Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan pda PT. World Yamatex Spining Mills Bandung.

(1)

ABSTRAK

Pemeriksaan intern merupakan perpanjangan tangan manajemen dalam melakukan kontrol kegiatan penilaian bebas terhadap semua kegiatan perusahaan,dan harus selalu dinamis serta aktif. Efektivitas merupakan pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan salah satunya adalah mencapai penjualan maksimum. Penulis melakukan penelitian untuk mengetahui Bagaimana kememadaian pelaksanaan audit internal atas penjualan pada PT. Yamatex? Apakah penjualan di perusahaan telah dilaksanakan secara efektif? Bagaimana peran audit internal atas penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan? Objek penelitian yang dipilih penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah PT.World Yamatex Spinning Mills. Penulis menggunkan metode penelitian deskriptif dengan cara wawancara dan kuesioner (Mudrajat Kuncoro 2003:8). Pengumpulan data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder kepada 8 orang responden.Total dari variabel X dan Y Audit internal terhadap penjualan mendapat skor rata-rata sebesar 82% setuju dan 18% tidak setuju dari skor tertinggi 100%. Dari pengujian hipotesis penulis dapat menyimpulkan bahwa audit internal berpengaruh positif dalam pengendalian penjualan dapat tercapai dengan baik. Dilihat dari kriteria skor yang ada,berarti auditor memiliki peranan positif dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan pada PT. Yamatex dan dapat diandalkan.


(2)

ABSTRACT

Internal audit is the extension of management to control free assessment of all activities of the company, and should always be dynamic and active. Effectiveness is the achievement of company’s goals. One of the company's goals is to achieve maximum sales. Writerdid a research to determine How the adequacy of internal audit on sales at PT. Yamatex? Whether the company's sales have been effectively implemented? What is the role of internal audit in saleas in supporting the sales effectiveness? The research object selected by writer in the preparation of this thesis is PT.World Yamatex Spinning Mills. Thewriter used the descriptive research method by using interviews and questionnaires (Mudrajat Kuncoro 2003:8). Data collections which are used include primary data and secondary data to 8 respondents. Total of variables X and Y of internal audits to sales got an average score of 82% agreed and 18% disagreed from the highest score of 100%. By testing the hypothesis, the writer can conclude that internal audit has a positive effect in salescontrolling can be achieved well. Viewing from the scores of existing criteria, means that the auditor has a positive role in supporting the effectiveness of sales controlling at PT. Yamatex and can be relied on.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 TujuanPenelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 4

2.1Pengertian Peranan... 4

2.2 Audit ... 4

2.2.1 Pengertian Audit ... 4

2.2.2Jenis-Jenis Audit ... 6

2.2.3 Jenis-Jenis Auditor ... 7


(4)

2.3.1 Pengertian Audit Internal ... 10

2.3.2 Tujuan, Kewenangan dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 12

2.3.3 Lingkup Pekerjaan Audit Internal ... 13

2.3.4 Independensi ... 16

2.3.5Kemampuan Profesional ... 18

2.3.6 Program Audit ... 20

2.3.7 Pelaksanaan Audit ... 22

2.3.8 Laporan Audit ... 25

2.4Kualifikasi Audit ... 26

2.5PengertianEfektivitas ... 27

2.6 Pengendalian Intern ... 27

2.6.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 28

2.6.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 30

2.6.3Komponen Pengendalian Internal COSO ... 31

2.7 Penjualan ... 34

2.7.1Pengertian Penjualan ... 34

2.7.2 Klasifikasi Penjualan ... 35

2.7.3 Tujuan Penjualan.. ... ...36

2.7.4 Tujuan Umum Audit Terkait TransaksiPenjualan...36

2.8 Rerangka Pemikiran ... 38

2.9 Hubungan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan ... 39

2.10 Kerangka Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 41

3.1 Objek Penelitian ... 41

3.2 Metode Penelitian ... 41


(5)

3.2.2 Tehnik Pengumpulan Data ... 42

3.2.3 Variabel Penelitian ... 44

3.3 Penentuan Responden ... 46

3.4 Tehnik Pengembangan Instrumen... 46

3.5 Tehnik Analisis Data... 47

3.6 Pengujian Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Sejarah Perusahaan ... 51

4.1.1 Stuktur Organisasi ... 55

4.1.2Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan ... 55

4.1.3 Tujuan Perusahaan ... 60

4.1.4 Aktivitas dan Hasil Produksi ... 60

4.2Independensi ... 61

4.2.1 Status Organisasi ... 61

4.2.2 Objektivitas ... 62

4.3 Kemampuan Profesional ... 63

4.4 Pelaksanaan Audit ... 65

4.5 Komponen Pengendalian Internal COSO ... 74

4.5.1 Lingkungan Pengendalian ... 75

4.5.2 Penilaian Resiko ... 78

4.5.3 Kegiatan Pengendalian ... 81

4.5.4 Informasi dan Komunikasi ... 86

4.5.5 Pemantauan ... 87

4.6 TujuanAudit Terkait Transaksi ... 88

4.7 Analisis Statistik ... 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93


(6)

5.2 Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA ... 99 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 103


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 ... 38 Gambar 4.1 ... 55


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ... 26

Tabel 3.1 ... 45

Tabel 3.2 ... 49

Tabel 4.2 ... 62

Tabel 4.3 ... 65

Tabel 4.4 ... 73

Tabel 4.5 ... 77

Tabel 4.6 ... 80

Tabel 4.7 ... 85

Tabel 4.8 ... 86

Tabel 4.9 ... 88

Tabel 4.10 ... 89

Tabel 4.11 ... 90

Tabel 4.11 ... 92

Tabel 5.1 ... 101


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.2 ... 62

Grafik 4.3 ... 65

Grafik 4.4 ... 74

Grafik 4.5 ... 78

Grafik 4.6 ... 81

Grafik 4.7 ... 85

Grafik 4.8 ... 87

Grafik 4.9 ... 88


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Di zaman globalisasi saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat berinovasi menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah. Produk yang baik dan berkualitas akan menarik perhatian konsumen untuk membeli sehingga akan menimbulkan peningkatan terhadap aktivitas penjualan produk perusahaan. Penjualan yang meningkat akan ditandai dengan pendapatan yang meningkat. Dalam akuntansi, pendapatan dapat dikatakan telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang dagangan, atau asset lain telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas (Suwardjono 2005:381). Aktivitas penjualan memegang peranan penting dalam mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Maka dari itu, manajemen harus mempunyai strategi yang baik agar tidak mudah dikalahkan oleh produk pesaingnya.

Dalam suatu perusahaan yang terdiri dari seorang pemimpin dan dua orang pembantu, segala kegiatan yang dilakukan oleh para pembantu dapat secara langsung diikuti dan diawasi oleh pemimpin. Bila perusahaan tersebut berkembang menjadi besar maka semakin kecil kemampuan pemimpin untuk mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan. Keadaaan semacam ini memaksa pemimpin melimpahkan wewenangnya. Meskipun wewenang dapat dilimpahkan kepada bawahan, tetapi tanggung jawab tetap berada di tangan pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin membutuhkan sistem pengendalian yang dapat mengamankan aktiva .Alat pengendalian tersebut adalah sistem dan prosedur penjualan. Tetapi dengan sistem


(11)

Bab I Pendahuluan 2

pengendalian yang baik belum cukup memastikan bahwa penjualan telah berjalan efektif, oleh dari itu dibutuhkan orang yang bertugas dalam pemeriksaan internal secara khusus yang disebut dengan Auditor Internal. Bambang Hartadi (1992:23)

Auditor Internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melakasanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, pemeriksa internal akan melakukan analisis, penilaian dan mengajukan saran-saran.

Dengan alasan inilah penulis mengambil judul “PERANAN AUDIT

INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG.”

1.2. Identifikasi Masalah

Pokok permasalahan penelitian ini yaitu bagaimana audit internal membantu efektivitas pengendalian internal penjualan. Permasalahan pokok tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah pelaksanaan audit internal atas penjualan telah memadai? 2. Apakah penjualan di perusahaan telah dilaksanakan secara efektif?

3. Bagaimana peran audit internal atas penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan?


(12)

Bab I Pendahuluan 3

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan, mempunyai tujuan sebagai berikut

1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal atas penjualan telah memadai 2. Untuk mengetahui keefektivan pelaksanaan kegiatan audit internal terhadap

penjualan yang diterapkan di perusahaan.

3. Untuk mengetahui peran audit internal dalam menunjang keefektivan pengendalian internal atas penjualan.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan oleh penulis dapat membuka wawasan serta menambah pengalaman memperdalam ilmu audit terutama audit internal dalam perusahaan pada aktivitas penjualan yang sedang terjadi. Penulis mencoba memastikan kebenaran teori buku dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan guna meningkatkan kinerja audit internal agar lebih baik lagi serta memperbaiki kinerja penjualan yang sedang terjadi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti selanjutnya agar penelitian ini dapat diperbaharui menjadi penelitian yang lebih baik lagi.


(13)

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Yamatex, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Pelaksanaan Audit Internal di PT. Yamatex telah memadai sehingga sangat berperan dalam menunjang efektivitas penjualan .Hal ini terlihat dari terpenuhinya unsur-unsur standard audit internal yaitu sebagai berikut:

1. Independensi : Independensi dapat dilihat dari status organisasi yang memiliki kedudukan terpisah di setiap bagiannya. Masing-masing bagian memiliki tugas, tanggung jawab dan kewenangan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Objektivitas : Objektivitas yang terjadi pada PT. Yamatex dibuktikan bahwa Bagian Audit internal bekerja secara objektif tidak memihak dengan perusahaan. audit internal bertanggung jawab melaporkan temuan-temuan di lapangan secara objektif. Sejauh ini independesi yang terjadi dalam PT. Yamatex sudah cukup baik. Dari hasil kuesioner yang disebarkan,indikator independensi mendapat presentase sebesar 75% yang artinya telah cukup memadai.

2. Kemampuan Profesional : Auditor Internal dituntut perusahaan memiliki karakter auditor, atribut, sikap auditor, etika auditor. Dari hasil kuesioner


(14)

BabV Simpulan dan Saran 94

dengan indikator kemampuan profesional telah didapat presentase sebesar 87% yang artinya telah cukup memadai.

3. Pelaksanaan dan Ruang Lingkup Pekerjaan : Dalam melaksanakan proses audit, auditor internal telah (wajib) melakukakan langkah kerja berurutan yang terdiri atas Pertemuan Pembukaan, membuat Program Audit, membuat Daftar Periksa, wawancara, pertemuan penutupan, mengisi KTS (Ketidaksesuaian), membuat Laporan Audit, melakukan tindakan koreksi, memutuskan Tindakan Lanjut. Dari hasil kuesioner dengan indikator pelaksanaan dan ruang lingkup pekerjaan telah didapat presentase sebasar 92% yang artinya telah cukup memadai. Bila melihat per satuan presentase K14 memiliki presentase yang rendah sebesar 37,50%. K14 berisi pertanyaan auditor melakukan audit secara mendadak belum terlaksana dengan baik. Manajemen perlu pengendalian khusus untuk mengatasi masalah ini.

Pelaksanaan pengendalian internal dan tujuan audit terkait transaksi di PT. Yamatex telah sangat efektif sehingga sangat berperan dalam menunjang efektivitas penjualan. Hal ini terlihat dari terpenuhinya unsur-unsur komponen pegendalian internal dan tujuan audit terkait transaksi penjualan yaitu sebagai berikut:

Komponen Pengendalian Internal

1. Lingkungan Pengendalian: Terpenuhinya integritas dan nilai-nilai etika, komitmen untuk kompetensi, filosofi dan gaya operasional manajemen, stuktur organisasi, penugasan, otorisasi dan tanggung jawab, kebijakan dan


(15)

BabV Simpulan dan Saran 95

praktek SDM dalam perusahaan. Dari hasil kuesioner dengan subindikator lingkungan pengendalian telah didapat presentase sebasar 75% yang artinya telah cukup efektif. Bila dilihat dari presentase per satuan K.22, K22 yang memiliki presentasi yang cukup rendah sebesar 37,50%. K.22 berisi pertanyaan mengenai kondisi perputaran jabatan yang tidak dilaksanakan. Oleh karena itu, manajemen perlu mengadakan perputaran jabatan.

2. Penilaian Risiko: Timbulnya risiko mata uang, risiko kredit, risiko pasar, risiko SDM, dan risiko lingkungan yang harus dihadapi dan diatasi perusahaan. Dari hasil kuesioner dengan indikator penilaian resiko telah didapat presentase sebasar 87% yang artinya telah sangat efektif dilakukan. 3. Kegiatan Pengendalian: Pemisahan tugas yang memadai, otorisasi yang tepat

atas transaksi dan aktivitas, dokumen dan catatan yang memadai, Pengendalian atas aset dan catatan-catatan. Dari hasil kuesioner dengan indikator kegiatan pengendalian telah didapat presentase sebesar 87% yang artinya telah sangat efektif dilakukan.

4. Informasi dan Komunikasi: informasi dan komunikasi telah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat setiap bagian saling menyampaikan informasi dari bagian penjualan hingga menuju bagian audit internal. Bagian audit internal mengkomunikasikan hasil audit kepada direktur perusahaan. Dari hasil kuesioner dengan indikator informasi dan komunikasi telah didapat presentase sebasar 87% yang artinya telah sangat efektif dilakukan.

5. Pengawasan: Aktivitas pemantauan yang dilakukan PT. Yamatex dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti formulir keluhan pelanggan yang dikeluarkan oleh bagian penjualan kepada


(16)

BabV Simpulan dan Saran 96

pelanggan. Dari hasil kuesioner dengan indikator pengawasan telah didapat presentase sebasar 94% yang artinya telah sangat efektif dilakukan.

Tujuan Audit Terkait Transaksi Penjualan

1. Penjualan yang dicatat adalah yang benar-benar dikirim kepada pelanggan (nonfiktif) (keterjadian): Penjualan didasarkan atas kontrak penjualan yang disetujui oleh pembeli. Berdasarkan kontrak penjualan, barang tersebut dikirim dengan melampirkan delivery order. Bagian akuntansi akan menjurnal dari faktur penjualan atau bon tunai yang dikeluarkan bagian penjualan.

2. Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan): Setiap transaksi penjualan dicatat dalam memo permintaan pelanggan yang dianalisa persyaratannya kemudian dibuat kontrak penjualannya/confimation of sales. Berdasarkan kontrak penjualan, barang tersebut dikirim dengan melampirkan delivery order. Bagian akuntansi akan menjurnal dari faktur penjualan atau bon tunai yang dikeluarkan bagian penjualan.

3. Penjualan yang dicatat adalah sejumlah barang yang dikirimkan dan ditagih serta dicatat dengan benar (keakuratan): Penjualan secara kredit yang telah dijurnal akan ditagih oleh bagian sales . Batasan kredit diberikan perusahaan selama 2 minggu

4. Transaksi penjualan dimasukkan dengan benar ke dalam file induk piutang usaha dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar): Data penjualan tunai maupun kredit yang telah dilaksanakan dimasukkan ke dalam komputer dan dicatat dengan teliti.


(17)

BabV Simpulan dan Saran 96

5.2 Saran

Terkait simpulan yang telah dijabarkan di atas, penulis berinisitif untuk memberikan saran kepada manajemen yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan dan Ruang Lingkup Pekerjaan: Secara keseluruhan pelaksanaan dan ruang lingkup pekerjaan audit internal PT. Yamatex sudah memadai, tetapi dalam melakukan pemeriksaan secara mendadak masih tergolong buruk. Penulis menghimbau agar audit internal bisa meningkatkan pemeriksaan secara mendadak sehingga manajemen akan memperoleh keuntungan positif sebagai berikut :

1 Pemeriksaan secara mendadak dapat lebik baik mendeteksi dan mencegah penipuan di sebuah perusahaan.

2. Pemeriksaan mendadak akan dapat menghasilkan hasil audit yang mungkin tidak didapatkan jika pemeriksaaan diumumkan terlebih dahulu.

3. Pemeriksaan secara mendadak membantu menjaga akuntabilitas perusahaan .

4. Auditor lebih bertanggung jawab daripada sebelumnya untuk mengungkap penyimpangan di perusahaan

5. Auditor akan lebih berhati-hati untuk menunjukkan skeptisisme profesional mereka.

2. Lingkungan Pengendalian: Secara keseluruhan lingkungan pengendalian PT. Yamatex sudah efektif,tetapi terkait perputaran jabatan masih tergolong buruk pasalnya manajemen tidak pernah menyelenggarakan perputaran jabatan. penulis menyarankan agar manajemen perlu mengadakan perputaran


(18)

BabV Simpulan dan Saran 98

(rotasi) jabatan untuk menghindari kolusi dan korupsi di antara karyawan. Perputaran jabatan dilakukan dengan melakukan proses grading yaitu mengevaluasi kemampuan karyawan baik dari segi tingkat pendidikan dan pengalaman untuk ditempatkan pada jabatan yang tepat.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

A,Mortimer., Ditten,H., James,H.S., dan Sawyer’s L.B. (2005). Audit Internal Sawyer’s. Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Champion, Dean., J. (1981). Basic Statistic for Social Research. Second Edition. Mac Millan, New York.

Coutemanche,Gil.,Hiro,T. (2006). Pandangan Baru Internal Audit. Cetakan Kesembilan, Penerbit Kanisius,Yogyakarta.

D, Dita. (2012). Sistem Akuntansi: Unsur-Unsur Pengendalian Intern diakses dari

http://akuntansidanhobby.blogspot.com/2012/11/sistem-akuntansi-unsur-unsur.html

G,Nickles.William. (2010) James M. McHugh, Susan M. McHugh . Understanding Bussiness. Edition 9, McGraw-Hill Irwin, New York.

Hartadi, Bambang. (1992). Sistem Pengendalian Manajemen dan Audit. Edisi Kedua, Penerbit:BPFE, Yogyakarta.

Hepi.P.(2010) Pengertian Pendapatan.PSAK No 23 diakses dari http://hepiprayudi.wordpress.com/2010/12/12/psak-23-revisi2010-pendapatan/ J,E.Randal., Mark,S.B., Alvin,A.A., Amir,A.J. (2011). Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia).Buku Satu dan Buku Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

K,Mudrajat. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Cetakan Kelima,Penerbit: Erlangga,Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Konsorsium. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Cetakan Pertama,Penerbit Yayasan Pendidikan Internal Audit,Jakarta.

Lemon,M.W.,Alvin,A.A.,&James,K.L.(2003).Auditing and Other Assurance Service.Toronto Prentice Hall, Canada:Toronto.

Midjan,La.,Azhar,S.(1994).Sistem Informasi Akuntansi Pendekatan Manual, Praktika Penyusunan, Metode dan Prosedur. Buku Satu. Edisi Kedelapan, Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi,Bandung.

Mulyadi,(2001). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Munawir, (2002). Auditing Modern. Edisi Pertama, Penerbit: BPFE,Yogyakarta. Pane, Farina. (1992). Pengendalian Internal : Kerangka Terpadu. Edisi Mei 2002.


(20)

BabV Simpulan dan Saran 96

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (2011). Annual Report, Jakarta. PT. Indofood Tbk. (2010). Annual Report, Jakarta.

PT. Kimia Farma Tbk. (2011). Annual Report, Jakarta.

Robbin,Stephen.,Mary C. (2004). Manajemen. Jilid Kesatu, Edisi Ketujuh, Penerbit: PT Indeks Group media,Jakarta.

S,D.Moermahadi.,Maicella,C.H.(2007). Studi Tentang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan: Studi Kasus Pada PT. Anta Express Tour & Travel Service, Tbk. Jurnal Ilmiah Ranggagading Volume 7 No 1, April 2007:1-7,Bogor.

S,Soerjono.(2005).Teori-Teori Sosiologi :Teori Peranan diakses dari

http://kaghoo.blogspot.com/2010/11/pengetian-peranan.html

Shapiro,Janet.(2002).Monitoring and Evaluation. From http://www.civicus.org.28

Juni 2013.

Sugiyono, (2003) .Metode Penelitian Bisnis, Penerbit : CV Alfabeta,Bandung.

Sukanto,Ruslana. (2010). Materi Pelatihan Audit Mutu Internal PT World Yamatex Spinning Mills,Bandung.

Suwardjono,(2005). Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,Yogyakarta.

Tugiman,Hiro.(2001). Standar Profesional Audit Internal. Cetakan Kelima, Penerbit Kanisius,Yogyakarta.

W,T.Amin. (1995). Stuktur Pengendalian Intern. Cetakan Pertama, Penerbit PT. Asdi Mahasatya,Jakarta


(1)

BabV Simpulan dan Saran 95

Universitas Kristen Maranatha

praktek SDM dalam perusahaan. Dari hasil kuesioner dengan subindikator lingkungan pengendalian telah didapat presentase sebasar 75% yang artinya telah cukup efektif. Bila dilihat dari presentase per satuan K.22, K22 yang memiliki presentasi yang cukup rendah sebesar 37,50%. K.22 berisi pertanyaan mengenai kondisi perputaran jabatan yang tidak dilaksanakan. Oleh karena itu, manajemen perlu mengadakan perputaran jabatan.

2. Penilaian Risiko: Timbulnya risiko mata uang, risiko kredit, risiko pasar, risiko SDM, dan risiko lingkungan yang harus dihadapi dan diatasi perusahaan. Dari hasil kuesioner dengan indikator penilaian resiko telah didapat presentase sebasar 87% yang artinya telah sangat efektif dilakukan. 3. Kegiatan Pengendalian: Pemisahan tugas yang memadai, otorisasi yang tepat

atas transaksi dan aktivitas, dokumen dan catatan yang memadai, Pengendalian atas aset dan catatan-catatan. Dari hasil kuesioner dengan indikator kegiatan pengendalian telah didapat presentase sebesar 87% yang artinya telah sangat efektif dilakukan.

4. Informasi dan Komunikasi: informasi dan komunikasi telah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat setiap bagian saling menyampaikan informasi dari bagian penjualan hingga menuju bagian audit internal. Bagian audit internal mengkomunikasikan hasil audit kepada direktur perusahaan. Dari hasil kuesioner dengan indikator informasi dan komunikasi telah didapat presentase sebasar 87% yang artinya telah sangat efektif dilakukan.

5. Pengawasan: Aktivitas pemantauan yang dilakukan PT. Yamatex dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti formulir keluhan pelanggan yang dikeluarkan oleh bagian penjualan kepada


(2)

BabV Simpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha

pelanggan. Dari hasil kuesioner dengan indikator pengawasan telah didapat presentase sebasar 94% yang artinya telah sangat efektif dilakukan.

Tujuan Audit Terkait Transaksi Penjualan

1. Penjualan yang dicatat adalah yang benar-benar dikirim kepada pelanggan (nonfiktif) (keterjadian): Penjualan didasarkan atas kontrak penjualan yang disetujui oleh pembeli. Berdasarkan kontrak penjualan, barang tersebut dikirim dengan melampirkan delivery order. Bagian akuntansi akan menjurnal dari faktur penjualan atau bon tunai yang dikeluarkan bagian penjualan.

2. Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan): Setiap transaksi penjualan dicatat dalam memo permintaan pelanggan yang dianalisa persyaratannya kemudian dibuat kontrak penjualannya/confimation of sales. Berdasarkan kontrak penjualan, barang tersebut dikirim dengan melampirkan delivery order. Bagian akuntansi akan menjurnal dari faktur penjualan atau bon tunai yang dikeluarkan bagian penjualan.

3. Penjualan yang dicatat adalah sejumlah barang yang dikirimkan dan ditagih serta dicatat dengan benar (keakuratan): Penjualan secara kredit yang telah dijurnal akan ditagih oleh bagian sales . Batasan kredit diberikan perusahaan selama 2 minggu

4. Transaksi penjualan dimasukkan dengan benar ke dalam file induk piutang usaha dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar): Data penjualan tunai maupun kredit yang telah dilaksanakan dimasukkan ke dalam komputer dan dicatat dengan teliti.


(3)

BabV Simpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Terkait simpulan yang telah dijabarkan di atas, penulis berinisitif untuk memberikan saran kepada manajemen yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan dan Ruang Lingkup Pekerjaan: Secara keseluruhan pelaksanaan dan ruang lingkup pekerjaan audit internal PT. Yamatex sudah memadai, tetapi dalam melakukan pemeriksaan secara mendadak masih tergolong buruk. Penulis menghimbau agar audit internal bisa meningkatkan pemeriksaan secara mendadak sehingga manajemen akan memperoleh keuntungan positif sebagai berikut :

1 Pemeriksaan secara mendadak dapat lebik baik mendeteksi dan mencegah penipuan di sebuah perusahaan.

2. Pemeriksaan mendadak akan dapat menghasilkan hasil audit yang mungkin tidak didapatkan jika pemeriksaaan diumumkan terlebih dahulu.

3. Pemeriksaan secara mendadak membantu menjaga akuntabilitas perusahaan .

4. Auditor lebih bertanggung jawab daripada sebelumnya untuk mengungkap penyimpangan di perusahaan

5. Auditor akan lebih berhati-hati untuk menunjukkan skeptisisme profesional mereka.

2. Lingkungan Pengendalian: Secara keseluruhan lingkungan pengendalian PT. Yamatex sudah efektif,tetapi terkait perputaran jabatan masih tergolong buruk pasalnya manajemen tidak pernah menyelenggarakan perputaran jabatan. penulis menyarankan agar manajemen perlu mengadakan perputaran


(4)

BabV Simpulan dan Saran 98

Universitas Kristen Maranatha

(rotasi) jabatan untuk menghindari kolusi dan korupsi di antara karyawan. Perputaran jabatan dilakukan dengan melakukan proses grading yaitu mengevaluasi kemampuan karyawan baik dari segi tingkat pendidikan dan pengalaman untuk ditempatkan pada jabatan yang tepat.


(5)

99

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A,Mortimer., Ditten,H., James,H.S., dan Sawyer’s L.B. (2005). Audit Internal Sawyer’s. Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Champion, Dean., J. (1981). Basic Statistic for Social Research. Second Edition. Mac Millan, New York.

Coutemanche,Gil.,Hiro,T. (2006). Pandangan Baru Internal Audit. Cetakan Kesembilan, Penerbit Kanisius,Yogyakarta.

D, Dita. (2012). Sistem Akuntansi: Unsur-Unsur Pengendalian Intern diakses dari

http://akuntansidanhobby.blogspot.com/2012/11/sistem-akuntansi-unsur-unsur.html

G,Nickles.William. (2010) James M. McHugh, Susan M. McHugh . Understanding Bussiness. Edition 9, McGraw-Hill Irwin, New York.

Hartadi, Bambang. (1992). Sistem Pengendalian Manajemen dan Audit. Edisi Kedua, Penerbit:BPFE, Yogyakarta.

Hepi.P.(2010) Pengertian Pendapatan.PSAK No 23 diakses dari http://hepiprayudi.wordpress.com/2010/12/12/psak-23-revisi2010-pendapatan/ J,E.Randal., Mark,S.B., Alvin,A.A., Amir,A.J. (2011). Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia).Buku Satu dan Buku Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

K,Mudrajat. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Cetakan Kelima,Penerbit: Erlangga,Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Konsorsium. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Cetakan Pertama,Penerbit Yayasan Pendidikan Internal Audit,Jakarta.

Lemon,M.W.,Alvin,A.A.,&James,K.L.(2003).Auditing and Other Assurance Service.Toronto Prentice Hall, Canada:Toronto.

Midjan,La.,Azhar,S.(1994).Sistem Informasi Akuntansi Pendekatan Manual, Praktika Penyusunan, Metode dan Prosedur. Buku Satu. Edisi Kedelapan, Penerbit Lembaga Informatika Akuntansi,Bandung.

Mulyadi,(2001). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Munawir, (2002). Auditing Modern. Edisi Pertama, Penerbit: BPFE,Yogyakarta. Pane, Farina. (1992). Pengendalian Internal : Kerangka Terpadu. Edisi Mei 2002.


(6)

BabV Simpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (2011). Annual Report, Jakarta. PT. Indofood Tbk. (2010). Annual Report, Jakarta.

PT. Kimia Farma Tbk. (2011). Annual Report, Jakarta.

Robbin,Stephen.,Mary C. (2004). Manajemen. Jilid Kesatu, Edisi Ketujuh, Penerbit: PT Indeks Group media,Jakarta.

S,D.Moermahadi.,Maicella,C.H.(2007). Studi Tentang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan: Studi Kasus Pada PT. Anta Express Tour & Travel Service, Tbk. Jurnal Ilmiah Ranggagading Volume 7 No 1, April 2007:1-7,Bogor.

S,Soerjono.(2005).Teori-Teori Sosiologi :Teori Peranan diakses dari http://kaghoo.blogspot.com/2010/11/pengetian-peranan.html

Shapiro,Janet.(2002).Monitoring and Evaluation. From http://www.civicus.org.28 Juni 2013.

Sugiyono, (2003) .Metode Penelitian Bisnis, Penerbit : CV Alfabeta,Bandung.

Sukanto,Ruslana. (2010). Materi Pelatihan Audit Mutu Internal PT World Yamatex Spinning Mills,Bandung.

Suwardjono,(2005). Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,Yogyakarta.

Tugiman,Hiro.(2001). Standar Profesional Audit Internal. Cetakan Kelima, Penerbit Kanisius,Yogyakarta.

W,T.Amin. (1995). Stuktur Pengendalian Intern. Cetakan Pertama, Penerbit PT. Asdi Mahasatya,Jakarta