Pengaruh Store Image terhadap Keputusan Pembelian di Hypermart Bandung Indah Plaza pada PT. Matahari Putra Prima Tbk.

(1)

ABSTRAK

Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis eceran hypermarket paling tinggi dibandingkan jenis bisnis eceran lainnya di Indonesia. Dengan demikian, Store Image atau citra toko merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat menarik konsumen. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba mengidentifikasikan variabel store image mana yang mempengaruhi Keputusan Pembelian (KP) konsumen. Adapun variabel store image yang digunakan meliputi fasilitas fisik (F), Barang dagangan (Bd), Penetapan Harga (Ph), Promosi (p), dan Pelayanan atau Service (S). Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan terdapat pengaruh Store Image terhadap Keputusan Pembelian, hasil dari adjust R square 0.256 atau 25.6 % Store Image mempengaruhi Keputusan Pembelian dan sisanya 74.4 % dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel F, Bd, dan S tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap KP. Adapun variabel yang memiliki pengaruh dominan adalah Ph dan P.


(2)

ABSTRACT

In recent years, the development of hypermarket retailing highest compared to othertypes of retail business in Indonesia. Thus, the Store Image is an important thing to note by the company to attract consumers. In this regard, this research tries to identify the variables which affect the image store Purchase Decision (KP) consumers. The image store variables used include physical facilities (F), merchandise (Bd), Pricing (Ph), Promotions (p), and Service (S). The results overall show any influence on the Image Store Purchase Decision, the results from the adjusted R square 25.6% 0256 or affect the Image Store Purchase Decision, and the rest 74.4% influenced by other factors. Variable F, Bd, and S does not have a significant effect on the KP. The variables have the dominant influence of Ph and P.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… iii

KATA PENGANTAR……… iv

ABSTRACK……… vii

ABSTRACK……….. viii

DAFTAR ISI……… ix

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR TABEL……… xiv

DAFTAR LAMPIRAN……… xvii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1Latar Belakang……….. 1

1.2Identifikasi Masalah……….. 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian……….. 6

1.4Kegunaan Penelitian………. 7


(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pengertian Retailing………. 9

2.1.2. Jenis Retailing……….. 10

2.1.3. Pengertian Store Image………. 12

2.1.4. Keputusan Pembelian………... 21

2.2. Hubungan Antar Konsep……… 26

2.3. Kerangka Pemikiran……… 29

2.4. Hipotesis……….. 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian………... 31

3.2. Definisi Operasional Variabel……….31

3.3 Populasi dan Sampel……… 37

3.3.1 Gambaran Populasi Penelitian………. 37

3.3.2 Teknik Penarikkan Sampel………... 37

3.4. Jumlah Sampel……… 38

3.5 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data……… 38

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data……… 38


(5)

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas………... 39

3.6 Uji Normalitas……….. 40

3.7.1 Uji Validitas……….. 41

3.7.2 Uji Reliabilitas……….. 42

3.8 Uji Regresi………... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 45

4.1 Gambaran Objek Penelitian……… 45

4.2 Analisi Normalitas……….. 46

4.3 Analisis Validitas……… 47

4.4. Analisis Reliabilitas……….. 51

4.5 Analisis Karakteristik Responden……… 52

4.5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 52

4.5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 53

4.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan... 53

4.5.4 Data Penelitian mengenai Fasilitas Fisik... 54

4.5.5 Data Penelitian mengenai Barang Dagangan……….. 58

4.5.6 Data Penelitian mengenai Penetapan Harga……… 61

4.5.7. Data Penelitian mengenai Promosi……… 66

4.5.8 Data penelitian mengenai Pelayanan (Service)……….. 68


(6)

4.6 Analisis Pengujian Hipotesis (Regresi)……….. 77

4.6.1 Analisis Pengujian Model Regresi……… 77

4.7. Pembahasan Penelitian... 78

4.7.1. Pembahasan Faktor Store Image Fasilitas Fisik………. 78

4.7.2 Pembahasan pada faktor Store Image Barang Dagangan…… 79

4.7.3 Pembahasan pada Faktor Store Image Penetapan Harga…… 80

4.7.4 Pembahasan pada faktor Store Image Promosi……… 80

4.7.5 Pembahasan pada faktor Store Image Pelayanan……… 81

4.8 Interpretasi Manajerial………. 81

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan………. 85

5.2 Keterbasan ……….. 86

5.3 Saran………. 87

DAFTAR PUSTAKA……….. 89


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Tabel perkembangan Hypermarket tahun 2005……… …… 4

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel……….. 36

Tabel 4.1 Descritive Statistics……… 46

Tabel 4.2 KMO and Bartlett's Test Awal………. 48

Tabel 4.3 Rotated Component Matrix Analisis Faktor Awal………48

Tabel 4.4 KMO and Bartlett's Test Akhir……….. 49

Tabel 4.5 Rotated Component Matrix Analisis Faktor Akhir……… 50

Tabel 4.6 Reability Analisis-Scale (Alpha)……… 51

Tabel 4.5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 52

Tabel 4.5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 53

Tabel 4.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan... 53

Tabel 4.10 Penampilan luar Hypermart menarik... 54

Tabel 4.11 Letaknya mudah didatangi atau strategis……… 55

Tabel 4.12 Kebersihan Hypermart Terjaga……… 55

Tabel 4.13 Temperatur ruangan nyaman………. 56

Tabel 4.14. Area Parkir Aman………. 57

Tabel 4.15 Tersedianya papan informasi petunjuk letak barang... 57

Tabel 4.16 Mempunyai keanekaragaman produk dan merek yang lengkap…… 58

Tabel 4.17 Barang yang dibutuhkan selalu tersedia, stok tidak pernah habis… 59 Tabel 4.18 Produk yang dijual kualitasnya terjaga……… 60

Tabel 4.19 Penataan Barang tersusun rapih……… 60


(9)

Tabel 4.21 Saya membeli barang kebutuhan rumah tangga

dengan harga yang lebih murah……… 62 Tabel 4.22 Saya membeli barang elektronik

dengan harga lebih murah……… 63

Tabel 4.23 Saya membeli Bahan makanan dan minuman

dengan harga lebih murah……… 64

Tabel 4.24 Saya membeli pakaian dan assesorisnya

dengan harga lebih murah………. 64

Tabel 4.25 Saya membeli barang pelengkapan kantor dengan lebih murah…… 65 Tabel 4.26 Harga yang diberikan sesuai dengan kualitas barang/produk……… 66 Tabel 4.27 Potongan harga yang diberikan sesuai dengan keinginan saya…… 67 Tabel 4.28 Saya sering mendapatkan kupon undian berhadiah……….. 67 Tabel 4.29 Saya sering mendapatkan brosur/katalog belanja ……… 68 Tabel 4.30 Kasir Hypermart cepat dalam melayani pelanggan……….. 69 Tabel 4.30 Hypermart memberikan kemudahan dalam hal pembayaran……… 70 Tabel 4.31 Karyawan Hypermart menguasai informasi tentang

barang dagangan………. 70

Tabel 4.32 Mudah dalam pengembalian barang bila tidak berkualitas…………71 Tabel 4.33 Karyawan Hypermart ramah………. 72 Tabel 4.34 Saya berbelanja di Hypermart karena merasa butuh………. 73 Tabel 4.35 Saya mencari informasi mengenai hypermart BIP dari berbagai sumber

(iklan,media massa, teman, keluarga)……….. 73

Tabel 4.36 Setelah mendapat informasi mengenai Hypermart BIP saya

membandingkannya dengan Hypermarket lainnya………. 74

Tabel 4.37 Saya lebih memilih Hypermart BIP dibandingkan Hypermart lain.. 75 Tabel 4.38 Saya akan berbelanja di Hypermart BIP……… 76 Tabel 4.39 Saya akan kembali berbelanja di Hypermart BIP………. 76


(10)

Tabel 4.40 Anova (b)……….. 77

Tabel 4.41 Model Summary……… 78


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuisioner……… 91

Lampiran 2 Uji Normalitas……… 95

Lampiran 3 Uji Validitas 1……… 96

Lampiran 4 Uji Validitas 2……… 99

Lampiran 5 Uji Validitas 3……… 102

Lampiran 6 Uji Realiabilitas………. 105

Lampiran 7 Karakteristik Responden……… 109

Lampiran 8 Klasifikasi Penilaian Responden……….. 110


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan bisnis ritel meningkat dengan sangat tinggi. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan perkembangan dinamika perekonomian yang terus mengalami proses modernisasi dalam era globalisasi ini. Begitu luasnya industri ritel ini, sehingga sektor ritel memberikan kontribusi 75% terhadap total perdagangan nasional. Dari 98,8 juta angkatan kerja, sekitar 17 juta orang (18%) bekerja di sektor ritel. Pada tahun 2002, bisnis ritel tumbuh 16,4%. Menurut data dari AC Nielsen, pada tahun 2005 pertumbuhan pasar modern melaju pesat, karena semua retail besar melakukan ekspansi.

Menurut Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), tahun 2004 omzet ritel nasional khususnya hypermarket sebesar Rp 400 triliun, bertumbuh 15% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 diperkirakan naik 25% sehingga tahun 2005, omzet ritel nasional diperkirakan mencapai Rp 500 triliun . Biro riset AC Nielsen juga menunjukkan, tren belanja di ritel modern memang semakin meningkat. Nilai penjualan tiap tahun meningkat hingga tiga kali lipat. Jika tahun 2002 cuma 12% konsumen yang belanja di gerai ritel modern, tahun 2003 meningkat menjadi 38%. Pertumbuhan tersebut menyebabkan bisnis eceran hypermarket


(13)

paling tinggi dibandingkan jenis bisnis eceran lainnya di Indonesia (Suharmadi,2004:29).

Pertumbuhan Hypermarket yang sangat fenomenal tersebut didorong oleh beberapa indikator pasar. Indikator yang pertama adalah kenaikan Hypermarket khususnya karena didukung oleh pertumbuhan konsumen urban yang berpendapatan Rp. 1.25-1.8 juta. Pada tahun 2004 persentase kelompok ini mencapai 27 % dan jumlah konsumen kelas ini mencapai 22 juta orang. Indikator kedua yaitu perkembangan hypermart sebenarnya juga seiring maraknya produk-produk yang berada di pasar mengalami segmentasi.

Ada banyak alasan mengapa hypermart begitu diminati dan menyedot konsumen berdatangan.Selain tempatnya nyaman (sejuk, bersih, dan luas), lokasi strategis (di tengah kota), harga yang diberikan paling rendah dan mampu bersaing dengan dengan bisnis eceran lain, dan produk yang disediakan lengkap dan banyak (one stop shopping).

Dengan meningkatnya bisnis-bisnis eceran dengan konsep Hypermart , banyak dari toko ini yang menyediakan berbagai macam produk dengan menekankan harga murah, sedangkan peran toko sendiri merupakan bagian yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen, karena di dalam toko tersebutlah konsumen melakukan proses pencarian, pemilihan, dan pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Oleh karena itu, lingkungan dan fasilitas toko merupakan bagian yang harus mendukung keinginan konsumen untuk datang ke toko tersebut dan juga mendukung keputusan pembelian konsumen. Saat ini, ada


(14)

melakukannya bukan hanya untuk mendapatkan barang atau produk saja tetapi juga konsumen memandang berbelanja sebagai suatu hal yang menyenangkan seperti menikmati toko, mengamati penawaran-penawaran toko, informasi tentang produk, dan membelanjakan uang.

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan dalam toko memiliki peran yang sangat penting untuk menarik minat konsumen. Lingkungan toko dengan fasilitas fisiknya beserta dengan suasana dalam toko, kelengkapan produk, penetapan harga serta promosi dan layanan yang diberikan sehingga menimbulkan rangsangan yang dapat diterima oleh konsumen sehingga menimbulkan persepsi terhadap keseluruhan toko tersebut yang disebut store image. Penyebaran citra toko (store image) yang positif dapat menyebabkan orang yang mendapat informasi tersebut akan tertarik dan segera akan mengunjungi toko tersebut serta semakin baik citra toko dimata konsumen akan semakin besar pula pembelian-pembelian yang tidak direncanakan oleh konsumen dan sebaliknya jika citra suatu toko negative maka konsumen tidak tertarik untuk mengunjungi toko tersebut dan beralih ke toko yang lebih baik.

Saat ini terdapat 3 Hypermart di Bandung yang saling bersaing ; Hypermart Carrefour, Hypermart Giant, dan Hypermart Bandung Indah Plaza. Berikut adalah tabel perkembangan Hypermarket tahun 2005 (sumber : Majalah SWA).

nama Pemilik Tahun

berdiri

Gerai (s/d Mei 2005)

Pangsa pasar Carrefour Carrefour, peritel asal Prancis 1998 16 47%


(15)

Menurut hasil riset pada hypermarket diatas,Hypermart Matahari berada diurutan ketiga dengan 7 buah gerai yang telah dibuka dan mengambil pangsa pasar sebesar sebanyak 20,59 % pada satu tahun pertama pendiriannya.

Nilai penjualan Hypermart sendiri pada 2006 kemarin mencapai angka yang luar biasa dan menembus nilai Rp 8 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa Hypermart ini mampu menarik perhatian konsumen dan menjadi salah satu hypermarket yang mampu bersaing dengan Hypermarket besar lain seperti Carrefour dan Giant. Saat ini saja gerai Hypermart Matahari sudah ada di Tangerang, Solo, Jakarta, Batam, Makasar, Malang, dan Pontianak dan mampu menyerap 450.000 konsumen/bulan/gerai. Dengan semboyan low price and more, mereka yakin mampu memikat konsumen-konsumen baru di tempat gerai-gerai mereka dibangun . Saat ini hypermart telah memiliki 16 gerai diberbagai kota tersebut. Rencananya tahun 2006 akan dikembangkan 11 gerai lagi. Tiap gerai, tenaga kerja yang dapat ditampung mencapai sekitar 600 orang termasuk sales promotion girl dan cleaning service .Salah satu gerainya yang ada di Bandung yaitu terdapat di Bandung Indah Plaza. Dengan konsep clean, bright, fresh, quality & low price diharapkan akan lebih dapat menarik konsumen dan menarik pangsa pasar yang lebih besar. Hypermart

Hypermart Matahari (Group Lippo) 2004 7 20,59%


(16)

banyak, tertata rapih berdasarkan kelompok produk, pengeras suara untuk menyampaikan pengumuman mengenai promo-promo produk dan tempat belanja yang lebih luas dan lebih nyaman. Meskipun pada awalnya hypermart sangat diragukan keberadaannya karena keberadaan hypermarket lain yang sudah lebih dulu dikenal dan memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Hypermart Matahari mencoba untuk memikat konsumen dengan menawarkan harga yang mampu bersaing dengan hypermarket lainnya yang telah ada.

Image yang positif dari suatu toko sangat menentukan seorang konsumen untuk datang ke toko tersebut. Store image berperan penting pada saat konsumen melakukan tahap pencarian informasi dimana konsumen akan mencari informasi ( Muafi dan Luhur, 2004 : 4) dengan membandingkan image suatu toko dengan toko yang lain sebelum pergi ke tempat tersebut karena konsumen cenderung memilih toko yang mempunyai image terbaik. Berdasarkan gambaran umum permasalahan di atas, objek penelitian adalah melihat pengaruh citra toko (store image) terhadap keputusan pembelian di Hypermart Bandung Indah Plaza.

1.2.Identifikasi Masalah

Bagaimana tanggapan responden terhadap Store Image di Hypermart Bandung Indah Plaza ?

Bagaimana keputusan pembelian setelah konsumen melihat store image Hypermart Bandung Indah Plaza?


(17)

 Variabel mana yang paling berpengaruh diantara variable Fasilitas Fisik, barang dagangan, harga, promosi, dan pelayanan terhadap keputusan pembelian Hypermart Bandung Indah Plaza

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah :

 Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap Store Image Hypermart Bandung Indah Plaza

 Untuk mengetahui keputusan pembelain setelah konsumen melihat store image Hypermart Bandung Indah Plaza

 Untuk mengetahui variable mana yang paling berpengaruh diantara variable Fasilitas Fisik, barang dagangan, harga, promosi, dan pelayanan terhadap keputusan pembelian Hypermart Bandung Indah Plaza.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sebagai bukti empiris mengenai Pengaruh Store image (citra toko) terhadap keputusan pembelian di Hypermart Bandung Indah Plaza.

1.4. Kegunaan Penelitian


(18)

Penelitian ini dapat memberikan masukan serta bahan pertimbangan bagi pihak hypermart mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk mempertahankan citra atau image nya secara keseluruhan

 Bagi Penulis

Penulisan skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan dan pangalaman peneliti, juga untuk menerapakan teori-teori yang telah didapat selama kuliah.

 Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat sebagai nilai tambah bagi mereka yang membacanya serta dapat digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.

1.5. Lokasi dan waktu penelitian

1.5.1. Lokasi peneliatian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Universitas Kristen Maranatha

1.5.2. Waktu penelitian


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari laporan penelitian ini yang akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

Melalui penyebaran kuisioner sebanyak 150 responden dengan lokasi sekitar Universitas Kristen Maranatha, pada penelitian ini terdapat pengaruh Store Image terhadap Keputusan Pembelian. Pada penelitian ini Store Image dibagi menjadi lima (5) bagian yaitu Fasilitas Fisik, Barang Dagangan, Penetapan Harga, Promosi, dan Pelayanan. Setelah diteliti, dalam perhitungan faktor Fasilitas Fisik, Barang Dagangan, dan Pelayanan tidak mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan Penetapan harga dan Promosi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan tabel jawab responden dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh Store Image terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian secara keseluruhan menjelaskan bahwa hasil dari adjust R square 0.256 atau 25.6 % Store Image mempengaruhi Keputusan Pembelian dan sisanya 74.4 % dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel Store image yang paling memiliki pengaruh secara signifikan


(20)

terhadap keputusan pembelian yaitu faktor store image Penetapan harga dengan tingkat signifikan 0.002 faktor store image Promosi dengan tingkat signifikan 0.001.

5.2 Keterbasan

1. Dalam penelitian ini hanya berlokasi di Universitas Kristen Maranatha sehingga pada penelitian ini kurangnya variasi didalam jawaban responden.

2. Dalam Penelitian ini responden sebagian besar merupakan Mahasiswa yang jarang berbelanja di Hypermart, sehingga mereka kurang menguasai informasi mengenai Hypermart.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan di atas antara lain:

1. Hal yang perlu diperbaiki oleh perusahaan yaitu faktor store image penetapan harga. Dalam penetapan harga perusahaan harus dapat memberikan harga yang mampu bersaing dengan perusahaan lainnya, menetapkan harga yang terjangkau dalam arti harga yang diberikan jangan terlalu tinggi. Harga yang ditetapkan juga harus sesuai dengan kualitas barang yang diberikan, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. Menjaga kualitas barang sangatlah penting, hal ini dapat dilakukan dengan cara : menjaga agar barang tidak rusak atau cacat, memeriksa tanggal kadaluarsa suatu barang terutama bahan makanan dan minuman, dan menarik barang-barang yang sudah kadaluarsa, cacat, maupun rusak tersebut dari rak toko dan menggantinya dengan barang yang memiliki kondisi lebih baik,


(21)

menjaga kualitas dari suku cadang barang, atau barang pengganti dan barang pelengkap misalnya barang elektronik seperti handphone, perlu dijaga kondisi perlengkapan lainnya seperti Charger, Headset, dan perlengkapan handphone lainnya, menyediakan kartu garansi bagi penjualan barang-barang elektronik khususnya. Dalam Penetapan harga juga perusahaan perlu memperhatikan pasar sasaran mereka. Perusahaan dapat memfokuskan pada segmen pasar yang mereka pilih dan target pasar yang ingin dituju. Jika pasar sasaran mereka adalah konsumen dengan pendapatan kurang dari Rp. 1000.000 harga mungkin menjadi faktor pertimbangan yang paling utama dalam memilih sebuah toko, mereka akan lebih cenderung memilih toko dengan harga labih rendah meskipun toko tersebut dapat menawarkan atmosphere (fasilitas fisik) toko yang lebih baik. Sebaliknya, jika pasar sasaran perusahaan adalah konsumen dengan pendapatan lebih dari Rp. 1.000.000 mereka terkadang lebih mencari kenyamanan, kemudahan dalam berbelanja dan menikmati atmosphere sebuah toko , jadi terkadang pertimbangan tentang harga tidak menjadi hal yang prioritas bagi mereka

2. Perusahaan juga perlu memperbaiki faktor store image promosinya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kegiatan promosi yang telah mereka lakukan, apakah sudah cukup efektif atau tidak. Perusahaan perlu melihat dan mempertimbangkan media promosi apa yang akan dipakai, media promosi manakah yang paling efektif, membuat promosi semenarik mungkin untuk dapat


(22)

Perusahaan dapat melakukan promosi dengan sering memberikan potongan harga, atau memberikan kupon berhadiah yang dapat ditukarkan setelah melakukan pembelian dengan menentukan minimal rupiah pembelian. Perusahaan juga dapat melakukan promosi dengan cara menawarkan produk-produk diskon, produk-produk-produk-produk baru, produk-produk-produk-produk murah dengan menggunakan pengeras suara, untuk dapat menarik rasa penasaran konsumen dan daya tarik mereka untuk membeli. Promosi juga dapat dilakukan dengan memberikan brosur ataupun katalog belanja pada konsumen yang dibuat semenarik mungkin, dengan barang-barang pilihan, dan harga yang terjangkau.

3. Sebaiknya pada penelitian mendatang tidak hanya menggunakan masyarakat di universitas yang sebagian besar merupakan Mahasiswa sebagai responden.

4. Sebaiknya untuk penelitian mendatang menggunakan sampel untuk khalayak umum atau khususnya ibu-ibu rumah tangga yang sering berbelanja, sehingga mereka lebih mengetahui lebih banyak informasi mengenai tempat berbelanja khususnya Hypermart .


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Bellenger, Danny N and Goldstrucker, Jac L .(2002). Retailing Basic, Illonois : Richard D Irwin Inc.

Berman. Berry and Evans. Joel R .(2003). Retail Management: A Strategic Approach. New York : Macmillan Publishing Company

Kotler, Phillip .(2000). Manajemen Pemasaran Jilid I. Edisi Millenium Jakarta : Prehallindo Kotler, Phillip .(2000). Manajemen Pemasaran Jilid II. Edisi Millenium Jakarta :Prehallindo Suliyanto SE, M.Si .(2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Sudarmadi .(2004). Hypermarket Rasaksa Baru Dunia Ritel. SWA. Desember 2004 Sugiono. (2002). Metode Penelitian Bisnis (edisi 4). Bandung : CV Alpha Beta

Muafi dan Luhur WA, Surya .(2004). Taktik Pemasaran dan Rantai Perilaku Belanja. Usahawan, no 4Th. XXXIII Mei 2004

Prof. Dr. JogiYanto H.M., M.B.A., Akt. (2007). Metode Penelitian Bisnis ( Salah Kaprah dan Pengalaman – Pengalman). Yogyakarta : BPFE

Palupi, Dyah Hasto (2004). Persaingan Hypermarket :Dari Potongan harga hingga Kartu Belanja : SWA. Desember 2004

Matahari Putra Prima, PT. Profil Perusahaan. (www. Matahari.co.id)

Sullivan, Malcoln and Adcock, Dennis .(2002). Retail Marketing (1st edition). Derby: Saxon Graphics Ltd.


(24)

Lovelock, Christopher H. dan Wrigth, Lauren K., 2002. Principles Of Service Marketing and Management, Prentice Hall Inc., Upper Sadle River. New Jersey

Kotler, Philip., and Amstrong, Gary. (2001). Priciples of Marketing. New Jersey : Prentice Hall Inc.

Levi, Michael., and Weitz, Barton (1998). Retailing Management. (3rd Edition). Boston : Irwin / McGraw - Hill


(1)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari laporan penelitian ini yang akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

Melalui penyebaran kuisioner sebanyak 150 responden dengan lokasi sekitar Universitas Kristen Maranatha, pada penelitian ini terdapat pengaruh Store Image terhadap Keputusan Pembelian. Pada penelitian ini Store Image dibagi menjadi lima (5) bagian yaitu Fasilitas Fisik, Barang Dagangan, Penetapan Harga, Promosi, dan Pelayanan. Setelah diteliti, dalam perhitungan faktor Fasilitas Fisik, Barang Dagangan, dan Pelayanan tidak mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan Penetapan harga dan Promosi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan tabel jawab responden dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh Store Image terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian secara keseluruhan menjelaskan bahwa hasil dari adjust R square 0.256 atau 25.6 % Store Image mempengaruhi Keputusan Pembelian dan sisanya 74.4 % dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel Store image yang paling memiliki pengaruh secara signifikan


(2)

83 Universitas Kristen Maranatha

terhadap keputusan pembelian yaitu faktor store image Penetapan harga dengan tingkat signifikan 0.002 faktor store image Promosi dengan tingkat signifikan 0.001.

5.2 Keterbasan

1. Dalam penelitian ini hanya berlokasi di Universitas Kristen Maranatha sehingga pada penelitian ini kurangnya variasi didalam jawaban responden.

2. Dalam Penelitian ini responden sebagian besar merupakan Mahasiswa yang jarang berbelanja di Hypermart, sehingga mereka kurang menguasai informasi mengenai Hypermart.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan di atas antara lain:

1. Hal yang perlu diperbaiki oleh perusahaan yaitu faktor store image penetapan harga. Dalam penetapan harga perusahaan harus dapat memberikan harga yang mampu bersaing dengan perusahaan lainnya, menetapkan harga yang terjangkau dalam arti harga yang diberikan jangan terlalu tinggi. Harga yang ditetapkan juga harus sesuai dengan kualitas barang yang diberikan, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. Menjaga kualitas barang sangatlah penting, hal ini dapat dilakukan dengan cara : menjaga agar barang tidak rusak atau cacat, memeriksa tanggal kadaluarsa suatu barang terutama bahan makanan dan minuman, dan menarik barang-barang yang sudah kadaluarsa, cacat, maupun rusak tersebut dari rak toko dan menggantinya dengan barang yang memiliki kondisi lebih baik,


(3)

84 Universitas Kristen Maranatha

menjaga kualitas dari suku cadang barang, atau barang pengganti dan barang pelengkap misalnya barang elektronik seperti handphone, perlu dijaga kondisi perlengkapan lainnya seperti Charger, Headset, dan perlengkapan handphone lainnya, menyediakan kartu garansi bagi penjualan barang-barang elektronik khususnya. Dalam Penetapan harga juga perusahaan perlu memperhatikan pasar sasaran mereka. Perusahaan dapat memfokuskan pada segmen pasar yang mereka pilih dan target pasar yang ingin dituju. Jika pasar sasaran mereka adalah konsumen dengan pendapatan kurang dari Rp. 1000.000 harga mungkin menjadi faktor pertimbangan yang paling utama dalam memilih sebuah toko, mereka akan lebih cenderung memilih toko dengan harga labih rendah meskipun toko tersebut dapat menawarkan atmosphere (fasilitas fisik) toko yang lebih baik. Sebaliknya, jika pasar sasaran perusahaan adalah konsumen dengan pendapatan lebih dari Rp. 1.000.000 mereka terkadang lebih mencari kenyamanan, kemudahan dalam berbelanja dan menikmati atmosphere sebuah toko , jadi terkadang pertimbangan tentang harga tidak menjadi hal yang prioritas bagi mereka

2. Perusahaan juga perlu memperbaiki faktor store image promosinya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kegiatan promosi yang telah mereka lakukan, apakah sudah cukup efektif atau tidak. Perusahaan perlu melihat dan mempertimbangkan media promosi apa yang akan dipakai, media promosi manakah yang paling efektif, membuat promosi semenarik mungkin untuk dapat menarik minat konsumen dan mempertahankan konsumen yang telah ada.


(4)

85 Universitas Kristen Maranatha

Perusahaan dapat melakukan promosi dengan sering memberikan potongan harga, atau memberikan kupon berhadiah yang dapat ditukarkan setelah melakukan pembelian dengan menentukan minimal rupiah pembelian. Perusahaan juga dapat melakukan promosi dengan cara menawarkan produk-produk diskon, produk-produk-produk-produk baru, produk-produk-produk-produk murah dengan menggunakan pengeras suara, untuk dapat menarik rasa penasaran konsumen dan daya tarik mereka untuk membeli. Promosi juga dapat dilakukan dengan memberikan brosur ataupun katalog belanja pada konsumen yang dibuat semenarik mungkin, dengan barang-barang pilihan, dan harga yang terjangkau.

3. Sebaiknya pada penelitian mendatang tidak hanya menggunakan masyarakat di universitas yang sebagian besar merupakan Mahasiswa sebagai responden.

4. Sebaiknya untuk penelitian mendatang menggunakan sampel untuk khalayak umum atau khususnya ibu-ibu rumah tangga yang sering berbelanja, sehingga mereka lebih mengetahui lebih banyak informasi mengenai tempat berbelanja khususnya Hypermart .


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bellenger, Danny N and Goldstrucker, Jac L .(2002). Retailing Basic, Illonois : Richard D Irwin Inc.

Berman. Berry and Evans. Joel R .(2003). Retail Management: A Strategic Approach. New York : Macmillan Publishing Company

Kotler, Phillip .(2000). Manajemen Pemasaran Jilid I. Edisi Millenium Jakarta : Prehallindo Kotler, Phillip .(2000). Manajemen Pemasaran Jilid II. Edisi Millenium Jakarta :Prehallindo Suliyanto SE, M.Si .(2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Sudarmadi .(2004). Hypermarket Rasaksa Baru Dunia Ritel. SWA. Desember 2004 Sugiono. (2002). Metode Penelitian Bisnis (edisi 4). Bandung : CV Alpha Beta

Muafi dan Luhur WA, Surya .(2004). Taktik Pemasaran dan Rantai Perilaku Belanja. Usahawan, no 4Th. XXXIII Mei 2004

Prof. Dr. JogiYanto H.M., M.B.A., Akt. (2007). Metode Penelitian Bisnis ( Salah Kaprah dan Pengalaman – Pengalman). Yogyakarta : BPFE

Palupi, Dyah Hasto (2004). Persaingan Hypermarket :Dari Potongan harga hingga Kartu Belanja : SWA. Desember 2004

Matahari Putra Prima, PT. Profil Perusahaan. (www. Matahari.co.id)

Sullivan, Malcoln and Adcock, Dennis .(2002). Retail Marketing (1st edition). Derby: Saxon

Graphics Ltd.

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta :Gramedia


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Lovelock, Christopher H. dan Wrigth, Lauren K., 2002. Principles Of Service Marketing and

Management, Prentice Hall Inc., Upper Sadle River. New Jersey

Kotler, Philip., and Amstrong, Gary. (2001). Priciples of Marketing. New Jersey : Prentice Hall Inc.

Levi, Michael., and Weitz, Barton (1998). Retailing Management. (3rd Edition). Boston : Irwin / McGraw - Hill