesnya diberi skor

0 apabila jawabannya salah dan diberi skor 1 apabila jawabannya benar. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR 20). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

{

}

(Sugiyono, 2013:186)

Keterangan :

k = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1

qi = 1-pi

s2t = varians total

3. Tingkat Kesukaran Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengukur seberapa besar derajat kesukaran soal apakah soal tersebut tergolong mudah atau sulit,

Arifin (2009:266) mengemukakan bahwa “perhitungan tingkat kesukaran soal

adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proposional), maka dapat dikatakan bahwa

soal tersebut baik”.

Untuk menghitung tingkat kesukaran soal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(27)

41

Keterangan :

TK = Tingkat kesukaran

WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = Jumlah kelompok bawah

nh = Jumlah kelompok atas

Langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menggunakan rumus di atas menurut Arifin (2009:266) yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun lembar jawaban siswa dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah.

b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas dan 27% lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah. Sisa sebanyak 46% disisihkan.

c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap siswa, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah.

Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:

a. Jika jumlah presentase sampai dengan 27% termasuk mudah. b. Jika jumlah presentase 28% - 72% termasuk sedang.

c. Jika jumlah presentase 73% ke atas termasuk sukar.

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh tersebar secara normal atau untuk memeriksa keabsahan sampel. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program pengolah data SPSS 16..0 (Statistical Product and Services Solution) dengan uji normalitas one sampel

kolmogorov smirnov. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan

memasukan data hasil gain total kelas eksperimen, gain total kelas kontrol, gain aspek memahami kelas eksperimen, gain aspek menerapkan kelas eksperimen,

gain aspek menganalisis kelas eksperimen, gain aspek memahami kelas kontrol, gain aspek menerapkan kelas kontrol, gain aspek menganalisis kelas kontrol.


(28)

42

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig.(Signifikansi) atau probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kehomogenan dari sampel yang telah didapat sehingga dapat diketahui homogenitas dari data tersebut. Pada penelitian ini uji homogenitas menggunakan program data SPSS 16.0 dengan uji

Levene test. Uji Levene test digunakan untuk mengetahui apakah variable bebas

(independent) memmpunyai varian dengan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X adalah mind mapping berbantuan mindomo software sedangkan variabel Y adalah hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami, menerapkan dan menganalisis.

Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian tidak sama, sedangkan jika nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian yang sama.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows, dan menggunakan rumus uji t (t-test independent). Karena hanya menguji dua sampel atau membandingkan kelompok kontrol dan dan eksperimen. Terdapat beberapa rumus uji t-test yang digunakan diantaranya seperti berikut :

(Nana Sudjana, 2006: 263) Keterangan :

X1 : rata-rata kelompok eksperimen X2 : rata-rata kelompok kontrol S : standar deviasi


(29)

43

n1 : jumlah anggota kelas eksperimen n2 : jumlah anggota kelas kontrol

Selanjutnya, untuk mencari nilai s menggunakan rumus:

(Sudjana, 2006: 263)

Keterangan:

s12 = varians kelompok eksperimen s22 = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota kelompok kelas eksperimen n2 = jumlah anggota kelompok kelas kontrol

Tujuan dari uji hipotesis ini adalah untuk membandingkan apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah skor pre-test dan post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol secara keseluruhan mengenai hasil belajar ranah kognitif siswa.

Selanjutnya, menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus: (n1 + n2 –

2). Dan menentukan nilai t-hitung dibandingkan dengan t-tabel pada taraf signifikansi α=0,05 dengan ketentuan hipotesis sebagai berikut :

Jika t-hitung < t-tabel, maka hipotesis H0 diterima, H1 ditolak

Jika t-hitung > t-tabel, maka hipotesis H0 ditolak, H1 diterima

H. Prosedur Penelitian

Secara umum prosedur penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : 1. Memilih Masalah

Memilih penelitian dengan melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti buku bacaan, skripsi, internet dan sebagainya.


(30)

44

2. Studi Pendahuluan

Melakukan studi pendahuluan dengan tiga objek, yaitu paper (skripsi, buku, dan internet), person (konsultasi dengan dosen pembimbing akademik, guru IPA di sekolah dan siswa di sekolah), place (berkunjung ke sekolah terkait melihat pengamatan di kelas, fasilitas belajar dan kondisi laboratorium komputer).

3. Merumuskan Masalah

Setelah melakukan studi pendahuluan kemudian merumuskan masalah dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti. Kegiatan ini disertai konsultasi dengan dosen pembimbing akademik.

4. Merumuskan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Setelah menemukan masalah peneliti kemudian merumuskan kerangka pemikiran yang ditindaklanjuti dengan perumusan hipotesis.

5. Memilih Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen yang menggunakan desain kontrol group

experiment dalam bentuk kontrol group pretest and posttest design.

6. Menentukan Variabel dan Sumber Data

Terdapat dua variabel penelitian yaitu pemanfaatan portal rumah belajar kemendikbud. Sumber data didapatkan dari hasil pretest dan posttest.

7. Menentukan dan Menyusun Instrumen

Penentuan dan penyusunan instrument penelitian dilakukan atas kerja sama dengan dosen pembimbing skripsi dan guru mata pelajaran IPA.

8. Mengumpulkan Data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakn instrument tes, yang mana kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretest sebelum adanya perlakuan, kemudian di kelas eksperimen diberikan perlakuan pemanfaatan portal rumah belajar kemendikbud. Setelah kelas eksperimen menerima perlakuan, maka diberikan


(31)

45

9. Analisis Data

Dalam penelitian ini dilakukan proses analisis data yang terdiri atas uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

10.Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data dari hasil pretest dan posttest dan kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian ini.

11.Membuat Laporan Penelitian

Membuat laporan penelitian dalam bentuk tertulis berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2013.


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif. Hal ini dapat terlihat dari gain yang diperoleh kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Secara khusus, simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut bahwa:

1. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif pada aspek pemahaman. Pemanfaatan e-learning dengan mengunakan portal rumah belajar Kemendikbud dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran sulit yang terdapat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam karena portal rumah belajar Kemendibud menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang hal tersebut, seperti sumber belajar yang dilengkapi dengan video dan animasi sehingga siswa dapat dengan mudah mendeskripsikan hal-hal yang abstrak menjadi konkrit.

2. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif pada aspek penerapan. Pemanfaatan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud diaplikasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran, seperti menunjukkan rangka penyusun sistem gerak, menentukan fungsi tulang dan sendi, mengilustrasikan fungsi otot dan tulang sendi, menafsirkan fungsi sistem gerak, menafsirkan penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak sehingga siswa dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Hal ini ditunjang kelebihan yang ada pada portal rumah belajar Kemendikbud yakni adanya penjelasan yang disertai gambar dan video yang dapat dijadikan sebagai pengganti dari simulator.


(33)

76

3. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif pada aspek analisis.. Melalui diskusi, latihan, dan tugas yang diberikan pada portal rumah belajar Kemendikbud, siswa dituntut untuk aktif dalam menyimpulkan, menganalisis, dan mengurutkan fungsi serta kelainan pada sistem gerak. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan portal rumah belajar Kemendikbud dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena selain dapat memahami konsep, siswa juga mengaplikasikan konsep tersebut. Dengan demikian, siswa dapat mengerjakan latihan-latihan atau tugas dan mengembangkan kreativitasnya setelah mereka dapat menganalisis apa yang telah dipelajarinya.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pihak sekolah

a. Pemanfaatan e-learning dengan menggunakan portal rumah belaar Kemendikbud pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sistem gerak manusia diharapkan dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran terutama ketika sekolah sudah memiliki fasilitas yang memadai seperti memiliki koneksi internet untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi guru, dengan memanfaatkan e-learning dengan menggunakan portal rumah belaar Kemendikbud sebagai alternatif pada proses pembelajaran dalam memanfaatkan fasilitas sekolah yang sudah memadai sebagai tambahan (suplemen) pengetahuan siswa mengenai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mengembangkan pembelajaran yang mampu digunakan menjadi alat bantu ajar untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada ranah kognitif.


(34)

77

3. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut tentang penggunaan E-learning dengan menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud, Selain itu portal rumah belajar Kemendikbud juga bukan satu-satunya pilihan untuk meningkatkan hasil belajar, melainkan untuk suatu alternatif pilihan media pembelajaran, dan juga diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam, baik dalam jenjang, variabel dan populasi yang berbeda.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Anderson, C. (2001). Taxonomy of Educational Objectives. New York: Logman Anurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remaja Rosdakarya.

________. (2011). Evaluasi Pembelajaran .Bandung: Remaja Rosdakarya. Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Baharudin dan Esa N. W. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan pendidikan dasar dan menengah:

Standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA/MA. Jakarta: Badan

Standar Nasional Pendidikan.

Darmawan, D. (2007). Teknologi Informasi dan komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press

_______. (2011) Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. _______. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Ibrahim R. (2002), Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :FIP UPI

Irawan. (2009). Penggunaan Media C Dengan Media Torso Dan Animasi

Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa. (Tesis) Program. Pascasarjana,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Makmun, A. S. (2007). Psikologi Kependidikan : perangkat sistem Pengajaran

Modul. Bandung : Remaja Rosadakarya.

Miarso Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Munadi Y. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. bandung: Alfabeta


(36)

79

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada

_______. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Membangun

Profesionalisme guru abad 21. Bandung: Alfabeta

Sadiman, A .S, dkk. (2002), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sudjana, N., (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Soekartawi (2007). E-Learning untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak

Jauh dan Aplikasikasinya di Indonesia dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana & UNJ

JURNAL

Ali, M, dkk. (2008). Studi Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Guru dan Siswa SMK di Yogyakarta. Jurnal Edukasi Universitas Negeri

Yogyakarta. 3 (2), hlm. 24-36

Istambul, M. Rozahi.(2012). Optimizing the Implementation of e-Learning Strategies in Higher Education, International Journal of Education, e-Business, eManagement and e-Learning.Vol. 2, No.2.

Meltzer, D,E. (2013) “The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: a possible hidden variable in diagnostic pretest scores”.

Murdiani, I. (2012) “Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode E-Learning Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Sistem Gerak

Manusia”,Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology. Rabeb Mbarek and Dr. Ferid Zaddem. (2013) “The Examination of Factor

Affecting ELearning Affectiveness”, International Journal of Innovation


(37)

80

Wright N. (2010) ,“E-Learning, outcomes and pedagogy”, Digital Civersity Conference, pp 1-7.

Yazdi, M. (2012). E-Learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi , Jurnal Inovasi Foristek Vol 02 No 01, hlm 143 – 152.

ONLINE

Nurhayati, A. S. (2013) “Pedoman Pemanfaatan Rumah Belajar”.[online] tersedia:http://rumahbelajar.tk/panduan/pedoman_pemanfaatan_rumah_bel ajar.pdf [jumat 14-06-2014]

Siahaan S. (2009). E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran, [online] tersedia : http: /www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm, [10 Mei 2014]


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif. Hal ini dapat terlihat dari gain yang diperoleh kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Secara khusus, simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut bahwa:

1. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif pada aspek pemahaman. Pemanfaatan e-learning dengan mengunakan portal rumah belajar Kemendikbud dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran sulit yang terdapat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam karena portal rumah belajar Kemendibud menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang hal tersebut, seperti sumber belajar yang dilengkapi dengan video dan animasi sehingga siswa dapat dengan mudah mendeskripsikan hal-hal yang abstrak menjadi konkrit.

2. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif pada aspek penerapan. Pemanfaatan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud diaplikasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran, seperti menunjukkan rangka penyusun sistem gerak, menentukan fungsi tulang dan sendi, mengilustrasikan fungsi otot dan tulang sendi, menafsirkan fungsi sistem gerak, menafsirkan penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak sehingga siswa dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Hal ini ditunjang kelebihan yang ada pada portal rumah belajar Kemendikbud yakni adanya penjelasan yang disertai gambar dan video yang dapat dijadikan sebagai pengganti dari simulator.


(2)

3. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif pada aspek analisis.. Melalui diskusi, latihan, dan tugas yang diberikan pada portal rumah belajar Kemendikbud, siswa dituntut untuk aktif dalam menyimpulkan, menganalisis, dan mengurutkan fungsi serta kelainan pada sistem gerak. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan portal rumah belajar Kemendikbud dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena selain dapat memahami konsep, siswa juga mengaplikasikan konsep tersebut. Dengan demikian, siswa dapat mengerjakan latihan-latihan atau tugas dan mengembangkan kreativitasnya setelah mereka dapat menganalisis apa yang telah dipelajarinya.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pihak sekolah

a. Pemanfaatan e-learning dengan menggunakan portal rumah belaar Kemendikbud pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sistem gerak manusia diharapkan dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran terutama ketika sekolah sudah memiliki fasilitas yang memadai seperti memiliki koneksi internet untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi guru, dengan memanfaatkan e-learning dengan menggunakan portal rumah belaar Kemendikbud sebagai alternatif pada proses pembelajaran dalam memanfaatkan fasilitas sekolah yang sudah memadai sebagai tambahan (suplemen) pengetahuan siswa mengenai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mengembangkan pembelajaran yang mampu digunakan menjadi alat bantu ajar untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada ranah kognitif.


(3)

3. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut tentang penggunaan E-learning dengan menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud, Selain itu portal rumah belajar Kemendikbud juga bukan satu-satunya pilihan untuk meningkatkan hasil belajar, melainkan untuk suatu alternatif pilihan media pembelajaran, dan juga diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam, baik dalam jenjang, variabel dan populasi yang berbeda.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Anderson, C. (2001). Taxonomy of Educational Objectives. New York: Logman Anurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remaja Rosdakarya.

________. (2011). Evaluasi Pembelajaran .Bandung: Remaja Rosdakarya. Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Baharudin dan Esa N. W. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan pendidikan dasar dan menengah: Standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA/MA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Darmawan, D. (2007). Teknologi Informasi dan komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press

_______. (2011) Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. _______. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Ibrahim R. (2002), Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :FIP UPI

Irawan. (2009). Penggunaan Media C Dengan Media Torso Dan Animasi Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa. (Tesis) Program. Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Makmun, A. S. (2007). Psikologi Kependidikan : perangkat sistem Pengajaran Modul. Bandung : Remaja Rosadakarya.

Miarso Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Munadi Y. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. bandung: Alfabeta


(5)

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada

_______. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Membangun Profesionalisme guru abad 21. Bandung: Alfabeta

Sadiman, A .S, dkk. (2002), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sudjana, N., (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Soekartawi (2007). E-Learning untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak Jauh dan Aplikasikasinya di Indonesia dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana & UNJ

JURNAL

Ali, M, dkk. (2008). Studi Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Guru dan Siswa SMK di Yogyakarta. Jurnal Edukasi Universitas Negeri Yogyakarta. 3 (2), hlm. 24-36

Istambul, M. Rozahi.(2012). Optimizing the Implementation of e-Learning Strategies in Higher Education, International Journal of Education, e-Business, eManagement and e-Learning.Vol. 2, No.2.

Meltzer, D,E. (2013) “The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: a possible hidden variable in diagnostic pretest scores”.

Murdiani, I. (2012) “Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode E-Learning

Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Sistem Gerak

Manusia”,Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology. Rabeb Mbarek and Dr. Ferid Zaddem. (2013) “The Examination of Factor

Affecting ELearning Affectiveness”, International Journal of Innovation and Applied Studie, Vol. 2 No. 4, pp 423-435


(6)

Wright N. (2010) ,“E-Learning, outcomes and pedagogy”, Digital Civersity Conference, pp 1-7.

Yazdi, M. (2012). E-Learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi , Jurnal Inovasi Foristek Vol 02 No 01, hlm 143 – 152.

ONLINE

Nurhayati, A. S. (2013) “Pedoman Pemanfaatan Rumah Belajar”.[online] tersedia:http://rumahbelajar.tk/panduan/pedoman_pemanfaatan_rumah_bel ajar.pdf [jumat 14-06-2014]

Siahaan S. (2009). E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran, [online] tersedia : http: /www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm, [10 Mei 2014]


Dokumen yang terkait

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem gerak manusia: kuasi eksperimen di MTS Negeri 3 Jakarta

0 8 320

Pengaruh Pembelajaran Direct Instruction dengan Suplemen Rumah Belajar (Situs E-Learning Kemdikbud) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Manusia

0 21 0

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMPN 22 BANDAR LAMPUNG

0 14 110

PENGARUH SUMBER BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGARUH SUMBER BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII DI MADRASAH TSANA

0 3 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI DAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V

0 0 14

PENGARUH PENGUNAAN MULTIMEDIA PREZI DESKTOP TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI (Studi Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang).

0 2 39

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI E-SCIENCE IPA BERBASIS SMARTPHONE ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN DAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VI

0 3 40

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA E-LEARNING DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMPN 1 GAMPING.

0 0 157

Pengaruh Metode Pengajaran Eksperimen Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam - Ubaya Repository

0 0 1

PENGARUH PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TTQ TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN PRODUK

0 0 10