PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 KELAS IV DI SLB BC SUKAMANDI.

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IV SDLB Bagian C di SLB BC Sukamandi)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Khusus

Disusun oleh: Ema Sulistiowati

1106667

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI

KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 KELAS IV DI SLB BC SUKAMANDI

OLEH :

EMA SULISTIOWATI

1106667

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ema Sulistiowati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI

KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 Disetujui dan disahkan oleh pembimbing

Pembimbing I

Dr. Tjutju Soendari, M.Pd NIP. 195602141980032001

Pembimbing II

Drs. Nandi Warnandi, M.Pd. NIP. 19590525 198403 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus

Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP. 19560722 198501 1001


(4)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ema Sulistiowati: Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20.

Penelitian ini berawal dari identifikasi masalah yang ditemukan pada siswa tunagrahitaringan kelas IV SLB BC Sukamandi dalam pelajaran matematika tentang konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 yang masih rendah, hal itu ditunjukkan dengan nilai siswa yang belum mencapai KKM. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20. Rumusan masalahnya yaitu “Apakah penggunaan media himpunan garis dapat meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20” Dari rumusan masalah tersebut memunculkan suatu pertanyaan penelitian yaitu bagaimana kondisi awal siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 sebelum menggunakan media himpunan garis?, bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 dengan menggunakan media himpunan garis?, adakah peningkatan siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 sesudah menggunakan media himpunan garis? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran secara objektif tentang penggunaan media himpunan garis dalam meningkatkan pemahaman konsep pembagian bilangan bulat sampai 20. Subjek penelitian berjumlah tiga siswa. instrumen pengumpulan data menggunakan tes dan non tes.. Pelaksanaan penelitian dimulai dari refleksi awal, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang termuat dalam setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa 100 % siswa memperoleh nilai di atas KKM. Hal itu berarti media Himpunan Garis dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi Subang. Oleh karena itu disarankan bagi sekolah dapat membantu penggunaan media himpunan garis dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar siswa, guru sebagai pelaksana dalam meningkatkan hasil belajar matematika (materi pembagian bilangan bulat) diharapkan dapat menggunakan media himpunan garis yang melibatkan interaksi siswa dalam proses pembelajaran serta adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media himpunan garis pada materi pembagian bilangan bulat sehingga siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari hari.


(5)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Pembagian, tunagrahita, himpunan garis

ABSTRACT

Ema Sulistiowati: media use set lines to improve the students' mild mental retardation in understanding the concept of division of integers to 20.

This study begins with the identification of problems found in the fourth grade students tunagrahitaringan SLB BC Sukamandi in math on the concept of division of integers up to 20 is still low, it is indicated by the value of students who have not reached KKM. Under these conditions, researchers conducted a study with a class action title set line media use to improve students' ability to understand the concept of mild mental retardation integer division to 20. The formulation of the problem, namely "Is the use of a set of line media can improve mild mental retardation students in understanding the concept of the division of numbers rounded up to 20 "From the formulation of the problem led to a research question is how the initial conditions of mild mental retardation fourth grade students SLB BC Sukamandi in understanding the concept of division of integers up to 20 before using the media set the line ?, how the implementation process of learning to understand the concept of division of integers up 20 by using the media set the line ?, is there an increase in mild mental retardation fourth grade students SLB BC Sukamandi in understanding the concept of division of integers up to 20 after using the media set the line? The purpose of this study is to determine the description on the use of the media set the line in improving the understanding of the concept of division of integers to 20. Subjects numbered three students. data collection instruments using test and non-test .. The research starts from the initial reflection, planning, action, observation, and reflection contained in each cycle. Based on the results of the study concluded that 100% of students scoring above the KKM. That means the set of line media can improve the ability to understand the concept of division of integers up to 20 in the fourth grade student mild mental retardation SLB BC Sukamandi Subang. It is therefore recommended for school use of the media can help set the line in order to improve the learning ability of students, teachers practice in improving mathematics learning outcomes (material division of integers) are expected to use the media set the line that involves the interaction of students in the learning process as well as the follow-up to use the set of lines on material media integer division so that students can apply the results of their study in their daily lives.


(6)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20


(7)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ii

Ucapan Terima Kasih ………... iii

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Sasaran Tindakan ……….. 4

C. Identifikasi Masalah ……... 6

D. Rumusan Masalah ……….. 7

E. Tujuan Penelitian ……… 7

F. Kegunaan Penelitian ………... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ………. 10

B. Kerangka Berfikir ………... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ……….. 42

B. Setting Penelitian ………... 44

C. Subjek Penelitin ………. 44

D. Siklus Tindakan ……… 45

E. Variabel Penelitian ..………. 48

F. Instrumen pengumpulan data ………... 50

G.Teknik Pengolahan data ……… 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal ……… 54

B. Deskripsi Data Tindakan ………. 57

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 72

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ………. 87

B. Implikasi ... 87

C. Saran ... 89


(8)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran ………. 92

Riwayat Hidup ………... 138

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel klasifikasi tunagrahita ………. 22

Tabel 3.1 Fomat observasi ……… 47

Tabel 4.1 Data Awal Siswa ………... 55

Tabel 4.2 Data hasil tes awal ………. 56

Tabel 4.3 Data Tes Akhir Siklus I ………. 74

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil sebelum dan setelah Tindakan siklus I ……. 75

Tabel 4.5 Data Tes Akhir Siklus II ……… 75

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Tes Awal Tes Akhir Siklus I, II …………... 76

Tabel 4.7 Data Tes Akhir Siklus III ………... 77

Tabel 4.8 Perbandingan Tes Awal, siklus I,II dan III ……… 78

Tabel 4.9 Rekapitulasi Perencanaan Pembelajaran ………... 80

Tabel 4.10 Rekapitulasi proses tindakan ……… 81

Tabel 4.11 Rekapitulasi Observasi ………. 82


(9)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Kerangka Berpikir ... 40

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan... 43

Gambar 4.1 Grafik Data Nilai Sebelum Tindakan... 56

Gambar 4.2 Grafik Data Nilai Tes Akhir Siklus 1 ... 74

Gambar 4.3 Grafik Data Nilai Tes Akhir Siklus II... 76

Gambar 4.4 Grafik Data Nilai Tes Akhir Siklus III... 77


(10)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Penelitian ………... 90

Lampiran 2. Surat Rekomendasi ………... 94

Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian ………... 96

Lampiran 4. Jadwal Penelitian ………... 97

Lampiran 5. RPP Siklus I ………... 98

Lampiran 6. Hasil Kerja Peserta Didik Siklus I ………... 103

Lampiran 7. Format Observasi ………... 106

Lampiran 8. RPP Siklus II ………... 110

Lampiran 9. Hasil Kerja Peserta Didik Siklus II ………... 115

Lampiran 10. Format Observasi ………... 118

Lampiran 11. RPP Siklus III ………... 122

Lampiran 12. Hasil Kerja Peserta Didik Siklus III ………... 127

Lampiran 13. Format Observasi ………... 130

Lampiran 14. Instrumen Observasi ………... 134

Lampiran 15. Instrumen Tes ………... 136


(11)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Amanat hak atas pendidikan bagi anak penyandang kelainan atau ketunaan diterapkan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: “pendidikan khusus

merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,

mental, social”. Ketetapan Undang-Undang tersebut bagi anak penyandang kelainan sangat berarti karena member landasan yang kuat bahwa anak berkebutuhan khusus perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran.

Siswa tunagrahita adalah anak yang diidentifikasi memiliki tingkat kecerdasan yang sedemikian rendah (di bawah normal) sehingga untuk meniti tugas perkembangnaya memerlukan bantuan atau layanan khusus termasuk didalamnya kebutuhan program pendidikan dan bimbingannya. Bratanata (dalam Efendi, 2009, hlm. 88)

The American Association on Mental Deficiency (AAMD) memberikan

justifikasi tentang anak tunagrahita dengan merujuk pada kecerdasan secara umum dibawah rata-rata. Dengan kecerdasan yang sedemikian randah menyebabkan anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial pada setiap fase perkembangannya Hallahan dan Kauffman,1986, (dalam Soemantri, 2007,hlm. 104)

Berdasarkan kapabilitas kemampuan yang bisa dirujuk sebagai dasar pengembangan potensi anak tunagrahita dapat diukur dengan menggunakan


(12)

2

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes Stanford Binet dan Skala Weschler (WISC) yang diklasifikasikan menjadi: (a) anak tunagrahita ringan menurut Stanford Binet IQ 68-52 dan WISC IQ 69-55, (b) anak tunagrahita sedang menurut Stanford Binet IQ 51-36 dan WISC IQ 54-40, (c) anak tunagrahita berat menurut Stanford Binet 35-20 dan WISC IQ 39-25, (d) tunagrahita sangat berat menurut Stanford Binet >19 menurut WISC > 24 Blake (dalam Somantri, 2007, hlm. 108)

Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali anak berkebutuhan khusus tunagrahita ringan dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi ini diperlukan, agar mereka dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah-ubah, tidak pasti, dan kompetitif (Direktur PSLB, 2006, hlm. 101). Untuk dapat memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi serta memahami struktur dan hubungan yang terdapat dalam matematika diperlukan penguasaan konsep-konsep matematika.Konsep operasi bilangan dalam matematika adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Pada umumnya pembelajaran konsep operasi bilangan bagi sebagian anak berkebutuhan khusus tunagrahita ringan memerlukan penanganan khusus dan latihan yang berulang-ulang, terutama dalam menyelesaikan operasi pembagian yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan konsep operasi hitung lainnya (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian). Hal ini tampak pada saat mereka harus menyelesaikan operasi pembagian. mereka beranggapan penyelesaian dari operasi pembagian sangat panjang dan melelahkan. Sehingga jawaban yang di didapat tidak sesuai dengan keinginan, dikarenakan mereka asal menjawab, atau adanya keengganan untuk menyelesaikannya. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan cara


(13)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyampaian guru dalam mengajar berakibat munculnya keenganan bagi peserta didik. Kemampuan dalam penyampaian dan penguasaan materi berperan penting pada pemahaman peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Metode yang sering diterapkan untuk mengajarkan pembagian pada tahap awal yang dianggap sesuai adalah dengan menghubungkan pembagian ke dalam konsep pengurangan, yaitu dengan memandang pembagian sebagai pengurangan beruntun. Atau dengan memandang pembagian sebagai invers (operasi kebalikan) perkalian, Alexander (2009, hlm. 1). Melalui kedua cara tersebut, guru berharap semua siswa mampu melihat hubungan yang erat antara pembagian dan operasi dasar matematika yang lain. Penggunaan konsep ini sering diterapkan di sekolah, namun sering menimbulkan ketidaksukaan pada peserta didik tunagrahita ringan.

Siswa tunagrahita ringan pada dasarnya telah mengenal konsep penjumlahan dan pengurangan sejak mereka kelas II SDLB.Mereka juga telah memahami konsep perkalian sejak kelas III SDLB, serta dikenalkan konsep pembagian sejak awal masuk kelas IV SDLB hingga bilangan 10 pada semester 1. Artinya, ke-empat konsep dasar operasi bilangan sudah dikenalkan dan diterapkan. Namun mereka masih memiliki hambatan untuk menyelesaikan soal-soal pembagian ketika jumlah bilangan yang harus dihitung semakin banyak dan bilangan pembaginya semakin bervariasi.

Jumlah peserta didik tunagrahita ringan di kelas IV SDLB-BC Sukamandi ada tiga siswa, mereka masih mengalami hambatan ketika menyelesaikan soal-soal pembagian. Jika menyelesaikan soal pembagian dengan menerapkan metode pengurangan beruntun, hanya bisa dilakukan pada pembagian bilangan sampai 10. Lebih dari bilangan 10, siswa terlihat bingung dengan banyaknya angka yang harus dikurangi. Sehingga ada saja


(14)

4

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bilangan yang lupa atau terlewatkan untuk dikurangi, yang pada akhirnya siswa merasa lelah dan bosan. Sedangkan jika diterapkan metode pembagian sebagai invers dari perkalian, siswa paling tidak telah menguasai perkalian 2. . Dengan catatan seluruh perkalian setiap bilangan akan diingat-ingat, sehingga memakan waktu yang cukup lama. Demikian juga jika diterapkan dengan metode pembagian dengan teknik ke bawah. Metode ini memiliki tahapan yang cukup panjang untuk diterapkan pada anak dan masih membingungkan mereka, karena menggunakan tiga operasi hitung bilangan.

Dari hasil tes yang dilakukan pada peserta didik, nilai rata-rata yang diperoleh 46,6 Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 60 dari seluruh siswa yang mendapat nilai ≤ 60 ada 2 orang, dengan menggunakan metode kebalikan dari perkalian, berbagai upaya telah dilakukan untuk memecahkan permasalahan ini.

Keadaan seperti inilah yang membuat guru ingin melakukan tindakan alternatif dengan menggunakan media himpunan garis yang diharapkan memberikan kemudahan bagi siswa , sehingga pemahaman konsep pembagian bilangan benar-benar dapat dikuasai siswa sesuai dengan kemampuan yang telah dimilikinya. Dinyatakan oleh Alexander (2009, hlm. 1), bahwa: “... tahap untuk mengajarkan anak-anak mengenai konsep pembagian bergantung pada kemampuan (bukan pada umur) anak tersebut secara unik sehingga tidak dapat

dipaksakan dalam proses pengajarannya.”

Sangat disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda di dalam menyerap dan menerima pelajaran matematika khususnya dalam operasi pembagian bilangan. Dari ketiga siswa tunagrahita kelas IV SDLB-C keseluruhannya berbeda dalam memahami konsep pembagian. Namun keseluruhannya memiliki dasar membilang yang telah dikuasai dengan cukup baik, maka guru menggunakan media himpunan garis


(15)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk membantu meningkatkan kemampuan anak berkebutuhan khusus tunagrahita kelas IV dalam memahami konsep pembagian. Penggunaan media himpunan garis dapat diterapkan dalam bentuk permainan yang diharapkan memberikan kemudahan saat siswa tunagrahita ringan menyelesaikan soal-soal pembagian. Dalam hal ini digunakan warna-warna yang berbeda pada setiap himpunan yang menunjukkan bilangan pembagi, sedangkan garisnya peneliti menggunakan stik untuk memberikan kemudahan saat siswa tunagrahita ringan menghitung bilangan yang akan dibagi. Penggunaan media himpunan garis, akan terasa seperti bermain bagi siswa tunagrahita ringan . Sehingga mereka akan lebih bersemangat, bergembira, dan tumbuh motivasi yang tinggi pada saat menyelesaikan soal-soal pembagian.

B. Sasaran Tindakan

Berdasarkan fakta di lapangan peneliti menemukan peserta tunagrahita ringan kelas IV SDLB BC Sukamandi yang belum mampu memahami konsep pembagian. Sedangkan menurut kurikulum untuk siswa tunagrahita ringan kelas IV, pokok bahasan pembagian pada semester 1 sudah mulai dipelajari sampai pada membagi bilangan sampai 10. Setelah melakukan pengamatan dan disebabkan karena mereka belum memahami tentang konsep pembagian dan setelah peneliti amati ternyata cara menghitung siswa masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan membuat pagar-pagar atau garis sebagai pembilang sehingga merasa bingung apabila harus membuat garis-garis yang lebih banyak. Selain dari permasalahan tersebut, permasalahan lainnya yang peneliti amati adalah guru mengajar dengan metode ceramah ketika mengajarkan teknik membagi, guru kurang menggunakan media pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk belajar. Siswa hanya diberikan tugas untuk mengisi buku tugasnya. Siswa terlihat kurang memiliki


(16)

6

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semangat untuk mengikuti pelajaran matematika. Ketika peneliti bertanya tentang matematika, siswa berkata matematika adalah pelajaran yang sulit dimengerti. Permasalahan ini akhirnya menyebabkan pemahaman siswa khususnya pada pembagian menjadi rendah. dalam proses pembelajaran, Dari hasil pengamatan dalam pembelajaran matematika, siswa sudah mempelajari perkalian sampai 5, tetapi ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menghitung hasil perkalian. Sedangkan untuk pembagian siswa masih menggunakan cara-cara tradisional yang menurut penulis masih perlu dikembangkan agar proses belajar dapat berjalan dengan baik dan dengan perasaan yang gembira. Cara belajar pembagian di kelas IV masih dengan pengurangan berulang misalnya 20 : 2 maka penyelesaiannya adalah dengan mengurangi 10 dengan angka 3 sampai menghasilkan angka 0. Namun metode ini kurang efektif karena terlalu memakan waktu yang lama, mulai dari melakukan pengurangan yang berulang kali sampai dengan menghitung berapa kali pengurangan dilakukan. Selain itu sering merasa malas karena harus menyelesaikan soal dalam waktu yang lama. Dengan keadaan seperti itu, guru memberikan alternatif lain dengan menggunakan cara tradisional yang lain sebagai contoh 10 : 2, maka siswa membuat pagar sebanyak 10 kemudian melingkari setiap 2 pagar. Setelah itu siswa menghitung berapa banyak lingkaran yang dihasilkan untuk dijadikan jawaban.

Masalah-masalah yang dihadapi dengan metode ini siswa sering melakukan kesalahan dalam menuliskan jumlah pagar yang harus dibuat kadang terlalu banyak atau sedikit. Sehingga siswa menjadi bingung dan malas dengan banyaknya pagar yang harus dibuat. Maka dari itu diperlukan cara lain untuk dapat mengoptimalisasikan pembelajaran operasi pembagian di sekolah.


(17)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Identifikasi Masalah

Pembagian adalah konsep matematika yang dipelajari anak tunagrahita sejak kelas IV SDLB. Setelah menerima pelajaran penjumlahan, pengurangan dan perkalian pada kelas-kelas sebelumnya. Sebagaimana diungkapkan Alexander (2009, hlm. 1) bahwa, “Pembagian adalah konsep matematika utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak setelah mereka mempelajari operasi penambahan, pengurangan, dan perkalian”.

Sekalipun konsep pembagian telah diterima siswa kelas IV SDLB, namun kemampuan mereka dalam membagi bilangan masih sangat rendah dan masih mengalami kesulitan. Terutama untuk membagi bilangan di atas 10. Hal ini dikarenakan minat mereka yang rendah terhadap soal-soal pembagian. Minat yang rendah tumbuh, karena mereka merasa kesulitan menyelesaikan tugas-tugas dan selalu membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga timbul rasa bosan dan keengganan untuk menyelesaikan tugas. Kalaupun pada akhirnya mereka mau menyelesaikan tugas, hasil yang dicapaipun tidak optimal dan masih banyak kesalahan-kesalahan pada setiap poin soal yang dikerjakan siswa.

Konsep pembagian adalah dasar keterampilan matematika yang harus dikuasai siswa tunagrahita ringan untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya (SMPLB dan SMALB) dan sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari mereka nantinya. Namun, hal ini kurang mendapat respon penting dari siswa di kelas IV SDLB di SLB BC Sukamandi. Sehingga setiap mendapat tugas untuk menyelesaikan soal-soal pembagian, terjadi tawar menawar (keinginan untuk tidak mendapatkan tugas) dari siswa atau tawaran dari siswa untuk beralih pada penyelesaian tugas yang lain. Misalnya menyelesaikan soal penjumlahan atau soal pengurangan.


(18)

8

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kejadian ini sangat menarik untuk dicermati guru, sebagai salah satu permasalahan pembelajaran yang harus segera dicari jalan keluarnya. Untuk itu guru berupaya meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB – C dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan kelompok garis.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“ Apakah Penggunaan media himpunan garis dapat meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB – C dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 di SLB BC Sukamandi? ”Selanjutnya penulis ajukan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi awal siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB BC Sukamandi dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 , sebelum menggunakan media himpunan garis?

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 dengan menggunakan media himpunan garis pada siswa kelas IV SDLB-C di SLB BC sukamandi 3. Bagaimanakah hasil belajar siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB BC

Sukamandi dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 sesudah menggunakan media himpunan garis?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang tercantum dalam tujuan umum dan khusus penelitian. Berikut ini uraian tentang tujuan dari penelitian ini.


(19)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penggunaan media himpunan garis dalam

meningkatkan pemahaman konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 siswa kelas IV SDLB-C.

b. Tujuan khusus

1) Ingin mengetahui informasi tentang kondisi awal siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB- C dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 sebelum menggunakan media himpunan garis

2) Ingin memperoleh gambaran tentang jalannya proses pelaksanaan pembelajaran konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 dengan menggunakan media himpunan garis.

3) Ingin memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20.

2. KegunaanPenelitian

Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

a. Manfaat teoritis

Artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian dalam pembelajaran matematika, khususnya tentang pemahaman konsep pembagian bilangan bulat.

b. Manfaat praktis

Bermanfaat memberikan pengetahuan dan pengalaman terhadap pribadi danbagi berbagai pihak yang memerlukannya


(20)

10

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru, dan siswa serta seseorang untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain:

1) Bagi Guru atau Calon Peneliti

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran.

2) Bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran yang inovatif.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktek-praktek pembelajara agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

4) Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien.


(21)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20


(22)

42

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat Wardhani, dkk (2008, hlm. 1.4).

Arikunto (2012, hlm, 2−3) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas atau yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Classroom Action Research (CAR) yaitu, sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama dengan memahami prinsip-prinsip dan mampu menerapkannya. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah:

1. Tanpa mengubah situasi rutin dengan tidak perlu mengadakan waktu khusus dan mengganti jadwal yang sudah ada.

2. Tidak dilaksanakan dengan paksaan tetapi dengan sukarela, ingin melakukan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik

3. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis SWOT terdiri atas unsur S-Strength (kekuatan), W-Weaknesses (kelemahan), O-Opportunity (kesempatan), T-Threat (ancaman). Dilihat dari sudut guru yang menjalankan dan siswa yang dikenai tindakan.

4. Dilakukan dengan pengalaman dan berpijak pada unsur yang terkait dengan keseluruhan system yang terkait dengan objek yang digarap.


(23)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah, S- Specific ( khusus tidak terlalu umum), M-Managable (dapat dikelola atau dilaksanakan), A-Aceptable (dapat diterima lingkungan atau

Achievable dapat dicapai atau dijangkau), R- Realistik, (operasional,

tidak diluar jangkauan), T-Time (diikat oleh waktu, terencana).

Prosedur ini merupakan pedoman wajib dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui hasil yang ingin dicapai peneliti guna evaluasi pembelajaran sehingga lebih optimal. Secara garis besar di dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan

(observing), dan (4) refleksi (reflecting). Adapun siklus penelitian tindakan

kelas sebagai berikut:

SIKLUS II Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS I Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS III

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan


(24)

44

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1: Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi dari Arikunto, 2012, hlm, 16)

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini mengacu pada waktu dan tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan SLB BC Sukamandi Subang. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan :

1. Merupakan tempat peneliti mengajar, sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

2. Tidak mengganggu tugas mengajar peneliti

3. Tidak mengganggu proses belajar mengajar pada awal tahun pelajaran Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d Oktober 2014. Setting penelitian ini terpusat di kelas IV SDLB-C SLB BC Sukamandi.

C. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDLB-C SLB BC Sukamandi yang berjumlah 3 orang. Adapun karakteristik dari tiap subyek penelitian sebagai berikut:

1. SKT

Usia 15 tahun, Mampu memahami simbol matematika dengan baik, dapat membilang secara runtun hingga hitungan ke-50. Ia mampu menyelesaikan soal-soal penjumlahan dan pengurangan. Untuk soal perkalian walau tidak hafal namun SKT dapat menjawab soal dengan menggunakan media dan dalam pembagian masih perlu bantuan, walaupun hanya dipantau kadang-kadang.

2. BG

Usia 13 tahun, memahami simbol matematika, dapat membilang secara runtun hingga hitungan ke-50, namun harus selalu diperhatikan


(25)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyelesaikan soal-soal penjumlahan, pengurangan untuk perkalian dan pembagian masih terlihat bingung, dan sering terburu-buru dalam menghitung . walaupun sudah mengerti materi tetapi cara penulisan bilangan masih sering berantakan dan tidak berurutan letaknya.

3. SL

Usia 13 tahun, sudah memahami simbol, dapat membilang secara runtun dengan baik hingga hitungan ke-20. Ia mampu menyelesaikan soal-soal penjumlahan dan pengurangan. Untuk soal perkalian dan pembagian masih memerlukan bantuan.

D. Siklus Tindakan

Desain atau rancangan penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Himpunan Garis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan Dalam Memahami Konsep Pembagian Bilangan Bulat Sampai 20” menggunakan 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: 1. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

2. Tindakan (Acting) 3. Pengamatan (Observing) 4. Refleksi (Reflecting)

a. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning).

Pada tahap menyusun rancangan tindakan, hal-hal yang dilakukan peneliti adalah:

1) Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas

2) Menyusun pedoman observasi untuk pengumpulan data 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

4) Menyusun skenario pembelajaran dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas

5) Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran 6) Mempersiapkan ruang kelas


(26)

46

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dalam tiga siklus

8) Mengolah hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung

9) Menyusun laporan hasil Penelitian tindakan Kelas

b. Tindakan (Acting).

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 3 siklus. Hal-hal yang dilakukan peneliti dalam Tindakan Siklus 1, Siklus 2 dan siklus 3 direncanakan sesuai dengan skenario sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

a) Membuka pelajaran b) Melakukan apersepsi

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

d) Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari 2) Kegiatan inti

a) Siswa memperhatikan penjelasa guru tentang materi yang disampaikan

b) Siswa mengamati media yang telah disiapkan

c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang penggunaan media himpunan garis dalam menyelesaikan soal pembagian.

d) Guru membimbing siswa mendemonstrasikan penggunaan media himpunan garis.

e) Guru memberikan soal pembagian kepada seluruh siswa

f) Selama kegiatan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran menggunakan format observasi. 3) Kegiatan akhir

a) Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan dan materi yang belum dipahami siswa

b) Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya c) Menutup pembelajaran dengan berdo,a dan memberi salam


(27)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai observer, dan kepala sekolah. Seluruh kegiatan yang dilakukan harus dicatat dalam format yang telah disediakan. Hal-hal yang harus dilakukan peneliti adalah:

1) Mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran.

2) Mencatat semua reaksi siswa yang timbul selama pembelajaran. 3) Mencatat tingkat ketercapaian hasil belajar pada setiap siswa. 4) Mengumpulkan data siswa selengkapnya selama pembelajaran. 5) Peneliti sebagai guru melakukan “pengamatan balik” selama

pembelajaran berlangsung.

Format yang peneliti gunakan dalam penelitian ini sebagaimana terlihat pada tabel 3.1 berikut:

Dimensi Aspek Yang Diamati

Kesesuaian Baik 3 Sedang 2 Kurang 1 Penggunaan media himpunanGaris mendorong kelancaran proses pembelajaran

1. Tingkat peran aktif peserta didik dalam mengikuti pembelajaran 2. Konsentrasi peserta

didik dalam mengikuti jalannya pembelajaran 3. Keterampilan

menggunakan media himpunan garis

Penggunaan media himpunan garis menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan rasa senang

4. Rasa senang peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran 5. Melibatkan peserta didik

dalam mengikuti proses pembelajaran

6. Kepuasan peserta didikmengikuti

pembelajaran Efektifitas

pembelajaran dengan menggunakan media himpunan garis

7. Kemauan peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran 8. Semangat peserta didik

dalam berupaya memahami materi pembelajaran


(28)

48

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Kemudahan peserta

didik dalam mempelajari materi pembelajaran Efektifitas Media

Himpunan Garis

10. Ukurannya proporsional sesuai usia peserta didik 11. Tampilan dan Warna

menarik perhatian peserta didik.

12.Terbuat dari bahan yang aman dan mudah digunakan

13.Efektifitas dalam pembelajaran

14.Ketepatan penggunaan 15.Partisipasi peserta didik

dalam menggunakan media pembelajaran

Jumlah

Tabel 3.1

Format observasi penggunaan media himpunan garis

Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan, penelitian dalam hal ini guru melakukan diskusi guna mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sehingga dapat dianalisa. Masalah yang masih perlu ditingkatkan dapat diperbaiki pada pelaksanaan tindakan selanjutnya dan yang sudah dianggap baik dapat dipertahankan.

d. Refleksi (Reflecting).

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada setiap tindakan. Selain untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa, analisis juga dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar di kelas pada setiap tindakan berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi terhadap hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, maka guru akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak Jika hasil belajar belajar, aktivitas siswa, dan performansi guru sesuai dengan indikator (meningkat), maka media himpunan garis yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswadan apabila hasil belajar siswa


(29)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merencanakan tindakan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Hal-hal yang menjadi bahan diskusi adalah:

1) Guru peneliti sekaligus guru pelaksana tindakan melakukan evaluasi diri dengan mengungkapkan apa yang sudah berjalan baik dan apa yang belum tercapai.

2) Guru observer dan kepala sekolah mengungkapkan hasil pengamatan dan memberikan saran perbaikan.

3) Mencatat hal-hal yang harus diperbaiki untuk tindakan siklus berikutnya.

E. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. yang merupakan variabel bebas adalah media himpunan garis yaitu, Himpunan garis yang dipisah-pisah menjadi bagian himpunan atau anggota himpunan (Karso, 2004, hlm. 547). Media yang digunakan dalam pembelajaran matematika khususnya materi pembagian. Media ini terbuat dari kertas berbentuk lingkaran yang berdiameter 10 cm sebagai himpunan dan beberapa stik yang digunakan untuk menunjukan anggota himpunan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan media himpunan garis untuk menyelesaian soal pembagian contohnya 12 :4 adalah:

1) Siswa harus mengambil kartu sebanyak 4 buah. 2) Semua kartu harus ditata rapi berjajar ke samping.


(30)

50

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Stik disimpan rata secara berurutan ke dalam kartu. Hingga setiap kartu memperoleh 3 stik. Dan jawaban dari 12: 4 = 3

Variabel terikat adalah kemampuan memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20. “Kemampuan mengungkapkan bagaimana peserta didik memahami konsep yang diekspresikan dalam bentuk angka dan bagaimana peserta didik dapat berfikir dan menalar angka-angka”. Kemampuan ini dapat menunjang cara berfikir yang cepat, tepat dan cermat yang sangat mendukung keterampilan peserta didik dalam memahami simbol-simbol dalam matematika. Menurut Nyimas Aisyah, dkk (2007:5-6) “Kemampuan menghitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan seharihari, dapat dikatakan bahwa dalam semua aktifitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan ini”. Kemampuan mengopreasikan bilangan meliputi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Sedang menurut David Glover (2006:20) “pembagian (division) berarti mencari berapa

banyak suatu bilangan dapat dibagi habis dengan bilangan lain. Jawabannya disebut kuosien (hasil bagi). Jika bilangan pertama tidak dapat dibagi dengan bilangan kedua, akan ada sisa”. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah pengurangan yang berulang. Khususnya pemahaman konsep pembagian bilangan bulat sampai 20.


(31)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mempermudah dipahami. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut, yaitu dengan menggunakan teknik non tes dan tes.

1. Teknik Non tes

Teknik non tes dilakukan melalui observasi. Kerlinger (dalam Abdurrahman, dkk 2009, hlm. 8-9) mengemukakan bahwa secara sederhana observasi dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dan baku untuk memperoleh data. Observasi teknik non tes digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan melihat indikator yang sudah ditentukan oleh peneliti. Selain aktivitas siswa, observasi dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dalam menerapkan konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 dengan penggunaan media himpunan garis yang masing-masing indikator telah ditentukan oleh peneliti. Teknik non tes dipergunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat kualitatif. Pada tahap ini, peneliti sebagai guru yang mengajar. Sedangkan teman sejawat sebagai observer terhadap aktivitas siswa maupun kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Cara kerja observer mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru dilakukan dengan cara memberi rentang nilai antara 1 ---- 3 pada lembar observasi, kemudian dihitung skor nilai yang diperoleh dengan menggunakan rumus yang sudah ditentukan. Adapun instrumen non tes yang digunakan pada peelitian ini adalah sebagai berikut;

Dimensi Aspek Yang Diamati

Kesesuaian Baik 3 Sedang 2 Kurang 1 Penggunaan media himpunanGaris mendorong kelancaran proses pembelajaran

1. Tingkat peran aktif peserta didik dalam mengikuti pembelajaran 2. Konsentrasi peserta didik


(32)

52

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran

3. Keterampilan

menggunakan media

himpunan garis Penggunaan media himpunan garis menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan rasa senang

4. Rasa senang peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

5. Melibatkan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

6. Kepuasan peserta

didikmengikuti pembelajaran Efektifitas pembelajaran dengan menggunakan media himpunan garis

7. Kemauan peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran

8. Semangat peserta didik dalam berupaya memahami materi pembelajaran 9. Kemudahan peserta didik

dalam mempelajari materi pembelajaran

Efektifitas Media Himpunan Garis

10. Ukurannya proporsional sesuai usia peserta didik 11. Tampilan dan Warna

menarik perhatian peserta didik.

12.Terbuat dari bahan yang

aman dan mudah

digunakan

13.Efektifitas dalam

pembelajaran

14.Ketepatan penggunaan 15.Partisipasi peserta didik

dalam menggunakan media pembelajaran

Jumlah

2. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data nilai siswa, guna mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika melalui penggunaan media himpunan garis. Data yang diperoleh melalui teknik tes berupa data kuantitatif. Pada tahap ini, peneliti bekerjasama dengan guru membuat instrument tes untuk dikerjakan siswa mengenai materi yang sudah diajarkan. Hasil yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus yang sudah ditentukan. Peneliti sebagai guru yang


(33)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

psikomotor siswa dalam proses pembelajaran.

Instrumen tes siklus I

Instrumen tes siklus II

Instrumen tes siklus III

Kerjakanlah soal dibawah ini! 1. 4 : 2 =… 2. 6 : 2 =… 3. 4 : 4 =… 4. 6 : 3=… 5. 8 : 4 =… 6. 8 : 2 = … 7. 10 : 5 = … 8. 12 : 3 = … 9. 15 : 3 = … 10 .16 : 2 = …

Kerjakanlah soal dibawah ini!

1. 6 : 3 =… 2. 8 : 2 =… 3. 9 : 3 =…

4. 10 : 2 =…

5. 10 : 5 =…

6. 15 : 5 =…

7. 14 : 7 =… 8. 16 : 4 =… 9. 16 : 2 =…

10. 18 : 3 =…

Kerjakanlah soal dibawah ini!

1. 8 : 2 = … 2. 10 : 5 = … 3. 12 : 3 = … 4. 15 : 3 = … 5. 16 : 2 = … 6. 9 : 3 = … 7. 10 : 2= … 8. 15 : 5 = … 9. 20 : 2 = … 10.20 : 5 = …

G. Teknik Pengolahan Data untuk Hipotesis Tindakan / Pertanyaan Teknik analisis data

Teknik analisis data dari penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Himpunan Garis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan Dalam Memahami Konsep Pembagian Bilangan Bulat Sampai 20” adalah:

1. Reduksi data, adalah proses penyederhanaan data yang diperoleh melalui pengamatan dengan cara memilih data sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

2. Paparan data berupa urutan dari semua data yang telah dipaparkan. 3. Penyimpulan, berupa pernyataan kalimat yang singkat dan padat tetapi

mengandung pengertian yang luas.

Hipotesis tindakan dalam penelitian yaitu “Jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media himpunan garis , maka pemahaman konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB-C di SLB Sukamandi akan meningkat”


(34)

87

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam tiga siklus tentang pemahaman konsep pembagian bilangan bulat bagi anak tunagrahita ringan dengan menggunakan media himpunan garis, dapat dilihat adanya perubahan posistif pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi akhir siswa pada pembelajaran yang pada awalnya mereka tidak tertarik pada materi atau mata pelajaran matematika khususnya pembagian tidak lagi tampak pada seluruh peserta didik dan keinginan belajar mulai meningkat.

Pada awalnya penggunaan media himpunan garis membuat siswa bingung tetapi dengan penjelasan dan penerapannya akhirnya siswa dapat menggunakan media tersebut dengan baik. Dengan menggunakan media himpunan garis yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas pada pembelajaran pembagian bilangan bulat sampai 20 dirasakan berhasil, dilihat dari perolehan nilai evaluasi yang dilakukan peneliti selama penelitian berlangsung dan mengalami peningkatan.

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman konsep pembagian bilangan bulat bagi peserta dididk tunagrahita ringan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata- rata siswa sebelum adanya perlakuan dan nilai rata-rata siswa setelah menggunakan media himpunan garis yaitu nilai rata-rata awal 46.6 , pada siklus I menjadi 60, siklus II 66,7 dan siklus III menjadi 83.3.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran dengan menggunakan media himpunan garis dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika khususnya materi pembagian . Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya


(35)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014 dan kamis, 14 Agustus 2014. Siklus II dilaksanakan pada hari selasa,26 Agustus 2014 dan 28 Agustus 2014 dan siklus III dilaksanakan pada 09 September dan 11 September 2014. Adapun indikatornya adalah : Menghitung pembagian bulat sampai 20 dengan menggunakan media himpunan garis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoretis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoretis

Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan penguasaan operasi hitung pembagian menggunakan media himpunan garis dapat dipertimbangkan untuk menambah variasi pembelajaran bagi guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Hasil penelitian ini memperkuat teori yang menyatakan bahwa melalui media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Karena dengan demikian proses pembelajaran melibatkan interaksi antara siswa dan lingkungan. Hal ini mengindikasikan kedalaman dan keleluasaan dari pemahaman siswa terhadap materi tertentu sebagai hasil dari proses belajar.

2. Implikasi Praktis

Penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media himpunan garais dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa khususnya pada materi pembagian bilangan bulat . Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan prestasi dan hasil belajar siswa yang akan dicapai.

Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan media yang tepat bagi siswa. Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu dalam menghadapi permasalahan


(36)

89

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan hasil belajar siswa terutama untuk mengatasi masalah peningkatan hasil belajar siswa, yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media himpunan garis pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi tahun pelajaran 2013 / 2014, saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa SLB BC Sukamandi pada khususnya sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah

Membantu penggunaan media himpunan garis dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar siswa.

2. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika (materi pembagian bilangan bulat) diharapkan dengan menggunakan media himpunan garis dapat melibatkan interaksi siswa dalam proses pembelajaran.

b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan pembelajaran matematika.

c. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media himpunan garis pada materi pembagian bilangan bulat.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari hari.


(37)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20


(38)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aisyah, Nyimas, dkk. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Azhar Arsyad. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Alexander. (2009). Cara Mengajar Operasi Pembagian. [Online]. Tersedia:

http://sigmetris.com [24 Februari 2011].

Arief S. Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, dan Suhardjono. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003).

Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pendidikan Nasional Jakarta

Dimyati & Mulyono. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa. (2006). Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa Tunagrahita Ringan (SDLB-C). Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Efendi, (2009), Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, Jakarta: Bumi Aksara

Glover,( 2006). Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika : Volume 1 AF

(terjemahan). Bandung : Grafindo Media Pratama.

Glover, (2006). Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika : Volume1GP

(terjemahan). Bandung : Grafindo Media Pratama.

I.G.A.K. Wardani. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. I.G.A.K . Wardani. (2008). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Universitas


(39)

Karso. (2004). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Kristiyono, (2008). Mahir Perkalian dan Pembagian Bilangan dasar Melalui Metode Permainan Kartu. Dalam Jurnal Pendidika Penabur [Online]. No. 10 (7), 10 halaman. Tersedia: http://www.google.com [24 Februari 2011].

Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta: FIP UNY.

Muslich, (2009). Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional: Melaksanakan

PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Prasasti dan Prasetya, Irawan. (2005). Media Sederhana. Jakarta: PAU Dirjen Dikti Depdiknas.

Ruseffendi, E.T. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud. Slameto, (2010) Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta

Rineka Cipta

Somantri, (2007) Psikologi AnakLuar Biasa, Bandung: Refika Aditama

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(40)

(1)

88

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdiri dari 3 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 Agustus 2014 dan kamis, 14 Agustus 2014. Siklus II dilaksanakan pada hari selasa,26 Agustus 2014 dan 28 Agustus 2014 dan siklus III dilaksanakan pada 09 September dan 11 September 2014. Adapun indikatornya adalah : Menghitung pembagian bulat sampai 20 dengan menggunakan media himpunan garis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoretis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoretis

Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan penguasaan operasi hitung pembagian menggunakan media himpunan garis dapat dipertimbangkan untuk menambah variasi pembelajaran bagi guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Hasil penelitian ini memperkuat teori yang menyatakan bahwa melalui media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Karena dengan demikian proses pembelajaran melibatkan interaksi antara siswa dan lingkungan. Hal ini mengindikasikan kedalaman dan keleluasaan dari pemahaman siswa terhadap materi tertentu sebagai hasil dari proses belajar.

2. Implikasi Praktis

Penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media himpunan garais dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa khususnya pada materi pembagian bilangan bulat . Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan prestasi dan hasil belajar siswa yang akan dicapai.

Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan media yang tepat bagi siswa. Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu dalam menghadapi permasalahan


(2)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan hasil belajar siswa terutama untuk mengatasi masalah peningkatan hasil belajar siswa, yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media himpunan garis pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi tahun pelajaran 2013 / 2014, saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa SLB BC Sukamandi pada khususnya sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Membantu penggunaan media himpunan garis dalam rangka meningkatkan kemampuan belajar siswa.

2. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika (materi pembagian bilangan bulat) diharapkan dengan menggunakan media himpunan garis dapat melibatkan interaksi siswa dalam proses pembelajaran.

b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan pembelajaran matematika.

c. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media himpunan garis pada materi pembagian bilangan bulat.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari hari.


(3)

90

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20


(4)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aisyah, Nyimas, dkk. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Azhar Arsyad. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Alexander. (2009). Cara Mengajar Operasi Pembagian. [Online]. Tersedia:

http://sigmetris.com [24 Februari 2011].

Arief S. Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian,

Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, dan Suhardjono. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pendidikan Nasional Jakarta

Dimyati & Mulyono. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa Tunagrahita Ringan (SDLB-C). Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Efendi, (2009), Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, Jakarta: Bumi Aksara

Glover,( 2006). Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika : Volume 1 AF (terjemahan). Bandung : Grafindo Media Pratama.

Glover, (2006). Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika : Volume1GP (terjemahan). Bandung : Grafindo Media Pratama.

I.G.A.K. Wardani. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. I.G.A.K . Wardani. (2008). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Universitas


(5)

91

Karso. (2004). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Kristiyono, (2008). Mahir Perkalian dan Pembagian Bilangan dasar Melalui Metode Permainan Kartu. Dalam Jurnal Pendidika Penabur [Online]. No. 10 (7), 10 halaman. Tersedia: http://www.google.com [24 Februari 2011].

Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta: FIP UNY.

Muslich, (2009). Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional: Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Prasasti dan Prasetya, Irawan. (2005). Media Sederhana. Jakarta: PAU Dirjen

Dikti Depdiknas.

Ruseffendi, E.T. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud. Slameto, (2010) Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta

Rineka Cipta

Somantri, (2007) Psikologi AnakLuar Biasa, Bandung: Refika Aditama

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN I KARANGDUREN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 12 132

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN DENGAN BONEKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

2 14 29

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT.

1 10 37

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN 1-5 PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Single Subject Research (SSR) Terhadap Siswa Kelas dua di SLB Bandung Raya.

0 1 35

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 33

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 141

PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 KELAS IV DI SLB BC SUKAMANDI - repository UPI S PLB 1106667 Title

2 6 3

MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT Muhammad Sholahuddin Arif

0 0 8

PENGARUH MEDIA GARIS BILANGAN TIMBUL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURANG DAN MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNANETRA KELAS IV SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 19