PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMPN 22 BANDAR LAMPUNG

(1)

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

Endah Tri Septiani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(2)

ABSTRAK

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA

KELAS VIII SMPN 22 BANDAR LAMPUNG Oleh

ENDAH TRI SEPTIANI

Hasil wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas VIII SMPN 22 Bandar Lampung diketahui bahwa dalam proses pembelajaran, guru masih terjebak dalam praktek pembelajaran yang membosankan yaitu guru hanya memberikan penugasan serta rendahnya minat baca siswa untuk membaca sumber pelajaran, sehingga berdampak rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu penggunaan bahan ajar leaflet. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar siswa. Desain penelitian ini adalah pretes postes tak ekuivalen. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIE (kelas eksperimen) dan kelas VIIID (kelas kontrol) yang dipilih dengan teknik clusster random sampling.

Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretest, posttest, dan N-gain dan dianalisis dengan uji U. Data kualitatif berupa rata-rata persentase aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi pada tiap pertemuan dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan bahan ajar leaflet kemudian dianalisis secara deskriptif.


(3)

belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan rata-rata berkriteria cukup yaitu 72,7% hal ini juga terlihat dari peningkatan untuk semua aspek yang diamati yaitu mengemukakan pendapat/ide berkriteria cukup (67,2%); bekerja sama dengan teman dalam tugas kelompok berkriteria baik (77,9%); bertukar informasi berkriteria cukup (73,2%); bertanya berkriteria cukup (70,2%); dan mempresentasikan hasil diskusi berkriteria cukup (75,0%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh signifikan dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.


(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ……… ………. xvi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

F. Kerangka Pikir ... 4

G. Hipotesis Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Leaflet ... 6

B. Metode Diskusi Kelompok ... 10

C. Hasil Belajar Siswa ... 13

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

B. Populasi dan Sampel ... 16

C. Desain Penelitian ... 16

D. Prosedur Penelitian ... 17

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 22

F. Teknik Analisis Data ... 23

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

1. Hasil Belajar Aspek Kognitif ... 28

2. Aktivitas Belajar Siswa ... 30

3. Tanggapan Siswa terhadap Kemenarikan Bahan Ajar Leaflet . 31

B. Pembahasan ... 32 V. SIMPULAN DAN SARAN


(8)

DAFTAR PUSTAKA……… 38 LAMPIRAN

C. Perangkat Pembelajaran……… 41 D. Data HasilPenelitian……….... 100


(9)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendididikan ialah upaya membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Proses pendidikan di sekolah didasari interaksi antara guru dan siswa. Guru berperan mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan (Trianto, 2009: 5). Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2006 pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2006: 1).

Permasalahan pendidikan di Indonesia ialah penyelenggaraan pembelajaran di sekolah yang belum maksimal dan berdampak rendahnya hasil belajar siswa. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang diterapkan, keterbatasan media pembelajaran, ketersediaan buku pelajaran, dan rendahnya minat baca siswa karena buku pelajaran yang berhalaman tebal (Setyono, 2005: 6). Bahan ajar yang kurang menarik menyebabkan aktivitas siswa akan berkurang sehingga hasil belajar akan menurun. Hal ini tidak bisa diabaikan sebab bahan ajar membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik (Djamarah dan Zain, 2006: 161).


(10)

Hasil wawancara dengan guru biologi di SMPN 22 Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa penguasaan materi siswa masih rendah, terlihat hasil belajar siswa kelas VIII pada materi sistem gerak manusia menunjukan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh siswa hanya mencapai 68. Nilai tersebut, belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu ≥ 73. Hal ini dikarenakan rendahnya minat baca siswa terhadap buku teks biologi sehingga berdampak rendahnya hasil belajar siswa.

Solusi untuk meningkatkan minat baca dan hasil belajar siswa adalah memvariasikan penggunaan bahan ajar, berupa leaflet yang didesain secara cermat, dilengkapi gambar dan menggunakan bahasa yang sederhana. Sesuai dengan pendapat Setyono (2005: 7) bahwa leaflet diharapkan dapat menarik minat baca siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang menguji pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet adalah hasil penelitian Aini (2011: 54) menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan leaflet dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 5 Bandar Lampung materi ekosistem yaitu sebesar 18,44. Selain itu hasil penelitian oleh Merta (2012:1) menyimpulkan bahwa penggunaan leaflet berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi ekosistem yaitu pada aspek pemahaman (C2) sebesar 96,25.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dilakukan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahan ajar leaflet pada materi sistem gerak manusia pada siswa kelas VIII SMPN 22 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013/2014.


(11)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok sistem gerak manusia?

2. Adakah pengaruh dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem gerak manusia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar

siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.

2. Pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap aktivitas siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Peneliti: memberikan pengalaman mengajar sebagai calon guru dalam

memilih bahan ajar leaflet dalam pembelajaran biologi.

2. Guru: menjadikan bahan ajar leaflet sebagai alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi.


(12)

4. Sekolah: memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dalam penggunaan bahan ajar leaflet.

E.Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap masalah yang akan dibahas, maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Bahan ajar yangdigunakan dalam penelitian ini adalah bahan ajar leaflet. 2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

diskusi kelompok. Langkah-langkahnya yaitu guru menyampaikan salam, guru memberikan apersepsi dan motivasi, guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok, siswa mengerjakan LKS dan presentasi.

3. Indikator hasil belajar yang diukur adalah penguasaan aspek kognitif siswa berupa nilai tes awal dan tes akhir pada materi sistem gerak manusia.

4. Penelitian ini dibatasi pada satu kompetensi dasar yaitu “Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.”

5. Sampel penelitian ini pada siswa kelas VIIIE (kelas eksperimen) dan siswa kelas VIIID (kelas kontrol) SMPN 22 Bandar Lampung TP 2013/2014.

F. Kerangka Pikir

Permasalahan pendidikan di Indonesia adalah penyelenggaraan pembelajaran yang belum efektif, tampak guru masih terjebak dalam praktek pembelajaran yang membosankan. Pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Guru bukanlah satu-satunya sumber


(13)

ilmu bagi siswa, melainkan guru sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa mendapatkan ilmu. Peran guru sebagai fasilitator sangat diperlukan, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mendorong siswa senang dan bergairah belajar, solusi yang dilakukan guru ialah memvariasikan bahan ajar yang dapat menarik perhatian siswa untuk membacanya misalnya penggunaan bahan ajar leaflet. Penggunaan bahan ajar leaflet diharapkan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan minat baca siswa. Sehingga bahan ajar leaflet diharapkan dapat meningkatan hasil belajar siswa.

Variabel bebas penelitian ini adalah penggunaan bahan ajar leaflet. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif siswa.

Keterangan: X: penggunaan bahan ajar leaflet; Y: hasil belajar kognitif siswa Gambar 1. Model teoritis hubungan antara variabel bebas dan terikat

G.Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 = Tidak ada pengaruh signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok sistem gerak

manusia.

H1 = Ada pengaruh dari penggunaan bahan ajar leaflet dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.


(14)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bahan Ajar Leaflet

Bahan ajar ialah substansi yang disampaikan dalam proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar, proses pembelajaran tidak akan berjalan, karena itu harus memiliki dan menguasai bahan ajar yang akan disampaikannya pada siswa (Djamarah dan Zain, 2006: 43). Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan siswa terhadap bahan ajar yang disampaikan guru (Djamarah dan Zain, 2006: 159). Hal tersebut juga diungkapkan oleh Hamdani (2011: 218) bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang diperlukan guru yang disusun sistematis baik tertulis/ tidak tertulis untuk tercipta suasana belajar siswa agar dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas.

Bahan ajar ialah bahan minimal yang harus dikuasai siswa untuk mencapai kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Oleh sebab itu, bahan ajar harus dapat menarik perhatian siswa untuk membacanya. Seperti yang diungkapkan oleh Prastowo (2010: 26) bahwa tujuan pembuatan bahan ajar yaitu membantu siswa mempelajari sesuatu, menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar, sehingga mencegah timbulnya rasa bosan siswa, memudahkan guru dan siswa melaksanakan pembelajaran dan agar kegiatan pembelajaran lebih menarik.


(15)

Bahan ajar tidak hanya berguna bagi siswa, tetapi juga berguna bagi guru. Seperti yang diungkapkan oleh Pratowo (2010: 35) bahwa kegunaan bahan ajar bagi guru yaitu membantu proses pembelajaran dan dapat diajukan sebagai karya yang dinilai, sedangkan kegunaan bahan ajar bagi siswa yaitu kegiatan pembelajaran lebih

menarik, siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan belajar secara mandiri dengan bimbingan guru, dan kemudahan siswa dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

Bahan ajar yang baik harus mempermudah siswa memahami materi. Sesuai denga pendapat Abdorrakhman Ginting (2008: 154) bahwa kriteria bahan ajar yaitu: sesuai dengan topik yang dibahas, memuat intisari untuk memahami materi, bahasanya singkat, sistematis, dilengkapi nformasi yang relevan dan menarik sehingga mudah memahami isinya, sebaiknya diberikan sebelum berlangsungnya proses pembelajaran agar dapat dipelajari dahulu oleh siswa.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bahan ajar cetak adalah materi yang disajikan harus berintikan materi pokok yang harus dicapai oleh siswa, menurut Ballstaedt (dalam Setyono, 2005: 29) bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Susunan tampilan, yang menyangkut: urutan yang mudah, judul yang singkat, ada daftar isi, struktur kognitifn jelas, rangkuman, tugas pembaca.

2. Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.

3. Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya, check list untuk pemahaman.


(16)

4. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.

5. Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil), urutan teks terstruktur, mudah dibaca.

6. Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian, lembar kerja (work sheet).

Dalam penyusunan bahan ajar terdapat perbedaan dalam strukturnya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain. Guna mengetahui perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Struktur bahan ajar No Komponen Ht Bu Ml LKS Br Lf Wch F/Gb Mo/M

1. Judul         

2. Petunjuk belajar -   - - - - -

3. KD/MP -      ** ** **

4. Informasi pendukung      ** ** **

5. Latihan -   - - - -

6. Tugas/ Langkah kerja - -   - - - ** **

7. Penilaian -      ** ** **

Ht: handout, Bu: Buku, Ml: Modul, LKS: Lembar Kegiatan Siswa, Br: Brosur, Lf: Leaflet, Wch: Wallchart, F/Gb: Foto/Gambar, Mo/M: Model/Maket (Setyono, 2005:27-28)

√: tercantum di bahan ajar; - :tidak tercantum di bahan ajar; **: tercantum di kelas lainLebih Bahan ajar dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokan menjadi empat kategori seperti yang ditulis oleh Hamdani (2011: 219), yaitu bahan cetak seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar seperti kaset, radio, pirigan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif


(17)

seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD), dan bahan ajar berbasis web.

Leaflet ialah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dijahit, agar terlihat menarik leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan

menggunakan bahasa yang sederhana,singkat, dan mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring siswa untuk menguasai satu atau lebih KD (Murni, 2010: 1).

Leaflet sebagai bahan ajar harus disusun secara sistematis, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, hal ini untuk menarik minat baca dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Notoatmodjo (1993: 54), hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan leaflet adalah: substansi materi memiliki relevansi dengan KD yang harus dikuasai siswa, kebenaran materi dapat

dipertanggungjawabkan, kalimat yang disajikan singkat, jelas, dan menarik siswa untuk membacanya baik penampilan dan isi materinya.

Dalam menyusun sebuah leaflet sebagai bahan ajar yang baik, menurut Setyono (2005: 38-39) leaflet paling tidak memuat antara lain:

1. Judul, diturunkan dari KD sesuai dengan materi.

2. Materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari kurikulum 2004.

3. Informasinya jelas, padat, menarik, memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.

4. Tugas berupa membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar untuk dibuat resumenya dan diberikan secara individu atau kelompok.


(18)

6. Gunakan berbagai sumber belajar misalnya buku, majalah,dan internet.

Leaflet memiliki keunggulan dan kelemahan. Sesuai dengan pendapat Simnett dan Ewles (1994) keunggulan leaflet antara lain leaflet efektif untuk pesan singkat, sederhana dan murah, siswa dapat belajar mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, dapat memberikan detil (misalnya statistik) yang tidak mungkin bila disampaikan lisan, siswa dan guru dapat mempelajari informasi yang rumit bersama-sama. Sedangkan kelemahan leaflet adalah leaflet profesional mahal, mudah hilang dan rusak, dapat menjadi kertas percuma kecuali guru secara aktif melibatkan siswa dalam membaca dan menggunakan materi dan pesan yang disampaikan terbatas.

B. Metode Diskusi Kelompok

Dalam pendidikan metode diskusi ialah serangkaian kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiadiskusi adalah cara belajar yang melakukan tukar pikiran antara murid dengan guru, murid dengan murid sebagai peserta diskusi. Namun tidak semua kegiatan bertukar pikiran dapat dikatakan diskusi. Menurut Arsjad dan Mukti (2012: 89) diskusi adalah, suatu bentuk tukar pikiran teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil atau besar, dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai masalah. Sedangkan menurut Zuhairini (2011: 23) diskusi ialah, suatu metode di dalam mempelajari bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga menimbulkan pengertian dan perubahan tingkah laku murid.


(19)

Menurut Gagne dan Briggs (2006: 69) diskusi sebagai metode pembelajaran yang melibatkan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat dan saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga

didapatkan kesepakatan. Metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif, manakala salah satu siswa berbicara, maka siswa lain yang menjadi bagian dari kelompoknya aktif mendengarkan. Seringkali dalam berdiskusi, siswa saling menanggapi jawaban temannya atau berkomentar terhadap jawaban yang diajukan siswa lain dan terkadang mengundang anggota kelompok lain untuk bicara sebagai narasumber sehingga melalui metode diskusi, keaktifan siswa dapat ditingkatkan.

Diskusi kelompok merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Arief (2008: 21) didkusI memilki keunggulan dan

kelemahan. Keunggulan penggunaan metode diskusi kelompok pada proses pembelajaran antara lain:

1. Suasana kelas lebih aktif, sebab siswa mengarahkan perhatian atau pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.

2. Dapat menaikan prestasi kepribadian individu, seperti sikap toleransi, demokrasi, berpikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.

3. Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka mengikuti proses berpikir sebelum sampai kepada suatu kesimpulan.

4. Siswa dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib layaknya dalam suatu musyawarah.


(20)

6. Tidak terjebak kedalam pikiran individu yang terkadang salah. Dengan diskusi seseorang dapat mempertimbangkan alasan-alasan orang lain.

Sedangkan kelemahan metode diskusi diantaranya:

1. Bisa terjadi pandangan dari berbagai sudut bagi masalah yang dipecahkan, pembicaraan menjadi menyimpang dan memerlukan waktu yang panjang. 2. Diskusi menghendaki pembuktian logis, yang tidak terlepas dari fakta-fakta dan

tidak merupakan jawaban yang hanya dugaan saja. 3. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.

4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.

5. Ada siswa yang memonopoli pembicaraan, dan ada pula siswa yang pasif.

Guna mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah:

a. Pimpinan diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara bergiliran. b. Pimpinan diskusi yang diberikan kepada murid, perlu bimbingan dari guru. c. Guru mengusahakan supaya seluruh siswa berpartisipasi dalam diskusi.

d. Mengusahakan supaya semua siswa mendapat giliran berbicara, sementara siswa lain belajar mendengarkan pendapat temannya.

e. Mengoptimalkan waktu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Semua pembicaraan yang dilakukan sekelompok kecil peserta didik tidak dapat disebut sebagai diskusi. Menurut Winataputra (2005: 14) syarat agar dapat disebut sebagai diskusi yaitu: (1) melibatkan kelompok yang anggotanya antara 3-9 orang, (2) berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota


(21)

berkesempatan saling melihat, mendengar, serta berkomunikasi secara bebas dan langsung, (3) mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja sama untuk mencapainya, dan (4) berlangsung seecara teratur untuk

tercapainya tujuan pembelajaran.

Diskusi memiliki langkah-langkah pelaksanaannya. Menurut Mudjiono (2009: 48) langkah umum pelaksanaan diskusi yaitu:

a. Merumuskan masalah secara jelas.

b. Melalui pimpinan guru, para siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya sesuai dengan tujuan diskusi.

c. Melaksanakan diskusi. Setiap anggota diskusi hendaknya tahu persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana cara berdiskusi, setiap anggota tahu bahwa mereka mempunyai hak bicara yang sama.

d. Melaporkan hasil diskusinya. Hasil tersebut ditanggapi oleh siswa dari kelompok lain. Guru memberi penjelasan terhadap laporan tersebut.

e. Siswa mencatat hasil diskusi, dan guru mengumpulkan hasil diskusi.

C. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah suatu puncak proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Hasil belajar dapat diketahui dengan adanya evaluasi hasil belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Davies (dalam Dimyati dan Mudjiono. 2009: 201) bahwa


(22)

evaluasi belajar adalah sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Arikunto (2008: 253) beberapa tes yang dilakukan guru untuk menilai keberhasilan siswa, diantaranya: uji blok, ulangan harian, tes lisan saat pembelajaran berlangsung, tes mid semester dan tes akhir semester. Hasil dari tes tersebut berupa nilai yang

digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi. Tes ini dibuat oleh guru berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar jawaban soal ulangan dan karya atau benda. Bagi guru, hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak mengajar atau evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut.

Menurut Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009: 202) penggolongan tujuan ranah kognitif ada enam tingkat yakni:

1. Pengetahuan, berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip.

2. Pemahaman, berupa kemampuan memahami tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya.

3. Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret dan/atau situasi baru.

4. Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.


(23)

5. Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru.

6. Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi, siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.

Selain diukur dalam bentuk nilai, hasil belajar juga dapat diamati dan diukur dari perubaha tingkah laku diri siswa. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2008: 155) bahwa hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan terjadinya pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sehingga dengan belajar seseorang akan mengalami perubahan berpikir dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.


(24)

III. METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli tahun ajaran 2013/2014 di SMPN 22 Bandar Lampung.

B.Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 22 Bandar Lampung tahun ajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Kelas yang terpilih yaitu kelas VIIIE (kelas eksperimen) dan kelas VIIID (kelas kontrol).

C.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen. Kelompok eksperimen (kelas VIIIE) diberi perlakuan dengan menggunakan metode diskusi dan bahan ajar leaflet, sementara kelompok kontrol (kelas VIIID) diberi perlakuan dengan menggunakan metode diskusi dan buku cetak. Setelah itu, kedua kelompok diberi tes berupa soal uraian yang sama di awal dan akhir kegiatan


(25)

Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan: K1= Kelas eksperimen; K2= Kelas kontrol; O1= Pretes; O2= Postes; X= Menggunakan leaflet; C= Menggunakan buku cetak. Sumber: dimodifikasi dari Riyanto (2001: 43).

Gambar 2. Desain pretes-postes tak ekuivalen

D.Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut:

a. Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakan penelitian. b. Melakukan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kontrol. d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Membuat leaflet dan angket tanggapan siswa.

f. Membuat lembar observasi untuk mengukur aktivitas siswa. g. Membuat soal pretes dan postes.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

K1 O1 X O2


(26)

Kelas Esperimen a. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan pertama. 3. Guru membacakan tujuan pembelajaran.

4. Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

Pertemuan I: Mengajukan pertanyaan ”Kalian sering berjalan bukan? Ketika berjalan kita menggerakkan kaki. Tahukah kalian bagaimana tubuh kita dapat bergerak dan berdiri tegak, seperti berjalan?” Pertemuan II: Guru memerintahkan siswa untuk menggerakkan jari tangannya. Lalu guru bertanya ”Mengapa jari tangan dapat

digerakkan? Bagaimanakah terjadinya gerak itu?”

Pertemuan III: Guru bertanya ”Apakah Kalian pernah mendengar tentang orang yang patah tulang dan menderita osteoporosis? Patah tulang dan osteoporosis adalah penyakit sistem gerak manusia. Apa saja penyakit pada sistem gerak manusia yang kalian ketahui?” 5. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Pertemuan I: ”Hari ini kita akan mempelajari tentang macam-macam organ penyusun sistem gerak manusia. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui apa saja organ penyusun sistem gerak manusia yang termasuk alat gerak aktif dan pasif dan membedakan fungsi dan komponen penyusun alat gerak aktif dan pasif tersebut.” Pertemuan II: ”Pertemuan kali ini kita akan melanjutkan materi berikutnya yaitu mekanisme gerak. Dengan mempelajari ini, kalian


(27)

dapat mengetahui bagaimana terjadinya gerak otot dan membedakan macam-macam sendi berdasarkan sifat geraknya beserta contohnya.” Pertemuan III: ”Pada pertemuan ketiga mempelajari penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak manusia, sehingga mengetahui macam-macam penyakit pada tulang, persendian dan otot.” b. Kegiatan Inti

1. Siswa dibagi guru menjadi tujuh kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa berdasarkan nilai akademik siswa pada semester sebelumnya (genap) di kelas VII.

2. Siswa membaca leaflet yang dibagikan guru yang berisikan materi yang akan dipelajari.

3. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. 4. Siswa dipandu oleh guru berdiskusi dan menjawab LKS dengan

membaca dan mengkaji menggunakan bahan ajar leaflet.

5. Siswa dari perwakilan masing-masing kelompok diminta guru untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

6. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan masing-masing kelompok. 7. Guru memberi penguatan terhadap jawaban hasil diskusi dan

meluruskan miskonsepsi yang mungkin masih dimiliki siswa. c. Kegiatan Penutup

1. Siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. 2. Siswa mengerjakan soal postes pada pertemuan ketiga.


(28)

Kelas Kontrol a. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Siswa mengerjakan soal tes awal pada pertemuan pertama. 3. Guru membacakan tujuan pembelajaran.

4. Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

Pertemuan I: Mengajukan pertanyaan ”Kalian sering berjalan bukan? Ketika berjalan kita menggerakkan kaki.Tahukah kalian bagaimana tubuh kita dapat bergerak dan berdiri tegak, seperti berjalan?” Pertemuan II: Guru memerintahkan siswa untuk menggerakkan jari tangannya. Lalu guru bertanya ”Mengapa jari tangan dapat

digerakkan? Bagaimanakah terjadinya gerak itu?”

Pertemuan III: Guru bertanya ”Apakah Kalian pernah mendengar tentang orang yang patah tulang dan menderita osteoporosis? Patah tulang dan osteoporosis adalah penyakit sistem gerak manusia. Apa saja penyakit pada sistem gerak manusia yang kalian ketahui?” 5. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Pertemuan I: ”Hari ini kita akan mempelajari tentang macam-macam organ penyusun sistem gerak manusia. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui apa saja organ penyusun sistem gerak manusia yang termasuk alat gerak aktif dan pasif dan membedakan fungsi dan komponen penyusun alat gerak aktif dan pasif tersebut.” Pertemuan II: ”Pertemuan kali ini kita akan melanjutkan materi berikutnya yaitu mekanisme gerak. Dengan mempelajari ini, kalian


(29)

dapat mengetahui bagaimana terjadinya gerak otot dan membedakan macam-macam sendi berdasarkan sifat geraknya beserta contohnya.” Pertemuan III: ”Pada pertemuan ketiga mempelajari tentang penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak manusia. Dengan mempelajari ini kalian dapat mengetahui macam-macam penyakit dan gangguan pada tulang, persendian dan otot.”

b. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan konsep-konsep materi secara garis besar.

2. Siswa dibagi guru menjadi tujuh kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa berdasarkan nilai akademik siswa pada semester sebelumnya (genap) di kelas VII.

3. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. 4. Siswa dipandu oleh guru berdiskusi dan menjawab LKS dengan

membaca dan mengkaji menggunakan buku cetak.

5. Siswa dari perwakilan masing-masing kelompok diminta guru untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

6. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan masing-masing kelompok. 7. Guru memberi penguatan terhadap jawaban hasil diskusi dan

meluruskan miskonsepsi yang mungkin masih dimiliki siswa. c. Kegiatan Penutup

1. Siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. 2. Siswa mengerjakan soal tes akhir pada pertemuan ketiga.


(30)

E.Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Data penelitian ini berupa data kuantitatif sebagai data utama penelitian yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai tes awal dan tes akhir. Sedangkan data kualitatif sebagai data penunjang yaitu angket kemenarikan bahan ajar leaflet dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: a. Tes awal dan tes akhir

Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif. Tes awal berupa enam butir soal essai diberikan kepada siswa pada awal pertemuan, sedangkan tes akhir diberikan diakhir pertemuan dengan soal yang sama dengan soal tes awal baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kemudian dihitung selisih antara nilai hasil tes awal dan tes akhir yang disebut sebagai gain score. Untuk mendapatkan gain score pada setiap pertemuan menggunakan menggunakan formula Rulon(dimodifikasi dari Sudijono, 1996: 215) sebagai berikut:

Keterangan: X= nilai tes akhir; Y= nilai tes awal; Z= skor maksimum b. Angket

Angket yang diberikan kepada subyek penelitian berupa daftar pertanyaan tentang topik tertentu dalam hal ini tentang kemenarikan

100 x Y Z

Y X N Gain

  


(31)

bahan ajar leaflet. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tertentu seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku siswa. c. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati poin kegiatan yang

dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi.

F. Teknik Analisis Data 1. Data Kuantitatif

Nilai tes awal, tes akhir, dan N-gain hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen dan kontrol dianalisis menggunakan uji U dengan program SPSS versi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan kesamaan dua varians (homogenitas) data:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data menggunakan uji Lilliefors dengan program SPSS 17. 1. Hipotesis

H0 = Data berasal dari sampel berdistribusi normal H1 = Data berasal dari sampel tidak berdistribusi normal 2. Kriteria pengujian

Terima H0 jika Lhitung < Ltabel atau probabilitasnya > 0,05 Tolak H0 jika Lhitung > Ltabel atau probabilitasnya < 0,05 (Anonim, 2009: 37 - 39).

b. UjiKesamaan Dua Varians

Apabila data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan program SPSS 17.


(32)

1. Hipotesis

H0 = Kedua sampel mempunyai varians sama H1 = Kedua sampel mempunyai varians berbeda 2. Kriteria Pengujian

Jika F hitung < Ftabel atau probabilitasnya> 0,05 maka H0 diterima Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004:71).

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan uji U karena sampel tidak berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. 1. Uji Hipotesis dengan uji U

1. Hipotesis

HO = Rata-rata N-gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama 2. Kriteria Uji

Jika –Z tabel < Z hitung < Z tabel atau p-value > 0,05, maka Ho diterima Jika Z hitung < -Z tabel atau Z hitung > Z tabel, maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004: 17)

2. Data Kualitatif

a. Pengolahan Data Kemenarikan Bahan Ajar Leaflet

Penyebaran angket brtujuan mengetahui kemenarikan bahan ajar leaflet. Angket berisikan lima pernyataan positif, dan tiga pernyataan negatif. Skor satu untuk menyatakan setuju bagi pernyataan positif dan tidak setuju bagi pernyataan negatif. Skor nol untuk menyatakan tidak setuju bagi pernyataan positif dan setuju bagi pernyataan negatif. Penghitungan skor menggunakan teknik deskriptif kualitatif dalam bentuk persentase.


(33)

Teknik ini disebut dengan persentase. Adapun rumus untuk analisis deskriptif persentase menurut Ali (1992: 46) adalah:

Presentase kemenarikan leaflet (%) = N

n

× 100%

Keterangan: n= Nilai yang diperoleh sampel, N= Nilai yang semestinya diperoleh sampel, %= Persentase kemenarikan leaflet Tabel 2. Kriteria Tingkat Kemenarikan Bahan Ajar Leaflet

No Rentang skor Interval Kriteria

1 16-23 76< % ≤ 100% Tinggi

2 8 – 15 51< % ≤ 75% Sedang

3 0 – 7 25< % ≤ 50% Rendah

Sumber: dimodifikasi dari Ali (1992: 46)

ANGKET KEMENARIKAN BAHAN AJAR LEAFLET Nama:

Kelas: Petunjuk

 Berilah tanda silang (X) dan beri alasan pada pernyataan yang tepat  Isilah angket ini dengan jujur.

1. Bahasa dalam penulisan leaflet sederhana dan mudah dimengerti. a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan ___________________________________________

2. Penggunaan leaflet lebih memudahkan untuk membacanya daripada buku cetak a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan ____________________________________________

3. Ukuran font dalam leaflet dapat terbaca dengan baik, mudah dipahami dan tidak membosankan

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan ____________________________________________

4. Gambar dalam leaflet tidak menarik perhatian saya untuk membacanya a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan ____________________________________________

5. Penggunaan warna dalam leaflet pembelajaran biologi tidak dapat meningkatkan minat baca saya.

a. Setuju b. Tidak Setuju


(34)

6. Materi pelajaran disusun secara sistematis sehingga memudahkan saya untuk memahami materi tersebut.

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan ___________________________________________ 7. Leaflet tidak dapat dijadikan bacaan alternatif dalam belajar biologi.

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan ____________________________________________ 8. Saya lebih senang membaca leaflet daripada membaca buku teks biologi

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan ____________________________________________

b. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa. Rata–rata skor aktivitas dihitung menggunakan rumus: x100

n x

x

i

Keterangan: x= Rata-rata skor aktivitas siswa, ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh, n= Jumlah skor maksimum

Setelah diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa, kemudian diterjemahkan dalam kategori yang dapat dilihat pada tabel indeks aktivitas siswa sesuai klasifikasi pada Tabel 3.

Tabel 3. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa

Interval Kategori

87,5 – 100 Sangat baik

75 – 87,49 Baik

50 – 74,99 Cukup

0 – 49,99 Kurang


(35)

Tabel 4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Keterangan:

A.Kemampuan mengemukakan pendapat/ide 1. Tidak mengemukakan pendapat /ide (diam saja)

2. Mengemukakan pendapat/ide namun tidak sesuai dengan pembahasan pada materi pokok sistem gerak manusia

3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan pembahasan pada materi pokok sistem gerak manusia

Penilaian: observasi terhadap siswa saat melakukan diskusi.

B.Bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok 1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja)

2. Bekerjasama dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permbahasan pada LKS materi pokok sistem gerak manusia 3. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok sesuai dengan

permbahasan pada LKS materi pokok sistem gerak manusia

Penilaian: observasi saat siswa melakukan diskusi dan mengerjakan LKS. C.Bertukar informasi

1. Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja)

2. Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan sistem gerak manusia dalam LKS

3. Berkomunikasi secara lisan dan bertukar pendapat untuk memecahkan permasalahan pada LKS sesuai dengan leaflet.

Penilaian: observasi terhadap siswa saat melakukan diskusi D.Kemampuan Bertanya

1. Tidak mengajukan pertanyaan

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok sistem gerak manusia

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi pokok sistem gerak manusia

Penilaian: observasi terhadap siswa dalam mengikuti presentasi yang dilakukan oleh siswa kelompok lain dan kegiatan diskusi kelas. E.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan. 2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi

dengan secara sistematis,dan menjawab pertanyaan dengan benar. 3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi secara

sistematis, dan menjawab pertanyaan dengan benar.

Penilaian: observasi terhadap siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi.

No Nama

Aspek yang diamati

Xi X

A B C D E

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1

2 3


(36)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada pengaruh signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok sistem gerak manusia. 2. Ada pengaruh dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan

aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.

B. Saran

Bagi penelitian selanjutnya yang akan menggunakan bahan ajar leaflet hendaknya lebih ditingkatkan lagi kreativitas dalam mendesain bahan ajar agar lebih terlihat menarik serta dapat terbaca dengan jelas.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Q. 2011. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Amri, S. dan I. K. Ahmadi.. 2010. Konstruksi Pengambangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Anonim. 2009. Panduan Praktis SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Semarang: Wahana Komputer.

Arief. 2008. Metode dan Model Dalam Pembelajaran Sains. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arsjad dan Mukti. 2012. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta. Budiardjo. 2000. Mengenal Metode Diskusi. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas, 2006. Pendidikan menurut undang-undang. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B dan A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Gagne dan Briggs. 2006.Bahan Ajar. Diakses dari http://www.edukasiupnvj.ac.id. Pada 5 Oktober 2012.

Ginting, A. 2008. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta.Diakses dari


(38)

Maidar G. Arsjad dan Mukti. 2012. Metode Diskusi Kelompok. Jakarta. Diakses dari http//:www.maidar.blogspot.com. diambil 08 Nopember 2012 ) Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Merta, T. 2012. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Dengan Pembelajaran

Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Penguasaan Konsep Pada Materi Pokok Sistem Pernapasan. Bandar Lampung : Universitas Lampung.

Mudjiono. 2009. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Diskusi. Jakarta. Diakses dari http//:www.Library.upnvj.ac.id. Hari Minggu 21 April (14.00 wib). Muliani. 2009. Masalah Pendidikan di Indonesia. Bangka Belitung. Diakses dari

http//:www.ubb.ac.id. 15 Maret (19.00 wib)

Murni. 2010. Panduan Penulisan Bahan Ajar. Jakarta. Diakses dari http//:www.murni- uni.blogspot.com. 2 Maret (10.00 wib)

Notoatmodjo. 1993. Macam-macam Bahan Ajar. Jakarta: Bumi Aksara. Prastowo. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Setyono, B. 2005. Penyusunan bahan ajar pdf. Jakarta. Diakses dari

http//:www.smasewon.com. 6 Maret (10.30 wib).

Simnett dan Ewless. 1994. Developing Mind: A Resource Book for Teacher Thinking. Diakses dari http//:www.ubb.ac.id. Pada hari, Selasa 16 April (08.00 wib).

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, A. 1996. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana.

Winataputra. 2005. Syarat Diskusi Kelompok. Bangka Belitung. Diakses pada http//:www.ubb.ac.id. Pada hari, Selasa 16 April (08.00 wib).

Zuhairini. 2011. Metode Diskusi Kelompok. Jakarta. Diakses dari http//:www.zuhairini.blogspot.com. diambil 18 Nopember 2012


(39)

41

SILABUS

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetens i Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian

Alokasi Waktu Sumber/ Alat/Bahan Nilai Karakter

Eksperimen Kontrol

1.3 Mendeskrip sikan sistem gerak pada manusia dan hubunganny a dengan kesehatan  Rangka tubuh manusia  Sendi  Otot  Mekanis me gerak manusia  Ganggua n sistem

 Mendiskusikan rangka tubuh manusia menggunakan bahan ajar leaflet  Mempresentasika

n hasil diskusi kelompok  Mendiskusikan

sendi, otot, dan mekanisme gerak manusia

menggunakan bahan ajar leaflet  Mempresentasika

n hasil diskusi kelompok

 Mendiskusikan gangguan sistem

 Mendiskusikan rangka tubuh manusia menggunakan literatur yang ada Mempresentasikan

hasil diskusi kelompok

Mendiskusikan sendi, otot, dan mekanisme gerak manusia menggunakan literatur yang ada  Mempresentasikan

hasil diskusi kelompok

 Mendiskusikan gangguan sistem

 Menyebutkan nama-nama tulang penyusun rangka tubuh manusia beserta fungsinya  Menjelaskan

macam-macam tulang

berdasarkan komponen penyusun dan

bentuknya

 Menjelaskan macam-macam sendi berdasarkan sifat geraknya beserta contohnya

 Membedakan macam-macam otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, dan fungsinya  Menjelaskan

mekanisme gerak manusia

Jenis dan bentuk: 1. tes tertulis

(uraian, LKS, pretes dan postes) 2. non tes (lembar observasi aktivitas siswa)

2 x 40 menit 2x 40 menit 2x40 menit Sumber : Setiawan, H.

dkk.2008.Ilm u Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil.Karan anyar:CV.Gra ha Multi Grafika. Saeful Karim,

dkk.2010. BSE SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta:P usat Perbukuan Depdiknas.  Disiplin  Hormat  Perhatian  Tekun  Tanggung jawab  Teliti  Aktif  Komunik atif  Gemar Membaca ampi ran 1.S il a b u s


(40)

Kompetens i Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian

Alokasi Waktu Sumber/ Alat/Bahan Nilai Karakter

Eksperimen Kontrol

gerak manusia serta upaya mengatas inya gerak manusia serta upaya mengatasinya menggunakan bahan ajar leaflet  Mempresentasika

n hasil diskusi kelompok

gerak manusia serta upaya mengatasinya menggunakan literatur yang ada  Mempresentasikan

hasil diskusi kelompok

 Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan tulang serta upaya mengatasinya

 Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan persendian serta upaya mengatasinya

 Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan otot serta upaya mengatasinya

Bahan: 1. bahan ajar

leaflet, LKS (kelas eksperimen )

2. LKS (kelas kontrol)


(41)

41

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan

Hubungannya dengan kesehatan. Indikator

Kognitif a. Produk:

1. Menyebutkan nama-nama tulang penyusun rangka tubuh manusia beserta fungsinya

2. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan komponen penyusunnya 3. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan bentuknya

b. Proses:

1. Mendiskusikan mengenai nama-nama tulang penyusun rangka tubuh manusia dan macam-macam tulang berdasarkan komponen penyusun dan bentuknya

2. Mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah. Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

I. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Setelah melakukan kegiatan diskusi menggunakan bahan ajar leaflet siswa mampu 1. Menyebutkan minimal 3 fungsi rangka tubuh manusia

2. Menyebutkan macam-macam tulang penyusun rangka aksial 3. Menyebutkan macam-macam tulang penyusun rangka apendikular 4. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan komponen penyusunnya 5. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan bentuknya

Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya


(42)

III. Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Alokasi waktu Pendahuluan

Memberikan pre tes untuk

mengetahui kemampuan awal siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan apersepsi: ”Kalian sering jalan-jalan bukan? Ketika berjalan kita menggerakkan kaki. Tahukah kalian bagaimana tubuh kita dapat bergerak dan berdiri tegak, seperti berjalan?”

Memberikan motivasi: ”Hari ini kita akan mempelajari tentang macam-macam organ penyusun sistem gerak manusia. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui apa saja organ penyusun sistem gerak manusia yang termasuk alat gerak aktif dan pasif dan membedakan masing-masing fungsi dan komponen penyusun alat gerak aktif dan pasif tersebut.”

Mengerjakan soal pre tes yang diberikan guru.

Memperhatikan penjelasan guru Memperhatikan apersepsi dan menjawab pertanyaan dari guru

Mendengarkan penjelasan guru.

25 menit

Kegiatan Inti

Membagi siswa ke dalam 6

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang

Memberikan leaflet yang berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan memberikan arahan kepada siswa tentang cara pengisian LKS tersebut

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Mengkondisikan diri berada dalam kelompok masing-masing

Melaksanakan perintah guru

Menerima LKS yang diberikan guru serta mendengarkan arahan dari guru mengenai cara pengisian LKS tersebut

Mendiskusikan mengenai macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia beserta fungsinya dan macam-macam tulang

berdasarkan komponen penyusun dan bentuknya.


(43)

43

Mengintruksi kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya

Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan

sanggahan atau melengkapi jawaban yang disampaikan

Membahas kembali dan membenahi hasil diskusi LKS yang telah dipresentasikan.

Mempresentasikan hasil diskusi

Memberikan pendapat atau pertanyaan kepada kelompok yang tampil

Mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru

Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

Menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Memperhatikan penjelasan guru

10 menit

V.Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

a. Setiawan, H. dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil.Karang-anyar:CV.Graha Multi Grafika

b. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Bahan:

1. Bahan ajar leaflet 2. LKS

VI. Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis dan non tes


(44)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan

Hubungannya dengan kesehatan. Indikator

Kognitif a. Produk:

1. Menjelaskan macam-macam sendi dan contohnya

2. Membedakan macam-macam otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, dan fungsinya

3. Menjelaskan mekanisme gerak manusia b. Proses:

1. Mendiskusikan mengenai macam-macam sendi dan contohnya, macam-macam otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, fungsinya dan mekanisme gerak manusia. 2. Mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah.

Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

I. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Setelah melakukan kegiatan diskusi menggunakan bahan ajar leaflet siswa mampu a. Menjelaskan pengertian dan contoh dari sendi mati (sinartrosis)

b. Menjelaskan pengertian dan contoh dari sendi kaku (amphiartrosis) c. Menjelaskan pengertian dan contoh dari sendi gerak (diartrosis)

d. Membedakan 3 jenis otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, dan fungsinya e. Menjelaskan mekanisme gerak manusia

Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

II.Materi Pembelajaran : Sendi, Otot, dan Mekanisme gerak manusia III. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok


(45)

45

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi waktu Pendahuluan

Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan apersepsi:

Memerintahkan siswa untuk menggerakkan jari tangannya. Lalu guru bertanya ”Mengapa jari tangan dapat digerakkan? Bagaimanakah terjadinya gerak itu?”

Memberikan motivasi: ” Pertemuan kali ini kita akan melanjutkan materi berikutnya yaitu mekanisme gerak. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui bagaimana terjadinya gerak otot rangka dan dapat membedakan macam-macam sendi pada manusia berdasarkan sifat geraknya beserta contohnya.”

Memperhatikan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan penjelasan guru.

Mendengarkan penjelasan guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Memerintahkan siswa duduk dalam kelompok masing-masing

Memberikan leaflet yang berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan memberikan arahan kepada siswa tentang cara pengisian LKS tersebut

Membimbing siswa dalam berdiskusi

Mengintruksi kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya

Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan

sanggahan atau melengkapi jawaban

Melaksanakan perintah guru

Melaksanakan perintah guru

Menerima LKS yang diberikan guru serta mendengarkan arahan dari guru mengenai cara pengisian LKS tersebut

Mendiskusikan mengenai macam-macam sendi berdasarkan sifat geraknya beserta contohnya, macam-macam otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, dan fungsinya serta mekanisme gerak manusia

Mempresentasikan hasil diskusi

Memberikan pendapat atau pertanyaan kepada kelompok


(46)

yang disampaikan

Membahas kembali dan membenahi hasil diskusi LKS yang telah dipresentasikan

yang tampil

Mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru

Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

Menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Memperhatikan penjelasan guru

10 menit

V. Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

a. Setiawan, H. dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil.Karang-anyar: CV.Graha Multi Grafika

c. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Bahan:

3. Bahan ajar leaflet 4. LKS

VI. Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis dan non tes

b. Bentuk instrumen : Essai, LKS dan lembar observasi aktivitas siswa


(47)

47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke : 3

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan

Hubungannya dengan kesehatan. Indikator

Kognitif a. Produk:

1. Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan tulang serta upaya mengatasinya

2. Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan persendian serta upaya mengatasinya

3. Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan otot serta upaya mengatasinya

b. Proses:

1. Mendiskusikan mengenai gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan tulang, persendian, dan otot serta upaya mengatasinya.

2. Mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah. Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

I. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Setelah melakukan kegiatan diskusi menggunakan bahan ajar leaflet siswa mampu a. Menjelaskan gangguan yang berhubungan dengan retak tulang

b. Membedakan gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang c. Membedakan penyakit rakhitis dan osteoporosis serta upaya mengatasinya d. Menjelaskan penyakit rematik serta upaya mengatasinya

e. Membedakan penyakit atropi dan hipertropi

f. Menjelaskan penyakit tetanus serta upaya mengatasinya Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya.


(48)

II.Materi Pembelajaran: Gangguan pada sistem gerak manusia serta upaya mengatasinya

III. Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi waktu Pendahuluan

Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan apersepsi: Guru

bertanya kepada siswa ”Apakah Kalian pernah mendengar tentang orang yang patah tulang dan

menderita osteoporosis? Patah tulang dan osteoporosis merupakan penyakit pada sistem gerak manusia. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak manusia yang kalian ketahui?”

Memberikan motivasi: ”Pada pertemuan terakhir kita akan mempelajari tentang penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak manusia. Dengan mempelajari ini kalian dapat mengetahui macam-macam penyakit dan gangguan pada tulang, persendian dan otot.”

Memperhatikan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan penjelasan guru.

Mendengarkan penjelasan guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Memerintahkan siswa duduk dalam kelompok masing-masing

Memberikan leaflet yang berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan memberikan arahan kepada siswa tentang cara pengisian LKS tersebut

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Mengintruksi kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya

Melaksanakan perintah guru

Melaksanakan perintah guru

Menerima LKS yang diberikan guru serta mendengarkan arahan dari guru mengenai cara

pengisian LKS tersebut Mendiskusikan mengenai gangguan sistem gerak manusia serta upaya mengatasinya Mempresentasikan hasil diskusi


(49)

49

Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan

sanggahan atau melengkapi jawaban yang disampaikan

Membahas kembali dan membenahi hasil diskusi LKS yang telah dipresentasikan.

Memberikan pendapat atau pertanyaan kepada kelompok yang tampil

Mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru dan mengemukakan pendapat Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Mengadakan tes akhir (postes)

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Mengerjakan soal postes yang diberikan guru

25 menit

V.Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

a. Setiawan, H. dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil.Karang-anyar: CV.Graha Multi Grafika

b. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Bahan:

1. Bahan ajar leaflet 2. LKS

VI. Penilaian

a. Teknik : Tes dan non tes

b. Bentuk instrumen : Essai, LKS dan lembar observasi aktivitas siswa


(50)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Kontrol

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan

Hubungannya dengan kesehatan. Indikator

Kognitif a. Produk

1. Menyebutkan nama-nama tulang penyusun rangka tubuh manusia beserta fungsinya

2. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan komponen penyusunnya 3. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan bentuknya

b. Proses

1. Mendiskusikan mengenai nama-nama tulang penyusun rangka tubuh manusia dan macam-macam tulang berdasarkan komponen penyusun dan bentuknya

2. Mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah. Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

I. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Setelah melakukan kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu: a. Menyebutkan minimal 3 fungsi rangka tubuh manusia b. Menyebutkan macam-macam tulang penyusun rangka aksial c. Menyebutkan macam-macam tulang penyusun rangka apendikular d. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan komponen penyusunnya e. Menjelaskan macam-macam tulang berdasarkan bentuknya

Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

II.Materi Pembelajaran: rangka tubuh manusia III. Metode Pembelajaran: diskusi kelompok


(51)

51

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

Alokasi waktu Pendahuluan

Memberikan pre tes untuk

mengetahui kemampuan awal siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan apersepsi: ”Kalian sering jalan-jalan bukan? Ketika berjalan kita menggerakkan kaki.Tahukah kalian bagaimana tubuh kita dapat bergerak dan berdiri tegak, seperti berjalan? ”

Memberikan motivasi: ” Hari ini kita akan mempelajari tentang macam-macam organ penyusun sistem gerak manusia. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui apa saja organ penyusun sistem gerak manusia yang termasuk alat gerak aktif dan pasif dan membedakan masing-masing fungsi dan komponen penyusun alat gerak aktif dan pasif tersebut. ”

Mengerjakan soal pre tes yang diberikan guru.

Memperhatikan penjelasan guru Memperhatikan apersepsi dan menjawab pertanyaan dari guru

Mendengarkan penjelasan guru.

25 menit

Kegiatan Inti

Membagi siswa ke dalam 6

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang

Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan memberikan arahan kepada siswa tentang cara pengisian LKS tersebut

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Mengintruksi kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya

Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan

Mengkondisikan diri berada dalam kelompok masing-masing

Menerima LKS yang diberikan guru serta mendengarkan arahan dari guru mengenai cara pengisian LKS tersebut

Mendiskusikan mengenai macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia beserta fungsinya dan macam-macam tulang

berdasarkan komponen penyusun dan bentuknya. Mempresentasikan hasil diskusi

Memberikan pendapat atau


(52)

sanggahan atau melengkapi jawaban yang disampaikan

Membahas kembali dan membenahi hasil diskusi LKS yang telah dipresentasikan.

pertanyaan kepada kelompok yang tampil

Mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru

Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

Menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Memperhatikan penjelasan guru

10 menit

V.Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

a. Setiawan, H. dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil.Karang-anyar:CV.Graha Multi Grafika

b. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Bahan: LKS VI. Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis dan non tes


(53)

53

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Kontrol

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan

Hubungannya dengan kesehatan. Indikator

Kognitif a. Produk

1. Menjelaskan macam-macam sendi dan contohnya

2. Membedakan macam-macam otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, dan fungsinya

3. Menjelaskan mekanisme gerak manusia b. Proses:

1. Mendiskusikan mengenai macam-macam sendi dan contohnya, macam-macam otot berdasarkan struktur, cara kerja lokasi, fungsinya dan mekanisme gerak manusia. 2. Mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah.

Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

I. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Setelah melakukan kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu: a. Menjelaskan pengertian dan contoh dari sendi mati (sinartrosis) b. Menjelaskan pengertian dan contoh dari sendi kaku (amphiartrosis) c. Menjelaskan pengertian dan contoh dari sendi gerak (diartrosis)

d. Membedakan 3 jenis otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, dan fungsinya e. Menjelaskan mekanisme gerak manusia

Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

II.Materi Pembelajaran : Sendi, Otot, dan Mekanisme gerak manusia III. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok


(54)

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi waktu Pendahuluan

Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan apersepsi:

Memerintahkan siswa untuk menggerakkan jari tangannya. Lalu guru bertanya ” Mengapa jari tangan dapat digerakkan? Bagaimanakah terjadinya gerak itu? ”

Memberikan motivasi: ” Pertemuan kali ini kita akan melanjutkan materi berikutnya yaitu mekanisme gerak. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui bagaimana terjadinya gerak pada otot rangka dan dapat membedakan macam-macam sendi pada tubuh manusia berdasarkan sifat geraknya beserta contohnya.”

Memperhatikan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan penjelasan guru.

Mendengarkan penjelasan guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Memerintahkan siswa duduk dalam kelompok masing-masing

Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan memberikan arahan kepada siswa tentang cara pengisian LKS tersebut

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Mengintruksi kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya

Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan

sanggahan atau melengkapi jawaban yang disampaikan

Membahas kembali dan membenahi hasil diskusi LKS yang telah

Melaksanakan perintah guru

Menerima LKS yang diberikan guru serta mendengarkan arahan dari guru mengenai cara pengisian LKS tersebut

Mendiskusikan mengenai macam-macam sendi berdasarkan sifat geraknya beserta contohnya, macam-macam otot berdasarkan struktur, cara kerja, lokasi, dan fungsinya serta mekanisme gerak manusia

Mempresentasikan hasil diskusi

Memberikan pendapat atau pertanyaan kepada kelompok yang tampil

Mendengarkan dan memahami


(55)

55

dipresentasikan penjelasan dari guru

Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

Menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Memperhatikan penjelasan guru

10 menit

V. Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

a. Setiawan, H. dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil.Karang-anyar:CV.Graha Multi Grafika

b. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Bahan: LKS VI. Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis dan non tes

b. Bentuk instrumen : Essai, LKS dan lembar observasi aktivitas siswa


(56)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Kontrol

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan

Hubungannya dengan kesehatan. Indikator

Kognitif a. Produk

1. Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan tulang serta upaya mengatasinya

2. Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan persendian serta upaya mengatasinya

3. Menjelaskan gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan otot serta upaya mengatasinya

b. Proses:

1. Mendiskusikan mengenai gangguan sistem gerak yang berhubungan dengan tulang, persendian, dan otot serta upaya mengatasinya.

2. Mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah. Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

I. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Setelah melakukan kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu a. Menjelaskan gangguan yang berhubungan dengan retak tulang b. Membedakan gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang c. Membedakan penyakit rakhitis dan osteoporosis serta upaya mengatasinya d. Menjelaskan penyakit rematik serta upaya mengatasinya

e. Membedakan penyakit atropi dan hipertropi

f. Menjelaskan penyakit tetanus serta upaya mengatasinya Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya


(57)

57

II.Materi Pembelajaran: Gangguan pada sistem gerak manusia serta upaya mengatasinya

III. Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi waktu Pendahuluan

Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan apersepsi: Guru

bertanya kepada siswa ”Apakah Kalian pernah mendengar tentang orang yang patah tulang dan

menderita osteoporosis bukan? Patah tulang dan osteoporosis merupakan penyakit pada sistem gerak manusia. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak manusia yang kalian ketahui?”

Memberikan motivasi: ”Pada pertemuan terakhir kita akan mempelajari tentang penyakit yang berhubungan dengan sistem gerak manusia. Dengan mempelajari ini kalian dapat mengetahui macam-macam penyakit dan gangguan pada tulang, persendian dan otot.”

Memperhatikan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan penjelasan guru.

Mendengarkan penjelasan guru.

10 menit

Kegiatan Inti

Memerintahkan siswa duduk dalam kelompok masing-masing

Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan memberikan arahan kepada siswa tentang cara pengisian LKS tersebut

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Mengintruksi kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya

Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan

sanggahan atau melengkapi jawaban

Melaksanakan perintah guru

Menerima LKS yang diberikan guru serta mendengarkan arahan dari guru mengenai cara

pengisian LKS tersebut Mendiskusikan mengenai gangguan sistem gerak manusia serta upaya mengatasinya

Mempresentasikan hasil diskusi

Memberikan pendapat atau pertanyaan kepada kelompok yang tampil


(58)

yang disampaikan

Membahas kembali dan membenahi hasil diskusi LKS yang telah dipresentasikan.

Mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru dan mengemukakan pendapat Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Mengadakan tes akhir (postes)

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Mengerjakan soal postes yang diberikan guru

25 menit

V. Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

a. Setiawan, H. dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil.Karang-anyar:CV.Graha Multi Grafika

b. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Bahan: LKS VI. Penilaian

a. Teknik : Tes dan non tes

b. Bentuk instrumen : Essai, LKS dan lembar observasi aktivitas siswa


(59)

41

3. Tulang dada (sternum)

Tulang dada adalah tulang pipih yang berbentuk seperti pedang. Tulang dada terdiri dari: bagian hulu (manubrium sterni), bagian badan (korpus sterni) dan bagian taju pedang (proseus xifoid).

Gambar 1.3 Tulang rusuk dan tulang dada

Rangka Apendikular; rangka yang berhubungan

dengan pergerakan. Rangka apendikular meliputi:

1. Gelang bahu (pektoralis) dan anggota gerak

atas

Setiap gelang bahu terdiri dari 2 tulang selangka (klavikula) dan 2 tulang belikat (skapula).

Gambar 1.4 Tulang gelang bahu Gambar 1.1 Tengkorak

2. Tulang belakang (vertebra)

Bentuk tulang belakang melengkung menyerupai huruf S berfungsi untuk menjaga keseimbangan badan. Tulang belakang terdiri dari 33 vertebra yaitu 7 ruas tulang leher (vertebra servikalis), 12 ruas tulang punggung (vertebra torakalis), 5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis), 5 ruas tulang kelangkang

(sakrum) yang menyatu, dan 4 ruas tulang ekor (koksik) yang menyatu.

Gambar 1.2 Ruas- ruas tulang belakang

4. Tulang rusuk (kosta)

Tulang rusuk manusia terdiri dari: 7 pasang rusuk sejati (kosta vera), masing-masing ujungnya melekat pada tulang dada, 3 pasang rusuk palsu (kosta spuria), yang melekat pada tulang rusuk sejati dan 2 Sistem gerak adalah kemampuan untuk bergerak dan

melakukan aktivitas. Sistem gerak manusia terdiri dari rangka (tulang), persendian, dan otot.

RANGKA

Rangka merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ dalam tubuh. Rangka dapat digerakkan karena ada otot yang melekat pada rangka. Oleh karena itu, rangka disebut sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.

Fungsi rangka bagi tubuh yaitu : 1. Memberikan bentuk tubuh

2. Melindungi alat-alat tubuh yang vital seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung

3. Menahan dan menegakkan tubuh

4. Tempat melekatnya otot

5. Tempat menyimpan mineral (kalsium dan fosfor) 6. Tempat pembentukan sel darah (hematopoeisis)

A. Pengelompokan rangka

Berdasarkan fungsinya rangka manusia terdiri dari:

Rangka Aksial; berada digaris pertengahan (sumbu

utama) tubuh. Rangka aksial meliputi:

1. Tengkorak; dibentuk oleh tulang muka yang

berfungsi sebagai pembentuk wajah, dan kranium sebagai pelindung otak.

a. Tulang wajah (muka)

Tulang muka terdiri dari: 2 tulang rahang atas (maksilar), 2 tulang rahang bawah (mandibula), 2 tulang pipi (zigomatikum), 2 tulang langit-langit (palatum), 2 tulang hidung (nasal), 2 tulang air mata (lakrimal), 1 tulang mata bajak (vomer) dan, 1 tulang lidah (hioid).

b. Tulang tempurung kepala (kranium)

Kranium terdiri dari: 1 tulang dahi (frontal), 2 tulang ubun-ubun (parietal), 2 tulang kepala belakang (oksipital), 2 tulang baji (sfenoid), 2 tulang tapisan (etmoid), dan 2 tulang pelipis (temporal).


(60)

dan bagian tengahnya berongga. Contoh: humerus, radius, ulna, femur, fibula.

2.Tulang pipih

Tulang ini berbentuk pipih dan melengkung. Contoh: kranium, kosta, skapula, sternum.

3.Tulang pendek

Tulang ini berbentuk seperti dadu, ukuran hampir sama pada setiap sisi dan bersifat ringan dan kuat. Contoh: karpal dan tarsal.

4.Tulang sesamoid

Tulang ini berbentuk seperti biji dan berukuran kecil. Tulang tersebut tedapat di dalam tendon yang menghubungkan tulang dengan otot. Contoh:patela

5.Tulang tidak beraturan (irregular)

Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contoh: tulang wajah dan vertebra

Gambar 1.9 Klasifikasi bentuk tulang Gambar 1.7 Tulang anggotagerak bawah

B. KLASIFIKASI TULANG

Berdasarkan komponen penyusunnya, tulang dibedakan menjadi:

1. Tulang keras; dibentuk oleh sel pembentuk tulang

(osteoblas) ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat ( Ca(PO4)2), sedikit zat perekat, bersifat keras. Contoh: tulang tengkorak, tulang lengan, tulang paha, tulang betis, tulang selangka.

2. Tulang rawan; tersusun dari sel-sel tulang rawan,

ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang.

Gambar 1.8 Tulang rawan pada tulang rusuk tangan (karpal), 5 tulang telapak tangan

(metakarpal), dan 14 tulang jari-jari tangan (falang).

Gambar 1. 5 Tulang anggota gerak atas

2. Gelang panggul (pelvis)dan anggota gerak bawah

Tulang gelang panggul terdiri dari: 2 tulang usus (ilium), 2 tulang duduk (isium), dan 2 tulang kemaluan (fubis).

Gambar 1.6 Gelang panggul

Tulang anggota gerak bawah terdiri dari: 1 tulang paha (femur), 1 tulang kering (tibia), 1 tulang betis (fibula), 1 tulang tempurung lutut (patella), 7 tulang pergelangan kaki (tarsal), 5 tulang telapak kaki (metatarsal), dan 14 tulang jari-jari kaki (falang).


(1)

45

45

Renaldi Afrizal Arifin 10 10 10 15 10 5 10 10 15 15 20 15 20 20 0 25 30 100 15 35 67

Reynaldi Agustian 10 10 10 10 15 15 15 10 15 15 25 15 20 25 100 20 30 100 30 40 67

Ridwan Permana 10 5 10 10 10 5 10 10 15 10 20 10 15 20 50 20 25 50 15 30 50

Riska Anggreana 10 10 10 10 15 15 15 10 10 15 20 15 20 25 100 20 25 50 30 35 33

Riski Wanda Saputra 10 10 10 10 15 10 15 10 10 15 15 15 20 25 100 20 25 50 25 30 25

Risky Anggrani 10 10 10 10 15 10 15 10 10 15 15 15 20 25 100 20 25 50 25 30 25

Riyan Siswoyo Silalahi 10 10 15 10 20 10 15 10 15 15 15 15 20 25 100 25 30 100 30 30 0

Rizki Handoko 10 10 10 15 10 10 15 10 10 15 20 15 20 25 100 25 25 0 20 35 60

Rizky Ilham Ramadhan 10 10 15 10 20 10 15 10 15 15 20 15 20 25 100 25 30 100 30 35 33

Sabila Mayang Sari 10 5 10 10 10 5 10 10 10 10 15 15 15 20 50 20 20 0 15 30 50

Sinta Nara Bella 10 10 10 10 15 15 15 10 15 15 20 15 20 25 100 20 30 100 30 35 33

Tiara Malinda 5 5 10 10 15 5 15 10 10 15 15 10 10 25 100 20 25 50 20 25 20

Wisnu Nugroho 10 10 10 10 15 10 15 10 10 15 15 15 20 25 100 20 25 50 25 30 25

Yuni Aprilia Dewi 10 10 10 10 15 15 15 10 10 15 15 15 20 25 100 20 25 50 30 30 0

Rata-Rata 3.3 24 83 22 26 56 23 31 35

Standar Deviasi 0.7 2 33 3 3 37 6 4 22


(2)

(3)

41

41

Lampiran 8. Foto-Foto Penelitian

(Siswa mengerjakan soal pretes postes)

(Siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing dan berdiskusi mengerjakan

LKS yang telah diberikan)


(4)

(Guru membantu siswa mendisksikan hal-hal yang belum

dimengerti)


(5)

43

43


(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN

1 8 67

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODELPEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE ( (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil

0 4 61

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 50

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 34 144

BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP

0 4 3

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG

2 4 179

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP PENGUASAAN MATERI BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 4 143

1 PENGARUH MODEL TALKING STICK BERBANTUAN LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP

0 0 13