Kebangkitan Intelektual Hadapi Persaingan.

w
, SEPUTAR INDONESIA
o Senin o Selasa
123
17

18

\::Q Jan 0

19
Peb

456
20

21

o Mar

OApr


0

Rabu

o Kamis
8
23

9

OJun

10
24

.
25

OJul


Ju,nat
11

o Sabtu
12

26
Ol\gs

o Minggu

13
27

OSep

14
28


OOkt

J "! ~

15
29

o No'

16
30

,
~
\ ~

31)

.


,ill

r

ODe, .,1.

Kebangkitan lntelektual Hadapi Persaingan
BANDUNG(SI)- Kebangkitannasional bangs a Indonesia saat ini
harus diikuti kebangkitan intelektual agar bisa menjawab tantangan yang terus melilit berupa
rendahnya daya saing di tingkat
internasionaL
Hal itu dikatakan tokoh pengusaha nasional yangjuga Founder of Medeo Group,Arifin Panigoro, pada kuliah umum bertema
"Merebut Masa Depan" memperingati 101 tahun Kebangkitan
Nasional di Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran
(Unpad),]alanDipati Ukur No35,
Kota Bandung, Rabu (20/5). Kuliah umum dengan materi Menyemai Masyarakat Entrepreneurial
untuk Kebangkitan Bangsaini dihadiri Rektor Unpad Ganjar Kurnia, sejumlah pejabat, dan guru
besar Unpad.
Arifin menyebutkan, ada tiga
penyebab utama rendahnya daya

saing Indonesia. Pertama, kebijakan pembangunan Indonesia
sejak 1960-an mengandalkan
utang luar negeri. Ironisnya,
u.!angl~iitudikorupsi
pa-

KULIAHUMUM: Arifin Panigoro dan Rektor Unpad Ganjar Kurnia
di sela-sela kuliah umum di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad,
Kota Bandung, Rabu (20/5).

rapejabat.
Penyebab kedua, lemahnya kemampuan anak bangsa dalam mengelola sumber daya alam karena
tingkat pendidikan masyarakat
sangat rendah.
Sementara penyebab ketiga,
penguasaan ilmu pengetahuan

Kllplng

Humos


dan teknologi, kredibilitas, efisiensi lembaga pemerintahan,
dan kemampuan masyarakat untuk bekerja sama seeara kreatif,
yang juga masih rendah.
"Indonesia saat ini justru
semakin jauh tertinggaL Termadi Asia
--.,-suk dari negara-negara
"'

Unpc

d 2009--------

yang merdeka belakang;m. Bahkan pad a 2007,Indonesia dikategorikan sebagai salah satu negara
yang paling tidak kompetitif,"
ujarnya.
Dia juga mengatakan"prestasi
Indonesia di bidang pendidikan
sangat memprihatinkan karena
rata-rata warga negara dewasa

hanya mengalami pendidikan selama lima tahun.Arifinmembandingkannya dengan Filipina yang
rata-rata warga negaranya menikmati pendidikan 8,2 tahun, Cina
6,4tahun,Malaysia 6,8tahun, dan
Thailand 6,5tahun.
Prestasi yangkuraI)gbaik ini
menjadi salah satu penyebab Indonesia diremehkan di mata duo
nia meski memiliki potensi besar
untuk membangun perekonomiannya. "Saat ini di era globalisasi,lndonesia belum mendapat
manfaat yangpantas dadsumbersumber potensi yang dimilikinya.
Indonesia masih dal4,J.m,posisi
sebagai objek bagi perusahaan besar dan negara-negara lain di dunia," tuturnya.
(ant/rakazaipul)
----

--