PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

(1)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, Harun. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran

Arikunto, Suharsimi.(2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

B Uno, Hamzah. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Direktorat Jendral Pendidikan Islam Depag RI. (2006) Undang-Undang dan

Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan , Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Depag RI.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara ______________ (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara ______________ (2000). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung:Sinar Baru

Algensindo.

Makmun, Abin Syamsudin. (2007). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Riduwan. (2009). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rochaety, Ety. (2007). Metode Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sardiman, A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja


(2)

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sontani, Uep T & Sambas Ali M. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Somantri, Ating & Sambas Ali M (2006). Aplikasi Statistika. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana, Nana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo

_____________ (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

________ (2008). Metode Penelitian Kauantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

________ (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sumadi Suryabrata.(2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja GrafindoPersada. Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Operasional Penyusunan dan Pembimbing Skripsi. Bandung: Karya Adika Utama

Umar, Husein. (2000). Metode Riset. Edisi 1. Jakarta Gramedia.


(3)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya dengan baik melalui generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan berkualitas. Bangsa Indonesia menaruh harapan besar terhadap para guru dalam perkembangan masa depannya, karena dari pendidikanlah generasi muda sebagai penerus harapan bangsa dibentuk. Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 3 (2006:8), “Pendidikan Nasional berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.”

Sekolah adalah salah satu lembaga tempat berlangsungnya pendidikan, tempat proses belajar mengajar dan siswa berlatih agar kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja yang bertujuan untuk mempersiapkan anak didik dalam memenuhi lapangan kerja dan menyiapkan siswa agar mampu berkarier. SMK Sangkuriang 1 Cimahi merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang memilih bidang keahlian bisnis dan manajemen, yang mempunyai 4 program keahlian yaitu administrasi perkantoran, akuntansi, penjualan, dan rekayasa


(4)

perangkat lunak. SMK Sangkuriang 1 Cimahi berupaya terus untuk meningkatkan keterampilan siswanya guna menciptakan lulusan yang produktif.

Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat ditentukan oleh tinggi rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari proses belajar siswa itu sendiri. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri. Prestasi belajar yang maksimal merupakan perpaduan antara kemampuan, bakat, minat, perhatian, motivasi, kemampuan guru, fasilitas belajar, metode, model, dan media pembelajaran yang digunakan, suasana belajar, dan lingkungan baik lingkungan sekolah, keluarga, maupun lingkungan sosial yang saling berhubungan .

Pada pelaksanaannya kegiatan belajar mengajar di sekolah belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik, masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai atau hasil belajar yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil ujian akhir sekolah per kompetensi untuk mata pelajaran produktif administrasi perkantoran masih belum mencapai hasil yang maksimal.

Berdasarkan perolehan data berupa daftar nilai ujian akhir semester untuk mata pelajaran Produktif kelas X pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 di SMK Sangkuriang 1 Cimahi menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X


(5)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memiliki rata-rata kelas cukup dan banyak siswa yang memiliki nilai di bawah standar. Di bawah ini merupakan data rincian nilai rata-rata kelas, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2 dan 3

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

Sumber: SMK Sangkuriang 1 Cimahi (data diolah)

Keterangan:

SK 1 : Standar Kompetensi Melakukan prosedur administrasi

SK 2 : Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

SK 3 : Standar Kompetensi Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

SK 4 : Standar Kompetensi Mengetik manual

SK 5 : Standar Kompetensi Mengoperasikan aplikasi perangkat lunak Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran produktif masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk tiap standar kompetensi yaitu 73. Dan masih banyak siswa yang dan perlu adanya perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Di halaman berikutnya merupakan data jumlah siswa yang harus mengikuti remedial.

No Kelas

Nilai Rata-rata SK 1 Nilai Rata-rata SK 2 Nilai Rata-rata SK 3 Nilai Rata-rata SK 4 Nilai Rata-rata SK 5 Jumlah Nilai Rata-rata

(73) (73) (73) (73) (73)

1. X AP 1 67,29 69,21 68,82 69,78 68,25 68,67

2. X AP 2 68,36 69,23 69,34 69,02 68,21 68,83


(6)

Tabel 1.2

Data jumlah siswa remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2 dan 3

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

Keterangan:

SK 1 : Standar Kompetensi Melakukan prosedur administrasi

SK 2 : Standar Kompetensi Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

SK 3 : Standar Kompetensi Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

SK 4 : Standar Kompetensi Mengetik manual

SK 5 : Standar Kompetensi Mengoperasikan aplikasi perangkat lunak Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa prestasi belajar di SMK Sangkuriang 1 Cimahi masih tergolong cukup. Masih banyak siswa yang berada di bawah rata-rata kelas dan KKM. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk, maka perlu dioptimalkan bagaimana tindak lanjut dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Tugas guru dalam mengajar dikelas tidak hanya menyajikan bahan pelajaran, tetapi juga menciptakan situasi kelas, memberikan arahan, petunjuk, penjelasan, serta dorongan, rangsangan, motivasi agar siswa belajar secara optimal. Memotivasi siswa merupakan salah satu langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai pendidik harus senantiasa membimbing dan membangkitkan motivasi belajar

No Kelas Jumlah Siswa

SK 1 SK 2 SK 3 SK 4 SK 5

(73) (73) (73) (73) (73)

1. X AP 1 47 21 15 18 19 17

2. X AP 2 47 17 20 17 13 19


(7)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa karena akan berpengaruh terhadap proses belajar siswa yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar yang dicapai oleh seorang siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Ngalim Purwanto (2006: 107) mengemukakan bahwa:

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal yang datang dari dalam diri siswa dan faktor eksternal yang datang dari luar diri siswa atau biasa disebut sebagai faktor lingkungan. Adapun faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat berupa kemampuan siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa kualitas pengajaran, kompetensi guru, sumber belajar, dan pengaruh lingkungan pergaulan siswa.

Salah satu faktor internal yang datang dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi. Menurut Sardiman (2001:73), mengatakan bahwa:

Dalam kegiatan belajar Motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Oleh karena itu, motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi.


(8)

Menurut pengalaman peneliti pada saat PLP (Praktik Latihan Profesi) menerangkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X SMK Sangkuriang 1 Cimahi masih dalam kategori rendah, siswa cenderung kurang bersemangat pada saat belajar hal ini dapat dilihat dari kurangnya perhatian siswa dalam menerima pelajaran di kelas sehingga siswa tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan dalam proses belajar di kelas pun masih banyak siswa yang kurang gigih dalam belajar, selain itu masih ada siswa yang terlambat mengerjakan tugas, dan tidak memiliki kelengkapan belajar. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar tidak menyenangkan. Hal tersebut membuktikan bahwa motivasi belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi masih kurang. Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan diperolehnya sebab pada dasarnya motivasi mampu membangkitkan energi seseorang untuk belajar, motivasi juga mampu mendorong seorang siswa untuk mencapai prestasi yang diinginkan serta kemampuan untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih sebelumnya.

Berdasarkan pernyataan tersebut jelas bahwa motivasi belajar adalah modal yang harus dimiliki oleh siswa sehingga dengan memiliki motivasi yang tinggi, siswa akan lebih mempunyai dorongan terhadap peningkatan prestasi belajar. Dikarenakan motivasi merupakan unsur penggerak seseorang untuk melakukan suatu usaha. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan melahirkan prestasi belajar yang baik pula.


(9)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah masalah prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan dari suatu proses belajar. Keberhasilan belajar siswa dalam proses belajar mengajar dapat diukur dari tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa itu sendiri. Prestasi belajar yang baik merupakan harapan bagi siswa dan bagi pihak sekolah.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya, faktor dari dalam diri siswa (internal) maupun faktor dari luar diri siswa (eksternal). Faktor internal meliputi faktor jasmaniah atau fisiologis (pendengaran, penglihatan, struktur tubuh) dan faktor psikologis (kecerdasan, bakat, minat, motivasi, disiplin). Faktor eksternal meliputi lingkungan alam, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dan berdasarkan hasil kajian secara empirik terhadap faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di SMK Sangkuriang 1 Cimahi diduga motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi belajar dapat berfungsi sebagai pendorong pencapaian prestasi belajar. Motivasi belajar diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru. Minat sebagai perasaan suka akan sesuatu membantu mewujudkan motivasi belajar sehingga menghasilkan prestasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar siswa sebagai faktor


(10)

yang menentukan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah motivasi belajar.

Berdasarkan uraian tersebut maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

2. Bagaimana tingkat prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran Akuntansi SMK Sangkuriang 1 Cimahi. 3. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada Mata

Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

2. Tingkat prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

3. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.


(11)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Teoritis

a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya ilmu pendidikan, khususnya mengenai pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar.

b. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan pengaruh motivasi belajar, terhadap prestasi belajar.

1.4.2 Praktis

a.Bagi Sekolah:

1) Sebagai bahan informasi bagi sekolah tentang motivasi belajar siswa dan bahan pertimbangan untuk sekolah agar lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

2) Sebagai acuan guru dalam melakukan kinerja mengajar yang lebih baik, sehingga diharapkan motivasi belajar siswa dapat meningkat dan mencapai prestasi belajar yang optimal.

b.Bagi Penulis

1) Sebagai penambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang kependidikan dan pendidikan administrasi perkantoran.

2) Penelitian ini juga sangat berguna bagi penulis sebagai seorang calon pendidik untuk dapat membantu peserta didik meningkatkan prestasi belajarnya.


(12)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dari pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen atau variabel bebas (motivasi belajar) sebagai variabel X. Dan variabel dependen atau variabel terikat (prestasi belajar) sebagai variabel Y.

Penelitian ini dilakukan di SMK Sangkuriang 1 Cimahi yang beralamat di Jalan Sangkuriang No 76 Cimahi. Adapun Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X pada jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

3.2 Metode Penelitian

Sugiyono (2008:1) yang menyatakan bahwa: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Suharsimi Arikunto (2002:136) menjelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”

Jadi metode penelitian adalah cara untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagimana langkah-langkah penelitian dilakukan, sehingga permasalahan dapat dipecahkan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey verifikatif.


(13)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:6).

Metode Penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya.

Sedangkan metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Menurut Ety Rochaety (2007: 13) “metode verifikatif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang disertai data empiris.”

Jadi Metode survey verifikatif adalah penelitian yang dilakukan untuk memeriksa suatu fakta atau gejala-gejala yang ada di lapangan, dan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit analisis dengan tujuan untuk menguji hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang disertai data empiris. Penelitian ini akan menguji apakah terdapat pengaruh antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

3.3 Operasional Variabel

Suharsimi Arikunto (2002:96) menyatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Jadi dalam penelitian ini, variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu, motivasi belajar sebagai variabel bebas, dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.


(14)

1. Variabel Independen (variabel bebas),

Menurut Sugiyono (2007:4) “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Sesuai dengan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebasnya adalah motivasi belajar sebagai variabel X. Variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala ordinal. Abin Syamsuddin (2009:37) motivasi itu merupakan:

1.Suatu kekuatan (power) atau tenaga (force) atau daya (energy) atau

2.Suatu keadaan yang kompleks (a complex state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu (organism) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Motivasi Belajar

Variabel Dimensi Indikator Skala

Data

No Item P N

Motivasi Belajar (Variabel X)

Durasi Belajar (Tingkat lamanya belajar)

Kemampuan mengikuti proses pembelajaran secara menyeluruh

Ordinal 1 Kemampuan untuk mengikuti proses

pembelajaran

2 Lamanya waktu belajar di rumah 3 Frekuensi Belajar

(Tingkat seringnya waktu untuk belajar)

Pemanfaatan waktu kosong Ordinal 4 Pemanfaatan waktu belajar di rumah 5 Persistensi-nya (Tingkat perhatian, ketekunan & mengatasi kesulitan dalam belajar)

Dorongan atau upaya dalam

menyelesaikan setiap kesulitan belajar yang ada

Ordinal 6

Kemauan dalam mengerjakan tugas yang diberikan

7 Perhatian dalam kegiatan pembelajaran

di kelas

8 Devosi dan

pengorbanan mencapai tujuan (Tingkat

pengorbanan (uang, tenaga,

Kesiapan dalam belajar Ordinal 9 Pengorbanan waktu dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan

10 Pengorbanan tenaga dan pikiran dalam

belajar


(15)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pikiran) yang dilakukan untuk mencapai tujuan belajar)

Pengorbanan finansial yang dikeluarkan 12

Ketabahan & kemampuan dalam menghadapi rintangan (Tingkat kemampuan dalam mengahadapi kesulitan belajar)

Kemampuan dalam mengerjakan tugas Ordinal 13 Ketabahan dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan

14 Kemampuan untuk berusaha mandiri 15

Tingkat aspirasi (Tingkat maksud/ rencana yang akan dicapai dengan belajar)

Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran di kelas

Ordinal 16

Kinginan untuk berkompetensi 17 Kesadaran untuk tidak menyontek 18 Keinginan untuk selalu terdepan dan

unggul dalam belajar

19 Tingkatan kualifikasi prestasi (Tingkat memuaskan atau tidaknya prestasi yang didapatkan)

Antusiasme untuk mencapai prestasi belajar

Ordinal 20 Kerja keras dalam mempelajari mata

pelajaran

21 Kepuasan terhadap prestasi belajar 22 Arah sikap terhadap sasaran kegiatan (Tingkat suka atau tidaknya siswa terhadap mata pelajaran produ ktif)

Keinginan untuk menyimak pelajaran di kelas

Ordinal 23 Keinginan untuk bertanya atas kesulitan

belajar yang ada

24 Rasa senang terhadap mata pelajaran 25 Tingkat keseriusan dalam belajar 26 Sumber: Abin Syamsudin-Psikologi Kependidikan (2009:40)

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Menurut Sugiyono (2007:4) “Variabel bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” Sesuai dengan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa sebagai variabel Y. Muhibbin Syah (2008: 141) mengemukakan bahwa “prestasi adalah tingkat keberhasilan


(16)

siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”. Variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala interval.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Prestasi Belajar

Variabel Dimensi Indikator Skala

Data

Prestasi Belajar (Variabel Y)

Hasil belajar yang dinilai dari:

1. Ranah Kognitif 2. Ranah Afektif 3. Ranah Psikomotor

Nilai Raport Semester Ganjil yang diperoleh siswa pada mata pelajaran produktif di kelas X tahun pelajaran 2011/2012

Interval

Sumber: Muhibbin Syah (2008:151)

3.4Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.

1. Sumber data primer

Menurut Sugiyono (2008: 137) “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Jadi Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah siswa kelas X Program Keahlian Administrasi perkantoran.

2. Sumber data sekunder

Menurut Sugiyono (2008:137) “Sumber sekunder adalah sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Jadi Data sekunder adalah data yang


(17)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tidak berhubungan langsung dengan penelitian tetapi data ini mendukung untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu buku, dokumen daftar nilai siswa kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran.

3.5 Populasi dan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:61) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif dari mengukur dan menghitung.

Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Sangkuriang 1 Cimahi Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 140 siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Data jumlah siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran dapat dilihat di Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.3

Populasi Siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Kelas Jumlah siswa

AP 1 47

AP 2 47

AP 3 46


(18)

Dalam penelitian ini tidak semua unit populasi diteliti, karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2007:62) yang menyatakan:

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili).

Oleh karena itu peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti.

Menurut Sugiyono (2007:62) yang dimaksud dengan “sampel adalah

bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi tertentu”. Sedangkan

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107) yang dimaksud dengan “sampel adalah

“Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Maka dari beberapa pendapat di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adal ah probability sampling. Menurut Sugiyono (2008:82) “Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Dan jenis

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Selain itu anggota populasi bersifat homogen (sejenis).


(19)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk mengetahui jumlah populasi yang akan dipakai sebagai sampel peneliti menggunakan rumus Slovin menurut Husein Umar (2000:146) yaitu:

2 1 Ne

N n

 

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 5%)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut:

dibulatkan

n 103,70 104

) 05 , 0 ( 140 1

140

2  

 

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 104 siswa. Kemudian proposi ke tiap-tiap kelas dengan rumus:

0

1 n

N NI

n  

(Al-Rasyid, 1994:80)

Keterangan:

n1 : banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit


(20)

Data perhitungan proporsi sampel perwakilan tiap kelas dapat dilihat dalam Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Perhitungan Proporsi Sampel dalam Perwakilan Tiap Kelas

Kelas Jumlah

populasi Proporsi sampel

Jumlah sampel

X AP 1 47 47/140 x 104 = 34,91

Dibulatkan 35 35

X AP 2 47 47/140 x 59 = 34,91

Dibulatkan 35 35

X AP 3 46 46/140 x 59 = 34,17

Dibulatkan 34 34

Jumlah 140 104

Dari 140 siswa akan diambil sampel sebanyak 104 siswa dengan cara random. Sebelum penyebaran angket dilakukan, sampel yang akan menerima angket harus dikocok/diundi terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang akan disebar agar adil.

3.6Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:99) “Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.” Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Studi Dokumentasi

Suaharsimi Arikunto (2002:135) mengemukakan “Metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.” Dalam penelitian ini peneliti menerapkan teknik ini untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar yang diraih siswa kelas X Administrasi


(21)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perkantoran di SMK Sangkuriang 1 Cimahi dalam mata pelajaran produktif. Adapun data/dokumen yang diteliti disini adalah nilai raport siswa, dalam mata pelajaran produktif semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

2. Angket (Kuesioner)

Untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar peneliti menggunakan angket. Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:108) mengemukakan.

Kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden.

Angket ditujukan untuk mengambil data dari variabel motivasi belajar. Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar butir-butir pertanyaan yang dibagikan kepada responden. Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup dengan menggunakan skal a likert. Angket t ert utup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat tidak memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda checklist pada jawaban yang telah disediakan. Dalam penelitian ini, angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditentukan.

Skala Likert menurut Sugiyono (2008:93), yaitu “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial.” Dengan menggunakan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator


(22)

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat sangat tidak setuju. Dapat dilihat tabel di bawah ini.

Tabel 3.5

Kriteria Bobot Nilai Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor

Sangat setuju/selalu 5

Setuju/sering 4

Ragu-ragu/kadang-kadang 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah 2

Sangat tidak setuju/tidak pernah 1

Sumber: Sugiyono (2008:94)

3.7Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kebenaran suatu instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2002;144-145) mengatakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Jadi, uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson

2 2 2 2 ) ( )( ) ( ( ) ).( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy          


(23)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

rx1y = Koefisien korelasi butir X = Jumlah skor total item Y = Jumlah skor total item N = Jumlah responden uji coba

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:117) Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) =n-2.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai


(24)

tabel r, maka instrumen dinyatakan valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas instrumen. Instrumen penelitian ini disamping harus valid (sah) juga harus reliable (dapat dipercaya). Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, ( 2011:123). “Tujuan uji reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.”

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

             2 2 11 1 1 t i k k r 

Dimana : Rumus varians sebagai berikut :

N N X X 2 2 2 ) (    

(Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali M 2011:123-124) Keterangan :

11

r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

k = Banyaknya bulir soal 2

i

 = Jumlah varians bulir 2

t

 = Varians total

X

 = Jumlah skor


(25)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:124-129) Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan isi angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

N N X X 2 2 2 ) (    

7. Menghitung koefisien alfa.

             2 2 11 1 1 t i k k r 

8. Menentukan koefisien korelasi derajat bebas (db) = n-2.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai r, maka instrumen dinyatakan reliable.

3.8Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegitan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:158).

“Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.”


(26)

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Teknik analisis data dalam penelitian, dibagi menjadi dua yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011: 159).

3.8.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi belajar, dan untuk mengetahui gambaran mengenai prestasi belajar di SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Analisis deskriptif variabel penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang variabel-variabel penelitian, ini dapat dilakukan dengan bantuan tabel persentase jawaban responden untuk setiap item dan setiap variabel penelitian.

Untuk mengetahui dan mengolah data dari angket yang disebar maka penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:


(27)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST X JB X JR (Sugiyono, 2001:81)

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan rumus:

x1 + x2 + x3 .... + x104 Keterangan:

= Jumlah Skor Hasil Angket

x1 – x104 = Jumlah skor angket masing-masing responden

3. Membuat daerah kategori kontinum sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah

4. Menentukan daerah kontinum untuk variabel

3.8.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Teknik analisis data inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (Misalnya uji t, uji F dan lain sebagainya).

Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametrik karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah no. 3 yaitu untuk mengetahui adakah


(28)

pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

Dalam penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang mensyaratkan data sekurang-kurangya harus diukur dengan skala interval. Maka dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan diubah menjadi skala interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, langkah-langkah untuk mengubah data tersebut kerja adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di


(29)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Ada beberapa syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Linearitas.

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors.

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Ating dan Sambas, 2006:289) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.


(30)

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.

Di bawah ini tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3.6

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

Xi Fi Fki Sn (Xi) Z Fo (Xi) |Sn (Xi) - Fo (Xi)| │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fki = fi + fkisebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk : n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

S X X Zi

Dimana :

n Xi X   dan

1 )

( 2

2

    

n n Xi Xi

S

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)


(31)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara n 886 , 0

. Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal

 D hitung ≥ D tabel, maka ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal

3.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus:

, dimana:

= Varians tiap kelompok data

dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab = Ating dan Sambas (2006:294-295)

Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:295) Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Barlett adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut :


(32)

Tabel 3.7

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db = n-1 Si2 Log

2

i

S db.Log Si2 db. Si2

1 2 3 4 ∑

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai

7. Menentukan nilai dan titik kritis 8. Membuat kesimpulan

3.8.3 Uji Linearitas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Variabel terikat dengan Variabel bebas bersifat linier.

Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:297) langkah-langkah yang dilakukan dalam Uji Lineritas Regresi adalah sebagai berikut : 1. Menyusun tabel kelompok data Variabel X dan Variabel Y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

 

n Y 2 

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a (JKReg[b|a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

  

        n Y X XY

b. .

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = Y JKReg[b\a] JKReg[a]

2  

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

2 Re

n JK s


(33)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 

    k n Y Y 2 2 2  k JKTC

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes–JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

k n

JKE

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung = E TC

RJK RJK

13. Menetukan kriteria pengukuran

Jika Fhitung ≤ Ftabel artinya data berpola linier

Jika Fhitung ≥ Ftabel artinya data berpola tidak linier

14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau  = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

15. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

16. Membuat kesimpulan.

a. Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

b. Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.10Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam pengujian hipotesis yang dikemukakan Harun Al Rasyid dalam (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:161) adalah sebagai berikut:

1. Nyatakan hipotesis statistika (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

penelitian yang diajukan.

2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata α (level of significance). 3. Melalui sampel peluang (random sampel),


(34)

5. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

6. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau penolakan. 7. Berikan kesimpulan statistika (statistical conclusion),

8. Menentukan nilai

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi

belajar pada mata pelajaran produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

H1 = Terdapat pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi.


(35)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi yang ditunjukkan oleh hasil penelitian didapat bahwa motivasi belajar siswa yang terdiri dari delapan dimensi yang dijadikan ukuran dalam variabel ini, yaitu (1) Durasi belajar; (2) Frekuensi belajar; (3) Persistensi siswa (ketetapan dan kelekatannya); (4) Devosi (pengabdian) dan pengorbanan; (5) Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan belajar; (6) Tingkat aspirasinya; (7) Tingkat kualifikasinya prestasi atau produk atau output yang dicapai; (8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan, berada dalam kategori tinggi Ini mengandung arti bahwa sebagian besar siswa kelas X Administrasi Perkantoran dalam proses pembelajaran memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2. Tingkat prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi yang ditunjukkan oleh nilai hasil ujian akhir sekolah pada lima standar kompetensi didapat bahwa rata-rata nilai siswa belum mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM). Hal ini mengandung arti bahwa masih banyak siswa yang dinyatakan belum kompeten.


(36)

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa memiliki pengaruh dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, artinya jika motivasi belajar siswa tinggi maka prestasi belajar siswa pun akan tinggi dan sebaliknya jika motivasi belajar siswa rendah maka prestasi belajar siswa pun akan rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi yang menunjukkan korelasi berada pada kategori tinggi. Dan juga bahwa variabel motivasi belajar siswa memberikan pengaruh kuat terhadap prestasi belajar siswa.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada penghitungan skor kriterium setiap dimensi, saran yang dikemukakan mengacu kepada dimensi yang memiliki skor rata-rata terendah di antara dimensi yang lain untuk masing-masing variabel. Selanjutnya diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guna meningkatkan motivasi belajar siswa, maka pihak SMK Sangkuriang 1 Cimahi, harus lebih memperhatikan dimensi Frekuensi kegiatan belajar dengan memberikan perhatian dan memotivasi kepada seluruh peserta didiknya khususnya kepada siswa yang membutuhkan perhatian lebih dalam belajar agar mencapai hasil belajar yang optimal, yaitu dengan meluangkan waktu di luar jam pelajaran untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.

2. Motivasi Belajar Siswa memiliki pengaruh dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa. Oleh karena itu, pihak SMK Sangkuriang 1 Cimahi khususnya program keahlian Administrasi Perkantoran hendaknya senantiasa memperhatikan motivasi belajar siswa guna tercapainya tujuan


(37)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran yang diinginkan. Supaya prestasi belajar mata pelajaran dapat meningkat, yaitu dengan menciptakan hal-hal yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa agar siswa termotivasi dalam belajar baik dari dalam maupun dari luar diri siswa seperti dengan metode mengajar guru yang bervariasi, dan penggunaan media pembelajaran yang menarik sehingga meningkatkan semangat siswa dalam belajar, dengan praktek lapangan, sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam hal belajar.


(38)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaaan Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Belajar ... 10

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 10

2.1.1.2 Tujuan Belajar ... 11

2.1.1.3 Ciri-ciri Belajar ... 12

2.1.1.4 Prinsip-prinsip Belajar ... 13

2.1.1.5 Teori-teori Belajar ... 13


(39)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.2 Motivasi Belajar... 17

2.1.2.1 Pengertian Motivasi ... 17

2.1.2.2 Pengertian Motivasi Belajar ... 19

2.1.2.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 20

2.1.2.4 Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 21

2.1.2.5 Prinsip Motivasi Belajar ... 22

2.1.2.6 Peran Motivasi dalam Belajar ... 23

2.1.2.7 Pengukuran Motivasi Belajar ... 24

2.1.2.8 Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar ... 24

2.1.3 Prestasi Belajar ... 25

2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 25

2.1.3.2 Indikator Prestasi Belajar ... 28

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar...30

2.1.4 Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran ... 34

2.3 Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III DESAIN PENELITIAN ... 41

3.1 Objek Penelitian... 41

3.2 Metode Penelitian ... 41

3.3 Operasional Variabel ... 42

3.4 Sumber Data ... 45

3.5 Populasi Dan Sampel ... 46

3.6 Teknik Dan Alat Pengumpul Data ... 49

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 51


(40)

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 53

3.8 Teknik Analisis Data ... 54

3.8.1 Teknik Analisis Deskriptif ... 55

3.8.2 Teknik Analisis Inferensial ... 56

3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 58

3.9.1 Uji Normalitas ... 58

3.9.2 Uji Homogenitas ... 60

3.9.3 Uji Linearitas ... 61

3.10 Pengujian Hipotesis ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1 Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Profil Sekolah ... 64

4.1.1.1 Sejarah Singkat SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 64

4.1.1.2 Lokasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi... 65

4.1.1.3 Visi Dan Misi SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 65

4.1.1.4 Struktur Organisasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 66

4.1.1.5 Keadaan Fasilitas, dan Civitas Akademika SMK Sangkuriang 1 Cimahi... 67

4.1.2 Karakteristik Responden ... 69

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 70

4.1.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 70

4.1.3.1 Deskripsi Data Variabel X (Motivasi Belajar) ... 71

4.1.3.1 Deskripsi Data Variabel Y (Prestasi Belajar) ... 83


(41)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.5.1 Uji Normalitas ... 86

4.1.5.2 Uji Homogenitas ... 87

4.1.5.3 Uji Linearitas ... 88

4.1.5.4 Pengujian Hipotesis ... 91

4.2 Pembahasan ... 96

4.2.1 Motivasi Belajar ... 96

4.2.2 Prestasi Belajar ... 103

4.2.3 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 105

BAB V KESIMPULAN ... 109

5.1 Kesimpulan ... 109

5.2 Rekomendasi... 110


(42)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2 dan 3 Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2011/2012 ... 3

Tabel 1.2 Data Jumlah Siswa Remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2, dan 3 Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 ... 4

Tabel 2.1 Jenis, Indikator Prestasi Belajar dan Cara Evaluasi ... 29

Tabel 3.1 Operasional Variabel Motivasi Belajar ... 43

Tabel 3.2 Operasional Variabel Prestasi Belajar ... 45

Tabel 3.3 Populasi Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 46

Tabel 3.4 Perhitungan Proporsi Sampel dalam Perwakilan Tiap Kelas ... 49

Tabel 3.5 Kriteria Bobot Nilai Skala Likert ... 51

Tabel 3.6 Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas ... 59

Tabel 3.7 Model Tabel Uji Barlett ... 61

Tabel 4.1 Rekapitulasi data Ruangan SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 67

Tabel 4.2 Jumlah Kelas SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 68

Tabel 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Umur ... 70

Tabel 4.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Motivasi Belajar ... 71

Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Durasi Belajar ... 73

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Frekuensi Belajar ... 74

Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Persistensi Siswa ... 76

Tabel 4.9 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Devosi (Pengabdian) dan Pengorbanan ... 77

Tabel 4.10 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Ketabahan, Keuletan, dan Kemampuan dalam Menghadapi rintangan dan kesulitan belajar ... 78


(43)

Aziz Muhammad, 2012

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.12 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Tingkat Kualifikasi

Prestasi atau Produk atau Output yang dicapai ... 81 Tabel 4.13 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Arah Sikapnya terhadap

sasaran kegiatan ... 82 Tabel 4.14 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Kelas X

Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 83 Tabel 4.15 Kriteria Analisis Data Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Produktif ... 85 Tabel 4.15 Deskripsi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif ... 85 Tabel 4.16 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 94


(44)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Garis Pertemuan Kesatu Titik ... 14

Gambar 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 36

Gambar 2.3 Teori Konvergensi William Stern ... 36

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual Tentang Pembelajaran ... 37

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran ... 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 66

Gambar 4.2 Kecenderungan Jawaban Reponden terhadap Variabel Motivasi Belajar... 72

Gambar 4.3 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Durasi Belajar... 73

Gambar 4.4 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Frekuensi Belajar... 75

Gambar 4.5 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Persistensinya ... 76

Gambar 4.6 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Devosi ... 77

Gambar 4.7 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Ketabahan .. 78

Gambar 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Tingkat Aspirasi ... 80

Gambar 4.9 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Tingkat Kualifikasi Prestasi ... 81

Gambar 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Arah Sikap 82 Gambar 4.11 Rekapitulasi Deskripsi Prestasi Belajar ... 86


(1)

2.1.2 Motivasi Belajar... 17

2.1.2.1 Pengertian Motivasi ... 17

2.1.2.2 Pengertian Motivasi Belajar ... 19

2.1.2.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 20

2.1.2.4 Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 21

2.1.2.5 Prinsip Motivasi Belajar ... 22

2.1.2.6 Peran Motivasi dalam Belajar ... 23

2.1.2.7 Pengukuran Motivasi Belajar ... 24

2.1.2.8 Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar ... 24

2.1.3 Prestasi Belajar ... 25

2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 25

2.1.3.2 Indikator Prestasi Belajar ... 28

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar...30

2.1.4 Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran ... 34

2.3 Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III DESAIN PENELITIAN ... 41

3.1 Objek Penelitian... 41

3.2 Metode Penelitian ... 41

3.3 Operasional Variabel ... 42

3.4 Sumber Data ... 45

3.5 Populasi Dan Sampel ... 46

3.6 Teknik Dan Alat Pengumpul Data ... 49

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 51


(2)

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 53

3.8 Teknik Analisis Data ... 54

3.8.1 Teknik Analisis Deskriptif ... 55

3.8.2 Teknik Analisis Inferensial ... 56

3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 58

3.9.1 Uji Normalitas ... 58

3.9.2 Uji Homogenitas ... 60

3.9.3 Uji Linearitas ... 61

3.10 Pengujian Hipotesis ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1 Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Profil Sekolah ... 64

4.1.1.1 Sejarah Singkat SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 64

4.1.1.2 Lokasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi... 65

4.1.1.3 Visi Dan Misi SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 65

4.1.1.4 Struktur Organisasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 66

4.1.1.5 Keadaan Fasilitas, dan Civitas Akademika SMK Sangkuriang 1 Cimahi... 67

4.1.2 Karakteristik Responden ... 69


(3)

4.1.5.1 Uji Normalitas ... 86

4.1.5.2 Uji Homogenitas ... 87

4.1.5.3 Uji Linearitas ... 88

4.1.5.4 Pengujian Hipotesis ... 91

4.2 Pembahasan ... 96

4.2.1 Motivasi Belajar ... 96

4.2.2 Prestasi Belajar ... 103

4.2.3 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 105

BAB V KESIMPULAN ... 109

5.1 Kesimpulan ... 109

5.2 Rekomendasi... 110


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2 dan 3 Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2011/2012 ... 3

Tabel 1.2 Data Jumlah Siswa Remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran 1, 2, dan 3 Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 ... 4

Tabel 2.1 Jenis, Indikator Prestasi Belajar dan Cara Evaluasi ... 29

Tabel 3.1 Operasional Variabel Motivasi Belajar ... 43

Tabel 3.2 Operasional Variabel Prestasi Belajar ... 45

Tabel 3.3 Populasi Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 46

Tabel 3.4 Perhitungan Proporsi Sampel dalam Perwakilan Tiap Kelas ... 49

Tabel 3.5 Kriteria Bobot Nilai Skala Likert ... 51

Tabel 3.6 Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas ... 59

Tabel 3.7 Model Tabel Uji Barlett ... 61

Tabel 4.1 Rekapitulasi data Ruangan SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 67

Tabel 4.2 Jumlah Kelas SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 68

Tabel 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Umur ... 70

Tabel 4.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Motivasi Belajar ... 71

Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Durasi Belajar ... 73

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Frekuensi Belajar ... 74


(5)

Tabel 4.12 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Tingkat Kualifikasi

Prestasi atau Produk atau Output yang dicapai ... 81 Tabel 4.13 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Arah Sikapnya terhadap

sasaran kegiatan ... 82 Tabel 4.14 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Kelas X

Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 83 Tabel 4.15 Kriteria Analisis Data Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Produktif ... 85 Tabel 4.15 Deskripsi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif ... 85 Tabel 4.16 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 94


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Garis Pertemuan Kesatu Titik ... 14

Gambar 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 36

Gambar 2.3 Teori Konvergensi William Stern ... 36

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual Tentang Pembelajaran ... 37

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran ... 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Sangkuriang 1 Cimahi ... 66

Gambar 4.2 Kecenderungan Jawaban Reponden terhadap Variabel Motivasi Belajar... 72

Gambar 4.3 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Durasi Belajar... 73

Gambar 4.4 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Frekuensi Belajar... 75

Gambar 4.5 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Persistensinya ... 76

Gambar 4.6 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Devosi ... 77

Gambar 4.7 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Ketabahan .. 78

Gambar 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Tingkat Aspirasi ... 80

Gambar 4.9 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Tingkat Kualifikasi Prestasi ... 81

Gambar 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Arah Sikap 82 Gambar 4.11 Rekapitulasi Deskripsi Prestasi Belajar ... 86


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

0 2 55

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 7 62

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK NEGERI 3 BANDUNG.

0 1 46

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

1 12 55

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI.

0 1 63

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI - repositoryUPI S PKR 0906187 Title

0 0 4

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI - repository UPI S PKR 1102768 Title

0 0 3

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X AP DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI - repository UPI S PKR 1200712 Title

0 0 3

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X AP DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI - repository UPI S PKR 1200712 Title

0 0 4