PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

(1)

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: AI NITA NAJIAH

0902750

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN

DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

Oleh Ai Nita Najiah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan EkonomidanBisnis

© 2013 Ai Nita Najiah Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGARUHDISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si NIP.195704151985031005

Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M. Si NIP. 197406272001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi PendidikanManajemenPerkantoran FakultasPendidikanEkonomidanBisnis


(4)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

Oleh:

Ai Nita Najiah 0902750

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Sambas Ali Muhidin,S.Pd., M. Si

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung yang ditandai dengan hasil UAS yang dibawah criteria kelulusan minimal.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat disiplin, motivasi belajar, tingkat prestasi belajar siswa dan seberapa besar pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung. Penelitian ini terdiri dari tiga variable yaitu variable X1 Disiplin Belajar X2 Motivasi Belajar dan Variabel Y Prestasi Belajar Siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket dengan model skalalikert, yang dianalisis menggunakan regresi ganda. Jumlah anggota populasi berjumlah 177 siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung, diambil sampel dengan menggunakan teknik Slovin yaitu sebesar 64 orang responden.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh antara disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Adapun yang harus diperbaiki adalah indicator disiplin dalam mengikuti pelajaran. Peningkatan disiplin dalam mengikuti pelajaran bisa dilakukan dengan cara guru harus menegakan kedisiplinan anak dalam mengikuti pembelajarn di kelas, guru harus bias lebih tegas apabila ada siswa yang membuat kegaduhan di kelas karena hal tersebut akan mengganggu konsentrasi belajar siswa yang lain. Selain itu, guru hendaknya memberikan materi dengan metode yang lebih kreatif agar siswa dapat memperhatikan dan menyimak materi yang diajarkan serta guru harus bias memotivasi siswa agar siswa memiliki keberanian untuk bertanya pada materi yang belum dimengerti sedangkan untuk motivasi belajar yang harus diperbaiki adalah frekuensi belajar dengan memberikan perhatian dan memotivasi kepada


(5)

Ai Nita Najiah, 2014

seluruh peserta didiknya khususnya kepada siswa yang membutuhkan perhatian lebih dalam belajar agar mencapai hasil belajar yang optimal.

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF DISCIPLINE AND ACHIEVEMENT MOTIVATION FOR LEARNING ON STUDENT LEARNING LESSON IN OFFICE ADMINISTRATION

PRODUCTIVE IN CLASS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

by:

Ai Nita Najiah 0902750

This Script is guided by:

Drs. UepTatangSontani, M.Si and Sambas Ali Muhidin,S.Pd., M. Si

The raising issue of this research was the low of students learning achievement in productive subjects of office administration in class XI SMK Pasundan 1 Bandung. It was proved by students UAS results based on the criteria limitation.

This research is aimed to describe disipline ,motivatioan students learning achievement and to determine what extend of the influence the discipline and motivation achievement student in productive subjects of office administration in class XI SMK Pasundan 1 Bandung.Study consists of three variables the variable X 1 Motivation to learn discipline X2 and Y variables Student Achievement.

The methods used in this research is a survey. The technique of data collection by means of dissemination of the likert scale question form with models, which are analyzed using simple regression. The number of member of a population was 177 eleventh grade students majoring in Office Administration in SMK Pasundan 1 Bandung, the sample taken was 64 respondents using the Isaac and Michael formula.

The result showed that there was the influence of discipline and motivation for learning on student achievement. What should be improved is the students’ discipline in following the lesson. To improve it,teacher must enforce students to be discipline in the classroom, teachers should be more assertive when some students making noise in class because it will distract the other students' learning. In addition, teachers should provide materials with more creative methods so that students can watch and listen to the material being taught and the teacher must be able to motivate their students to have the courage in asking the material that has not been understoodWhile The dimensions to be fixed is the frequency of learning activities with particular attention to all participants and motivate students, especially to students who need more attention in the study in order to achieve optimal learning outcomes.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Disiplin Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarError! Bookmark not defined. 2.4 Faktor Disiplin dan Motivasi terhadap Prestasi BelajarError! Bookmark not defined. 2.5 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.


(7)

2.6 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasional Variabel Disiplin BelajarError! Bookmark not defined. 3.3.2 Operasional Variabel Motivasi belajarError! Bookmark not defined. 3.3.3 Operasional Variabel Prestasi BelajarError! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik SamplingError! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linearitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Teknik Analisis Data DeskriptifError! Bookmark not defined.


(8)

3.9.2 Teknik Analisis Data InferensialError! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Objek PenelitianError! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Karakteristik RespondenError! Bookmark not defined. Total Error! Bookmark not defined.

Total Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Hasil Uji Coba Angket ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Deskripsi Variabel Hasil PenelitianError! Bookmark not defined. 4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined. 4.1.6 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.1 Hipotesis Pengaruh dsisiplin Belajar terhadap Prestasi

Belajar siswa ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.2 Hipotesis Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi

Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.3 Uji Hipotesis Statistik Pengaruh Disiplin Belajar dan

Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar SiswaError! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Disiplin Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Gambaran Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Gambaran Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.


(9)

4.2.4 Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini berkembang maju dengan pesat.Hal ini menyebabkan tuntutan akan sumber daya manusia yang berkualitas semakin meningkat. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu langkah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan proses pendidikan. Oleh karena itu dengan kata lain pendidikan dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Menurut UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.. (Pasal 3 UU

RI No 20/ 2003).

Sebagai bagian dari sistem pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari, pendidikan ini lebih di kenal dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


(11)

Sekolah menengah kejuruan merupakan lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja.Program keahlian tersebut dikelompokkan menjadi keahlian sesuai dengan kelompok industri, usaha dan profesi. Pendidikan menengah kejuruan memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan yang sudah ada, sehingga sekolah menengah kejuruan dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja, yaitu tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya.

SMK Pasundan 1 Bandung adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan bidang Bisnis dan Manajemen .SMK ini mempunyai tiga program keahlian yaitu bidang keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran .Bidang keahlian Administrasi Perkantoran merupakan salah satu program yang mempunyai siswa banyak dibandingkan dengan program keahlian yang lainnya.

Salah satu tujuan SMK Pasundan 1 Bandung dalam penyelenggaraan pendidikannya adalah menghasilkan Sumber daya Manusia yang handal danuntuk mencetak tenaga kerja yang siap kerja. Namun tujuan ini masih belum tercapai sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari nilai Ujian Akhir Semester (UAS) mata pelajaran produktif administrasi Perkantoran kelas XI yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa dari masing-masing kelas masih banyak yang di bawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70. Di bawah ini daftar rincian nilai UAS, yaitu sebagai berikut :


(12)

Tabel 1.1

Nilai UAS mata Pelajaran ProduktifAdministrasi Perkantoran Kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung

Sumber : SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa mata pelajaran produktif administrasi perkantoran untuk rata-rata kelas masih banyak yang belum mencapai kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, misalnya rata-rata untuk kompetensi mengelola peralatan kantor yaitu jika ditotalkan empat kelas maka rata-rata hanya 58,79 untuk kompetensi mengoperasikan aplikasi perangkat lunak rata-ratanya 59,76 kemudian untuk kompetensi mengelola sistem kearsipan ratanya 65,36 dan untuk menangani penggandaan dokumen rata-ratanya adalah 69,01 sedangkan kompetensi mempresentasikan data dan

No

Standar Kompetensi

KKM

Rata-rata nilai UAS Rata

-rata XI AP1 XI AP2 XI AP3 XI AP4

1 Mengelola peralatan kantor

70

59,43 60,65 52,53 62,55 58,79

2 Mengoperasikan aplikasi

perangkat lunak 63,29 62,67 60,55 52,55 59,76 3 Mengelola system

Kearsipan

72,40 78,69 67,48 42,88

65,36

4 Menangani penggandaan

dokumen 73,79 73,74 61,2 67,33 69,01

5 Mempresentasikan data 81,47 78,04 76,97 78,44 78,73


(13)

kompetensi menangani surat masing-masing rata-ratanya adalah 78,73 dan 76,60 Melihat rata-rata yang rendah tersebut, maka banyak siswa yang perlu melaksanakan remedial. Di bawah ini adalah jumlah siswa yang mengikuti remedial.

Tabel 1.2

Jumlah Siswa Remedial UAS mata Pelajaran Produktif AP Kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Semester 3&4 Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Jumlah Remedial

total KKM

Jumlah Siswa total XI AP1 XI AP2 XI AP3 XI AP4 XI AP1 XI AP2 XI AP3 XI AP4

1 Mengelola peralatan

kantor 27 20 30 27 101

70

44 43 45 45

177 2 Mengoperasikan aplikasi perangkat

lunak 20 18 27 36 104 44 43 45 45

3 Mengelola sistem

kearsipan 11 17 32 43 103 44 43 45 45

4 Menangani penggandaan dokumen

10 21 25 18 74 44 43 45 45

5 Mempresentasikan

data 9 12 12 15 48 44 43 45 45

6

Menangani surat 11 16 14 12 53 44 43 45 45

Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung (data diolah)

Berdasarkan data tabel diatas dapat terlihat bahwa siswa yang harus melaksanakan remedial cukup banyak, untuk kompetensi mengelola peralatan kantor dari 177 siswa, yang tidak melaksanakan remedial sebanyak 76 orang atau 42,93 % sedangkan yang harus melaksanakan remedial sebanyak 101 atau 57,06 % ini berarti lebih dari setengahnya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Untuk kompetensi mengoperasikan aplikasi perangkat lunak siswa yang melaksanakan remedial yaitu 104 orang atau 58,75 % maka hanya 73 siswa atau 42,93 % siswa yang tidak melaksanakan remedial, untuk mengelola sistem


(14)

kearsipan 103 orang atau 58,19 % harus melaksanakan remedial dan 74 orang atau 41,80 % yang tidak melaksanakan remedial, sedangkan untuk menangani penggandaan dokumen yang tidak melaksanakan remedial 103 orang atau 58,19 % dan yang harus melaksanakan remedial sebanyak 74 orang atau 41,80%, sedangkan untuk mempresentasikan data dan menangani surat yang harus melaksanakan remedial sedikit di bandingkan dengan kompetensi yang lainnya yaitu 48 orang untuk mempresentasikan data atau 27,88 % menangani surat 53 orang atau 29,94 % yang tidak melaksanakan remedial untuk mempresentasikan data sebanyak 129 orang atau 72,88 % dan untuk menangani surat yang tidak melaksanakan remedial sebanyak 124 orang atau 70,05 %

Berdasarkan fenomena diatas dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI di SMK Pasundan 1 Bandung masih tergolong rendah karena ada beberapa mata pelajaran yang di bawah kkm. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia. Rendahnya prestasi belajar siswa secara umum disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2010:54-72) yang menyatakan bahwa:

Yang mempengaruhi prestasi belajar menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar induvidu. Adapun faktor internal yang mempengaruhi belajar meliputi: faktor jasmaniah yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor Psikologis yaitu intelegensia, perhatian, minat, bakat, disiplin, motivasi dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor Eksternal meliputi: faktor lingkungan keluarga yaitu cara orang tua mendidk,relasi antara anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum,relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajar, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah,


(15)

dan faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal tidaklah mudah, karena harus didukung oleh seluruh potensi yang ada, baik pemerintah, masyarakat, dan lingkungan pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini faktor siswa memegang peranan penting mengingat siswa menjadi objek dari proses pendidikan itu sendiri, sehingga untuk mencapai prestasi belajar yang optimal dibutuhkan berbagai kemampuan.

Lili Dianah (2011:6) belajar adalah suatu proses yang didalamnya terdiri dari berbagai prosedur dalam membentuk sistem belajar itu sendiri, yakni salah satunya adalah disiplin belajar. Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian, Winkel dalam Lili Dianah (2011:6), menyiratkan bahwa “hasil belajar itu sangat erat dengan usaha pembiasaan, sedangkan pembiasaan itu sendiri berhasil atau tidaknya tergantung pada kemampuan untuk menciptakan atau memegang teguh

kedisiplinan”. Jadi faktor kedisiplinan sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.

Perilaku disiplin sangat diperlukan untuk membina peserta didik agar menjadi pribadi yang lebih baik.Disiplin seringkali dipersamakan dengan kepatuhan terhadap aturan.Dalam kontek ini Andi Rasdiyanah dalam Lili Dianah

(2011:6)) menyatakan bahwa “kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan

suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan perintah

atau peraturan yang berlaku”.

Syaiful Bahri (2002:13), menyatakan bahwa “dalam belajar disiplin sangat diperlukan”. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan


(16)

menyia-nyiakan waktu berlalu tanpa ada manfaat yang bisa kita ambil. Orang-orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan.Semua jadwal pelajaran yang telah disusun mereka taati dengan ikhlas.Meciptakan kedisiplinan siswa bertujuan untuk mendidik siswa agar sanggup memerintahkan diri sendiri. Mereka dilatih untuk dapat menguasai kemampuan juga melatih siswa agar ia dapat mengatur dirinya sendiri, sehingga para siswa dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.

Sealin disiplin,faktor internal yang datang dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi. Menurut Sardiman (2007:73), mengatakan bahwa:

Dalam kegiatan belajar Motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Oleh karena itu, motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi

Melihat pentingnya faktor disiplin dan motivasi belajar dalam menentukan hasil belajar, peneliti terdorong untuk meneliti masalah tersebut dengan judul


(17)

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di kelas XI SMK

Pasundan 1 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran tingkat disiplinbelajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung?

3. Bagaimana gambaran tingkat Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung?

4. Bagaimana gambaran disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung?

5. Bagaimana gambaran motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung?

6. Seberapa besarkah pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung?


(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang prestasi belajar siswa. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tingkat disiplin belajar pada mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

2. Untuk memperoleh gambaran tingkat motivasi belajar pada mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

3. Untuk memperoleh gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

4. Untuk memperoleh gambaran disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung?

5. Untuk memperoleh gambaran motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung

6. Untuk mengetahui adakah Pengaruh disipiln dan motivasi belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.


(19)

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan baik secara teoritis maupun praktis

1. Secara Teoritis

Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu kajian untuk menambah pengetahuan lebih lanjut dalam penelitian mengenai konsep-konsep atas teori-teori tentang disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

2. Secara Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan terutama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat menjadi bahan masukan bagi para guru tentang pentingnya disiplin dan motivasi belajar yang baik.

3. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti lainnya yang tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama


(20)

(21)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dari pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran prodiktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK pasundan 1 Bandung, adalah terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, adapun yang menjadi variabel bebasnya (independen variable), disiplin (X1)dan motivasi belajar(X2) dan variabel terikatnya (dependent variable), adalah Prestasi Belajar Siswa sebagai Variabel Y.

Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah SMK Pasundan 1 Bandung, karena ingin mencari tahu pengaruh antara disiplin dan motivasi belajar dengan prestasi belajar di SMK tersebut, penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran.

3.2 Metode Penelitian

Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti mengenai langkah-langkah penelitian dilakukan, sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang seharusnya digunakan, karena dengan penggunaan metode penelitian yang tepat, penulis akan memperoleh gambaran permasalahan sehingga tujuan penelitian akan tercapai dengan baik. Sugiyono (2007:160) menjelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.


(22)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei eksplanasi (Explanatory Survey). Masri Singarimbun dan Sofian Effendi

(1989:5) mengemukakan ”Metode explanatory survey yaitu metode untuk

menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis”. Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan:

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel antesenden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesi yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antar dua atau lebih Variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu Variabel berasosiasi ataukah tidak dengan Variabel lainnya, atau apakah sesuatu Variabel disebabkan ataukah tidak oleh Variabel lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara tiga Variabel yaitu Variabel disiplin, variabel motivasi dan Variabel prestasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh antara disiplin, motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran dan seberapa besarpengaruh disiplin, motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XISMK Pasundan 1 Bandung.


(23)

3.3 Operasional Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (2007:39) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, sedangkan menurut Uep dan Sambas (2011:86) ”variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan”. Dengan demikian maka Variabel adalah karakteristik tertentu yang dapat mempunyai nilai/skor/ukuran yang berbeda untuk unit observasi/individu yang berbeda.

Adapun Variabel yang diteliti dalam penyusunan proposal ini yang menjadi Variabel bebas yaitu disiplin (X1)dan motivasi belajar(X2).sedangkan yang menjadi Varibel terikat yaitu prestasi belajar siswa (Y). Tiga Variabel tersebut kemudian dituangkan dalam operasionalisasi Variabel sebagai berikut:

3.3.1 Operasional Variabel Disiplin Belajar

Menurut Suharsimi Arikunto (1990:129) disiplin belajarmerupakan ketaatan peserta didik terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan di lingkungan belajar antara lain :

1. Disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah

Patokan-patokan standar yang harus dipenuhi oleh siswa meliputi hal-hal yang ada di lilngkungan sekolah pada umumnya dan yang ada di kelas, khusunya dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar baik peraturan sekolah maupun peraturan di dalam kelas.

2. Disiplin dalam mengikuti pelajaran

Di dalam pengelolaan pengajaran, disiplin, merupakan suatu masalah penting. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya, pengajaran tidak mungkin dapat mencapai target maksimal.


(24)

3. Disiplin dalam diri siswa

Semua siswa diberi kesempatan untuk melakukan apa yang dikehendaki dalam lingkungannya dengan memperhatikan peraturan dan manfaat dari kegiatan yang dilakukan sehingga siswa dapat menentukan suatu perilaku yang berarti bagi dirinya.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Disiplin Belajar

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item Variabel Bebas

Disiplin belajar (X1)

Disiplin Belajar merupakan

ketaatan peserta didik terhadap

peraturan-peraturan yang ditetapkan

dilingkungan belajar (Suharsimi Arikunto 1990:129) 1.Disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah

1. Tingkat kepatuhan terhadap tata tertib

2. Tidak terlambat masuk sekolah 3. Menyampaikan keterangan bila

tidak hadir Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 2. Disiplin dalam mengikuti pelajaran

1. Memperhatikan guru dikelas 2. Menyimak penjelasaan guru saat

Pembelajaran

3. Mengajukan pertanyaan materi yang tidak dimengerti

4. Menciptakan suasana belajar kondusif

5. Intensitas kehadiran di kelas 6. Izin keluar kelas

7. Berada di kelas saat pergantian jam pelajaran

8. Mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu

9. Tingkat kejujuran dalam mengikuti ulangan

10. Tingkat konsentrasi saat belajar. 11. Pemanfaatan waktu luang di

sekolah

12. Membaca buku diperpustakaan 13. Mencatat materi yang dipelajari

di kelas. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 3. Disiplin

dalam diri sendiri

1. Mengatur jadwal kegiatan harian di rumah

2. Menepati jadwal belajar di rumah 3. Tingkat kontinyuitas belajar 4. Berdiskusi dengan teman tentang

pelajaran yang tidak dimengerti 5. Membaca buku-buku

6. Review kegiatan belajar

7. Mengerjakan latihan-latihan soal yang sudah dipelajari

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 17 18 19 20 21 22 23


(25)

3.3.2 Operasional Variabel Motivasi belajar

Menurut Abin Syamsudin (1990:30), motivasi belajar adalah: “Dorongan dari diri siswa yang menimbulkan suatu kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan belajar”.

Motivasi belajar dalam penelitian ini terdiri dari indikator-indikator: (1) Durasi belajar; (2) frekuensi belajar; (3) persistensi-nya; (4) Devosi dan pengorbanan mencapai tujuan; (5) ketabahan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan; (6) Tingkat aspirasi; (7) tingkatan kualifikasi prestasi; (8) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Motivasi Belajar

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item Variabel Bebas

Motivasi belajar (X2)

Motivasi Belajar adalah “Dorongan dari diri siswa yang

menimbulkan suatu kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan belajar”. (Abin Syamsudin 1990:30)

1. Durasi belajar (Tingkat lamanya belajar)

1. Kemampuan mengikutiproses pembelajaransecara menyeluruh

2. Kemampuan untuk mengikuti proses pembelajaran

3. Lamanya waktu belajar di rumah Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 2. Frekuensi Belajar (Tingkat seringnyawaktu untukbelajar)

1. Pemanfaatan waktu kosong

2. Pemanfaatan waktu belajar di rumah

Ordinal Ordinal 4 5 3.Persistensi-nya ( tingkat perhatian, ketekunan&men gatasi kesulitan belajar)

1. Dorongan atau upaya dalam menyelesaikan setiap kesulitan belajar yang ada

2. Kemauan dalam

mengerjakan tugas yang diberikan

3. Perhatian dalam kegiatan pembelajaran di kelas

Ordinal Ordinal Ordinal 6 7 8 4.Devosi dan

pengorbanan

1. Kesiapan dalam belajar 2. Pengorbanan waktu dalam

Ordinal Ordinal

9 10


(26)

mencapai tujuan (Tingkat

pengorbanan (uang, tenaga, pikiran) yang dilakukanuntuk mencapai tujuanbelajar)

menyelesaikan tugas yang diberikan

3. Pengorbanan tenaga dan pikiran dalam belajar 4. Pengorbanan finansial

yang dikeluarkan Ordinal Ordinal 11 12 5.Ketabahan &kemampuan dalam menghadapi rintangan (Tingkat kemampuan dalammengahad api kesulitan belajar)

1. Kemampuan dalam mengerjakan tugas

2. Ketabahan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

3.Kemampuan untuk berusaha mandiri Ordinal Ordinal Ordinal 13 14 15 6. Tingkataspirasi (Tingkat maksud/rencana yangakan dicapai denganbelajar)

1.Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran di kelas 2.Kinginan untuk

berkompetensi

3.Kesadaran untuk tidak menyontek

4.Keinginan untuk selalu terdepan dan unggul dalam belajar Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 16 17 18 19 7.Tingkatan kualifikasi prestasi (Tingkat memuaskanatau tidaknya prestasiyangdid apatkan)

1.Antusiasme untuk

mencapai prestasi belajar 2.Kerja keras dalam

mempelajari mata pelajaran 3.Kepuasan terhadap prestasi

belajar Ordinal Ordinal Ordinal 20 21 22

8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan (tingkat suka atau tidaknya siswa terhadap mata pelajaran produktif)

1. Keinginan untuk menyimak pelajaran di kelas

2. Keinginan untuk bertanya atas kesulitan belajar yang ada

3. Rasa senang terhadap mata pelajaran

4. Tingkat keseriusan dalam belajar Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 23 24 25 26


(27)

3.3.3 Operasional Variabel Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 198) adalah “Hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukkan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif”.

Dalam penilaian evaluasi prestasi belajar siswa terdiri dari tiga ranah yaitu ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotor).Jenis penilaian evaluasi prestasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ranah kognitif, hal tersebut dikarenakan objek yang diteliti hanya menggunakan pengukuran kognitif dalam penilaian evaluasi prestasi belajarnya, ranah afektif dan psikomotor digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan nilai siswa.

Tabel 3.3

Operasional Variabel Prestasi Belajar

Variable Indicator Ukuran Skala

Variable terikat prestasi belajar siswa ( Y) Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:198)

Hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar disekolah yang bersifat kognitif

Nilai Ujian Akhir Semester Siswa kelas XI tahun ajaran 2011-2012 pada Mata Pelajaran Produktif

interval

3.4 Sumber Data

Suharsimi Arikunto (1998:114), mendefinisikan “Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”

Sumber data penelitian dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber data penelitian ini akan berguna sebagai informasi pelengkap atau informasi tambahan yang diperoleh dari pihak-pihak yang berwenang


(28)

Sumber data tersebut terdiri dari : 1. Sumber data primer

Menurut Sambas dan Maman (2007:17) “data primer adalah data yang

didapat dan diolah langsung dari objeknya”.Data primer ini dapat diperoleh dari penyebaran kuesioner, wawancara, dan pengamatan baik secara langsung maupun tidak pada responden yang dianggap telah memiliki populasi.Dalam hal ini, data diperoleh langsung dari SMK Pasundan 1 Bandung yaitu siswa kelas XI Program Studi Administrasi Perkantoran.

2. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan data yang menunjang data primer. Sambas dan Maman (2007:17) menyatakan “data sekunder merupakan data yang tidak langsung diperoleh dari objek penelitian, tetapi hasil dari pengumpulan dan

pengolahan pihak lain”. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

Kepala Sekolah, Ketua Program Studi Administrasi Perkantoran, kepustakaan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi

Populasi merupakan sekumpulan objek yang diteliti, setiap penelitian ilmiah yang berusaha untuk memecahkan suatu masalah, perlu didukung oleh sejumlah data dari lapangan

Menurut Sugiyono (2007:61) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”


(29)

Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK 1 Pasundan Bandung sebanyak 4 kelas yang berjumlah 177 orang.

Tabel 3.4

Daftar Siswi Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK 1 Pasundan Bandung

No. Kelas Jumlah Siswa

1 XI AP1 44 orang

2 XI AP2 43 orang

3 XI AP3 45 orang

4 XI AP4 45 orang

Jumlah 177 orang

Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung 3.5.2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi dapat diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia.Maka itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut cukup merepresentasikan yang lainnya.

Menurut Sugiyono (2011:118) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Hal senada juga dikemukakan oleh Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:63) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya”.Berdasarkan pendapat di atas maka sampel adalah bagian populasi.


(30)

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.Cara penentuan data dalam penelitian ini dengan menentukan sampel yang digunakan. Menurut

Earl Babbie (Somantri dan Muhidin,2006:69) mengatakan ”Sampling is the

process of selecting observations”(Sampling adalah proses seleksi dalam kegiatan observasi). Tipe teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampling probability dan teknik penarikan sampel yang dipakai yaitu sampling acak (random sampling) melalui cara undian. Jumlah populasi yaitu 177 siswa dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2005:35) yaitu:

� = �

1 +�( )2

Keterangan:

n = ukuran sampel minimal N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan yang ditelorir (10%)

� = 177

1 + 177 (0.10)2 = 63.89≈64

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 63. Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 64 siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tiap kelas secara proporsional sesuai dengan populasi (Sugiyono, 2012: 90).


(31)

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah.Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana item kuesioner yang disebar valid atau tidak. Dalam menguji validitas digunakan alat uji korelasi Product Moment (Product Moment Coefisient of Corelation) yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus sebagai berikut (Ating dan Sambas, 2006:230):

Keterangan:

rxy = Koefisien korelai butir

X = Jumlah skor total item’

Y = Jumlah skor total item N = Jumlah responden uji coba

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:117):

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.


(32)

Tabel 3.5

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas

No. Responden Nomor Item Instrumen Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5) Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

Tabel 3.6

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi

No. Responden X Y XY X2 Y2

7) atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N–2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

9) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji: rhitung> r tabel, maka instrumen dinyatakan valid. rhitung r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Tujuan uji reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:117).

Rumus yang digunakan untuk uji realibilitas ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (11951) karena instrumen pernyataan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :


(33)

             2 2 11 1 1 t b k k r

 (Ating S. dan Sambas Ali M,.2006:48)

Keterangan :

r11 = Realibilitas instrumen k = Banyaknya bulir soal

2 b

 = Jumlah varians bulir

2 T

= Varians total

Jumlah varians tiap hari butir penyataan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan sebagai berikut :

2 2 2 N N x x b        

(Ating S. dan Sambas Ali M.,2006:48) Keterangan :

2 b

 = Varians 2

x

 = Jumlah kuadrat responden dari setiap item

 

2

x

 = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1) Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.


(34)

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5) Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8) Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9) Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10)Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11)Menghitung nilai koefisien alfa.

12)Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%. 13)Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel


(35)

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:99) “Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data”. Pelaksanaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan

dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai pengumpul data sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti khususnya yang berhubungan dengan kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran produktif dan Prestasi belajar di SMK Pasundan 1 Bandung. 2. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat

pernyataan lisan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan dari variabel X1( disiplin belajar) X2(Motivasi belajar ) dan variabel Y (Prestasi Belajar). Penulis menyebarkan angket yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat tidak memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda checklist () pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat.


(36)

3. Studi kepustakaan, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori atau berbagai hal yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti baik berupa buku, internet dan bahan bacaan lainnya.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data, untuk masing-masing variabel penelitian. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode liliefors. Langkah kerja uji normalitas dengan metode liliefors menurut (Ating dan Sambas, 2006: 289) sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6) Menghitung Theoritical Proportion.

7) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.


(37)

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3.7

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula,

S X X

Z = i

-Dimana :

n Xi X   dan

1 )

( 2

2

    

n n Xi Xi

S

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.


(38)

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara n 886 , 0

. Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka � diterima, artinya data berdistribusi normal

 D hitung ≥ D tabel, maka �� ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.Untuk menguji kehomogenitasan suatu data maka penulis menggunakan uji Burlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus:

Ating dan Sambas (2006:294)

Dimana:

S12= Varians tiap kelompok data

Db1 = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett =

S2gab = Varians gabungan =

Ating dan Sambas (2006:295) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

χ2 =


(39)

Tabel 3.8

Model Tabel Uji Barlet

Sampel Db= n-1 S12 LogS12 db.LogSi2 db.Si2

1 2 3

….. 

Sumber : Ating dan Sambas (2006:295)

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus:

db S db

S i

 

 2

2 .

4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai barlett

6. Menghitung nilai

2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k

adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

 Nilai hitung < nilai tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen).

 Nilai hitung ≥ nilai tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak homogen).

3.8.3 Uji Linearitas

Uji Linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298):

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2

 2

2


(40)

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus: JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] =

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus: JKE=

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes–JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE =

k n

JKE

12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus: Fhitung =

E TC

RJK RJK

13.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel 15.Membuat kesimpulan.

Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier. Jika Fhitung≥ Ftabel makadata dinyatakan tidak berpola linear.

 

n Y 2 

  

        n Y X XY

b. .

g[a] a

b

g JK

JK

Y2 Re [ \]Re

 2 Re  n JK s

 

    k n Y Y 2 2 2  k JKTC


(41)

Peneliti melakukan uji linieritas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan program komputer Microsoft Office Excel 2007.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data, bertujuan untuk mengolah data yang ada menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat dari data tersebut dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut Variabel-Variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.


(42)

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3 9

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ……… N

1. 2. 3. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian”. (Sambas A.

Muhidin dan Maman A, 2007 :56).

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1,2 dan rumusan masalah no.3, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran disiplin,motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran produktif dan untuk mengetahui gambaran prestasi siswa di SMK Pasundan 1 Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data


(43)

statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modul. .

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 -1 = 4 Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10 Kriteria Penafsiran

Rentang Penafsiran

1,00-1,79 Sangat Buruk / Sangat Rendah 1,80-2,59 Buruk / Rendah

2,60-3,39 Cukup / Sedang 3,40-4,19 Baik / Tinggi

4,20-5,00 Sangat Baik / Sangat Tinggi

Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Suharsimi Arikunto, 2009: 275)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis


(44)

menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ )Input Label in first now. 6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√ )Display Summary.

Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal.Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk


(45)

menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.4 yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin dan motivasi secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar siswa di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai Variabel dependen bila nilai Variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap koefisien regresi

3.10 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam pengujian hipotesis ini adalah dengan melakukan uji hipotesis. Sugiyono (2010: 156) menyatakan bahwa “Hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”.Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.

Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional aau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat) pada penelitian ini, maka alat yang digunakan ialah analisis regresi ganda. Pengujian keberartian pada analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:


(46)

Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan antar variable bebas dan variable terikat. Prosedur pengujian hipotesis ini sebagai berikut:

1.Menentukan Hipotesis

H0: �= 0∶ Tidak ada pengaruh variabel 1 dan 2terhadap variabel Y

H1: � ≠0 : Ada pengaruh variabel 1 dan 2 terhadap variabel Y

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata � :

� = 0,05

3. Menentukan uji statistik yang sesuai yaitu : �= 12

22

Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana, 1996:91) : a. Menghitung jumlah kuadrat regresi a a , rumus :

� a =

²

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi a , rumus :

� a = −

c. Menghitung jumlah kuadrat residu , rumus :

= 2

� a − � a

d. Menghitung jumlah kuadrat regresi a a , rumus : � a = � a

e. Menghitung jumlah kuadrat regresi a , rumus : � a = � a

f. Menghitung jumlah kuadrat residu , rumus : =

� −2


(47)

Fhitung = � a

4. Menentukan nilai kritis (� = 0,05), dengan derajat kebebasan untuk a = 1 dan = n-2

5. Membandingkan nilai dengan kriteria

Fhitung > Ftabel maka h0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Fhitung > Ftabel maka h0 ditolak dan Ha diterima, artinya tidak signifikan 6. Membuat kesimpulan.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 4.2 Kesimpulan

1. Berdasarkanhasilanalisisdeskripsidandikonsultasikanpadakriteriapenafsirande skripsimenunjukkanbahwagambaranvariabel disiplin pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 bandung yang meliputiindikator : (1) Disiplin dalam mematuhi Peraturan Sekolah, (2) Disiplin dalam mengikuti Pelajaran, (3) Disiplin dalam diri sendiri, beradapadakategoritinggi. Hal inimengandungartibahwasiswa kelas XI program keahlian administrasi perkantoran dalam mengikuti kegiatan belajar dalam pelajaran produktif memiliki disiplin belajar yang tinggi.

2. Berdasarkanhasilanalisisdeskripsidandikonsultasikanpadakriteriapenafsirande skripsimenunjukkanbahwagambaran variabel motivasi belajar pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung yang meliputiindikator: (1) : Durasi belajar, (2) Frekuensi belajar(3) Persistensi-nya,(4) devosi dan Pengorbanan mencapai tujuan, (5) Ketabahan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan, (6) Tingkat Aspirasi, (7) Tingkat kualifikasi, (8) Arah sikap terhadap sasaran kegiatanberadapadakategoritinggi. Hal inimengandungartibahwasiswa kelas XI program keahlian administrasi perkantoran dalam proses pembelajaran belum memiliki motivasi yang tinggi.


(49)

3. Tingkatprestasibelajarsiswapada Mata PelajaranProduktifAdministrasiPerkantoran di kelas XI SMK Pasundan 1

Bandung yang

ditunjukkanolehnilaihasilujianakhirsekolahpadaenamstandarkompetensididap atbahwa rata-rata nilaisiswabelummencapaikriteriakelulusan minimal (KKM). Hal inimengandungartibahwamasihbanyaksiswa yang dinyatakanbelumkompetendalammenguasaistandarkompetensitersebut.

4. Berdasarkanhasilujihipotesis yang

pertamamenunjukkanbahwasecaraparsialdisiplinmemilikipengaruhpositifdans ignifikanterhadapPrestasi belajar siswa, artinyajikaDisiplinbelajar tinggimakaPrestasi belajar siswa punakantinggidansebaliknyajikadisiplin belajarrendahmakaprestasi belajar siswa pun akanrendah. Hal iniditunjukkandarihasilujikorelasiparsial yang beradapadakategoritinggi. Dan jugabahwavariabeldisiplinbelajarsiswamemberikanpengaruhkuatterhadappres tasibelajarsiswa.

5. Berdasarkanhasilujihipotesis yang

keduamenunjukkanbahwasecaraparsialmotivasi

belajarmemilikipengaruhpositifdansignifikanterhadapprestasi belajar siswa, artinyamotivasi belajar siswa tinggi maka prestasi belajar siswa pun akan tinggi dan sebaliknya jika motivasi belajar siswa rendah maka prestasi belajar siswa pun akan rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi yang menunjukkan korelasi berada pada kategori tinggi. Dan juga bahwa variabel


(50)

disiplin dan motivasi belajar siswa memberikan pengaruh kuat terhadap prestasi belajar siswa.

6.

Selanjutnya berdasarkan hasil uji hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa secara simultan disiplin dan motivasi belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, artinya jika disiplin dan motivasi belajar siswa tinggi maka prestasi belajar siswa pun akan tinggi dan sebaliknya jika disiplin dan motivasi belajar siswa rendah maka prestasi belajar siswa pun akan rendah.. Hal iniditunjukkandarihasilujikorelasiganda yang beradapadakategorirendah. HasildeterminasipengaruhVariabel�1 (disiplin)dan X2 (motivasi belajar) terhadapVariabelY (Prestasi belajar) memberikanketerangan yang rendahiterhadapPrestasi belajar

4.3 Saran

Berdasarkankesimpulan di atasdanmerujukkepadaskor rata-rata setiapindikator, saran yang dikemukakanmemacukepadaindikator yang memilikiskor rata-rata terendah di antaraindikator yang lain untukmasing-masingvariabel. Berdasarkanhasiltersebut saran yang dapatdikemukakanadalahsebagaiberikut :

1. Padavariabeldisiplin belajar, hasilperhitungandenganmenggunakaskor rata-rata menunjukkanbahwaindikatordisiplin dalam mengikuti pelajaran

memilikiskor rata-rata

terendahdibandingkandenganindikatorlainnya..Penulismenyarankan agar disiplinsiswadalammengikutipelajaranperluditingkatkanlagi.


(51)

Peningkatandisiplindalammengikutipelajaranbisadilakukandengancara guru harusmenegakankedisiplinananakdalammengikutipembelajarn di kelas, guru harusbisalebihtegasapabilaadasiswa yang membuatkegaduhan di kelaskarenahaltersebutakanmengganggukonsentrasibelajarsiswa yang lain. Selainitu, guru hendaknyamemberikanmateridenganmetode yang lebihkreatif agar siswadapatmemperhatikandanmenyimakmateri yang diajarkanserta guru

harusbisamemotivasisiswa agar

siswamemilikikeberanianuntukbertanyapadamateri yang belumdimengerti. 2. Padavariabelmotivasi belajar, hasilperhitungandenganmenggunakanskor

rata menunjukkanbahwaindikatorFrekuensikegiatanbelajarmemiliki skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnyaUpaya yang dapatdilakukandenganmemberikanperhatiandanmemotivasikepadaseluruhpes

ertadidiknyakhususnyakepadasiswa yang

membutuhkanperhatianlebihdalambelajar agar mencapaihasilbelajar yang optimal, yaitudenganmeluangkanwaktu di luar jam pelajaranuntukmembantusiswa yang mengalamikesulitanbelajar.

3. Pada variabel prestasi belajar siswa, masih banyak nilai UAS yang masih dibawah KKM , sehingga perlu di tingkatkan lagi dalam proses belajar dan mengajar yang diberikan guru.

4. Disiplin dan motivasi belajar memiliki pengaruh dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, oleh karena itu pihak SMK Pasundan 1 Bandung khususny program keahlianAdministrasiPerkantoranhendaknyasenantiasa memperhatikan disiplin dan motivasi belajar


(52)

siswagunatercapainyatujuanpembelajaran yang diinginkan. Supayaprestasibelajarmatapelajarandapatmeningkat, yaitudenganmenegakan kedisiplinan dan menciptakanhal-hal yang

berkaitandenganmotivasibelajarsiswa agar

siswatermotivasidalambelajarbaikdaridalammaupundariluardirisiswasepertide nganmetodemengajar guru yang bervariasi, danpenggunaan media

pembelajaran yang

menariksehinggameningkatkansemangatsiswadalambelajar,


(53)

AbinSyamsudin. (2002). Psikologikependidikan.Bandung:PT. RemajaRosda Karya

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. (2004).Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rienka Cipta

Ating Somantridan Sambas Ali Muhidin.(2006). AplikasiStatistikaDalamPenelitian. Bandung: CV. PustakaSetia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

DimyantiMudjiono. (2002). BelajardanPembelajaran. Jakarta: RienkaCipta Hamzah B Uno. (2011). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Husein Umar. (1998). Metode Riset. Edisi 1. Jakarta: Gramedia

MasriSingarimbun, dan Sofian Efendi. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta : PT. Midas Surya Grafindo.

Moh Surya. (1997). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: PBB-IKIP Bandung

MuhibbinSyah. (2004). PsikologiPendidikanDenganPendekatanBaru. Bandung: PT. RemajaRosdakarya

_____________. (2009). PsikologiBelajar.Jakarta:PT.Raja GrafindoPersada. Mulyasa. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya NanaSudjana.(2009). PenilaianHasil Proses BelajardanMengajar. Bandung:

RemajaRosdakarya.

Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Noehi Nasution. (1992). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Dekdikbud Purwanto OemarHamalik. (2005). MetodeBelajar Dan


(54)

Algensindo

_____________. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman AM. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto.(2003). BelajardanFaktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta:PT. RienkaCipta

Sugiyono.(2007). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta. ________.(2010). StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

SuharsimiArikunto. (1998). ProsedurPenelitian. Jakarta: RinekaCipta

_____________.(2010). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta : PT. RinekaCipta

SyaifulBahri Djamarah. (2002). PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta.

___________________. (2008). PsikologiBelajar Edisi 2. Jakarta: RinekaCipta Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: PT Alfabeta

TulusTu’u (2004). Perandisiplinpadaperilakudanprestasibelajar. Jakarta:

Grasindo

UepTatangSontani, dan Sambas Ali Muhidin. (2011). DesainPenelitianKuantitatif. Bandung: KaryaAndikaUtama.

W.S. Winkel. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Dokumen dan Sumber lain

Thorndike. (2008). Teori Belajar Behavioristik.[Online].tersedia http://thinktep.wordpress.com/2008/II/10/teori-belajar-behavioristik/[13November 2012].


(55)

bagi-siswa/[28 april 2012].

Brown (1973).Pengertian Disiplin dan Penerapannya Bagi Siswa.[online].tersedia http://arisandi.com/pengertian-disiplin-dan-penerapannya-bagi-siswa/[28 april 2012].

Sumber Skripsi

Mitha, (2011).Pengaruh motivasi belajar dan partisipsi siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung.Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Ningsih, Ni Luh Made Ratnasari(2011). Pengaruh Disiplinbelajardanlingkungankeluargaterhadapprestasibelajarsiswadalam matapelajaranakuntansi di SMA puragabaya Bandung. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Puspitaningtyas, Rinda( 2009

).Pengaruhdisiplinbelajardanfasilitasbelajarterhadapprestasibelajar IPS padasiswakelas VIII SMPN kartasuratahun 2008/2009.Skripsi UMS

RahingAstuti,Satwika (2008).

PengaruhMotivasiBelajardanKebiasaanBelajarterhadapPrestasiBelajarSis wapadamataPelajaranakuntansi (Studikasusprestasibelajarsiswakelas XI IPS di SMAN 160 Jakarta) Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rustiani, Rima

(2011).Pengaruhmotivasidanminatbelajarterhadapprestasibelajarsiswadala mmataproduktif di SMK Pasundan 3 Bandung (penelitianpadasiswakelas Xi program keahlianadministrasiperkantoran SMK Pasundan 3 Bandung Tahunpelajaran 2010/1011- 2011/2012). Skripsipada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(1)

175

disiplin dan motivasi belajar siswa memberikan pengaruh kuat terhadap

prestasi belajar siswa.

6.

Selanjutnya berdasarkan hasil uji hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa secara simultan disiplin dan motivasi belajar memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar siswa, artinya jika disiplin dan motivasi

belajar siswa tinggi maka prestasi belajar siswa pun akan tinggi dan

sebaliknya jika disiplin dan motivasi belajar siswa rendah maka prestasi

belajar siswa pun akan rendah.. Hal iniditunjukkandarihasilujikorelasiganda

yang beradapadakategorirendah. HasildeterminasipengaruhVariabel�1 (disiplin)dan X2 (motivasi belajar) terhadapVariabelY (Prestasi belajar)

memberikanketerangan yang rendahiterhadapPrestasi belajar 4.3 Saran

Berdasarkankesimpulan di atasdanmerujukkepadaskor rata-rata

setiapindikator, saran yang dikemukakanmemacukepadaindikator yang

memilikiskor rata-rata terendah di antaraindikator yang lain

untukmasing-masingvariabel. Berdasarkanhasiltersebut saran yang

dapatdikemukakanadalahsebagaiberikut :

1. Padavariabeldisiplin belajar, hasilperhitungandenganmenggunakaskor

rata-rata menunjukkanbahwaindikatordisiplin dalam mengikuti pelajaran

memilikiskor rata-rata

terendahdibandingkandenganindikatorlainnya..Penulismenyarankan agar


(2)

176

Peningkatandisiplindalammengikutipelajaranbisadilakukandengancara guru

harusmenegakankedisiplinananakdalammengikutipembelajarn di kelas, guru

harusbisalebihtegasapabilaadasiswa yang membuatkegaduhan di

kelaskarenahaltersebutakanmengganggukonsentrasibelajarsiswa yang lain.

Selainitu, guru hendaknyamemberikanmateridenganmetode yang lebihkreatif

agar siswadapatmemperhatikandanmenyimakmateri yang diajarkanserta guru

harusbisamemotivasisiswa agar

siswamemilikikeberanianuntukbertanyapadamateri yang belumdimengerti.

2. Padavariabelmotivasi belajar, hasilperhitungandenganmenggunakanskor

rata menunjukkanbahwaindikatorFrekuensikegiatanbelajarmemiliki skor

rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnyaUpaya yang

dapatdilakukandenganmemberikanperhatiandanmemotivasikepadaseluruhpes

ertadidiknyakhususnyakepadasiswa yang

membutuhkanperhatianlebihdalambelajar agar mencapaihasilbelajar yang

optimal, yaitudenganmeluangkanwaktu di luar jam

pelajaranuntukmembantusiswa yang mengalamikesulitanbelajar.

3. Pada variabel prestasi belajar siswa, masih banyak nilai UAS yang masih

dibawah KKM , sehingga perlu di tingkatkan lagi dalam proses belajar dan

mengajar yang diberikan guru.

4. Disiplin dan motivasi belajar memiliki pengaruh dan signifikan terhadap

prestasi belajar siswa, oleh karena itu pihak SMK Pasundan 1 Bandung

khususny program keahlianAdministrasiPerkantoranhendaknyasenantiasa


(3)

177

siswagunatercapainyatujuanpembelajaran yang diinginkan.

Supayaprestasibelajarmatapelajarandapatmeningkat, yaitudenganmenegakan

kedisiplinan dan menciptakanhal-hal yang

berkaitandenganmotivasibelajarsiswa agar

siswatermotivasidalambelajarbaikdaridalammaupundariluardirisiswasepertide

nganmetodemengajar guru yang bervariasi, danpenggunaan media

pembelajaran yang

menariksehinggameningkatkansemangatsiswadalambelajar,


(4)

DAFTAR PUSTAKA

AbinSyamsudin. (2002). Psikologikependidikan.Bandung:PT. RemajaRosda Karya

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. (2004).Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rienka Cipta

Ating Somantridan Sambas Ali Muhidin.(2006). AplikasiStatistikaDalamPenelitian. Bandung: CV. PustakaSetia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

DimyantiMudjiono. (2002). BelajardanPembelajaran. Jakarta: RienkaCipta

Hamzah B Uno. (2011). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Husein Umar. (1998). Metode Riset. Edisi 1. Jakarta: Gramedia

MasriSingarimbun, dan Sofian Efendi. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta : PT. Midas Surya Grafindo.

Moh Surya. (1997). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: PBB-IKIP Bandung

MuhibbinSyah. (2004). PsikologiPendidikanDenganPendekatanBaru. Bandung: PT. RemajaRosdakarya

_____________. (2009). PsikologiBelajar.Jakarta:PT.Raja GrafindoPersada.

Mulyasa. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

NanaSudjana.(2009). PenilaianHasil Proses BelajardanMengajar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Noehi Nasution. (1992). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Dekdikbud Purwanto


(5)

Kesulitan-_____________. (2000). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

_____________. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman AM. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto.(2003). BelajardanFaktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta:PT. RienkaCipta

Sugiyono.(2007). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta.

________.(2010). StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

SuharsimiArikunto. (1998). ProsedurPenelitian. Jakarta: RinekaCipta

_____________.(2010). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta : PT. RinekaCipta

SyaifulBahri Djamarah. (2002). PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta.

___________________. (2008). PsikologiBelajar Edisi 2. Jakarta: RinekaCipta

Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: PT Alfabeta

TulusTu’u (2004). Perandisiplinpadaperilakudanprestasibelajar. Jakarta:

Grasindo

UepTatangSontani, dan Sambas Ali Muhidin. (2011). DesainPenelitianKuantitatif. Bandung: KaryaAndikaUtama.

W.S. Winkel. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Dokumen dan Sumber lain

Thorndike. (2008). Teori Belajar Behavioristik.[Online].tersedia http://thinktep.wordpress.com/2008/II/10/teori-belajar-behavioristik/[13November 2012].


(6)

Maman Rachman. (1999).Pengertian Disiplin dan Penerapannya bagi siswa[online].Tersedia http://arisandi.com/pengertian-disiplin-dan-penerapannya-bagi-siswa/[28 april 2012].

Brown (1973).Pengertian Disiplin dan Penerapannya Bagi Siswa.[online].tersedia http://arisandi.com/pengertian-disiplin-dan-penerapannya-bagi-siswa/[28 april 2012].

Sumber Skripsi

Mitha, (2011).Pengaruh motivasi belajar dan partisipsi siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung.Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Ningsih, Ni Luh Made Ratnasari(2011). Pengaruh Disiplinbelajardanlingkungankeluargaterhadapprestasibelajarsiswadalam matapelajaranakuntansi di SMA puragabaya Bandung. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Puspitaningtyas, Rinda( 2009

).Pengaruhdisiplinbelajardanfasilitasbelajarterhadapprestasibelajar IPS padasiswakelas VIII SMPN kartasuratahun 2008/2009.Skripsi UMS

RahingAstuti,Satwika (2008).

PengaruhMotivasiBelajardanKebiasaanBelajarterhadapPrestasiBelajarSis wapadamataPelajaranakuntansi (Studikasusprestasibelajarsiswakelas XI IPS di SMAN 160 Jakarta) Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rustiani, Rima

(2011).Pengaruhmotivasidanminatbelajarterhadapprestasibelajarsiswadala mmataproduktif di SMK Pasundan 3 Bandung (penelitianpadasiswakelas Xi program keahlianadministrasiperkantoran SMK Pasundan 3 Bandung Tahunpelajaran 2010/1011- 2011/2012). Skripsipada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

0 2 55

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 7 62

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

0 1 59

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 4 55

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen.

0 0 2

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG - repository UPI S PKR 0902750 Title

0 0 3