Pengaruh pembelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas xi smk batik 2 Surakarta ARTIKEL. ARTIKEL

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN
LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK 2 SURAKARTA
Ida Dwi Suryaningrum1, Dewi Kusuma Wardani2, Muhammad Sabandi2
1
Mahaiswa, 2 Dosen Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: idadwisuryaningrum@gmail.com
Abstract: This research aims to test the influences entrepreneurshiplearning factor toward attitudes toward the behavior, subjective norms, dan
perceived behavioral control on students; family-environment factor toward
attitudes toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral
control on students; and attitudes toward the behavior, subjective norms,
and perceived behavioral control toward the entrepreneurial interest on
students. The population of this research is all XI-grade students in SMK
Batik 2 Surakarta which the total is 189 students. The sample of this
research is 100 students chosen by the technique simple random sampling

based on lottery. The results of this research are there is a positive and
significant influence between entrepreneurship learning and attitude
toward, subjective norms, perceived behaviour control; there is a positive
and significant influence between family environment and attitude toward
the behavior; subjective norms, perceived behavior control; there is a
positive and significant influence between attitude toward the behavior,
subjective norms, perceived behavior control and the entrepreneurial
interest.
Kata Kunci: Pembelajaran Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Theory
of Planned Behavior, Minat Berwirausaha.
PENDAHULUAN
Masalah mendasar bagi negara
berkembang

adalah

pertumbuhan

pertumbuhan penduduk dan angka
pengangguran yang tinggi menjadi


penduduk dan jumlah pengangguran

masalah

yang banyak. Permasalahan tersebut

terselesaikan

juga terjadi di Indonesia sebagai

Menurut

yang

belum

sampai

Badan


Pusat

dapat

saat

ini.

Statistika

negara berkembang yaitu masalah
(BPS) dalam terbitan majalah harian
commit to user

1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


sindonews.com

mencatat

bahwa

akan

mengurangi

angka

tahun ini Februari 2014 - Februari

pengangguran di Indonesia. Minat

2015,

berwirausaha


jumlah

Indonesia

pengangguran

meningkat

300

di

orang

Indonesia

dari
yang


masyarakat
rendah

maka

sehingga total mencapai 7,45 juta

pemerintah harus lebih mendorong

orang. Pemerintah harus memikirkan

masyarakat

program yang dapat mengurangi

Menurut

pengangguran

menyatakan bahwa ada tiga faktor


yang

pemberdayaan

pada

berbasis
masyarakat.

utama

untuk

berwirausaha.

Ajzen

(1991:


pembentuk

minat

179)

yaitu

Salah satu program yang harus

attituted

didorong oleh pemerintah untuk

subjective

mengurangi

pengangguran


behavior control yang dikenal theory

menumbuhkan

of

adalah

angka

dengan

toward

the

behavior,

norms


dan

perceived

planned

behavior

wirausaha. Menurut pernyataan yang

Penumbuhan

minat

dikutip dari PBB bahwa sebuah

siswa

melalui


negara dapat dikatakan maju

sekolah

jika

dapat

dengan

(TPB).

berwirausaha
lingkungan
pembelajaran

pertumbuhan wirausaha sedikitnya

kewirausahaan dan dapat melalui

mencapai 2% dari jumlah penduduk

penanaman jiwa wirausaha sejak dini

negara tersebut. Indonesia hanya

oleh

sekitar 1,65% dari jumlah penduduk

Pembelajaran kewirausahaan yang

saat ini dan jumlah tersebut masih

ada

sedikit

pembelajaran

dibanding

negara–negara

lingkungan

di

keluarga.

SMK
wajib

merupakan
yang

harus

tetangga seperti Singapura (7%),

diikuti oleh semua siswa. Salah satu

Malaysia (5%) dan Thailand (4%)

tujuan

(republika.co.id

Pemerintah

tanggal terbit 12

SMK

menurut

No.29

Peraturan

Tahun

1990

lulusan

yang

Maret 2015). Peranan wirausaha

adalah

sangat penting bagi perekonomian

produktif,

Indonesia, karena semakin banyak

(wirausaha).

masyarakat yang menjadi wirausaha

kewirausahaan yang ada di sekolah

maka

akan

mencetak
adaptif

dan

kreatif

Pembelajaran

membuka

lapangan
akan membentuk karakter siswa
commit to user
pekerjaan sehingga dengan demikian
untuk berwirausaha. Selain dari

2

perpustakaan.uns.ac.id

lingkungan

digilib.uns.ac.id

sekolah

melalui

pembelajaran

kewirausahaan

pembelajaran kewirausahaan, minat

mempengaruhi

siswa

pada siswa kelas XI SMK Batik 2

untuk

dipengaruhi

berwirausaha

oleh

lingkungan

Surakarta.,

subjective

menguji

norms

faktor

keluarga. Pembentukan sikap dan

pembelajaran

sifat siswa pertama kali dibentuk

mempengaruhi perceived behavior

oleh lingkungan keluarga. Orang tua

control pada siswa kelas XI SMK

akan mengajarkan anaknya untuk

Batik 2 Surakarta, menguji faktor

mandiri

jawab

lingkungan keluarga mempengaruhi

untuk menanamkan jiwa wirausaha

attitudes toward the behavior pada

bagi anaknya. Dengan demikian

siswa kelas XI SMK Batik 2

keluarga berperan penting dalam

Surakarta, menguji faktor lingkungan

menumbuhkan minat siswa untuk

keluarga mempengaruhi subjective

menjadi

wirausaha.

norms pada siswa kelas XI SMK

dengan penjelasan di

Batik 2 Surakarta, menguji faktor

atas, maka penulis ingin meneliti

lingkungan keluarga mempengaruhi

faktor-faktor

dapat

perceived behavior control pada

mempengaruhi minat berwirausaha

siswa kelas XI SMK Batik 2

yang kemudian dirumuskan dalam

Surakarta, menguji attitudes toward

judul

Pembelajaran

the behavior mempengaruhi minat

Kewirausahaan dan Lingkungan

berwirausaha pada siswa kelas XI

Keluarga

SMK Batik 2 Surakarta, menguji

dan

bertanggung

seorang

Berdasarkan

yang

“Pengaruh

Terhadap

Minat

kewirausahaan

Berwirausaha Pada Siswa Kelas

subjective

norms

mempengaruhi

XI SMK Batik 2 Surakarta”.

minat berwirausaha pada siswa kelas
XI SMK Batik 2 Surakarta, menguji

Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah menguji faktor pembelajaran
kewirausahaan

mempengaruhi

attitudes toward the behavior pada

perceived

behavior

control

mempengaruhi minat berwirausaha
pada siswa kelas XI SMK Batik 2
Surakarta.

siswa kelas XI SMK Batik 2
Surakarta,

menguji

faktor
commit to user

3

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Minat berwirausaha merupakan

hasil yang baik dari perilaku yang

kebulatan tekad seseorang untuk

telah dibuatnya. Subjective norms

menjadi

adalah hubungan mengacu pada

seorang wirausaha atau

menjadi wirausaha. Tubs & Ekeberg

tekanan

(1991) dalam Wahyono (2013: 17)

melakukan

menyatakan

minat

melakukan. Tekanan sosial tersebut

berwirausaha adalah representasi dari

mengacu pada persepsi kelompok

tindakan yang direncanakan untuk

tertentu yang menyetujui atau tidak

melakukan perilaku kewirausahaan.

keputusan seorang untuk usaha dan

semakin kuat minat seseorang untuk

biasanya.

Kendali

perilaku

berwirausaha maka akan bekerja dan

(perceived

behavior

control)

berusaha yang semaksimal mungkin.

mengacu pada merasa mudah atau

Individu mempunyai minat yang

sulit

kuat untuk mempunyai usaha ketika

diasumsikan

mereka merasa usaha tersebut ada

pengalaman masa lalu dan antisipasi

kemungkinan

halangan serta rintangan.

(feasibility)
keinginan

bahwa

untuk
dan
untuk

dikerjakan

mereka

ada

melaksanakan

kegiatan usaha tersebut (desirable).
Attitude toward the behavior

sosial

merasa

untuk

tidak

untuk

atau

melakukan

perilaku

untuk

dan

merefleksikan

Pembelajaran

kewirausahaan

merupakan pembelajaran yang wajib
bagi semua siswa-siswa SMK karena
lulusan dari SMK diarahkan untuk

merupakan evaluasi individu dalam

langsung

menilai apakah menjadi seorang

kewirausahaan

wirausaha

siswa SMK dengan harapan agar

itu

menguntungkan

bekerja.

Pembelajaran

diwajibkan

bagi

(positif) atau merugian (negatif).

siswa

Penilaiannya tidak hanya afektif

keterampilan berwirausaha. Menurut

(misalnya jika saya melakukan suatu

Peraturan Presiden nomor 6 tahun

hal dan membuat saya dalam kondisi

2009 menyatakan bahwa Kementrian

yang baik

Pendidikan dan Kebudayaan melalui

maka

hal

itu

akan

menyenangkan bagi saya) tetapi juga

memiliki

Direktorat

keahlian

Jenderal

serta

Pendidikan

mempunyai pertimbangan tertentu
Menengah dan Direktorat Jenderal
commit to user
karena individu juga menginginkan
Pendidikan
Tinggi
telah

4

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

mengimplementasikan

pendidikan

wirausaha akan menanamkan jiwa

kewirausahaan sebagai salah satu

mandiri dan bertanggung jawab sejak

wujud nyata untuk menumbuhkan

dini. Hal ini sebagai wujud untuk

jiwa kreatif, inovatif, sportif dan

menanamkan

wirausaha

pada anaknya.

dalam

metodologi

jiwa

kewirausahaan

pendidikan sebagai penjabaran dari

METODE PENELITIAN

pengembangan

Penelitian ini termasuk penelitian

Menurut

ekonomi

Suryana

mengatakan

kreatif.

(2003:

bahwa

7)
ilmu

kuantitatif desain survey explanatory
karena

penelitian

ini

menguji

kewirausahaan adalah suatu disiplin

attitudes

ilmu yang mempelajari tentang nilai,

subjective norms, dan perceived

kemampuan (ability) dan perilaku

behavioral control sebagai variabel

seorang menghadapi tantangan hidup

anteseden

untuk memperoleh peluang dengan

mempengaruhi minat berwirausaha.

berbagai

Populasi dalam penelitian ini adalah

resiko

yang

mungkin

dihadapi.

the

behavior,

faktor-faktor

yang

siswa kelas XI SMK Batik 2

Lingkungan keluarga merupakan
tempat

toward

pertama

kali

mendapatkan
Lingkungan

Surakarta

dari

berbagai

jurusan

anak

dengan total 189 siswa yang terbagi

pendidikan.

atas empat keahlian yaitu pemasaran,

hanya

akuntansi, administrasi perkantoran

sekolah

meneruskan pendidikan yang telah

dan

dilakukan oleh orang tua di rumah.

penelitian ini sejumlah 100 siswa

Menurut Dewantoro dalam kutipan

yang diambil dengan cara random

Tirtarahardja & Sulo, 2008: 168)

sampling dengan mengundi agar

mengungkapkan

suasana

setiap siswa memiliki kesempatan

merupakan

menjadi responden. Penelitian ini

tempat yang sebaik-baiknya untuk

menggunakan teknik pengumpulan

melakukan

orang-

data berupa kuesioner/angkat dan

seorang atau pendidikan individual

menggunakan teknik analisis data

kehidupan

bahwa

keluarga

pendidikan

multimedia.

Sampel

dalam

maupun pendidikan sosial. Orang tua
menggunakan SEM SmartPLS 2.0
commit to user
yang menginginkan anaknya menjadi
M3.

5

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HASIL PENELITIAN
Deskriptif Data

Berdasarkan tabel di atas ditunjukan

Tabel 1. Hasil Pengumpulan Data

bahwa

Keterangan
Kuesioner yang
terkumpul
Kuesioner yang
memenuhi
syarat

Jumlah

%

jumlah

terkumpul

kuesioner

sebanyak

yang

100%

dan

kuesioner yang memenuhi syarat
100

100

100

100

untuk penelitian 100%.

Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Uji Validasi
Tabel 2. Nilai Factor loading
Loading
Variabel

Pernyataan

Kode

Ket
Factor

Pembelajaran
kewirausahaan

Mengikuti
pembelajaran
kewirausahaan dan pelatihan
dari program sekolah
Guru
mengembangkan
pengetahuan yang telah saya
peroleh
Guru telah membimbing untuk
berkarier
di
bidang
kewirausahaan
Adanya
wawasan
dan
keterampilan berwirausaha dari
pembelajaran kewirausahaan
Program untuk belajar teori
kewirausahaan
dan
praktik
kewirausahaan
Fasilitas
pendidikan
untuk
mempermudah siswa belajar
teori kewirausahaan dan praktik
kewirausahaan
Menumbuhkan
kreasi
dan
inovasi untuk berwirausaha
Menumbuhkan ide-ide baru
untuk membuka usaha
Dorongan commit
memiliki
to user jiwa
kewirausahaan

PK1

0,756

VALID

PK2

0,763

VALID

PK3

0,837

VALID

PK4

0,814

VALID

PK5

0,708

VALID

PK6

0,746

VALID

PK7

0,830

VALID

PK8

0,765

VALID

PK9

0,793

VALID

6

perpustakaan.uns.ac.id

Lingkungan
keluarga

Attitude toward
the behavior

Subjective
norms

digilib.uns.ac.id

Orang tua saya mendidik untuk
hidup mandiri
Orang tua mendidik
untuk
mengelola keuangan sendiri
Orang tua mendorong untuk
mengembangkan potensi
Orang tua membantu memulai
bisnis
Saudara
membantu
untuk
memulai bisnis
Keadaan ekonomi keluarga
cukup
Orang tua menyediakan bukubuku yang lengkap
Menjadi wirausaha memberikan
keuntungan daripada kerugian
Menjadi wirausaha memberikan
kepuasan
Menjadi wirausaha layak untuk
perjuangkan
Ingin menjadi bos/pimpinan
diperusahaan sendiri
Senang berpartisipasi dalam
dunia bisnis
Tidak suka dengan kegiatan
yang sifatnya rutinitas
Ingin membuat suatu usaha yang
baru
Keluarga menyarankan untuk
menjadi wirausaha
Keluarga menyetujui untuk
menjadi wirausaha
Guru
menyarankan
untuk
menjadi wirausaha
Guru menyetujui untuk menjadi
wirausaha
Teman dekat menyarankan
untuk menjadi usahawan
Teman dekat menyetujui untuk
menjadi wirausaha setelah
Orang yang anggap penting
menyarankan untuk menjadi
wirausaha
Orang yang saya anggap penting
menyetujui
untuk
menjadi
commit to user
wirausaha

LK1

0,703

VALID

LK2

0,709

VALID

LK3

0,826

VALID

LK4

0,818

VALID

LK5

0,825

VALID

LK6

0,715

VALID

LK7

0,752

VALID

ATT1

0,754

VALID

ATT2

0,741

VALID

ATT3

0,794

VALID

ATT4

0,703

VALID

ATT5

0,815

VALID

ATT6

0,719

VALID

ATT7

0,778

VALID

SN1

0,786

VALID

SN2

0,856

VALID

SN3

0,793

VALID

SN4

0,826

VALID

SN5

0,760

VALID

SN6

0,804

VALID

SN7

0,775

VALID

SN8

0,773

VALID

7

perpustakaan.uns.ac.id

Perceived
behaviour
control

digilib.uns.ac.id

Berpeluang untuk sukses jika
PCB1
menjadi usahawan

0,766

VALID

Sangat
mudah
wirausaha

PCB2

0,774

VALID

PCB3

0,776

VALID

Memanfaatkan peluang yang ada PCB4

0,839

VALID

Resiko kegagalan sangat kecil

0,725

VALID

0,829

VALID

0,816

VALID

menjadi

Dapat menyelesaikan masalah

PCB5

Dapat mengendalikan hidup jika
PCB6
menjadi wirausaha
Memiliki keterampilan dalam
PCB7
memimpin dan berkomunikasi
Minat
berwirausaha

Ingin menjadi wirausaha

MB1

0,765

VALID

Memilih menjadi wirausaha

MB2

0,861

VALID

MB3

0,818

VALID

MB4

0,786

VALID

Ingin memiliki usaha yang
dikembangkan
Wirausaha
sebagai
karier
profesional
Tabel 3. Nilai AVE dan communality
Pembelajaran
Kewirausahaan
Lingkungan
Keluarga
Attitude toward the
behavior
Subjective Norms
Perceived
Behavioural
Control
Minat Berwirausaha

Berdasarkan tabel 2 dan tabel 3

AVE

Communality

0,609

0,609

menjelaskan

0,587

0,587

loading

0,576
0,636

0,576
0,636

dalam pengujian validitas konvergen

diatas

0,7;

AVE

dan

communality > 0,5. Hal ini berarti
dari pengujian validitas konvergen
yang

0,624
0,654

bahwa nilai faktor

dilakukan

telah

terpenuhi.

0,624
0,654

commit to user

8

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 4. Nilai Cross Loading

ATT1
ATT2
ATT3
ATT4
ATT5
ATT6
ATT7
LK1
LK2
LK3
LK4
LK5
LK6
LK7
MB1
MB2
MB3
MB4
PCB1
PCB2
PCB3
PCB4
PCB5
PCB6
PCB7
PK1
PK2
PK3
PK4
PK5
PK6
PK7
PK8
PK9
SN1
SN2
SN3
SN4
SN5
SN6
SN7
SN8

ATT
0,754
0,741
0,794
0,703
0,815
0,719
0,778
0,112
0,202
0,132
0,324
0,285
0,144
0,161
0,540
0,551
0,483
0,475
0,348
0,290
0,296
0,358
0,289
0,202
0,369
0,274
0,268
0,230
0,208
0,139
0,208
0,337
0,289
0,268
0,439
0,397
0,382
0,389
0,364
0,455
0,437
0,402

LK
0,244
0,171
0,163
0,211
0,205
0,175
0,270
0,703
0,709
0,826
0,818
0,825
0,715
0,752
0,194
0,298
0,233
0,374
0,115
0,327
0,190
0,099
0,197
0,252
0,366
0,180
0,204
0,240
0,345
-0,002
0,160
0,158
0,186
0,170
0,411
0,515
0,249
0,201
0,367
0,328
0,380
0,443

MB
0,386
0,456
0,555
0,427
0,480
0,398
0,610
0,156
0,251
0,273
0,411
0,308
0,081
0,206
0,765
0,861
0,818
0,786
0,375
0,408
0,371
0,441
0,307
0,384
0,547
0,271
0,197
0,257
0,219
0,223
0,203
0,332
0,195
0,292
0,523
0,548
0,501
0,497
0,449
0,547
0,503
0,510

PCB
0,365
0,336
0,272
0,176
0,326
0,299
0,308
0,114
0,199
0,219
0,318
0,213
0,239
0,194
0,377
0,483
0,398
0,435
0,766
0,774
0,776
0,839
0,725
0,829
0,816
0,329
0,320
0,452
0,374
0,146
0,238
0,513
0,391
0,428
0,285
0,337
0,301
0,356
0,259
0,362
0,461
0,568

PK
0,342
0,039
0,201
0,176
0,306
0,193
0,293
0,153
0,190
0,200
0,190
0,183
0,164
0,234
0,263
0,206
0,276
0,295
0,357
0,394
0,429
0,427
0,212
0,323
0,445
0,756
0,763
0,837
0,814
0,708
0,745
0,830
0,765
0,794
0,277
0,382
0,274
0,367
0,313
0,237
0,271
0,244

SN
0,360
0,421
0,489
0,227
0,363
0,349
0,470
0,232
0,254
0,357
0,435
0,482
0,267
0,341
0,439
0,647
0,510
0,405
0,285
0,391
0,402
0,355
0,297
0,388
0,413
0,301
0,271
0,301
0,321
0,194
0,255
0,363
0,270
0,273
0,786
0,856
0,793
0,826
0,760
0,804
0,775
0,773

commit to user

9

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Berdasarkan nilai cross loading di

dinyatakan valid karena nilai cross

tabel 4 menyatakan bahwa semua

loading setiap kontruk lebih tinggi

indikator dari konstruk pembelajaran

dari pada konstruk lainnya dan nilai

kewirausahaan, lingkugan keluarga,

cross

attitude

behavior,

pengujian

subjective norms, perceived behavior

terpenuhi.

control

toward

dan

the

minat

loading

>

0,7

validitas

sehingga

diskriminan

berwirausaha

Tabel 5. Nilai AVE dan Akar AVE
Pembelajaran kewirausahaan
Lingkungan keluarga
Attitude toward the behaviour
Subjective norms
Perceived behavioural control
Minat berwirausaha
Tabel 6. Laten variabel corelation
ATT
LK
MB
ATT
1
LK
0,273
1
MB
0,634 0,338
1
PCB
0,392 0, 290 0,525
PK
0,327 0,244 0,317
SN
0,513 0,464 0,657

AVE
0,609
0,587
0,576
0,636
0,624
0,654

Akar AVE
0,780
0,766
0,758
0,797
0,790
0,808

PCB

PK

SN

1
0,480
0,464

1
0,371

1

Berdasarkan tabel 5 dan tabel 6 dapat

antara konstruk minat berwirausaha

disimpulkan

dengan konstruk lainnya begitu pula

bahwa

akar

AVE

konstruk minat berwirausaha sebesar

untuk

konstruk

lainnya.

0,808 lebih tinggi dari nilai korelasi
Tabel 7. Nilai Composite Reliability dan Cronbach Alpha
Composite reliability
Pembelajaran kewirausahaan
0,933
Lingkungan keluarga
0,908
Attitude toward the behaviour
0,904
Subjective norms
0,933
Perceived behavioral control
0,921
Minat berwirausaha
commit to user 0,882

Cronbachs alpha
0,920
0,884
0,877
0,918
0,900
0,823

10

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Berdasarkan tabel 7 menunjukan

digunakan

adalah

Composite

bahwa uji reliabilitas telah terpenuhi

Realibility karena dianggap lebih

karena Composite Realibility dan

baik dalam mengestimasi konsistensi

Cronbach’s Alpha > 0,7. Dalam

internal suatu konstruk.

penelitian ini uji reliabilitas yang
Evaluasi Model Struktural (inner model)
Tabel 8. Nilai r-squares
R-squares
Pembelajaran kewirausahaan
Lingkungan keluarga
Attitude toward the behavior
Subjective norms
Perceived behavioral control
Minat Berwirausaha
Berdasarkan

tabel

8

dapat

0,147
0,286
0,262
0,585
attitude

toward

the

behaviour,

dijelaskan bahwa nilai r-squares

subjective

untuk variabel minat berwirausaha

behavioural control dapat dijelaskan

termasuk dalam kategori sedang

oleh

(moderate), artinya variabilitas minat

kewirausahaan

berwirausaha dapat dijelaskan oleh

keluarga

variabel

the

14,7% untuk variabel attitude toward

behaviour, subjective norms dan

the behaviour, sebesar 28,6% untuk

perceived

control

variabel

subjective

sebesar 58,5%. Variabel attitude

sebesar

26,2%

toward the behaviour, subjective

perceived

norms dan perceived behavioural

sisanya dipengaruhi oleh variabel

control termasuk dalam kategori

lain yang tidak diteliti dalam model

lemah, artinya bahwa variabilitas

ini.

attitude

toward

behavioural

norms

dan

variabel

perceived

pembelajaran
dan

lingkungan

masing-masing

sebesar

norms

dan

untuk

variabel

behavioural

control,

commit to user

11

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 9 Nilai path coefficients (mean, STDEV, t-values)
Original
sample
(O)
0,359
0,205
0,183
0,397
0,209
0,276
0,435
0,274
0,375

ATT -> MB
LK -> ATT
LK -> PCB
LK -> SN
PCB -> MB
PK -> ATT
PK -> PCB
PK -> SN
SN -> MB

Sample
mean
(M)
0,379
0,212
0,197
0,409
0,198
0,300
0,443
0,282
0,365

Standard
deviation
(STDEV)
0,062
0,081
0,079
0,049
0,078
0,091
0,102
0,073
0,084

Standard
error
(STERR)
0,062
0,081
0,079
0,049
0,078
0,091
0,102
0,073
0,084

T statistics
(|O/STERR|)
5,785
2,529
2,311
8,071
2,676
3,031
4,229
3,752
4,434

Berdasarkan nilai koefisien beta

positif dan signifikan pada attitude

(original sample) dan nilai t-statistic

toward the behaviour (sikap) pada

(t-value) pada tabel 9 di atas, maka

siswa kelas XI SMK Batik 2

dapat dijelaskan bahwa pembelajaran

Surakarta dengan nilai koefisien beta

kewirausahaan berpengaruh positif

0,205 dan t-value 2,530 > 1,96.

dan

attitude

Lingkungan keluarga berpengaruh

toward the behaviour pada siswa

positif dan signifikan pada subjective

kelas XI SMK Batik 2 Surakarta

norm (norma subjek)

dengan nilai koefisien beta 0,276 dan

kelas XI SMK Batik 2 Surakarta

t-value 3,031 > 1,96. Pembelajaran

dengan nilai koefisien beta 0,397 dan

kewirausahaan berpengaruh positif

t-value 8,071 > 1,96. Lingkungan

dan signifikan terhadap subjective

keluarga

norms pada siswa kelas XI SMK

signifikan pada perceived behaviour

Batik 2 Surakarta dengan nilai

control (kontrol perilaku)

koefisien beta 0,274 dan t-value

siswa kelas XI SMK Batik 2

3,752

Pembelajaran

Surakarta dengan nilai koefisien beta

kewirausahaan berpengaruh positif

0,183 dan t-value 2,312 > 1,96.

dan

Attitude

signifikan

>

terhadap

1,96.

signifikan

pada

perceived

pada siswa

berpengaruh positif dan

toward

the

pada

behaviour

behavior control (kontrol perilaku)

berpengaruh positif dan signifikan

pada siswa kelas XI SMK Batik 2

terhadap minat berwirausaha pada

Surakarta dengan nilai koefisien beta

siswa kelas XI SMK Batik 2

Surakarta dengan nilai koefisien beta
0,435 dan t-value 4,229 > 1,96.
commit to user
0,359 dan t-value 5,786 > 1,96.
Lingkungan keluarga berpengaruh

12

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Subjective norms berpengaruh positif

signifikan

dan

minat

berwirausaha pada siswa kelas XI

berwirausaha pada siswa kelas XI

SMK Batik 2 Surakarta dengan nilai

SMK Batik 2 Surakarta dengan nilai

koefisien beta 0,209 dan t-value

koefisien beta 0,376 dan t-value

2,676 > 1,96.

signifikan

terhadap

terhadap

minat

4,435 > 1,96. Perceived behavior
control

berpengaruh

positif

dan

Pengujian Efek Mediasi
Tabel 10 Total effect (mean, STDEV, t-value)
Original Sample Standard
sample
mean
deviation
(O)
(M)
(STDEV)
ATT -> MB
0,359
0,379
0,062
LK -> ATT
0,205
0,212
0,081
LK -> MB
0,261
0,270
0,053
LK -> PCB
0,183
0,197
0,079
LK -> SN
0,397
0,409
0,049
PCB -> MB
0,209
0,198
0,078
PK -> ATT
0,276
0,300
0,091
PK -> MB
0,293
0,299
0,053
PK -> PCB
0,435
0,443
0,102
PK -> SN
0,274
0,282
0,073
SN -> MB
0,375
0,365
0,084

Standard
error
(STERR)
0,062
0,081
0,053
0,079
0,049
0,078
0,091
0,053
0,102
0,073
0,084

Berdasarkan tabel 10 di atas terlihat

behavioural

nilai

penuh

t-statistic

attitude
subjective

>

1,96,

berarti

toward

the

behavior,

norms

dan

perceived

PEMBAHASAN
Variabel

pembelajaran

kewirausahaan berpengaruh positif
dan

signifikan

terhadap

attitude

toward the behavior. Sifat prediksi
positif (original sample 0,277)

(fully

T statistics
(|O/STERR)
5,785
2,529
4,897
2,311
8,071
2,676
3,031
5,538
4,229
3,752
4,434

control

memediasi

mediating)

minat

berwirausaha.

menunjukkan

bahwa

pembelajaran

pada

saat

kewirausahaan

berpengaruh tinggi maka attitude
toward the behavior juga tinggi.

Sedangkan
commit to user

nilai

parameter

13

perpustakaan.uns.ac.id

signifikansi

adalah

digilib.uns.ac.id

tinggi

yaitu

juga

tinggi.

Sedangkan

nilai

sebesar 3,031 (t-value 3,031 > 1,96)

parameter signifikansi adalah tinggi

yang berarti bahwa attitude toward

yaitu sebesar 4,23 (t-value 4,223 >

the behavior siswa untuk melakukan

1,96) yang berarti bahwa perceived

wirausaha tinggi secara signifikan

behavior control (kontrol perilaku)

dipengaruhi

siswa untuk melakukan wirausaha

oleh

pembelajaran

kewirausahaan.

tinggi secara signifikan dipengaruhi

Variabel

pembelajaran

kewirausahaan berpengaruh positif

oleh pembelajaran kewirausahaan.
Lingkungan

keluarga

akan

dan signifikan terhadap subjective

berpengaruh positif dan signifikan

norms. Sifat prediksi positif (original

terhadap

attitude

sample 0,274) menunjukkan bahwa

behavior.

Sifat

pada

pembelajaran

(original sample 0,206) menunjukkan

kewirausahaan berpengaruh tinggi

bahwa pada saat lingkungan keluarga

maka subjective norms juga tinggi.

berpengaruh tinggi maka attitude

Sedangkan

nilai

toward the behavior juga tinggi.

signifikansi

adalah

saat

parameter

prediksi

the
positif

yaitu

Sedangkan

nilai

sebesar 3,752 (t-value 3,752 > 1,96)

signifikansi

adalah

yang berarti bahwa subjective norms

sebesar 2,529 (t-value 2,529 > 1,96)

siswa untuk melakukan wirausaha

yang berarti bahwa attitude toward

tinggi secara signifikan dipengaruhi

the behavior siswa untuk melakukan

oleh pembelajaran kewirausahaan.

wirausaha tinggi secara signifikan

Variabel

tinggi

toward

pembelajaran

kewirausahaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap perceived

dipengaruhi

oleh

parameter
tinggi

yaitu

lingkungan

keluarga.
Lingkungan

keluarga

akan

behavior control (kontrol perilaku).

berpengaruh positif dan signifikan

Sifat prediksi positif (original sample

terhadap

subjective

0,435) menunjukkan bahwa pada saat

prediksi

positif

pembelajaran

0,397) menunjukkan bahwa pada saat

kewirausahaan

norms.

(original

Sifat
sample

berpengaruh tinggi maka perceived
lingkungan keluarga berpengaruh
commit to user
behavior control (kontrol perilaku)
tinggi maka subjective norms juga

14

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

tinggi. Sedangkan nilai parameter

tinggi

signifikansi

yaitu

siswa juga tinggi. Sedangkan nilai

sebesar 8,071 (t-value 8,071> 1,96)

parameter signifikansi adalah tinggi

yang berarti bahwa subjective norms

yaitu sebesar 5,785 (t-value 5,785 >

siswa untuk melakukan wirausaha

1,96) yang berarti bahwa minat siswa

tinggi secara signifikan dipengaruhi

untuk melakukan wirausaha tinggi

oleh

secara signifikan dipengaruhi oleh

adalah

dukungan

tinggi

dari

lingkungan

keluaga.

maka

minat

berwirausaha

attitude toward the behaviour.

Lingkungan

keluarga

akan

Subjective

norms

akan

berpengaruh positif dan signifikan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perceived behavior control

terhadap minat berwirausaha. Sifat

(kontrol

prediksi

positif

perilaku).
(original

menunjukkan

Sifat

prediksi

sample

bahwa

0,183)

0,376)

(original

menunjukkan

sample
bahwa

saat

subjective norms berpengaruh tinggi

dukungan dari lingkungan keluarga

maka minat berwirausaha siswa juga

berpengaruh tinggi maka perceived

tinggi. Sedangkan nilai parameter

behavior control (kontrol perilaku)

signifikansi

juga

nilai

sebesar 4,435 (t-value 4,435 > 1,96)

parameter signifikansi adalah tinggi

yang berarti bahwa minat siswa untuk

yaitu sebesar 2,312 (t-value 2,312 >

melakukan wirausaha tinggi secara

1,96) yang berarti bahwa perceived

signifikan dipengaruhi oleh subjective

behavior control (kontrol perilaku)

norms.

tinggi.

pada

positif

Sedangkan

adalah

tinggi

yaitu

siswa untuk melakukan wirausaha

Perceived behavior control akan

tinggi secara signifikan dipengaruhi

berpengaruh positif dan signifikan

oleh lingkungan keluarga.

terhadap minat berwirausaha. Sifat

Attitude toward the behavior akan

prediksi

positif

(original

sample

berpengaruh positif dan signifikan

0,209) menunjukkan bahwa perceived

terhadap minat berwirausaha. Sifat

behavior control berpengaruh tinggi

prediksi

maka minat berwirausaha siswa juga

positif

(original

sample

0,359) menunjukkan bahwa attitude
tinggi. Sedangkan nilai parameter
commit to user
toward the behaviour berpengaruh
signifikansi adalah tinggi yaitu

15

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

sebesar 2,676 (t-value 2,676 > 1,96)

signifikan dipengaruhi oleh perceived

yang berarti bahwa minat siswa untuk

behavioural control.

melakukan wirausaha tinggi secara
SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukan bahwa

berpengaruh positif dan signifikan

hipotesis

terhadap

(1a)

terdukung

variabel

yaitu

pembelajaran

minat

berwirausaha,

hipotesis (3b) juga terdukung karena

kewirausahaan berpengaruh positif

variabel

dan

attitude

berpengaruh positif dan signifikan

toward the behavior, hipotesis (1b)

terhadap minat berwirausaha dan

terdukung

hipotesis

signifikan

terhadap

yaitu

pembelajaran

subjective

(3c)

terdukung

norm

karena

kewirausahaan berpengaruh positif

variabel perceived behavior control

dan signifikan terhadap subjective

berpengaruh positif dan signifikan

norms dan hipotesis (1c) terdukung

terhadap minat untuk berwirausaha.

yaitu pembelajaran kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan

SARAN

terhadap perceived behavior control.

Bagi Sekolah Menengah Kejuruan

Sedangkan hipotesis (2a) terdukung

Pihak

Sekolah

harus

yaitu lingkungan keluarga yang juga

mengobservasi lebih mendalam lagi

berpengaruh positif dan signifikan

mengenai

terhadap

attitude

mempengaruhi minat berwirausaha.

behavior,

hipotesis

toward
(2b)

the
yaitu

lingkungan keluarga berpengaruh
positif

dan

signifikan

terhadap

aspek-aspek

yang

Bagi Guru
Guru harus lebih menanamkan
konsep

kewirausahaan

bahwa

subjective norm dan hipotesis (2c)

kewirausahaan bukan hanya konsep

terdukung yaitu lingkungan keluarga

penjualan

berpengaruh positif dan signifikan

semaksimal mungkin potensi-potensi

terhadap perceived behavior control.

yang dimiliki oleh siswa.

tetapi

mengembangkan

Hipotesis (3a) terdukung karena

commit to user
variabel attitude toward the behavior

16

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Bagi Siswa
Siswa harus memiliki keinginan
untuk

belajar

kewirausahaan

sehingga dapat menyerap materi
pembelajaran dengan lebih baik.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian

ini

hanya

terhadap

attitude

behavior,

subjective

terfokus

toward

the

norms

dan

perceived behavior control sebagai
anteseden dari minat berwirausaha
sehingga kurang mengkaji mengenai
barrier (hambatan) untuk menjadi
wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen,Icek. (1991). The Theory of
Planned
Bavior.
Organizational Behavior and
Human Decision Processes.
50, 179-211. Diperoleh 27
Februari 2016.
Basu, Anurandha & Virick, Meghna.
(2007).
Assessing
Entrepreneurial
Intentions
Amongst
Students:A
Comparative Study. PeerReviewed Papers,71-86
Badan Pusat Statistika. (2016, 17
Februari). Tingkat Pengangguran
Terbuka Menurut Pendidikan Tinggi
yang Ditamatkan.

Universitas Sebelas Maret.
Skripsi tidak dipublikasikan,
Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Joensuu, Sanna,.Varamaki, Elina &
Viljamaa, Anmari. (2015).
“Beyond
Intention-What
Makes A Student Start A
Firm?”.
Education
and
Training Vol.57 Iss 8/9 pp.
853-873. Diperoleh 18 Maret
2016,
dari
http://dx.doi.org/10,1108/ET11-2014-0142
Jogiyanto.(2011).
Konsep
dan
Aplikasi Structural Equation
Modeling Berbasis Varian
dalam Penelitian Bisnis.
Yogyakarta : Unit Penerbit
dan Percetakan STIM YKPN
Yogyakarta
Peraturan Pemerintah No.29 Tahun
1990 tentang tujuan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Peraturan
Presiden No.6 Tahun
2009 tentang Pengembangan
Ekonomi Kreatif.
Republika. (2015, 12 Maret). Jumlah
Pengusaha Indonesia Hanya
1,65 Persen. Diperoleh 17
Februari
2016,
dari
http://www.republika.co.id/be
rita/nasional/umum/15/03/12/
nl3i58-jumlah-pengusahaindonesia-hanya-165-persen
Sarwono, Jonathan. (2016). Metode
Penelitian Kuantitatif &
Kualitatif. Yogyakarta : Grha
Ilmu

Isabella, Triani. (2010). Theory of
Planned Behaviour sebagai
Variabel Anteseden FaktorSindonews. (2015, 15 Mei). Jumlah
Faktor yang Mempengaruhi
Pengangguran
Bertambah
Intensi Berwirausaha (Studi
Jadi
7,4
Juta
Orang.
pada Mahasiswa Fakultas
commit to user Diperoleh 17 Februari 2016,
Ekonomi
Manajemen
17

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dari
http://ekbis.sindonews.com/re
ad/997601/34/jumlahpengangguran
bertambahjadi-7-45-juta-orang1430816593
Sugiono. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : CV
Alvabeta.
Suryana, Yuyus & Bayu, Kartib.
(2010). Kewirausahaan :
Pendekatan
Karakteristik
Wirausahawan
Sukses.
Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup.

Suryana. (2003). Kewirausahaan :
Pedoman Praktis, Kiat dan
Proses
Menuju
Sukses.
Jakarta : Salemba Empat.
Tirtarahardja, Umar & Sulo. (2008).
Pengantar
Pendidikan.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Wahyono, Budi. (2013). Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan
Terhadap Niat Berwirausaha
Siswa SMK Negeri 1 Pedan
Tahun 2013. Tesis Tidak
Dipublikasikan. Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
.

commit to user

18

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dokumen yang terkait

PENGARUH SARANA PRASARANA BUSINESS CENTER DAN LINGKUNGAN KELUARGA MELALUI PROSES PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMK NU BANDAR KABUPATEN BATANG TAHUN 2015

1 29 205

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Efikasi Diri Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Delanggu Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 12

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI Pengaruh Efikasi Diri Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Delanggu Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 18

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA Kontribusi Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Panc

0 2 16

PENGARUH PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 15

Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Batik 2 Surakarta.

0 0 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK 2 SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 8834 18661 1 SM

0 0 19

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMKN PONTIANAK

0 0 13

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO - UNS Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK N 1 Surakarta - UNS Institutional Repository

0 0 17