PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI : Studi Tentang Proses Penyelenggaraan Sistem Administrasi Akademik di IKIP Bandung dan Universitas Padjadjaran.

PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK
DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI

(Studi Tcntang Proses Penyelenggaraan Sistem Administrasi
Akademik di IKIP Bandung dan Universitas Padjadjaran)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari

Syarat memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Bidang Studi Administrasi Pendidikan

O

1 e h:

Endang Herawan
9032206/XXII -

14


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1994

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

PROF.DR.ACHMAD SANUSI, S.H, MPA
Pembimbing I

Pembimbin

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DANN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994

ABSTRAKSI

Penelitian


tang

ini mengetengahkan judul : Studi

Penyalenggaraan

Lingkungan
dfokuskan

Perguruan

Sistem Administrasi

Tinggi

Negeri.

Ten-


Akademik

Di

Penelitian

ini

untuk mencari jawaban atas pertanyaan

pokok,

yaitu : apakah sistem administrasi akademik yang

dikem-

bangkan

oleh


IKIP Bandung dan UNPAD

mampu

memberikan

dukungan pelayanan bagi terselenggaranya proses pendidi
kan

yang dituntut oleh lembaga ini secara

efisien.

Penelitian ini menggunakan

efektif

metoda

dan


deskriptif

analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan

data

dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi
dan studi dokumentasi. Sedangkan pengolahan dan analisis
data

dilakukan

selama maupun setelah semua

data

yang

diperlukan terkumpul dan bersifat tentatif.

Dari hasil data sejak awal hingga setelah

peneli

tian ini berakhir mengenai penyelenggaraan sistem admin

istrasi

UNPAD,

akademik yang dilaksanakan di IKIP Bandung

kedua lembaga ini telah menyelenggarakan

dan

sistem

administrasi akademik yang mengandung serangkaian kegia-


tan,

yang dimulai dari kegiatan seleksi mahasiswa

sampai

dengan

sistem

administrasi akademik yang diselenggarakan

kedua

lembaga

wisuda. Hingga penelitian

ini


tidak

ada

perubahan,

ini

baru

berakhir

baik

pada

yang

menyangkut isi, urutan kegiatan maupun sistem kerjanya.
Penyelenggaraan


sistem administrasi

111

akademik

di

IKIP

Bandung diatur langsung oleh pusat,

teknis

tetapi

operasional dibagi - bagi dengan

fakultas


satuan kerja lain yang diberikan tugas untuk

garakan

atau

menyeleng-

sistem administrasi akademik ini. , Keadaan

merupakari* implikasi dari sistem kerja yang
oleh

dalam

IKIP

Bandung yang menganut


sistem

ini

dikembangkan
sentralisasi.

Sedangkan di UNPAD, dalam pengaturan maupun dalam teknis
operasional lebih banyak dilirapahkan pada
fakultas.
kerja

masing-masing

Keadaan ini merupakan implikasi

yang

dikembangkan yaitu

sistem

dari

sistem

desentralisasi.

Dikembangkankannya sistem ini sebagai konsekuensi
dari

makin berkembang dan kompleknya kegiatan

trasi

akademik pada lembaga ini serta

makin

logis

adminis
banyaknya

jumlah mahasiswa dan dosen yang harus dilayani.
Dikebangkannya sistem kerja sentralisasi,

seperti

di IKIP Bandung dan desentraslisasi di UNPAD tidak lepas

dari

berbagai permasalahan.

muncul

dari

jenjang
jang

sistem

Masalah atau hambatan

sentralisasi

adalah

kemungkinan

organisasi atau birokrasi menjadi terlalu

pan-

sehingga untuk menyelesaikan suatu masalahan

atau

peneylesaian
relatif

suatu

lebih lama,

kegiatan

membutuhkan

waktu

terjadinya kekembaran atau

tindih

dalam

Bagian

Akademik BAAK dengan Sub Bagian Akademik

tas,

orang

yang

terlalu

atasan,

pelaksanaan

pekerjaan,

satu satuan kerja tertentu.

iv

tumpang

misalnya

banyak pejabat yang melapor

beban kerja kemungkinan

yang

antara

Fakul

kepada

satu

bertumpuk

pada

Sedangkan dengan menggunakan

sistem

desentralisasi

tidak

terciptanya

keseragaman

dalam pengelolaan akademik secara menyeluruh dan

secara

institusional.

Penelitian

penting

bahwa

ini

dalam

juga mengungkap hal

setiap

prosedur

yang

sangat

penyelenggaraan

kegiatan

- kegiatan dalam sistem administrasi

ditinjau

dari segi keterlibatan dan aliran kerja

meli-

batkan sejumlah unit atau satuan kerja. Untuk itu

dalam

setiap

pelaksanaan kegiatan memerlukan

komunikasi.

akademik

koordinasi

Koordinasi sebagai upaya menyatukan

tinda-

kan, ide, pemikiran, saran ke arah tujuan bersama
tercipta
taati

dengan baik hal ini sebagai akibat

atau

dipahaminya

peraturan,

dan

belum

belum

prosedur,

di-

rencana

kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan.
Keadaan

ini juga disebabkan sebagai akibat adanya

tangan

dalam

dengan

" tecnical problem " atau ketepatan

nyampaian

pelaksana

pelaksanaan komunikasi,

informasi

yang

serta

kurang

sikap

yaitu

atau

memperhatikan,

rin-

berkenaan
dalam

perilaku

pe-

para

membacadengan

cermat, dan mengingat isi pesan yang disampaikan sehing-

ga

koordinasi

tidak tercipta dengan

baik,

yang

pada

giliran kekeliruan atau gangguan dalam pelaksanaan tugas
tidak bisa dihindari.

Di samping itu juga dalam penelitian ini ditemukan

. hal-hal yang positif, yaitu bahwa dalam
sistem

UNPAD

penyelenggaraan

administrasi akademik, baik IKIP Bandung

komando

datang

dari satu

orang

sehingga

maupun

akan

memberikan

kejelasan,

kepastian

bagi

para

dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu juga

pelaksana
komunikasi

vertikal tidak hanya terbtas dari atas ke bawah,

tetapi

juga

maupun

dari

bawah ke atas, baik

dalam bentuk saran,

berupa

laporan

ide yang berguna untuk menyempurnaan

penyelenggaraan kegiatan ini.

Berkenaan
penyimpangan

dengan pengawasan dalam

atau

penyelewengan

dari

upaya

menjaga

rencana

serta

peraturan yang telah ditetapkan belum menunjukkan

hasil

yang

belum

diharapkan, karena kegiatan pengawasan

disertai
untuk

dengan

upaya tindak

memperbaiki

penyelenggaraan

berkaitan
studi,

penyimpangan.

sebagai

Misalnya

pelaksanaan pengisian

banyak

mahasiswa

yang

langkah

saja

dalam

di

UNPAD

sistem administrasi akademik

dengan

yaitu

lanjut

ini

kartu
tidak

rencana
melakukan

kegiatan tidak sesuai dengan jadwal dan pihak Sub Bagian
Akademik yang diberikan tugas untuk melaksanakan

kegia

tan tersebut tetap melayaninya, dosen yang tidak

menga-

jar

sesuai

dengan jadwal atau

tidak

nadir

mengajar.

Masalah yang serupa juga terjadi di IKIP Bandung
menyangkut

pelaksanaan

masalah

kehadiran dosen dalam

bimbingan studi, dimana

untuk

kuliah

antara
atau

kasus-kasus

seperti ini belum ditetapkan sanksi-sanksi yang tepat.

VI

DAFTAR

ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

i

ABSTRAKSI

iii

PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH

via

DAFTAR ISI

• xi

DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

xiv

BAB

I

BAB II

PENDAHULUAN

1

A.

LATAR BELAKANG MASALAH

1

B.

MASALAH

10

C.

TUJUAN PENELITIAN

15

D.

KEGUNAAN PENELITIAN

16

E.

KERANGKA PEMIKIRAN

18

TINJAUAN PUSTAKA
A.

20

PERANAN DAN KEDUDUKAN SISTEM ADMINISTRASI
AKADEMIK

B.

20

PENGGUNAAN PENDEKATAN SISTEM DALAM PENYE

LENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK..

28

C.

KELENGKAPAN ADMINISTRASI

39

D.

HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

AKADEMIK

49
54

A.

METODE PENELITIAN

54

B.

SUMBER DATA

57

C.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

58

xi

D. PELAKSANAAN PENELITIAN

59

E. PROSEDUR ANALISIS DATA
F. SIGNIFIKANSI HASIL PENELITIAN

62
63

-•-•

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

69

A. SISTEM KERJA DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM
ADMINISTRASI AKADEMIK

B. TUJUAN PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI
..

134

AKADEMIK

C. PELAKSANAAN KOORDINASI DALAM PENYELENGGA -

RAAN SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK
140
D. PELAKSANAAN PEMBERIAN KOMANDO ( UNITY OF
COMMAND) DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM AD147

MINISTRASI AKADEMIK

E. PELAKSANAAN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGA RAAN SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK ........ 156
F. PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP JALANNYA
PELAKSANAAN SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK.. 159

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

170
.

A. KESIMPULAN

170
176

B. IMPLIKASI
179

C. REKOMENDASI
.

184

DAFTAR PUSTAKA
186

LAMPIRAN - LAMPIRAN
.

RIWAYAT HIDUP
xii

196

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel

...

18

3. Alur Siistem Administrasi Akademik UNPAD....

71

1. Keranngka Pemikiran

2. Alur Sistem Administrasi Akademik IKIP

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

187

Lampiran 1.

Pedoman Wawancara

Lampiran 2.

Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3.

SK Pembimbing

197
198

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

XIV

199

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

PENDAHULUAN

Perguruan

Tinggi

menyelenggarakan
menyiapkan

merupakan satuan

pendidikan

tinggi yang

peserta didik menjadi anggota

pendidikan

yang

bertujuan

untuk

masyarakat

yang

memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat

menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta dapat mengembangkan dan menyebarkannya,

mengupayakan penggunaannya

untuk

meningkatkan tarap hidup

masyarakat ( PP. 30 Tahun 1990).
Dilandasi oleh tujuan tersebut, maka setiap perguruan

tinggi mempunyai fungsi

tertentu,

yang

dipolakan

dalam

bentuk Tridharma Perguruan Tinggi, yang meliputi : Pendidi

kan

dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian

rakat. Fungsi

Pendidikan

dan

pengajaran

pada upaya penyiapan tenaga lulusan

pelajar

yang memiliki keahlian

akademis. Fungsi penelitian

dititikberatkan

yang terdidik dan ter-

profesional

dititik-beratkan

untuk memecahkan permasalahan.

pada Masya

yang berkenaan

dan

keahlian

pada

upaya

dengan suatu

bidang ilmu, teknologi atau seni secara ilmiah dan melakukan
berbagai upaya pengembangannya yang bermanfaat

rakat

dan

pembangunan. Sedangkan

fungsi

bagi

pengabdian

masya

pada

masyarakat dititikberatkan pada upaya perguruan tinggi dalam
memotivasi, berpartisipasi dan

rakat melalui pemanfaatan secara
atau

seni

oleh

para

civitas

menunjang pembangunan masya

nyata

ilmu

akademika.

dan teknologi

,.
ak„t funfisi pendidikan dan
Dari ketiga fungsi• tersebut
fungsi
u«n fungsi utama setiap perguruan tinggi.
pengajaran merupakan. fungsi u
i0 Hi
Keadaan =s..oa. ini" berlangsung pula
da

IKIP Bandung maupun

titik pusat Kegiatan pada pengeiolaan program pendidikan.
*-A,T.rtd:t H»lam
Keberhasilan suatu perguruan tinggi
dalam

menyeleng-

garakan program n.ndidikan
pendidikan ..memerlukan berbagai sarana
j i,h «ic,tem administrasi
j i, ~* salah
satu diantaranya adalah
sistem
pendukung,
saian saw

W»n sarana administrasi akademik yang

akademik. Kebutuhan akan sarana

rf^m - program
memadai bertujuan agar program
prog
•nor, rfpngan
sudah direncanakan dapat beroalan dengan

pendidikan yang
lancar,

teratur,

tertib dan efiSien ( Di*.» Dikti. M^. "»'•«>;
Pandangan yang sama dikemukakan oien Tim Sistemik »»« •
(1983:1> yang .—an ban„a keiancaran peiaksanaan program
pendidikan sangat ditentukan oieh kemampuan sistem adm.n.strasi akademik ini.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikemukakan
bah„a administrasi akademik meruipakan saian satu sarana
„• «=PtiaD perguruan
pendukung utama kbagi
setiap perg

tinggi dalam menye-

ndidikannya. Bahkan Tim Sistemik IKIP
lenggarakan program pendidikannya.

Bandung menyatakan ^

-gi suatu

tinggi ad.inist.asi akademik merupakan saiah satu aspek
- „«»t vital untuk meningkatkan produktivitas

manajemen yang amat vita J. u.

iembaga itu. Dengan demikian dapat dikemukakan ban,a
kebernaSUan dan keianearan daiam penyeienggaraan program
„„„
pendidikan berkaitan erat dengan

di^tem
sistem

a •niQtrasi yang
akademik tersebut. Sistem administrasi
yang

administrasi

dimaksud adalah

sistem yang mantap dan mampu menangani keseluruhan kegiatan
yang dituntut oleh proses pendidikan pada lembaga itu.
Administrasi akademik merupakan bagian dari

trasi

perguruan

tinggi.

adminis

Keberadaan administrasi akademik

dalam pengelolaan program pendidikan bukan merupakan
tujuan,

tetapi sebagai alat

atau

sarana

suatu

pendukung

agar

program pendidikan dapat terlaksana dengan tertib dan lancar

Pandangan

senada

yang mengemukakan

dikemukakan

oleh

Engkoswara (1987*42'')

:

Administrasi
pendidikan
pada dasarnya
adalah suatu
media belaka untuk mencapai tujuan
pendidikan
secara
produktif, yaitu efektif dan efisien. Oleh
karena
itu
kriteria atau ukuran keberhasilan administrasi pendidi
kan adalah produktivitas pendidikan yang dapat dilihat
pada prestasi atau efektivitas dan proses suasana atau
efisiensi.

Pandangan

yang hampir sama dikemukakan oleh Oteng

(1983:17) yang menyatakan bahwa : " Administrasi

Sutisna
merupakan

alat bukan tujuan".

Perlunya

lembaga

sistem

administrasi akademik

pada

setiap

pendidikan tinggi, seperti IKIP Bandung dan

Unpad

ini juga disebabkan adanya dorongan dari luar, yaitu

pihak

yang berkepentingan dengan lembaga tersebut,

orang

tua/masyarakat

seperti

serta para pemakai lulusan atau "

user

",

yaitu Sekolah/Kanwil Depdikbud serta lembaga atau departmen
lain,

baik negeri maupun swasta. Dorongan

tersebut

datang

karena perguruan tinggi dipandang sebagai sekolah tertinggi
dan

terakhir untuk mempersiapan tenaga-tenaga

kerja

yang

bermutu (B.S.Mardiatmadja,1986:87). Para orang tua atau ma
syarakat menghendaki pendidikan hendaknya mampu

memberikan

sejumlah keterampilan yang memungkinkan putra/putri

mereka

dapat memperoleh pekerjaan dengan segera, serta dapat meniti
karier ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan pihak pemakai
lulusan mengharapkan setiap perguruan tinggi mampu menghasil
kan

lulusan yang bermutu, yang mempunyai

keahlian

dalam

bidangnya, mempunyai wawasan, kreatif, mempunyai keterampi
lan

dalam komunikasi,

kepemimpinan

serta

motivasi kerja

yang tinggi sehingga mereka dapat menjadi tenaga kerja yang
produktif.

Sejalan

dengan harapan tersebut, Menteri

Pendidikan

dan Kebudayaan baru - baru ini mengeluarkan suatu kebijakan
yang

dikenal

dengan

isitilah " Link

and

Match

"

atau

keterkaitan dan kesepadanan. Kebijakan ini diarahkan

menciptakan

keluaran

pendidikan

terkait ( Link ) dengan kebutuhan

sepadan (
berbagai

ngunan, yaitu berupa lulusan yang mempunyai

match

untuk

)

sektor

dan

pemba

kemampuan atau

keterampilan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja.
Untuk memenuhi harapan orang tua/masyarakat, pihak

dan

dalam

perguruan
untuk

terkait
tuntutan

merespon kebijakan pemerintah ini

maka

tinggi, seperti IKIP Bandung dan UNPAD

mengembangkan

(

program-program

Link) dan padan (Match)

pemakai

setiap
dituntut

pendidilkan

dengan

kebutuhan

masyarakat yang sedang membangun. Untuk

yang

dan

memenuhi

harapan ini administrasi akademik merupakan suatu kebutuhan
Administrasi

akademik

yang salah satu

komponennya adalah

melaksanakan program studi dan kegiatan akademik harus mampu

mengembangkan program pendidikan dan pengajarai yang terkait

dan padan dengan tuntutan masyarakat dan kebutuhan
ngunan. Sehubungan

dengan

pembaharuan

tinggi nasional, bidang administrasi

sistem

pemba

pendidikan

akademik telah banyak

mendapatkan perbaikan. Sebagian dari upaya perbaikan
terlihat

hasilnya,

meskipun

telah

masih lebih banyak lagi yang

harus ditata (Dirjen Dikti, 1987:25).Hal ini mengingat bagi

perguruan tinggi keandalan suatu sistem administrasi akade
mik merupakan

hal

yang sangat pokok. Bidang

akademik berhubungan langsung

guruan tinggi. sehari- hari.

dengan segi operasional per

Berkedudukan

utama dalam mendukung pelaksanaan
telah

direncanakan. Untuk

administrasi

program

sebagai

sarana

pendidikan yang

itu kekuranganmampuan dalam me-

ngelola administrasi akademik akan dapat menghambat jproses

pelaksanaan program pendidikan pada lembaga tersebut (Dir.-1 •

jen Dikti,; 1987 : 17 ).
Dalam penyelenggaraan sistem

administrasi

akademik,

khususnya dilingkungan Perguruan Tinggi Negeri, berdasarkan

berbagai peraturan serta pedoman yang berlaku, antara lain:
1. Undang - undang Sistem Pendidikan Nasional No.2/1989.
2. Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1990 tentang Perguruan
Tinggi.

3. Pedoman penyelenggaraan proses tinggi atas dasar sistem
kredit semester dari DIRJEN DIKTI DEPDIKBUD tahun 1983.
4. Pedoman Umum Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan di

lingkungan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

tahun

1987.

5. Serta

Keputusan Mentri yang

secara

khusus

mengenai

struktur

keorganisasian setiap perguruan tinggi

negeri

serta berbagai peraturan lain yang relevan.

Sebagai

sarana

yang memberikan

dukungan

bagi terlaksananya program pendidikan, sistem
akademik dikembangkan selain

pelayanan

administrasi

memperhatikan berbagai

per -

aturan perundang-undangan yang berlaku jang ditetapkan oleh

pemerintah, juga program pendidikan yang akan

dilaksanakan

serta berbagai kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan per

guruan tinggi yang bersangkutan, hal ini karena sesuai
ngan

perundang

- undang

yang

berlaku

setiap

de

perguruan

diberikan otonomi yang luas, baik dalam pengelolaan program

pendidikan

maupun

dalam

Misalnya IKIP Bandung, dan
bijakan pada tingkat

sistem administrasi akademiknya.
juga UNPAD, sejalan

nasional,

kebijakan

tingkat institusional ini juga diarahkan

pada

ke

pendidikan pada
pada pengembangan

dan perbaikan sistem, proses, dan penataan tata kerjasistem
administrasi akademik

secara bertahap dan

sejalan

dengan

pada lembaga tersebut yang dilakukan

terus

kebijakan

dikembangkan.

tersebut

Oleh

sistem

karena itu

administrasi

akademik yang sedang dilaksanakan harus senantiasa ditinjau
kembali,

dianalisis dan

dievaluasi

serta dilakukan upaya

penyempurnaannya agar sistem tersebut menjadi lebih mantap,

sehingga sistem administrasi akademik tersebut benar- benar
dapat menunjang atau memberikan dukungan

optimal

bagi pelaksanaan

pelayanan

secara

program pendidikan yang dituntut

oleh lembaga pendidikannya tersebut, yang semakin lama se-

makin komplek, yang dengan sendirinya diperlukan

dukungan

sistem administrasi akademik yang mantap dan lebih

canggih

serta penanganannya yang dilakukan secara lebih profesional.
Dalam

pengelolaan

sistem

bersifat situasional dan dinamis,

pendidikan

administrasi

akademik

hal ini tuntutan kegiatan

sebagai akibat adanya perubahan kurikulum

atau

program pendidikan yang akan dilaksanakan serta pertumbuhan
" enrolment " yang begitu cepat.
Melalui

yang

dapat

keseluruhan
dapat

sistem

memberikan
pelaksanaan

tercipta

tertib

keadaan

disiplin,

komitmen

dikalangan

melalui
baik

administrasi akademik

dukungan
program
akademik,

partisipasi,

yang

mantap,

pelayanan

pendidikan,
yang

terhadap
diharapkan

ditandai

loyalitas,

dengan

kepatuhan,

sivitas akademika. Dengan

kata

lain

penyelenggaraan sistem administrasi akademik

yang

diharapkan dapat tercipta penyelenggaraan

pendidikan

yang efektif dan efisien.

Berdasarkan

pemikiran

di

atas,

penulis

terdorong

untuk mengkaji penyelenggaraan sistem administrasi akademik
di lingkungan perguruan tinggi negeri ini, khusus yang
laksanakan oleh IKIP Bandung dan UNPAD,

hal ini

di

didasarkan

oleh suatu pertimbangan bahwa kedua lembaga

ini

nyelenggarakan sistem administrasi akademik

sesuai dengan

pedoman atau ketentuan yang berlaku untuk itu
yang

telah me-

maka sistem

sudah berjalan ini perlu senanatiasa dianalisis

dievaluasi sebagai bahan untuk pengembangan
Selain itu juga penulis menetapkan

kedua

lebih

dan

lanjut.

lembaga ini se-

bagai kasus dalam penelitian ini, mengingat kedua
ini mempunyai sifat dan karakteristik yang

pengelolaan
peroleh

administrasi akademik,

gambaran

lembaga

berbeda

dalam

sehingga dapat

mengenai efektivitas

di-

penerapan

dari

kedua sistem tersebut.

IKIP Bandung dan UNPAD merupakan dua lembaga

didikan tinggi negeri yang keberadaannya

Unpad didirikan berdasarkan Peraturan
tahun 1957. Pada awal berdirinya Unpad

sudah

pen

cukup lama.

Pemerintah

Nomor. 37

mempunyai

empat fa

kultas, yang salah satu diantaranya adalah Fakultas Keguruan
dan

Ilmu

dirinya

Pendidikan,

IKIP

yang

kelak sebagai cikal bakal ber

Bandung. Dewasa

ini

UNPAD

telah

menjadi

sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang cukup besar dan ternama,

yang

mempunyai

Fakultas

11

Fakultas,

yaitu

: Fakultas

Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas

Hukum,

Kedokteran

Gigi, Fakultas Matematik dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Pertanian,
Fakultas

Fakultas Ilmu Sosial Politik,

Fakultas

Sastra,

Psikologi, Fakultas Peternakan, dan Fakultas

Komunikasi.

Juga

Program Pasca

Sarjana

serta

Profesional

yang

terdiri atas Program Diploma ( D3

Ilmu

Pendidikan
) dan

Program Spesialis I.

Pada saat ini UNPAD mempunyai jumlah mahasiswa secara

keseluruhan

berjumlah

23.583

orang, dengan

perincian

:

jumlah Mahasiswa Program SI sebanyak 14.101 orang. Mahasisva
Pasca

berjumlah

Sarjana

berjumlah

971

orang.

Program

Diploma

7.887, Program Spesialis berjumlah 297 orang

dan

Program

Apoteker berjumlah 39 orang. Sedangkan untuk jumlah

tenaga pengajar ( dosen tetap) pada saat ini berjumlah 1.742

orang.

UNPAD

banyak

sejak berdirinya hingga

menghasilkan

lulusan

dan

sekarang

menyebar

ini
ke

telah
seluruh

Indonesia.

Adapun IKIP Bandung, yang pada awalnya adalah sebagai
salah

satu

Presiden

fakultas di UNPAD, berdiri

Ni.

1 tahun 1963

yang

melalui

menetapkan

Keputusan

satu-satunya

lembaga pendidikan guru tingkat universitas Pada awal ber
dirinya

IKIP

FPIPS,

Bandung mempunyai lima Fakultas, yaitu

FPMIPA,

FPTK,

FPBS.

Dan

dalam

perkembangan

berikutnya IKIP Bandung pada saat ini mempunyai 6

yaitu

FIP,

FPOK yang sebelum bernama STO ( Sekolah

Fakultas,

Tinggi

Olah

Raga), yang berintegrasi ke IKIP Bandung pada tahun 1977. di
IKIP

Bandung juga terdapat Program Pasca Sarjana dan

PGSD.

Hingga saat ini IKIP Bandung mempunyai 12.294 orang,

jumlah

tenaga

pengajar 1.238 orang dan tenaga administratif

orang.

Salin

Sarjana,

menyelenggarakan

Program

pendidikan

Diploma dan Program Pasca

untuk

1.234
Program

Sarjana,

IKIP

juga menyelenggarakan Program Akta III dan Akata IV.

Dengan
mahasiswa

memperhatikan

dan

menyebabkan

dosen

yang

program
cukup

pendidikan,

banyak

jumlahnya

semakin berkembang dan kompleknya

akademik

yang

diselenggarakan

tersebut.

Untuk

itu maka perlu

oleh

sistem kerja serta pendayagunaan

optimal

sehingga dapat lebih meningkatkan

akan

administrasi

perguruan

dilakukan

terhadap

jumlah

upaya

komputer

tinggi
penataan

secara

efektivitas

dan

10

efisiensi dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik
tersebut.

B.

PERMASALAHAN

Penyelenggaraan
mahasiswa

berpusat

sistem
kepada

administrasi
penyusunan

akademik

program

pendaftaran, pelaksanaan kuliah, ujian dan
trasian nilai - nilai yang diperoleh,

penerimaan

dengan pendapat
Bandung,

bahwa

administrasi akademik meliputi

seleksi calon mahasiswa,

semester,

studi,

sistem

IKIP
sistem

:

penyusunan jadwal, pendaftaran dan

program studi, OPSPEK/P-4, perkuliahan,
pengajaran remidial,

penyelesaian akhir

ujian
program

Rangkaian

kegiatan

bersifat sistemik, dan merupakan sub sistem
administrasi

sebagai

1987:25). Sejalan

penyelenggaraan

ujian akhir program dan wisuda.

tersebut

pengelolaan

tersebut dalam Buku Pedoman Akademik

dikemukakan

pengambilan

belajar,

pengadminis -

termasuk

mahasiswa baru (Dirjen Dikti,

bagi

suatu

akademik yang

pola

kegiatan

dapat

tersendiri

dikaji

yang

dari

sebagai

mempunyai

tujuan serta prosedur kerja sendiri.
Bergantung

strutur
menjadi

pada

organisasi
beban

tingkat

tugas

unit-unit

fakultas.

penyelenggaraan
antara lain

besar kecilnya

: BAAK,

lain sebagainya.

administrasi
di

tingkat

Unit-unit

sistem

Fakultas,

kompleksitas

akademik

pusat

yang

administrtasi

PUSKOM,

serta

dan/atau

terlibat
akademik

Jurusan,

dapat

UPT,

di

dalam
tersebut
LPM dan

11

Penyelenggaraan

perguruan

tinggi

desentraslisasi.
sistem

sistem

.ada

yang

bersifat

sentralisasi dan desentralisasi

sentralisasi

yang

harus

di

dan

penggunaan

ditetapkan

keadaan dan kebutuhan

tinggi yang bersangkutan.

fungsi

akademik

Kompromi antara kecenderungan

mempertimbangkan

dan

administrasi

lembaga

dengan

perguruan

Melalui identifikasi semua tugas

dilaksanakan

dan

ditentukannya

tingkat sentralisasi yang akan dipilih.
Bila dilihat dari keseragaman format untuk memudahkan

pengawasan,

pengelolaan

keterpaduan

dalam

dan

evaluasi

mekanisme dan tata

serta

dari

kerja

segi

administrasi

akademik yang diselenggarakan oleh sebuah perguruan
cenderung
makin

untuk

menuju ke arah

sentralisasi,

berkembang dan kompleksnya administasi

besarnya

perguruan

mahasiswa

serta

dengan

makin

jumlah

yang harus dilayani cenderung menggunakan

sistem

setidak-tidaknya

administrasi akademik (Depdikbud,

Dalam

banyak

hal

makin

sebaliknya

banyaknya

desentralisasi,

tinggi

tinggi

sebagain

dari

bidang

1987:3 ).

penyelesaian

tugas

administrasi

akademik dari satu unit akan mempengaruhui kelancaran tugas

unit

lainnya.

administrasi

dipahami,
personil

setiap

seperti

pelaksanaan

sistem

akademik perlu adanya tata kerja yang

jelas,

disepakati
yang

kenyataan

Oleh karena itu

dan

terlibat

dalam

dipatuhi
dalam

bersama

kegiatan

oleh

setiap

tersebut.

hal tersebut masih merupakan suatu kendala

perguruan

tinggi, baik negeri maupun

disinyalir

oleh

pihak

swasta,

Direktorat

Dalam
bagi
hal

Jenderal

12

Pendidikan Tinggi (1987:2) yang menyatakan bahwa pengalaman

menunjukkan bahwa : administrasi pendidikan dan
selama

ini

disebabkan

kerja

masih

banyak

menghadapi

hambatan

karena belum adanya petunjuk

yang

jelas dan operasional".

pengajaran
terutama

pelaksanaan

Pandangan

tata

yang

dikemukakan oleh Darwis Gani, dkk (1986:25 ), yaitu

sama

:

Posisi
serta peranan
administrasi
akademik
sangat
menentukan keberhasilan kegiatan operasional
perguruan
tinggi. Sementara itu masih dijumpai beberapa perguruan
tinggi yang masih belum mempunyai kemampuan untuk me -

ngembangkan sistem administrasi akademik. Yang terakhir
ini terjadi baik dilingkungan perguruan tinggi swa*sta
maupun

perguruan tinggi

negeri.

Permasalahan tersebut dirasakan pula oleh perguruan tinggi,

seperti

IKIP

Pengembangan

Bandung
Kurikulum

dan

UNPAD.

Menurut

IKIP Bandung,

analisis

Tim

permasalahan

pokok

yang dihadapi oleh IKIP Bandung secara institusional

dalam

kaitannya dengan administrasi akademik antara lain :

1. Hubungan kerja, antar berbagai unit di IKIP Bandung ter
utama dalam hal tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam
proses administrasi akademik.
2. Standar

kerja

mengalir dari

dan

arus

satu unit

kerja

atau

kegiatan

menuju

unit

lainnya

yang

serta

dokumen (form) yang diperlukan dalam arus kerja ini.
3. Koordinasi

kerja antar unit

dalam

penanganan

administrasi akademik hingga keserasian dan

proses

efektivitas

kerja dapat diciptakan.
4. Dampak dari pertumbuhan enrolment yang cepat dan peruba
han

kurikulum

yang

menyeluruh terhadap mekanisme

volume kerja sistem administrasi akademik

dan

13

5. Komitment dan disiplin civitas akademika dalam melaksana
kan kegiatan administrasi akademik.

'

Belum adanya petunjuk pelaksanaan dan tata kerja yang

jelas dan operasional merupakan salah satu penghambat

perguruan

tinggi dalam mengembangkan

akademiknya,

perguruan
sistem

tetapi

meskipun

sistem

demikian

tinggi yang telah berusaha

ada

beberapa

mengembangkan
upaya

menyempurnaannya, IKIP Bandung misalnya, melalui TIM

Sis -

telah

administrasi

dalam

akademik yang disertai

administrasi

dengan

temik

administrasi

untuk

bagi

mampu mengembangkan suatu sistem administrasi
akademik

yang merupakan

menyelenggarakan

Demikian

juga

administrasi

UNPAD,

akademik

kegiatan
dalam

rujukan

bagi

administrasi

akademik.

menyelenggarakan

berpedoman pada buku

IKIP

sistem

pedoman

yang

telah ditetapkan oleh Departemen, yang dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan

sistem organisasi dan tuntutan

program

pendidikan yang dilaksanakan pada lembaga tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi masalah

pokok dalam penelitian ini adalah

Apakah sistem adainis-

tx_asi. akademik di IK1E. Bandung dan LiEEAH majOEu.

memberikan

dukungan pelavanan bagi terselengaranya seluruh proses pen
didikan secara efektif.

Yang
dalam

dimaksud

dengan sistem

administrasi

akademik

pertanyaan di atas adalah keseluruhan kegiatan

berlangsung
mahasiswa

secaea sistemik mulai dari

seleksi

baru sampai dengan wisuda. Aspek

yang

yang

penrimaan
diteliti

14

dalam penelitian ini adalah mengenai : sasaran atau

tujuan

penyelenggaraan

sistem

kerja

yang

sistem administrasi akademik, pola

dikembangkan

tersebut,

sistem

dalam

penyelenggaraan

koordinasinya,

sistem

kegiatan

komunikasinya,

sistem kesatuan perintah serta sistem- pengawasannya.

Adapun
penelitian

yang dimaksud dengan proses pendidikan
ini

adalah

berkenaan

dengan

dalam

penyelenggaraan

kegiatan akademik yang meliputi kegiatan perkuliahan, ujian
semester,

penyelesaian

akhir studi, ujian

akhir

program

dan

efisien

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Sedangkan
dalam

yang dimaksud dengan efektif

penelitian

akademik

yang

ini adalah bahwa
dilaksanakan

dapat

kegiatan

administrasi

memberikan

pelayanan sesuai dengan tuntutan proses

dukungan

pendidikan/program

pendidikan dengan mendayagunakan sumber daya, baik

manusia

maupun materil secara hemat.

Dengan demikian dari permasalahan pokok di atas dapat
dirumuskan
berikut

pertanyaan

-

pertanyaan

penelitian

sebagai

:

1. Sistem

kerja

yang

bagaimanakah

yang

dikembangkan

oleh IKIP Bandung dan UNPAD dalam penyelenggaraan sistem
administrasi akademik, mulai dari

mahasiswa

seleksi

baru sampai dengan wisuda ?

penerimaan

Dan bagaimanakah

pelaksanaan dari sistem kerja tersebut ?

2. Tujuan
sistem

apa

yang ingin

dicapai

administrasi akademik,

dalam

penyelenggaraan

sejak seleksi

mahasiswa baru sampai dengan wisuda ?

penerimaan

15

3. Satuan kerja apa saja yang terlibat dalam

penyelenggaraan

sistem administrasi akademik sejak seleksi penerimaan maha

siswa baru hingga wisuda ? Apakah tugas dan tanggung jawab
dari setiap satuan kerja tersebut

?

dan bagaimana

koor

dinasi diantara santuan kerja dalam penyelenggaraan sistem
administrasi

akademik tersebut ?

5# Bagaimana pelaksaanaan komunikasi dalam

peny-elsnggaraan

sistem administrasi akademik, mulai dari seleksi

.peneri

maan mahasiswa baru sampai dengan wisuda ?

5. Bagaimanakah pelaksanaan " Unity of Commad " yang dikem -

bangkan dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik
mulai

dari

seleksi

penerimaan

mahasiswa

baru

.sampai

dengan wisuda ?

6. Bagaimanakah pelaksanaan

pengawasan yang,

dilaksanakan

dalam mengawasi jalannya penyelenggaraan sistem

-adminis

trasi akademik, mulai seleksi menerimaan mahasiswa

hingga

wisuda ?

C.TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk
identifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis

garaan

sistem

administrasi

akademik,

diketahui apakah sistem administrasi

terhadadp

lekasanaan

akademik

proses

-

penyeleng

sehingga

selenggarakan oleh IKIP Bandung dan UNPAD mampu
pelayanan

•:meng

dapat
yang

di-

. memberikan

pendidikan

yang

16

dilaksanakan oleh masing-masing lembaga tersebut.

2.TjLiu_aii KMsjis.

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

a. Mendeskripsikan

dan

menganalisis

dikembangkan

pelaksanaan

kerja

yang

dalam

penyelenggaraan sistem administrasi akademik.

b. Mendeskripsikan

dicapai

dalam

dan

oleh IKIP

menganalisis

penyelenggaraan

Bandung

sistem

tujuan

sistem

dan UNPAD

yang

ingin

administrasi

akademik.

c. Mendeskripsikan

dan menganalisis pelaksanaan koordinasi

diantara satuan kerja yang terlibat dalam penyelenggara
an sistem administrasi akademik.

d. Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan

komunikasi

dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik.

e. Mendeskripsikan

dan

menganalisis

sistem

"Unity

of

Command " yang dikembangkan dalam penyelenggaraan sistem
administrasi akademik.

f. Mendeskripsikan

dan

menganalisis

sistem

yang dilakukan untuk mengawasi jalannya

pengawasan

penyelenggaraan

sistem administrasi akademik.

D.

KEGUNAAN PENELITIAN

1. Kegunaan Teoritis
Penelitian

ini

berusaha

untuk

mendalam

sistem administrasi akademik,

teoritis

penelitian

administrasi

mengkaji

secara

oleh karena

secara

ini dapat memperkaya

khasanah

pendidikan, khusus dalam bidang

studi

administrasi

17

akademik
penelitian
para

di
ini

sarjana

berminat

perguruan

tinggi.

Di

samping

dapat dijadikan kajian lebih
administrasi

pendidikan

atau

itu

hasil

lanjut

bagi

orang

yang

dalam disiplin ilmu administrasi pendidikan

guna

mempertajam wawasan keilmuannya.

2.Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini antara lain :

a. dapat memperluas pengetahuan peneliti tentang praktek pe

nyelenggaraan sistem administrasi akademik di perguruan
tinggi.

b. dapat dijadikan masukan bagi IKIP Bandung

dan

dalam pengembangan sistem administrasi akademik,
c. hasil penelitian

ini

UNPAD

dan

diharapkan bisa dijadikan acuan

oleh perguruan tinggi lain dalam penyelenggaraan sistem
administrasi akademiknya.

E.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka

penelitian

pemikiran yang penulis coba kembangkan- -

dapat

digambarkan

terdapat pada halaman berikutnya

dalam
:

bagan

seperti

dalam

yang

18

TABEL

KERANGKA

1

PEMIKIRAN

Kegiatan yang
sistesik

Prograa
Pendidikan

1. Seleksi calon
•ahasiswa

2. Penyususnan jadwal
3. Registrasi Hhs.
4. Pengaabilan Prog

Disiplin
Koaitaent

ram studi

Kebijakan
Inititut/
Univinitii

5. 0PSPEK/P4

Adsinistrasi
Akadesik

—>

6. Pcrkuliihtn

7. Ujiin Siinter

8. Pengajaran Reae-

9. Penysleiiiin akhir
studi •ahasisHa

10. Ujian akhir prograi
11. M i s u d a
A

1
Unit-unit yang
terlibat daiai

Ada. Akadeaik
- PR I
- BAAK

- Pusat Koaputer
- PD I/Fakultas
- Jurusan
- LPH

Akadesik —>

Loytlitu
Kapituhan
Sanksi-sanksi
Aturan-aturan

dial

- UPT

Tertib
.

Partisipasi

Peaahaaan

19

Penelitian ini difokuskan pada penyelenggaraan sistem
administrasi
negeri,

akademik

khsusnya

di

di

lingkungan

IKIP

Bandung

perguruan
dan

UNPAD.

adminisrasi akademik yang dimaksud adalah berupa
kegiatan

yang

bersifat sistemik

tinggi

yang

Sistem
rangkaian

dimulai

seleksi

penerimaan mahasiswa baru sampai wisuda.
Yang terlibat

dalam

trasi akademik ini,

Puskom, LPM,
Dalam

baik

di

penyelenggaraan sistem

antara lain

:

Perpustakaan, P3MP,
penyelenggaraan

BAAK,

kebijakan

yang

Fakultas,

Jurusan,

Laboraturium.

sistem administrasi

IKIP maupun di UNPAD Bandung,

program pendidikan yang

adminis

akademik,

berdasarkan

akan dilaksankan serta kebijakan -

ditetapkan

oleh

Rektor

atau

pimpinan

lembaga, yang dituangkan dalam buku pedoman akademik,
keputusan lainnya.

akademik pada

pada

atau

Hal ini karena dalam sistem administrasi

suatu lembaga dimaksudkan

untuk

memberikan

dukungan pelayanan agar program pendidikan tersebut

dapat

terlaksana

serta

dengan

terciptanya
tersebut,

tertib,

tertib

teratur,

akademik

pada

dosen,

efisien

lembaga

yang ditadai dengan keadaan disiplin,

partisipasi,komitmen, pemahaman,
yang

dan

diperlihatkan
mahasiswa,

oleh

sanksi-sanksi,

segenap

maupun staf TU.

civitas

pendidikan
kepatuhan,

keteraturan

akademik,

baik

BAB

III

PROSEDUR PENELITIAN
A.

METODA PENELITTIAN

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsi
kan

dan

menganalisis penyelenggaraan

sistem

administrasi

akademik di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri,

IKIP

Bandung

bersifat

dan

studi

Unpad. Dengan

demikian

penelitian

cocok

dengan

penelitian

sebagaimana dikemukakan oleh

( 1976:5

karena

metoda

penelitian yang

ini

kualitatif,

)

ini

kasus.

Untuk mencapai tujuan tersebut metoda
dirasakan

khususnya di

kualitatif

adalah
Kirk

metoda

and

Miller

menghasilkan

data

deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang
orang dan perilaku yang dapat diamati.

Ada

beberapa istilah yang digunakan untuk

kualitatif
atau

dan

ini, yaitu penelitian inquiri atau

etnografi,

Biklen,

etnometodologi,

penelitian
naturalistik

studi kasus ( lihat

1982:3 ). Pendekatan

atau

Bogdan

metoda

penelitian

kualitatif ini mempunyai karakteristik tertentu,

antara lain

1).

"

sumber data adalah situasi yang wajar atau

setting

", 2).

peneliti

3.).sangat deskriptif,
first

hand",

data,

7).

purposif.

instrumen

penelitian,

4). mengutamakan data langsung atau "

triangulasi,

mengadakan

8).sampling

Nasution,

5).

sebagai

natural

analisis

6).

sejak

( Bogdan dan

1988:9, dan Lexy J.

54

mencari

awal

Biklen,

Meleong,

makna

dibalik

penelitian,
1982

1988:3).

: 27-28.

Karakteristik

inilah

yang dijadikan rujukan

oleh

penulis

dalam melaksanakan penelitian ini.

pertama,

Berkenaan dengan karakteristik
mengumpulkan

data

melalui

observasi

dan

peneliti

wawancara

informasi langsung dari sumber utama tanpa memberikan

atau

suatu

perlakukan atau mempengaruhi secara sengaja. Peneliti secara

langsung

data

memasuki

yang

dapat

lapangan dan berhubungan

memberikan

informasi

Berkenaan dengan karakteristik yang
bahwa

dalam

penelitian

ini

secara

„kedua

peneliti

dengan

sumber

lengkap.

mengieyaratkan

bertindak

sebagai

instrumen penelitian, dalam hal ini peneliti yang

melakukan

wawancara,

diteliti.

observasi

Karakterisitk

penulis

terhadap

ogjek

pertimbangan

bahwa

sebagai manusia merupakan alat yang peka dan

dapat

bereaksi

ini dilandasi oleh suatu

yang

terhadap

segala

stimulus

dari

lingkungan

diperkirakan

bermakna atau tidak bermakna

ini,

itu peneliti sebagai instrumen

selain

terhadap

semua aspek keadaan dan dapat

ragam data sekaligus. Karakteristik

dalam

penelitian

deskriptif

bagi

penelitian

dapat

merekan

mengumpulkan

ketiga adalah

ini penulis berusaha

yang nantinya dituangkan dalam

yang

aneka
.bahwa

mengumpulkan

bentuk

data

laporan.

Karakteristik keempat adalah mengutamakan

data - langsung

atau"

penelitian

first

hand ", artinya bahwa

dalam

peneliti berhubungan langsung dengan sumber data,
wawancara

ini,

melakukan

atau obsevasi. Peneliti tidak menggunakan

angket

atau perantara lainnya. Karakteristik-. kelima, berkenaan dengan

triangulasi,

artinya

untuk

mencek

kebenaran

data

atau

56

informasi
uiang

yang

dengan

Tujuannya

yang

peneliti

jalan memperoleh data

dari

melakukan

chek

lainnya.

sumber

adalah untuk membandingkan informasi tentang

sama

jaminan

peniliti peroleh

yang

tentang

diperoleh dari sumber
tingkat

kepecayaan

lainnya,
data

hal

agar

yang

ada

diperoleh

tadi.Karakteristik keenam mencari makna dibelakang

kelakuan

atau

perbuatan, sehingga dapat dipahami

kelakuan

manusia,

yang

dalam

administrasi

akademik

hal ini para

pelaksana

dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dalam konteks yang
lebih

luas, dipandang dari kerangka pemikiran dan

responden. Karakteristik ketujuh berkenaan

perasaan

.dengan

sampel

purposif. Karakteristik ini mengisyaratkan bahwa dalam
nelitian kualitatif

pengambilan

sampel

harus

pe -

disesuaikan

dtmgan tujuan penelitian, dengan demikian jumlah sampel yang
dibutuhkan bergantung pada pertimbangan kelengkapan informasi

yang

diperlukan, hal ini sejalan dengan

pendapat yang

di

kemukakan oleh S.Nasution (1988:32-33) yang menyatakan bahwa

untuk

memperoleh

diteruskan

sampai

informasi
taraf

redudancy",

kejenuhan,

artinya

selanjutnya

boleh dikatakan tidak lagi

informasi

baru

yang

bahwa

"

tertentu,

dengan

berarti.

sampling

dapat

ketuntasan

atau

menggunakan

Dengan

responden

diperoleh
kata

tambahan

lain

dianggap memadai apabila sudah ditemukan pola tertentu

sampel

dari

informasi yang dikumpulkan. Karateristik

kedela pan, yakni me

ngadakan analisis sejak awal penelitian.

dalam

melakukan

penelitian

analisis terhadap data yang terkumpul sejak

awal

57

penelitian hingga penelitian itu berakhir.
B.

SUMBER DATA

Yang

menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

pada

penyelenggaraan sistem administrasi akademik yang diseleng garakan di IKIP Bandung dan

Unpad. Dengan demikian analisis

dalam penelitian ini bersifat kasuistik dan

institutsional,

dalam

penelitian

arti yang menjadi fokus kajian dalam

ini

adalah unit organisasi atau satuan kerja yang terlibat dalam

penyelenggaraan
nama

sistem

administrasi akademik,

bukan

atas

individu.

Sesuai

bahwa

dengan

banyak

nara

karakteristik

sumber bukan

penelitian

merupakan

kualitatif,

syarat

tetapi yang lebih utama adalah sejauhmana sumber data
memberikan data atau informasi yang sebanyak mungkin

dengan

mutlak
dapat
sesuai

kebutuhan atau dengan tujuan penelitian itu sendiri.

Untuk itu maka dalam penelitian kualitatif biasanya sampel -

nya

sedikit

dan diplih menurut

tujuan

penelitian,

yakni

orang atau pejabat yang dipandang dapat memberikan informasi
yang sebanyak mungkin berkenaan dengan fokus penelitian ini.
Dalam

penelitian

antara

lain

1.

ini

yang dapat

dijadikan

:

Rektor/PR I

2. Kepala BAAK
3.

PD

I

4.

Kepala Bagian Akademik dan Registrasi BAAK.

5. Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas
6. Ketua Jurusan,

Dosen,

Mahasiswa.

sumber

data,

58

7. Pengelola KKN, PPL. Laboraturium, Perpustakaan.
8. Panitia 0pspek/P-4

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara, studi dokumentasi dan observasi.Ketiga
teknik tersebut dipergunakan untuk memperoleh informasi yang

saling menunjang dan
mengnei

melengkapi

penyelenggaraan

Sedangkan

sistem

satu

sama

lain,

administrasi

yang menjadi instrumen atau alat

yakni

akademik.

pengumpul

data

adalah peneliti sendiri.

Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan pedoman

wawancara,

dengan

menggunakan bentuk

pertanyaan

Dipergunakannya pedoman wawancara dalam melakukan

agar

terbuka.
wawancara

kegiatan wawancara lebih terarah sesuai dengan

kontek

permasalahan yang diteliti.

Untuk
melalui

studi

data dan informasi

wawancara, dalam penelitian ini

dokumentasi dan observasi, yaitu

catatan

yang

melengkapi

atau

diperoleh

dilengkapi

dengan

dokumen-dokumen yang relevan

diteliti

yang

mempelajari

dengan

serta dengan melihat peristiwa

dengan

masalah

- peristiwa

atau kejadian-kejadian yang berkaitan dengan penyelenggaraan
sistem

administrasi akademik pada kedya lembaga

pendidikan

tinggi tersebut.

Untuk menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian

ini, peneliti dilengkapi dengan buku catatan, tape recorder.
Peralatan tersebut digunakan agar semua data yang diperlukan

59

atau

yang

disampaikan

oleh nara

sumber

dapat

terhimpun

dengan

baik.

Untuk menggunakan peralatan tersebut

peneliti

dengan

terliebih dahulu meminta izin dari nara sumber

agar

tidak merasa terganggung dengan kehadiran alat tersebut.

D.

PELAKSANAAN

PENELITIAN

Dalam penelitian kualitatif tahapan dalam melaksanakan
penelitian tidak dapat ditentukan secara lebih pasti,
tidak mempunyai batas - batas yang tegas,

fokus

penelitian

itu sendiri

dapat

karena

hal ini disebabkan

mengalami

perubahan.

Namun secara garis besar S.Nasution ( 1988:33 ) menyarankan

ada tiga fase yang bisa diikuti dalam penelitian
ini, yaitu

3).

:" 1).

tahap

tahap orientasi,

member

mengikuti

tahapan

chec."

Dalam

2).

tahap eksplorasi

penelitian

- tahapan tersebut,

kualitatif

yang

dan

ini

penulis

dapat

penulis

jelaskan sebagai berikut.
l.Xanap. Orientasi

Tahap
gambaran
yang

ini

dilakukan dengan maksud

untuk

memperoleh

atau informasi yang lebih luas mengenai hal -

umum

diteliti.

di lapangan berkenaan dengan masalah

yang

Informasi tersebut diperoleh dari sejumlah

informasi, kemudian dianalisis untuk menemukan hal-hal
menonjol,

lanjut.

menarik,

penting dan berguna untuk diteliti

hal
akan

sumber

yang
lebih

Dan ini kemudian dipilih sebagai fokus penelitian.

Pada

tahap orientasi ini penulis melakukan

secara informal ke BAAK,

Fakultas,

Jurusasn,

kunjungan

Puskom yang ada

pada kedua lembaga tersebut, guna memperoleh informasi

awal

60

untuk

kepentingan

penetapan

fokus

atau

permasalahan

penelitian.

Data

atau informasi yang dibutuhkan pada

penelitian

ini

penyusunan

terutama

diperlukan

untuk

rancangan penelitian, yang

dalam

tahap

awal

kepentingan
penyulisannya

itu mendapat bimbingan dari para dosen pembimbing yang telah

ditetapkan

olew

pihak

Pasca

Sarjana

IKIP

Bandung.

akhirnya rancangan penelitian tersebut dijadikan dasar

Dan
bagi

penulis dalam melakukan penelitian selanjutnya.
2.1anap_ F.ksplorasi

Pada tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap penelitian

yang

sesungguhnya,

terarah

dan

tujuan

yang

ditujukan

dimana

data

yang

spesipik mengarah pada
telah

kepada

ditetapkan.

hal=hal

yang

dikumpulkan

fokus

lebih

penelitian

Observasi

dan

dianggap

ada

wawancara

hubungannya

dengan fokus penelitian. Wawancara tidak lagi bersifat
dan

terbuka

informasi

tetapi

lebih

tersetruktur

untuk

yang lebih mendalam mengenai aspek -

dan

umum

memperoleh

aspek

yang

menonjol dan penting.

Dalam

tahap

ini

penelitian

yang

dilakukan

oleh

peneliti lebih bersifat formal, artinya dilaksnakan

setelah

mendapatkan

lembaga

ijin penelitian dari Rektor pada kedua

tersebut. Dalam melaksanakan pengumpulan data penulis

tidak

mendapatkan

telah

memperoleh

hambatan

ijin

yang berarti, karena

resmi dari rektor,

serta

hubungan yang baik dengan para nara sumber.

peneliti

mampu

menjalin

61

Dalam

dengan

melaksanakan

nara

wawancara,

wawancara

sumber atau personil yang

diberikan

jawab atau tugas untuk menyelenggarakan sistem
akademik.

yang
lebih

tanggung

administrasi

Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman

telah

dipersiapkan sebelumnya agar

terarah

informasi

pada fokus penelitian,

dapat

melengkapi

berbagai

dilakukan

hasil dari

dokumen,

yang

wawancara,

berupa

pembicaraan

sehingga

terkumpul sesuai dengan

data

wawancara

bisa

data

atau

kebutuhan.

dilengkapi

peraturan,

Untuk

dengan

buku

pedoman

akademik serta melakukan pengamatan atau observasi.

Agar data yang diperlukan dapat terhimpun dengan baik,
maka khususnya dalam melakukan wawancara peneliti dilengkapi
dengan buku catatan dan tape recorder.

Sesuai
analisis
sehabis

dilakukan
atau

dengan

karakteristik

penelitian

kualitatif,

data dilakukan sejak awal penelitian
melakukan

pengumpulan

data.

Analisis

pada tahp ini juga disertai dengan

informasi,

yakni

dengan

atau

menyeleksi

setiap

data

yang

reduksi

data

catatan-catatan

lapangan dan merangkum hal - hal yang dianggap penting, yang
selaras dengan fokus penelitian.

3-TanaE. "Member CnacJt

Kegiatan

" member chek " dimaksudkan

kebenaran dari informasi - informasi

untuk

mengecek

yang dikumpulkan agar

hasil penelitian yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya
Pengecekan ini dilakukan seusai penulis melaksnakan wawancara.
Data

hasil

wawancara dirangkum,

dituangkan

dalam

bentuk

62

laporan dan meminta kesediaan nara sumber atau

responden

untuk memeriksa hasil hasil wawancara tersebut, dan

meminta

responden untuk memperbaiki bila diperlukan, dan mengkonfirmasikan keseuainnya dengan informasikan yang disampaikan.

Jika masih diperlukan diadakan pengumpulan data lebih lanjut
karena adanya aspek - aspek baru.
E.

ANALISIS DATA

Analisis

datta merupakan proses mengatur urutan

data

dan mengorganisasikannya kedalam suatu pola. Analisis

ter -

hadap data yang diperoleh merupakan upaya agar data tersebut
dapat

diketahui

analisis

maknanya (S.Nasution,1988:125).

data tidak dapat bisa dipisahkan

interpretasi
rujukan

data yang dilakukan

teoritis

yang

dengan

dengan

berhubungan

Kegiatan
kegiatan

mengacu

dengan

kepada

permasalahan

penelitian ini.

Analisis

data dilakukan melalui

serangkaian

tahapan

kegiatan. Menurut Nasution (1988:129) tahapan dalam analisis
data tersebut antara lain :

1). reduksi data, 2). display data, dan 3). mengambil kesim
pulan dan verifikasi. Langkah ini yang dijadikan rujukan oleh

penulis dalam

melakukan

analisis

data penelitian ini.

Reduksi data dilakukan dengan jalan meringkas

catatan

- catatan yang berisi data yang diperoleh dari lapangan yang

disusun

dalam

bentuk uraian laporan

terulis

yang

rinci.

Catatan - catatan tersebut diambil terbatas hanya pada

hal-

hal

yang

yang

berkaitan

pokok
dengan

saja

atau

yang

dianggap

penting

fokus penelitian. Selanjutnya

data

yang

63

terpilih tersebut disusun dalam bentuk yang lebih sistematis
sehingga

lebih

mudah

dikendalikan

tema

atau

polanya.

Disamping itu data yang direduksi dapat memberikan

yang

lebih

tajam

mempermudah

tentang

peneliti

hasil

untuk

penelitian,

mencari

kembali

gambaran

juga dapat
data

yang

diperoleh bila diperlukan.

Untuk

mempermudah melihat pola atau

gambaran

secara

menyeluruh atau bagian-bagian tertentu dari penelitian

ini,

maka

Dari

disajikan dalam bentuk matrik hasil

penelitian.

gambaran yang tampak dalam matrik tersebut selanjutnya dapat
ditarik

kesimpulan

sehingga

data

yang

terkumpul

itu

mempunyai makna.

Seperti telah diungkap pada bagian awal bab ini

proses analisis data dalam penelitian kualitatif
sejak

awal penelitian, jadi sejak itu pula

bahwa

duilakukan

dicoba ditarik

kesimpulannya, tetapi kesimpulan yang ditarik masih bersifat
tentatif, masih kabur, diragukan, akan tetapi dengan

tambahnya

data

kesimpulan

yang ditarik lebih " grounded". Dengan

kesimpulan

itu

harus diverifikasi

selama

Jadi verifikasi ini juga

penelitian ini

-

tersebut disempurnakan sehingga

kesimpulan

berlangsung.

ber

demikian

penelitian

dilakukan

ini

sepanjang

berlangsung. Verifikasi ini dilakukan untuk

menjamin tingkat kepercayaan hasil penelitian.
F.SIGNIFIKASI HASIL PENELITIAN

Untuk

menetapkan tingkat keabsahan

atau

kepercayaan

hasil penelitian diperlukan teknik pemeriksaaan. Pelaksanaan

64

teknik

pemeriksaan

tertentu,

yaitu

ini didasarkan atas

sejumlah

kriteria

:

1). kredibilitas ("validitas internal"),2). transferabilitas
("validitas eksternal"), c). depandibilitas ("reliabilita