PENERAPAN METODE DUA TINGGAL DUA TAMU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DI KELAS II SDN 2 SUTAWINANGUN KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON.

(1)

PENERAPAN METODE DUA TINGGAL DUA TAMU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

DI KELAS II SDN 2 SUTAWINANGUN KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh APNI RAPDIANI

0904626

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG 2013


(2)

PENERAPAN METODE DUA TINGGAL DUA TAMU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

DI KELAS II SDN 2 SUTAWINANGUN KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON

Oleh APNI RAPDIANI

0904626

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Apni Rapdiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

PENERAPAN METODE DUA TINGGAL DUA TAMU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DI KELAS II SDN 2 SUTAWINANGUN

KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON

Oleh

APNI RAPDIANI 0904626

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing 1,

Drs. H. DEDE TATANG SUNARYA, M.Pd NIP. 195703251985031005

Pembimbing II,

DIAH GUSRAYANI, M.Pd NIP. 197808222005012003

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1 Kelas UPI Kampus Sumedang,

RIANA IRAWATI, M.Si NIP.198011252005012002


(4)

i

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR DIAGRAM BATANG ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN………. XVi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ... 4

1. Rumusan Masalah ... 4

2. Pemecahan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 7

D. Batasan Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menyimak ... 9

1. Pengertian Menyimak ... 9

2. Tujuan Menyimak ... 10

3. Jenis-Jenis Menyimak ... 10

4. Tahapan Menyimak ... 12

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak ... 12

B. Media Pembelajaran ... 13

1. Pengertian MediaPembelajaran... 13

2. Manfaat Media ... 14

3. Jenis Media ... 16

4. Media Gambar ... 17

a. Pengertian Media Gambar ... 17

b. Jenis Media Gambar ... 17

c. Kelebihan Media Gambar ... 17

d. Kekurangan Media Gambar ... 18

C.Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 18


(5)

ii

3. Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif ... 21

D. Teknik Dua Tinggal Dua Tamu ... 25

1. Pengertian Teknik Dua Tinggal Dua Tamu ... 25

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Teknik Dua Tinggal Dua Tamu ... 26

E. Pembelajaran Bahasa Indonesia Tentang Kemampuan Menyimak dengan Menerapkan Model Kooperatif Teknik Dua Tinggal Dua Tamu dengan Media Gambar ... 26

F. Hasil Belajar ... 27

G. Hasil Temuan Yang Relevan ... 28

H. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

1. Lokasi Penelitian ... 31

2. Waktu Penelitian ... 32

B.Subjek Penelitian ... 32

C.Metode dan Desain Penelitian ... 33

1. Metode Penelitian ... 33

2. Desain Penelitian ... 35

D.Prosedur Penelitian ... 36

E.Instrumen Penelitian ... 38

F. Teknik Pengolahan Data ... 40

1. Teknik Pengolahan Data Proses ... 40

2. Analisis Data ... 47

G.Validasi Data ... 48

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A.Paparan Data Awal ... 51

B. Paparan Data Tindakan ... 56

1. Paparan Data Tindakan Siklus 1 ... 56

a. Paparan Data Perencanaan ... 57

b. Paparan Data Pelaksanaan ... 58

c. Paparan Data Proses Kinerja Guru... 58

d. Paparan Data Proses Aktivitas Siswa ... 62

e. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 70

f. Analisis Data Refleksi Siklus 1 ... 76

2. Paparan Data Tindakan Siklus 2 ... 80

a. Paparan Data Perencanaan ... 80

b. Paparan Data Pelaksanaan ... 81

c. Paparan Data Proses Siklus 2 ... 82

d. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ... 95

e. Analisis Data Refleksi Siklus 2 ... 101

C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ... 104


(6)

iii

2. Paparan Pendapat Guru ... 105

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 115

B.Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119

LAMPIRAN-LAMPIRAN………121


(7)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Data Siswa SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung

Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013 ... 32

3.2 Data Siswa Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013Asal Lagu Daerah.... 33

3.3 Klasifikasi Interpretasi ... 41

3.4 Indikator Kinerja Guru Selama Proses Pembelajaran ... 42

3.5 Kinerja Guru ... 45

3.6 Aktivitas Siswa ... 46

4.1 Kinerja Guru Pada Data Awal ... 53

4.2 Aktivitas Siswa Pada Data Awal ... 54

4.3 Hasil Belajar Data Awal ... 55

4.4 Data Observasi Kinerja Guru Siklus 1 ... 61

4.5 Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 63

4.6 Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Terhadap Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Siklus 1 ... 68

4.7 Paparan Data Hasil Tes Individu Siswa Siklus 1 ... 71

4.8 Paparan Data Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus 1 ... 71

4.9 Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 71

4.10 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Data Awal dan Siklus 1 ... 75

4.11 Analisis Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 1 ... 76

4.12 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus 1 ... 77

4.13 Rangkuman Hasil Siklus 1 ... 79

4.14 Data Observasi Kinerja Guru Siklus 2 ... 85

4.15 Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Siklus 2 ... 87

4.16 Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Terhadap Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Siklus 2 ... 93

4.17 Paparan Data Hasil Tes Individu Siswa Siklus 2 ... 96

4.18 Paparan Data Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus 2 ... 97

4.19 Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ... 98

4.20 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2 ... 100

4.21 Analisis Hasil Observasi Kinerja Guru Siswa Siklus 2 ... 102

4.22 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus 2 ... 102

4.23 Rangkuman Hasil Siklus 2 ... 104

4.24 Hasil Observasi Kinerja Guru pada Setiap Siklus ... 109

4.25 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Setiap Siklus ... 110


(8)

v

4.27 Perbandingan Hasil Siswa pada Setiap Siklus ... 112 4.28 Perbandingan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Persentase

Ketuntasan ... 113 4.29 Rekapitulasi Hasil Penelitian Selama Dua Siklus ... 114


(9)

vi

DAFTAR DIAGRAM BATANG

Diagram Halaman

4.1 Paparan Data Proses Kinerja Guru Siklus 1 ... 62 4.2 Paparan Data Proses Kinerja Siswa Siklus 1 ... 67 4.3 Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Terhadap

Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Siklus 1... 70 4.4 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal dan

Siklus 1 ... 74 4.5 Persentase Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Data

Awal dan Siklus 1 ... 74 4.6 Paparan Data Proses Kinerja Guru Siklus 2 dan Siklus 1 ... 86 4.7 Paparan Data Proses Kinerja Siswa Siklus 1 dan Siklus 2 ... 92 4.8 Paparan Data Proses Aktivitas Siswa Terhadap

Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2 ... 95 4.9 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan

Siklus 2 ... 99 4.10 Persentase Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Denah SDN 2 Sutawinangun ... 31 3.2 Model Spiral Kemmis dan Taggart ... 35


(11)

viii

DAFTAR GRAFIK

Gambar Halaman

4.1 Kinerja Guru pada Setiap Siklus .. ... 109

4.2 Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Setiap Siklus ... 110

4.3 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa pada Setiap Siklus ... 112


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A Data Awal

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal ... 121

A.2 Tabel Data Hasil Tes Belajar Siswa Data Awal... 126

A.3 Hasil Tes Belajar Siswa Data Awal ... 127

A.4 Lembar Observasi Kinerja Guru Data Awal ... 129

A.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Data Awal ... 130

Siklus 1 A.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 131

A.7 Tabel Data Hasil Tes Individu Siswa Siklus 1 ... 137

A.8 Tabel Data Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus 1 ... 138

A.9 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 139

A.10 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 1 ... 140

A.11 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus 1 ... 142

A.12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 143

A.13 Catatan Lapangan Siklus 1 ... 144

Siklus 2 A.14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 145

A.15 Tabel Data Hasil Tes Individu Siswa Siklus 2 ... 151

A.16 Tabel Data Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus 2 ... 152

A.17 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ... 153

A.18 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 2 ... 154

A.19 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus 2 ... 156

A.20 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 ... 157

A.21 Catatan Lapangan Siklus 2 ... 158

A.22 Petunjuk Pengisian LKS (Diskusi Kelompok) ... 159

A.23 Hasil Wawancara Guru ... 160

A.24 Hasil Wawancara Siswa ... 162

A.25 Dokumentasi Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Materi Keterampilan Menyimak Menerapkan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Menggunakan Media Gambar ... 163

B Instrumen Penelitian B.1 Lembar Observasi Kinerja Guru ... 164

B.2 Lembar Observasi Proses Aktifitas Siswa ... 168

B.3 Catatan Lapangan ... 169

B.4 Pedoman Wawancara Siswa ... 170


(13)

x C Surat-Surat

C.1 Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi ... 172 C.2 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 173 C.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 174


(14)

1

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang penting diajarkan di sekolah-sekolah. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, seseorang dapat menyampaikan ide, pikiran, perasaan, atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun secara tulisan (Iskandarwassid dan Sunendar, 2009: 226).

Dalam menggunakan bahasa, manusia harus terampil. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di sekolah dasar pun, siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Keterampilan menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh anak manusia bila dilihat dari proses pemerolehan bahasa. Sebelum anak dapat melakukan berbicara, membaca, apalagi menulis, kegiatan menyimaklah yang pertama kali dilakukan. Secara berturut-turut pemerolehan keterampilan berbahasa itu pada umumnya dimulai dari menyimak, berbicara, membaca dan terakhir menulis.

Keempat unsur keterampilan berbahasa ini diarahkan agar siapapun mampu untuk “berkomunikasi efektif dan efesien, meningkatkan intelektual, kematangan emosional dan sosial, memperluas wawasan, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa serta menghargai dan bangga

menggunakan bahasa Indonesia” (BSNP SD/MI, 2006:2). Untuk itu keempat keterampilan berbahasa ini sangat perlu untuk dilatih sejak dini.

Seorang anak dapat mempelajari bahasa dengan berbagai cara dari komunitas belajarnya. Keterampilan menyimak dan menceritakan kembali isi cerita merupakan keterampilan bahasa karena keterampilan makna bahasa diperoleh dan diproses melalui simbol visual dan verbal. Ketika seorang anak terdiam saat menyimak guru dan teman berbicara atau melihat dan membaca


(15)

2

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

gambar maka mereka dapat memahami bahasa berdasarkan konsep pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh. Dengan demikian menyimak dan menceritakan kembali isi cerita merupakan proses pemahaman (Kusniaty, 2007: 21).

Mengembangkan keterampilan pemahaman dan penyusunan merupakan dasar dari kegiatan pembelajaran bahasa. Cara anak dalam menggunakan bahasa atau berpengaruh pada aspek perkembangan lainnya seperti sosial, emosional, fisik, dan kepribadian (Kusniaty, 2007: 21).

Anak dapat belajar menyimak dan menceritakan kembali isi cerita jika mereka mendapatkan kesempatan untuk mengeksperesikan pemahaman mereka dengan membicarakannya untuk diri mereka sendiri juga untuk orang lain.

Dengan demikian anak dapat mempelajari bahasa dengan baik dalam situasi dan komunikasi belajar yang mendukung tumbuh kembangnya potensi bahasa mereka (Kusniaty, 2007: 21).

Dalam proses pembelajaran sehari-hari hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Meski kegiatan bercerita dilakukan sering masih belum mampu menarik minat anak. Kekurangan minat anak dalam menyimak cerita yang masih rendah disebabkan juga oleh kurangnya kemampuan guru dalam penggunaan media yang kurang menarik (Kusniaty, 2007: 21).

Kesulitan mengembangkan kemampuan berbahasa lisan khususnya menceritakan kembali banyak dialami oleh kalangan pendidik. Demikian juga kesulitan serupa dialami siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Guru membacakan teks pendek, siswa diminta menyimak dengan seksama, kemudian siswa diminta menceritakan kembali dengan menggunakan kalimat sendiri. Dari penelitian awal yang melibatkan 24 orang siswa SD kelas II SDN 2 Sutawinangun ditemukan data sebagai berikut: Ternyata dari 24 anak, hanya sekitar 37,5% atau 9 siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal sedangkan 62,5% atau 24 siswa lainnya masih belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (terlampir).


(16)

3

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Dari pengamatan yang dilakukan, permasalahan tidak tercapainya kriteria ketuntasan minimal disebabkan oleh:

1. Kinerja guru

a. Teks cerita dibacakan langsung oleh guru dengan metode ceramah satu arah.

b. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi isi teks bacaan.

c. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk semangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan memudahkan bagi siswa untuk memahami materi yang diberikan.

2. Aktifitas siswa

a. Siswa sudah mulai bosan dengan cara guru membacakan teks cerita. b. Ketika pembalajaran siswa tidak memperhatikan dengan baik karena

mereka kurang tertarik pada strategi pembelajaran yang disajikan guru.

3. Hasil belajar

a. Siwa mengalami kesulitan untuk menyimak dan menyimak isi teks pendek.

b. Siswa mengalami kesulitan untuk menceritakan kembali isi teks pendek dengan menggunakan kalimat sendiri.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dicoba untuk diterapkan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar. Dengan penerapan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu ini diharapkan membuat siswa menjadi aktif karena setiap kelompok akan bertukar informasi satu sama lain dan siswa akan belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Sedangkan penggunaan media gambar adalah untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran, sehingga diharapkan pemahaman siswa akan meningkat dan pembelajaran akan lebih efektif.

Dari paparan tersebut, diambillah judul “Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan


(17)

4

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Kemampuan Menyimak di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon”.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan data awal hasil belajar siswa tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek di kelas II SDN 2 Sutawinangun, ditemukan permasalahan. Permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II SDN 2 Sutawinangun?

b. Bagaimana pelaksanaan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II SDN 2 Sutawinangun?

c. Apakah dengan diterapkannya model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam hal kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II SDN 2 Sutawinangun?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran mengenai kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek di kelas II SDN 2 Sutawinangun, maka diterapkanlah model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar untuk memperbaiki hasil belajar siswa.

Alasannya menggunakan model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah agar siswa dapat bekerja sama saat berdiskusi, saling membantu satu sama lain dan saling bertukar informasi antara kelompok yang satu


(18)

5

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

dengan kelompok yang lain. Sebagaimana yang diungkapkan Kagan (dalam

Lie, 2005: 61) bahwa “Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan

kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok

lain”. Adapun pelaksanaan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu menurut Kagan (dalam Lie, 2005: 62) sebagai berikut :

a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.

b. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok yang lain.

c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.

d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

Sedangkan alasan menggunakan media gambar adalah untuk membantu siswa dalam memahami dan menceritakan kembali teks cerita yang disampaikan.

Secara umum, langkah-langkah pembelajaran dalam menerapkan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dalam pembelajaran kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek di kelas II SDN 2 Sutawinangun kecamatan Kedawung kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan media pembelajaran;

b. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi yang akan diajarkan;

c. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang;

d. Guru membacakan teks pendek dengan bantuan media gambar; e. Siswa menyimak dengan saksama cerita yang dibacakan guru;

f. Siswa membuat ringkasan mengenai teks pendek yang dibacakan oleh guru;


(19)

6

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

h. Setelah selesai berdiskusi, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lainnya;

i. Dua orang yang tinggal dalam kelompok dalam kelompok bertugas menyampaikan informasi mereka ke tamu mereka;

j. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan menyampaikan informasi hasil temuannya dari kelompok lain;

k. Kelompok mencocokan dan membahas hasil kerja mereka; l. Setiap kelompok membacakan hasil kerjanya di depan kelas; m. Guru melakukan evaluasi;

n. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Model pembelajaran kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar tepat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena siswa akan menjadi lebih aktif, siswa dapat bekerja sama dengan kelompoknya dan saling berbagi informasi dengan kelompok yang lainnya serta materi pelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

Dengan demikian, penerapan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar diyakini dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek pada siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun.

Adapun target hasil yang ingin dicapai yaitu 80%, artinya jumlah siswa yang tuntas sudah mencapai 80% maka hasil belajar siswa tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek pada siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun dianggap sudah tuntas.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui perencanaan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dalam rangka meningkatkan kemampuan


(20)

7

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

menyimak dan menceritakan kembali teks pendek pada siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun.

2. Mengetahui penerapan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek pada siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun.

3. Mengetahui hasil belajar siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek.

2. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas (PTK) ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Untuk peneliti

Dapat dijadikan pengalaman yang berharga dalam perjalanan peneliti untuk meningkatkan kualitas mengajar serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek.

2. Untuk siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa dalam belajar Bahasa Indonesia dan meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri. 3. Untuk guru

Hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan guru dan menambah alternatif guru dalam memberikan pelajaran tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali teks pendek.

4. Untuk sekolah

Memberikan kontribusi tentang penerapan model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu dengan media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan menyimak dan menceritakan kembali


(21)

8

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

teks pendek sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sekolah tersebut.

D. Batasan Istilah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka definisi operasionalnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu adalah teknik yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie, 2005: 61).

2. Media adalah perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi (Sumantri, 1998;176).

3. Media gambar adalah suatu alat pembelajaran yang berupa gambar yang berupa visual dan universal (Rahadi, 2003: 9).

4. Kemampuan menyimak adalah salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anak. Dengan menggunakan kemampuan menyimak yang baik, diharapkan anak dapat menjawab pertanyaan tentang isi cerita yang telah disajikan, dan menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru.


(22)

31

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian adalah SDN 2 Sutawinangun, yang beralamat di jalan Pecilon Indah Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.

U

Gambar 3.1

Denah SDN 2 Sutawinangun

Pemilihan lokasi ini didasari alasan sebagai berikut:

1) Masih adanya sejumlah masalah yang dihadapi oleh praktisi di sekolah tersebut dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran kemampuan menyimak siswa.

2) Peneliti sebagai salah satu alumnus dari sekolah tersebut merasa terpanggil dan berkewajiban untuk membantu sekolah tersebut dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran kemampuan menyimak.

3) Respon sekolah yang antusias terhadap pembaharuan pembelajaran di kelas.

Gedung Perpustakaan

WC Ruang UKS Kelas 5 Kelas 6 Ruang Guru


(23)

32

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, dimulai pada bulan Desember 2012 sampai bulan Mei 2013 (Jadwal terlampir).

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 24 orang. (Lihat tabel).

Tabel 3.1

Data Siswa SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. I 15 15 30

2. II 13 11 24

3. III 20 13 33

4. IV 25 13 38

5. V 19 25 44

6. VI 23 16 39

Jumlah 115 93 208

Alasan memilih siswa kelas II sebagai subjek penelitian ini karena ditemukan permasalahan mendasar yaitu hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan menyimak siswa masih rendah dan dari segi aktivitas siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut memerlukan suatu solusi agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup. Sehingga dengan penelitian ini diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun akan meningkat. Data mengenai siswa kelas II yang diambil sebagai subyek penelitian adalah sebagai berikut:


(24)

33

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Data Siswa Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013

No NIS NAMA SISWA L/P

1. 091001034 Andrian Nugraha L

2. 091001039 Yudi Saputra L

3. 091001051 Putri Rindika P

4. 101101027 Ogi Nurwana L

5. 101101038 Tri Nur Mahmudin L

6. 111201001 Arip Juanda Saputra L

7. 111201002 Anggi Mutiara P

8. 111201004 Chandra Dewana L

9. 111201005 Diva Yulianti P

10. 111201007 Dina Lanovia Darma P

11. 111201008 Jordant Juliant L

12. 111201009 Juwita P

13. 111201010 Muhammad Ihsan L

14. 111201011 Nabila P

15. 111201012 Riyani P

16. 111201014 Rio Prasetyo L

17. 111201015 Sri Dewi Heriyanti P

18. 111201016 Sabrina Salsa Azzhara P

19. 111201017 Thania Vhernanda P

20. 111201018 Vani Rahmasari P

21. 111201019 Ziddan Alif L

22. 111201020 R. Raka Fersyah NN L

23. 121302036 Bayu Saputra L

24. 121302037 Romi Saputra L

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Berhasil atau tidaknya suatu penelitian ditentukan oleh ketepatan metode yang digunakan. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Digunakannya metode penelitian ini karena metode ini memberikan gambaran tentang perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar. Arikunto (2008: 58) menjelaskan bahwa:

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan (action


(25)

34

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

pembelajaran di kelas, sehingga lebih berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) maupun output kelas (hasil belajar).

Sejalan dengan Arikunto, Kasbolah (1998: 13) menerangkan bahwa

”Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi

dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas”. Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan langsung yang berhubungan dengan tugas seorang guru di lapangan, dengan tujuan memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran yang telah ada sebelumnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006: 3) mendefinisikannya sebagai ”prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sedangkan menurut

Creswell (Wiriaatmadja, 2005: 8) bahwa ”penelitian kualitatif adalah sebuah

proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan kemanusiaan

dengan tradisi metodologi yang berbeda”.

Dasar pertimbangan digunakan pendekatan kualitatif pada penelitian ini berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Moleong (2006: 5) adalah sebagai berikut:

Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Lebih lanjut Moleong (2006: 6) menyatakan ”Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan adanya

penerapan metode kualitatif”. Dengan demikian, proses dan hasil penelitian

yang dilakukan digambarkan dengan jelas dan rinci melalui penggunaan kata-kata.


(26)

35

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada desain yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (Wariaatmadja, 2005: 66). Di dalam desainnya Kemmis dan Taggart menggunakan sistem spiral, yang dimulai perencanaan (plan), tindakan (action), observasi (observe), dan refleksi (reflect).

Sebelum melakukan tindakan, pertama-tama membuat perencanaan tindakan yang akan dilakukan. Setelah rencana tersusun dengan matang barulah tindakan itu dilakukan. Selanjutnya observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama tindakan dilakukan. Kemudian menganalisis dan merefleksi atas tindakan yang telah dilakukan.

Jika refleksi menunjukan perlunya perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

Desain pelaksanaan tindakan kelas setiap siklus dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.2


(27)

36

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

D. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang harus dilalui dalam penelitian ini sesuai dengan rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan seperti pada gambar 3.1 yaitu:

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan peneliti. Adapun langkah-langkah perencanaannya, yaitu:

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN 2 Sutawinangun dan guru kelas II untuk mengadakan penelitian.

b. Permintaan kesediaan salah satu guru (teman sejawat) untuk dijadikan mitra peneliti.

c. Menganalisis kurikulum khususnya kurikulum Bahasa Indonesia kelas II tentang kemampuan menyimak yang kemudian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk proses pembelajaran.

e. Menyiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Kegiatan Awal

1) Guru dan siswa membaca do’a.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Siswa menyimak teks pendek yang dibacakan oleh guru.

2) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa.

3) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

4) Siswa bekerja sama dalam kelompok tentang LKS yang berupa gambar.


(28)

37

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

5) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain.

6) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka.

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

8) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka 9) Setiap kelompok membacakan hasil kerjanya di depan kelas. 10)Guru melakukan evaluasi.

c. Kegiatan Akhir

1) Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas.

2) Guru menutup pelajaran.

3. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan pada waktu pelaksanaan tindakan, untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran serta untuk mengumpulkan atau merekam data yang diperoleh di lapangan.

Dengan kegiatan observasi ini dapat diperoleh data-data selama proses pembelajaran menyimak dengan menggunakan media gambar alat komunikasi melalui model kooperatif teknik dua tinggal dua tamu berlangsung. Sehingga dapat diperoleh gambaran proses pembelajaran dan seberapa jauh pelaksanaan tindakan dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Tahap ini merupakan pengkajian hasil data yang telah diperoleh saat pelaksanaan tindakan. Sehingga data yang tercatat maupun yang tidak tercatat tetapi sempat terekam oleh peneliti dapat dianalisis dan dapat diketahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan tersebut telah berhasil ataun tidak. Hasil dari refleksi tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus berikutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.


(29)

38

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa kelengkapan data yang diperoleh selama proses tindakan. b. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan pihak-pihak yang terkait

dalam pelaksanaan penelitian.

c. Menyusun rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario pembelajaran dengan berdasar pada analisis data dari proses dalam tindakan sebelumnya, untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu jenis observasi terfokus, dimana dilaksanakannya observasi yang dilakukan peneliti memfokuskan pada penggunaan media gambar dalam menyampaikan materi kemampuan menyimak siswa di kelas II SDN 2 Sutawinangun, yang menjadi objek observasinya yaitu siswa dan guru. Alasan menggunakan pedoman observasi, peneliti mengutip pendapat Achsan (Dimyati, 2009: 97) yaitu:

Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama penelitian dan observasi terhadap lingkungan atau setting penelitian, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya penelitian.

Adapun pedoman observasi dirancang untuk mengetahui tingkat pencapaian target perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pedoman observasi untuk menilai kinerja guru berisi rangkaian penilaian mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sampai dilaksanakannya evaluasi pembelajaran. Sedangkan pedoman observasi untuk menilai kinerja siswa yang ditargetkan yaitu siswa


(30)

39

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada di wilayah sekitar mereka.

Pada pelaksanaan pembacaan teks pendek dengan menggunakan media gambar, siswa diobservasi dari kegiatan awal, inti dan akhir. Pada kegiatan awal siswa dilakukan observasi terhadap persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Untuk kegiatan inti siswa diobservasi saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu berkelompok untuk memahami isi dari teks pendek yang disampaikan dan mendiskusikannya dalam kelompok. Sedangkan kegiatan akhir penilaian dilakukan untuk melihat proses pelaksanaan kegiatan akhir dari pembelajaran yaitu kegiatan kesimpulan pembelajaran, dan pengerjaan kegiatan evaluasi. Pada kegiatan akhir siswa melakukan evaluasi dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 65.

2. Pedoman Wawancara

Peneliti mengutip penjelasan dari Sugiyono (2008:194) mengenai wawancara, adapun penjelasnnya ialah sebagai berikut:

Wawancara digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Dari pendapat Sugiyono di atas maka peneliti menggunakan pedoman wawancara dalam instrumen penelitian. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara bebas (tak berstruktur), jawaban tidak perlu dipersiapkan sehingga responden bebas mengemukakan pendapatnya. Instrumen wawancara ini yaitu berupa lembar wawancara guru (terlampir) dan lembar wawancara siswa (terlampir). Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk mewawancarai

observer (rekan penelitian) dan siswa. 3. Catatan Lapangan

Menurut Wiraatmadja (2005: 125):

Catatan lapangan adalah data yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan nuansa-nuansa lainnya.


(31)

40

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Peneliti menggunakan catatan lapangan supaya lebih tergambarkan berbagai kegiatan yang terjadi saat kegiatan penelitian berlangsung, baik itu suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai interaksi sosial yang ada di kelas, ataupun hal yang lainnya, bisa permasalahan maupun suatu kemajuan dalam proses pembelajaran.

4. Tes Hasil Belajar Siswa

Peneliti mengutip pendapat Sudjana (2008: 35) mengenai pengertian dari suatu tes, menurutnya tes sebagai alat penilaian hasil belajar, lebih jelasnya sebagai berikut:

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Peneliti menyediakan tes kepada siswa untuk mengevaluasi siswa dalam memahami materi keragaman budaya masyarakat. Pemberian tes hasil belajar berupa tes tertulis yang berbentuk soal isian. Tujuannya yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan cara membandingkan nilai rata-rata yang diperoleh.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data Proses

Hasil data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang meliputi observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil belajar yang dirangkum serta dikumpulkan. Kemudian peneliti mengelompokkan data tersebut ke dalam dua (2) kelompok, yaitu berupa data kualitatif (observasi dan wawancara) dan data kuantitatif (tes hasil belajar).


(32)

41

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

a. Data proses (kualitatif)

Data proses (kualitatif) diperoleh dari hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa diolah dengan teknik persentase (%) terhadap indikator yang dilaksanakan, kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan.

Data hasil observasi kinerja guru ditafsirkan dengan menggunakan persentase kriteria penilaian dengan target yang ingin dicapai, yaitu 80%. Untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi, digunakan kategori persentase yang dikutip menurut pendapat Kuntjaraningrat (Maulana: 2006), adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Klasifikasi Interpretasi

Besar Persentase Interpretasi

0% Tidak ada

1-25 % Sebagian kecil 26-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51-75% Sebagian besar 76-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

Keterangan :

0 % : Pelaksanaan indikator tidak dilakukan sama sekali. 1 – 25 % : Pelaksanaan indikator hanya sebagian kecil. 26 – 49 % : Pelaksanaan indikator hampir setengahnya. 50% : Pelaksanaan indikator sudah setengahnya. 51 – 75 % : Pelaksanaan indikator sudah sebagian besar. 76 – 99 % : Pelaksanaan indikator hampir seluruhnya. 100 % : Pelaksanaan indikator sepenuhnya dilaksanakan. Adapun aplikasi dari pengolahan data-data yang didapat dari pedoman observasi kinerja guru dan siswa dipaparkan sebagai berikut:


(33)

42

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

1) Pengolahan Data Proses Kinerja Guru

Untuk pengolahan data proses kinerja guru ditentukan sebagai berikut:

Kriteria Penilaian

Skor idealnya ialah 36, terdiri dari 12 poin deskriptor penilaian pemberian skor 3, 2, atau 1.

Prosentase : Jumlah skor keseluruhan x 100% Skor ideal

Interpretasi:

Baik (B) : Jika jumlah skor yang didapat 25-36 Cukup (C) : Jika jumlah skor yang didapat 13-24 Kurang (K) : Jika jumlah skor yang didapat 1-12

Untuk pengolahan data proses kinerja guru ada tiga bagian penilaian yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Lebih rincinya dari masing-masing pengolahan data proses kinerja guru tersebut ialah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Indikator Kinerja Guru Selama Proses Pembelajaran

No Indikator

Perencanaan

1 Merumuskan Tujuan Pembelajaran

a. Kejelasan rumusan tujuan yang tidak ambigu

b. Kelengkapan cakupan rumusan tujuan sesuai dengan prinsip

Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.

c. Kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.

2 Mengorganisasi Materi dan Kegiatan Pembelajaran

a. Cakupan materi dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum.


(34)

43

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

b. Sistematika materi dan kegiatan pembelajaran dari mudah ke sukar

c. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. 3 Membuat Alat Penilaian

a. Prosedur dan alat penilaian sesuai dengan tujuan b. Tafsiran penilaian mewakili hasil ketepatan c. Membuat alat penilaian proses dan hasil

Pelaksanaan

4 Pengkondisian Kelas

a. Memperhatikan kehadiran siswa b. Memeriksa kesiapan siswa c. Memotivasai siswa

5 Penyampaian Tujuan Pembelajaran

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa

b.Menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran secara komprehensif dan jelas

6 Pelaksanaan Apersepsi

a. Menggunakan konteks kehidupan sehari-hari sebagai titik tolak pembelajaran

b. Mengaitkan materi dengan konsep yang telah dipelajari sebelumnya

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 7 Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran b.Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

c. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar 8 Penerapan pendekatan/Strategi Pembelajaran


(35)

44

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

dicapai

b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

c. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

9 Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media b. Menggunakan media secara efektif dan efisien

c. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

10 Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran b.Merespons positif partisipasi siswa

c. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar

11 Menutup Pembelajaran

a. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa b. Memberikan evaluasi akhir sesuai dengan indikator

pembelajaran

c. Melaksanakan tindak lanjut

Evaluasi

12 Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar

a. Adanya pedoman penskoran untuk penilaian b. Kejelasan prosedur penilaian

c. Kelengkapan instrumen

Keterangan:

3 : Apabila semua indikator dilaksanakan 2 : Hanya 2 indikator yang dilaksanakan 1 : Hanya 1 indikator yang dilaksanakan


(36)

45

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Target: 80% ketercapaian kinerja guru

Persentase Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah keseluruhan skor

Adapun data hasil observasi aktivitas siswa ditafsirkan dengan menggunakan persentase kriteria penilaian dengan target yang ingin dicapai yaitu 80% siswa yang memperoleh interpretasi baik.

Tabel 3.5 Kinerja Guru

Nilai Simbol Kisaran Persentase

Baik (B) 67 – 100% Cukup (C) 33 – 66% Kurang (K) 0 – 33%

2) Pengolahan Data Proses Aktivitas Siswa

Untuk pengolahan data proses aktivitas siswa ditentukan sebagai berikut:

Kriteria Penilaian

Skor idealnya ialah 9, terdiri dari 3 poin deskriptor penilaian yang masing-masing skor terbesarnya adalah 3.

Prosentase : Jumlah skor keseluruhan x 100% Skor ideal

Interpretasi

Baik (B) : Jika jumlah skor yang didapat 7-9 Cukup (C) : Jika jumlah skor yang didapat 4-6 Kurang (K) : Jika jumlah skor yang didapat 1-3

Untuk pengolahan data proses aktivitas siswa ada tiga bagian penilaian yaitu partisipasi, motivasi, dan disiplin. Ketiga bagian ini dinilai pada tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

(1) Siswa memberi contoh konteks yang berkaitan dengan pembahasan.


(37)

46

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

(2) Siswa bertanya atau meminta penjelasan guru atau teman terhadap permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran.

(3) Siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan pembelajaran. (4) Siswa tampak antusias terhadap aktivitas pembelajaran.

(5) Siswa tampak percaya diri dalam pembelajaran.

(6) Siswa menunjukkan keberanian dalam bertanya atau menjawab pertanyaan.

(7) Siswa melakukan tindakan yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

(8) Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan waktu yang disediakan.

(9) Siswa mengerjakan tes secara mandiri. Keterangan:

Kesembilan butir di atas mewakili aspek partisipasi, motivasi dan disiplin. Masing-masing butir dalam aspek penilaian tersebut jika dilaksanakan diberikan nilai 1, sehingga total penilaian aktivitas siswa adalah 9.

Adapun data hasil observasi aktivitas siswa ditafsirkan dengan menggunakan persentase kriteria penilaian dengan target yang ingin dicapai yaitu 80% siswa yang memperoleh interpretasi baik. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Aktivitas Siswa

Nilai Simbol Kisaran Persentase

Baik (B) 67 – 100% Cukup (C) 33 – 66% Kurang (K) 0 – 33%

b. Data Kuantitatif (hasil tes belajar)

Cara yang ditempuh dalam pengolahan data, yaitu dengan cara menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu KKM yang


(38)

47

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

ditetapkan sebesar 65, yang perhitungannya berdasarkan rumus berikut:

KKM = Kompleksitas + Daya dukung + Intake Siswa 3

Untuk nilai tes hasil belajar diperoleh dengan rumus: Nilai Tes = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimum

2. Analisis Data

Miles and Huberman (Sugiyono, 2008: 246) mengemukakan bahwa

“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti mengacu kepada pendapat Miles and Huberman (Sugiyono, 2008: 246) yang menyatakan

bahwa “aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display,

dan conclusion drawing/ verification”. Adapun penjelasannya ialah

sebagai berikut:

a. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data (data reduction) menurut Sugiyono (2008: 247) ialah sebagai berikut:

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Penyajian Data (data display)

Penyajian Data (data display) menurut Sugiyono (2008: 248) ialah sebagai berikut:

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.


(39)

48

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

c. Conclusion Drawing/ Verification

Pengertian Conclusion Drawing/ Verification atau kesimpulan menurut Sugiyono (2008: 253) ialah sebagai berikut:

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

G. Validasi Data

Dalam mengecek validasi data, peneliti menggunakan alat validasi data yang merujuk pada pendapat Hopkins (Kunandar, 2008:107), yaitu sebagai berikut:.

1. Member Check

Pengertian member check, peneliti mengutip menurut pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 168) yang menjelaskan sebagai berikut:

Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara narasumber, siapapun juga (kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah keterangan atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.

Dalam pelaksanaan member check peneliti melakukan pemeriksaan kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, baik kepada kepala sekolah, guru, siswa, teman sejawat, pegawai administrasi ataupun yang lainnya. Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan member check sebagai wahana untuk memeriksa data-data yang didapat, baik dari data yang berupa hasil belajar (tes), serta observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran kebenaran dari pengambilan kesimpulan dari analisis data-data tersebut.


(40)

49

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2. Triangulasi

Pengertian Triangulasi, peneliti mengutip menurut pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 168), adapun penjelasan Triangulasi yaitu:

Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis

dari peneliti dengan membandingkan hasil orang lain, misal mitra peneliti lain, yang hadir, menyaksikan situasi yang sama”.

Jadi, pelaksanaan Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruks, atau analisis dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra penelitian. Triangulasi dilakukan untuk memeriksa jawaban dari peneliti yang merupakan suatu kebenaran atau tidaknya jawaban setelah dibandingkan dengan data-data yang telah diisi oleh mitra peneliti (observer), seperti observasi kinerja guru, aktivitas siswa dan catatan lapangan.

3. Expert Opinion

Pengertian expert opinion, peneliti mengutip menurut pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 171) yang menjelaskan sebagai berikut:

Expert opinion yakni melakukan dengan meminta nasehat kepada

pakar, seperti dosen pembimbing penelitian, pakar atau penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang dilakukan dengan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang akan dilakukan.

Expert opinion dilakukan oleh peneliti dengan meminta nasehat

kepada pakar, seperti dosen pembimbing penelitian, pakar atau penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang dilakukan dengan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, expert opinion dilakukan sebagai wahana penilaian terhadap penelitian yang dilakukan.

4. Key Respondent Review

Pengertian Key Respondent Review, peneliti mengutip menurut pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2009: 171) yang menjelaskan sebagai berikut:


(41)

50

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Key Respondent Review yakni meminta salah seorang atau beberapa

mitra peneliti atau orang yang banyak mengetahui tentang penelitian tindakan kelas (PTK) untuk membaca draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

Dalam penelitian ini, key respondent review dilakukan untuk mengetahui

kekurangan dari isi penelitian yang dilakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan meminta arahan/ masukan dari dosen pembimbing penelitian, dan teman sejawat yang mengetahui tentang penelitian tindakan kelas, sehingga penelitian yang dilakukan berhasil mencapai target yang telah ditentukanPengolahan data dimulai setelah data terkumpul dari alat pengumpul data seperti pedoman wawancara, lembar observasi, catatan lapangan dan hasil tes tertulis kemudian diolah dan dianalisis serta dimaknai dan disimpulkan.

Dalam pengolahan data proses (kegiatan guru dan aktivitas siswa) dengan mengolah data yang terkumpul dalam instrumen (lembar observasi) kemudian disesuaikan dengan indikator atau aspek yang diamati dan menginterpretasikan dengan rentang skala yang telah ditentukan. Aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa secara kelompok ada tiga aspek yaitu keaktifan, kerjasama dan demokratis. Masing-masing aspek memiliki skor tertinggi adalah 3 dengan skor idealnya 9. Proses tersebut bisa menyimpulkan seberapa jauh peningkatan aktivitas siswa.

Sedangkan dalam kinerja guru ada 15 kegiatan dengan masing-masing kegiatan memiliki skor tertinggi 3 dengan skor ideal adalah 45. Dalam penilaiannya dibagi menjadi 3 kategori yaitu B (baik) dengan skornya 35 - 45, C (cukup) dengan skor 25 - 34 dan K (kurang) dengan skor 15 - 24.


(42)

115

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini kesimpulan dan saran yang diperoleh berdasarkan temuan di lapangan selama pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (two stay two stray).

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon pada pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi keterampilan menyimak serta untuk meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran ini terdiri dari dua siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak berjalan dengan baik. Adapun paparannya sebagai berikut.

a. Membuat rancangan tindakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar.

b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dijadikan pedoman bagi siswa dalam diskusi.

c. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

d. Menyiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan.


(43)

116

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak dimulai dengan guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. Setelah itu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan LKS yang ada di masing-masing kelompok.

a. Kinerja Guru

Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak terbukti dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Adapun berdasarkan hasil observasi kinerja guru terdapat peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus 1, guru melaksanakan 6 aspek yang memperoleh skor 3 dari 15 aspek yang ditetapkan dan mendapat skor 30 atau 83,33% dan mendapat kriteria Baik (B). Pada siklus 2, guru telah melaksanakan 9 aspek yang memperoleh skor 3 dari 15 aspek yang ditetapkan dan mendapat skor 33 atau 91,67% dan mendapat kriteria Baik (B).

b. Aktivitas Siswa

Pelaksanaan pembelajaran dalam menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak berjalan dengan baik dan terbukti siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun sangat antusias, senang, dan termotivasi sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Penilaian aktivitas siswa selama pelaksanakan dua siklus ini selalu mengalami peningkatan, hal ini terbukti dengan terus bertambahnya siswa yang memperoleh kriteria baik (B) pada setiap siklusnya. Pada siklus 1, siswa yang ditafsirkan baik (B) berjumlah 11 orang atau 45,83%. Pada siklus 2, siswa yang ditafsirkan baik (B) bertambah menjadi 20 orang atau 83,33%.

3. Hasil

Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar terlihat dari bertambahnya siswa yang dinyatakan tuntas pada setiap siklus.


(44)

117

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Adapun peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan siswa yang dinyatakan tuntas adalah sebagai berikut.

Pada data awal, siswa yang dinyatakan tuntas hanya berjumlah 9 orang siswa atau 37,5%, sedangkan 15 orang siswa atau 62,5% dinyatakan belum tuntas. Pada siklus 1, siswa yang dinyatakan tuntas telah bertambah menjadi 16 orang atau 66,67% dan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 8 orang atau 33,33%. Pada siklus 2, siswa yang dinyatakan tuntas bertambah 7 orang menjadi 23 orang atau 95,83%, dan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 1 orang atau 4,17%.

Dari hasil pengolahan data, kita dapat melihat adanya peningkatan rata-rata nilai kelas yang diperoleh dari siklus 1 ke siklus 2. Persentase rata-rata nilai kelas siklus 1 adalah 75,84% yang naik menjadi 82,67% di siklus 2. Persentase rata-rata kenaikan nilai kelas adalah 11,47% dari nilai yang didapat di siklus 1. Hal ini membuktikan bahwa penerapan metode dua tinggal dua tamu dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap keterampilan menyimak.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam rangka memperbaiki proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran keterampilan menyimak dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar, ada beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, antara lain:

1. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran yang akan disampaikan sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran.

b. Hendaknya guru selalu menumbuhkan motivasi siswa agar pembelajaran dapat menarik perhatian siswa.


(45)

118

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

c. Diharapkan penerapan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar dapat menjadi salah satu alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak.

2. Bagi Siswa

a. Diharapkan siswa mampu bersikap aktif dan kreatif serta mampu berpikir logis dalam mengikuti pembelajaran.

b. Hendaknya siswa harus lebih memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, tidak hanya dengan belajar di sekolah tetapi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan mampu memberikan dukungan yang maksimal dalam hal meningkatkan kualitas pembelajaran, pengadaan fasilitas pembelajaran, peningkatan profesionalisme guru, dan kebijakan sekolah yang memungkinkan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian, khususnya bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan model yang sama, ataupun media yang sama.

b. Sebaiknya peneliti lain yang melakukan penelitian dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar dapat menggunakan sumber referensi yang lebih banyak sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar ini lebih sempurna.

c. Diharapkan peneliti lain dapat menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar ke dalam materi dan mata pelajaran yang lain, sehingga lebih banyak temuan-temuan yang diperoleh dan penelitian ini pun bisa lebih sempurna lagi.


(46)

119

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiat. 1992. Pembinaan Kemampuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi

revisi).Jakarta:Bumi Aksara.

BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan.

Burhan.Y. 1971. Problema Bahasa Indonesia dan Pengajaran Bahasa Indonesia.Bandung:Ganeca.

Depdiknas. Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. __________________. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta:PT Bumi Aksara

Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta

Iskandarwassit dan Sunendar, Dadang. 2009. Startegi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya.

Kamidjan dan Suyono. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi

Pelajaran Menyimak. Jakarta: Depdiknas.

Kasbolah, Kasihani.1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusniaty, Nany. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Univeritas Terbuka.

Lie, Anita. 2005. Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : PT. Gramedia.

Maryamah, Y. 2005. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Metode Inkuiri sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa SMP. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Maulana. 2006. Jurnal Pendidikan Dasar.4.(5). 27-31


(47)

120

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Moeliono, dkk. 1989. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahadi, A. 2003. Media Pembelajaran. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Sudjana, Nana, dan Rivai, Ahmad. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung:CV Sinar Baru.

Sudjana,Nana. 2008. Penilaitan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumantri, Mulyani, dan Permana Johar, 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ditjen Dikti, Depdikbud.

Sutardi, Didi. 2007. Pembaharuan Dalam PBM di SD. Bandung: UPI Press.

Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan. 1990. Teknik Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Vismaia, Kartimi, T., & Sutari, I. 1997. Program Penyetaraan Pendidikan Guru

Bahasa (Menyimak). Jakarta. Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

___________________. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(1)

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini kesimpulan dan saran yang diperoleh berdasarkan temuan di lapangan selama pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe dua tinggal dua tamu (two stay two stray).

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon pada pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi keterampilan menyimak serta untuk meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran ini terdiri dari dua siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak berjalan dengan baik. Adapun paparannya sebagai berikut.

a. Membuat rancangan tindakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar.

b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dijadikan pedoman bagi siswa dalam diskusi.

c. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

d. Menyiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan.


(2)

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak dimulai dengan guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. Setelah itu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan LKS yang ada di masing-masing kelompok.

a. Kinerja Guru

Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak terbukti dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Adapun berdasarkan hasil observasi kinerja guru terdapat peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus 1, guru melaksanakan 6 aspek yang memperoleh skor 3 dari 15 aspek yang ditetapkan dan mendapat skor 30 atau 83,33% dan mendapat kriteria Baik (B). Pada siklus 2, guru telah melaksanakan 9 aspek yang memperoleh skor 3 dari 15 aspek yang ditetapkan dan mendapat skor 33 atau 91,67% dan mendapat kriteria Baik (B).

b. Aktivitas Siswa

Pelaksanaan pembelajaran dalam menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar pada pembelajaran keterampilan menyimak berjalan dengan baik dan terbukti siswa kelas II SDN 2 Sutawinangun sangat antusias, senang, dan termotivasi sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Penilaian aktivitas siswa selama pelaksanakan dua siklus ini selalu mengalami peningkatan, hal ini terbukti dengan terus bertambahnya siswa yang memperoleh kriteria baik (B) pada setiap siklusnya. Pada siklus 1, siswa yang ditafsirkan baik (B) berjumlah 11 orang atau 45,83%. Pada siklus 2, siswa yang ditafsirkan baik (B) bertambah menjadi 20 orang atau 83,33%.

3. Hasil

Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar terlihat dari bertambahnya siswa yang dinyatakan tuntas pada setiap siklus.


(3)

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Adapun peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan siswa yang dinyatakan tuntas adalah sebagai berikut.

Pada data awal, siswa yang dinyatakan tuntas hanya berjumlah 9 orang siswa atau 37,5%, sedangkan 15 orang siswa atau 62,5% dinyatakan belum tuntas. Pada siklus 1, siswa yang dinyatakan tuntas telah bertambah menjadi 16 orang atau 66,67% dan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 8 orang atau 33,33%. Pada siklus 2, siswa yang dinyatakan tuntas bertambah 7 orang menjadi 23 orang atau 95,83%, dan siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 1 orang atau 4,17%.

Dari hasil pengolahan data, kita dapat melihat adanya peningkatan rata-rata nilai kelas yang diperoleh dari siklus 1 ke siklus 2. Persentase rata-rata nilai kelas siklus 1 adalah 75,84% yang naik menjadi 82,67% di siklus 2. Persentase rata-rata kenaikan nilai kelas adalah 11,47% dari nilai yang didapat di siklus 1. Hal ini membuktikan bahwa penerapan metode dua tinggal dua tamu dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap keterampilan menyimak.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam rangka memperbaiki proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran keterampilan menyimak dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar, ada beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini, antara lain:

1. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran yang akan disampaikan sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran.

b. Hendaknya guru selalu menumbuhkan motivasi siswa agar pembelajaran dapat menarik perhatian siswa.


(4)

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

c. Diharapkan penerapan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar dapat menjadi salah satu alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak.

2. Bagi Siswa

a. Diharapkan siswa mampu bersikap aktif dan kreatif serta mampu berpikir logis dalam mengikuti pembelajaran.

b. Hendaknya siswa harus lebih memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, tidak hanya dengan belajar di sekolah tetapi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan mampu memberikan dukungan yang maksimal dalam hal meningkatkan kualitas pembelajaran, pengadaan fasilitas pembelajaran, peningkatan profesionalisme guru, dan kebijakan sekolah yang memungkinkan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian, khususnya bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan model yang sama, ataupun media yang sama.

b. Sebaiknya peneliti lain yang melakukan penelitian dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar dapat menggunakan sumber referensi yang lebih banyak sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar ini lebih sempurna.

c. Diharapkan peneliti lain dapat menerapkan metode dua tinggal dua tamu menggunakan media gambar ke dalam materi dan mata pelajaran yang lain, sehingga lebih banyak temuan-temuan yang diperoleh dan penelitian ini pun bisa lebih sempurna lagi.


(5)

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiat. 1992. Pembinaan Kemampuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi

revisi).Jakarta:Bumi Aksara.

BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan.

Burhan.Y. 1971. Problema Bahasa Indonesia dan Pengajaran Bahasa Indonesia.Bandung:Ganeca.

Depdiknas. Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. __________________. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:PT Bumi Aksara

Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta

Iskandarwassit dan Sunendar, Dadang. 2009. Startegi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya.

Kamidjan dan Suyono. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Pelajaran Menyimak. Jakarta: Depdiknas.

Kasbolah, Kasihani.1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusniaty, Nany. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Univeritas Terbuka.

Lie, Anita. 2005. Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : PT. Gramedia.

Maryamah, Y. 2005. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Metode Inkuiri sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa SMP. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Maulana. 2006. Jurnal Pendidikan Dasar.4.(5). 27-31


(6)

Apni Rapdiani, 2013

Penerapan Metode Dua Tinggal Dua Tamu Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Di Kelas II SDN 2 Sutawinangun Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Moeliono, dkk. 1989. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahadi, A. 2003. Media Pembelajaran. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Sudjana, Nana, dan Rivai, Ahmad. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung:CV Sinar Baru.

Sudjana,Nana. 2008. Penilaitan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumantri, Mulyani, dan Permana Johar, 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ditjen Dikti, Depdikbud.

Sutardi, Didi. 2007. Pembaharuan Dalam PBM di SD. Bandung: UPI Press.

Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan. 1990. Teknik Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Vismaia, Kartimi, T., & Sutari, I. 1997. Program Penyetaraan Pendidikan Guru

Bahasa (Menyimak). Jakarta. Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

___________________. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT Penerapan Strategi Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU PADA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 101877 TANJUNG MORAWA T.A 2012 / 2013.

0 0 25

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE KERJA KELOMPOK MODEL DUA TINGGAL DUA TAMU PADA SISWA Peningkatan Prestasi Belajar IPS Dengan Metode Kerja Kelompok Model Dua Tinggal Dua Tamu Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Munggur Kecamatan Mojogedang Kabu

0 1 15

Meningkatkan kemampuan menyimak Dengan menggunakan media gambar.

1 2 30

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DENGAN MEDIA GAMBAR ALAT KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN CIBENDA KECAMATAN CIMANGGUNG KABUPATEN SUME

0 0 37

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 0 315

PENERAPAN METODE DUA TINGGAL DUA TAMU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI TEKS CERITA ANAK PADA PESERTA DIDIK KELAS VII C SMP NEGERI 2 KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - UNWIDHA Repository

0 0 25

Peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran menyimak dengan menggunakan media audio-visual dan teknik dua tinggal dua tamu siswa kelas X-6 semester 2 SMA N 6 Yogyakarta 2009-2010 - USD Repository

0 0 231

Peningkatan keterlibatan dan kemampuan menyimak untuk menyimpulkan isi informasi menggunakan metode kooperatif teknik dua tinggal dua tamu siswa kelas x semester 2 SMA Stella Duce Bantul tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 3 267