PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG.

(1)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI

SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh Lina Yulistian

NIM 1302570

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH PASCASARJANA


(2)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA

DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Oleh Lina Yulistian

S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Penddikan Kewarganegaraan

© Lina Yulistian 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015


(3)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN TESIS

LINA YULISTIAN 1302570

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI

SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Disahkan dan disetujui oleh: Pembimbing Tesis:

Dr. Dadang Sundawa, M.Pd. NIP. 19600515 198803 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarja Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Tesis ini telah diujikan pada sidang tahap 2 Hari/Tanggal : Senin, 6 Juli 2015

Tempat : Ruang Sidang Lantai Sekolah Pascasarjana UPI

Penguji I :

Dr. Dadang Sundawa, M.Pd. NIP. 19600515 198803 1 002 Penguji II :

Dr. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 19721001 200112 2 001 Penguji III :

Prof. Dr. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001 Penguji IV :

Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M.Ed

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarja Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001


(5)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Lina Yulistian. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Terhadap Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill) Siswa Di SMP Cendikia Muda Bandung.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persepsi di kalangan siswa yang menganggap bahwa mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang menjenuhkan. Hal ini disebabkan karena materi yang diajarkan cenderung monoton, lebih menekankan pada aspek kognitif, metode pembelajaran yang digunakan bersifat konvensional sehingga kurang menarik minat dan motivasi siswa. Model pembelajaran berbasis proyek memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembelajaran PPKn. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan beberapa rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimanakah gambaran umum penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn di SMP Cendikia Muda Bandung; (2) Bagaimanakah kondisi keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung; dan (3) Seberapa besar pengaruh penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap keterampilan kewarganegaraan siswa (civic skill) di SMP Cendikia Muda Bandung. Grand Theory dalam penelitian ini menggunakan teori Konstruktivisme Piaget bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi (bentukan) dari pengalaman yang dialami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional analisis regresi dengan sampel siswa dari kelas VII dan VIII SMP Cendikia Muda Bandung. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, tes kemampuan intelektual, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) SMP Cendikia Muda Bandung telah berhasil menerapkan model pembelajaran berbasis proyek secara baik. Penerapan pembelajaran berbasis proyek di SMP Cendikia Muda Bandung didukung sebagai bagian dari program sekolah yang dikenal sebagai kegiatan Project day yang dilaksanakan setiap triwulan; (2) Kondisi keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung termasuk pada kategori baik. Pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) diselenggarakan melalui beberapa program sekolah yaitu kegiatan Assembly (Pertunjukkan Kelas), Project Day (Pameran Hasil Karya Siswa), dan Ekstra kurikuler yang terdapat di SMP Cendikia Muda Bandung; (3) Terdapat hubungan yang kuat dan pengaruh yang signifikan sebesar 61,1% antara penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan siswa (civic skill) di SMP Cendikia Muda Bandung. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa disimpulkan penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn sangat berkontribusi dalam rangka mengembangkan keterampilan kewarganegaraan siswa. Dengan demikian, diharapkan penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran PPKn dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan.


(6)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Pembelajaran berbasis proyek (project based learning), PPKn, keterampilan kewarganegaraan (civic skill).

ABSTRACT

Lina Yulistian. 2015. The Influence Of Project Based Learning Implementation In Education And Citizenship Pancasila (PPKn) Against The Skills Development Citizenship (Civic Skill) Students At Junior High School (SMP) Of Cendekia Muda Bandung.

This research is motivated by the perception among students who think that PPKn study is a studies saturating. This is because the material taught monotonous, more emphasis on cognitive, learning methods used are conventional, so less interest and motivation of students. Project-based learning model has an important role in successful learning PPKn. This research aims to reveal some of the formulation of the problem, specificaly: (1) What is the general picture in the implementation of project-based learning in PPKn at junior high school of Cendikia Muda Bandung; (2) How is the condition of citizenship skills (civic skills) students in junior high school of Cendikia Muda Bandung; (3) How much influence the implementation of project-based learning in PPKn to citizenship skills students (civic skills) in junior high school of Cendikia Muda Bandung. Grand Theory in this research using Constructivism Piaget's theory that the knowledge is constructed (formation) of the experiences. The method used in this research is correlational method of regression analysis with a sample the students of class VII and VIII at junior high school of Cendikia Muda Bandung. Collecting data in this study conducted by distributing questionnaires, tests of intellectual ability, observation and documentation. Results from this research shows that: (1) junior high school of Cendikia Muda Bandung has successfully implemented project-based learning model as well. The implementation of project-based learning in junior high school of Cendikia Muda Bandung was supported as part of the school program, known as Project day activity held every quarterly; (2) The condition of citizenship skills (civic skills) the students in junior high school of Cendikia Muda Bandung included in good category. Skills development citizenship (civic skills) organized through some school programs namely activity Assembly (Performance Class), Project Day (Exhibition of Student Work), and many extra-curricular listed in junior high school of Cendikia Muda Bandung; (3) There is a strong relationship and a significant influence amounted to 61.1% between the implementation of project-based learning model in PPKn to the development of the students citizenship skills (civic skills) in junior high school of Cendikia Muda Bandung. Based on these results we can conclude that is concluded implementation of project-based learning model in PPKn is very contribute in order to develop the students citizenship skills. This ensures that implementation of project-based learning model in subjects PPKn can be applied at all levels of education.


(7)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keyword: Project-based learning, PPKn, Citizenship Skills (Civic Skills).


(8)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Pembelajaran PPKn ... 10

a. Pengertian PPKn ... 10

b. Tujuan PPKn ... 13

c. Ruang Lingkup PPKn ... 15

d. Kompetensi Kewarganegaraan dalam PPKn ... 17

2. Keterampilan Kewarganegaraan ... 27

a. Keterampilan Kewarganegaraan ... 27

b. Keterampilan Intelektual ... 29

c. Keterampilan Partisipatoris ... 31

3. Hakikat Pembelajaran Berbasis Proyek ... 34

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 34


(9)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Landasan Filosofis Pembelajaran Berbasis Proyek ... 38

d. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ... 40

e. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 41

f. Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pembelajaran Konvensional ... 45

g. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 48

h. Keterbatasan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 50

i. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mata Pelajaran PPKn ... 51

B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 54

C. Kerangka Pemikiran ... 56

D. Hipotesis Penelitian ... 58

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 59

A. Desain Penelitian ... 59

1. Pendekatan Penelitian ... 59

2. Metode Penelitian... 60

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 60

1. Populasi Penelitian ... 60

2. Sampel Penelitian ... 60

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 61

1. Variabel Penelitian ... 61

2. Definisi Operasional... 62

a. Pembelajaran Berbasis Proyek ... 62

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ... 63

c. Keterampilan Kewarganegaraan ... 64

D. Instrumen Penelitian ... 67

E. Pengujian Alat Pengumpul Data ... 68

1. Uji Validitas ... 69


(10)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Penelitian ... 75

G. Teknik Analisis Data ... 76

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 80

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 80

1. Profil SMP Cendikia Muda Bandung ... 80

2. Struktur Kepengurusan SMP Cendikia Muda Bandung ... 81

3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan di SMP Cendikia Muda ... 82

4. Fasilitas di SMP Cendikia Muda Bandung ... 82

B. Deskripsi Data Temuan Penelitian ... 83

1. Deskripsi Data Penelitian Variabel X ... 84

a. Menetapkan Tema Proyek ... 85

b. Menyusun Perencanaan Proyek ... 87

c. Menyusun Jadwal Proyek ... 88

d. Penyelesaian Proyek dan Monitoring ... 89

e. Menyajikan Hasil Proyek ... 93

f. Merefleksikan Hasil Proyek ... 95

2. Deskripsi Data Penelitian Variabel Y ... 98

a. Keterampilan Intelektual ... 99

b. Keterampilan Partisipatori ... 103

3. Uji Normalitas ... 106

a. Uji Normalitas Variabel X ... 106

b. Uji Normalitas Variabel Y ... 108

4. Uji Homogenitas ... 110

a. Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y1 ... 111

b. Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y2 ... 111

5. Perhitungan Koefisien korelasi ... 112

a. Hubungan Variabel X dengan Variabel Y1 ... 112

b. Hubungan Variabel X dengan Variabel Y2 ... 114


(11)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6. Perhitungan Regresi ... 117

a. Regresi antara Variabel X terhadap Variabel Y1 ... 117

b. Regresi antara Variabel X terhadap Variabel Y2 ... 119

c. Regresi antara Variabel X terhadap Variabel Y ... 121

7. Pengujian Hipotesis ... 123

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 124

1. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek di SMP Cendikia Muda Bandung ... 124

2. Gambaran Keterampilan Kewarganegaraan Siswa di SMP Cendikia Muda Bandung ... 128

3. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam PPKn terhadap Keterampilan Kewarganegaraan Siswa di SMP Cendikia Muda Bandung ... 131

BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 135

A. Simpulan ... 135

B. Implikasi ... 136

C. Rekomendasi ... 137

DAFTAR PUSTAKA ... 139 LAMPIRAN


(12)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 43 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian. ... 57 Gambar 3.1 Pola Hubungan Antar Variabel Penelitian. ... 62 Gambar 4.1 Tanggapan Responden mengenai Berbagi Informasi dan

Mendiskusikan Permasalahan. ... 85 Gambar 4.2 Tanggapan Responden mengenai Mengumpulkan Informasi dari

Berbagai Sumber. ... 86 Gambar 4.3 Tanggapan Responden mengenai Membagi Tugas Antar Anggota

Kelompok. ... 87 Gambar 4.4 Tanggapan Responden mengenai Mempersiapkan

Sumber/Alat/Bahan dalam Peneyelesaian Proyek. ... 88 Gambar 4.5 Tanggapan Responden mengenai Membuat Timeline dan Deadline. 89 Gambar 4.6 Tanggapan Responden mengenai Mengunjungi Objek Proyek. ... 90 Gambar 4.7 Tanggapan Responden mengenai Melakukan Wawancara terhadap

Narasumber. ... 91 Gambar 4.8 Tanggapan Responden mengenai Membuat Karya Seni. ... 91


(13)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.9 Tanggapan Responden mengenai Mengakses Internet. ... 92

Gambar 4.10 Tanggapan Responden mengenai Mempresentasikan Hasil Proyek . ... 93

Gambar 4.11 Tanggapan Responden mengenai Melakukan Tanya Jawab mengenai Hasil Proyek. ... 94

Gambar 4.12 Tanggapan Responden mengenai Mempertahankan Pendapat atau Pernyataan. ... 94

Gambar 4.13 Tanggapan Responden mengenai Memahami Konten atau Isi Materi Pembelajaran. ... 96

Gambar 4.14 Tanggapan Responden mengenai Mengemukakan Pengalaman selama Menyelesaikan Tugas Proyek ... 96

Gambar 4.15 Tanggapan Responden mengenai Pentingnya Mengembangkan Keterampilan dalam Menyelesaikan Tugas Proyek. ... 97

Gambar 4.16 Histogram Data Nilai Tes Kemampuan Intelektual ... 102

Gambar 4.17 Histogram Data Nilai Kemampuan Partisipatori ... 105

Gambar 4.18 Uji Normalitas Variabel X ... 107

Gambar 4.19 Uji Normalitas Variabel Y1 ... 109


(14)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keterampilan Kewarganegaraan. ... 21

Tabel 2.2 Butir-Butir Kompetensi Kewarganegaraan di Persekolahan. ... 24

Tabel 2.3 Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pembelajaran Konvensional. ... 45

Tabel 2.4 Pengembangan Model Berbasis Proyek. ... 51

Tabel 3.1 Sampel Penelitian. ... 61

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian... 65

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 70


(15)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y2. ... 72

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X. ... 73

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y1 ... 74

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y2 ... 74

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Reliabilitas... 74

Tabel 3.10 Pedoman Intepretasi Koefesien Korelasi ... 77

Tabel 3.11 Tabel Analisis Varian (ANOVA) ... 79

Tabel 4.1 Kriteria Analisis Deskripsi ... 84

Tabel 4.2 Deskriptif Data Nilai Tes Keterampilan Intelektual Siswa SMP Cendikia Muda Bandung ... 99

Tabel 4.3 Data Statistik Keterampilan Intelektual ... 100

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Keterampilan Intelektual ... 101

Tabel 4.5 Deskriptif Data Nilai Tes Keterampilan Partisipatori Siswa SMP Cendikia Muda Bandung ... 103

Tabel 4.6 Data Statistik Keterampilan Partisipatori. ... 104

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Keterampilan Intelektual. ... 104

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Variabel X ... 107

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Variabel Y1 ... 108

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Y2 ... 109

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y1 ... 111

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y2 ... 112

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefesien Korelasi Variabel X dengan Variabel Y1 ... 112

Tabel 4.14 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X terhadap Variabel Y1 ... 113

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefesien Korelasi Variabel X dengan Variabel Y2 ... 114

Tabel 4.16 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X terhadap Variabel Y2… ... 114

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefesien Korelasi Variabel X dengan Variabel Y ... 115

Tabel 4.18 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X terhadap Variabel Y… ... 116

Tabel 4.19 Hasil Uji Persamaan Regresi Variabel X dengan Variabel Y1…. .... 117


(16)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN

KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.21 Koefesien Regresi Variabel X terhadap Variabel Y1 ... 118

Tabel 4.22 Hasil Uji Persamaan Regresi Variabel X dengan Variabel Y2…. .... 119

Tabel 4.23 Anova Nilai F untuk Variabel X terhadap Variabel Y2…... 120

Tabel 4.24 Koefesien Regresi Variabel X terhadap Variabel Y2 ... 120

Tabel 4.25 Hasil Uji Persamaan Regresi Variabel X dengan Variabel Y…. ... 121

Tabel 4.26 Anova Nilai F untuk Variabel X terhadap Variabel Y…... 122

Tabel 4.27 Koefesien Regresi Variabel X terhadap Variabel Y ... 122


(17)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian awal bab ini, penulis akan menyajikan latar belakang penelitian yang memberi konteks munculnya masalah, dilanjutkan dengan identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan pada bagian akhir memaparkan mengenai struktur organisasi tesis.

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Pembekalan kepada peserta didik di Indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai, sikap dan kepribadian yang sesuai dengan Pancasila dan Konstitusi negara, menumbuhkan sikap cinta tanah air, serta berwawasan kebangsaan yang luas, diandalkan dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi sekolah mulai Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Sebagaimana dapat kita temui dalam Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “kurikulum pendidikan dasar dan

menengah wajib memuat: a) Pendidikan Agama, b) Pendidikan Kewarganegaraan,

c) Bahasa…” dan “kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: a) Pendidikan Agama; b) Pendidikan Kewarganegaraan; c) Bahasa”.

Adanya ketentuan tentang PPKn dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi menunjukkan bahwa mata pelajaran ini menempati


(18)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kedudukan yang strategis dalam mencapai tujuan pendidikan nasional di negara ini seperti yang tercantum dalam Pasal 3 ayat 2 UU Sistem Pendidikan Nasional , yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sejalan dengan hal tersebut, Branson (1999, hlm. 3) menegaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan harus menjadi perhatian utama, karena tidak ada tugas yang lebih penting dari pengembangan warga negara yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan karakter yang dibutuhkan dengan komitmen yang benar terhadap nilai-nilai dari prinsip fundamental dan demokrasi. Oleh sebab itu, pelaksanaan pembelajaran PPKn harus mengembangkan civic competences (kompetensi kewarganegaran) yang terdiri dari pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic disposition).

Adanya persepsi di kalangan siswa yang menganggap bahwa mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang menjenuhkan merupakan gambaran nyata pembelajaran PPKn saat ini. Hal ini disebabkan karena materi yang diajarkan cenderung monoton, lebih menekankan pada aspek kognitif, metode pembelajaran yang digunakan bersifat konvensional sehingga kurang menarik minat dan motivasi siswa. Penelitian sebelumnya (Wahab, 1999, hlm. 49) yang dilakukan terhadap guru-guru PPKn di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Bandung memperjelas kondisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya para guru berpendapat materi


(19)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PPKn begitu padat atau luas dan kurang praktis dengan alokasi waktu yang terbatas. Penerapan metode pembelajaran pada umumnya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan pemberian tugas. Selain itu, penggunaan alat peraga sangat minim dan terbatas pada pembelajaran model talk dan chalk (hanya ceramah dan menulis di papan tulis) Akibatnya jelas, mata pelajaran PPKn direndahkan, meskipun memiliki peran penting sebagai pembentukan warga negara yang baik. Dengan demikian , diperlukan sejumlah usaha yang terencana dan struktur untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan tersebut salah satunya dengan melakukan pembaharuan terhadap konsep dan paradigma pembelajaran PPKn.

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu displin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa yang bernilai dan realistic (Khamdi, 2007). Beberapa alasan bagi guru untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek menurut The Buck Institute (2010) yang dikutip dari website http://health-careers.org/resources/project handbook.pdf yaitu:

1. Project based learning, mengajarkan siswa untuk bertanggung

jawab terhadap pembelajaran mereka.

2. Project based learning, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar secara interdisipliner dimana siswa menerapkan dan mengintegrasikan isi dari setiap disiplin dan segala aspek dalam dunia nyata.

3. Project based learning, memberikan kesempatan bagi guru dan

siswa untuk mengembangkan hubungan mereka, dimana guru berperan sebagai fasilitator

4. Project based learning, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk membangun hubungan satu sama lain.

Dari uraian di atas, penulis dapat melihat bahwa model pembelajaran berbasis proyek memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembelajaran PPKn. Melalui pembelajaran berbasis proyek siswa dilatih untuk mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya,


(20)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memperoleh kecakapan sosial dalam pemecahan masalah, berpikir kritis, membina hubungan baik antar pribadi serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya dalam wujud produk yang dihasilkan sehingga menumbuhkan keterampilan kewarganegaraaan (civic skill) siswa. Dengan demikian, tujuan pembelajaran PPKn untuk memberikan kompetensi seperti berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan, berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dapat tercapai secara optimal (Depdiknas, 2006, hlm. 49).

Salah satu sekolah yang mengembangkan pembelajaran berbasis proyek dalam kegiatan pembelajaran sekolahnya adalah SMP Cendikia Muda Bandung. Walaupun berbasis sekolah Islam, sekolah ini sama dengan sekolah umum lainnya yakni, menggunakan Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai dasar kurikulumnya yang dikombinasi dengan kurikulum berstandar internasional untuk pelajaran tertentu pada pelaksanaannya. Salah satu yang berbeda dengan sekolah umum lainnya yaitu pengajaran yang diajarkan di SMP Cendekia Muda adalah pendidikan yang membawa nalar sekuler menuju nalar spiritual (Whole Education with The

Principle of God Centered). Metode pembelajaran yang dikembangkan di SMP

Cendikia Muda meliputi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Pendidikan Holistik (Holistik Education), Instruksi yang terpadu (Integrated

Instruction), Pendidikan Karakter (Character Education), Belajar Menemukan

(Discovery Learning), Penilaian yang Otentik (Authentic Assessment) yang merupakan sintesa dari metode pembelajaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui mekanisme penyampaian wahyu dan cara hidup Rasululllah SAW beserta sahabatnya.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan pada bulan Desember 2014, peneliti melihat bahwa pembelajaran PPKn di SMP Cendikia Muda Bandung berbeda dengan pembelajaran PPKn di sekolah lain pada umumnya. Persepsi yang menyatakan bahwa mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran


(21)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang menjenuhkan tidak berlaku di SMP Cendikia Muda Bandung. Hal ini disebabkan karena pembelajaran PPKn di SMP Cendikia Muda dilaksanakan secara inovatif dan bersifat multidisipliner. Pelaksanaan pembelajaran PPKn dilakukan secara integratif dan kolaboratif melalui pembelajaran berbasis proyek. Melalui pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn di SMP Cendikia Muda Bandung, siswa merasa senang dan tertantang karena dalam melaksanakan proyek tersebut siswa dapat menuangkan segala kemampuan dan imajinasi yang dimilikinya serta pengalaman belajar yang menunjang pelaksanaan proyek tersebut. Hasil dari pembelajaran berbasis proyek tersebut dapat berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya yang kemudian disajikan siswa melalui kegiatan Project day. Dengan mengerjakan proyek tersebut, pengetahuan siswa akan meningkat dan kemampuan berpikir kreatif siswa akan berkembang.

Berpijak pada permasalahan umum dalam pembelajaran PPKn dan gambaran penerapan pembelajaran berbasis proyek di SMP Cendikia Muda, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai: Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran berbasis Proyek dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) terhadap Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill) Siswa di SMP Cendikia Muda Bandung.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran PPKn yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Pendidikan Kewarganegaraan idealnya harus mencerminkan kategori maksimal yaitu ditandai dengan mewadahi berbagai aspirasi dan melibatkan berbagai unsur masyarakat kombinasi pendekatan formal dan informal, diberi label

citizenship education”, menitikberatkan pada partisipasi siswa melalui


(22)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lebih sukar dicapai dan diukur karena kompleksnya hasil belajar. Namun dalam prakteknya, PKn di Indonesia masih bersifat minimal yaitu lebih mencerminkan pendidikan tentang warga Negara dimana lebih menekankan aspek pengetahuan, dan masih kurang dalam mengembangkan aspek keterampilan kewarganegaraan (civic skill) dan watak/ karakter kewarganegaraan (civic disposition).

b. Pada hakikatnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan wahana edukatif untuk menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan bertanggungjawab sehingga dapat merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Namun pada aplikasinya, terdapat persepsi di kalangan siswa bahwa mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang menjenuhkan karena materi yang diajarkan cenderung monoton, bersifat teoretis.

c. Secara kurikuler, PPKn harus menjadi subjek pembelajaran yang kuat ditandai oleh pengalaman belajar secara kontekstual dengan ciri-ciri bermakna (meaningful), terintegarasi (integrated), berbasis nilai (value based), menantang (challenging), dan mengaktifkan (activating). Namun, karena kurangnya pemahaman dan penguasaan mengenai inovasi pembelajaran di kalangan guru PPKn sehingga penggunaan metode, strategi, dan media pembelajaran masih sangat minim dan terbatas akibatnya guru masih terjebak dalam penggunaan metode ceramah dan tanya jawab dengan pemberian tugas.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan pertimbangan kajian permasalahan pada latar belakang penelitian yang telah peneliti sajikan sebelumnya, fokus penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn di SMP Cendikia Muda Bandung?


(23)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana gambaran keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung?

3. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung?

D.Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn di SMP Cendikia Muda Bandung

2. Kondisi keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung.

3. Pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran PPKN terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skills) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung.

E.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Secara Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih keilmuan tentang pembaharuan dan pengembangan inovasi pembelajaran PPKn dalam mengembangkan keterampilan warga negara (civic skill).

b. Diharapkan penelitian ini menjadi acuan untuk menindaklanjuti penelitian lain yang berhubungan dengan pengembangan inovasi pembelajaran PPKn terhadap keterampilan warga negara (civic skill).


(24)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Bagi peserta didik

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi terbinanya sikap belajar yang penuh semangat, percaya diri dan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang inovasi

pembelajaran PPKN yang dapat mengembangkan keterampilan

kewarganegaraan (civic skill) siswa sehingga berdampak pada pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan kajian dan diskusi oleh para guru, dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas proses belajar-mengajar serta menciptakan peserta didik yang berkualitas.

d. Bagi institusi

Penelitian ini memiliki kontribusi keilmuan terutama mengenai pengembangan inovasi pembelajaran dalam mata pelajaran PPKn dalam lingkup sekolah.

F. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis ini mencakup Bab I sampai Bab V yang masing-masing bab diuraikan sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan menyajikan latar belakang penelitian yang memberi konteks munculnya masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

Bab II. Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisikan deskripsi, analisis konsep, teori-teori dan penelitian terdahulu yang relevan mengenai pembelajaran berbasis proyek, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan. Kerangka


(25)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji teoritis antar variabel penilitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian atau submasalah yang diteliti.

Bab III. Metode Penelitian, menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan metodelogi penelitian yang mencakup: pendekatan, metode penelitian, lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, definisi operasional yang dirumuskan dalam setiap indikator, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, serta analisis data.

Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini menyajikan mengenai pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan. Pengolahan data penelitian ini dilakukan secara kuantitatif menggunakan statistik dan uji hipotesis dilakukan sebagai bagian dari analisis data. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan atau analisis temuan yang dikaitkan dengan landasan teori serta hasil dan temuan penelitian sebelumnya.

Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian. Rekomendasi ditujukan kepada pembuat kebijakan , pengguna hasil penelitian, dan peneliti berikutnya yang berminat untuk penelitian selanjutnya.


(26)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan metodelogi penelitian yang mencakup: pendekatan, metode penelitian, lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, variable penelitian dan definisi operasional yang dirumuskan dalam setiap indikator, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, pengujian alat pengumpul data, prosedur penelitian serta teknik analisis data.

A.Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakaan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 14) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai:

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang

realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.

Pendapat di atas menekankan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ini, diharapkan dapat mengumpulkan dan mengolah data dalam bentuk angka, rumus, dan tabel untuk mempermudah memahaminya karena populasi yang cukup luas, sehingga dapat menemukan gambaran umum dalam menguji hubungan pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa.


(27)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode studi korelasional. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 224) “penelitian korelasi merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya”. Lebih lanjut, Danial dan Warsiah (2001: 64) menjelaskan bahwa “studi korelasional adalah studi tentang hubungan variabel dalam suatu penelitian biasanya menguji tentang hubungan signifikansi, kontribusi, regresi, bivariat, atau multivariat”.

Alasan penulis menggunakan metode studi korelasional ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara kedua variabel, yaitu penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn dan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan mampu memaparkan dan menguji pengaruh dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa melalui angka dan rumus dalam pengolahan data serta melalui tabel untuk memahami hasil penelitian yang dilakukan.

B.Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian tidak akan terlepas dari obyek yang akan diteliti, melalui obyek penelitian tersebut akan diperoleh suatu pemecahan-pemecahan masalah yang menunjang keberhasilan penelitian. Sugiyono (2004, hlm 72), memberikan penjelasan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 108), populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian“. Populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainya, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh suatu obyek. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VII dan VIII di SMP Cendikia Muda Bandung yang berjumlah 107 orang. Kelas IX tidak dilibatkan karena harus mempersiapkan ujian nasional.


(28)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel total artinya sampel yang digunakan adalah total populasi terdiri dari semua siswa yang berjumlah 107 orang. Hal ini disebabkan karena jumlah populasi yang ada relatif kecil, sehingga jumlah populasi akan sama dengan jumlah sampel. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat Arikunto (2006, hlm. 134) yang menjelaskan “apabila jumlah subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi apabila jumlahnya lebih besar maka diambil sebanyak 10-15 % atau 20-25 % atau lebih”. Adapun rincian sampel penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian Kelas Jumlah Sampel

7 Triangle 23 orang

7 Square 14 orang

7 Ellipse 21 orang

8 Hexagon 18 orang

8 Oktagon 31 orang

Jumlah 107 orang

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 60) “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini memiliki dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas atau variabel yang menyebabkan adanya variabel terikat dan variabel terikat atau variabel yang timbul akibat adanya variabel bebas.


(29)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Variable bebas (X), yaitu model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn b. Variabel terikat (Y), yaitu keterampilan kewarganegaraan siswa (civic skill)

dengan sub variable: keterampilan intelektual (intellectual skill) sebagai Y1 dan

keterampilan partisipasi (participatory skill) sebagai Y2.

Untuk memudahkan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini, maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Pola Hubungan Antar Variabel Penelitian Sumber: diolah oleh peneliti, 2015

2. Definisi Operasional

Penafsiran terhadap istilah-istilah yang dipakai dalam suatu judul penelitian sering terjadi kesalahan, maka penulis menganggap perlu untuk memperjelas konsep dari variabel yang diteliti. Berikut ini definisi operasional atas variable penelitian sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

Keterampilan Kewarganegaraan (civic skill) (Y)

Model Pembelajaran Berbasis Proyek

(X)

Intellectual Skill

(Keterampilan Intelektual) (Y1)

Participatory skills

(Keterampilan Partisipatoris)


(30)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan-kegiatan tugas bermakna, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata (Buck Institute for Education (BIE) dalam Khamdi, 2007). Pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dijalankan dengan melalui beberapa tahap pembelajaran atau langkah-langkah kerja sebagai berikut:

1) Menetapkan tema proyek

Siswa menetapkan permasalahan yang akan dikaji berkaitan dengan tema proyek. Siswa melakukan investigasi mendalam untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan permasalahan dalam tema proyek.

2) Menyusun perencanaan proyek.

Siswa bersama guru menyusun pokok-pokok rencana kerja dalam membuat proyek serta mengorganisir pembagian tugas secara berkelompok untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan bahan proyek.

3) Menyusun jadwal proyek

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek, merencanakan alternative proyek, dan memberikan arahan ketika cara pembuatan proyek tidak sesuai dengan tema.

4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek

Guru bertanggung jawab melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses.

5) Menyajikan hasil proyek

Siswa mempresentasikan hasil proyek yang telah dibuat di depan kelas dihadapan guru dan orang tua serta melakukan tanya jawab mengenai hasil proyek yang dipresentasikan.


(31)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada proses refleksi siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan

pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa

mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah suatu mata pelajaran yang merupakan satu rangkaian proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan bertanggungjawab sehingga dapat merefleksikan dirinya dalam kebiasan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Secara umum Pendidikan Kewarganegaraan atau Civic Education adalah program pendidikan pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya memanusiakan (humanizing) dan membudayakan (civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia atau anak didik menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan atau yuridis konstitusional bangsa atau negara yang bersangkutan (A. Kosasih Djahiri, 2006, hlm 9).

c. Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill)

Keterampilan kewarganegaraan dikembangkan dari pengetahuan kewarganegaraan, agar pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu yang bermakna, karena dapat dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara. Civic skills meliputi intellectual skills (keterampilan intelektual) dan participation skill (keterampilan partisipasi) (Branson, 1999, hlm. 10). Keterampilan berpikir kritis meliputi keterampilan mengidentifikasi, mengembangkan, mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi, menemukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan dengan masalah-masalah publik. Sedangkan keterampilan partisipasi meliputi keterampilan berinteraksi, memantau, dan mempengaruhi (National Standarts and


(32)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Civics Framework for the 1988 Nasional assesmenst of Education Progress (NAEP) dalam Branson, 1999, hlm. 103).

Untuk mempermudah uraian di atas, berikut ini disajikan dalam bentuk tabel operasional variabel penelitian:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub

Variabel

Indikator No.

Pertanyaan

Alat Ukur Variabel X

1. Model Pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn

Menetapkan tema proyek (X1)

1. Berbagi informasi dan mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan tema proyek

2. Mengumpulkan

informasi dari

berbagai sumber untuk menentukan permasalahan berkaitan dengan tema proyek

1 s/d 2 Menggunakan

skala SSHA

(Survey Study of Habits and Attitudes) dari

Borwnd dan

Holtzman dengan pilihan:

-Selalu dengan skor 5

-Sering dengan skor 4

- Kadang-kadang dengan skor 3 -Jarang dengan

skor 2

-Tidak pernah dengan skor 1 Menyusun

perencanaan proyek (X2)

3. Membagi tugas antar anggota kelompok dalam pelaksanaan tugas proyek

4. Mempersiapkan sumber/alat/bahan

yang mendukung

penyelesaian tugas proyek.

3 s/d 4


(33)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu jadwal (X3) dan deadline untuk

menyelesaikan proyek

Penyelesaian proyek dan Monitoring (X4)

6. Mengunjungi objek

proyek dalam

menyelesaik an tugas proyek.

7. Melakukan

wawancara terhadap narasumber dalam menyelesaikan tugas proyek

8. Membuat karya seni

sebagai bentuk

penyelesaian proyek 9. Mengakses internet

dalam menyelesaik an tugas proyek.

6 s/d 9

Menyajikan hasil proyek (X5)

10.Mempresentasikan hasil proyek yang telah dibuat

11.Melakukan tanya

jawab mengenai

hasil proyek yang dipresentasikan 12.Mempertahankan

pendapat atau

pernyataan dengan memberikan

jawaban atau

penjelasan dengan tepat

10 s/d 12

Refleksi pengalaman belajar (X6)

13.Mengetahui dan memahami konten/

isi materi

pembelajaran dalam tugas proyek

14.Mengemukakan pengalamannya selama

menyelesaikan tugas proyek

15.Memahami pentingnya mengembangkan keterampilan dalam menyelesaikan tugas proyek


(34)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Variabel Y

Keterampilan kewarganegaraan (civic skill)

Keterampilan Intelektual (Y1)

1. Menjelaskan permasalahan berkaitan dengan tema proyek

2. Contoh-contoh yang berkaitan dengan tema proyek

3. Mengambil

keputusan individual

atau kelompok

secara cerdas dan tanggung jawab 4. Menyarankan apa

yang akan timbul dari suatu peristiwa atau perbuatan

1 s/d 20 Menggunakan tes pilihan ganda bertingkat

Keterampilan Partisipatori (Y2)

Kemampuan partisipasi umum

1. Mengemukakan ide 2. Mendengarkan ide

3. Mengambil dan

melaksanakan keputusan

4. Mempertimbangkan pro dan kontra

1 s/d 10 Menggunakan

skala SSHA

(Survey Study of Habits and Attitudes) dari

Borwnd dan

Holtzman dengan pilihan:

-Selalu dengan skor 5

-Sering dengan skor 4

- Kadang-kadang dengan skor 3 -Jarang dengan

skor 2

-Tidak pernah dengan skor 1 Kemampuan pemecahan

masalah

1. Mempengaruhi orang lain

2. Mengatasi konflik 3. Cara yang berbeda

dalam pemecahan masalah

4. Berorientasi ke depan dalam membuat keputusan dan berpikir secara bertindak

11 s/d 20

D.Instrumen Penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian/ masalah penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrument. Instrumen tersebut harus memiliki tingkat kesahihan dan ketertandalan (validitas dan


(35)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

reliabilitas) yang tinggi agar diperoleh data yang akurat. Adapun instrument penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Angket

Angket atau kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat (Sudjana, 1986, hlm 7). Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mendapatkan data mengenai penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn, dan keterampilan partisipasi siswa. yang disusun berdasarkan instrumen kuesioner skala SSHA (Survey of Study Habits and

Attitudes) dari Brown dan Holtzman yang sudah diadakan penyesuaian dengan

tema penelitian dengan skala sebagai berikut: 5 = Selalu; 4 = Sering; 3= Kadang-Kadang; 2 = Jarang dan 1 = Tidak Pernah. Semua instrumen dikembangkan oleh tim peneliti setelah mengkaji berbagai teori terkait dengan masalah penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis statistik korelasi-regresi dan statistik deskriptif/persentase.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan intelektual siswa setelah model pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan. Tes keterampilan intelektual diukur dengan tes pilihan ganda bertingkat dengan empat alternatif jawaban (A, B, C, D) dengan jumlah soal sebanyak 20 butir pertanyaan. 3. Observasi

Observasi dimaksudkan untuk mengamati secara langsung terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu tentang pengaruh penerapan model

pembelajaran berbasis proyek dalam pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan (PPKn) terhadap pengembangan keterampilan

kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung. Adapun data yang diperoleh dari hasil observasi adalah menyangkut persiapan dan pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek di SMP Cendikia Muda Bandung.


(36)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih objektif dan untuk membahas dan menjawab urutan pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. 4. Studi Dokumentasi

Arikunto (2006: 231) menjelaskan bahwa ”studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya”. Dokumen dalam penelitian ini dapat berupa hasil pengumpulan data yang didokumentasikan baik dalam catatan lapangan maupun rekaman.

E.Pengujian Alat Pengumpulan Data

Langkah yang tak kalah penting dalam rangka kegiatan pengumpulan data adalah melakukan pengujian terhadap instrumen (ukur) yang akan digunakan. Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Pentingnya pengujian validitas dan reliabilitas ini, berkaitan dengan proses pengukuran yang cenderung keliru. Untuk itulah uji validitas dan realibilitas diperlukan sebagai upaya untuk memaksimalkan kualitas alat ukur, agar kecenderungan keliru tadi dapat diminimalkan. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa validitas dan reliabilitas adalah tempat kedudukan untuk menilai kualitas semua alat dan prosedur pengukuran.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas menurut Suharsimi Arikunto (1998, hlm.160) adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instumen.”Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.


(37)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen setelah diuji coba, dikelola dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu dengan cara mencari korelasi antara skor item dengan total skor. Adapun rumusnya sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2002, hlm.162)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = banyaknya responden X = skor tiap item

Y = skor total item

Selanjutnya korelasi antara skor tiap item dengan skor total tersebut diatas dilakukan koreksi supaya tidak terjadi spurious effect, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

√ ( )

Keterangan:

= Simpangan baku dari skor total = Simpangan baku dari skor item

Setelah harga rxy yang telah dikoreksi diperoleh, kemudian dilanjutkan

dengan taraf signifikan korelasi dengan rumus distribusi student sebagai berikut :

2 1 2 r N r t    dimana:

t = uji signifikan korelasi

r = koefisien korelasi yang telah dikoreksi

N = jumlah responden uji coba (Sudjana, 1996, hlm.377)

2 2



2 2

) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy           


(38)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kemudian thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf nyata  = 1% dengan derajat

kebebasan (dk) = n – 2. Penafsiran dari nilai koefisien ini yaitu jika thitung> ttabel

maka item tersebut valid.

Berdasarkan hasil uji coba instrumen kelas VII dan VIII di SMP Cendikia Muda Bandung terhadap 107 siswa dengan taraf signifikansi 0.05 diperoleh hasil untuk validitas variabel X (penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn) sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel X No.

Pertanyaan

nilai r nilai t nilai t kritis

Keterangan

1 0.553 6.809 1.983 Valid

2 0.589 7.466 1.983 Valid

3 0.535 6.489 1.983 Valid

4 0.521 6.254 1.983 Valid

5 0.585 7.385 1.983 Valid

6 0.502 5.954 1.983 Valid

7 0.454 5.228 1.983 Valid

8 0.530 6.396 1.983 Valid

9 0.569 7.095 1.983 Valid

10 0.630 8.307 1.983 Valid

11 0.499 5.893 1.983 Valid

12 0.572 7.151 1.983 Valid

13 0.599 7.670 1.983 Valid

14 0.622 8.144 1.983 Valid

15 0.595 7.577 1.983 Valid

Sumber: Data Penelitian (2015)

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji validitas variabel X (penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn) terdiri atas 15 pertanyaan yang diuji menggunakan korelasi Pearson produk Momen yang telah dikoreksi (corrected item total correlation). ternyata semua pertanyaan dinyatakan valid karena semua item pertanyaan memiliki nilai t > t kritis (1,983).


(39)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sedangkan hasil pengolahan data uji coba instrumen variabel Y1

(keterampilan intelektual siswa) dengan data validitas sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Y1

No.

Pertanyaan nilai r nilai t

nilai t

kritis Keterangan

1 0.403 4.481 1.983 Valid

2 0.605 7.735 1.983 Valid

3 0.337 3.647 1.983 Valid

4 0.299 3.195 1.983 Valid

5 0.299 3.195 1.983 Valid

6 0.352 3.831 1.983 Valid

7 0.625 8.139 1.983 Valid

8 0.376 4.133 1.983 Valid

9 0.503 5.924 1.983 Valid

10 0.510 6.043 1.983 Valid

11 0.299 3.195 1.983 Valid

12 0.352 3.831 1.983 Valid

13 0.625 8.139 1.983 Valid

14 0.605 7.735 1.983 Valid

15 0.337 3.647 1.983 Valid

16 0.503 5.924 1.983 Valid

17 0.510 6.043 1.983 Valid

18 0.299 3.195 1.983 Valid

19 0.376 4.133 1.983 Valid

20 0.403 4.481 1.983 Valid

Sumber: Data Penelitian (2015)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 pertanyaan yang ada dalam variable Y1 (Keterampilan Intelektual), setelah diuji validitasnya dengan

menggunakan korelasi Pearson product moment ternyata semua pertanyaan dinyatakan valid karena semua item pertanyaan memiliki nilai t > t kritis (1,983). Selanjutnya hasil uji validitas terhadap variable Y2 (keterampilan partisipatory)

sebagai berikut:


(40)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hasil Uji Validitas Variabel Y2

Nomor

Pertanyaan nilai r nilai t

nilai t

kritis Keterangan

1 0.539 6.563 1.983 Valid

2 0.603 7.748 1.983 Valid

3 0.585 7.393 1.983 Valid

4 0.611 7.916 1.983 Valid

5 0.566 7.043 1.983 Valid

6 0.646 8.674 1.983 Valid

7 0.533 6.448 1.983 Valid

8 0.593 7.555 1.983 Valid

9 0.696 9.920 1.983 Valid

10 0.512 6.108 1.983 Valid

11 0.266 2.826 1.983 Valid

12 0.520 6.237 1.983 Valid

13 0.642 8.588 1.983 Valid

14 0.618 8.056 1.983 Valid

15 0.647 8.690 1.983 Valid

16 0.533 6.448 1.983 Valid

17 0.593 7.555 1.983 Valid

18 0.539 6.563 1.983 Valid

19 0.603 7.748 1.983 Valid

20 0.696 9.920 1.983 Valid

Sumber: Data Penelitian (2015)

Dari 20 pertanyaan yang ada dalam variable Y2 (keterampilan partisipatori), setelah diuji valliditasnya dengan menggunakan korelasi Pearson product moment ternyata semua item pertanyaan dinyatakan valid karena semua item pertanyaan memiliki nilai t > t kritis (1,983).

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Selain diuji validitasya, pertanyaan dalam kuesioner juga diuji reliabilitasnya. Jika pengujian validitas adalah menguji kevalidan setiap item pertanyaan, maka reliabilitas adalah menguji sekumpulan pertanyaan atau dalam hal ini adalah variable penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (1998, hlm.170)


(1)

138

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan sekolah, masyarakat, dan Negara

dengan kapasitasnya sebagai “young citizen” atau warga negara muda.

3. Sekolah, khususnya SMP Cendikia Muda Bandung untuk terus memfasilitasi pembelajaran yang sistematis, terpadu, dan komprehensif sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu berkompetisi secara lokal, nasional dan internasional (global). Selain itu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada guru PPKn untuk mengembangkan potensinya demi meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan pembelajaran PPKn. 4. Dinas Pendidikan diharapkan untuk terus memiliki komitmen yang kuat untuk

memperbaiki mutu pendidikan Indonesia secara komprehensif dan sinergis dengan cara memfasilitasi penyediaan para pengajar yang berkualitas. Di sisi lain, dinas Pendidikan harus mampu bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait untuk menyelenggarakan seminar yang menghadirkan narasumber yang kompeten dalam mata pelajaran PPKn untuk meningkakan kualitas para pengajar PPKn yang ada di wilayah kerjanya.

5. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan tersebut direkomendasikan untuk secara spesifik mengkaji dan menelaah masalah-masalah mengenai peran pembelajaran berbasis proyek dalam meningkatkan kompetensi kewarganegaraan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan kepada para guru PPKn dalam mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat menjawab tantangan pendidikan dengan melihat kondisi negara dan bangsa kita pada saat ini.


(2)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Barkley, Elizabert. K. Patricia Cross. Claire Howel Major. 2012. Collaborative Learning Techniques: Teknik-Teknik Pembelajaran Kolaboratif. Bandung: Nusa Media.

Branson, M.S. 1998. The Role of Civic Education. Calabasas: Center for Civic Education.

Branson, M. 1999. Belajar Civic Education dari Amerika. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosial

Creswell, John. W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Debling G. 1995. The Employment Departement Training Agency Standars Program and NVQs. Jakarta: Rineka Cipta.

Djahiri, K. 1985. Value Clarification Technique, Bandung: Laboratorium PMPKN IKIP Bandung

Djahiri, K. 2002. PKn sebagai Strategi Pembelajaran Demokrasi di Sekolah. Makalah, Jurnal Civicus, Bandung: Jurusan PMPKN FPIPS UPI

Johnson, David. Roger T. Johnson. Edythe Johnson Holubec. 2012. Collaborative Learning; Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama. Bandung: Nusa Media.

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung; Refika Aditama

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

P4TK. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Mata pelajaran Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan SMA/SMK. BPSDM P&K dan Penjaminan Mutu Pendidikan, kemendikbud.


(3)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Quigley, C.N., Buchanan, Jr. J. H., Bahmueller, C.F. (1991). Civitas: A Frame Work for Civic Education. Calabasas: Center for Civic Education.

Sampurno, Agus. 2007. Penerapan Metode Belajar Aktif dalam pembelajaran berbasis Proyek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sapriya. 2006. “Warganegara dan Teori Kewarganegaraan”. Dalam Budimansyah, Dasim dan Syaifullah Syam (Ed). Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan: Menyambut 70 Tahun Prof. Drs. H. A. Kosasih Djahiri. Bandung: Lab. PKn FPIPS UPI.

Sapriya, dan Winataputra, U.S. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan: Model Pengembangan Materi dan Pembelajaran . Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn – FPIPS UPI

Somantri, M.N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2003. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Suryadi, K. dan Budimansyah. D. (2004). Pendidikan Nasional Menuju Masyarakat Indonesia Baru. Bandung: PT Genesindo.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wahab, A.A. 1999 Budi Pekerti Education : A Model of Teaching Code of

Conduct for Good Indonesia Citizenship. Makalah pada Conference on Civic Education for Civil Society. Bandung 16-17 Maret 1999

Wahab, A.A. dan Sapriya 2008 Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung : UPI Press Sekolah Pasca Sarjana UPI Winataputra, U.S. dan Budimansyah, D. 2007. Civic Education : Konteks,

Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung : Program Studi PKn Sekolah Pascasarjana UPI

Jurnal

Andriati, L. (2011) Pengaruh pembelajaran pendidikan kewarganegaraan terhadap pembinaan siswa sebagai warga negara yang demokratis. Acta Civicus. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 5 (1), hlm. 79-98.


(4)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Baehaqi, Dikdik Arif, 2008. Kompetensi Kewarganegaraan Untuk Pengembangan Masyarakat Multikultural Indonesia. Acta Civicus. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Volume 2, No. 1.

Branson, M. 1998. The Role Civic Education, A Fortcoming Education Policy Task Force position Paper from the Communitarian Network.

Budimansyah, D (2008), Revitalisasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui Praktek Belajar Kewarganegaraan (Project Citizen. Acta Civicus Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 1,(2), 179-198. Dooly, Melinda. 2008. Constructing Knowledge Together. Extract Telecollaborative Language Learning. A guidebook to moderating intercultural collaboration online. Bern: Peter Lang.

Grant, Michael. 2002. Getting A Grip on Project Based-Learning: Theory, cases, and recomandations. North Carolina: Meredian A Middle School Computer Technologies Journal, vol 5 (1-3).

Gokhale, Anuradha A. 1995. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking. Journal of Education. 1 (7) 1 – 9.

Komalasari, K. dan Budimansyah, D (2008). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Kompetensi Kewarganegaraan Siswa SMP. Bandung: Acta Civicus Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan , Vol 2 No.1

Maksum, H. (2011) Model project citizen untuk meningkatkan kecakapan pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan sikap nasionalisme. Acta Civicus. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 5 (1), hlm. 49-58. Maridi. 2009. Penerapan Model Collaborative Learning. Makalah pada Seminar

Lokakarya Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 18 Juli 2009.

Panitz, Ted. Collaborative versus cooperative learning a comparison of the two concepts which will help us understand the underlying nature of interactive learning. http://ses.une.edu.au/cf/papers/pdf/hansfort.pdf. diakses tanggal 20 november 2014.

Smith, B.L. & Mac. Gregor, J.T. What is Collaborative Learning? http:// learning.commons.evergreen.edu/pdf/collab/pdf. diakses tanggal 2 Nopember 2014.

Stites, Regie. 2009. Evaluation of Projevt Based Learning. Illnois: Mathematics and Science Academy (3).


(5)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Thomas, Jhon. W. 2000. A Review of Research on Project-Based Learning. California: The Autodesk Foundation (3-9).

Winataputra, US. 2003 “Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Sistematik Perndidikan Demokrasi: Paradigma Baru Dalam Era Reformasi”. Makalah Seminar Nasional Jurusan PPKn FIP Universitas Negeri Malang

Winataputra, U.S. 2006. Konsep Dan Strategi Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah : Tinjauan Psiko-Pedagogis. Makalah disampaikan pada tanggal 8 Juni 2006-05 di Auditorium Depdiknas, Gd A, Lt 3 Senayan,Jakarta). Winataputra, US. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif

Internasional. Acta Civicus Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 1,(1),179-198

Wrigley, H.S. 2003. Knowledge in Action: The Promise of Project-Based Learning, Focus and Basic, vol.2 (3)

Tesis dan Disertasi

Adha, M. Mona (2010). “Model Project Citizen untuk Meningkatkan Kecakapan Kewarganegaraan Pada Konsep Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat”. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.

Kusriyatun (2014). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.

Permana, I. (2012). “Pengaruh Penggunaan Model Project Citizen dalam

Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Kesadaran Lingkungan Siswa”.

Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.

Rosnawati, H. (2013). “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Civic Skill Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.

Winataputra, U. (2001). “Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana


(6)

Lina Yulistian, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pendidikan IPS. Desertasi Doktor pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.