Gambaran Kekebalan Terhadap Stres Pada Siswa Kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008/2009 Menjelang Ujian Nasional 2009.

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN KEKEBALAN TERHADAP STRES PADA SISWA KELAS III SEKOLAH MENENGAH UMUM TARUNA BAKTI BANDUNG TAHUN AJARAN 2008 / 2009 MENJELANG UJIAN NASIONAL 2009

Mery Kristianti, 2009; Pembimbing : dr. Jan Piter T. Sihombing, Sp.KJ., M.Kes.

Stres terjadi apabila orang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan mengancam kesehatan fisik ataupun psikologisnya. Peristiwa tersebut biasanya dinamakan stresor, dan reaksi orang terhadap peristiwa tersebut dinamakan respons stres.

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kekebalan terhadap stres dan faktor – faktor yang dapat menjadi stresor pada siswa kelas III Sekolah Menengah Umum Taruna Bakti Bandung tahun ajaran 2008 / 2009 menjelang ujian nasional 2009.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan skala Smith dan Miller. Sebanyak 80 orang siswa diberikan kuesioner yang berjumlah 20 pertanyaan dan juga skala Smith dan Miller untuk mengetahui kekebalan responden terhadap stres. Skala Smith dan Miller mempunyai 20 pertanyaan dengan tiap jawaban mempunyai rentang nilai antara 1 sampai 5. Apabila nilai responden kurang dari 30 menunjukkan responden kebal terhadap stres, sedangkan apabila nilai lebih dari 30 maka responden kurang kebal terhadap stres. Data yang diambil adalah kekebalan terhadap stres dan faktor – faktor yang dapat menjadi stresor. Analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian dari kuesioner didapatkan nilai yang tinggi pada responden yang sukar berkonsentrasi sebanyak 33 orang (41,25%), responden yang merasa kesulitan mengatur waktu belajar sebanyak 40 orang (50%), responden yang tidak memiliki seseorang yang membantunya dalam pelajaran sebanyak 35 orang (43,75%), responden yang merasa ada yang membencinya sebanyak 36 orang (45%), dan responden yang jarang berolahraga sebanyak 32 orang (40%). Selain itu didapatkan juga hasil skala Smith dan Miller yaitu siswa dengan kekebalan terhadap stres sebanyak 23 orang (28,75%) dan siswa yang kurang kebal terhadap stres sebanyak 57 orang (71,25%).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kekebalan terhadap stres pada siswa kelas III Sekolah Menengah Umum Taruna Bakti Bandung tahun ajaran 2008 / 2009 menjelang ujian nasional 2009 cukup rendah dengan gambaran kekebalan terhadap stres mayoritas berada pada siswa yang kurang kebal terhadap stres dan faktor yang rentan menjadi stresor adalah faktor yang berasal dari lingkungan pendidikan dan hubungan antara interpersonal, kesehatan, dan kebiasaan.


(2)

v ABSRACT

THE ILLUSTRATION OF THE IMMUNITY OF STRESS OF THE 3RD GRADE TARUNA BAKTI BANDUNG SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

IN PERIOD 2008/2009 IN APPROACH TO THE 2009 NATIONAL EXAM

Mery Kristianti, 2009; Supervisor: dr. Jan Piter T. Sihombing, Sp.KJ., M. Kes. Stress occurs when people face an occurrence which they feel threaten their physical or psychological health. The occurrence is called as stressor, and the reaction of people to the occurrence is stress response.

The purpose of this research is to comprehend the percentage of the illustration of the immunity of stress and factors which were able to be the stressor to the third grade Bandung Senior High School in period 2008/2009 in approach to 2009 national exam.

This research used observational descriptive analytical method with data taken by questionnaire and Smith and Miller scale. There were 80 students given the questionnaire containing 20 questions, and Smith and Miller scale to examine the respondents’ immunity of stress. Smith and Miller scale contain 20 questions with score scale from1-5 for each answer. If the respondent’s score is less than 30, the result shows that the respondent is insusceptible to stress; while if the score is more than 30, the result shows that the respondent is less insusceptible to stress. The data parameter used in this research was the immunity of stress and factors which were able to be the stressor.

The questionnaire showed the result that there were 33 respondents (41,25%) who difficultly concentrate, 40 respondents (50%) who difficultly manage their time to study, 35 respondents (43,75%) who did not have anyone to help them study at home, 36 respondents (45%) who felt that somebody dislike them, and 32 respondents (40%) who rarely sported. In addition, Smith and Miller scale showed the result that there were 23 respondents (28,75%) who were insusceptible to stress and 57 respondents (71,25%) who were less insusceptible to stress.

The conclusion of this research is that the degree of the immunity of stress to the third grade Taruna Bakti Bandung Senior High School students in period 2008/2009 in approach to the 20 national exam was low with an illustration of the immunity of stress and factors which relatively be the stressor were factors which were related to education environment and relations among individual, health, and habits.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres ... 5

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Karakteristik Peristiwa Stres ... 6


(4)

ix

2.1.2.b Dapatnya Dikendalikan ... 7

2.1.2.c Dapatnya Diperkirakan ... 8

2.1.2.d Menantang Batas – Batas Manusia ... 8

2.1.2.e Konflik Internal ... 9

2.1.3 Reaksi Psikologis Terhadap Stres ... 10

2.1.3.a Kecemasan ... 10

2.1.3.b Kemarahan dan Agresi ... 11

2.1.3.c Apati dan Depresi ... 11

2.1.3.d Gangguan Kognitif ... 12

2.1.4 Reaksi Fisiologis Terhadap Stres ... 13

2.1.4.a Respon Stres Fisiologis ... 13

2.1.4.b Stres dan Penyakit ... 17

2.1.4.b.1 Stres Terhadap Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi ... 17

2.1.4.b.2 Stres Terhadap Sistem Imun ... 18

2.1.4.b.3 Stres dan Tidur ... 19

2.1.5 Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan ... 22

2.1.5.a Jalur Langsung ... 22

2.1.5.a.1 Rangsangan Berlebih yang Kronis ... 23

2.1.5.a.2 Sistem Kekebalan ... 23

2.1.5.b Jalur Interaktif ... 24

2.1.5.c Jalur Perilaku Sehat ... 24

2.1.5.d Jalur Perilaku Sakit ... 25

2.1.6 Teori Dasar Stres ... 26

2.1.6.a Teori Psikoanalitik ... 26

2.1.6.b Teori Perilaku ... 26

2.1.6.c Gaya Kepribadian ... 27

2.1.6.c.1 Ketabahan Hati ... 28

2.1.6.c.2 Pola Tipe A (Type A Behavioral Pattern) ... 28

2.1.7 Penanggulangan Stres ... 30


(5)

x

2.1.7.b Strategi Terfokus Emosi ... 31

2.1.7.c Mekanisme Pertahanan Sebagai Strategi Terfokus Emosi ... 33

2.1.7.c.1 Represi ... 33

2.1.7.c.2 Rasionalisasi ... 35

2.1.7.c.3 Pembentukan Reaksi ... 35

2.1.7.c.4 Proyeksi ... 35

2.1.7.c.5 Intelektualisasi ... 35

2.1.7.c.6 Penyangkalan ... 36

2.1.7.c.7 Pengalihan ... 36

2.1.8 Menangani Stres ... 37

2.1.8.a Teknik Perilaku ... 38

2.1.8.b Teknik Kognitif ... 39

2.1.9 Gangguan Stres Paskatraumatik dan Gangguan Stres Akut ... 39

2.1.5.a Etiologi ... 42

2.1.4.b.1 Stresor ... 42

2.1.4.b.2 Faktor Psikodinamika ... 42

2.1.4.b.3 Faktor Biologis ... 43

2.1.5.b Kriteria Menurut Diagnostik and Statistic Manual of Mental Disorder edisi ke 4 (DSM – IV) ... 44

2.1.5.c Peranan Trauma dalam Gangguan Paskatraumatik ... 47

2.1.4.b.1 Bencana Alam ... 47

2.1.4.b.2 Makian atau Pelecehan ... 48

2.1.4.b.3 Trauma akibat Perang ... 48

2.1.4.b.4 Peristiwa Traumatik Umum ... 49

2.1.5.d Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Stres Paskatraumatik 49 2.1.5.e Perawatan pada Gangguan Stress Paskatraumatik ... 50

2.2 Masa Remaja ... 53

2.2.1 Ciri – Ciri Masa Remaja ... 53

2.2.2 Remaja dan Orang Tua ... 56

2.2.3 Remaja dan Lingkungan Sosial ... 57


(6)

xi

2.3 Standar Kelulusan Ujian Nasional 2009 ... 60

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 61

3.2 Subyek Penelitian ... 61

3.3 Instrumen Penelitian ... 61

3.4 Pengumpulan Data ... 62

3.5 Tahapan Wawancara ... 62

3.6 Analisis Data ... 62

3.7 Teknik Penyajian dan Pengolahan Data ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Kuisioner ... 64

4.1.1.a Identitas Responden ... 64

4.1.1.b Hubungan dengan Keluarga ... 65

4.1.1.c Hubungan dengan Lingkungan Pendidikan ... 67

4.1.1.d Hubungan dengan Interpersonal, Kesehatan, dan Kebiasaan ... 70

4.1.2 Skala Smith dan Miller ... 74

4.2 Pembahasan ... 74

4.2.1 Kuisioner ... 74

4.2.1.a Identitas Responden ... 74

4.2.1.b Hubungan dengan Keluarga ... 75

4.2.1.c Hubungan dengan Lingkungan Pendidikan ... 76

4.2.1.d Hubungan dengan Interpersonal, Kesehatan, dan Kebiasaan ... 78

4.2.2 Tingkat Kecemasan Responden ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 81


(7)

xii

5.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 85


(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perilaku Tipe A. Beberapa perilaku yang menandai orang yang rentan terhadap penyakit jantung koroner ... 29 Tabel 4.1. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Salah satu atau kedua orang tua saya telah meninggal” ... 65 Tabel 4.2. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Orang tua saya

sudah bercerai” ... 66 Tabel 4.3. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Orang tua selalu

membandingkan saya dengan saudara saya yang lebih baik” ... 66 Tabel 4.4. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya tidak nyaman berada di rumah” ... 66 Tabel 4.5. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya sangat menyayangi tiap anggota keluarga saya” ... 67 Tabel 4.6. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya tidak menyukai pelajaran-pelajaran di sekolah” ... 67 Tabel 4.7. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya sukar

berkonsentrasi” ... 68 Tabel 4.8. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya merasa

kesulitan mengatur waktu belajar” ... 68 Tabel 4.9. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya memiliki seseorang yang membantu saya dalam pelajaran” ... 69 Tabel 4.10. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya mengalami kesulitan memahami pelajaran-pelajaran di sekolah” ... 69 Tabel 4.11. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya merasa ada guru yang tidak menyukai saya” ... 69 Tabel 4.12. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya merasa

disayangi” ... 70 Tabel 4.13. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya tidak


(9)

xiv

Tabel 4.14. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya tertutup pada orang lain” ... 71 Tabel 4.15. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya sulit

memaafkan orang lain” ... 71 Tabel 4.16. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Kesehatan saya terganggu akhir –akhir ini” ... 71 Tabel 4.17. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya merasa ada seseorang yang membenci saya” ... 72 Tabel 4.18. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya jarang

berolahraga” ... 72 Tabel 4.19. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya memiliki cukup waktu untuk menyegarkan pikiran” ... 73 Tabel 4.20. Distribusi jawaban responden tentang pernyataan “Saya sering

merokok” ... 73 Tabel 4.21. Distribusi nilai Skala Smith dan Miller responden ... 74


(10)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Fight or Flight Response ... 13

Gambar 2.2. Struktur otak ini berperan dalam mengaktifkan atau menonaktifkan fight or flight Response ... 16

Gambar 2.3. Pengaruh orang yang bersikap pesimistik kan berakibat pada melemahnya kesehatan ... 27

Gambar 2.4. Pengaruh perilaku tipe A yang dapat memberikan kontribusi pada penyakit jantung koroner ... 29

Gambar 2.5. Veteran perang dengan gangguan stres paskatraumatik menunjukkan peningkatan aliran darah pada nukleus amygdala saat ditanya untuk membayangkan adegan peperangan menggunakan PET Scan ... 48

Gambar 2.6. Magnetic Resonance Imaging menunjukkan atrofi dari hipokampus dari orang dengan gangguan stres paskatraumatik (kanan) dibandingkan seseorang tanpa gangguan ini (kiri) ... 50

Gambar 4.1. Grafik distribusi Jenis Kelamin Responden ... 64

Gambar 4.2. Grafik distribusi Umur Responden ... 65


(11)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner ... 85 Lampiran 2. Skala Smith dan Miller ... 86


(12)

86

Lampiran 1. Kuisioner

rahasia Kuisioner

Jenis kelamin : L/P

Usia :

Anak ke : dari bersaudara

no Pernyataan Ya Tidak

1 Salah satu atau kedua orang tua saya telah meninggal

2 Orang tua saya sudah bercerai

3

Orang tua selalu membandingkan saya dengan saudara saya yang lebih

baik

4 Saya tidak nyaman berada di rumah

5 Saya sangat menyayangi tiap anggota keluarga saya 6 Saya tidak menyukai pelajaran – pelajaran di sekolah

7 Saya sukar berkonsentrasi

8 Saya merasa kesulitan mengatur waktu belajar 9 Saya memiliki seseorang yang membantu saya dalam pelajaran 10 Saya mengalami kesulitan memahami pelajaran – pelajaran di sekolah 11 Saya merasa ada guru yang tidak menyukai saya

12 Saya merasa disayangi

13 Saya tidak diterima di lingkungan saya

14 Saya tertutup pada orang lain

15 Saya sulit memaafkan orang lain

16 Kesehatan saya terganggu akhir – akhir ini 17 Saya merasa ada seseorang yang membenci saya

18 Saya jarang berolahraga

19 Saya memiliki cukup waktu untuk menyegarkan pikiran


(13)

87

Lampiran 2. Skala Smith Dan Miller

Petunjuk: dibawah ini terdapat 20 pertanyaan, masing-masing pernyataan diberi nilai 1 s/d 5. Angka 1 berarti hampir selalu dikerjakan. Sedangkan angka 5 berarti tidak selalu dikerjakan. Pilihlah salah satu yang paling sesuai.

no Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Tiap hari, paling tidak satu kali saya makan makanan hangat 2 Setidaknya 4 malam dalam seminggu saya tidur 7-8 jam 3 Saya secara teratur menerima dan memberi kasih sayang 4 Setidaknya saya mempunyai seorang saudara dalam radius

75 km yang bisa saya andalkan

5 Sedikitnya dua kali dalam seminggu saya gerak badan

sampai berkeringat

6 Saya merokok kurang dari setengah pak sehari 7 Dalam seminggu saya minum alkohol kurang dari 5 kali

8 Berat badan saya ideal

9 Saya mempunyai penghasilan cukup untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran dan rokok 10 Saya memperoleh kekuatan dari agama saya 11 Saya secara teratur menghadiri kegiatan klub atau sosoial 12 Saya mempunyai banyak sahabat dan kenalan disekitar saya 13 Saya mempunyai seorang atau lebih sahabat tempat saya mempercayakan soal-soal pribadi saya 14 Kesehatan saya baik (termasuk mata, telinga,gigi) 15 Saya berbicara terus terang mengutarakan isi hati waktu

gelisah atau marah

16 Saya secara teratur membicarahan soal soal tertentu misalnya kebersihan rumah, uang, dan kehidupan sehari-hari dengan orang-orang yang tinggal serumah dengan saya 17 Setidaknya sekali dalam seminggu saya melakukan sesuatu

untuk hiburan

18 Saya bisa mengatur waktu saya secara efektif 19 Dalam sehari saya minum kurang dari tiga cangkir kopi/teh 20 Saya setiap hari mencari waktu untuk ketenangan diri


(14)

88

RIWAYAT HIDUP

Nama : Mery Kristianti

NRP : 0510168

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 26 Maret 1987

Alamat : Jl. Pelabuan II no.354 Sukabumi

Agama : Kristen Protestan

Riwayat Pendidikan :

SD Mardi Yuana Sukabumi, tahun 1994 - 1999 SMP Mardi Yuana Sukabumi, tahun 2000 - 2002 SMU Mardi Yuana Sukabumi, tahun 2003 - 2005


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Stres terjadi jika orang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan sebagai ancaman bagi kesehatan fisik maupun psikologisnya. Peristiwa tersebut biasanya dinamakan stresor, dan reaksi orang terhadap peristiwa tersebut dinamakan respons stres. Stres biasanya dapat dimasukan dalam satu atau lebih kategori berikut: peristiwa traumatik diluar rentang pengalaman manusia yang lazim, peristiwa yang tidak dapat dikendalikan, peristiwa yang tidak dapat diperkirakan, peristiwa yang menentang batas-batas kemampuan dan konsep diri kita atau konflik internal. Stres terjadi apabila orang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan mengancam kesehatan fisik ataupun psikologisnya, sebagian besar penyebab stres adalah perubahan besar yang terjadi pada banyak orang (Atkinson, Smith, Bem, 2002).

Ujian nasional SMA yang dilaksanakan pada tanggal 20 - 24 April 2009 dan peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan sebagai berikut:

memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Kenaikan standar kelulusann dari tahun sebelumnya tentu dampaknya akan dirasakan oleh anak-anak SMA tersebut. Mereka dituntut mempunyai kesiapan intelektual dan emosional dalam mepersiapkan ujian nasional 2009.

Penelitian yang dilakukan lebih di fokuskan pada dampak yang ditimbulkan penerapan standar kelulusan yg lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada siswa kelas 3 SMA dimana perubahan standar kelulusan merupakan stresor yang terjadi pada siswa kelas 3 SMA Taruna Bakti Bandung. Keingintahuan akan dampak


(16)

2

psikologis (stres) yang timbul akibat kenaikan standar kelulusan melatarbelakangi penelitian yang dilakukan penulis.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Seberapa banyak siswa kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung tahun ajaran 2008 / 2009 yang mempunyai kekebalan terhadap stres dan yang kurang mempunyai kekebalan terhadap stres menjelang ujian nasional 2009.

2. Faktor – faktor yang dapat menjadi stresor pada siswa kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung tahun ajaran 2008 / 2009 menjelang ujian nasional 2009.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian adalah sebagai bahan pertimbangan untuk para guru agar dapat membimbing para siswa kelas III di tahun yang akan datang dalam mempersiapkan ujian nasional.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data kekebalan terhadap stres serta faktor stresor pada siswa kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung tahun ajaran 2008 / 2009 menjelang ujian nasional 2009.


(17)

3

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi pada para guru di sekolah agar lebih memperhatikan kesiapan emosional siswa menjelang ujian akhir. Memberi informasi pada masyarakat umum tentang pengaruh sistem pendidikan terhadap keadaan kejiwaan seseorang serta memperkaya pengetahuan dalam bidang kedokteran terutama Ilmu Kesehatan Jiwa.

1.5. Kerangka Pemikiran

Seluruh siswa kelas III SMA wajib menghadapi ujian nasional sebagai syarat kelulusannya. Karena pentingnya ujian ini, terkadang para siswa merasa cemas akan hasil ujian tersebut kelak. Persiapan siswa menjelang ujian nasional ini kerap menjadi stresor, dalam hal ini berupa situasi dan sebuah perubahan, yang menjadikan siswa memberikan respon, baik secara fisiologis, psikologis, maupun perilaku Terlebih lagi, pada tahun 2009, standar kelulusan ujian nasional nasik dari 5,25 menjadi 5,50. Tentu saja hal ini memungkinkan bertambahnya kejadian stres pada siswa pada masa – masa ini.

Penurunan sistem imun akibat stres juga dapat dihubungkan dengan terjadinya kejadian – kejadian tertentu, seperti menjelang ujian banyak pelajar yang merasa tidak sehat dan lebih mudah terkena infeksi dibandingkan saat hari – hari lainnya (Nolen, Hoeksema, 2007).

1.6. Metodologi Penelitian

1 Metode penelitian : Deskriptif observasional. 2 Teknik pengambilan data : Survei dan wawancara. 3 Instrumen penelitian : Skala Smith dan Miller


(18)

4

4 Responden : Siswa kelas III SMA Taruna Bakti Bandung

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi : Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti, Jl. L.L.R.E. Martadinata no. 52 Bandung dan lapangan Yayasan Taruna Bakti.


(19)

82 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian didapatkan beberapa informasi tentang siswa kelas III Sekolah Atas Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009, sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian terhadap 80 orang siswa kelas III Sekolah Menengah Umum

Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009 didapatkan hasil skala Smith dan Miller melebihi setengah jumlah responden, dengan distribusi skala Smith dan Miller sebagai berikut : siswa yang memiliki kekebalan terhadap stres sebanyak 23 orang, dan siswa yang kurang kebal terhadap stres sebanyak 57 orang.

2. Dari hasil penelitian terhadap 80 orang siswa kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009 melalui survei kuesioner didapatkan kesimpulan bahwa faktor – faktor yang mungkin menjadi stresor penyebab timbulnya stres adalah sebagai berikut : responden yang sukar berkonsentrasi, responden yang merasa kesulitan mengatur waktu belajar, responden yang tidak memiliki seseorang yang membantunya dalam pelajaran, responden yang merasa ada yang membencinya, dan responden yang jarang berolahraga.

5.2. Saran

Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya tidak hanya mengenai kondisi kekebalan stres siswa SMA Taruna Bakti melainkan mengenai semua aspek kejiwaan. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan penelitian berkala mengenai aspek – aspek kejiwaan lainnya tidak hanya pada siswa kelas III SMA lainnya, tapi juga untuk siswa SD, SMP, atau lainnya.


(20)

83

Ditinjau dari jumlah siswa yang kurang kebal terhadap stres, maka pihak sekolah mengadakan evaluasi dan upaya pendampingan bagi siswa yang bersangkutan. Bagian konseling sekolah ditatar oleh psikiater agar memiliki kemampuan yg lebih banyak untuk mendampingi para siswa. Peran orang tua pun sangat penting dalam membimbing anak – anaknya tidak hanya menjelang ujian nasional tetapi untuk seluruh aspek – aspek lainnya.

Saran untuk penelitian selanjutnya agar pengambilan sampel dilakukan pada jumlah lebih banyak dari pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini.


(21)

84

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Edward E. Smith, Daryl J. Bem. 2000. Pengantar Psikologi. Jilid 1 Edisi Kesebelas. Interaksara. Jakarta. Hal 189 – 197.

Atkinson R.L, Atkinson R.C., Smith E.E., Bem D.J. 2002. Stres dan mengatasinya. Dalam: Pengantar Psikologi Jilid 2. Terjemahan Widjaja Kusuma. Batam:Interaksara. p. 335-394

Elizabeth Rukmini. Pengembangan Sistem Penilaian Mahasiswa Dan Evaluasi Program. Dalam: Majalah Kedokteran Damianus. September 2007. p177-183

E.Mudjaddid, Hamzah Shahtri. 2004. Gambaran Umum Gangguan Psikosomatis. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p.906-908

H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 184 – 213.

Higgins E.S., George M.S. 2007. Hormones and The Brain. In: Neuroscience of Clinical Psychiatry, The: The Pathophysiology of Behavior and Mental Illness. 1st ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.71-73

Indri Kemala Nasution. 2007. Stres Pada Remaja. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan

Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Edisi 7. Terjemahan Widjaja kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 276-279

Nolen S., Hoeksema. 2007. Abnormal Psychology. 4th Edition. New York : The McGraw – Hill Companies, Inc. Page 171 – 204

Panji Aromdani. 2008. Psikologi Perkembangan Remaja.

http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com/2008/03/psikologi-perkembangan-remaja_27.html. 18 Maret 2008.

Scala, J.. 2003. 25 Cara Alami Mengatasi Stres dan Menghindari Kelelahan. Terjemahan Bahrul Ulum. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.

Semple D., Smyth R., Burns J.,Darjee R., Mcintosh A. 2005. Oxford Handbook Of Psychiatry. 1st ed.Oxford University Press. p. 362,368,932


(22)

85

Teddy Sediana. 2009. Standar Kelulusan UN 2009.

http://www.alhasra.com/component/content/article/6-pengumuman/36-standarkelulusanun.html. 13 April 2009.


(1)

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi pada para guru di sekolah agar lebih memperhatikan kesiapan emosional siswa menjelang ujian akhir. Memberi informasi pada masyarakat umum tentang pengaruh sistem pendidikan terhadap keadaan kejiwaan seseorang serta memperkaya pengetahuan dalam bidang kedokteran terutama Ilmu Kesehatan Jiwa.

1.5. Kerangka Pemikiran

Seluruh siswa kelas III SMA wajib menghadapi ujian nasional sebagai syarat kelulusannya. Karena pentingnya ujian ini, terkadang para siswa merasa cemas akan hasil ujian tersebut kelak. Persiapan siswa menjelang ujian nasional ini kerap menjadi stresor, dalam hal ini berupa situasi dan sebuah perubahan, yang menjadikan siswa memberikan respon, baik secara fisiologis, psikologis, maupun perilaku Terlebih lagi, pada tahun 2009, standar kelulusan ujian nasional nasik dari 5,25 menjadi 5,50. Tentu saja hal ini memungkinkan bertambahnya kejadian stres pada siswa pada masa – masa ini.

Penurunan sistem imun akibat stres juga dapat dihubungkan dengan terjadinya kejadian – kejadian tertentu, seperti menjelang ujian banyak pelajar yang merasa tidak sehat dan lebih mudah terkena infeksi dibandingkan saat hari – hari lainnya (Nolen, Hoeksema, 2007).

1.6. Metodologi Penelitian

1 Metode penelitian : Deskriptif observasional. 2 Teknik pengambilan data : Survei dan wawancara. 3 Instrumen penelitian : Skala Smith dan Miller


(2)

4

4 Responden : Siswa kelas III SMA Taruna Bakti Bandung

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi : Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti, Jl. L.L.R.E. Martadinata no. 52 Bandung dan lapangan Yayasan Taruna Bakti.


(3)

82 5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian didapatkan beberapa informasi tentang siswa kelas III Sekolah Atas Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009, sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian terhadap 80 orang siswa kelas III Sekolah Menengah Umum

Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009 didapatkan hasil skala Smith dan Miller melebihi setengah jumlah responden, dengan distribusi skala Smith dan Miller sebagai berikut : siswa yang memiliki kekebalan terhadap stres sebanyak 23 orang, dan siswa yang kurang kebal terhadap stres sebanyak 57 orang.

2. Dari hasil penelitian terhadap 80 orang siswa kelas III Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti Bandung Tahun Ajaran 2008 / 2009 melalui survei kuesioner didapatkan kesimpulan bahwa faktor – faktor yang mungkin menjadi stresor penyebab timbulnya stres adalah sebagai berikut : responden yang sukar berkonsentrasi, responden yang merasa kesulitan mengatur waktu belajar, responden yang tidak memiliki seseorang yang membantunya dalam pelajaran, responden yang merasa ada yang membencinya, dan responden yang jarang berolahraga.

5.2. Saran

Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya tidak hanya mengenai kondisi kekebalan stres siswa SMA Taruna Bakti melainkan mengenai semua aspek kejiwaan. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan penelitian berkala mengenai aspek – aspek kejiwaan lainnya tidak hanya pada siswa kelas III SMA lainnya, tapi juga untuk siswa SD, SMP, atau lainnya.


(4)

83

Ditinjau dari jumlah siswa yang kurang kebal terhadap stres, maka pihak sekolah mengadakan evaluasi dan upaya pendampingan bagi siswa yang bersangkutan. Bagian konseling sekolah ditatar oleh psikiater agar memiliki kemampuan yg lebih banyak untuk mendampingi para siswa. Peran orang tua pun sangat penting dalam membimbing anak – anaknya tidak hanya menjelang ujian nasional tetapi untuk seluruh aspek – aspek lainnya.

Saran untuk penelitian selanjutnya agar pengambilan sampel dilakukan pada jumlah lebih banyak dari pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini.


(5)

84

Atkinson R.L, Atkinson R.C., Smith E.E., Bem D.J. 2002. Stres dan mengatasinya. Dalam: Pengantar Psikologi Jilid 2. Terjemahan Widjaja Kusuma. Batam:Interaksara. p. 335-394

Elizabeth Rukmini. Pengembangan Sistem Penilaian Mahasiswa Dan Evaluasi Program. Dalam: Majalah Kedokteran Damianus. September 2007. p177-183

E.Mudjaddid, Hamzah Shahtri. 2004. Gambaran Umum Gangguan Psikosomatis. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p.906-908

H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 184 – 213.

Higgins E.S., George M.S. 2007. Hormones and The Brain. In: Neuroscience of Clinical Psychiatry, The: The Pathophysiology of Behavior and Mental Illness. 1st ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.71-73

Indri Kemala Nasution. 2007. Stres Pada Remaja. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan

Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Edisi 7. Terjemahan Widjaja kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 276-279

Nolen S., Hoeksema. 2007. Abnormal Psychology. 4th Edition. New York : The McGraw – Hill Companies, Inc. Page 171 – 204

Panji Aromdani. 2008. Psikologi Perkembangan Remaja.

http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com/2008/03/psikologi-perkembangan-remaja_27.html. 18 Maret 2008.

Scala, J.. 2003. 25 Cara Alami Mengatasi Stres dan Menghindari Kelelahan. Terjemahan Bahrul Ulum. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.

Semple D., Smyth R., Burns J.,Darjee R., Mcintosh A. 2005. Oxford Handbook Of Psychiatry. 1st ed.Oxford University Press. p. 362,368,932


(6)

85

Teddy Sediana. 2009. Standar Kelulusan UN 2009.

http://www.alhasra.com/component/content/article/6-pengumuman/36-standarkelulusanun.html. 13 April 2009.